Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 11891 | 05 Feb 2025
Klinis : kriteria evaluasi lebih banyak mengantuk dan kelelahan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Fatigue (Kelelahan)
- Definisi: Keadaan di mana individu mengalami keletihan fisik dan/atau mental yang berkelanjutan serta berkurangnya kapasitas untuk beraktivitas.
- Penyebab: Kurangnya istirahat, stres, depresi, malnutrisi, dan kondisi medis tertentu.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Fatigue memiliki kode diagnosis F-0001 dengan definisi di atas.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan untuk pasien dengan Fatigue adalah peningkatan istirahat/tidur, penurunan kelelahan, peningkatan aktivitas, dan peningkatan kesejahteraan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi Fatigue antara lain manajemen energi, manajemen aktivitas, terapi istirahat/tidur, dan edukasi terkait manajemen kelelahan.
Kriteria evaluasi yang lebih banyak mengantuk dan kelelahan menunjukkan adanya gejala Fatigue yang belum teratasi dengan baik. Oleh karena itu, evaluasi intervensi keperawatan perlu dilakukan untuk memastikan efektivitas intervensi yang diberikan dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. -
Article No. 11892 | 05 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan demm dan batuk bercampur darah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan gejala yang Anda sampaikan, yaitu demam dan batuk bercampur darah, berikut adalah diagnosa keperawatan yang mungkin sesuai berdasarkan Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas terbuka.
- Gejala: Batuk bercampur darah, sesak napas, sianosis.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Diagnosa ini didasarkan pada gejala batuk bercampur darah yang mengindikasikan adanya gangguan pada sistem pernapasan.
- Bersihan jalan napas yang tidak efektif dapat menyebabkan sekret atau obstruksi tidak dapat dibersihkan secara optimal, sehingga jalan napas menjadi terganggu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan jalan napas terbuka, tidak terjadi sianosis, dan dapat mengeluarkan sekret/obstruksi secara efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang dapat dilakukan adalah memantau status pernapasan, memberikan oksigen, melakukan suction, dan mengajarkan teknik batuk efektif.
Penanganan lebih lanjut akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan hasil pemeriksaan medis lainnya. -
Article No. 11893 | 05 Feb 2025
Klinis : 1 jenis permainan yang dapat di lakukan untuk menjadi metode meningkatkan efektivitas batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Definisi:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Penjelasan Singkat Mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
SDKI merupakan standar yang digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan berdasarkan penilaian terhadap respons pasien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Permainan untuk Meningkatkan Efektivitas Batuk:
Salah satu permainan yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas batuk adalah permainan "Tiup Balon". Permainan ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Instruksikan pasien untuk mengambil napas dalam, lalu menghembuskan napas perlahan untuk meniup balon.
2. Aktivitas meniup balon dapat membantu melatih otot-otot pernapasan dan meningkatkan efektivitas batuk.
3. Permainan ini dapat dilakukan secara berulang-ulang untuk membantu pasien berlatih batuk secara efektif.
Penggunaan permainan ini sebagai metode untuk meningkatkan efektivitas batuk dapat membantu pasien mencapai hasil yang diharapkan dalam penanganan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas. Perawat dapat menerapkan SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai panduan dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif. -
Article No. 11894 | 05 Feb 2025
Klinis : keluhan sesak, batuk, mual muntah kurang lebih 2 minggu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan yang Anda sampaikan, yaitu sesak napas, batuk, mual, dan muntah selama kurang lebih 2 minggu, berikut adalah diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
SLKI:
- Permeabilitas Jalan Napas: Derajat kemampuan jalan napas untuk tetap terbuka dan tidak ada obstruksi.
- Pola Napas: Karakteristik irama, kedalaman, dan usaha pernapasan.
- Status Respirasi: Keadaan fungsi dan proses pernapasan.
SIKI:
- Manajemen Jalan Napas
- Terapi Oksigen
- Manajemen Batuk
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI:
- Intake Nutrisi: Jumlah dan jenis nutrisi yang dikonsumsi.
- Status Nutrisi: Keadaan gizi berdasarkan indikator antropometri, biokimia, klinis, dan diet.
- Mual dan Muntah: Sensasi tidak nyaman di perut yang dapat menyebabkan pengeluaran isi perut.
SIKI:
- Manajemen Mual dan Muntah
- Peningkatan Intake Nutrisi
- Konseling Nutrisi
Penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI di atas dapat membantu Anda dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk menangani keluhan sesak napas, batuk, mual, dan muntah yang Anda alami. Sebagai perawat, Anda dapat menggunakan diagnosis keperawatan dan intervensi yang sesuai untuk membantu pasien dalam proses pemulihan. -
Article No. 11895 | 05 Feb 2025
Klinis : retensi sputum
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi retensi sputum.
Diagnosa Keperawatan:
Retensi Sputum
Penjelasan Singkat:
1. Sistem Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Retensi Sputum adalah kondisi di mana terjadi akumulasi berlebihan sekret (sputum) di saluran napas yang tidak dapat dikeluarkan secara efektif.
- Penyebab utama retensi sputum dapat meliputi peningkatan produksi sputum, penurunan kemampuan batuk, dan obstruksi saluran napas.
- Tanda dan gejala utama dapat meliputi pernapasan dangkal, suara napas tambahan, dan peningkatan produksi sputum.
2. Sistem Klasifikasi Intervensi Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi retensi sputum meliputi:
- Manajemen jalan napas
- Manajemen sekresi
- Terapi oksigen
- Manajemen batuk
3. Sistem Klasifikasi Hasil Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Hasil keperawatan yang diharapkan untuk kondisi retensi sputum meliputi:
- Pola napas membaik
- Pengeluaran sputum lancar
- Oksigenasi membaik
- Tidak ada komplikasi pernapasan
Sebagai seorang perawat, saya akan menggunakan pendekatan holistik dalam mengelola pasien dengan retensi sputum, dengan berpedoman pada SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh PPNI. Tujuannya adalah untuk membantu pasien mencapai hasil keperawatan yang optimal dan mencegah komplikasi pernapasan lebih lanjut. -
Article No. 11896 | 05 Feb 2025
Klinis : penurunan kesadaran
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi penurunan kesadaran.
Diagnosa Keperawatan:
Penurunan Kesadaran
Definisi:
Penurunan tingkat respons individu terhadap lingkungan dan kemampuan untuk mempertahankan aktivitas sadar.
Faktor Terkait:
- Trauma kepala
- Perdarahan intrakranial
- Infeksi sistem saraf pusat
- Gangguan metabolik
- Intoksikasi obat/zat
Gejala dan Tanda:
- Responsi menurun terhadap stimulus
- Penurunan kemampuan untuk mempertahankan aktivitas sadar
- Perubahan tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi, pernapasan, suhu)
Tujuan Keperawatan:
- Mempertahankan perfusi serebral yang adekuat
- Mencegah komplikasi yang mungkin timbul
- Memulihkan tingkat kesadaran pasien
Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Pemantauan tanda-tanda vital secara berkala
- Manajemen airway, breathing, dan circulation (ABC)
- Pemberian oksigen sesuai kebutuhan
- Manajemen cairan dan elektrolit
- Observasi dan pencatatan status mental pasien
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penatalaksanaan penyebab
Luaran Keperawatan (SLKI):
- Perfusi serebral membaik
- Tidak terjadi komplikasi
- Tingkat kesadaran membaik
Semoga penjelasan singkat ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya siap membantu. -
Article No. 11897 | 05 Feb 2025
Klinis : cacar air
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi cacar air, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi Berhubungan dengan Proses Penyakit Cacar Air
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi merupakan kerentanan individu terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan sel dan jaringan. Pada kondisi cacar air, pasien berisiko mengalami infeksi sekunder akibat lesi kulit yang terbuka dan kerusakan integritas kulit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mengenali tanda dan gejala infeksi, mempertahankan integritas kulit, dan mencegah komplikasi infeksi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tanda-tanda vital, perawatan lesi kulit, edukasi pencegahan infeksi, dan pemberian terapi sesuai indikasi.
Dengan penerapan standar asuhan keperawatan SDKI-SLKI-SIKI, diharapkan perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas pada pasien dengan cacar air, sehingga dapat mencegah komplikasi infeksi dan mempercepat proses penyembuhan. -
Article No. 11898 | 05 Feb 2025
Klinis : Pasien datang dibawa keluarga ke IGD RSPPN 14.30 wib dengan penurunan kesadaran sejak pukul 06.00 pagi hari ini (03/02/2025). Os sebelumnya sedang tertidur, ketika bangun, tidak bisa diajak komunikasi. Os sempat tidak mau makan sejak 1 hari SMRS. Muntah (-), nyeri kepala (-), lemah anggota gerak tubuh (-), demam (-). Os memiliki riwayat DM dan HT, rutin minum obat amlodipine dan metformin. Os pulang dengan permintaan sendiri dari RSUD Pesanggrahan, dengan diagnosis penkes ec susp CVD, hipoglikemia, dan HT urgensi, sudah mendapat terapi D40 2 fl dan nikardipin 5 mg/jam. Alergi : - RPD: HT+, DM+ RPO : Metformin dan Amlodipin Di IGD : Kes : DPO GCS : E1, M4, Vett Tekanan Darah: 146/92 mmhg Nadi: 172x/m Suhu: 36,4 c Pernapasan: 26 x/m SpO2: 100% dengan O2 On Ventilator, Intubasi di IGD jam 21.28 wib oleh dr.Kahfi dengan ETT no 7,5 Kedalaman 22 cm, Mode Ventilator Vsimv / tv 400 / rr 15 / peep 5 / ps 12 / tins 1 / fio2 90% terpasang nicardipine dosisi 0,5 mcg/kgBB/jam, bb: 45 kg (dalam 1 amp/50cc) rate : 6,7 cc/jam -> jam 19.15 wib nicardipine dosisi 1 mcg/kgBB/jam, rate 13,5 cc/jam GDS di IGD 14.40 wib: 157 mg/dl * PENUNJANG : 03/02/25 : THORAX : Kesan : Cardiomegaly. Neoplasma agaknya dari mediastinum DD/ aneurisma aorta. Pneumonia. Tidak tampak efusi pleura. Saran : CT scan thorak. 03/02/25 : CT SCAN Brain Non Kontras : Kesan : Atrophy cerebri disertai multiple lakunar infark thalamus kanan kiri, basal ganglia kiri dan pons dan cerebellum kanan. * LABORATORIUM DL 03/02/25 : Hb 13.5/ Ht 39/ E 4.21/ L 15.300/ Tr 355.000 AGD 03/02/25 : PH 7.32/ PCO2 28.2/ PO2 70/ SaO2 93/ HCO3 14.8/ Beb -9.5 ELEKTROLIT 03/02/25 : Na 149/ K 4.8/ Cl 114 05/02/25 : Na 95/ K 5.2/ Cl 109 GINJAL 03/02/25 (RSUD Kb. Lama) : Ur 57 / Cr 1.1 04/02/25 : Ur 64 / Cr 1.5 05/02/25 : Ur 95 / Cr 1,4 HbA1C 04/02/25 : 5.5 GDS di IGD 03/02/25 : 145 mg/dl FUNGSI HATI tgl 04/02/25 : OT 27/ PT 10 Urine Lengkap tgl 04/02/25 Warna : Kuning Darah : +3, positif Keton : +1, Positif Protein : +1,Positif Bakteri : Positif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami kondisi yang kompleks dengan penurunan kesadaran, gangguan metabolik, dan kemungkinan komplikasi penyakit kronis yang diderita. Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan: Penurunan Kesadaran
- SDKI: Penurunan Kesadaran
- SLKI: Pemantauan Fungsi Neurologi
- SIKI: Manajemen Penurunan Kesadaran
Penjelasan: Pasien mengalami penurunan kesadaran sejak pagi hari, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti gangguan metabolik, penyakit serebrovaskular, atau komplikasi penyakit kronis yang diderita. Intervensi keperawatan fokus pada pemantauan fungsi neurologi, manajemen penurunan kesadaran, dan stabilisasi kondisi pasien.
2. Diagnosa Keperawatan: Risiko Hiperglikemia
- SDKI: Risiko Hiperglikemia
- SLKI: Manajemen Kadar Glukosa Darah
- SIKI: Pemantauan Glukosa Darah
Penjelasan: Pasien memiliki riwayat diabetes melitus dan saat ini mengalami gangguan kadar glukosa darah. Intervensi keperawatan fokus pada pemantauan kadar glukosa darah, pemberian terapi insulin, dan edukasi mengenai manajemen diabetes.
3. Diagnosa Keperawatan: Risiko Hipertensi Tidak Terkontrol
- SDKI: Risiko Hipertensi Tidak Terkontrol
- SLKI: Manajemen Tekanan Darah
- SIKI: Pemantauan Tanda-Tanda Vital
Penjelasan: Pasien memiliki riwayat hipertensi dan saat ini mengalami peningkatan tekanan darah. Intervensi keperawatan fokus pada pemantauan tanda-tanda vital, pemberian terapi antihipertensi, dan edukasi mengenai manajemen hipertensi.
4. Diagnosa Keperawatan: Risiko Kekurangan Volume Cairan
- SDKI: Risiko Kekurangan Volume Cairan
- SLKI: Manajemen Cairan
- SIKI: Pemantauan Cairan
Penjelasan: Pasien mengalami gangguan intake nutrisi dan cairan sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Intervensi keperawatan fokus pada pemantauan intake dan output cairan, pemberian terapi cairan, dan edukasi mengenai manajemen asupan cairan.
Secara keseluruhan, penanganan pasien ini memerlukan kolaborasi multidisiplin antara perawat, dokter, dan profesi kesehatan lainnya untuk mengatasi komplikasi penyakit kronis, stabilisasi kondisi, dan pencegahan komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 11899 | 05 Feb 2025
Klinis : muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi muntah.
Diagnosa Keperawatan:
Mual dan Muntah
Penjelasan singkat:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Definisi: Sensasi tidak nyaman yang dapat menyebabkan usaha untuk mengeluarkan isi lambung melalui mulut.
- Karakteristik Mayor: Merasa ingin muntah, refleks muntah, keluarnya isi lambung melalui mulut.
- Faktor Berhubungan: Obat-obatan, infeksi, gangguan gastrointestinal, stres.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Luaran Utama: Kontrol muntah
- Luaran Khusus: Kontrol mual, Fungsi gastrointestinal, Kenyamanan
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi Utama: Manajemen mual dan muntah
- Intervensi Khusus: Terapi nutrisi, Manajemen obat, Manajemen kenyamanan
Secara singkat, kondisi muntah merupakan sensasi tidak nyaman yang dapat menyebabkan usaha untuk mengeluarkan isi lambung melalui mulut. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen mual dan muntah, terapi nutrisi, manajemen obat, dan manajemen kenyamanan untuk mencapai luaran utama yaitu kontrol muntah dan luaran khusus lainnya, seperti kontrol mual, fungsi gastrointestinal, dan kenyamanan. -
Article No. 11900 | 05 Feb 2025
Klinis : Ny. S pasien datang sendiri mau konsultasi haid. Keluhan saat ini tidak haid 1 tahun 6 bulan, nyeri pingang hilang timbul, keputihan. Riwayat pertama haid usia 13 tahun, haid 7 hari, banyak di hari 1-3, Riwayat menikah sebanyak 1 kali dan berlangsung sudah 1.5 tahun. Riwayat persalinan belum ada, Riwayat KB suntik 3 bln, Riwayat alergi makanan dan obat tidak ada. Riwayat penyakit tidak ada. Tadnda tanda vital TD : 125/65 mmhg N: 78 x/m RR : 18 x/m S : 36 c. BB: 70 kg, TB : 160 cm.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kasus Ny. S.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Amenorrhea berhubungan dengan gangguan hormonal ditandai dengan tidak adanya menstruasi selama 1 tahun 6 bulan.
2. Nyeri panggul berhubungan dengan perubahan hormonal ditandai dengan nyeri punggung hilang timbul.
3. Keputihan berhubungan dengan perubahan hormonal ditandai dengan keluhan keputihan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Amenorrhea:
- Pasien dapat menyebutkan penyebab amenorrhea.
- Pasien dapat menjelaskan pentingnya pemeriksaan lebih lanjut untuk mengatasi amenorrhea.
- Pasien dapat mendemonstrasikan tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi amenorrhea.
2. Nyeri Panggul:
- Pasien dapat menyebutkan faktor-faktor yang menyebabkan nyeri panggul.
- Pasien dapat menjelaskan strategi pengelolaan nyeri panggul.
- Pasien dapat mendemonstrasikan teknik pengelolaan nyeri panggul.
3. Keputihan:
- Pasien dapat menjelaskan penyebab dan jenis-jenis keputihan.
- Pasien dapat menjelaskan pentingnya penanganan keputihan.
- Pasien dapat mendemonstrasikan tindakan pencegahan dan penanganan keputihan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Amenorrhea:
- Kaji riwayat haid pasien.
- Ajarkan pasien tentang penyebab amenorrhea dan pentingnya pemeriksaan lebih lanjut.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan diagnostik dan penanganan amenorrhea.
2. Nyeri Panggul:
- Kaji intensitas, lokasi, durasi, dan karakteristik nyeri panggul.
- Ajarkan pasien teknik pengelolaan nyeri panggul, seperti kompres hangat, relaksasi, dan aktivitas yang sesuai.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik atau terapi lainnya.
3. Keputihan:
- Kaji jenis, warna, dan jumlah keputihan.
- Ajarkan pasien tentang penyebab dan jenis-jenis keputihan serta pentingnya penanganan.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut dan pemberian terapi yang sesuai.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus selalu berpedoman pada prinsip-prinsip praktik keperawatan yang profesional, melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya, dan menempatkan pasien sebagai pusat dari segala tindakan yang diberikan.