Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 11945 | 06 Feb 2025
Klinis : intervensi hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi intervensi hipertensi dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Manajemen Hipertensi
Definisi:
Tindakan perawatan yang dilakukan untuk mengontrol tekanan darah tinggi dengan menggunakan pengobatan, perubahan gaya hidup, dan monitoring yang tepat.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Karakteristik Utama:
- Tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg
- Adanya keluhan terkait hipertensi seperti sakit kepala, pusing, jantung berdebar, dll.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang Diharapkan:
- Tekanan darah terkontrol dalam batas normal
- Klien menunjukkan perilaku manajemen hipertensi yang efektif
- Klien bebas dari komplikasi hipertensi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi Keperawatan:
1. Monitoring Tekanan Darah
2. Edukasi Manajemen Hipertensi
3. Kolaborasi Terapi Farmakologis
4. Modifikasi Gaya Hidup
5. Manajemen Stres
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Manajemen Hipertensi" menggambarkan tindakan keperawatan yang diperlukan untuk mengontrol tekanan darah tinggi pada pasien. Ini meliputi pemantauan tekanan darah, edukasi tentang manajemen hipertensi, kolaborasi dengan tim medis untuk terapi obat, modifikasi gaya hidup yang sehat, dan manajemen stres. Tujuannya adalah untuk mempertahankan tekanan darah dalam batas normal, meningkatkan perilaku manajemen hipertensi yang efektif, dan mencegah komplikasi terkait hipertensi. Standar ini berlandaskan pada pedoman PPNI sebagai organisasi profesi perawat di Indonesia. -
Article No. 11946 | 06 Feb 2025
Klinis : Ny. M, 26 tahun, datang ke poliklinik pada usia kehamilan 28 minggu dengan keluhan cepat lelah, lemas, sering pusing, dan sesak saat berjalan jauh. Ia juga mengatakan bahwa ia mudah mengantuk dan merasa jantungnya berdebar-debar. Pasien memiliki pola makan yang kurang teratur dan jarang mengonsumsi sayur serta daging. Riwayat obstetri: Kehamilan kedua, kehamilan pertama lahir spontan tanpa komplikasi. Tidak ada riwayat perdarahan selama kehamilan ini. Pemeriksaan TTV: TD 100/60 mmHg, nadi 92 x/menit, suhu 36,7 °C, dan pernapasan 20 x/menit. Pemeriksaan fisik menunjukkan terlihat konjunctiva tampak pucat, mukosa bibir tampak kering, tidak ada edema dan turgor kulit cukup namun ujung jari teraba dingin. Saat auskultasi terdengar murmur sistolik ringan di area pulmonal. Pada pemeriksaan abdomen fundus uteri sesuai usia kehamilan dan janin dalam presentasi kepala. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 8,5 g/dL, hematokrit 30%, serum besi 30 µg/dL. Perawat menganjurkan ibu untuk makan daging merah, hati dan sayur berdaun hijau gelap. etiologi dari kasus tersebut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny. M berdasarkan informasi yang diberikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas (NANDA-I) berhubungan dengan anemia defisiensi besi (etiologi)
Penjelasan:
Intoleransi Aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau yang perlu dilakukan, yang disebabkan oleh kekurangan energi. Dalam kasus Ny. M, keluhan cepat lelah, lemas, dan sesak saat berjalan jauh menunjukkan adanya intoleransi aktivitas yang disebabkan oleh anemia defisiensi besi.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode Diagnosis: 00092
Definisi: Keterbatasan dalam melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan karena perasaan kelelahan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode Luaran: 08021
Judul Luaran: Toleransi Aktivitas
Definisi: Kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik dan mental tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode Intervensi: 6460
Judul Intervensi: Manajemen Energi
Definisi: Bantuan untuk mengidentifikasi dan mengelola sumber energi untuk mempertahankan atau meningkatkan aktivitas.
Berdasarkan analisis kasus Ny. M, diagnosa keperawatan yang tepat adalah Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan anemia defisiensi besi. Perawat dapat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai pedoman dalam melakukan pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi asuhan keperawatan yang diberikan. -
Article No. 11947 | 06 Feb 2025
Klinis : Ny. M, 26 tahun, datang ke poliklinik pada usia kehamilan 28 minggu dengan keluhan cepat lelah, lemas, sering pusing, dan sesak saat berjalan jauh. Ia juga mengatakan bahwa ia mudah mengantuk dan merasa jantungnya berdebar-debar. Pasien memiliki pola makan yang kurang teratur dan jarang mengonsumsi sayur serta daging. Riwayat obstetri: Kehamilan kedua, kehamilan pertama lahir spontan tanpa komplikasi. Tidak ada riwayat perdarahan selama kehamilan ini. Pemeriksaan TTV: TD 100/60 mmHg, nadi 92 x/menit, suhu 36,7 °C, dan pernapasan 20 x/menit. Pemeriksaan fisik menunjukkan terlihat konjunctiva tampak pucat, mukosa bibir tampak kering, tidak ada edema dan turgor kulit cukup namun ujung jari teraba dingin. Saat auskultasi terdengar murmur sistolik ringan di area pulmonal. Pada pemeriksaan abdomen fundus uteri sesuai usia kehamilan dan janin dalam presentasi kepala. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 8,5 g/dL, hematokrit 30%, serum besi 30 µg/dL. Perawat menganjurkan ibu untuk makan daging merah, hati dan sayur berdaun hijau gelap. etiologi dari kasus tersebut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus Ny. M.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan nutrisi yang tidak adekuat ditandai dengan hasil laboratorium Hb 8,5 g/dL, hematokrit 30%, dan serum besi 30 µg/dL.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Peningkatan berat badan, peningkatan kadar hemoglobin, dan peningkatan kadar serum besi sesuai dengan kebutuhan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan meliputi pemberian edukasi tentang nutrisi yang tepat selama kehamilan, pengaturan pola makan, dan pemberian suplemen besi sesuai dengan kondisi pasien.
Etiologi:
Berdasarkan kasus Ny. M, etiologi dari ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan nutrisi yang tidak adekuat. Hal ini ditandai dengan pola makan yang kurang teratur, jarang mengonsumsi sayur dan daging, serta hasil laboratorium yang menunjukkan anemia.
Sebagai perawat profesional, saya akan bekerja sama dengan Ny. M untuk mengatasi masalah ini dengan memberikan edukasi, mengatur pola makan, dan memberikan suplemen besi sesuai dengan kebutuhan tubuhnya selama kehamilan. -
Article No. 11948 | 06 Feb 2025
Klinis : askep hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi asuhan keperawatan hipertensi.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan/atau mengelola faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan.
- Faktor Terkait: Kurangnya pengetahuan, keterbatasan sumber daya, kurangnya dukungan sosial.
- Gejala dan Tanda: Perilaku kesehatan yang tidak sesuai, peningkatan tekanan darah, komplikasi terkait hipertensi.
2. Risiko Ketidakseimbangan Volume Cairan
- Definisi: Berisiko mengalami peningkatan atau penurunan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler yang dapat membahayakan kesehatan.
- Faktor Terkait: Peningkatan asupan garam, penggunaan obat-obatan, penyakit kardiovaskular.
- Gejala dan Tanda: Edema, perubahan berat badan, perubahan tekanan darah, perubahan frekuensi nadi.
3. Kesiapan Meningkatkan Manajemen Kesehatan
- Definisi: Pola hidup yang sudah ada dapat ditingkatkan untuk mencapai status kesehatan yang lebih baik.
- Faktor Terkait: Motivasi untuk perubahan, dukungan sosial, pengetahuan tentang manajemen hipertensi.
- Gejala dan Tanda: Ketertarikan untuk meningkatkan perilaku kesehatan, komitmen untuk perubahan.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan pola respons klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menetapkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan.
Sebagai perawat, saya akan menggunakan standar-standar ini sebagai panduan untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas tinggi bagi pasien dengan hipertensi. Dengan mengikuti SDKI, SLKI, dan SIKI, saya dapat memastikan bahwa diagnosis, luaran, dan intervensi keperawatan yang saya tetapkan sesuai dengan praktik keperawatan yang berpusat pada pasien dan berbasis bukti. -
Article No. 11949 | 06 Feb 2025
Klinis : TIK
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Gangguan Tidur dan Kebiasaan Tidur (TIK).
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Pola Tidur (00198)
Definisi: Gangguan durasi dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
2. Insomnia (00095)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan tidur yang memuaskan.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- SDKI menyediakan daftar diagnosis keperawatan yang terstandar dan diakui secara nasional.
- Diagnosa keperawatan TIK yang dapat digunakan adalah Gangguan Pola Tidur (00198) dan Insomnia (00095).
- Setiap diagnosa dilengkapi dengan definisi, penyebab, gejala, dan intervensi keperawatan yang sesuai.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- SLKI menyediakan daftar luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Untuk kondisi TIK, luaran yang dapat digunakan antara lain Kualitas Tidur Membaik, Durasi Tidur Membaik, dan Pola Tidur Membaik.
- Setiap luaran dilengkapi dengan kriteria hasil yang terukur dan dapat diamati.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- SIKI menyediakan daftar intervensi keperawatan yang terstandar dan dapat diterapkan.
- Intervensi yang dapat digunakan untuk kondisi TIK antara lain Manajemen Tidur, Terapi Relaksasi, dan Edukasi Higiene Tidur.
- Setiap intervensi dilengkapi dengan definisi, aktivitas, dan rasional yang jelas.
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, terstandar, dan berpusat pada pasien untuk mengatasi masalah tidur dan kebiasaan tidur. -
Article No. 11950 | 06 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit telinga
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang datang dengan keluhan sakit telinga, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut Berhubungan dengan Proses Penyakit
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Karakteristik Utama: Keluhan verbal atau ekspresi wajah menunjukkan rasa sakit, perilaku protektif terhadap area yang sakit, dan penurunan toleransi terhadap aktivitas.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran Keperawatan: Bebas Nyeri
- Kriteria Hasil: Pasien melaporkan nyeri berkurang, pasien mampu menggunakan teknik pengelolaan nyeri, dan pasien menunjukkan relaksasi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pengelolaan Nyeri
- Aktivitas Keperawatan: Mengkaji karakter, lokasi, durasi, frekuensi, dan kualitas nyeri; Mengajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri; Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus menggunakan standar-standar tersebut untuk menentukan diagnosa keperawatan, menetapkan luaran yang diharapkan, dan merancang intervensi yang tepat sesuai dengan kondisi pasien. Hal ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas. -
Article No. 11951 | 06 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit telinga
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan sakit telinga.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Integritas Kulit Perifer
- Definisi: Kerusakan atau perubahan pada kulit dan jaringan di sekitar telinga.
- Penyebab: Infeksi, trauma, atau peradangan pada telinga.
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Integritas Kulit: Telinga
- Kriteria Hasil:
- Kulit di sekitar telinga utuh
- Tidak ada kemerahan, bengkak, atau nyeri di area telinga
- Tidak ada tanda-tanda infeksi di area telinga
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Perawatan Telinga
- Definisi: Tindakan keperawatan untuk mempertahankan dan memulihkan kesehatan telinga.
- Aktivitas Keperawatan:
- Menilai kondisi telinga
- Membersihkan telinga dengan cara yang tepat
- Memberikan obat topikal sesuai dengan resep
- Memantau tanda-tanda infeksi atau komplikasi
Penjelasan Singkat:
Pasien datang dengan keluhan sakit telinga, yang menunjukkan adanya gangguan integritas kulit di area telinga. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Gangguan Integritas Kulit Perifer". Tujuan keperawatan adalah untuk mempertahankan dan memulihkan integritas kulit di area telinga, yang dapat dicapai melalui intervensi "Perawatan Telinga". Aktivitas keperawatan yang dilakukan mencakup penilaian kondisi telinga, pembersihan telinga, pemberian obat topikal, dan pemantauan tanda-tanda infeksi atau komplikasi. -
Article No. 11952 | 06 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan mata rabun
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Suster, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi pasien dengan keluhan mata rabun.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan keluhan pasien dengan mata rabun, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Gangguan Penglihatan Akut (00146). Diagnosa ini mencerminkan adanya penurunan kemampuan visual yang terjadi tiba-tiba atau dalam waktu singkat, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti penyakit, cedera, atau gangguan fisiologis lainnya.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kelangsungan Penglihatan Terjaga (1805): Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur luaran ini antara lain kemampuan pasien dalam melihat objek dengan jelas, kemampuan pasien dalam membedakan warna, dan kemampuan pasien dalam menjaga fungsi penglihatan.
2. Kontrol Gejala (1608): Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur luaran ini antara lain kemampuan pasien dalam mengenali dan melaporkan gejala gangguan penglihatan, serta kemampuan pasien dalam mengelola gejala yang muncul.
3. Pengetahuan: Kesehatan dan Keselamatan (1842): Indikator yang dapat digunakan untuk mengukur luaran ini antara lain kemampuan pasien dalam memahami penyebab gangguan penglihatan, serta kemampuan pasien dalam mengetahui tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengatasi gangguan penglihatan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Penglihatan (6540): Intervensi ini bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan fungsi penglihatan pasien. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan mata, pemberian obat tetes mata, dan rujukan ke spesialis mata jika diperlukan.
2. Edukasi Kesehatan (5510): Intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pasien mengenai gangguan penglihatan dan cara penanganannya. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain pemberian informasi mengenai penyebab gangguan penglihatan, pencegahan, dan perawatan yang tepat.
3. Manajemen Nyeri (1400): Intervensi ini bertujuan untuk mengelola gejala nyeri atau ketidaknyamanan yang mungkin dialami pasien akibat gangguan penglihatan. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain pemberian analgesik, kompres hangat/dingin, dan teknik relaksasi.
Penjelasan di atas disampaikan dengan nada akademis dan persona sebagai pakar keperawatan. Saya harap penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memberikan asuhan keperawatan yang tepat untuk pasien dengan keluhan mata rabun. -
Article No. 11953 | 06 Feb 2025
Klinis : diagnosa medisnya BENIGN PAROXYSMAL POSTURAL VERTIGO (BPPV)
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang Anda berikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait kondisi Benign Paroxysmal Postural Vertigo (BPPV):
1. Kode ICD-10:
- Kode: H81.1
- Deskripsi: Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV)
BPPV adalah gangguan vestibular yang ditandai dengan episode singkat vertigo yang disebabkan oleh perubahan posisi kepala. Hal ini terjadi akibat perpindahan partikel debris kristal (otolit) dari saluran semi-sirkular ke dalam sistem vestibular yang menyebabkan rangsangan abnormal pada reseptor vestibular.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 95.41
- Deskripsi: Canalith repositioning procedure (Epley maneuver)
Prosedur reposisi kanalit (Epley maneuver) adalah tindakan non-bedah yang dilakukan untuk mengembalikan posisi otolit yang terlepas ke tempat yang seharusnya, sehingga mengurangi gejala vertigo pada pasien dengan BPPV. Prosedur ini melibatkan serangkaian gerakan kepala yang terkoordinasi untuk memindahkan otolit kembali ke saluran semi-sirkular.
Tindakan ini dapat dilakukan oleh dokter atau terapis fisik yang terlatih dalam mengelola pasien dengan BPPV. -
Article No. 11954 | 06 Feb 2025
Klinis : Ny. M, 26 tahun, datang ke poliklinik pada usia kehamilan 28 minggu dengan keluhan cepat lelah, lemas, sering pusing, dan sesak saat berjalan jauh. Ia juga mengatakan bahwa ia mudah mengantuk dan merasa jantungnya berdebar-debar. Pasien memiliki pola makan yang kurang teratur dan jarang mengonsumsi sayur serta daging. Riwayat obstetri: Kehamilan kedua, kehamilan pertama lahir spontan tanpa komplikasi. Tidak ada riwayat perdarahan selama kehamilan ini. Pemeriksaan TTV: TD 100/60 mmHg, nadi 92 x/menit, suhu 36,7 °C, dan pernapasan 20 x/menit. Pemeriksaan fisik menunjukkan terlihat konjunctiva tampak pucat, mukosa bibir tampak kering, tidak ada edema dan turgor kulit cukup namun ujung jari teraba dingin. Saat auskultasi terdengar murmur sistolik ringan di area pulmonal. Pada pemeriksaan abdomen fundus uteri sesuai usia kehamilan dan janin dalam presentasi kepala. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 8,5 g/dL, hematokrit 30%, serum besi 30 µg/dL. Perawat menganjurkan ibu untuk makan daging merah, hati dan sayur berdaun hijau gelap. apa saja diagnosa kasus tersebut berhubungan dengan dibuktikan dengan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya dapat memberikan beberapa diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi Ny. M berdasarkan data yang diberikan, serta penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan asupan cairan yang tidak adekuat, terbukti dengan keluhan cepat lelah, lemas, sering pusing, dan sesak saat berjalan jauh serta pemeriksaan fisik menunjukkan mukosa bibir tampak kering dan ujung jari teraba dingin.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pola makan yang tidak teratur dan jarang mengonsumsi sayur serta daging, terbukti dengan keluhan mudah mengantuk dan pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar hemoglobin dan serum besi yang rendah.
3. Gangguan perfusi jaringan kardiovaskular berhubungan dengan anemia, terbukti dengan keluhan jantung berdebar-debar dan pemeriksaan auskultasi ditemukan murmur sistolik ringan di area pulmonal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Merupakan panduan yang berisi definisi, faktor berhubungan, dan karakteristik definisi dari diagnosis keperawatan yang diakui secara nasional.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Merupakan panduan yang berisi luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang ditujukan untuk mencapai status kesehatan pasien yang optimal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Merupakan panduan yang berisi daftar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan oleh perawat untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan.
Penggunaan standar-standar ini bertujuan untuk menyamakan pemahaman, bahasa, dan praktik keperawatan di seluruh Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan yang diberikan.