Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19358 | 06 Jul 2025
Klinis : Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien datang dengan keluhan lemas disertai demam sejak 4 hari yang lalu, mual (+), muntah (+) 3x, nafsu makan meman, AC (+ BAB (+)N
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat terkait **SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, sesuai dengan panduan **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)**.
---
### **Diagnosa Keperawatan**
**1. Risiko Ketidakseimbangan Volume Cairan** *(Kode: D.0016)*
**Penjelasan:**
- **SDKI (D.0016):** Pasien mengalami mual, muntah, dan penurunan nafsu makan yang dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.
- **SLKI (L.1401):** Keseimbangan cairan dan elektrolit tercapai (output urine adekuat, turgor kulit baik, tidak ada tanda dehidrasi).
- **SIKI (I.1401):**
- Memonitor tanda-tanda dehidrasi (turgor kulit, mukosa mulut, produksi urine).
- Memberikan cairan oral/IV sesuai kebutuhan.
- Edukasi pentingnya asupan cairan.
**2. Hipertermi** *(Kode: D.0027)*
**Penjelasan:**
- **SDKI (D.0027):** Pasien mengalami demam, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi seperti dehidrasi dan kejang.
- **SLKI (L.0801):** Suhu tubuh kembali normal (36,5–37,5°C).
- **SIKI (I.0801):**
- Kompres hangat.
- Pemberian antipiretik sesuai indikasi.
- Memonitor suhu tubuh secara berkala.
**3. Intoleransi Aktivitas** *(Kode: D.0096)*
**Penjelasan:**
- **SDKI (D.0096):** Pasien mengeluh lemas, yang dapat mengganggu kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari.
- **SLKI (L.0301):** Pasien mampu beraktivitas sesuai kemampuan tanpa kelelahan berlebihan.
- **SIKI (I.0301):**
- Bantu pasien dalam aktivitas sesuai kebutuhan.
- Anjurkan istirahat yang cukup.
- Pantau tanda vital sebelum dan setelah aktivitas.
**4. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh** *(Kode: D.0030)*
**Penjelasan:**
- **SDKI (D.0030):** Pasien mengalami mual, muntah, dan nafsu makan menurun, yang berisiko menyebabkan malnutrisi.
- **SLKI (L.1101):** Asupan nutrisi adekuat sesuai kebutuhan tubuh.
- **SIKI (I.1101):**
- Berikan makanan dalam porsi kecil tapi sering.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk diet yang sesuai.
- Pantau berat badan dan asupan nutrisi.
---
### **Catatan Tambahan**
- **SDKI** digunakan untuk menegakkan diagnosa keperawatan.
- **SLKI** menentukan luaran yang diharapkan setelah intervensi.
- **SIKI** berisi tindakan keperawatan yang direkomendasikan.
Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut berdasarkan perkembangan kondisi pasien, evaluasi berkala harus dilakukan.
Semoga membantu.
*(Sumber: Buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) – PPNI, Edisi Terkini)* -
Article No. 19359 | 06 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 65 tahun mengeluh tidak bisa merasakan BAK sudah 3 hari, BAK mengalir begitu saja. awalnya pasien mengatakan nyeri pada saat BAK. Klien terpasang kateter dengan volume urin bag 100ml. Klien mengeluh nyeri di area perut bawah. Klien mengatakan lemas. Dari hasil lab Leukosit 14.000 per miroliter. Apa Diagnosa keperawatan utama pada pasien dan tuliskan Intervensi nya?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan Utama:
Diagnosa Keperawatan: Retensi Urin (00023)
Kode SDKI: RET
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara lengkap.
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien perempuan berusia 65 tahun mengeluh tidak dapat merasakan BAK selama 3 hari. Pasien terpasang kateter dengan volume urin dalam kantong 100ml, mengeluh nyeri pada area perut bawah, dan merasa lemas. Hasil laboratorium menunjukkan leukosit 14.000 per mikroliter, yang mengindikasikan adanya infeksi. Tanda-tanda ini mengarah pada diagnosa keperawatan Retensi Urin (00023).
Intervensi Keperawatan:
1. Intervensi SLKI: Manajemen Eliminasi Urin (6540)
Definisi: Memfasilitasi pengeluaran urin yang efektif.
Kode SIKI: M0008
2. Intervensi SLKI: Manajemen Nyeri (1400)
Definisi: Pengurangan rasa nyeri hingga ke tingkat toleransi yang dapat diterima pasien.
Kode SIKI: N0002
3. Intervensi SLKI: Manajemen Infeksi (6540)
Definisi: Pencegahan dan pengendalian infeksi.
Kode SIKI: M0005
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Monitoring intake dan output urin
- Memantau tanda-tanda vital
- Memberikan analgesik untuk mengurangi nyeri
- Mengatur posisi pasien yang nyaman
- Mengobservasi tanda-tanda infeksi dan melakukan penanganan yang sesuai
- Berkolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk penanganan yang komprehensif
Tujuan yang diharapkan adalah pasien dapat mengosongkan kandung kemih secara efektif, nyeri berkurang, dan tidak terjadi komplikasi infeksi. -
Article No. 19360 | 06 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 23 thn datang dengan keluhan nyeri pada ulu hati, anoreksia (+), nausea (+), vomiting (+), berat badan saat di kaji 40Kg, TD : 100/60, Nadi 60x/mnt, RR 20x/Mnt, dan suhu 35,5⁰C. klien mengeluh tidak bisa tidur pada malam hari, lama tidur kurang lebih hanya 3-4 jam. Klien mengeluh pusing dan kepala seperti melayang. Apa Diagnosa keperawatan utama pada pasien dan tuliskan Intervensi nya?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya telah menganalisis kondisi pasien yang Anda deskripsikan dan menetapkan diagnosis keperawatan utama serta rencana intervensi yang sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosis Keperawatan Utama:
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Penjelasan Singkat:
- Pasien mengeluh anoreksia, nausea, dan vomiting, yang menunjukkan adanya gangguan dalam asupan nutrisi.
- Berat badan pasien hanya 40 kg, yang menandakan adanya ketidakseimbangan nutrisi.
- Tanda-tanda vital, seperti tekanan darah rendah, nadi lambat, dan suhu rendah, juga mengindikasikan ketidakseimbangan nutrisi.
Kode SDKI: 00002
Kode SLKI: 1103
Kode SIKI: I0103
Rencana Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen Nutrisi (I0103)
- Kaji status nutrisi pasien secara komprehensif.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan kebutuhan nutrisi yang sesuai.
- Berikan makanan dan minuman yang bernutrisi sesuai kebutuhan pasien.
- Pantau asupan dan output nutrisi pasien.
2. Manajemen Mual (I0110)
- Kaji faktor-faktor yang menyebabkan mual pada pasien.
- Berikan intervensi untuk mengurangi mual, seperti antiemetik atau teknik relaksasi.
- Modifikasi lingkungan dan tindakan perawatan untuk mencegah mual.
- Edukasi pasien tentang manajemen mual.
3. Manajemen Tidur (I0210)
- Kaji pola tidur dan faktor-faktor yang memengaruhi tidur pasien.
- Berikan intervensi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur, seperti teknik relaksasi dan pengaturan lingkungan.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat tidur, jika diperlukan.
- Edukasi pasien tentang teknik manajemen tidur yang efektif.
Dengan rencana intervensi yang komprehensif ini, diharapkan dapat membantu pasien mencapai keseimbangan nutrisi yang optimal, mengurangi gejala mual dan muntah, serta meningkatkan kualitas tidur, sehingga dapat mempercepat proses pemulihan. -
Article No. 19361 | 06 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 65 tahun datang bersama anaknya ke klinik penyakit saraf. Anaknya mengeluhkan bahwa ibunya sudah mengalami penurunan ingatan. Ibunya sering tidak mau makan atau mandi, karena merasa sudah melakukannya. Setiap malam ibunya sering beser dan meminta ditemani ke kamar kecil karena lupa tempatnya. Anaknya tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk merawat ibunya. Apa Diagnosa keperawatan utama pada pasien dan tuliskan Intervensi nya?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan analisis berdasarkan kondisi yang Anda paparkan. Berdasarkan gejala-gejala yang dialami oleh pasien perempuan berusia 65 tahun tersebut, Diagnosa Keperawatan utama yang dapat ditetapkan adalah:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00127
Judul: Gangguan Proses Pikir
Definisi: Ketidakmampuan untuk memproses informasi secara tepat dan akurat.
2. Diagnosa Keperawatan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: LS 01.01
Judul: Kemampuan Kognitif
Definisi: Kemampuan untuk menerima, memproses, menyimpan, dan menggunakan informasi.
3. Diagnosa Keperawatan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: NI 01.01
Judul: Stimulasi Kognitif
Definisi: Upaya meningkatkan atau mempertahankan fungsi kognitif klien melalui aktivitas yang merangsang proses berpikir.
Penjelasan singkat:
Pasien perempuan berusia 65 tahun ini mengalami penurunan ingatan, sering tidak mau makan atau mandi, serta kebingungan terkait tempat BAK di malam hari. Hal ini menunjukkan adanya gangguan proses pikir, yang berdampak pada kemampuan kognitif pasien. Diagnosa Keperawatan utama yang sesuai adalah Gangguan Proses Pikir.
Intervensi Keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Lakukan pengkajian yang komprehensif untuk mengetahui tingkat gangguan proses pikir dan kemampuan kognitif pasien.
2. Berikan stimulasi kognitif melalui aktivitas yang merangsang proses berpikir, seperti latihan memori, pemecahan masalah, dan latihan orientasi.
3. Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan dan pengawasan, serta edukasi tentang cara merawat pasien dengan gangguan proses pikir.
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter spesialis saraf, untuk menentukan intervensi yang tepat, seperti pemberian obat-obatan atau terapi lainnya.
5. Pantau perkembangan kondisi pasien secara berkala dan lakukan evaluasi terhadap efektivitas intervensi yang diberikan.
Peran perawat dalam kasus ini adalah memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, mencakup pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi, dengan tujuan meningkatkan atau mempertahankan kemampuan kognitif pasien. -
Article No. 19362 | 06 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan usia 15 tahun mengeluh nyeri ulu hati, nafsu makan berkurang disertai mual. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan ada nyeri tekan di kuadran kiri atas, bising usus 15x/menit. RR 20x/menit, TD 130/80 mmHg, Nadi 95x/menit dan suhu 37,5⁰C. Apa Diagnosa keperawatan utama pada pasien dan tuliskan Intervensi nya?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan utama dan intervensi yang sesuai untuk kasus yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan Utama:
Nyeri akut (NANDA-I 00132) dengan kode SDKI D.0095
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah sedemikian rupa.
Penjelasan Singkat:
Pasien mengeluhkan nyeri ulu hati, yang merupakan gejala dari gangguan gastrointestinal. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan adanya nyeri tekan di kuadran kiri atas perut, yang dapat mengindikasikan keterlibatan organ gastrointestinal. Kondisi ini memenuhi kriteria SDKI untuk nyeri akut.
Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen Nyeri (SIKI I.0109)
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
- Berikan analgesik sesuai instruksi medis
- Ajarkan teknik non-farmakologi untuk mengurangi nyeri
- Monitoring efektivitas penatalaksanaan nyeri
2. Manajemen Nutrisi (SIKI I.0110)
- Kaji status nutrisi pasien
- Berikan diet rendah lemak dan mudah dicerna
- Pantau asupan nutrisi dan cairan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk intervensi nutrisi yang tepat
3. Manajemen Mual dan Muntah (SIKI I.0106)
- Lakukan pengkajian terhadap mual dan muntah
- Berikan antiemetik sesuai instruksi medis
- Bantu pasien dalam mengatasi mual dan muntah
- Pantau tanda-tanda dehidrasi dan elektrolit
Dengan pendekatan SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia, diharapkan perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. -
Article No. 19363 | 06 Jul 2025
Klinis : seorang wanita umur 67 tahun datang ke poliklinik. klien mengeluh susah mendengar, telinga sakit.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Gangguan Pendengaran (00156)
Definisi: Pengalaman mengurangi kemampuan untuk mendengar secara normal.
Penyebab yang mungkin:
- Otitis media (infeksi telinga)
- Presbikusis (penurunan fungsi pendengaran terkait usia)
- Cerumen impaksi (sumbatan di telinga karena penumpukan serumen)
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Peningkatan Pendengaran (1609)
Definisi: Pemulihan atau peningkatan kemampuan untuk mendengar secara normal.
Indikator hasil:
- Klien dapat mendengar pembicaraan normal pada jarak 3-5 meter
- Klien dapat mendengar bunyi-bunyian di sekitarnya
- Klien dapat berpartisipasi dalam percakapan
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Pendengaran (3540)
Definisi: Memfasilitasi kemampuan klien untuk mendengar secara efektif.
Aktivitas keperawatan:
- Melakukan pemeriksaan telinga (otoskopi) untuk mendeteksi adanya sumbatan cerumen atau kelainan telinga
- Merujuk klien ke spesialis THT untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut, jika diperlukan
- Mengajarkan klien teknik membersihkan telinga secara aman
- Memberikan edukasi tentang perawatan telinga dan pencegahan gangguan pendengaran
- Menganjurkan klien menggunakan alat bantu dengar, jika diperlukan
- Memastikan lingkungan sekitar klien kondusif untuk mendengar (minim kebisingan)
- Memberikan dukungan psikologis dan meningkatkan motivasi klien untuk mengatasi masalah pendengaran
Penjelasan Rinci:
Diagnosa Keperawatan SDKI "Gangguan Pendengaran (00156)" dipilih karena sesuai dengan keluhan klien, yaitu susah mendengar dan telinga sakit. Kondisi ini dapat disebabkan oleh otitis media (infeksi telinga), presbikusis (penurunan fungsi pendengaran terkait usia), atau cerumen impaksi (sumbatan di telinga karena penumpukan serumen).
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan adalah "Peningkatan Pendengaran (1609)", yang bertujuan untuk memulihkan atau meningkatkan kemampuan klien dalam mendengar secara normal. Indikator keberhasilan termasuk klien dapat mendengar pembicaraan normal pada jarak 3-5 meter, mendengar bunyi-bunyian di sekitarnya, dan dapat berpartisipasi dalam percakapan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran adalah "Manajemen Pendengaran (3540)". Intervensi ini meliputi pemeriksaan telinga, rujukan ke spesialis THT, edukasi tentang perawatan telinga, penggunaan alat bantu dengar, dan dukungan psikologis. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi kemampuan klien dalam mendengar secara efektif. -
Article No. 19364 | 06 Jul 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan lemah disertai demam 4 hari yang lalu ditambah mual muntah tiap minum sehingga nafsu makan menurun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosis keperawatan beserta penjelasan singkat, kode, dan definisi sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosis Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
SDKI:
Kode: 00002
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI:
Kode: 30001
Definisi: Keadaan di mana nutrisi yang masuk ke dalam tubuh seimbang dengan kebutuhan tubuh.
SIKI:
Kode: 30001
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan atau mencapai asupan nutrisi yang seimbang dengan kebutuhan tubuh.
2. Hipertermia
SDKI:
Kode: 00007
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
SLKI:
Kode: 30002
Definisi: Keadaan di mana suhu tubuh berada dalam rentang normal.
SIKI:
Kode: 30002
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan atau mencapai suhu tubuh dalam rentang normal.
Penjelasan singkat:
Pasien datang dengan keluhan lemah, demam 4 hari, mual muntah saat minum, dan penurunan nafsu makan. Diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan Hipertermia. Diagnosis tersebut didasarkan pada gejala yang dialami pasien, yaitu penurunan asupan nutrisi akibat mual muntah dan peningkatan suhu tubuh. -
Article No. 19365 | 06 Jul 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan lemah disertai demam 4 hari yang lalu ditambah mual muntah tiap minum sehingga nafsu makan menurun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan lemah, demam, mual, muntah, dan penurunan nafsu makan:
---
### **Diagnosa Keperawatan**
**Kode DX.1.1: Risiko Ketidakseimbangan Volume Cairan**
*Definisi:* Risiko kekurangan atau kelebihan volume cairan intravaskular, interstitial, atau intraselular yang dapat mengganggu homeostasis.
*Faktor yang Berhubungan:*
- Mual dan muntah berulang
- Asupan cairan dan nutrisi tidak adekuat
- Demam meningkatkan kehilangan cairan melalui evaporasi
---
### **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
**Kode LO.1.1.1: Keseimbangan Cairan**
*Indikator:*
- Tanda vital dalam batas normal (TD, nadi, suhu, pernapasan)
- Turgor kulit baik
- Mukosa bibir lembap
- Produksi urine adekuat (≥30 mL/jam)
- Tidak ada keluhan pusing atau lemas
**Kode LO.1.3.1: Status Nutrisi**
*Indikator:*
- Asupan makanan dan cairan sesuai kebutuhan
- Berat badan stabil
- Tidak ada mual/muntah
---
### **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
**Kode I.1.1.1: Manajemen Cairan**
*Tindakan:*
- Pantau tanda vital setiap 4 jam atau sesuai kebutuhan.
- Observasi tanda dehidrasi (turgor kulit, mukosa kering, produksi urine).
- Berikan cairan per oral atau intravena sesuai indikasi.
- Anjurkan pasien minum sedikit-sedikit tapi sering.
**Kode I.1.3.1: Manajemen Nutrisi**
*Tindakan:*
- Berikan diet lunak atau cair sesuai toleransi.
- Hindari makanan berlemak atau berbau tajam.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk kebutuhan nutrisi.
- Berikan antiemetik sesuai resep jika diperlukan.
**Kode I.2.1.1: Manajemen Demam**
*Tindakan:*
- Kompres hangat pada area aksila dan lipatan paha.
- Berikan antipiretik sesuai protokol.
- Pantau suhu tubuh setiap 2-4 jam.
---
### **Penjelasan Akademis**
Kondisi pasien menunjukkan **risiko ketidakseimbangan volume cairan** (DX.1.1) karena muntah berulang dan asupan yang berkurang, yang dapat menyebabkan dehidrasi dan gangguan elektrolit. Demam juga meningkatkan kebutuhan metabolik dan kehilangan cairan. Intervensi keperawatan difokuskan pada pemantauan cairan, nutrisi, dan manajemen gejala (mual, muntah, demam) untuk mencapai luaran stabil (LO.1.1.1 dan LO.1.3.1).
Jika diperlukan diagnosa tambahan, dapat dipertimbangkan:
- **DX.1.3: Risiko Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh** (jika asupan tidak memenuhi kebutuhan metabolik).
Semua intervensi harus didokumentasikan secara sistematis sesuai standar PPNI.
---
*Referensi: Buku Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), SLKI, dan SIKI Edisi Terkini – PPNI.* -
Article No. 19366 | 06 Jul 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan lemah disertai demam 4 hari yang lalu ditambah mual muntah tiap minum sehingga nafsu makan menurun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi pasien yang Anda berikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI dan kodenya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): 00092
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
2. Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SDKI: 00002
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
3. Diagnosa Keperawatan: Mual
- SDKI: 00134
- Definisi: Perasaan tidak nyaman dan tidak tertahankan yang dapat memicu muntah.
4. Diagnosa Keperawatan: Hipertermia
- SDKI: 00007
- Definisi: Suhu tubuh di atas kisaran normal karena ketidakmampuan untuk mengatur suhu tubuh.
Penjelasan singkat SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk masing-masing diagnosa:
1. Intoleransi Aktivitas:
- SLKI: Toleransi Aktivitas Membaik
- SIKI: Manajemen Energi, Peningkatan Aktivitas, Manajemen Kelelahan
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- SLKI: Status Nutrisi Membaik
- SIKI: Manajemen Nutrisi, Peningkatan Nutrisi, Konseling Gizi
3. Mual:
- SLKI: Mual Berkurang
- SIKI: Manajemen Mual, Manajemen Muntah, Terapi Komplementer: Terapi Relaksasi
4. Hipertermia:
- SLKI: Suhu Tubuh Normal
- SIKI: Manajemen Demam, Penurunan Suhu Tubuh, Manajemen Cairan
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sesuai dengan kondisi pasien yang Anda berikan. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya. -
Article No. 19305 | 05 Jul 2025
Klinis : nyeri akut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi nyeri akut, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat:
1. Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
2. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00132
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain)
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1605
Definisi: Tingkat keparahan nyeri yang dilaporkan atau ditunjukkan oleh individu
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 1400
Definisi: Upaya untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri yang dialami individu
Penjelasan singkat:
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial. Perawat perlu melakukan pengkajian yang komprehensif untuk menentukan karakteristik nyeri, penyebab, dan dampaknya terhadap pasien. Selanjutnya, perawat dapat merencanakan intervensi yang tepat untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri, seperti pemberian analgesik, terapi relaksasi, terapi komplementer, dan edukasi kepada pasien. Tujuan akhirnya adalah mencapai tingkat keparahan nyeri yang dapat diterima oleh pasien.