Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 12195 | 13 Feb 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi pasien dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: A15.0
- Deskripsi: Tuberkulosis paru dengan pemeriksaan bakteriologis atau histologis positif
Dalam kasus ini, pasien memiliki gejala-gejala yang khas untuk tuberkulosis paru, termasuk batuk berdahak, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya lesi di paru, serta suara napas bronkial di paru kanan atas, yang mendukung diagnosis tuberkulosis paru.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 87.49
- Deskripsi: Biopsi paru, tidak spesifik
Pada kasus ini, kemungkinan akan dilakukan pemeriksaan tambahan berupa biopsi paru untuk menegakkan diagnosis tuberkulosis paru secara definitif. Kode ICD-9-CM 87.49 mencakup prosedur biopsi paru yang tidak dispesifikasikan secara lebih rinci.
Selain itu, pasien mungkin juga akan menjalani pemeriksaan lain seperti pemeriksaan sputum untuk deteksi basil tuberkulosis, tes kulit tuberkulin, atau pemeriksaan radiologis lanjutan seperti CT-scan dada untuk membantu menegakkan diagnosis dan menentukan tatalaksana yang tepat. -
Article No. 12196 | 13 Feb 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Dengan senang hati, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran/output, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan produksi dahak yang berlebihan dan infeksi pada saluran pernapasan, sebagaimana ditandai dengan adanya batuk berdahak, suara napas bronkial, dan sesak napas.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik, penurunan nafsu makan, dan proses penyakit, sebagaimana ditandai dengan keluhan sesak napas dan kehilangan nafsu makan.
3. Kecemasan berhubungan dengan diagnosis penyakit yang mengancam jiwa, sebagaimana ditandai dengan keluhan demam dan gejala penyakit.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Bersihan jalan napas: Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang efektif, ditandai dengan pengurangan dahak, suara napas normal, dan tidak ada sesak napas.
2. Toleransi aktivitas: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri tanpa kelelahan yang berlebihan, ditandai dengan peningkatan nafsu makan dan tidak ada keluhan sesak napas.
3. Tingkat kecemasan: Pasien dapat mengelola kecemasan terkait diagnosa penyakit, ditandai dengan ekspresi wajah yang tenang, tidak ada tanda-tanda kecemasan, dan dapat menyatakan rasa optimis terhadap pemulihan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Bersihan jalan napas:
a. Auskultasi suara napas dan identifikasi adanya suara bronkial
b. Berikan posisi semifowler untuk memfasilitasi pengeluaran dahak
c. Anjurkan untuk melakukan latihan batuk efektif dan napas dalam
d. Berikan nebulizer dengan bronkodilator dan mukolitik sesuai resep
e. Pantau dan catat jumlah, warna, dan konsistensi dahak yang dikeluarkan
2. Toleransi aktivitas:
a. Kaji tingkat kelelahan dan kemampuan pasien dalam beraktivitas
b. Berikan perawatan nutrisi yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan gizi
c. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana diet yang sesuai
d. Anjurkan untuk melakukan aktivitas bertahap sesuai toleransi
e. Berikan edukasi tentang manajemen energi dan teknik konservasi energi
3. Manajemen kecemasan:
a. Kaji tingkat kecemasan pasien dan identifikasi penyebabnya
b. Berikan informasi yang jelas dan akurat tentang kondisi pasien
c. Temani pasien dan berikan dukungan emosional yang diperlukan
d. Ajarkan teknik relaksasi, seperti napas dalam dan visualisasi positif
e. Libatkan keluarga dalam pemberian dukungan psikologis
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan yang teridentifikasi mencakup masalah utama yang dihadapi pasien, yaitu gangguan bersihan jalan napas, intoleransi aktivitas, dan kecemasan. Masing-masing diagnosa dilengkapi dengan definisi, penyebab, dan tanda/gejala yang sesuai dengan kondisi pasien.
Luaran/output yang diharapkan menggambarkan hasil yang ingin dicapai dari asuhan keperawatan yang diberikan. Tujuan tersebut harus spesifik, dapat diukur, dan berorientasi pada pasien. Intervensi keperawatan yang direncanakan merupakan tindakan-tindakan yang dapat dilakukan perawat untuk membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan.
Saya berharap penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas bagi pasien. Jika ada pertanyaan atau hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. -
Article No. 12197 | 13 Feb 2025
Klinis : luka bekas jahitan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Integritas Kulit Terganggu
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Integritas Kulit Terganggu didefinisikan sebagai kerusakan pada kulit dan/atau jaringan pendukung, yang disebabkan oleh faktor internal dan/atau eksternal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosis ini adalah pemulihan integritas kulit, bebas dari infeksi, dan tidak terjadi komplikasi lebih lanjut.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi perawatan luka, terapi topikal, pencegahan infeksi, serta edukasi pasien dan keluarga terkait perawatan luka.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan assessment menyeluruh pada pasien, memantau tanda-tanda infeksi, memberikan perawatan luka sesuai prosedur, serta melibatkan pasien dan keluarga dalam proses penyembuhan. Tujuan utamanya adalah memulihkan integritas kulit dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 12198 | 13 Feb 2025
Klinis : pasien kanker dengan kemoterapi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk pasien kanker dengan kemoterapi, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar serta perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
Pasien kanker yang menjalani kemoterapi seringkali mengalami penurunan toleransi terhadap aktivitas fisik akibat efek samping pengobatan, seperti kelelahan, penurunan kekuatan otot, dan perubahan status gizi.
2. Nyeri Kronis
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
Pasien kanker dengan kemoterapi dapat mengalami nyeri kronis akibat efek samping pengobatan, seperti neuropati perifer, mukositis, dan nyeri tulang.
3. Risiko Infeksi
Definisi: Peningkatan risiko terserang organisme patogen, disebabkan oleh penurunan daya tahan tubuh.
Pasien kanker dengan kemoterapi memiliki risiko infeksi yang tinggi akibat sistem imun yang menurun, sehingga perlu dilakukan pencegahan dan deteksi dini infeksi.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan menentukan diagnosis keperawatan yang sesuai. Diagnosa keperawatan yang telah disebutkan sebelumnya mengacu pada SDKI terbaru.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. Setiap diagnosa keperawatan memiliki luaran yang spesifik dan dapat diukur untuk mengevaluasi keberhasilan intervensi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. Intervensi keperawatan yang sesuai akan ditetapkan berdasarkan diagnosa keperawatan dan luaran yang diharapkan.
Dalam praktik keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI merupakan satu kesatuan yang digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar bagi pasien kanker dengan kemoterapi.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 12199 | 13 Feb 2025
Klinis : Defisit nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Defisit Nutrisi.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Nutrisi
Definisi:
Defisit Nutrisi adalah keadaan di mana individu mengalami asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Pada SDKI, defisit nutrisi didefinisikan sebagai "Ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi yang menyebabkan perubahan berat badan, komposisi tubuh, atau fungsi tubuh".
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan defisit nutrisi adalah: Berat badan membaik, Konsumsi nutrisi membaik, Fungsi tubuh membaik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi defisit nutrisi antara lain: Manajemen nutrisi, Monitoring status nutrisi, Pemberian nutrisi enteral/parenteral, Edukasi gizi, dan Kolaborasi dengan ahli gizi.
Sebagai perawat, saya akan melakukan penilaian komprehensif terhadap pasien, mengidentifikasi faktor penyebab, dan menyusun rencana asuhan keperawatan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien secara optimal. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain, seperti ahli gizi, sangat penting untuk memastikan intervensi yang tepat dan efektif.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya siap membantu. Wassalamualaikum. -
Article No. 12200 | 13 Feb 2025
Klinis : Defisit nutrisi defisit nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi Defisit Nutrisi sesuai dengan standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Nutrisi
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Nutrisi didefinisikan sebagai asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Diagnosis ini ditandai dengan berat badan yang tidak sesuai dengan usia, penurunan berat badan, atau ketidakmampuan untuk mempertahankan berat badan yang sehat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Sesuai dengan SLKI, luaran yang diharapkan dari pengelolaan Defisit Nutrisi adalah:
1. Pasien mencapai berat badan ideal
2. Pasien menunjukkan peningkatan atau pemeliharaan status nutrisi
3. Pasien menunjukkan perbaikan atau pemeliharaan fungsi fisiologis
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Defisit Nutrisi mencakup:
1. Pengkajian status nutrisi
2. Pemberian nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan
3. Edukasi terkait nutrisi yang adekuat
4. Pemantauan dan evaluasi status nutrisi
Dengan pendekatan yang komprehensif berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang optimal untuk mengatasi Defisit Nutrisi pada pasien. -
Article No. 12201 | 13 Feb 2025
Klinis : Defisit nutrisi defisit nutrisi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi defisit nutrisi, dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Nutrisi
Definisi:
Ketidakseimbangan antara asupan nutrisi dan kebutuhan nutrisi yang mengakibatkan perubahan pada berat badan, komposisi tubuh, dan/atau cadangan energi.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit nutrisi merupakan salah satu diagnosis keperawatan yang tercantum dalam SDKI. SDKI adalah standar yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang berisi daftar diagnosis keperawatan yang dapat digunakan oleh perawat untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Dalam SLKI, terdapat luaran keperawatan yang terkait dengan defisit nutrisi, seperti peningkatan berat badan, peningkatan status nutrisi, dan pemeliharaan status nutrisi. SLKI adalah standar yang berisi daftar luaran keperawatan yang dapat digunakan oleh perawat untuk mengevaluasi keberhasilan intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Untuk mengatasi defisit nutrisi, terdapat beberapa intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, seperti pemberian nutrisi enteral atau parenteral, edukasi gizi, dan pemantauan asupan dan status nutrisi. SIKI adalah standar yang berisi daftar intervensi keperawatan yang dapat digunakan oleh perawat untuk merencanakan dan melaksanakan tindakan keperawatan.
Dengan mengacu pada SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat melakukan pengkajian, menetapkan diagnosis, merencanakan, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi defisit nutrisi pada pasien. -
Article No. 12202 | 13 Feb 2025
Klinis : merah pada kelopak mata
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menurut SDKI, SLKI, dan SIKI standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi "merah pada kelopak mata":
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Penglihatan
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakefektifan Penglihatan adalah keterbatasan dalam persepsi visual yang disebabkan oleh faktor fisiologis, psikologis, atau lingkungan yang dapat mempengaruhi kemampuan individu untuk menerima, menginterpretasi, dan merespon visual secara akurat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Penglihatan yang efektif
2. Kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari
3. Kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Penglihatan
2. Peningkatan Fungsi Penglihatan
3. Manajemen Aktivitas Sehari-hari
Jadi, untuk kondisi "merah pada kelopak mata", diagnosa keperawatannya adalah Ketidakefektifan Penglihatan, dengan tujuan utama meningkatkan efektivitas penglihatan pasien melalui manajemen dan peningkatan fungsi penglihatan, serta membantu pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri. -
Article No. 12204 | 13 Feb 2025
Klinis : Keluhan utama: pasien mengatakan datang hanya untuk mengambil obat rutin yamg sudah mau habis. Hasil vital sign pasien 134/90, HR 86x/menit, RR 20x/menit, Suhu 36,5°C, SO2 99%, BB 72 kg, tinggi 175 cm, Data biopsikospiritual: Pasien mengatakan selalu rutin minum obat dan obat diminum setiap malam jam 19.00, pasien mengatakan perokok aktif sehari habis 1 bungkus, untuk makan biasa 3 kali sehari ada nasi, sayur dan lauk. Untuk minum biasa 1-2 liter sehari, Bab 1 kali sehari, Bak bisa 3-4 kali sehari. Pasien mengatakan selalu rajin berolahraga seperti jalan pagi atau lari. Pasien mengatakan tertular dari mantan istri yang positif HIV. Hasil pemeriksaan fisik: KU: cm, Kepala: CA -/-, Si -/- Dada: simetris Pulmo: sonor +/+, vesikuler +/+, rh -/-, wz -/- Cor: s1/s2 reguler Abdomen: BU +, nyeri tekan - Ekstremitas: hangat, nadi kuat Terapi obat: TLD (Tenofovir/Lami/Dolu)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Pola Napas
SDKI: Pola napas yang tidak efektif yang menyebabkan pertukaran gas tidak optimal.
SLKI: Mempertahankan pola napas yang efektif.
SIKI: Manajemen Ventilasi.
2. Risiko Infeksi
SDKI: Peningkatan risiko terkena penyakit atau organisme patogen.
SLKI: Mencegah terjadinya infeksi.
SIKI: Pencegahan Infeksi.
3. Manajemen Regimen Terapeutik Tidak Efektif
SDKI: Suatu tindakan pengobatan yang tidak efektif dalam mencapai tujuan kesehatan yang diharapkan.
SLKI: Meningkatkan kepatuhan terhadap regimen terapeutik.
SIKI: Manajemen Regimen Terapeutik.
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakefektifan Pola Napas:
Pasien memiliki riwayat merokok yang dapat memengaruhi pola napasnya. Perlu dilakukan intervensi keperawatan untuk mempertahankan pola napas yang efektif, seperti mengevaluasi pola napas, memantau tanda-tanda vital, dan memberikan edukasi tentang manajemen ventilasi.
2. Risiko Infeksi:
Pasien terinfeksi HIV dari mantan istrinya, sehingga berisiko tinggi mengalami infeksi lain. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah mencegah terjadinya infeksi, seperti memantau tanda-tanda infeksi, menjaga kebersihan diri, dan memberikan edukasi tentang pencegahan infeksi.
3. Manajemen Regimen Terapeutik Tidak Efektif:
Pasien mengatakan rutin minum obat, namun masih menjadi perokok aktif. Hal ini dapat memengaruhi efektivitas pengobatan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kepatuhan pasien terhadap regimen terapeutik, seperti mengevaluasi pemahaman pasien tentang pengobatan, memberikan edukasi tentang manajemen regimen terapeutik, dan memantau kepatuhan pasien. -
Article No. 12205 | 13 Feb 2025
Klinis : harga diri rendah situasional
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi "harga diri rendah situasional" dengan tone akademis dan persona pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Harga Diri Rendah Situasional
Definisi:
Penilaian negatif atau sikap diri yang tidak tepat terhadap diri sendiri yang secara situasional dipengaruhi oleh kondisi atau peristiwa tertentu.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Penilaian diri negatif
2. Menarik diri dari hubungan
3. Kesulitan mengekspresikan perasaan positif tentang diri
4. Menghindari kontak mata
5. Tidak percaya diri
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Peningkatan harga diri
2. Peningkatan penerimaan diri
3. Peningkatan kepercayaan diri
4. Peningkatan kemampuan mengekspresikan perasaan positif
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Terapi Suportif: Memberikan dukungan emosional, validasi perasaan, dan lingkungan yang kondusif.
2. Terapi Kognitif: Membantu mengidentifikasi dan mengubah penilaian negatif terhadap diri.
3. Peningkatan Komunikasi: Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
4. Manajemen Stres: Membantu mengelola stres yang mempengaruhi harga diri.
Penjelasan singkat:
Harga diri rendah situasional adalah kondisi di mana individu memiliki penilaian negatif atau sikap diri yang tidak tepat terhadap dirinya, yang dipengaruhi oleh kondisi atau peristiwa tertentu. Perawat berperan penting dalam membantu pasien meningkatkan harga dirinya melalui intervensi suportif, kognitif, komunikasi, dan manajemen stres. Tujuannya adalah agar pasien dapat memiliki penerimaan diri yang positif, kepercayaan diri yang meningkat, dan kemampuan mengekspresikan perasaan positif tentang dirinya.