Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 12327 | 16 Feb 2025
Klinis : PASIEN DELIRIUM
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien delirium, dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Perubahan Persepsi Sensori berhubungan dengan gangguan fungsi otak pada pasien delirium.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Perubahan Persepsi Sensori didefinisikan sebagai gangguan dalam interpretasi stimulus sensorik yang disebabkan oleh perubahan fisiologis atau psikologis. Pada pasien delirium, gangguan fungsi otak dapat menyebabkan perubahan persepsi sensori, seperti halusinasi, ilusi, dan delusi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien delirium dengan perubahan persepsi sensori adalah pasien dapat mengenali realitas dengan benar, tidak lagi mengalami halusinasi, ilusi, atau delusi, dan mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan pada pasien delirium dengan perubahan persepsi sensori meliputi:
- Memonitor tanda-tanda vital dan gejala delirium
- Menciptakan lingkungan yang tenang dan familiar
- Memberikan orientasi realitas secara terus-menerus
- Melibatkan keluarga dalam proses perawatan
- Memberikan pengobatan antipsikotik jika diperlukan
Tujuan dari intervensi ini adalah untuk membantu pasien kembali mengenali realitas dan berinteraksi dengan lingkungan secara efektif. -
Article No. 12328 | 16 Feb 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI), serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran (SIKI) berdasarkan kondisi pasien yang diberikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Faktor yang Berhubungan: Peningkatan produksi sekret, kekuatan batuk yang tidak efektif.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Faktor yang Berhubungan: Anoreksia, penurunan nafsu makan.
3. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan.
Faktor yang Berhubungan: Kelemahan, sesak napas.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
Kriteria Hasil:
- Pasien dapat mengeluarkan sekret dengan batuk yang efektif
- Tidak ada suara napas abnormal
- Saturasi oksigen dalam batas normal
2. Keseimbangan Nutrisi: Sesuai Kebutuhan
Kriteria Hasil:
- Pasien mencapai berat badan ideal
- Asupan nutrisi sesuai kebutuhan harian
- Tidak ada tanda-tanda kekurangan nutrisi
3. Toleransi Aktivitas Meningkat
Kriteria Hasil:
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan
- Tidak ada sesak napas saat melakukan aktivitas
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
a. Auskultasi suara napas
b. Monitor saturasi oksigen
c. Enkourajirasikan batuk yang efektif
d. Bantu pasien melakukan posisi yang memudahkan pengeluaran sekret
e. Berikan humidifikasi oksigen sesuai kebutuhan
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
a. Kaji asupan dan kebutuhan nutrisi pasien
b. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana diet
c. Bantu pasien dengan makan dan minum sesuai kebutuhan
d. Monitor berat badan secara berkala
e. Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi
3. Intoleransi Aktivitas
a. Kaji tingkat aktivitas dan toleransi pasien
b. Berikan aktivitas latihan yang sesuai dengan kondisi pasien secara bertahap
c. Monitor tanda-tanda vital sebelum dan setelah aktivitas
d. Berikan edukasi tentang manajemen energi dan penjadwalan aktivitas
e. Libatkan keluarga dalam mendukung aktivitas pasien
Penjelasan di atas didasarkan pada kondisi pasien pria, usia 45 tahun, dengan diagnosis awal tuberkulosis paru. Asuhan keperawatan yang diberikan bertujuan untuk mengelola masalah pernapasan, nutrisi, dan toleransi aktivitas pasien secara komprehensif. Diharapkan setelah menjalani asuhan keperawatan, pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan dan meningkatkan kualitas hidupnya. -
Article No. 12329 | 16 Feb 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat senior, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Berhubungan dengan peningkatan produksi sekret
- Ditandai dengan batuk berdahak, sesak napas, dan bunyi napas bronkial.
2. Intoleransi Aktivitas
- Berhubungan dengan penurunan kapasitas fungsional
- Ditandai dengan kehilangan nafsu makan dan kelelahan.
3. Risiko Infeksi
- Berhubungan dengan proses penyakit tuberkulosis paru
- Ditandai dengan adanya lesi di paru yang terlihat dari hasil rontgen.
Penjelasan Singkat Standar SDKI - SLKI - SIKI:
1. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Menyediakan terminologi baku untuk diagnosa keperawatan.
- Membantu perawat dalam mengidentifikasi, merumuskan, dan mendokumentasikan masalah kesehatan pasien.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Menyediakan terminologi baku untuk luaran atau hasil asuhan keperawatan.
- Membantu perawat dalam menentukan tujuan dan mengukur keberhasilan intervensi keperawatan.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Menyediakan terminologi baku untuk intervensi keperawatan.
- Membantu perawat dalam merencanakan dan melaksanakan tindakan keperawatan yang sesuai dengan masalah dan kebutuhan pasien.
Penggunaan standar SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, komprehensif, dan terukur untuk mencapai hasil yang optimal bagi pasien. -
Article No. 12330 | 16 Feb 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas
- Penjelasan: Pasien mengalami batuk berdahak, sesak napas, dan suara napas bronkial di paru kanan atas, menunjukkan adanya hambatan dalam pembersihan sekret dari saluran napas.
2. Intoleransi aktivitas
- Penjelasan: Pasien mengalami kehilangan nafsu makan, yang dapat menyebabkan penurunan energi dan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Kecemasan
- Penjelasan: Pasien mungkin mengalami kecemasan terkait diagnosis tuberkulosis paru yang dapat menimbulkan kekhawatiran akan prognosis dan pengobatan.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
SDKI adalah standar diagnosis keperawatan yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Standar ini memberikan definisi, batasan karakteristik, faktor yang berhubungan, dan faktor yang mempertahankan untuk setiap diagnosis keperawatan.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
SLKI adalah standar luaran keperawatan yang diterbitkan oleh PPNI. Standar ini mencakup kriteria hasil yang dapat diukur dan dicapai oleh pasien sebagai efek dari intervensi keperawatan.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
SIKI adalah standar intervensi keperawatan yang diterbitkan oleh PPNI. Standar ini mencakup aktivitas dan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, terukur, dan terarah untuk mengatasi masalah kesehatan pasien secara komprehensif. -
Article No. 12331 | 16 Feb 2025
Klinis : Pasien perempuan memiliki diagnosis ca cervix, saat pemeriksaan lab diperlihatkan bahwa pasien memiliki kadar ureum dan kreatinin yang tinggi. kemudian intervensi pemasangan DC untuk memonitor urine apakah ca sudah metasis ke ginjal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan peningkatan kadar ureum dan kreatinin.
2. Risiko Infeksi berhubungan dengan pemasangan Drainase Urin (DC).
3. Nyeri akut berhubungan dengan progresivitas penyakit kanker serviks.
Penjelasan Singkat:
1. Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit:
- SDKI: Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
- SLKI: Pemantauan Cairan dan Elektrolit
- SIKI: Manajemen Cairan, Manajemen Elektrolit
Pasien dengan kanker serviks dapat mengalami gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit akibat peningkatan kadar ureum dan kreatinin, yang mengindikasikan kemungkinan adanya metastasis ke ginjal. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan input-output cairan, pemeriksaan laboratorium, dan pemberian terapi cairan atau elektrolit sesuai kebutuhan.
2. Risiko Infeksi:
- SDKI: Risiko Infeksi
- SLKI: Pencegahan Infeksi
- SIKI: Tindakan Aseptik, Perawatan Akses Intravaskular
Pemasangan Drainase Urin (DC) meningkatkan risiko infeksi, terutama infeksi saluran kemih. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan alat dan daerah pemasangan DC, memantau tanda-tanda infeksi, dan memberikan perawatan DC sesuai prosedur aseptik.
3. Nyeri Akut:
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Manajemen Nyeri
- SIKI: Manajemen Nyeri, Terapi Analgesik
Pasien dengan kanker serviks dapat mengalami nyeri akut terkait dengan progresivitas penyakit. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah penilaian nyeri secara komprehensif, pemberian analgesik sesuai resep, dan tindakan nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi dan distraksi.
Dalam penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat menggunakan standar-standar tersebut sebagai panduan dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan sesuai dengan kondisi pasien. -
Article No. 12332 | 16 Feb 2025
Klinis : ot :68.9 ku sedang
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi tersebut. Tone saya akan akademis, dan saya akan berperan sebagai perawat ahli.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, yaitu OT: 68,9 dan kondisi umum sedang, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Hipertermia. Hipertermia didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh di atas 37,5°C (99,5°F) yang disertai dengan perubahan proses metabolisme.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran sebagai berikut:
1. Suhu tubuh dalam batas normal: 36,5-37,5°C
2. Tanda-tanda vital stabil (denyut nadi, respirasi, dan tekanan darah)
3. Pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri
4. Pasien menunjukkan tanda-tanda perbaikan kondisi umum
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, diperlukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
1. Pemantauan suhu tubuh secara berkala
- Ukur suhu tubuh pasien setiap 4 jam atau sesuai indikasi
- Catat dan dokumentasikan suhu tubuh pasien
2. Manajemen suhu tubuh
- Berikan kompres hangat atau dingin sesuai kebutuhan untuk menurunkan suhu tubuh
- Atur suhu lingkungan ruangan untuk menciptakan kenyamanan pasien
- Berikan pakaian yang tidak menahan panas tubuh
3. Manajemen cairan dan elektrolit
- Pantau asupan dan pengeluaran cairan pasien
- Berikan cairan intravena atau oral sesuai kebutuhan untuk mencegah dehidrasi
- Pantau dan koreksi ketidakseimbangan elektrolit
4. Manajemen aktivitas dan istirahat
- Anjurkan pasien untuk beristirahat secukupnya
- Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai toleransi
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga terkait manajemen aktivitas
5. Edukasi terkait kondisi kesehatan
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyebab, tanda-tanda, dan penatalaksanaan hipertermia
- Dorong pasien dan keluarga untuk aktif terlibat dalam perawatan
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan dan memulihkan kondisi umum secara optimal. -
Article No. 12333 | 16 Feb 2025
Klinis : sgot :68.9 ku sedang
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan informasi yang diberikan, yaitu SGOT 68,9 dan kondisi umum (KU) sedang, diagnosa keperawatan yang sesuai berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah "Penurunan Fungsi Hati" (Liver Dysfunction).
Penurunan Fungsi Hati didefinisikan sebagai gangguan struktural atau fungsional pada hati yang mengakibatkan penurunan kemampuan hati dalam melaksanakan fungsi-fungsinya. Nilai SGOT yang meningkat, yaitu 68,9, mengindikasikan adanya kerusakan atau peradangan pada sel-sel hati.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan luaran/output yang dapat dicapai adalah:
1. Pemulihan Fungsi Hati: Pasien menunjukkan peningkatan fungsi hati yang ditandai dengan penurunan nilai SGOT ke dalam batas normal.
2. Peningkatan Kesejahteraan: Pasien menunjukkan peningkatan kondisi umum (KU) yang stabil dan tidak ada tanda-tanda komplikasi.
3. Peningkatan Pengetahuan: Pasien dan keluarga memahami penyebab, tanda-tanda, dan pencegahan penurunan fungsi hati.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, berikut intervensi keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Manajemen Nutrisi:
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan diet yang sesuai bagi pasien.
- Memantau asupan nutrisi pasien dan mengevaluasi kebutuhan nutrisi harian.
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai diet yang tepat untuk mendukung pemulihan fungsi hati.
2. Manajemen Farmakologi:
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter) untuk menentukan terapi farmakologi yang sesuai, seperti pemberian obat-obatan untuk memperbaiki fungsi hati.
- Memantau efektivitas dan efek samping dari terapi farmakologi yang diberikan.
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penggunaan obat-obatan.
3. Manajemen Kenyamanan:
- Memantau tanda-tanda vital dan gejala yang muncul pada pasien.
- Memberikan terapi suportif, seperti kompres hangat atau obat-obatan analgesik, untuk mengurangi ketidaknyamanan yang dialami pasien.
- Mengkolaborasikan intervensi kenyamanan dengan tenaga kesehatan lain, jika diperlukan.
4. Edukasi Kesehatan:
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyebab, tanda-tanda, dan pencegahan penurunan fungsi hati.
- Menjelaskan pentingnya kepatuhan terhadap regimen pengobatan dan diet yang direkomendasikan.
- Mendorong pasien dan keluarga untuk aktif terlibat dalam proses pemulihan.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan dapat membantu pasien mencapai luaran/output yang diharapkan, yaitu pemulihan fungsi hati, peningkatan kesejahteraan, dan peningkatan pengetahuan pasien serta keluarga. -
Article No. 12334 | 16 Feb 2025
Klinis : Pasien masuk dengan keluhan nyeri ulu hati seperti darah bercampur mendidih dan muntah menggumpal. R BAB encer kehitaman ada sejak 2 hari yq lalu. R berobat dengan keluhan yang sama ada. Osi selama ini sering mengkonsumsi makanan pedas dan telat makan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami kondisi yang kemungkinan mengarah pada diagnosa keperawatan sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan.
- Faktor yang Berhubungan: Agen pencedera biologis (ulkus gaster/duodenum)
- Karakteristik Mayor: Melaporkan rasa nyeri, Ekspresi wajah menunjukkan nyeri, Perilaku protektif/perlindungan terhadap bagian yang nyeri
2. Diagnosa Keperawatan: Risiko Perdarahan
- Definisi: Rentan mengalami hilangnya darah dalam jumlah yang berlebihan dari saluran cerna.
- Faktor yang Berhubungan: Penggunaan obat antiinflamasi non-steroid (OAINS), Konsumsi makanan pedas yang berlebihan.
- Karakteristik Mayor: Riwayat perdarahan saluran cerna, Laporan rasa terbakar di ulu hati, Penurunan kadar hemoglobin
3. Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor yang Berhubungan: Ketidakmampuan mencerna makanan, Anoreksia, Mual/muntah
- Karakteristik Mayor: Intake nutrisi kurang, Penurunan berat badan, Perubahan status nutrisi
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan pedoman standar untuk menetapkan diagnosa keperawatan yang diakui secara nasional.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan pedoman standar untuk menetapkan luaran/hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan pedoman standar untuk menetapkan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI membantu perawat dalam melakukan pengkajian, menetapkan diagnosa, merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi asuhan keperawatan secara terstandar dan sistematis. -
Article No. 12335 | 16 Feb 2025
Klinis : Pasien masuk dengan keluhan nyeri ulu hati seperti darah bercampur mendidih dan muntah menggumpal. R BAB encer kehitaman ada sejak 2 hari yq lalu. R berobat dengan keluhan yang sama ada. Osi selama ini sering mengkonsumsi makanan pedas dan telat makan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis yang paling sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: K25.0
- Deskripsi: Ulkus peptik akut dengan perdarahan
Penjelasan:
- Keluhan pasien berupa nyeri ulu hati, disertai darah dalam muntah, dan BAB encer kehitaman mengarah pada diagnosis ulkus peptik dengan perdarahan.
- Pasien memiliki riwayat sering mengonsumsi makanan pedas dan telat makan, yang merupakan faktor risiko untuk terjadinya ulkus peptik.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 44.43
- Deskripsi: Esofagogastroduodenoskopi (EGD), dengan atau tanpa biopsI
Penjelasan:
- Jika diperlukan, prosedur endoskopi atas (EGD) dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis ulkus peptik dan mengevaluasi kondisi gastrointestinal.
- Prosedur ini dapat mencakup pengambilan biopsi jika diperlukan untuk analisis lebih lanjut.
Dalam menentukan diagnosis dan kode ICD-10, perlu dipertimbangkan gejala, riwayat medis, dan temuan klinis yang ada. Penggunaan kode ICD-9-CM untuk prosedur medis juga dapat dilakukan jika diperlukan tindakan diagnostik atau terapeutik lebih lanjut. -
Article No. 12336 | 16 Feb 2025
Klinis : Pasien masuk dengan keluhan nyeri ulu hati seperti darah bercampur mendidih dan muntah menggumpal. R BAB encer kehitaman ada sejak 2 hari yq lalu. R berobat dengan keluhan yang sama ada. Osi selama ini sering mengkonsumsi makanan pedas dan telat makan
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien yang anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan asam lambung, ditandai dengan keluhan nyeri ulu hati seperti darah bercampur mendidih dan muntah menggumpal.
2. Diare akut berhubungan dengan iritasi mukosa usus, ditandai dengan riwayat buang air besar encer kehitaman sejak 2 hari yang lalu.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Nyeri Akut
a. Pasien melaporkan nyeri berkurang dari skala 8 menjadi skala 3 atau kurang.
b. Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
c. Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami nyeri.
2. Diare Akut
a. Frekuensi BAB pasien menurun dari 5 kali per hari menjadi 2 kali per hari.
b. Konsistensi tinja pasien membaik dari encer kehitaman menjadi lembek.
c. Pasien tidak mengeluhkan adanya rasa sakit atau ketidaknyamanan saat BAB.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Nyeri Akut
a. Kaji karakteristik nyeri pasien (lokasi, kualitas, durasi, frekuensi, intensitas).
b. Berikan obat analgesik sesuai dengan yang diresepkan dokter.
c. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi nyeri.
d. Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi makanan yang tidak merangsang asam lambung.
e. Monitor tanda-tanda vital pasien secara berkala.
2. Diare Akut
a. Kaji pola dan karakteristik diare pasien (frekuensi, konsistensi, warna, bau, volume).
b. Berikan cairan dan elektrolit sesuai dengan kebutuhan pasien.
c. Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi makanan yang mudah dicerna dan kurang merangsang.
d. Ajarkan teknik perawatan higiene perianal yang tepat.
e. Monitor tanda-tanda dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.
Penjelasan rinci:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
a. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan asam lambung: Pasien mengalami keluhan nyeri ulu hati seperti darah bercampur mendidih dan muntah menggumpal, yang merupakan manifestasi dari peningkatan asam lambung.
b. Diare akut berhubungan dengan iritasi mukosa usus: Riwayat buang air besar encer kehitaman sejak 2 hari yang lalu menunjukkan adanya diare akut yang kemungkinan disebabkan oleh iritasi pada mukosa usus.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Nyeri Akut: Tujuan utamanya adalah mengurangi nyeri yang dirasakan pasien, mempertahankan tanda-tanda vital dalam batas normal, dan memungkinkan pasien untuk beraktivitas tanpa adanya nyeri.
b. Diare Akut: Tujuan utamanya adalah mengurangi frekuensi dan memperbaiki konsistensi buang air besar pasien, serta mencegah komplikasi seperti dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Nyeri Akut: Intervensi utamanya adalah menghilangkan penyebab nyeri, mengurangi intensitas nyeri, dan membantu pasien menggunakan teknik non-farmakologis untuk mengatasi nyeri.
b. Diare Akut: Intervensi utamanya adalah menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit, mengurangi frekuensi buang air besar, dan membantu pasien dalam perawatan higiene perianal.
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat memperoleh hasil yang optimal dalam pemulihan kondisinya.