Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 12537 | 19 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit perut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien dengan keluhan sakit perut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan proses patologis dalam abdomen
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Nyeri Akut: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- Faktor yang berhubungan: Proses patologis dalam abdomen (misalnya gastroenteritis, konstipasi, obstruksi usus, dll).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien melaporkan nyeri terkontrol, pasien dapat beraktivitas sesuai kemampuan, dan vital signs dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Nyeri, Manajemen Aktivitas, Pemantauan Tanda-Tanda Vital.
Penerapan intervensi keperawatan tersebut akan membantu mengurangi nyeri, meningkatkan kemampuan beraktivitas, dan memantau kondisi pasien secara komprehensif. Diagnostik dan manajemen yang tepat akan membantu pasien dalam pemulihan. -
Article No. 12538 | 19 Feb 2025
Klinis : BPH
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Benign Prostatic Hyperplasia (BPH).
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Eliminasi Urin berhubungan dengan Pembesaran Prostat
Penjelasan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Eliminasi Urin didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara adekuat. Dalam kasus BPH, pembesaran prostat menyebabkan obstruksi aliran urin, sehingga pasien mengalami kesulitan dalam mengosongkan kandung kemih.
Penjelasan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dalam kasus ini adalah pasien dapat mengosongkan kandung kemih secara adekuat, dengan indikator:
- Frekuensi berkemih normal
- Volume urin yang dikeluarkan sesuai kebutuhan
- Pasien tidak mengalami nyeri saat berkemih
Penjelasan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Pemantauan intake dan output cairan
- Edukasi mengenai manajemen BPH dan penatalaksanaan masalah eliminasi
- Pemberian terapi farmakologis sesuai resep dokter
- Latihan Kegel untuk memperkuat otot dasar panggul
- Perawatan kateter urin jika diperlukan
Sebagai perawat, saya akan membantu pasien melalui edukasi, intervensi, dan kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengatasi masalah eliminasi urin akibat BPH secara holistik dan komprehensif. -
Article No. 12539 | 19 Feb 2025
Klinis : ibu datang pada tanggal 18 febuari 2025 perut terasa nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam kaitannya dengan kerusakan semacam itu.
- Etiologi: Penyakit/cedera
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Karakteristik Definisi: Ekspresi verbal atau perilaku yang menunjukkan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan, terkait dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit, cedera.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran Keperawatan: Pengurangan Nyeri
- Kriteria Hasil: Pasien melaporkan nyeri berkurang, pasien menunjukkan relaksasi otot, pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam rentang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Nyeri
- Aktivitas Keperawatan: Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan beratnya nyeri, Kolaborasi pemberian analgetik, Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, Berikan lingkungan yang nyaman.
Harapannya, dengan mengidentifikasi diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan sesuai standar untuk mengatasi keluhan nyeri yang dialami oleh pasien. -
Article No. 12540 | 19 Feb 2025
Klinis : ibu hamil usia 20 minggu dengan keluhan keluar cairan darah dari jalan lahir dan perut kencang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi ibu hamil usia 20 minggu dengan keluhan keluar cairan darah dari jalan lahir dan perut kencang.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko perdarahan pada kehamilan (RPKE)
- Definisi: Keadaan individu dengan risiko terjadinya pendarahan yang dapat membahayakan kehidupan selama kehamilan.
- Faktor risiko: Usia ibu hamil, perdarahan abnormal pada kehamilan sebelumnya, perdarahan pada trimester pertama saat ini.
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol perdarahan (LH0004)
- Definisi: Terpeliharanya volume darah dan perfusi jaringan tubuh yang adekuat.
- Kriteria hasil:
- Tidak ada perdarahan aktif
- Tekanan darah dalam batas normal
- Nadi dalam batas normal
- Kadar hemoglobin dalam batas normal
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Pemantauan tanda-tanda vital (I0012)
- Definisi: Observasi dan dokumentasi secara berkala mengenai status kardiovaskuler, respirasi, dan suhu tubuh.
- Tujuan: Mendeteksi perubahan status kesehatan secara dini.
2. Manajemen perdarahan (I0231)
- Definisi: Tindakan untuk menghentikan atau mengendalikan perdarahan.
- Tujuan: Mempertahankan volume darah dan perfusi jaringan.
3. Edukasi perawatan kehamilan (I0086)
- Definisi: Pemberian informasi dan pembelajaran kepada ibu hamil terkait perawatan selama kehamilan.
- Tujuan: Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan ibu hamil dalam merawat diri selama kehamilan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat perlu melakukan pengkajian komprehensif, identifikasi faktor risiko, pemantauan tanda-tanda vital, penatalaksanaan perdarahan, serta edukasi kepada ibu hamil terkait perawatan kehamilan. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan kondisi ibu dan janin serta mencegah komplikasi yang dapat terjadi. -
Article No. 12541 | 19 Feb 2025
Klinis : ibu hamil usia 20 minggu dengan keluhan keluar cairan darah dari jalan lahir dan perut kencang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, akan saya berikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi ibu hamil usia 20 minggu dengan keluhan keluar cairan darah dari jalan lahir dan perut kencang.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perdarahan Antepartum
- Definisi: Kondisi di mana individu berisiko mengalami perdarahan yang terjadi sebelum kelahiran bayi, yang dapat membahayakan kehidupan ibu dan bayi.
- Faktor Risiko: Plasenta previa, solusio plasenta, kelainan letak plasenta.
2. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Faktor Penyebab: Kontraksi uterus.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Merupakan pedoman standar diagnosis keperawatan yang disusun oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
- Terdiri dari definisi, faktor-faktor yang berhubungan, dan batasan karakteristik dari setiap diagnosis keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Mencakup indikator hasil yang dapat diukur untuk mengevaluasi efektivitas asuhan keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan pedoman tindakan keperawatan yang disusun oleh PPNI.
- Terdiri dari definisi, tujuan, aktivitas, dan kriteria hasil untuk setiap intervensi keperawatan.
Dengan mengacu pada SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami oleh ibu hamil dengan keluhan perdarahan dan kontraksi uterus. -
Article No. 12542 | 19 Feb 2025
Klinis : A. Status Kesehatan Kebersihan: Gigi dan mulut: Kurang Kuku jari tangan: Kotor dan panjang Masalah Kesehatan: Cacingan: 33 siswa (terutama kelas II dan III) Perilaku Kesehatan: Tidak mencuci tangan sebelum makan Jarang sarapan pagi Lebih sering jajan di pedagang kaki lima daripada di kantin sekolah B. Lingkungan Fisik: Lokasi sekolah: Pinggir jalan ramai Kebersihan makanan pedagang kaki lima: Tidak terjamin Sosial: Perilaku siswa: Tidak mencuci tangan sebelum makan, jarang sarapan, lebih suka jajan di luar Tidak ada petugas penyeberangan jalan C. Perilaku Pola Makan: Siswa jarang sarapan pagi. Siswa lebih banyak membeli jajanan ke pedagang kaki lima daripada di kantin sekolah. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS): Siswa tidak mencuci tangan sebelum makan. Kebersihan gigi dan mulut kurang. Kuku jari tangan kotor dan panjang. D. Sumber Daya UKS: Tersedia Puskesmas: Terlibat dalam survei Kantin Sekolah: Tersedia namun kurang diminati siswa Pedagang Kaki Lima: Banyak di sekitar sekolah E. Potensi Risiko Kesehatan: Penyebaran penyakit menular (cacingan, diare, dll), keracunan makanan, masalah gizi. Keselamatan: Kecelakaan lalu lintas karena tidak ada petugas penyeberangan jalan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda paparkan.
A. Diagnosa Keperawatan:
1. Kebersihan diri tidak efektif
2. Risiko infeksi
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
B. Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
1. Kebersihan diri tidak efektif
- SDKI: Pola perilaku individu yang tidak memenuhi standar kebersihan diri yang dapat menyebabkan kondisi kesehatan terganggu.
- SLKI: Peningkatan kemampuan individu dalam menjaga kebersihan diri.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk membantu individu dalam menjaga kebersihan diri.
2. Risiko infeksi
- SDKI: Kerentanan individu terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- SLKI: Peningkatan kemampuan individu dalam mencegah infeksi.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk mencegah terjadinya infeksi pada individu.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
- SDKI: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Peningkatan kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
- SIKI: Intervensi keperawatan untuk membantu individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
Secara umum, diagnosa keperawatan ini menunjukkan adanya masalah-masalah terkait dengan kebersihan diri, risiko infeksi, dan ketidakseimbangan nutrisi pada siswa di sekolah tersebut. Intervensi keperawatan yang sesuai harus dilakukan untuk meningkatkan status kesehatan dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 12543 | 19 Feb 2025
Klinis : Data laporan hasil survey yang dilakukan oleh penanggung jawab UKS dan puskesmas di SD X sebagai berikut: jumlah siswa 123 orang, di pinggir jalan banyak pedagang yang berjualan, makanan yang dijual kebersihannya tidak terjamin, dan siswa jarang sarapan pagi. Perilaku siswa terlihat tidak mencuci tangan sebelum makan. Hasil pemeriksaan fisik juga didapatkan kebersihan gigi dan mulut kurang serta kuku jari tangan kotor juga panjang. Selain itu, sebanyak 33 orang siswa menderita cacingan khususnya siswa kelas II dan III. Pada saat istirahat, siswa lebih banyak membeli jajanan ke pedagang kaki lima daripada di kantin. Siswa juga mengeluh sulit menyeberang jalan karena kendaraan yang lewat banyak. Tidak ada petugas yang menyeberangkan siswa.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: B82.0
- Deskripsi: Infestasi cacing usus, tidak terspesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 97.63
- Deskripsi: Pemeriksaan tinja untuk mendeteksi parasit
Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa kondisi yang ditemukan adalah:
1. Infestasi cacing usus (kode ICD-10 B82.0) pada 33 siswa, terutama kelas II dan III. Untuk mendeteksi keberadaan parasit, dapat dilakukan pemeriksaan tinja (kode ICD-9-CM 97.63).
2. Terdapat masalah kesehatan lingkungan, seperti kebersihan makanan yang dijual oleh pedagang di pinggir jalan tidak terjamin, dan siswa jarang mencuci tangan sebelum makan. Hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi cacing usus dan penyakit menular lainnya.
3. Ditemukan juga masalah kebersihan diri pada siswa, seperti kebersihan gigi dan mulut yang kurang serta kuku jari tangan yang kotor dan panjang. Ini menunjukkan perlunya edukasi dan pembiasaan perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan siswa.
4. Selain itu, terdapat masalah keselamatan siswa saat menyeberang jalan karena banyaknya kendaraan yang lewat dan tidak adanya petugas yang membantu menyeberangkan siswa. Hal ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.
Secara keseluruhan, temuan-temuan ini menunjukkan perlunya intervensi komprehensif di bidang kesehatan lingkungan, kesehatan pribadi, dan keselamatan lalu lintas di lingkungan sekolah tersebut. -
Article No. 12461 | 18 Feb 2025
Klinis : pasien mengatakan sesak nafas
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien yang mengatakan sesak nafas:
Diagnosa Keperawatan yang sesuai adalah "Pola Napas Tidak Efektif" (Impaired Breathing Pattern). Pola Napas Tidak Efektif didefinisikan sebagai "Ketidakmampuan untuk bernapas dengan mudah yang dapat mengancam kesehatan" (SDKI, 2017). Kondisi ini dicirikan dengan gejala seperti pasien mengeluhkan sesak nafas, perubahan frekuensi napas, penggunaan otot tambahan untuk bernapas, dan adanya rasa kelelahan saat bernapas.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan Asuhan Keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output berikut:
a. Pola Napas Efektif: Pasien dapat bernapas dengan mudah tanpa menggunakan otot tambahan dan dapat mempertahankan frekuensi napas dalam batas normal.
b. Tingkat Kenyamanan Pernapasan: Pasien mengalami peningkatan rasa nyaman saat bernapas dan tidak lagi merasakan sesak.
c. Toleransi Aktivitas: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih baik tanpa mengalami sesak napas.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Berikut adalah intervensi keperawatan yang dapat diberikan untuk mencapai luaran yang diharapkan:
a. Manajemen Jalan Napas: Melakukan pemantauan jalan napas, menjaga jalan napas tetap terbuka, dan memberikan oksigen sesuai indikasi.
b. Manajemen Ventilasi: Mengatur posisi pasien untuk memfasilitasi ventilasi yang optimal, mengajarkan teknik pernapasan yang benar, dan melakukan latihan pernapasan.
c. Manajemen Kenyamanan: Memberikan kenyamanan fisik dengan mengatur posisi tubuh, menggunakan alat bantu pernapasan, dan mengelola rasa sakit atau ketidaknyamanan lainnya.
d. Edukasi Kesehatan: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab sesak napas, penanganan, dan perawatan di rumah.
e. Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain: Berkolaborasi dengan dokter, fisioterapis, atau ahli gizi untuk mendapatkan intervensi yang komprehensif.
Melalui intervensi keperawatan yang komprehensif dan terencana dengan baik, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu pola napas yang efektif, tingkat kenyamanan pernapasan yang meningkat, dan toleransi aktivitas yang lebih baik. Hal ini akan membantu pasien untuk memulihkan kondisi kesehatannya secara optimal. -
Article No. 12463 | 18 Feb 2025
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut ditandai dengan nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri.
Penjelasan:
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial. Gejala utama adalah pasien mengeluh nyeri dada yang hebat dan menjalar ke lengan kiri, yang merupakan tanda khas infark miokard akut.
2. Gangguan perfusi jaringan kardiak berhubungan dengan infark miokard akut ditandai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin.
Penjelasan:
Gangguan perfusi jaringan kardiak adalah penurunan aliran darah ke jantung yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik miokard. Gejala yang muncul adalah sesak napas, mual, dan keringat dingin, yang merupakan manifestasi klinis dari infark miokard akut.
3. Risiko komplikasi kardiovaskular berhubungan dengan riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
Penjelasan:
Risiko komplikasi kardiovaskular adalah kerentanan terhadap perburukan fungsi jantung dan pembuluh darah. Pasien dengan riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2 memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami komplikasi kardiovaskular, seperti infark miokard akut.
Berdasarkan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), luaran yang diharapkan dari penanganan pasien ini antara lain:
1. Pasien terbebas dari nyeri dada
2. Perfusi jaringan kardiak membaik
3. Tidak terjadi komplikasi kardiovaskular
Sementara itu, berdasarkan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia), intervensi keperawatan yang dapat diberikan antara lain:
1. Manajemen nyeri
2. Terapi oksigen
3. Pemantauan tanda-tanda vital
4. Edukasi tentang penyakit dan manajemen gaya hidup.
Perawat harus bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain untuk memberikan penanganan yang komprehensif dan mencegah komplikasi lebih lanjut pada pasien. -
Article No. 12464 | 18 Feb 2025
Klinis : Pasien wanita, usia 60 tahun, mengalami nyeri dada yang hebat, menjalar ke lengan kiri, disertai dengan sesak napas, mual, dan keringat dingin. EKG menunjukkan infark miokard akut. Pasien memiliki riwayat hipertensi dan diabetes melitus tipe 2.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kasus yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan infark miokard akut, sebagaimana ditunjukkan oleh nyeri dada hebat yang menjalar ke lengan kiri.
SDKI: Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
SLKI: Tujuan utama dari intervensi keperawatan adalah pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri dan dapat mempraktikkan manajemen nyeri yang efektif.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemberian analgesik, teknik nonfarmakologis (misalnya relaksasi, terapi dingin/panas), serta monitor tanda-tanda vital dan respons pasien terhadap intervensi.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan curah jantung akibat infark miokard akut, sebagaimana ditunjukkan oleh sesak napas.
SDKI: Intoleransi aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas harian yang diinginkan atau diperlukan karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
SLKI: Tujuan utama intervensi keperawatan adalah pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan atau sesak napas yang berlebihan.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen aktivitas, terapi oksigen, dan pemantauan tanda-tanda vital.
3. Risiko ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual akibat infark miokard akut.
SDKI: Risiko ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan berisiko mengalami asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI: Tujuan utama intervensi keperawatan adalah pasien dapat mempertahankan berat badan yang ideal dan tidak mengalami penurunan berat badan yang signifikan.
SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemberian diet yang sesuai, terapi antiemetik, dan pemantauan asupan nutrisi.
Secara umum, pendekatan keperawatan yang komprehensif sangat diperlukan untuk menangani kondisi pasien dengan infark miokard akut ini, dengan memperhatikan aspek fisik, psikologis, dan nutrisi. Pemantauan yang ketat serta kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya juga menjadi kunci dalam memberikan asuhan keperawatan yang optimal.