Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 12683 | 21 Feb 2025
Klinis : hipertermi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan untuk kondisi hipertermi.
Diagnosa Keperawatan SDKI untuk Kondisi Hipertermi:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi hipertermi berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah "Hipertermia". Hipertermia didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal yang disebabkan oleh kegagalan mekanisme thermoregulasi. Klien dengan hipertermia memiliki karakteristik utama seperti peningkatan suhu tubuh, panas, dan kulit kemerahan.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang tepat, diharapkan klien dengan hipertermia dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Suhu tubuh dalam rentang normal (36,5-37,5°C)
2. Kulit berwarna normal (tidak kemerahan)
3. Klien melaporkan kenyamanan yang meningkat
4. Tidak terjadi komplikasi akibat hipertermia (misal: kejang, dehidrasi, kerusakan organ)
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan pada klien dengan hipertermia, berikut intervensi keperawatan yang dapat dilakukan berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Pemantauan suhu tubuh secara berkala
2. Pemberian cairan intravena untuk rehidrasi
3. Pemberian obat penurun demam (antipiretik) sesuai instruksi medis
4. Tindakan pendinginan tubuh (misalnya kompres hangat, kipas angin, selimut tipis)
5. Edukasi kepada klien dan keluarga mengenai manajemen hipertermia
6. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain (dokter, ahli gizi) untuk penanganan komprehensif
Penjelasan Rinci:
Diagnosa keperawatan "Hipertermia" dipilih karena sesuai dengan kondisi klien yang mengalami peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal. Tujuan luaran yang diharapkan adalah untuk menurunkan suhu tubuh ke rentang normal, serta mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat hipertermia yang berkepanjangan.
Intervensi keperawatan yang diberikan bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh, menjaga hidrasi, dan mencegah komplikasi. Pemantauan suhu secara berkala diperlukan untuk mengevaluasi efektivitas tindakan. Pemberian cairan intravena dan obat penurun demam dapat membantu menurunkan suhu tubuh. Tindakan pendinginan tubuh juga penting untuk membantu proses termolisis. Edukasi kepada klien dan keluarga bertujuan agar mereka dapat berpartisipasi aktif dalam manajemen hipertermia. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain diperlukan untuk penanganan yang komprehensif.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan klien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu suhu tubuh dalam rentang normal, kulit berwarna normal, klien merasa nyaman, serta tidak terjadi komplikasi akibat hipertermia. -
Article No. 12545 | 20 Feb 2025
Klinis : Badan terasa lemah - Nyeri perut hilang timbul - Nafsu makan masih kurang - Mual dan muntah 1x dirumah - Perut membesar sejak 1 minggu ini, terasa kembung dan tegang - Mata kuning sejak 1 minggu yang lalu - Sesak nafas hilang timbul sejak 1 minggu ini, Meningkat bila beraktivitas - BAK Warna teh pekat, Bab dalam batas normal
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan keluhan yang disampaikan, kondisi ini dapat didiagnosis sebagai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R53.1
- Deskripsi: Malaise dan fatigue
2. Kode ICD-10:
- Kode: R10.4
- Deskripsi: Nyeri perut, lain-lain
3. Kode ICD-10:
- Kode: R63.0
- Deskripsi: Anoreksia
4. Kode ICD-10:
- Kode: R11.0
- Deskripsi: Mual
5. Kode ICD-10:
- Kode: R14.0
- Deskripsi: Perut kembung
6. Kode ICD-10:
- Kode: R17
- Deskripsi: Ikterus, tidak diklasifikasikan di tempat lain
7. Kode ICD-10:
- Kode: R06.0
- Deskripsi: Dispnea
8. Kode ICD-10:
- Kode: R19.7
- Deskripsi: Perubahan warna urin
Berdasarkan keluhan yang disampaikan, tidak terdapat tindakan atau prosedur medis yang dapat dikodekan menggunakan ICD-9-CM.
Pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk menentukan penyebab yang mendasari kondisi ini, seperti pemeriksaan laboratorium, pencitraan, atau pemeriksaan fisik yang lebih komprehensif. Hal ini akan membantu menegakkan diagnosis yang lebih spesifik dan menentukan tata laksana yang tepat. -
Article No. 12546 | 20 Feb 2025
Klinis : Badan terasa lemah - Nyeri perut hilang timbul - Nafsu makan masih kurang - Mual dan muntah 1x dirumah - Perut membesar sejak 1 minggu ini, terasa kembung dan tegang - Mata kuning sejak 1 minggu yang lalu - Sesak nafas hilang timbul sejak 1 minggu ini, Meningkat bila beraktivitas - BAK Warna teh pekat, Bab dalam batas normal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, dan penurunan nafsu makan.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Intake nutrisi: Jumlah asupan makanan dan cairan yang dikonsumsi.
2. Status nutrisi: Keadaan umum terkait dengan asupan dan penggunaan nutrisi oleh tubuh.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen nutrisi: Upaya untuk mengoptimalkan asupan nutrisi sesuai kebutuhan.
2. Manajemen mual dan muntah: Tindakan untuk mengurangi atau mencegah mual dan muntah.
3. Manajemen nafsu makan: Upaya untuk meningkatkan keinginan untuk makan.
Dalam penanganan kondisi ini, perawat akan melakukan evaluasi status nutrisi, mengatur pola makan, mengatasi mual dan muntah, serta memantau perubahan berat badan dan status kesehatan secara keseluruhan. Kerja sama dengan tim medis lain, seperti dokter dan ahli gizi, juga diperlukan untuk menentukan penyebab dan penanganan yang tepat. -
Article No. 12547 | 20 Feb 2025
Klinis : Badan terasa lemah - Nyeri perut hilang timbul - Nafsu makan masih kurang - Mual dan muntah 1x dirumah - Perut membesar sejak 1 minggu ini, terasa kembung dan tegang - Mata kuning sejak 1 minggu yang lalu - Sesak nafas hilang timbul sejak 1 minggu ini, Meningkat bila beraktivitas - BAK Warna teh pekat, Bab dalam batas normal
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum. Sebagai perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum dan sesak napas.
2. Nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan intra-abdomen.
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual, dan muntah.
4. Perubahan Eliminasi: Urine berhubungan dengan ikterus (mata kuning).
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Intoleransi Aktivitas:
- Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari dengan bantuan minimal.
- Klien dapat mempertahankan denyut jantung, tekanan darah, dan frekuensi pernapasan dalam batas normal saat beraktivitas.
2. Nyeri Akut:
- Klien melaporkan nyeri berkurang hingga level yang dapat ditoleransi.
- Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan nyeri.
3. Keseimbangan Nutrisi:
- Klien dapat mempertahankan berat badan dalam batas normal.
- Klien dapat mengonsumsi makanan sesuai kebutuhan nutrisi.
4. Eliminasi Urine:
- Klien dapat berkemih dengan warna urine normal.
- Klien tidak mengalami komplikasi terkait perubahan eliminasi urine.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Intoleransi Aktivitas:
- Kaji kapasitas fungsional klien dan toleransi terhadap aktivitas.
- Atur aktivitas sesuai toleransi klien dengan istirahat yang cukup.
- Ajarkan teknik pernapasan dan relaksasi untuk mengurangi sesak napas.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk pemberian oksigen, jika diperlukan.
2. Nyeri Akut:
- Kaji karakteristik nyeri (lokasi, intensitas, frekuensi, dan durasi).
- Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti kompres hangat.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk pemberian analgesik, jika diperlukan.
3. Keseimbangan Nutrisi:
- Kaji status nutrisi klien, termasuk asupan, berat badan, dan keluhan terkait makan.
- Berikan rekomendasi diet yang sesuai untuk mengatasi mual dan meningkatkan asupan nutrisi.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk evaluasi dan penyusunan rencana diet yang tepat.
4. Eliminasi Urine:
- Kaji pola eliminasi urine klien, termasuk warna, jumlah, dan frekuensi.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk pemeriksaan laboratorium dan pemberian terapi yang sesuai.
- Berikan edukasi kepada klien dan keluarga terkait pentingnya pemantauan eliminasi urine.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut jika membutuhkan penjelasan tambahan.
Wassalamualaikum. -
Article No. 12548 | 20 Feb 2025
Klinis : Badan terasa lemah, Pasien banyak tidur, Mual bila ingin makan, Muntah darah 1x pagi ini, Nafsu makan berkurang, Nyeri kepala memberat 2 hari ini, Terasa pusing, Bab berdarah 2 hari yang lalu, Wajah tampak sembab, Nyeri perut hilang timbul, Payudara tampak membengkak sejak 1 minggu ini, timbul bisul yang sudah pecah, Bak dan BAB dalam batas normal Riwayat minum obat Metilprednisolon 2*4 mg, Meloxicam 2*500 mg selama 2 tahun yang lalu (dibeli sendiri) Riwayat DM 2 Tahun Riwayat HT 2 Tahun, putus obat 1 bulan ini
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosа Keperаwatаn SDKI yаng Sesuаi:
1. Intolerance to activity (00092)
- Karakteristik: Badan terasa lemah, Pasien banyak tidur
- Faktor Berhubungаn: Malnutrisi, Anemia
2. Nausea (00134)
- Karakteristik: Mual bila ingin makan, Muntah darah 1x pagi ini
- Faktor Berhubungаn: Gastroparesis, Obat-obatan
3. Impaired Appetite (00002)
- Karakteristik: Nafsu makan berkurang
- Faktor Berhubungаn: Penyakit kronis, Depresi
4. Acute Pain (00132)
- Karakteristik: Nyeri kepala memberat 2 hari ini, Terasa pusing
- Faktor Berhubungаn: Penyakit kronis, Stres
5. Constipation (00011)
- Karakteristik: Bab berdarah 2 hari yang lalu
- Faktor Berhubungаn: Diet rendah serat, Obat-obatan
6. Fluid Volume Excess (00026)
- Karakteristik: Wajah tampak sembab
- Faktor Berhubungаn: Gagal jantung, Ginjal
7. Acute Pain (00132)
- Karakteristik: Nyeri perut hilang timbul
- Faktor Berhubungаn: Penyakit gastrointestinal, Obat-obatan
8. Impaired Skin Integrity (00046)
- Karakteristik: Timbul bisul yang sudah pecah
- Faktor Berhubungаn: Perubahan turgor kulit, Malnutrisi
Luarаn/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Toleransi Aktivitas Meningkat
- Pasien dapat beraktivitas sesuai kemampuan tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
- Pasien dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan mandiri.
2. Kontrol Mual dan Muntah Membaik
- Pasien dapat mengontrol mual dan muntah dengan baik.
- Pasien dapat mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat.
3. Nafsu Makan Meningkat
- Pasien dapat mengonsumsi makanan sesuai kebutuhan.
- Pasien dapat mempertahankan berat badan yang optimal.
4. Nyeri Berkurang
- Pasien dapat mengelola nyeri dengan efektif.
- Pasien dapat beraktivitas tanpa hambatan nyeri.
5. Defekasi Kembali Normal
- Pasien dapat buang air besar secara teratur.
- Pasien dapat mempertahankan pola defekasi yang sehat.
6. Keseimbangan Cairan Terpelihara
- Pasien dapat mempertahankan volume cairan yang adekuat.
- Pasien tidak mengalami edema atau gejala kelebihan cairan.
7. Nyeri Perut Berkurang
- Pasien dapat mengelola nyeri perut dengan efektif.
- Pasien dapat mempertahankan pola makan yang sehat.
8. Integritas Kulit Membaik
- Lesi pada kulit dapat sembuh dengan baik.
- Pasien dapat merawat kulit dengan tepat.
Intervensi Keperаwatаn (SIKI):
1. Intolerance to activity (00092)
- Manajemen Energi
- Peningkatan Mobilitas
- Pengaturan Aktivitas
2. Nausea (00134)
- Manajemen Mual dan Muntah
- Terapi Antiemetik
- Terapi Nutrisi
3. Impaired Appetite (00002)
- Peningkatan Intake Nutrisi
- Edukasi Gizi
- Terapi Nutrisi Enteral/Parenteral
4. Acute Pain (00132)
- Manajemen Nyeri
- Terapi Analgesik
- Relaksasi
5. Constipation (00011)
- Manajemen Konstipasi
- Terapi Laksatif
- Edukasi Pola Defekasi
6. Fluid Volume Excess (00026)
- Manajemen Cairan
- Pemantauan Tanda-Tanda Vital
- Terapi Diuretik
7. Acute Pain (00132)
- Manajemen Nyeri
- Terapi Analgesik
- Modifikasi Lingkungan
8. Impaired Skin Integrity (00046)
- Perawatan Luka
- Terapi Nutrisi
- Edukasi Perawatan Kulit
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan SDKI dipilih berdasarkan gejala-gejala yang dialami pasien, riwayat penyakit, dan faktor-faktor yang berhubungan. Setiap diagnosa keperawatan akan memiliki karakteristik dan faktor yang berhubungan yang spesifik.
Luaran/output yang diharapkan (SLKI) merupakan tujuan yang ingin dicapai setelah pemberian asuhan keperawatan. Luaran ini mencakup pemulihan kondisi pasien, peningkatan kesehatan, dan pencegahan komplikasi.
Intervensi keperawatan (SIKI) merupakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan perawat untuk mencapai luaran yang diharapkan. Intervensi mencakup manajemen gejala, terapi, edukasi, dan perawatan yang sesuai dengan diagnosa keperawatan. -
Article No. 12549 | 20 Feb 2025
Klinis : Pasien perempuan usia 60 tahun datang ke IGD Dengan keluhan Badan terasa lemah, Pasien banyak tidur, Mual bila ingin makan, Muntah darah 1x pagi ini, Nafsu makan berkurang, Nyeri kepala memberat 2 hari ini, Terasa pusing, Bab berdarah 2 hari yang lalu, Wajah tampak sembab, Nyeri perut hilang timbul, Payudara tampak membengkak sejak 1 minggu ini, timbul bisul yang sudah pecah, Bak dan BAB dalam batas normal Pasien memiliki riwayat dm dan Ht 2 tahun yang lalu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah beberapa diagnosa keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Penyebab: Mual, muntah, nafsu makan menurun.
- Gejala: Berat badan menurun, kelelahan, perubahan tekstur rambut dan kuku.
- Luaran: Berat badan membaik, status nutrisi membaik.
- Intervensi: Manajemen nutrisi, edukasi gizi, terapi farmakologis.
2. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Penyebab: Nyeri kepala, nyeri perut, membengkaknya payudara.
- Gejala: Keluhan nyeri, ekspresi wajah.
- Luaran: Nyeri terkontrol, kemampuan mengatasi nyeri meningkat.
- Intervensi: Manajemen nyeri, terapi farmakologis, relaksasi.
3. Risiko Perdarahan
- Definisi: Berisiko mengalami kehilangan darah yang berlebihan.
- Penyebab: Riwayat DM dan hipertensi, muntah darah, bab berdarah.
- Gejala: Perdarahan, wajah sembab.
- Luaran: Tidak terjadi perdarahan, tanda-tanda vital stabil.
- Intervensi: Pemantauan tanda-tanda vital, manajemen obat antikoagulan, edukasi.
4. Risiko Infeksi
- Definisi: Berisiko mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen.
- Penyebab: Luka/bisul yang pecah.
- Gejala: Tanda-tanda infeksi lokal (kemerahan, bengkak, nyeri, panas).
- Luaran: Tidak terjadi infeksi, tanda-tanda infeksi menurun.
- Intervensi: Perawatan luka, terapi antibiotik, edukasi perawatan diri.
Harap diperhatikan bahwa diagnosa keperawatan ini dibuat berdasarkan informasi yang diberikan dan dapat berbeda jika ada data tambahan atau pemeriksaan lebih lanjut. Konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional tetap diperlukan untuk mendapatkan penilaian dan rencana perawatan yang sesuai. -
Article No. 12550 | 20 Feb 2025
Klinis : Pasien perempuan usia 60 tahun datang ke IGD Dengan keluhan Badan terasa lemah, Pasien banyak tidur, Mual bila ingin makan, Muntah darah 1x pagi ini, Nafsu makan berkurang, Nyeri kepala memberat 2 hari ini, Terasa pusing, Bab berdarah 2 hari yang lalu, Wajah tampak sembab, Nyeri perut hilang timbul, Payudara tampak membengkak sejak 1 minggu ini, timbul bisul yang sudah pecah, Bak dan BAB dalam batas normal Pasien memiliki riwayat dm dan Ht 2 tahun yang lalu
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Aktivitas Intoleransi
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan karena keterbatasan fisik.
- Berdasarkan gejala yang dialami pasien, seperti badan terasa lemah, banyak tidur, dan mudah lelah, dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami aktivitas intoleransi.
2. Perubahan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Gejala yang dialami pasien, seperti mual, muntah, nafsu makan berkurang, dan nyeri perut, mengindikasikan adanya perubahan nutrisi yang kurang dari kebutuhan tubuh.
3. Resiko Perdarahan
- Definisi: Berisiko mengalami kehilangan darah yang dapat mengancam kehidupan.
- Pasien mengalami gejala muntah darah dan bab berdarah, yang mengindikasikan adanya risiko perdarahan.
4. Edema
- Definisi: Akumulasi cairan yang berlebih di dalam ruang interstisial.
- Gejala wajah tampak sembab dan payudara tampak membengkak sejak 1 minggu, menunjukkan adanya edema.
5. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- Pasien mengalami nyeri kepala yang memberat dan nyeri perut hilang timbul, yang mengindikasikan adanya nyeri akut.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Aktivitas Intoleransi:
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan toleransi yang meningkat.
- Pasien melaporkan peningkatan energi dan pengurangan kelelahan.
2. Perubahan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Pasien dapat mempertahankan berat badan dalam batas normal.
- Pasien melaporkan peningkatan nafsu makan dan penurunan gejala gastrointestinal.
3. Resiko Perdarahan:
- Pasien tidak mengalami episode perdarahan baru.
- Tanda-tanda vital pasien stabil.
4. Edema:
- Edema pada wajah dan payudara berkurang.
- Pasien melaporkan pengurangan rasa berat dan membengkak.
5. Nyeri Akut:
- Pasien dapat mengendalikan nyeri dengan penggunaan analgesik yang efektif.
- Pasien melaporkan penurunan intensitas nyeri.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Aktivitas Intoleransi:
- Pantau tanda-tanda vital dan tingkat energi pasien.
- Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai toleransi.
- Anjurkan pasien untuk beristirahat secukupnya.
- Berikan edukasi tentang pentingnya aktivitas dan istirahat yang seimbang.
2. Perubahan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Kaji asupan nutrisi dan cairan pasien.
- Berikan makanan yang mudah dicerna dan tinggi kalori/protein.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan kebutuhan nutrisi pasien.
- Pantau berat badan dan tanda-tanda dehidrasi.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi yang adekuat.
3. Resiko Perdarahan:
- Pantau tanda-tanda vital dan intake/output cairan.
- Kolaborasi dengan dokter untuk penanganan perdarahan.
- Berikan dukungan emosional dan informasi tentang risiko perdarahan.
- Pantau kemungkinan komplikasi terkait perdarahan.
4. Edema:
- Pantau tanda-tanda vital, berat badan, dan tanda-tanda edema.
- Posisikan pasien untuk memfasilitasi drainase cairan.
- Kolaborasi dengan dokter untuk penanganan edema.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen edema.
5. Nyeri Akut:
- Kaji karakteristik, lokasi, dan intensitas nyeri.
- Berikan analgesik sesuai dengan instruksi dokter.
- Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi.
- Kolaborasi dengan dokter untuk evaluasi dan penanganan nyeri.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang manajemen nyeri.
Penjelasan rinci dan terperinci:
Dalam kasus ini, pasien perempuan usia 60 tahun datang ke IGD dengan berbagai gejala yang mengindikasikan adanya masalah kesehatan yang kompleks. Berdasarkan informasi yang diberikan, lima diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah: aktivitas intoleransi, perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh, risiko perdarahan, edema, dan nyeri akut.
Untuk setiap diagnosa, dijelaskan definisi, alasan pemilihan diagnosa berdasarkan gejala yang dialami pasien, luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI), serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran (SIKI).
Tujuan dari asuhan keperawatan ini adalah untuk membantu pasien dalam meningkatkan toleransi aktivitas, mencapai keseimbangan nutrisi yang adekuat, mencegah komplikasi perdarahan, mengurangi edema, dan mengelola nyeri secara efektif. Intervensi yang diberikan mencakup pemantauan tanda-tanda vital, bantu aktivitas sehari-hari, pemberian makanan yang mudah dicerna, kolaborasi dengan ahli gizi dan dokter, serta edukasi pada pasien dan keluarga.
Keseluruhan pendekatan ini bertujuan untuk memperbaiki kondisi pasien secara holistik dan membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan, sehingga dapat kembali ke tingkat kesehatan yang optimal. -
Article No. 12551 | 20 Feb 2025
Klinis : Syok
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah informasi yang Anda minta:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R57
- Deskripsi: Syok
Penjelasan:
Kode ICD-10 R57 adalah untuk diagnosis "Syok", yang merupakan kondisi yang terjadi akibat gangguan dalam pasokan darah dan oksigen ke jaringan tubuh. Syok dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perdarahan, dehidrasi, reaksi alergi, atau kondisi medis lainnya yang mengancam jiwa.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 89.14
- Deskripsi: Transfusi darah, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
Kode ICD-9-CM 89.14 dapat digunakan untuk prosedur atau tindakan medis yang dilakukan untuk pasien dengan syok, yaitu transfusi darah. Transfusi darah merupakan salah satu intervensi penting dalam penanganan syok, bertujuan untuk memulihkan volume darah dan perfusi jaringan. -
Article No. 12552 | 20 Feb 2025
Klinis : Syok berulang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi syok berulang.
Diagnosa Keperawatan:
Syok Berulang
Penjelasan:
1. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Definisi: Kondisi perfusi jaringan yang tidak adekuat, disebabkan oleh penurunan volume cairan, distribusi cairan yang tidak adekuat, atau gangguan fungsi jantung, yang ditandai dengan penurunan tekanan darah, nadi cepat dan lemah, kulit dingin dan lembab, serta produksi urin menurun.
- Karakteristik Utama: Tekanan darah sistolik <90 mmHg, nadi cepat dan lemah, kulit dingin dan lembab, produksi urin menurun.
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Luaran yang diharapkan: Perfusi jaringan membaik, hemodinamik stabil, dan tanda-tanda vital dalam batas normal.
- Kriteria Hasil: Tekanan darah dalam batas normal, nadi regular dan kuat, suhu kulit hangat dan kering, produksi urin memadai.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan hemodinamik, pemberian cairan intravena, pemberian obat-obatan vasoaktif, manajemen nyeri, dan perawatan luka (jika ada).
- Tujuan Intervensi: Mempertahankan volume cairan, meningkatkan curah jantung, dan memperbaiki perfusi jaringan.
Dalam kondisi syok berulang, perawat perlu mengidentifikasi penyebab, memantau tanda-tanda vital secara ketat, dan melakukan intervensi yang tepat untuk menstabilkan kondisi pasien. Kolaborasi dengan tim medis juga diperlukan untuk menentukan pengobatan yang sesuai. -
Article No. 12553 | 20 Feb 2025
Klinis : Resiko syok berulang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Syok Berulang
Definisi:
Risiko syok berulang adalah keadaan yang rentan terhadap kondisi kegagalan sirkulasi darah yang dapat menimbulkan kegagalan fungsi organ vital secara mendadak dan berulang.
Penyebab:
1. Kondisi medis yang mendasari, seperti perdarahan, infeksi, atau penyakit kardiovaskular
2. Ketidakstabilan hemodinamik
3. Ketidakadekuatan volume cairan
4. Disfungsi sistem saraf otonom
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Penurunan curah jantung
2. Gangguan perfusi jaringan
3. Intoleransi aktivitas
4. Kelelahan
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Stabilitas hemodinamik
2. Perfusi jaringan yang adekuat
3. Toleransi aktivitas yang meningkat
4. Pemulihan status energi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan tanda-tanda vital
2. Manajemen cairan dan elektrolit
3. Manajemen syok
4. Peningkatan toleransi aktivitas
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan risiko syok berulang, perawat harus fokus pada pemantauan tanda-tanda vital, manajemen cairan dan elektrolit, serta peningkatan toleransi aktivitas untuk mencegah terjadinya syok berulang dan mempertahankan stabilitas hemodinamik pasien.