Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 12871 | 25 Feb 2025
Klinis : Luka post operasi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi "Luka post operasi" dengan penjelasan yang rinci.
1. Kode ICD-10:
- Kode: T81.0
- Deskripsi: Perdarahan dan hematoma komplikasi prosedur, bukan diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.59
- Deskripsi: Penjahitan luka lainnya
Penjelasan:
Dalam sistem klasifikasi ICD-10, kode T81.0 digunakan untuk menggambarkan perdarahan dan hematoma yang terjadi sebagai komplikasi dari prosedur bedah atau tindakan medis, yang tidak diklasifikasikan di tempat lain. Ini dapat mencakup berbagai jenis luka post operasi yang mengalami perdarahan atau pembentukan hematoma.
Sementara itu, kode ICD-9-CM 86.59 (Penjahitan luka lainnya) dapat digunakan untuk mencatat prosedur penjahitan luka yang dilakukan sebagai tindakan untuk menangani luka post operasi. Kode ini mencakup berbagai jenis penjahitan luka, termasuk yang terjadi setelah pembedahan.
Catatan: Pemilihan kode yang tepat akan bergantung pada kondisi klinis pasien dan temuan spesifik dari luka post operasi yang dialami. Kode ini dapat digunakan dalam dokumentasi medis, seperti catatan pasien, laporan operasi, dan tagihan medis, untuk mengidentifikasi dan melacak diagnosis dan tindakan yang terkait dengan penanganan luka post operasi. -
Article No. 12872 | 25 Feb 2025
Klinis : Luka post operasi, ada nanah
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis untuk kondisi luka post operasi dengan adanya nanah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: T81.0
- Deskripsi: Komplikasi infeksi yang mengikuti prosedur, bukan secara lain diklasifikasikan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.22
- Deskripsi: Debridemen luka, infeksi atau seroma.
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 T81.0 digunakan untuk mengkodekan komplikasi infeksi yang terjadi setelah prosedur pembedahan atau tindakan medis lainnya. Hal ini sesuai dengan kondisi yang digambarkan, yaitu luka post operasi dengan adanya nanah.
2. Kode ICD-9-CM 86.22 digunakan untuk mengkodekan prosedur debridemen luka, yang dapat dilakukan untuk menangani komplikasi infeksi pada luka post operasi. Debridemen luka bertujuan untuk membersihkan dan menghilangkan jaringan yang terinfeksi atau mati pada luka.
Oleh karena itu, kode ICD-10 T81.0 dan kode ICD-9-CM 86.22 dapat digunakan untuk mengkodekan kondisi ini secara terstruktur dan sesuai dengan standar klasifikasi internasional. -
Article No. 12873 | 25 Feb 2025
Klinis : klien datang dengan keluhan gatal di punggung kaki kanan. terdapat penebalan kulit yang sewarna dengan kulit di punggung kaki kanan.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan deskripsi kondisi klien yang diberikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: L85.0
- Deskripsi: Hiperkeratosis seborrhoeic (seborrheic keratosis)
Penjelasan:
Hiperkeratosis seborrhoeic, atau seborrheic keratosis, adalah kondisi kulit yang ditandai dengan penebalan kulit yang ditandai dengan adanya plak atau nodul berbentuk bulat atau oval, berwarna coklat atau kehitaman, dan memiliki permukaan yang kasar atau keriput seperti "kulit tua". Kondisi ini sering terjadi di area tubuh yang terpapar sinar matahari, seperti punggung, dada, atau wajah.
Dalam kasus ini, klien datang dengan keluhan gatal di punggung kaki kanan dan terdapat penebalan kulit yang sewarna dengan kulit di area tersebut, yang sesuai dengan gambaran klinis hiperkeratosis seborrhoeic.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode prosedur yang spesifik
- Deskripsi: Untuk kondisi ini, tidak ada tindakan medis khusus yang memerlukan kode ICD-9-CM. Penanganan biasanya berupa perawatan kulit, penggunaan pelembab, dan perlindungan dari sinar matahari. -
Article No. 12874 | 25 Feb 2025
Klinis : klien datang dengan keluhan gatal di punggung kaki kanan. terdapat penebalan kulit yang sewarna dengan kulit di punggung kaki kanan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan keluhan klien yang anda sampaikan, yaitu adanya gatal di punggung kaki kanan dan terdapat penebalan kulit yang sewarna dengan kulit di area tersebut, maka dapat ditegakkan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan :
1. Gangguan Integritas Kulit (NANDA-I)
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Integritas Kulit didefinisikan sebagai kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada klien dengan Gangguan Integritas Kulit antara lain kulit kembali utuh, tidak ada tanda infeksi, serta tidak ada rasa gatal atau nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain perawatan luka, pemberian emolien atau pelembab kulit, serta edukasi terkait perawatan kulit yang tepat.
Berdasarkan standar tersebut, perawat dapat melakukan pengkajian komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan, merencanakan intervensi yang sesuai, serta melakukan evaluasi untuk memastikan tercapainya luaran yang diharapkan pada klien dengan Gangguan Integritas Kulit. -
Article No. 12875 | 25 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit tenggorokan, susah menelan dan demam sudah 4 hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan kondisi pasien yang mengalami sakit tenggorokan, susah menelan, dan demam selama 4 hari, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi pada tenggorokan
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain). Nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi pada tenggorokan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau faktor lainnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat nyeri berkurang
2. Pengetahuan tentang manajemen nyeri meningkat
3. Kemampuan mengatasi nyeri meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen nyeri: pengkajian nyeri
2. Terapi farmakologis: pemberian analgesik sesuai indikasi
3. Terapi non-farmakologis: kompres hangat pada area tenggorokan, hidrolika, distraksi
Penjelasan singkat:
Pasien dengan keluhan sakit tenggorokan, susah menelan, dan demam selama 4 hari memiliki diagnosa keperawatan nyeri akut berhubungan dengan proses inflamasi pada tenggorokan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, terapi farmakologis dengan pemberian analgesik, dan terapi non-farmakologis seperti kompres hangat, hidrolika, dan distraksi. Tujuan luaran yang diharapkan adalah tingkat nyeri berkurang, pengetahuan tentang manajemen nyeri meningkat, dan kemampuan mengatasi nyeri meningkat. -
Article No. 12876 | 25 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan keluar darah dari hidung, batuk pilek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Epistaksis (Perdarahan Hidung)
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan Singkat:
1. Epistaksis (Perdarahan Hidung)
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Perdarahan dari hidung yang tidak terkontrol dan tidak dapat dihentikan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Perdarahan hidung terkontrol, mukosa hidung kering, dan tidak terjadi komplikasi.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan meliputi pengkajian tanda-tanda vital, kompres dingin pada hidung, pemberian oksigen, pemasangan tampon hidung, dan kolaborasi dengan tenaga medis untuk pemeriksaan lebih lanjut.
2. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bebas.
- SLKI: Jalan napas bebas, tidak ada tanda-tanda distres napas, dan tidak terjadi komplikasi.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan meliputi pengkajian tanda-tanda vital, posisi nyaman, pemberian oksigen, nebulizer, suction, dan kolaborasi dengan tenaga medis untuk penanganan lebih lanjut.
Tone : Akademis
Persona : Pakar/Perawat
Penjelasan ini diberikan dengan nada yang informatif dan edukatif, menyampaikan informasi terkait diagnosis keperawatan dan standar asuhan keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien secara ringkas dan jelas. -
Article No. 12877 | 25 Feb 2025
Klinis : • Ibu Y mengatakan menggunakan freshcare untuk meredakan sakit kepalanya dan jarang pergi ke pelayanan kesehatan untuk memeriksakannnya. • Ibu Y mengatakan sudah pernah diberitahu tentang makanan yang boleh dan tidak dikonsumsi tetapi Ibu Y terkadang tidak menjalankannya
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan/atau mengelola faktor-faktor kesehatan.
Penyebab: Kurangnya pengetahuan, salah persepsi, dan ketidakpatuhan terhadap regimen pengobatan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Kesehatan Efektif
Definisi: Kemampuan untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan/atau mengelola faktor-faktor kesehatan.
Kriteria Hasil:
a. Pasien mendemonstrasikan penggunaan obat yang benar.
b. Pasien melaporkan kepatuhan terhadap regimen pengobatan.
c. Pasien melaporkan perubahan gejala yang disebabkan oleh penyakit.
d. Pasien melaporkan penggunaan sumber daya kesehatan yang efektif.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Edukasi Kesehatan
Definisi: Pemberian informasi terkait kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan pasien dalam merawat diri sendiri.
Aktivitas:
a. Identifikasi kebutuhan edukasi terkait penggunaan obat dan regimen pengobatan.
b. Jelaskan pentingnya mematuhi regimen pengobatan dan menggunakan obat sesuai petunjuk.
c. Jelaskan gejala-gejala yang harus dimonitor dan dilaporkan kepada tenaga kesehatan.
d. Identifikasi sumber daya kesehatan yang dapat dimanfaatkan pasien.
e. Berikan edukasi dan bimbing pasien dalam memanfaatkan sumber daya kesehatan yang tersedia.
2. Manajemen Kesehatan
Definisi: Perencanaan, pengelolaan, dan evaluasi terhadap faktor-faktor kesehatan untuk mencapai hasil yang optimal.
Aktivitas:
a. Diskusikan dengan pasien tentang faktor-faktor yang memengaruhi kesehatannya.
b. Bantu pasien mengidentifikasi hambatan dalam menjalankan regimen pengobatan.
c. Kolaborasi dengan pasien untuk menyusun rencana perawatan yang realistis dan dapat dijalankan.
d. Evaluasi kepatuhan pasien dalam menjalankan rencana perawatan dan lakukan modifikasi jika diperlukan.
e. Pantau tanda dan gejala penyakit serta efektivitas pengobatan.
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan "Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan" dipilih karena Ibu Y menunjukkan perilaku yang tidak efektif dalam mengelola kondisi kesehatannya, seperti penggunaan obat tanpa resep dokter dan tidak patuh terhadap nasihat tentang diet yang direkomendasikan. Luaran yang diharapkan adalah Manajemen Kesehatan Efektif, di mana pasien dapat mengidentifikasi, mengendalikan, dan mengelola faktor-faktor kesehatan dengan baik. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah Edukasi Kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan pasien, serta Manajemen Kesehatan untuk membantu pasien menyusun rencana perawatan yang realistis dan dapat dijalankan. -
Article No. 12878 | 25 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam, pusing, sariawan, mencret
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang mengalami demam, pusing, sariawan, dan mencret, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat menurut standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia Berhubungan dengan proses infeksi
SDKI: Suhu tubuh di atas normal yang disebabkan oleh peningkatan metabolisme akibat proses infeksi.
SLKI: Suhu tubuh kembali normal.
SIKI: Manajemen demam, Monitoring tanda-tanda vital.
2. Nyeri Berhubungan dengan proses inflamasi
SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan.
SLKI: Nyeri berkurang.
SIKI: Manajemen nyeri, Terapi analgesik.
3. Risiko Infeksi Berhubungan dengan penurunan sistem imun
SDKI: Peningkatan risiko yang dapat menimbulkan respon inflamasi akibat organisme patogen.
SLKI: Tidak terjadi infeksi.
SIKI: Manajemen infeksi, Perawatan luka, Edukasi pencegahan infeksi.
4. Diare Berhubungan dengan proses infeksi
SDKI: Pengeluaran feses yang tidak normal, cair, dan sering.
SLKI: Pola defekasi kembali normal.
SIKI: Manajemen diare, Pemberian cairan dan elektrolit, Edukasi diet.
Penjelasan singkat:
Berdasarkan kondisi pasien yang mengalami demam, pusing, sariawan, dan mencret, diagnosa keperawatan yang teridentifikasi adalah hipertermia berhubungan dengan proses infeksi, nyeri berhubungan dengan proses inflamasi, risiko infeksi berhubungan dengan penurunan sistem imun, dan diare berhubungan dengan proses infeksi. Tujuan keperawatan adalah untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami pasien, seperti mengembalikan suhu tubuh normal, mengurangi nyeri, mencegah infeksi, dan mengatasi diare. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen demam, manajemen nyeri, manajemen infeksi, perawatan luka, pemberian cairan dan elektrolit, serta edukasi terkait pencegahan infeksi dan diet. -
Article No. 12879 | 25 Feb 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum. Dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan untuk kasus pasien pria berusia 45 tahun dengan dugaan tuberkulosis paru.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas yang optimal.
- Faktor yang berhubungan: Produksi sekret yang berlebihan, keletihan otot pernapasan.
- Tanda dan gejala: Batuk berdahak, sesak napas, suara napas bronkial di paru kanan atas.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Faktor yang berhubungan: Kehilangan nafsu makan, penyakit.
- Tanda dan gejala: Penurunan berat badan, nafsu makan menurun.
3. Hipertermia
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal akibat kegagalan mekanisme pengaturan suhu.
- Faktor yang berhubungan: Proses infeksi.
- Tanda dan gejala: Demam.
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas
- Kriteria hasil: Pasien dapat mengeluarkan sekret dengan batuk, irama dan kedalaman napas dalam batas normal, tidak ada ronki atau wheezing.
2. Status Nutrisi
- Kriteria hasil: Berat badan pasien stabil, asupan nutrisi adekuat, tidak ada tanda-tanda malnutrisi.
3. Suhu Tubuh
- Kriteria hasil: Suhu tubuh pasien dalam batas normal (36,5-37,5°C).
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Pemantauan jalan napas
- Posisi semi-fowler
- Terapi oksigen
- Nebulisasi mukolitik
- Fisioterapi dada
- Edukasi batuk efektif
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Pengkajian status nutrisi
- Konsultasi ahli gizi
- Pemberian nutrisi enteral atau parenteral jika perlu
- Edukasi tentang pentingnya nutrisi yang adekuat
3. Hipertermia
- Pemantauan tanda-tanda vital
- Kompres hangat/dingin
- Pemberian antipiretik
- Edukasi pencegahan hipertermia
Melalui intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya, diharapkan pasien dapat memulihkan bersihan jalan napas, status nutrisi, dan suhu tubuh sehingga dapat mencapai luaran yang diharapkan. Komunikasi yang efektif dengan pasien dan keluarga juga memegang peranan penting dalam proses asuhan keperawatan ini. Semoga penjelasan ini bermanfaat. Terima kasih. -
Article No. 12880 | 25 Feb 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam,pilek dan batuk
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan keluhan demam, pilek, dan batuk:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- Penyebab: Peningkatan produksi sekret, kelemahan batuk, dan obstruksi jalan napas.
2. Hipertermia
- Definisi: Suhu tubuh di atas kisaran normal akibat kegagalan mekanisme termoregulasi.
- Penyebab: Infeksi, dehidrasi, dan peningkatan metabolisme.
3. Gangguan Pola Napas
- Definisi: Perubahan dalam frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang menyimpang dari kisaran normal.
- Penyebab: Peningkatan produksi sekret, kelelahan otot pernapasan, dan ketidakefektifan bersihan jalan napas.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Memuat definisi, penyebab, tanda, dan gejala dari setiap diagnosa keperawatan.
- Berfungsi sebagai panduan dalam menentukan diagnosa keperawatan yang tepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Memuat luaran (hasil) yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Berfungsi sebagai panduan dalam merencanakan intervensi yang sesuai dengan diagnosa keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Memuat daftar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Berfungsi sebagai panduan dalam menentukan intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah pasien.
Dengan mengacu pada SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas untuk mengatasi masalah pasien.