Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 21386 | 02 Sep 2025
Klinis : pasien mengatakan nyeri dada,sesak napas
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk pasien dengan keluhan nyeri dada dan sesak napas adalah "Nyeri Akut" (00132). Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah tersebut.
Karakteristik definisi dari diagnosa ini mencakup:
1. Pasien mengeluhkan adanya nyeri dada.
2. Pasien mengeluhkan sesak napas, yang dapat menjadi gejala penyerta dari nyeri dada.
3. Nyeri yang dirasakan bersifat akut, artinya terjadi secara tiba-tiba dan memerlukan penanganan segera.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Tingkat Nyeri Terkontrol (1605): Pasien dapat mengendalikan nyeri dada yang dirasakan hingga mencapai tingkat nyeri yang dapat diterima.
2. Status Pernapasan Membaik (0415): Pasien dapat menunjukkan pernapasan yang lebih efektif, dengan frekuensi pernapasan, irama, dan kedalaman yang memadai.
3. Manajemen Nyeri Efektif (1605): Pasien dapat melakukan tindakan mandiri untuk mengurangi nyeri dada yang dirasakan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, berikut intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Manajemen Nyeri (1400):
- Kaji karakteristik, durasi, dan lokasi nyeri dada.
- Tingkatkan istirahat dan tirah baring.
- Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengatasi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, dan kompres hangat/dingin.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik yang sesuai.
2. Manajemen Jalan Napas (3140):
- Pantau status pernapasan pasien, termasuk frekuensi, irama, dan kedalaman pernapasan.
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan pasien.
- Ajarkan teknik pernapasan yang benar, seperti napas dalam dan batuk efektif.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penggunaan bronkodilator atau terapi lain yang diperlukan.
3. Edukasi Manajemen Nyeri (5240):
- Jelaskan penyebab dan proses nyeri dada yang dialami pasien.
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang strategi manajemen nyeri yang dapat dilakukan.
- Dorong partisipasi pasien dalam pemantauan dan pelaporan nyeri.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk konseling dan edukasi lebih lanjut.
Penjelasan di atas merangkum diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk menangani kondisi pasien dengan keluhan nyeri dada dan sesak napas. Harapannya, dengan penerapan asuhan keperawatan yang komprehensif, pasien dapat mencapai perbaikan status kesehatan dan kenyamanan. -
Article No. 21387 | 02 Sep 2025
Klinis : Rizky, seorang anak laki-laki berusia 8 tahun, dibawa ke ICU karena keluhan utama penurunan volume urin yang signifikan selama dua hari terakhir. Orang tua Rizky mengatakan bahwa anaknya juga mengalami muntah dan mual selama tiga hari terakhir, serta pembengkakan di wajah dan kakinya. Rizky tidak pernah menderita penyakit ginjal sebelumnya. Sebaliknya, dia pernah sembuh dari infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Pemeriksaan fisik menunjukkan edema generalisata, tekanan darah tinggi (150/90 mmHg), dan kulit yang pucat. Tim medis segera merencanakan tindakan darurat, yang mencakup pengobatan hipertensi, terapi cairan, pemantauan output urin, dan pertimbangan dialisis jika diperlukan. Orang tua Rizky tampaknya khawatir tentang kondisi anak mereka yang semakin memburuk. Orang tua membutuhkan edukasi dan dukungan penuh dari tim perawatan untuk memahami langkah-langkah perawatan yang harus diambil. Hasil Pemeriksaan Laboratorium : Ureum: 85 mg/dL (normal: 10-50 mg/dL) Kreatinin: 2.5 mg/dL (normal: 0.5-1.0 mg/dL) Albumin: 2.8 g/dL (normal: 3.5-5.0 g/dL) Hemoglobin: 9 g/dL (normal: 12-16 g/dL) GFR (Glomerular Filtration Rate): 15 mL/min/1.73mē (normal: >90 mL/min/1.73mē)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dialami oleh Rizky, seorang anak laki-laki berusia 8 tahun yang dibawa ke ICU dengan keluhan utama penurunan volume urin yang signifikan, muntah, mual, serta pembengkakan di wajah dan kaki, berikut adalah beberapa diagnosa keperawatan yang dapat diterapkan, beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. Diagnosa Keperawatan: Kelebihan volume cairan
- SDKI: Kelebihan Volume Cairan (00026)
Defisini: Kelebihan cairan yang ditandai dengan akumulasi cairan di dalam ruang interstisial dan/atau kavitas tubuh.
- SLKI: Manajemen Cairan (F0701)
Defisini: Kemampuan untuk mengatur masukan dan pengeluaran cairan tubuh.
- SIKI: Manajemen Cairan (H0901)
Defisini: Tindakan untuk mengatur masukan dan pengeluaran cairan tubuh.
2. Diagnosa Keperawatan: Penurunan Laju Filtrasi Glomerulus
- SDKI: Penurunan Laju Filtrasi Glomerulus (00020)
Defisini: Penurunan kemampuan ginjal untuk menyaring dan membuang sisa-sisa metabolisme dan kelebihan cairan dari darah.
- SLKI: Fungsi Ginjal (F0801)
Defisini: Kemampuan untuk mempertahankan fungsi dan struktur ginjal secara optimal.
- SIKI: Manajemen Fungsi Ginjal (H0902)
Defisini: Tindakan untuk mempertahankan fungsi dan struktur ginjal secara optimal.
3. Diagnosa Keperawatan: Ansietas
- SDKI: Ansietas (00146)
Defisini: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang berlebihan terkait sumber yang tidak spesifik atau tidak diketahui.
- SLKI: Manajemen Ansietas (F1301)
Defisini: Kemampuan untuk mengelola perasaan tidak nyaman atau khawatir yang berlebihan.
- SIKI: Manajemen Ansietas (H2301)
Defisini: Tindakan untuk mengelola perasaan tidak nyaman atau khawatir yang berlebihan.
4. Diagnosa Keperawatan: Defisit Pengetahuan
- SDKI: Defisit Pengetahuan (00126)
Defisini: Kurangnya informasi kognitif yang terkait dengan topik tertentu.
- SLKI: Pendidikan Kesehatan (F1701)
Defisini: Kemampuan untuk memperoleh, memproses, dan memahami informasi kesehatan dasar yang diperlukan untuk membuat keputusan kesehatan yang tepat.
- SIKI: Edukasi Kesehatan (H3301)
Defisini: Tindakan untuk memberikan informasi dan instruksi yang diperlukan untuk membantu individu atau kelompok memahami informasi tentang kesehatan.
Diagnosa keperawatan di atas, beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI, merupakan sebagian dari diagnosa dan intervensi keperawatan yang dapat diterapkan dalam menangani kondisi Rizky. Penting untuk melakukan penilaian komprehensif dan menyesuaikan intervensi keperawatan dengan kondisi spesifik pasien. -
Article No. 21388 | 02 Sep 2025
Klinis : Pasien mengeluh pusing, lemas, mual dan muntah, nafsu makan menurun
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu pasien mengeluh pusing, lemas, mual dan muntah, serta nafsu makan menurun, berikut adalah Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan: Mual (00134)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00134
Definisi: Pengalaman subyektif yang tidak menyenangkan dan tidak dapat dikendalikan, yang mengarah pada keinginan untuk memuntahkan isi perut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: LS 0601
Definisi: Tingkat keparahan gejala mual yang dialami pasien.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: IP 0603
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan mual yang dialami pasien.
2. Diagnosa Keperawatan: Penurunan Nafsu Makan (00002)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00002
Definisi: Pengurangan minat untuk makan yang dapat mengakibatkan asupan nutrisi yang tidak adekuat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: LS 0502
Definisi: Tingkat kemampuan pasien untuk mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: IP 0501
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan nafsu makan pasien.
3. Diagnosa Keperawatan: Kelelahan (00093)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00093
Definisi: Sensasi terus-menerus dan berkepanjangan akan kurangnya energi dan kapasitas untuk melakukan pekerjaan mental dan fisik pada tingkat yang biasa.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: LS 0302
Definisi: Tingkat kemampuan pasien untuk mempertahankan aktivitas rutin sehari-hari.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: IP 0303
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengatasi kelelahan yang dialami pasien.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 21389 | 02 Sep 2025
Klinis : pasien perempuan 68 tahun dengan keluhan badan lemas, tampak pucat, mual satu minggu terakhir,perut membesar, kemoterapi ke 2, hb 8.8
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, sebagai perawat profesional, saya akan memberikan rekomendasi yang rinci dan komprehensif untuk kondisi pasien perempuan berusia 68 tahun yang mengalami keluhan badan lemas, tampak pucat, mual selama satu minggu terakhir, perut membesar, dan sedang menjalani kemoterapi ke-2 dengan nilai Hb 8,8 g/dL.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Intoleransi Aktivitas (00092) berhubungan dengan penurunan kapasitas fisiologis dan efek samping kemoterapi ditandai dengan pasien tampak lemas, pucat, dan mudah lelah.
2. Mual (00134) berhubungan dengan efek samping kemoterapi ditandai dengan pasien mengalami mual satu minggu terakhir.
3. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002) berhubungan dengan peningkatan kebutuhan nutrisi akibat kemoterapi dan penurunan intake makanan akibat mual.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Intoleransi Aktivitas (00092):
a. Pasien dapat berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari dengan bantuan minimal.
b. Pasien dapat menunjukkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas.
c. Pasien dapat mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan daya tahan.
2. Mual (00134):
a. Pasien dapat melaporkan penurunan frekuensi dan keparahan mual.
b. Pasien dapat mendemonstrasikan penggunaan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi mual.
c. Pasien dapat mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat.
3. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002):
a. Pasien dapat mempertahankan berat badan yang stabil.
b. Pasien dapat mengonsumsi makanan dan cairan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
c. Pasien dapat menunjukkan peningkatan kadar hemoglobin (Hb).
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Intoleransi Aktivitas (00092):
a. Lakukan pengkajian toleransi aktivitas pasien.
b. Berikan aktivitas yang sesuai dengan toleransi pasien.
c. Ajarkan teknik konservasi energi.
d. Libatkan pasien dalam perencanaan dan pelaksanaan aktivitas.
e. Pantau tanda-tanda vital selama aktivitas.
2. Mual (00134):
a. Lakukan pengkajian tentang frekuensi, durasi, dan keparahan mual.
b. Berikan intervensi nonfarmakologis, seperti relaksasi, distraksi, dan terapi komplementer.
c. Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk pemberian antiemetik sesuai resep.
d. Bantu pasien mengidentifikasi faktor pencetus mual dan mengatasinya.
e. Anjurkan pasien untuk mengonsumsi makanan kecil dan sering.
3. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002):
a. Lakukan pengkajian status nutrisi pasien, termasuk berat badan, asupan makanan, dan kadar Hb.
b. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan diet yang sesuai dengan kondisi pasien.
c. Berikan dukungan nutrisi enteral atau parenteral, jika diperlukan.
d. Pantau asupan makanan dan cairan pasien.
e. Edukasikan pasien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi yang adekuat selama kemoterapi.
Dengan menerapkan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu meningkatnya toleransi aktivitas, menurunnya frekuensi dan keparahan mual, serta perbaikan status nutrisi yang ditandai dengan stabilnya berat badan dan peningkatan kadar Hb. Perawatan yang holistik dan kolaboratif dengan tim kesehatan lainnya akan sangat membantu dalam mencapai hasil yang optimal bagi pasien. -
Article No. 21390 | 02 Sep 2025
Klinis : pasien perempuan 68 tahun dengan keluhan badan lemas, tampak pucat, mual satu minggu terakhir,perut membesar, kemoterapi ke 2, hb 8.8, diagnosa medis dengan ca ovarium
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien:
1. Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Definisi: Berisiko mengalami asupan nutrien yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Tanda dan gejala yang sesuai dengan kondisi pasien:
- Badan lemas
- Tampak pucat
- Penurunan berat badan
- Anoreksia
- Mual
2. Intoleransi aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan energi.
Tanda dan gejala yang sesuai dengan kondisi pasien:
- Badan lemas
- Kelelahan
- Penurunan toleransi terhadap aktivitas
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
- Asupan nutrisi adekuat
- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi
- Tidak ada penurunan berat badan yang signifikan
2. Intoleransi aktivitas
- Mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri
- Tidak ada keluhan kelelahan berlebihan
- Peningkatan toleransi terhadap aktivitas
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
- Asesmen status nutrisi dan kebutuhan kalori/protein
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk perencanaan diet yang sesuai
- Pemberian nutrisi enteral/parenteral sesuai kebutuhan
- Pemantauan asupan nutrisi dan berat badan
- Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi adekuat
2. Intoleransi aktivitas
- Asesmen toleransi aktivitas pasien
- Perencanaan aktivitas bertahap sesuai kondisi pasien
- Fasilitasi dan pendampingan dalam melakukan aktivitas
- Latihan fisik yang sesuai untuk meningkatkan kapasitas fungsional
- Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang manajemen aktivitas
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang tepat, diharapkan dapat membantu pasien dalam memulihkan kondisi dan meningkatkan kualitas hidup selama proses pengobatan. -
Article No. 21391 | 02 Sep 2025
Klinis : pasien perempuan 68 tahun dengan keluhan badan lemas, tampak pucat, mual satu minggu terakhir,perut membesar, kemoterapi ke 2, hb 8.8 pasien diberikan transfusi prc 2 labu, diagnosa medis dengan ca ovarium
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Keterbatasan dalam melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
Karakteristik Utama: Kelelahan yang dilaporkan, penurunan toleransi terhadap aktivitas.
2. Perubahan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Karakteristik Utama: Penurunan berat badan, asupan makanan yang kurang, mual, dan anoreksia.
3. Anemia
Definisi: Kekurangan hemoglobin atau jumlah sel darah merah yang dapat mengurangi kapasitas pengangkutan oksigen.
Karakteristik Utama: Kadar hemoglobin di bawah normal, kelelahan, dan pucat.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Intoleransi Aktivitas:
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan.
- Pasien dapat meningkatkan toleransi terhadap aktivitas secara bertahap.
- Pasien dapat melaporkan peningkatan energi dan pengurangan kelelahan.
2. Perubahan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Pasien dapat mempertahankan atau meningkatkan berat badan sesuai kebutuhan.
- Pasien dapat mengonsumsi makanan dan cairan yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
- Pasien dapat melaporkan peningkatan nafsu makan dan pengurangan mual.
3. Anemia:
- Pasien dapat mempertahankan kadar hemoglobin dalam batas normal.
- Pasien dapat melaporkan peningkatan energi dan pengurangan kelelahan.
- Pasien dapat menunjukkan penurunan gejala anemia, seperti pucat.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Intoleransi Aktivitas:
- Identifikasi tingkat aktivitas saat ini dan batasan yang dirasakan pasien.
- Kembangkan rencana aktivitas yang bertahap dan sesuai dengan kemampuan pasien.
- Ajarkan teknik konservasi energi dan manajemen kelelahan.
- Fasilitasi istirahat yang cukup dan tidur yang adekuat.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengatasi penyebab kelelahan.
2. Perubahan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi asupan nutrisi pasien.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun diet yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
- Berikan dukungan psikologis untuk meningkatkan nafsu makan.
- Pantau asupan nutrisi dan cairan pasien secara rutin.
- Berikan intervensi untuk mengatasi mual dan muntah, jika perlu.
3. Anemia:
- Pantau nilai laboratorium, terutama kadar hemoglobin.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk memberikan transfusi darah atau terapi besi, jika diperlukan.
- Ajarkan pasien tentang gejala anemia dan pentingnya mematuhi pengobatan.
- Bantu pasien untuk mengelola gejala anemia, seperti kelelahan dan pusing.
- Dorong pasien untuk mengonsumsi makanan kaya zat besi.
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai dengan kondisi pasien perempuan 68 tahun dengan keluhan badan lemas, tampak pucat, mual satu minggu terakhir, perut membesar, kemoterapi ke 2, hb 8.8, dan diagnosa medis ca ovarium adalah Intoleransi Aktivitas, Perubahan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh, dan Anemia.
Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI) adalah pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik, mempertahankan atau meningkatkan berat badan, dan mempertahankan kadar hemoglobin dalam batas normal.
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran (SIKI) mencakup identifikasi tingkat aktivitas saat ini, penyusunan rencana aktivitas bertahap, manajemen kelelahan, kolaborasi dengan tim kesehatan lain, identifikasi faktor yang memengaruhi asupan nutrisi, pemberian dukungan psikologis, pemantauan laboratorium, dan pemberian transfusi darah atau terapi besi, serta edukasi pada pasien. -
Article No. 21392 | 02 Sep 2025
Klinis : pasien perempuan 68 tahun dengan keluhan badan lemas, tampak pucat, mual satu minggu terakhir,perut membesar, kemoterapi ke 2, hb 8.8 pasien diberikan transfusi prc 2 labu, diagnosa medis dengan ca ovarium, buatkan 3 diagnosa
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Penyebab: Mual, nafsu makan menurun, kemoterapi.
Tanda dan Gejala: Badan lemas, tampak pucat, berat badan menurun.
2. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
Penyebab: Anemia, efek samping kemoterapi.
Tanda dan Gejala: Badan lemas, cepat lelah.
3. Risiko Infeksi
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen.
Penyebab: Efek samping kemoterapi, anemia.
Tanda dan Gejala: Tampak pucat, trombositopenia.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Keseimbangan Nutrisi
- Berat badan stabil atau meningkat.
- Tidak ada tanda-tanda malnutrisi.
- Pasien dapat mempertahankan asupan makanan yang adekuat.
2. Toleransi Aktivitas
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan berlebih.
- Pasien dapat berpartisipasi dalam program rehabilitasi.
- Pasien dapat mempertahankan tingkat energi yang adekuat.
3. Bebas Infeksi
- Tanda-tanda infeksi tidak ada.
- Tidak ada komplikasi infeksi.
- Pasien dapat mempertahankan sistem imun yang adekuat.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Keseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Identifikasi faktor yang memengaruhi asupan nutrisi.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk mengatur diet yang sesuai.
- Berikan nutrisi enteral atau parenteral jika perlu.
- Pantau asupan dan output cairan.
- Berikan antiemetik untuk mengatasi mual.
2. Intoleransi Aktivitas
- Evaluasi tingkat aktivitas dan toleransi pasien.
- Kolaborasi dengan fisioterapis untuk menyusun program rehabilitasi.
- Ajarkan teknik konservasi energi.
- Berikan bantuan dalam aktivitas sehari-hari sesuai kebutuhan.
- Pantau tanda-tanda kelelahan dan dispnea.
3. Risiko Infeksi
- Identifikasi faktor risiko infeksi.
- Lakukan tindakan pencegahan infeksi secara ketat.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi antibiotik jika perlu.
- Pantau tanda-tanda infeksi dan status hematologis.
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang pencegahan infeksi.
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan SDKI yang dipilih berdasarkan kondisi pasien perempuan 68 tahun dengan keluhan badan lemas, tampak pucat, mual satu minggu terakhir, perut membesar, kemoterapi ke-2, Hb 8.8 g/dL, dan diagnosis medis Ca ovarium. Ketiga diagnosa keperawatan ini mencakup permasalahan utama yang dihadapi pasien, yaitu ketidakseimbangan nutrisi, intoleransi aktivitas, dan risiko infeksi.
Luaran/output yang diharapkan (SLKI) menggambarkan hasil yang ingin dicapai setelah asuhan keperawatan diberikan. Untuk setiap diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan mencakup indikator-indikator yang menunjukkan pemulihan atau peningkatan kondisi pasien, seperti stabilitas berat badan, toleransi terhadap aktivitas, dan bebas dari komplikasi infeksi.
Intervensi keperawatan (SIKI) dirancang untuk mencapai luaran yang diharapkan. Intervensi tersebut mencakup tindakan keperawatan spesifik yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang diidentifikasi pada pasien, seperti manajemen nutrisi, rehabilitasi, dan pencegahan infeksi. Setiap intervensi dijelaskan secara rinci agar dapat diterapkan dengan tepat dalam praktik keperawatan.
Pendekatan yang digunakan dalam penyusunan diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan ini bersifat akademis dan bertujuan memberikan solusi komprehensif bagi penanganan pasien dengan kondisi yang serupa. -
Article No. 21393 | 02 Sep 2025
Klinis : pasien perempuan 68 tahun dengan keluhan badan lemas, tampak pucat, mual satu minggu terakhir,perut membesar, kemoterapi ke 2, hb 8.8 pasien diberikan transfusi prc 2 labu, diagnosa medis dengan ca ovarium + anemia, buatkan 3 diagnosa
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan untuk kondisi pasien yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Kelelahan (00093)
- Definisi: Pengalaman subjektif yang berkelanjutan dari kekurangan energi untuk menyelesaikan aktivitas sehari-hari.
- Karakteristik utama: Mengeluh kelelahan yang menetap, Aktivitas terbatas, Kesulitan dalam memulai dan menyelesaikan aktivitas.
2. Intoleransi aktivitas (00092)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk menahan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari.
- Karakteristik utama: Melaporkan kelelahan yang meningkat setelah aktivitas, Aktivitas terbatas, Mengurangi aktivitas.
3. Mual (00134)
- Definisi: Pengalaman subjektif tidak nyaman yang mendorong keinginan untuk muntah.
- Karakteristik utama: Melaporkan rasa ingin muntah, Mual intermiten, Ekspresi wajah menunjukkan ketidaknyamanan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Energi terpelihara (0001)
- Definisi: Pemeliharaan tingkat energi yang memadai untuk menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari.
- Kriteria hasil:
- Melaporkan peningkatan energi
- Mampu menyelesaikan aktivitas sehari-hari
- Tidak mengeluh kelelahan yang berlebihan
2. Toleransi aktivitas (0005)
- Definisi: Kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik tanpa mengalami gejala yang tidak diinginkan.
- Kriteria hasil:
- Melaporkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas
- Mampu melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan
- Mampu mempertahankan ritme aktivitas yang diinginkan
3. Kontrol mual (1450)
- Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan sensasi ingin muntah.
- Kriteria hasil:
- Melaporkan penurunan frekuensi dan durasi mual
- Mampu menggunakan teknik manajemen mual secara efektif
- Mendemonstrasikan perilaku untuk mencegah atau mengatasi mual
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Kelelahan (0001)
- Definisi: Membantu pasien mengatasi dan mengelola kelelahan yang dialami.
- Aktivitas keperawatan:
- Identifikasi penyebab dan faktor yang memengaruhi kelelahan
- Kaji tingkat energi dan pola aktivitas pasien
- Bantu pasien mengatur aktivitas harian dan istirahat yang cukup
- Ajarkan teknik pengelolaan energi, seperti pengaturan jadwal aktivitas
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi penyebab kelelahan
2. Manajemen Intoleransi Aktivitas (0203)
- Definisi: Membantu pasien untuk meningkatkan toleransi terhadap aktivitas.
- Aktivitas keperawatan:
- Kaji kemampuan, keterbatasan, dan tingkat toleransi pasien terhadap aktivitas
- Berikan aktivitas yang sesuai dengan kemampuan pasien dan tingkatkan secara bertahap
- Ajarkan teknik manajemen energi, seperti menjaga ritme aktivitas
- Kolaborasi dengan fisioterapis untuk program latihan dan rehabilitasi
3. Manajemen Mual (1450)
- Definisi: Membantu pasien mengendalikan sensasi ingin muntah.
- Aktivitas keperawatan:
- Kaji penyebab, frekuensi, dan durasi mual yang dialami pasien
- Berikan obat antiemetik sesuai resep dokter
- Ajarkan teknik manajemen mual, seperti relaksasi, distraksi, dan diet
- Modifikasi lingkungan untuk mengurangi faktor pemicu mual
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengatasi penyebab mual
Penjelasan tambahan:
Berdasarkan kondisi pasien perempuan 68 tahun dengan keluhan badan lemas, tampak pucat, mual satu minggu terakhir, perut membesar, kemoterapi ke 2, Hb 8.8, dan diagnosa medis ca ovarium + anemia, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Kelelahan, Intoleransi Aktivitas, dan Mual. Luaran yang diharapkan adalah Energi Terpelihara, Toleransi Aktivitas, dan Kontrol Mual. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah Manajemen Kelelahan, Manajemen Intoleransi Aktivitas, dan Manajemen Mual. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter dan ahli gizi, juga diperlukan untuk mengatasi kondisi medis pasien secara komprehensif. -
Article No. 21394 | 02 Sep 2025
Klinis : pasien perempuan 68 tahun dengan keluhan badan lemas, tampak pucat, mual satu minggu terakhir,perut membesar, kemoterapi ke 2, hb 8.8 pasien diberikan transfusi prc 2 labu, diagnosa medis dengan ca ovarium + anemia, buatkan 3 diagnosa, kalo perfusi perifer tidak efektif, nausea, dan risiko infeksi gimana
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien perempuan 68 tahun dengan keluhan badan lemas, tampak pucat, mual satu minggu terakhir, perut membesar, kemoterapi ke 2, hb 8.8 pasien diberikan transfusi prc 2 labu, diagnosa medis dengan ca ovarium + anemia adalah:
1. Perfusi Perifer tidak Efektif
Definisi: Penurunan sirkulasi darah ke bagian-bagian tubuh perifer.
Faktor Berhubungan: Anemia, Kemoterapi, Efek Pengobatan
2. Mual
Definisi: Pengalaman ketidaknyamanan yang mengarah pada keinginan untuk memuntahkan isi lambung.
Faktor Berhubungan: Efek Samping Kemoterapi, Mual Muntah
3. Risiko Infeksi
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen.
Faktor Berhubungan: Penurunan Sistem Imun, Efek Samping Kemoterapi
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Perfusi Perifer Efektif
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
- Ekstremitas hangat
- Capillary refill < 3 detik
- Tidak ada keluhan kebas atau dingin pada ekstremitas
2. Kontrol Mual
- Pasien dapat mengidentifikasi faktor pencetus mual
- Pasien mampu menggunakan tehnik non farmakologi untuk mengatasi mual
- Frekuensi muntah menurun
3. Bebas Infeksi
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
- Tidak ada demam
- Tidak ada tanda-tanda infeksi pada kulit, luka, atau akses intravena
- Hasil pemeriksaan laboratorium dalam batas normal
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Perfusi Perifer Efektif
- Monitor tanda-tanda vital secara rutin
- Observasi adanya edema perifer
- Kaji sirkulasi perifer (warna, suhu, kapiler refill)
- Posisikan pasien secara nyaman
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian terapi cairan/transfusi
2. Kontrol Mual
- Kaji faktor pencetus mual (obat, makanan, dll)
- Ajarkan teknik relaksasi (pernafasan dalam, imajinasi terbimbing)
- Berikan terapi antiemetik sesuai instruksi medis
- Atur pola makan (porsi kecil, sering)
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk diet yang sesuai
3. Bebas Infeksi
- Monitor tanda-tanda infeksi secara rutin
- Rawat akses intravena dengan prosedur aseptik
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian antibiotik
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda infeksi dan pentingnya menjaga kebersihan
- Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Penjelasan rinci:
Pasien perempuan 68 tahun dengan riwayat ca ovarium dan anemia mengalami keluhan fisik yang terkait dengan efek samping kemoterapi dan anemia, yaitu badan lemas, tampak pucat, mual, dan perut membesar. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah perfusi perifer tidak efektif, mual, dan risiko infeksi. Luaran yang diharapkan adalah perfusi perifer efektif, kontrol mual, dan bebas infeksi. Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup pemantauan tanda-tanda vital, observasi sirkulasi perifer, penatalaksanaan mual, dan upaya pencegahan infeksi melalui kolaborasi dengan tim medis dan edukasi pasien/keluarga. Pendekatan keperawatan yang digunakan bersifat komprehensif, berorientasi pada pasien, dan bertujuan untuk memulihkan kondisi pasien secara optimal. -
Article No. 21395 | 02 Sep 2025
Klinis : Ps mengatakan jantung berdebar sejak pagi jam 11.00 wib,sudah minum concor tidak membaik.saat ini badan terasa lemas. RPD : Angina Unsp,s.CAD,DM,PNP ,DM
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Palpitasi Berhubungan Dengan Perubahan Irama Jantung
Definisi: Sensasi jantung berdebar atau tidak beraturan yang dirasakan oleh pasien.
Karakteristik Definisi: Pasien mengeluh jantung berdebar sejak pagi, obat yang digunakan tidak memberi perbaikan, dan pasien merasakan tubuh lemas.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Kontrol Palpitasi
- Pasien dapat mengidentifikasi faktor pencetus palpitasi
- Pasien dapat melakukan tindakan untuk mengendalikan palpitasi
- Pasien dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi untuk mengurangi palpitasi
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan (SIKI):
1. Manajemen Palpitasi
- Kaji tanda dan gejala palpitasi, termasuk frekuensi, durasi, dan faktor pencetus
- Monitor tanda-tanda vital, termasuk denyut nadi
- Edukasi pasien tentang palpitasi, penyebab, dan penanganan
- Bantu pasien mengidentifikasi faktor pencetus palpitasi
- Ajarkan teknik relaksasi, seperti napas dalam dan distraksi, untuk mengurangi palpitasi
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misalnya dokter) untuk evaluasi dan pengobatan yang tepat
Penjelasan:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI
- Palpitasi Berhubungan Dengan Perubahan Irama Jantung: Pasien mengeluhkan jantung berdebar sejak pagi, dan obat yang digunakan (concor) tidak membaik, serta pasien merasakan tubuh lemas. Hal ini menunjukkan adanya perubahan irama jantung yang menyebabkan palpitasi.
2. Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI)
- Kontrol Palpitasi: Tujuan yang diharapkan adalah pasien dapat mengendalikan palpitasi yang dialaminya. Ini meliputi kemampuan pasien untuk mengidentifikasi faktor pencetus, melakukan tindakan untuk mengurangi palpitasi, dan mendemonstrasikan teknik relaksasi.
3. Intervensi Keperawatan yang Diperlukan (SIKI)
- Manajemen Palpitasi: Intervensi ini mencakup pengkajian tanda dan gejala palpitasi, pemantauan tanda-tanda vital, edukasi pasien, identifikasi faktor pencetus, dan pengajaran teknik relaksasi. Selain itu, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, diperlukan untuk evaluasi dan pengobatan yang tepat.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat perlu mempertimbangkan kondisi pasien secara menyeluruh, termasuk riwayat penyakit (RPD) yang disebutkan, yaitu angina tidak spesifik, penyakit jantung koroner, diabetes melitus, dan neuropati perifer. Intervensi keperawatan harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien untuk mencapai hasil yang optimal.