Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 13271 | 04 Mar 2025
Klinis : Menurut Maslow, kebutuhan paling dasar, memiliki prioritas tertinggi dan mutlak harus dipenuhi untuk bertahan hidup adalah Select one: a. Harga diri b. Keamanan dan keselamatan c. Fisiologis d. Aktualisasi diri e. Cinta dan memiliki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, kondisi yang paling sesuai dengan pemaparan adalah kebutuhan fisiologis menurut Maslow.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Pemenuhan Kebutuhan Dasar Tidak Terpenuhi
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Risiko Pemenuhan Kebutuhan Dasar Tidak Terpenuhi adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami kegagalan dalam memenuhi kebutuhan fisiologis yang paling mendasar untuk bertahan hidup, seperti kebutuhan oksigen, nutrisi, cairan, eliminasi, istirahat dan tidur.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah klien dapat memenuhi kebutuhan fisiologis dasar secara adekuat, seperti menjaga jalan napas, mempertahankan status nutrisi dan cairan yang optimal, serta mendapatkan istirahat dan tidur yang cukup.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan adalah memantau status fisiologis klien, membantu pemenuhan kebutuhan dasar, mengajarkan teknik-teknik untuk memenuhi kebutuhan dasar, serta berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memastikan kebutuhan fisiologis klien terpenuhi.
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, dapat disimpulkan bahwa kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan dasar yang paling prioritas dan mutlak harus dipenuhi untuk bertahan hidup, sesuai dengan teori Maslow. -
Article No. 13272 | 04 Mar 2025
Klinis : pemasangan CVC resiko infeksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamu'alaikum, Saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pemasangan CVC dengan risiko infeksi. Saya akan menyampaikannya dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi berhubungan dengan prosedur pemasangan CVC.
Penjelasan:
Risiko Infeksi adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami invasi dan multiplikasi mikroorganisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan. Pada pasien dengan pemasangan CVC, terdapat risiko infeksi yang tinggi akibat prosedur invasif dan potensi kontaminasi selama pemasangan maupun perawatan CVC.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Kerentanan individu terhadap invasi dan multiplikasi mikroorganisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan.
- Faktor yang berhubungan: Prosedur invasif, paparan patogen, sistem kekebalan tubuh yang terganggu, kebersihan yang buruk.
- Gejala dan Tanda: Demam, nyeri, kemerahan, bengkak, dan keluarnya cairan pada area pemasangan CVC.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien bebas dari tanda-tanda infeksi pada area pemasangan CVC.
- Kriteria Hasil: Tidak ada tanda infeksi lokal (demam, nyeri, kemerahan, bengkak, cairan purulent), tidak ada tanda infeksi sistemik (demam, menggigil, leukositosis), hasil pemeriksaan laboratorium dalam batas normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Perawatan kateter intravena, pencegahan infeksi nosokomial, manajemen aseptik, pemantauan tanda-tanda infeksi.
- Aktivitas Keperawatan: Mempersiapkan peralatan aseptik, melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan kateter, menggunakan teknik aseptik saat merawat kateter, memantau tanda-tanda infeksi, melakukan kultur jika diperlukan.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lain, saya siap untuk membantu. -
Article No. 13273 | 04 Mar 2025
Klinis : Manusia memiliki keyakinan, pandangan hidup, dan dorongan hidup adalah manusia sebagai mahluk ... Select one: a. Spiritual b. Holistik c. Biologis d. Psikologis e. Sosial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat yang memahami standar SDKI-SLKI-SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Potensi Gangguan Spiritual
Penjelasan:
Manusia memiliki keyakinan, pandangan hidup, dan dorongan hidup yang menempatkannya sebagai makhluk spiritual. Hal ini sesuai dengan konsep holistik dalam keperawatan, yang memandang manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosio-spiritual.
Diagnosa keperawatan "Potensi Gangguan Spiritual" dapat diterapkan pada kondisi ini, karena manusia sebagai makhluk spiritual memiliki kebutuhan akan pemenuhan dan pengembangan aspek spiritualnya. Gangguan pada aspek spiritual dapat berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan individu secara menyeluruh.
Perawat perlu mengkaji dan mengidentifikasi potensi gangguan spiritual pada pasien, serta mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang komprehensif untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien dan mencegah terjadinya gangguan spiritual. -
Article No. 13274 | 04 Mar 2025
Klinis : Tindakan oprasi: resiko infeksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi Berhubungan dengan Tindakan Operasi
Penjelasan berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi didefinisikan sebagai "Kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat mengganggu kesehatan secara serius." Karakteristik definisi ini mencakup adanya prosedur invasif (seperti tindakan operasi), kondisi yang meningkatkan kerentanan terhadap infeksi, dan kemungkinan terjadinya komplikasi yang serius.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari manajemen Risiko Infeksi berhubungan dengan tindakan operasi adalah:
- Tidak terjadi tanda dan gejala infeksi
- Tidak terjadi komplikasi infeksi yang serius
- Proses penyembuhan luka operasi berjalan lancar
- Pasien menunjukkan pemahaman yang baik tentang pencegahan infeksi
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengelola Risiko Infeksi berhubungan dengan tindakan operasi meliputi:
- Memantau tanda-tanda vital dan tanda infeksi
- Menjaga kebersihan dan sterilitas lingkungan
- Melakukan perawatan luka operasi dengan baik
- Memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan infeksi
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian antibiotik profilaksis
Dalam konteks akademis, sebagai seorang pakar keperawatan, saya menekankan pentingnya manajemen Risiko Infeksi yang komprehensif untuk meminimalkan komplikasi dan mendukung proses penyembuhan yang optimal bagi pasien yang menjalani tindakan operasi. -
Article No. 13275 | 04 Mar 2025
Klinis : Kemampuan mencapai keseimbangan pada ibu hamil dipengaruhi oleh postur tubuh ibu hamil yaitu .... Select one: a. Lordosis b. Kifosis c. Skoliosis d. Knock-knee e. Tortikolis d. Psikologis e. Sosial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu kemampuan mencapai keseimbangan pada ibu hamil yang dipengaruhi oleh postur tubuh ibu hamil, maka diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
Diagnosa Keperawatan: Risiko Ketidakstabilan Postur pada Ibu Hamil
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Risiko Ketidakstabilan Postur adalah kondisi di mana individu berisiko mengalami penurunan kemampuan untuk mempertahankan posisi tubuh yang stabil.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan dari diagnosis ini adalah tercapainya Keseimbangan Tubuh yang Memadai, yaitu kemampuan individu untuk mempertahankan posisi tubuh yang stabil.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan antara lain Manajemen Postur, Terapi Aktivitas, dan Edukasi Kesehatan terkait perubahan postur tubuh selama kehamilan.
Dalam kondisi ini, postur tubuh ibu hamil yang dapat mempengaruhi kemampuan mencapai keseimbangan adalah lordosis (peningkatan lengkungan tulang belakang bagian bawah). Hal ini dikarenakan perubahan pusat gravitasi tubuh akibat pembesaran abdomen selama kehamilan, sehingga diperlukan adaptasi postur untuk mempertahankan keseimbangan.
Jadi, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah Risiko Ketidakstabilan Postur pada Ibu Hamil, dengan fokus intervensi pada manajemen postur dan edukasi kesehatan terkait perubahan postur tubuh selama kehamilan. -
Article No. 13276 | 04 Mar 2025
Klinis : Tirah baring: resiko infeksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Tirah baring: resiko infeksi.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi
Definisi:
Rentan terhadap masuknya dan perkembangbiakan organisme patogen, yang dapat mengganggu kesehatan.
Faktor Risiko (SDKI):
1. Tindakan invasif
2. Malnutrisi
3. Usia ekstrem
4. Penurunan sistem imun
5. Paparan lingkungan yang terkontaminasi
Kriteria Hasil (SLKI):
1. Tidak terjadi infeksi
2. Tanda-tanda infeksi minimal
3. Kemampuan mempertahankan kesehatan kulit dan membran mukosa yang baik
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Observasi tanda-tanda infeksi
2. Pengelolaan higiene
3. Perawatan luka
4. Pemberian nutrisi yang adekuat
5. Edukasi pencegahan infeksi
Penjelasan Singkat:
Pasien yang berada dalam kondisi tirah baring memiliki risiko tinggi untuk mengalami infeksi. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti adanya tindakan invasif, penurunan sistem imun, dan paparan lingkungan yang terkontaminasi. Perawat harus melakukan observasi yang ketat terhadap tanda-tanda infeksi, mengelola higiene pasien, merawat luka, memastikan nutrisi yang adekuat, serta memberikan edukasi tentang pencegahan infeksi. Tujuan akhirnya adalah mencegah terjadinya infeksi, meminimalkan tanda-tanda infeksi, dan mempertahankan kesehatan kulit serta membran mukosa pasien. -
Article No. 13277 | 04 Mar 2025
Klinis : Seorang pasien pasca stroke dirawat dibangsal stroke. Tanda vital normal. Kesadaran menurun. Paralise ekstrimitas kiri. Alat yang digunakan untuk mempertahankan tangan, ibu jari, dan jari-jari dalam posisi fungsional adalah … Select one: a. Trochanter rolls b. Bantal pasir c. Hand rolls d. Restrain e. Hand wrist splint
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: e. Hand wrist splint
Penjelasan singkat:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan kelemahan/paralisis pada ekstremitas kiri akibat stroke.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Hambatan Mobilitas Fisik didefinisikan sebagai keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dan mandiri pada satu atau lebih ekstremitas.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Luaran yang diharapkan adalah Mobilitas Fisik Teratasi, dengan indikator seperti kemampuan melakukan pergerakan sendi dan fungsi ekstremitas yang membaik.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Intervensi yang dapat dilakukan adalah Manajemen Immobilisasi, dengan tindakan seperti penggunaan hand wrist splint untuk mempertahankan posisi fungsional tangan, ibu jari, dan jari-jari.
Jadi, alat yang tepat untuk mempertahankan tangan, ibu jari, dan jari-jari pasien pasca stroke dalam posisi fungsional adalah hand wrist splint. -
Article No. 13278 | 04 Mar 2025
Klinis : HAP: resiko infeksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi Resiko Infeksi pada Pasien dengan HAP (Hospital-Acquired Pneumonia).
Diagnosa Keperawatan:
Resiko Infeksi
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Kondisi individu yang rentan mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan tubuh.
- Karakteristik Utama: Faktor risiko yang dapat menyebabkan individu rentan terhadap infeksi, seperti penurunan sistem imun, prosedur invasif, lingkungan yang tidak higienis, dan riwayat infeksi sebelumnya.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Individu bebas dari tanda dan gejala infeksi, tidak ada komplikasi akibat infeksi, dan tidak terjadi penyebaran infeksi ke orang lain.
- Indikator Luaran: Suhu tubuh normal, tidak ada tanda-tanda infeksi (seperti pembengkakan, kemerahan, atau eksudat), tidak ada peningkatan jumlah leukosit, dan tidak ada gejala baru yang menunjukkan infeksi.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Menjaga kebersihan dan higiene diri pasien, memantau tanda-tanda vital dan tanda infeksi, melakukan perawatan luka dan area invasif, serta memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan infeksi.
- Contoh Aktivitas Keperawatan: Membantu pasien mandi dan melakukan perawatan oral, memantau suhu tubuh, mengganti balutan luka secara aseptik, dan mengajarkan pasien serta keluarga tentang pentingnya cuci tangan dan menjaga kebersihan lingkungan.
Kesimpulannya, diagnosa keperawatan Resiko Infeksi pada pasien dengan HAP membutuhkan intervensi keperawatan yang komprehensif untuk mencegah terjadinya infeksi dan memastikan luaran yang diharapkan tercapai. Hal ini sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh PPNI melalui SDKI, SLKI, dan SIKI. -
Article No. 13279 | 04 Mar 2025
Klinis : Setiap manusia memiliki proses persepsi dan bertumbuh kembang adalah manusia sebagai sistem ... Select one: a. Personal b. Spiritual c. Adaptif d. Interpersonal e. Sosial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Proses Persepsi Terganggu
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Proses persepsi terganggu adalah ketidakmampuan untuk menerima, menginterpretasi, dan merespon stimulus secara benar.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari kondisi ini adalah pasien dapat mempersepsikan stimulus secara akurat dan merespon secara tepat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan antara lain: meningkatkan kesadaran sensori, membantu pasien menginterpretasi stimulus, dan memfasilitasi respon yang tepat.
Manusia sebagai sistem adaptif memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi, termasuk dalam proses persepsi. Gangguan dalam proses persepsi dapat mempengaruhi kemampuan adaptasi individu. Pemahaman dan penanganan yang tepat sesuai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dapat membantu pasien dalam memulihkan proses persepsinya. -
Article No. 13280 | 04 Mar 2025
Klinis : Setiap manusia memiliki proses persepsi dan bertumbuh kembang adalah manusia sebagai sistem ... Select one: a. Personal b. Spiritual c. Adaptif d. Interpersonal e. Sosial
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi dimana setiap manusia memiliki proses persepsi dan bertumbuh kembang sebagai sistem adaptif.
Diagnosa Keperawatan:
Respons Proses Kehidupan terkait Pertumbuhan dan Perkembangan Terganggu
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Diagnosa ini menggambarkan adanya gangguan atau hambatan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan individu, yang dapat mempengaruhi kemampuan persepsi dan adaptasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah individu dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sesuai dengan tahapan usianya, serta mampu mempersepsikan dan beradaptasi dengan baik terhadap perubahan yang terjadi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan tumbuh kembang, edukasi terkait proses pertumbuhan dan perkembangan, serta fasilitasi adaptasi terhadap perubahan yang dialami oleh individu.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI telah disampaikan sesuai dengan kondisi dimana setiap manusia memiliki proses persepsi dan bertumbuh kembang sebagai sistem adaptif.