Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 13261 | 04 Mar 2025
Klinis : KONSTIPASI
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci dan terperinci untuk kondisi konstipasi:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi konstipasi adalah "Konstipasi" (NANDA-I, 2021). Konstipasi didefinisikan sebagai penurunan frekuensi, kesulitan, atau ketidakmampuan untuk buang air besar, yang menyebabkan penumpukan feses (NANDA-I, 2021). Diagnosa ini mencerminkan masalah kesehatan utama yang dialami pasien terkait dengan fungsi eliminasi yang terganggu.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah pemberian asuhan keperawatan, luaran/output yang diharapkan adalah:
1. Peningkatan eliminasi: Pasien akan menunjukkan peningkatan frekuensi dan konsistensi buang air besar yang normal.
2. Pengurangan gejala: Pasien akan melaporkan pengurangan gejala konstipasi, seperti rasa tidak nyaman, kembung, atau nyeri saat buang air besar.
3. Peningkatan pengetahuan: Pasien akan menunjukkan peningkatan pemahaman tentang penyebab, pencegahan, dan pengelolaan konstipasi.
4. Peningkatan kemampuan perawatan diri: Pasien akan mampu melakukan tindakan mandiri untuk mencegah dan mengelola konstipasi.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang diperlukan:
1. Asesmen:
- Kaji riwayat eliminasi, pola defekasi, dan faktor-faktor yang memengaruhi konstipasi.
- Lakukan pemeriksaan fisik, termasuk pengukuran tanda-tanda vital dan pemeriksaan abdomen.
- Identifikasi faktor risiko dan penyebab konstipasi, seperti asupan cairan yang tidak adekuat, aktivitas fisik yang kurang, penggunaan obat-obatan, dan kondisi medis lainnya.
2. Intervensi Edukasi:
- Berikan informasi kepada pasien tentang konstipasi, penyebab, dan pentingnya pengelolaan yang tepat.
- Edukasi pasien tentang perilaku gaya hidup yang dapat mencegah dan mengelola konstipasi, seperti asupan cairan yang cukup, konsumsi makanan berserat, dan aktivitas fisik yang teratur.
- Ajarkan pasien teknik dan latihan untuk meningkatkan fungsi eliminasi, seperti pengaturan jadwal buang air besar, teknik relaksasi, dan latihan otot panggul.
3. Intervensi Farmakologis:
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengevaluasi penggunaan obat-obatan yang dapat menyebabkan konstipasi dan pertimbangkan pemberian laksatif atau suplemen serat jika diperlukan.
- Pantau efektivitas dan efek samping dari intervensi farmakologis yang diberikan.
4. Intervensi Kolaboratif:
- Koordinasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter, ahli gizi, atau fisioterapis, untuk mengelola konstipasi secara komprehensif.
- Kolaborasi dalam pembuatan rencana perawatan yang terintegrasi untuk mencapai hasil yang optimal bagi pasien.
Dengan menerapkan intervensi keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, diharapkan dapat meningkatkan eliminasi, mengurangi gejala, meningkatkan pengetahuan, dan meningkatkan kemampuan perawatan diri pasien dalam mengelola konstipasi. -
Article No. 13262 | 04 Mar 2025
Klinis : Ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari adalah definisi diagnosa keperawatan .... Select one: a. Ambulasi dini b. Defisit pengetahuan c. Intoleransi aktivitas d. Gangguan mobilisasi fisik e. Resiko intoleransi aktivitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: e. Resiko intoleransi aktivitas
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan:
Resiko intoleransi aktivitas
Definisi:
Berisiko mengalami ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Penjelasan Singkat:
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) merupakan acuan dalam menentukan diagnosa keperawatan yang disusun oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Diagnosa "Resiko intoleransi aktivitas" sesuai dengan definisi yang diberikan, yaitu "Berisiko mengalami ketidakcukupan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari".
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) merupakan bagian dari standar asuhan keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI, yang secara berurutan mengacu pada luaran yang diharapkan dan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran tersebut.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat -
Article No. 13263 | 04 Mar 2025
Klinis : Manusia perlu hidup bersama orang lain dan mudah dipengaruhi kebudayaan adalah manusia sebagai mahluk ... Select one: a. Sosial b. Psikologis c. Spiritual d. Holistik e. Biologis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya sebagai perawat profesional akan memberikan diagnosa keperawatan serta penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
a. Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Interaksi Sosial
Penjelasan:
Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi dan hubungan dengan orang lain. Kondisi di mana manusia mudah dipengaruhi oleh kebudayaan menunjukkan bahwa aspek sosial merupakan komponen penting dalam kehidupan manusia. Diagnosa keperawatan "Ketidakefektifan Interaksi Sosial" mengidentifikasi adanya hambatan dalam kemampuan individu untuk terlibat dalam hubungan yang memuaskan dengan orang lain.
b. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Definisi: Ketidakmampuan untuk memulai, mempertahankan, dan/atau meningkatkan hubungan yang memuaskan dengan orang lain.
c. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan: Klien dapat terlibat dalam interaksi sosial yang efektif.
d. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan: Fasilitasi interaksi sosial, terapi kelompok, dan pengaturan lingkungan untuk mendukung interaksi sosial.
Dengan demikian, pendekatan holistik yang mempertimbangkan aspek sosial, psikologis, spiritual, dan biologis diperlukan dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif bagi klien. Saya sebagai perawat profesional akan menggunakan standar PPNI untuk memberikan intervensi yang tepat dan berkualitas. -
Article No. 13264 | 04 Mar 2025
Klinis : Memfasilitasi pasien untuk meningkatkan aktivitas berpindah adalah ... Select one: a. Promosi Latihan fisik b. edukasi teknik ambulasi c. edukasi latihan fisik d. edukasi mobilisasi e. Dukungan ambulasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
e. Dukungan ambulasi
Penjelasan:
1. Diagnosa Keperawatan: Mobilitas Fisik Terganggu
2. Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Mobilitas Fisik Terganggu adalah keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dan terarah dari satu tempat ke tempat lain.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Mobilitas Fisik Terganggu memiliki luaran keperawatan berupa Mobilitas Fisik Membaik.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Salah satu intervensi yang sesuai adalah Dukungan Ambulasi, yaitu memfasilitasi pasien untuk meningkatkan aktivitas berpindah tempat.
Dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat, jawaban yang paling tepat adalah e. Dukungan ambulasi. -
Article No. 13265 | 04 Mar 2025
Klinis : Memfasilitasi pasien untuk meningkatkan aktivitas berpindah adalah ... Select one: a. Promosi Latihan fisik b. edukasi teknik ambulasi c. edukasi latihan fisik d. edukasi mobilisasi e. Dukungan ambulasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
e. Dukungan ambulasi
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan:
Kelemahan Mobilitas Fisik berhubungan dengan keterbatasan kemampuan pasien dalam melakukan perpindahan.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Kelemahan Mobilitas Fisik adalah keterbatasan kemampuan mandiri dan terkoordinasi dalam melakukan pergerakan fisik yang disengaja dari satu tempat ke tempat lain.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Dukungan Ambulasi adalah bantuan dan dorongan yang diberikan kepada pasien agar dapat melakukan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain dengan aman.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang sesuai untuk memfasilitasi pasien meningkatkan aktivitas berpindah adalah Dukungan Ambulasi, yang meliputi membantu, mendorong, dan memotivasi pasien agar dapat melakukan perpindahan dengan aman.
Jadi, jawaban yang paling tepat adalah "Dukungan ambulasi" dengan nada akademis dan persona pakar/perawat. -
Article No. 13266 | 04 Mar 2025
Klinis : Suatu intervensi, dimana klien dibatasi supaya tetap berada di tempat tidur yang bertujuan teraupetik disebut … Select one: a. Pembatasan gerak b. Mobilisasi c. Tirah baring d. Ambulasi e. Imobilisasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: e. Imobilisasi
Penjelasan:
Imobilisasi adalah suatu intervensi keperawatan dimana klien dibatasi untuk tetap berada di tempat tidur yang bertujuan terapeutik. Imobilisasi bertujuan untuk mencegah komplikasi akibat keterbatasan mobilisasi.
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), imobilisasi merupakan salah satu intervensi keperawatan yang dapat diterapkan pada kondisi klien yang membutuhkan pembatasan aktivitas demi tujuan terapeutik.
Sebagai seorang pakar keperawatan, saya melihat bahwa pemahaman yang tepat mengenai konsep imobilisasi sangat penting bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dan aman bagi klien. -
Article No. 13267 | 04 Mar 2025
Klinis : Berikut adalah kebutuhan keselamatan fisik yaitu keadaan mengurangi atau mengeluarkan ancaman pada tubuh atau kehidupan adalah ... Select one: a. Kurang cairan dan elektrolit b. Tidak bisa eliminasi c. kecelakaan d. Kurang nutrisi e. Terancam dengan lingkungan yang baru
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Risiko Cedera
Penjelasan singkat:
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI): Risiko Cedera didefinisikan sebagai "Kerentanan terhadap luka fisik yang dapat menyebabkan kerusakan tubuh, baik akut maupun kronis, sebagai akibat dari lingkungan dan kondisi individu".
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI): Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan pada pasien dengan risiko cedera adalah tidak terjadi cedera, kualitas hidup terjaga, dan kemampuan pasien dalam mencegah cedera meningkat.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi risiko cedera meliputi pengkajian faktor risiko, penciptaan lingkungan yang aman, edukasi kepada pasien dan keluarga, serta tindakan pencegahan cedera yang sesuai dengan kondisi pasien.
Dalam kasus ini, "kecelakaan" merupakan salah satu contoh dari keadaan yang dapat meningkatkan risiko cedera fisik pada pasien. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Risiko Cedera. -
Article No. 13268 | 04 Mar 2025
Klinis : pasien mengalami hemiparises dextra
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis terkait kondisi hemiparesis dextra:
1. Kode ICD-10:
- Kode: G81.1
- Deskripsi: Hemiparesis spastik
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.12
- Deskripsi: Rehabilitasi fisik, terapi latihan untuk meningkatkan fungsi ekstremitas atas
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 G81.1 (Hemiparesis spastik) adalah kode yang tepat untuk menggambarkan kondisi hemiparesis dextra, yang merujuk pada kelemahan atau paralisis satu sisi tubuh (di sisi kanan) dengan peningkatan tonus otot (spastisitas) sebagai ciri khasnya.
2. Kode ICD-9-CM 93.12 (Rehabilitasi fisik, terapi latihan untuk meningkatkan fungsi ekstremitas atas) adalah kode yang dapat digunakan untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin dilakukan untuk menangani kondisi hemiparesis dextra, seperti terapi latihan dan rehabilitasi fisik untuk meningkatkan fungsi dan kemampuan pada ekstremitas atas yang terkena.
Dalam penanganan hemiparesis dextra, upaya rehabilitasi dan terapi latihan yang terstruktur dan komprehensif sangat penting untuk membantu pasien memulihkan fungsi motorik, meningkatkan kemampuan fungsional, dan mencapai kemandirian dalam aktivitas sehari-hari. -
Article No. 13269 | 04 Mar 2025
Klinis : Berikut adalah kebutuhan keselamatan fisik yaitu keadaan mengurangi atau mengeluarkan ancaman pada tubuh atau kehidupan adalah ... Select one: a. Kurang cairan dan elektrolit b. Tidak bisa eliminasi c. kecelakaan d. Kurang nutrisi e. Terancam dengan lingkungan yang baru
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan.
Berdasarkan kebutuhan keselamatan fisik yaitu keadaan mengurangi atau mengeluarkan ancaman pada tubuh atau kehidupan, maka diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
c. Kecelakaan
Penjelasan:
Diagnosis keperawatan "Kecelakaan" mengacu pada kondisi di mana individu mengalami cedera atau terluka akibat kejadian yang tidak disengaja dan dapat mengancam keselamatan fisik. Hal ini dapat mencakup berbagai jenis kecelakaan, seperti jatuh, luka bakar, keracunan, dan sebagainya.
Dalam konteks SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), diagnosis ini terkait dengan domain Keselamatan/Perlindungan, dengan fokus pada keamanan fisik. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) akan menetapkan luaran keperawatan yang sesuai, misalnya Pemulihan Cedera, Penyembuhan Luka, atau Manajemen Risiko Cedera. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) akan memberikan intervensi yang tepat, seperti Manajemen Cedera, Pencegahan Kecelakaan, atau Perawatan Luka.
Dengan demikian, diagnosis keperawatan "Kecelakaan" dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI menjawab pertanyaan Anda. -
Article No. 13270 | 04 Mar 2025
Klinis : Manusia memiliki kekuatan dan wewenang dalam pengambilan keputusan di lingkungannya dalam keluarga , masyarakat, maupun lingkungan adalah manusia sebagai sistem ... Select one: a. Spiritual b. Personal c. Sosial d. Interpersonal e. Adaptif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: e. Adaptif, dengan tone = akademis, persona = pakar, nurse
Diagnosa Keperawatan:
Kesiapan Peningkatan Pengambilan Keputusan
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang diberikan, dimana manusia memiliki kekuatan dan wewenang dalam pengambilan keputusan di lingkungannya, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Kesiapan Peningkatan Pengambilan Keputusan".
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang mengatur tentang diagnosis keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Dalam SDKI, "Kesiapan Peningkatan Pengambilan Keputusan" merupakan salah satu diagnosis keperawatan yang termasuk dalam Domain Adaptif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang mengatur tentang hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan, sesuai dengan diagnosis keperawatan. SLKI terkait dengan diagnosa "Kesiapan Peningkatan Pengambilan Keputusan" antara lain adalah peningkatan kemampuan dalam pengambilan keputusan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang mengatur tentang intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan sesuai dengan diagnosis keperawatan. Intervensi keperawatan terkait dengan diagnosa "Kesiapan Peningkatan Pengambilan Keputusan" antara lain adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang proses pengambilan keputusan, memfasilitasi diskusi pengambilan keputusan, dan mendorong klien untuk terlibat aktif dalam pengambilan keputusan.