Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 13251 | 04 Mar 2025
Klinis : Perawat mengkaji bahaya fisiologi imobilisasi. Data hasil pengkajian dengan teknik palpasi yang menunjukkan abnormal pada sistem eliminasi adalah … Select one: a. Penurunan bunyi usus b. Distensi kandung kemih c. Penurunan luaran urin d. Urin keruh e. Urin pekat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: e. Urin pekat
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Disfungsi Eliminasi Urine berhubungan dengan Imobilisasi
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Risiko Disfungsi Eliminasi Urine adalah diagnosis keperawatan yang menggambarkan kemungkinan terjadinya gangguan pada sistem eliminasi urine seperti inkontinensia, retensi urine, atau disuria.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan dari diagnosis ini adalah pasien dapat mempertahankan pola eliminasi urine yang efektif.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain mengkaji fungsi eliminasi urine, memfasilitasi eliminasi urine, mengobservasi tanda-tanda disfungsi eliminasi urine, dan memberikan edukasi kepada pasien serta keluarga.
Berdasarkan data yang diberikan, yaitu hasil pengkajian dengan teknik palpasi yang menunjukkan urin pekat, maka diagnosa keperawatan yang tepat adalah Risiko Disfungsi Eliminasi Urine berhubungan dengan Imobilisasi. Urin pekat dapat menjadi salah satu tanda terjadinya gangguan pada sistem eliminasi urine akibat imobilisasi. -
Article No. 13252 | 04 Mar 2025
Klinis : Pencegahan ISK pada pasien terpasang kateter
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan rinci dan terperinci untuk kondisi pencegahan ISK pada pasien terpasang kateter, dengan format akademis dan persona sebagai pakar keperawatan.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang tepat untuk kondisi pencegahan ISK pada pasien terpasang kateter adalah "Risiko Infeksi".
Penjelasan:
Pasien yang terpasang kateter memiliki risiko yang tinggi untuk mengalami infeksi saluran kemih (ISK). Hal ini disebabkan karena kateter merupakan akses bagi mikroorganisme untuk masuk ke dalam saluran kemih dan menyebabkan infeksi. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Risiko Infeksi", yang menggambarkan kemungkinan terjadinya infeksi pada pasien terpasang kateter.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan adalah "Bebas Infeksi".
Penjelasan:
Tujuan utama dari Asuhan Keperawatan pada pasien terpasang kateter adalah untuk mencegah terjadinya infeksi saluran kemih. Oleh karena itu, luaran/output yang diharapkan adalah pasien dapat "Bebas Infeksi", yang berarti tidak mengalami tanda-tanda dan gejala infeksi, seperti demam, nyeri, disuria, dan produksi urin yang abnormal.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Beberapa Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan "Bebas Infeksi" pada pasien terpasang kateter, antara lain:
a. Perawatan Kateter Urin
- Melakukan perawatan kateter urin secara aseptik, yaitu dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan, menggunakan sarung tangan steril, dan menjaga kebersihan area kateter.
- Memastikan posisi kantong urin berada di bawah level kandung kemih untuk mencegah aliran balik urin.
- Mengganti kateter urin sesuai protokol atau jika terdapat tanda-tanda infeksi.
b. Pemantauan Tanda Infeksi
- Memantau tanda-tanda infeksi, seperti demam, nyeri, disuria, dan produksi urin yang abnormal.
- Melakukan pemeriksaan laboratorium, seperti urinalisis dan kultur urin, jika diperlukan.
c. Edukasi Pasien dan Keluarga
- Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai pencegahan infeksi, seperti menjaga kebersihan area kateter, menjaga asupan cairan yang adekuat, dan mengenali tanda-tanda infeksi.
- Mendorong pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan kateter urin.
Penjelasan:
Intervensi Keperawatan yang dilakukan bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi pada pasien terpasang kateter. Dengan melakukan perawatan kateter urin secara aseptik, memantau tanda-tanda infeksi, dan memberikan edukasi kepada pasien serta keluarga, diharapkan pasien dapat "Bebas Infeksi" selama menjalani perawatan dengan kateter urin. -
Article No. 13253 | 04 Mar 2025
Klinis : Seorang perawat merencanakan akan memindahkan pasien. Perawat mendorong pasien untuk membantu sebanyak mungkin. Rasionalisasi tindakan tersebut adalah ... Select one: a. Mengurangi resiko cedera perawat b. Mendukung kemampuan dan kekuatan pasien dengan meminimalkan beban kerja c. Membagi beban kerja menjadi 50% d. Meningkatkan kestabilan perawat e. Meminimalkan gaya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
b. Mendukung kemampuan dan kekuatan pasien dengan meminimalkan beban kerja
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Mobilitas Fisik
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Gangguan Mobilitas Fisik adalah keterbatasan dalam pergerakan mandiri, yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, atau fleksibilitas otot.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Tujuan utama dari tindakan keperawatan adalah untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas secara mandiri.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Salah satu intervensi yang dapat dilakukan adalah mendorong pasien untuk membantu sebanyak mungkin dalam pemindahan. Hal ini bertujuan untuk mendukung kemampuan dan kekuatan pasien, serta meminimalkan beban kerja perawat.
Jadi, rasionalisasi tindakan tersebut adalah untuk mendukung kemampuan dan kekuatan pasien dengan meminimalkan beban kerja perawat. -
Article No. 13254 | 04 Mar 2025
Klinis : Perubahan fungsi metabolik nomal pasien yang imobilisasi adalah … Select one: a. Pelepasan kalsium dalam sirkulasi b. Nafsu makan meningkat c. Penurunan BMR karena demam d. Kekurangan cairan e. Perisaltik naik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah a. Pelepasan kalsium dalam sirkulasi.
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan: Perubahan Metabolisme Terkait Imobilisasi
Definisi:
Perubahan dalam proses penggunaan, penyimpanan, dan pelepasan energi dan zat gizi yang disebabkan oleh pembatasan aktivitas fisik.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Pelepasan kalsium dalam sirkulasi adalah salah satu tanda/gejala utama dari diagnosa keperawatan "Perubahan Metabolisme Terkait Imobilisasi".
- Hal ini terjadi akibat adanya penurunan beban mekanik pada tulang saat pasien imobilisasi, sehingga terjadi pelepasan kalsium dari tulang ke dalam sirkulasi darah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan utama dari pengelolaan "Perubahan Metabolisme Terkait Imobilisasi" adalah mencegah komplikasi akibat perubahan metabolisme, seperti osteoporosis, hiperkalsemia, dll.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain: monitor status nutrisi, monitor tanda-tanda vital, pijat/latihan gerak pasif, program aktivitas terstruktur, dll.
Jadi, opsi a. Pelepasan kalsium dalam sirkulasi adalah jawaban yang paling tepat untuk menggambarkan perubahan fungsi metabolik normal pada pasien imobilisasi. -
Article No. 13255 | 04 Mar 2025
Klinis : Menurut hirarki Maslow, kebutuhan cairan dan nutrisi termasuk dalam kebutuhan ... Select one: a. Harga diri b. Aktualisasi diri c. Cinta d. Fisiologis e. Keselamatan dan keamanan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi tersebut.
Menurut hirarki Maslow, kebutuhan cairan dan nutrisi termasuk dalam kebutuhan fisiologis.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) mencakup definisi, batasan karakteristik, faktor yang berhubungan, dan faktor risiko dari diagnosa keperawatan Risiko Kekurangan Volume Cairan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) mencakup kriteria hasil yang diharapkan, seperti hidrasi yang adekuat, intake dan output cairan yang seimbang, dan tidak adanya tanda-tanda dehidrasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) mencakup intervensi keperawatan untuk mengatasi Risiko Kekurangan Volume Cairan, seperti monitor intake dan output cairan, kolaborasi pemberian cairan dan nutrisi, serta edukasi kepada pasien dan keluarga.
Persona: Saya adalah seorang perawat profesional yang memberikan informasi akademis terkait diagnosa keperawatan dan standar praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 13256 | 04 Mar 2025
Klinis : Setiap manusia berinteraksi dengan yang lain dan memiliki peran dalam masyarakat serta berkomunikasi terhadap orang lain adalah manusia sebagai sistem ... Select one: a. Personal b. Adaptif c. Sosial d. Spiritual e. Interpersonal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Interaksi Sosial (SDKI)
Penjelasan:
Manusia sebagai sistem sosial merupakan salah satu dari lima sistem manusia yang dijelaskan dalam SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia). Sistem sosial mengacu pada kemampuan individu untuk berinteraksi dengan orang lain dan memiliki peran dalam masyarakat. Gangguan Interaksi Sosial adalah diagnosa keperawatan yang berkaitan dengan dampak negatif dari ketidakmampuan individu dalam berinteraksi dan berperan secara efektif dalam lingkungan sosialnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) menyediakan luaran yang dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas intervensi keperawatan terkait Gangguan Interaksi Sosial, seperti Perilaku Interaksi Sosial, Keterlibatan Sosial, dan Dukungan Sosial.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) menyediakan intervensi keperawatan yang dapat diterapkan untuk mengatasi Gangguan Interaksi Sosial, seperti Terapi Kelompok, Terapi Aktivitas Kelompok, dan Fasilitasi Interaksi Sosial.
Dalam praktik keperawatan, perawat dapat menggunakan kerangka SDKI, SLKI, dan SIKI untuk mengidentifikasi, merencanakan, dan melaksanakan intervensi yang tepat bagi pasien dengan masalah Gangguan Interaksi Sosial, sehingga dapat membantu pasien meningkatkan kemampuan berinteraksi dan berperan secara efektif dalam lingkungan sosialnya. -
Article No. 13257 | 04 Mar 2025
Klinis : Hasil pemeriksaan pada pasien sebagai berikut : pasien Mengeluh sulit menggerakkan ekstrimitas. Kekuatan otot menurun, ROM menurun. Nyeri saat bergerak, Enggan melakukan pergerakan, Merasa cemas saat bergerak. Diagnosa keperawatan pada pasien tersebut adalah ... Select one: a. Gangguan mobilisasi fisik b. Ambulasi dini c. Defisit pengetahuan d. Intoleransi aktivitas e. Resiko intoleransi aktivitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, Diagnosa Keperawatan yang paling sesuai adalah:
a. Gangguan mobilisasi fisik
Penjelasan:
- Gangguan mobilisasi fisik merupakan diagnosa keperawatan yang menggambarkan kondisi pasien yang mengalami keterbatasan dalam melakukan pergerakan fisik secara mandiri.
- Gejala yang dirasakan pasien seperti sulit menggerakkan ekstremitas, penurunan kekuatan otot, penurunan ROM, nyeri saat bergerak, enggan melakukan pergerakan, dan merasa cemas saat bergerak menunjukkan adanya gangguan mobilisasi fisik pada pasien.
- Diagnosa ini sesuai dengan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia).
Dengan menggunakan diagnosa keperawatan "Gangguan mobilisasi fisik", perawat dapat merumuskan rencana asuhan keperawatan yang tepat untuk membantu pasien mengatasi keterbatasan pergerakan dan mencapai mobilisasi yang optimal. -
Article No. 13258 | 04 Mar 2025
Klinis : Manusia tersusun gabungan sistem organ tubuh yang digunakan untuk mempertahankan hidupnya dan tidak terlepas dari hukum alam adalah manusia sebagai mahluk ... Select one: a. Psikologis b. Sosial c. Biologis d. Spiritual e. Holistik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah: c. Biologis
Penjelasan:
Manusia merupakan mahluk biologis yang tersusun dari sistem organ tubuh yang digunakan untuk mempertahankan hidupnya. Manusia tidak terlepas dari hukum-hukum alam yang berlaku, seperti proses fisiologis, metabolisme, dan pertumbuhan.
Diagnosa Keperawatan berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Pola Napas
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan panduan resmi dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) yang berisi daftar diagnosis keperawatan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan panduan resmi dari PPNI yang berisi daftar luaran keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan panduan resmi dari PPNI yang berisi daftar intervensi keperawatan.
Dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat, penjelasan ini diberikan secara singkat dan padat sesuai dengan kondisi yang disampaikan. -
Article No. 13259 | 04 Mar 2025
Klinis : KONSTIPASI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI-SLKI-SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi konstipasi.
Diagnosa Keperawatan:
Konstipasi
Definisi:
Konstipasi adalah kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan untuk buang air besar, dengan frekuensi buang air besar yang tidak normal, disertai dengan kesulitan dalam mengeluarkan feses.
Penyebab:
Konstipasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kurang asupan cairan, kurang serat dalam diet, kurang aktivitas fisik, penggunaan obat-obatan tertentu, serta kondisi medis lainnya.
Tanda dan Gejala:
- Frekuensi buang air besar yang tidak normal (kurang dari 3 kali seminggu)
- Kesulitan dalam mengeluarkan feses
- Rasa tidak nyaman di perut
- Perut kembung
- Muntah
Intervensi Keperawatan:
- Edukasi tentang pentingnya asupan cairan dan serat yang cukup
- Anjurkan aktivitas fisik yang teratur
- Evaluasi penggunaan obat-obatan yang mungkin menyebabkan konstipasi
- Berikan laksatif atau suplemen serat jika diperlukan
- Lakukan stimulasi rektum jika diperlukan
- Monitor dan evaluasi perkembangan kondisi pasien
Evaluasi:
Pasien dapat buang air besar secara normal dengan frekuensi 3-4 kali seminggu, feses lunak, dan keluhan perut kembung atau rasa tidak nyaman berkurang.
Semoga penjelasan singkat ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 13260 | 04 Mar 2025
Klinis : Manusia dalam hal ini sebagai individu adalah makhluk yang unik, hal ini berarti: Select one: a. Manusia banyak kesamaannya diantara mereka b. Tidak ada satupun manusia yang sama c. Hanya ada beberapa saja yang berbeda sesama manusia d. Semua manusia pada dasarnya sama e. Kebanyakan manusia berbeda
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
b. Tidak ada satupun manusia yang sama
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan:
Keunikan Individu
Definisi: Pernyataan yang mengidentifikasi keadaan akual atau potensial individu, keluarga, atau komunitas sebagai respons terhadap masalah kesehatan/proses kehidupan, di mana perawat secara profesional dapat mengidentifikasi dan memberikan intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) merupakan pedoman bagi perawat dalam menegakkan diagnosis keperawatan yang akurat dan komprehensif untuk individu, keluarga, dan komunitas.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) adalah pedoman yang memuat kriteria hasil/luaran yang ditetapkan sebagai indikator keberhasilan intervensi keperawatan dalam memenuhi kebutuhan pasien/klien.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) adalah pedoman yang memuat deskripsi tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Dalam konteks ini, manusia sebagai individu adalah makhluk yang unik, artinya tidak ada satupun manusia yang sama persis satu dengan yang lainnya. Setiap manusia memiliki keunikan dan kekhasan masing-masing, baik dari segi fisik, psikologis, sosial, maupun spiritual.