Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19440 | 09 Jul 2025
Klinis : pasien dengan keluhan cepat lelah, punya riwayat penyakit jantung, adanya pitting edema karena gagal ginjal kronik, sudah hd 2x, suara napas sedikit terdengar mengi, pasang oksigen 3lpm
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Ketidakefektifan Pola Napas
Definisi: Ketidakmampuan untuk memelihara pola napas yang memberikan ventilasi adekuat.
Karakteristik Definisi: Irama napas tidak teratur, terdapat suara mengi, pasien menggunakan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen.
2. Kelebihan Volume Cairan
Definisi: Kelebihan cairan yang disimpan dalam ruang interstisial dan/atau rongga serous.
Karakteristik Definisi: Terdapat edema perifer, riwayat penyakit jantung dan gagal ginjal kronik.
3. Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan.
Karakteristik Definisi: Pasien merasa cepat lelah, riwayat penyakit jantung.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Untuk Ketidakefektifan Pola Napas:
- Status Pernapasan: Pola napas efektif
- Ventilasi: Ventilasi adekuat
- Oksigenasi: Saturasi oksigen dalam batas normal
2. Untuk Kelebihan Volume Cairan:
- Status Cairan: Volume cairan dalam batas normal
- Edema: Edema berkurang
- Tanda-tanda Kelebihan Cairan: Tanda-tanda kelebihan cairan berkurang
3. Untuk Intoleransi Aktivitas:
- Toleransi Aktivitas: Toleransi aktivitas meningkat
- Kelelahan: Kelelahan berkurang
- Kinerja Aktivitas: Kemampuan dalam melakukan aktivitas meningkat
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Untuk Ketidakefektifan Pola Napas:
- Pantau pola, kedalaman, dan irama napas
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Ajarkan teknik pernapasan yang benar
- Kolaborasi pemberian bronkodilator jika diperlukan
2. Untuk Kelebihan Volume Cairan:
- Pantau intake dan output cairan
- Batasi asupan cairan sesuai kebutuhan
- Kolaborasi pemberian diuretik jika diperlukan
- Kolaborasi hemodialisis sesuai kebutuhan
3. Untuk Intoleransi Aktivitas:
- Lakukan pengkajian toleransi aktivitas pasien
- Rencanakan dan bantu aktivitas sesuai kemampuan pasien
- Ajarkan teknik-teknik untuk mengkonservasi energi
- Kolaborasi pemberian terapi oksigen jika diperlukan
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan yang dipilih berdasarkan kondisi pasien yang disajikan, yaitu Ketidakefektifan Pola Napas, Kelebihan Volume Cairan, dan Intoleransi Aktivitas. Setiap diagnosa keperawatan memiliki definisi dan karakteristik definisi yang sesuai dengan kondisi pasien.
Luaran yang diharapkan dari asuhan keperawatan adalah untuk setiap diagnosa keperawatan, yaitu mencapai pola napas yang efektif, volume cairan dalam batas normal, dan toleransi aktivitas yang meningkat. Indikator-indikator untuk setiap luaran tersebut juga telah dijelaskan.
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, pelatihan teknik pernapasan, pembatasan asupan cairan, kolaborasi pemberian diuretik dan hemodialisis, serta perencanaan dan bantuan aktivitas sesuai kemampuan pasien. Intervensi-intervensi ini dirancang untuk mengatasi masalah-masalah yang dialami pasien dan mencapai hasil yang diharapkan. -
Article No. 19441 | 09 Jul 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan bercak putih dimuka
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, yaitu pasien datang dengan keluhan bercak putih di muka, maka dapat ditetapkan beberapa diagnosa keperawatan, beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI, sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
1. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Integritas Kulit
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Gangguan dalam struktur dan fungsi kulit.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pemulihan integritas kulit.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Perawatan Luka.
- Kode: 00046
2. Diagnosa Keperawatan: Resiko Infeksi
- SDKI: Peningkatan resiko terserang patogen.
- SLKI: Bebas dari infeksi.
- SIKI: Manajemen Infeksi.
- Kode: 00004
3. Diagnosa Keperawatan: Defisit Perawatan Diri
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri.
- SLKI: Kemandirian dalam perawatan diri.
- SIKI: Perawatan Diri.
- Kode: 00108
Penjelasan singkat:
1. Gangguan Integritas Kulit: Pasien mengalami perubahan struktur dan fungsi kulit, yang ditandai dengan adanya bercak putih di wajah.
2. Resiko Infeksi: Pasien memiliki risiko terserang patogen akibat perubahan integritas kulit.
3. Defisit Perawatan Diri: Pasien mungkin memiliki keterbatasan dalam melakukan aktivitas perawatan diri, seperti perawatan kulit.
Kode yang ditetapkan oleh PPNI sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI). -
Article No. 19442 | 09 Jul 2025
Klinis : tidak lulus ujian, menunudk, suara pelan, tidak mau berinteraksi, merasa tidak berguna
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran/output, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Ketidakberdayaan (Powerlessness)
Definisi: Pengalaman individu tentang kurangnya kontrol terhadap situasi saat ini atau situasi yang dihadapi.
Karakteristik Definisi:
- Tidak lulus ujian
- Merasa tidak berguna
- Tidak mau berinteraksi
2. Gangguan Komunikasi Verbal (Impaired Verbal Communication)
Definisi: Keterbatasan dalam penggunaan atau pemahaman bahasa lisan.
Karakteristik Definisi:
- Suara pelan
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Peningkatan Pemberdayaan (Improved Powerlessness)
Definisi: Peningkatan kemampuan individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi situasi yang dihadapi.
Indikator:
- Menunjukkan perilaku yang mengarah pada peningkatan kontrol terhadap situasi
- Mengekspresikan perasaan positif terhadap kemampuan diri
- Menunjukkan partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan
2. Peningkatan Komunikasi Verbal (Improved Verbal Communication)
Definisi: Peningkatan dalam penggunaan atau pemahaman bahasa lisan.
Indikator:
- Menggunakan volume suara yang sesuai
- Berinteraksi dengan orang lain secara efektif
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Peningkatan Pemberdayaan (Empowerment Enhancement)
Definisi: Tindakan untuk meningkatkan kemampuan individu dalam mengontrol dan mempengaruhi situasi yang dihadapi.
Aktivitas Keperawatan:
- Mengidentifikasi sumber-sumber pemberdayaan individu
- Membantu individu mengenali kekuatan dan kemampuan dirinya
- Mendorong individu untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan
- Memberikan umpan balik positif terhadap kemajuan yang dicapai
2. Peningkatan Komunikasi (Communication Enhancement)
Definisi: Tindakan untuk meningkatkan kemampuan individu dalam menggunakan atau memahami bahasa lisan.
Aktivitas Keperawatan:
- Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi verbal
- Mengajarkan teknik komunikasi yang efektif, seperti penggunaan volume suara yang sesuai
- Mendorong individu untuk berinteraksi dengan orang lain secara aktif
- Memberikan umpan balik positif terhadap kemajuan dalam komunikasi verbal
Penjelasan tambahan:
Diagnosa keperawatan "Ketidakberdayaan" dan "Gangguan Komunikasi Verbal" dipilih karena kondisi yang Anda berikan, yaitu tidak lulus ujian, merasa tidak berguna, tidak mau berinteraksi, dan suara pelan, mencerminkan masalah-masalah yang terkait dengan kedua diagnosa tersebut. Luaran/output yang diharapkan adalah peningkatan pemberdayaan dan peningkatan komunikasi verbal, yang akan dicapai melalui intervensi keperawatan yang sesuai. Tujuan dari intervensi ini adalah untuk membantu individu meningkatkan kontrol atas situasinya, mengembangkan perasaan positif terhadap kemampuan diri, dan memperbaiki kemampuan komunikasi verbal. -
Article No. 19443 | 09 Jul 2025
Klinis : tidak lulus ujian, menunudk, suara pelan, tidak mau berinteraksi, merasa tidak berguna, harga diri rendah situasional
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosis keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Harga Diri Rendah Situasional
Harga diri rendah situasional adalah penilaian negatif yang dirasakan individu terhadap dirinya sendiri yang disebabkan oleh situasi tertentu, dalam kasus ini adalah tidak lulus ujian, merasa tidak berguna, dan suara pelan. Individu dengan harga diri rendah situasional cenderung menunjukkan perilaku menarik diri dari interaksi sosial.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Harga Diri Meningkat
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan klien dapat menunjukkan peningkatan penilaian positif terhadap dirinya sendiri, merasa berharga, dan mampu menerima dirinya dengan lebih baik.
2. Interaksi Sosial Membaik
Klien diharapkan dapat berpartisipasi dan terlibat dalam interaksi sosial dengan orang lain secara aktif dan positif.
3. Kemampuan Mengatasi Masalah Meningkat
Klien dapat mengatasi masalah yang dihadapi, seperti tidak lulus ujian, dengan lebih efektif dan adaptif.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Terapi Harga Diri
Intervensi ini bertujuan untuk membantu klien mengevaluasi dirinya secara positif, menghargai kelebihan dan kekurangannya, serta menerima dirinya dengan baik. Contoh tindakan keperawatan dalam intervensi ini adalah:
- Mengidentifikasi dan mendiskusikan persepsi klien tentang dirinya
- Membantu klien mengidentifikasi kekuatan dan potensi yang dimiliki
- Memberikan umpan balik positif terhadap kemampuan dan prestasi klien
2. Terapi Sosialisasi
Intervensi ini bertujuan untuk memfasilitasi klien dalam melakukan interaksi sosial yang positif. Contoh tindakan keperawatan dalam intervensi ini adalah:
- Mendorong klien untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial
- Membantu klien mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif
- Memberikan dukungan dan bimbingan dalam membangun hubungan interpersonal yang sehat
3. Manajemen Stres
Intervensi ini bertujuan untuk membantu klien dalam mengelola stres yang dihadapi, seperti ketidaklulusan ujian. Contoh tindakan keperawatan dalam intervensi ini adalah:
- Mengidentifikasi sumber stres klien
- Mengajarkan teknik relaksasi dan strategi koping yang efektif
- Membantu klien menyusun rencana aksi untuk mengatasi masalah
Melalui penerapan diagnosis keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan klien dapat meningkatkan harga diri, membaiki interaksi sosial, dan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengatasi masalah yang dihadapi. -
Article No. 19444 | 09 Jul 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan benjolan dileher
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan pasien yang datang dengan benjolan di leher, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan pola napas
2. Gangguan citra tubuh
3. Nyeri akut
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Ketidakefektifan pola napas
Kode: 00032
Definisi: Ketidakmampuan untuk memelihara pernapasan yang memberikan ventilasi adekuat.
2. Gangguan citra tubuh
Kode: 00118
Definisi: Gangguan yang dialami individu dalam merasakan atau mempersepsikan ukuran, fungsi, penampilan, dan potensi tubuhnya.
3. Nyeri akut
Kode: 00132
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah kerusakan seperti itu (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pola napas efektif
Kode: 0401
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan pola pernapasan yang sesuai dengan kebutuhan oksigen.
2. Citra tubuh positif
Kode: 1200
Definisi: Persepsi yang positif tentang ukuran, fungsi, penampilan, dan potensi tubuh.
3. Kontrol nyeri
Kode: 1605
Definisi: Mengontrol rasa sakit atau ketidaknyamanan dengan menggunakan teknik pengelolaan nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan respirasi
Kode: 6680
Definisi: Pengumpulan dan analisis data pernapasan untuk menjamin oksigenasi yang adekuat.
2. Terapi imajinasi
Kode: 5900
Definisi: Penggunaan teknik imajinasi untuk memfasilitasi penyembuhan fisik dan psikologis.
3. Manajemen nyeri
Kode: 1400
Definisi: Pengurangan rasa sakit ke tingkat kenyamanan yang dapat diterima.
Harapnya penjelasan singkat ini dapat memberikan gambaran umum tentang diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien dengan keluhan benjolan di leher. Sebagai seorang perawat, penting untuk memahami standar-standar ini dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas. -
Article No. 19445 | 09 Jul 2025
Klinis : Cardiac arrest tidak ada nadi tidak ada nafas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi cardiac arrest dengan tidak ada nadi dan tidak ada nafas.
Diagnosis Keperawatan:
1. Kegagalan Jantung (00029)
Definisi: Penurunan kemampuan jantung untuk memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00029
Nama: Kegagalan Jantung
Definisi: Penurunan kemampuan jantung untuk memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 0401 Perfusi Jaringan Kardiovaskular
Definisi: Status sirkulasi darah yang adekuat untuk mendukung kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 3120 Resusitasi Jantung Paru
Definisi: Tindakan untuk memulihkan fungsi jantung dan pernafasan pada pasien yang mengalami henti jantung.
Dalam kondisi cardiac arrest dengan tidak ada nadi dan tidak ada nafas, diagnosis keperawatan yang tepat adalah Kegagalan Jantung (00029). Hal ini dikarenakan jantung tidak mampu memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh, sehingga menyebabkan henti jantung dan pernafasan.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Resusitasi Jantung Paru (3120) untuk memulihkan fungsi jantung dan pernafasan. Luaran yang diharapkan adalah Perfusi Jaringan Kardiovaskular (0401) yang adekuat untuk mendukung kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan. -
Article No. 19446 | 09 Jul 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan gelisah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan pasien yang merasa gelisah, berikut adalah beberapa diagnosa keperawatan yang dapat dipertimbangkan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan: Kecemasan
SDKI: Kecemasan (10001)
Definisi: Respon emosional dan fisiologis individu terhadap sumber ancaman, bahaya, atau perubahan dalam kehidupan yang tidak dapat diprediksi atau dikontrol.
SLKI: Manajemen Kecemasan (10001)
SIKI: Terapi Relaksasi (I0025), Terapi Kognitif (I0026), Terapi Aktivitas (I0027)
2. Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Koping
SDKI: Ketidakefektifan Koping (10002)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan adaptasi kognitif, perilaku, dan/atau emosional yang memadai dalam mengatasi atau mengendalikan stresor.
SLKI: Peningkatan Koping (10002)
SIKI: Dukungan Emosional (I0076), Bimbingan Spiritual (I0081), Manajemen Stres (I0128)
3. Diagnosa Keperawatan: Ansietas
SDKI: Ansietas (10003)
Definisi: Respon emosional dan fisiologis individu terhadap sumber ancaman yang tidak jelas atau tidak diketahui.
SLKI: Manajemen Ansietas (10003)
SIKI: Terapi Relaksasi (I0025), Terapi Kognitif (I0026), Terapi Aktivitas (I0027)
Dalam konteks kondisi pasien dengan keluhan gelisah, tone akademis, dan persona pakar/perawat, diagnosa keperawatan yang paling sesuai adalah Kecemasan, Ketidakefektifan Koping, dan Ansietas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Terapi Relaksasi, Terapi Kognitif, Terapi Aktivitas, Dukungan Emosional, Bimbingan Spiritual, dan Manajemen Stres. -
Article No. 19447 | 09 Jul 2025
Klinis : -Data Subjektif (DS): 1. Keluarga mengatakan pasien baru selesai dioperasi akibat kecelakaan lalu lintas. -Data Objektif (DO): 1. GCS E1V1M2 (total skor 4 → koma berat),Tidak sadar 2. TTV; Nadi 142x/menit (takikardi), TD: 121/75 mmHg, P: 15x/menit, S: 36.9°C 3. Kepala tampak bengkak dan tidak simetris 4. Terpasang drainase post-op di kepala (volume 100 cc) 5. Hasil CT-scan hematoma epidural 6. Terpasang Ventilator 7. CRT <3 detik (masih dalam batas normal) 8. WBC 29.3 x 10³/uL (leukositosis mengindikasikan terjadi inflamasi atau infeksi) 9. GDS 123 mg/dL (normal)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI**
**Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Perfusi Jaringan Serebral** (SDKI: **00092**)
*Definisi:* Penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan otak yang dapat mengakibatkan kerusakan neurologis.
**Data Pendukung:**
- GCS E1V1M2 (koma berat)
- Hematoma epidural (CT-scan)
- Takikardi (Nadi 142x/menit)
- Drainase post-op kepala dengan volume 100 cc
- Leukositosis (WBC 29.3 x 10³/uL) → mengindikasikan inflamasi/infeksi
---
**Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):**
**Perfusi Jaringan Serebral Meningkat** (SLKI: **0901**)
*Kriteria Evaluasi:*
- Kesadaran membaik (GCS meningkat)
- Tanda vital stabil (TD, nadi, pernapasan dalam batas normal)
- Tidak ada tanda peningkatan tekanan intrakranial
---
**Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):**
**Manajemen Perfusi Jaringan Serebral** (SIKI: **2630**)
*Tindakan:*
1. **Pemantauan neurologis** (GCS, pupil, refleks) setiap 1-2 jam.
2. **Posisikan kepala elevasi 30°** untuk mengurangi tekanan intrakranial.
3. **Pantau drainase luka** (warna, volume, konsistensi).
4. **Kolaborasi pemberian terapi oksigen/ventilator** sesuai kebutuhan.
5. **Pantau tanda vital dan laboratorium** (WBC, elektrolit, GDS).
---
**Diagnosa Tambahan (Jika Diperlukan):**
**Risiko Infeksi** (SDKI: **00004**) terkait luka operasi dan drainase.
**Intervensi:** Manajemen Infeksi (SIKI: **6540**) dengan pemantauan tanda sistemik dan perawatan luka steril.
---
**Catatan:**
- **Kode SDKI/SLKI/SIKI** mengacu pada buku resmi PPNI.
- Kondisi pasien memerlukan **monitoring ketat** karena risiko **herniasi otak** atau **syok septik** (jika infeksi berkembang).
*(Format RTF dapat disesuaikan dengan template dokumentasi keperawatan di instansi terkait.)* -
Article No. 19448 | 09 Jul 2025
Klinis : Pasien nyeri supra kubik untuk bak tidak ada masalah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu pasien dengan nyeri supra kubik tanpa adanya masalah pada bak, maka diagnosa keperawatan yang dapat ditetapkan adalah:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00132
Diagnosa: Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial, atau digambarkan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
Kode: 1415
Luaran: Tingkat Nyeri
Definisi: Derajat rasa tidak nyaman yang dilaporkan atau ditunjukkan oleh individu.
3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
Kode: 7920
Intervensi: Manajemen Nyeri
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan nyeri yang dialami individu.
Penjelasan singkat:
- Diagnosa Keperawatan SDKI "Nyeri Akut" menggambarkan pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang dialami oleh pasien terkait kerusakan jaringan.
- Luaran Keperawatan SLKI "Tingkat Nyeri" bertujuan untuk mengukur derajat rasa tidak nyaman yang dilaporkan atau ditunjukkan oleh pasien.
- Intervensi Keperawatan SIKI "Manajemen Nyeri" merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengendalikan nyeri yang dialami oleh pasien.
Dengan tone akademis, persona pakar, dan nurse, penjelasan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas dan komprehensif mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang sesuai dengan kondisi pasien yang diberikan. -
Article No. 19449 | 09 Jul 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan tidak ada haid
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi "pasien datang dengan keluhan tidak ada haid":
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi ini adalah "Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh" (00002). Kondisi tidak adanya haid (amenore) dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk defisiensi nutrisi, penurunan berat badan yang signifikan, atau kondisi medis lainnya yang memengaruhi siklus menstruasi. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan ini berfokus pada penilaian dan penanganan masalah nutrisi yang mungkin menjadi penyebab.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Berat Badan: Berat badan dalam rentang normal (0002)
2. Status Nutrisi: Nutrisi adekuat (0008)
3. Fungsi Reproduksi: Siklus menstruasi normal (0305)
Luaran-luaran ini mencerminkan tujuan utama dari asuhan keperawatan, yaitu memastikan pasien mencapai status nutrisi yang adekuat, berat badan dalam rentang normal, dan pemulihan siklus menstruasi yang normal. Keberhasilan pencapaian luaran ini akan menunjukkan efektivitas intervensi keperawatan yang dilakukan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nutrisi (1120)
- Lakukan asesmen komprehensif status nutrisi pasien, termasuk riwayat makan, pola makan, dan asupan nutrisi.
- Berikan edukasi dan konseling tentang gizi seimbang, dengan fokus pada peningkatan asupan nutrisi yang dibutuhkan.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan dan mengevaluasi program diet yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
- Pantau berat badan pasien secara berkala dan lakukan intervensi untuk mencapai berat badan ideal.
2. Manajemen Amenore (0711)
- Lakukan asesmen riwayat menstruasi dan faktor-faktor yang mungkin menyebabkan amenore.
- Berikan edukasi kepada pasien tentang siklus menstruasi normal dan faktor-faktor yang dapat memengaruhinya.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misalnya, ginekolog) untuk menentukan penyebab amenore dan rencana penanganan yang sesuai.
- Lakukan intervensi yang bertujuan untuk memulihkan siklus menstruasi normal, seperti modifikasi gaya hidup, terapi hormonal, atau pengobatan penyebab amenore.
Intervensi-intervensi ini bertujuan untuk memastikan pasien mencapai status nutrisi yang adekuat, berat badan normal, dan pemulihan siklus menstruasi. Melalui kolaborasi interprofesional dan penerapan intervensi yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan.