Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19459 | 09 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 18 tahun, GIP0A0, hamil 30 minggu mengeluh nyeri pada ulu hati dan pusing. Pada saat dilakukan pemeriksaan, Tekanan Darah: 150/90, frekuensi nadi: 78 x/menit, frekuensi nafas: 22 x/menit, TFU: 28 cm, presentasi bokong, puka, belum masuk PAP, kaki bengkak grade 1. Hasil pemeriksaan penunjang: protein urine: +
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI yang sesuai, beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Nyeri akut (00132)
- SDKI: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah tersebut (nyeri).
- SLKI: Pemulihan dari pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SIKI: Intervensi untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri yang dirasakan oleh pasien.
b. Kelebihan volume cairan (00026)
- SDKI: Kelebihan cairan intravaskular, interstisial, atau intraseluler.
- SLKI: Pemulihan dari kelebihan cairan intravaskular, interstisial, atau intraseluler.
- SIKI: Intervensi untuk mengendalikan atau mengurangi kelebihan cairan pada pasien.
c. Risiko gangguan perfusi jaringan serebral (00201)
- SDKI: Berisiko mengalami penurunan suplai oksigen ke otak.
- SLKI: Pemulihan dari penurunan suplai oksigen ke otak.
- SIKI: Intervensi untuk mencegah atau mengatasi penurunan suplai oksigen ke otak.
Penjelasan singkat:
- Nyeri akut: Pasien mengalami nyeri pada ulu hati, yang merupakan pengalaman sensorik dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan.
- Kelebihan volume cairan: Pasien mengalami pembengkakan pada kaki (edema grade 1), yang menandakan adanya kelebihan cairan.
- Risiko gangguan perfusi jaringan serebral: Pasien mengalami pusing, yang dapat disebabkan oleh penurunan suplai oksigen ke otak.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut jika membutuhkan penjelasan tambahan. -
Article No. 19460 | 09 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan usis 22 tahun P1A0 dirawat diruang perawatan nifas hari ke-2. Saat dilakukan pemeriksaan TD: 110/70 mmHg, N: 82 x/menit, R: 22 x/menit, S:36,8°C, payudara tampak penuh, kolostrum sudah keluar sejak usia kehamilan 36 minggu, terdapat jahitan pada vagina, porsi makan tidak pernah habis untuk daging ayam dan buah-buahan yang disediakan RS. Klien dilarang makan buah dan daging setelah melahirkan karena keluarga meyakini hal tersebut merupakan pantangan bagi orang yang baru saja melahirkan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Pola Makan (00232)
- SDKI: Pola Makan Tidak Efektif
- SLKI: Kesiapan Meningkatkan Pola Makan
- SIKI: Manajemen Nutrisi
Penjelasan: Klien menolak untuk menghabiskan makanan yang disediakan rumah sakit, khususnya daging ayam dan buah-buahan, karena kepercayaan keluarga bahwa hal tersebut merupakan pantangan bagi orang yang baru saja melahirkan. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidakefektifan pola makan dan kebutuhan nutrisi yang tidak terpenuhi.
2. Gangguan Proses Pengeluaran (00179)
- SDKI: Inkontinensia Urin
- SLKI: Kesiapan Meningkatkan Proses Eliminasi
- SIKI: Manajemen Eliminasi
Penjelasan: Adanya jahitan pada vagina setelah persalinan dapat menyebabkan gangguan proses pengeluaran, seperti ketidaknyamanan atau rasa sakit saat buang air kecil.
3. Risiko Infeksi (00004)
- SDKI: Risiko Infeksi
- SLKI: Kesiapan Meningkatkan Pencegahan Infeksi
- SIKI: Manajemen Infeksi
Penjelasan: Adanya jahitan pada vagina setelah persalinan meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada area tersebut jika tidak ditangani dengan baik.
Kode dan definisi SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Pola Makan Tidak Efektif (00232): Pola makan yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
- Inkontinensia Urin (00016): Ketidakmampuan untuk mengendalikan pengeluaran urin secara sukarela.
- Risiko Infeksi (00004): Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat membahayakan kesehatan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kesiapan Meningkatkan Pola Makan (1822): Kemampuan untuk mengubah perilaku makan menjadi lebih efektif.
- Kesiapan Meningkatkan Proses Eliminasi (1816): Kemampuan untuk mengubah perilaku eliminasi menjadi lebih efektif.
- Kesiapan Meningkatkan Pencegahan Infeksi (1828): Kemampuan untuk mengubah perilaku pencegahan infeksi menjadi lebih efektif.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Nutrisi (1100): Bantuan dan dukungan untuk mengatur asupan nutrisi yang adekuat.
- Manajemen Eliminasi (0620): Bantuan dan dukungan untuk mengatur proses eliminasi yang efektif.
- Manajemen Infeksi (6540): Pencegahan dan pengendalian infeksi. -
Article No. 19461 | 09 Jul 2025
Klinis : klien mengatakan lemah anggota gerak kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi klien yang mengatakan lemah anggota gerak kiri, maka berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Mobilitas Fisik (00085)
Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang bertujuan atau yang bebas untuk melakukan pergerakan yang diinginkan dari satu tempat ke tempat lain.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Penurunan Kekuatan Otot (10017)
Definisi: Berkurangnya kemampuan otot untuk menghasilkan tenaga.
Kode: 10017
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kemampuan Mobilitas (10003)
Definisi: Kemampuan untuk bergerak secara bebas dan mandiri.
Kode: 10003
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Mobilitas (80010)
Definisi: Intervensi untuk memfasilitasi pergerakan dan aktivitas fisik yang aman dan efektif.
Kode: 80010
Dalam kondisi ini, klien mengalami gangguan mobilitas fisik akibat penurunan kekuatan otot pada anggota gerak kiri. Perawat perlu melakukan intervensi manajemen mobilitas untuk memfasilitasi pergerakan dan aktivitas fisik yang aman dan efektif bagi klien, sehingga dapat meningkatkan kemampuan mobilitas klien. -
Article No. 19462 | 09 Jul 2025
Klinis : klien mengatakan lemah anggota gerak kiri
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi klien yang mengatakan lemah anggota gerak kiri.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi klien yang mengatakan lemah anggota gerak kiri adalah "Keterbatasan Mobilitas Fisik" (SDKI, 2017). Diagnosa ini mencerminkan adanya gangguan atau keterbatasan pada kemampuan klien untuk melakukan pergerakan yang bebas dan terarah secara mandiri.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan, diharapkan klien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Mobilitas Fisik Terbatas: Klien dapat bergerak dengan bantuan alat bantu atau orang lain, namun masih terdapat hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
2. Kekuatan Otot: Klien menunjukkan peningkatan kekuatan otot anggota gerak kiri secara bertahap.
3. Pergerakan Sendi: Klien menunjukkan peningkatan jangkauan gerak sendi anggota gerak kiri secara bertahap.
4. Aktivitas Kehidupan Sehari-hari (AKS): Klien dapat melakukan AKS dengan bantuan alat bantu atau orang lain.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, diperlukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
1. Terapi Latihan Gerak: Memberikan latihan pergerakan dan penguatan otot anggota gerak kiri secara bertahap, sesuai dengan kemampuan klien.
2. Terapi Mobilisasi: Membantu klien dalam melakukan mobilisasi, baik dengan bantuan alat bantu maupun dengan bantuan orang lain, untuk meningkatkan aktivitas sehari-hari.
3. Perawatan Alat Bantu Gerak: Memastikan alat bantu gerak yang digunakan klien (jika ada) berfungsi dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan klien.
4. Edukasi Keluarga: Memberikan edukasi kepada keluarga mengenai kondisi klien, tatalaksana, dan pentingnya dukungan keluarga dalam proses pemulihan.
5. Monitoring dan Evaluasi: Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap perkembangan kondisi klien, serta melakukan penyesuaian intervensi sesuai dengan kebutuhan klien.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang tepat dan kolaborasi yang baik dengan klien serta keluarga, diharapkan klien dapat mencapai luaran/output yang diharapkan dan memperoleh peningkatan mobilitas fisik secara bertahap. -
Article No. 19463 | 09 Jul 2025
Klinis : klien mengatakan lemah anggota gerak kiri
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi klien yang mengeluhkan kelemahan anggota gerak kiri adalah "Perubahan Mobilitas Fisik" (D.0112). Perubahan Mobilitas Fisik didefinisikan sebagai "Keterbatasan dalam melakukan pergerakan yang disengaja dan terkontrol dari bagian tubuh" (PPNI, 2017).
Karakteristik definisi dari Perubahan Mobilitas Fisik mencakup kondisi klien yang mengeluhkan kelemahan pada anggota gerak kiri. Kelemahan pada satu sisi tubuh dapat menyebabkan keterbatasan dalam melakukan pergerakan yang terkontrol dan terkoordinasi.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan klien dapat mencapai luaran/output berikut:
1. Mobilitas Fisik Meningkat (L.0112)
- Klien dapat melakukan pergerakan anggota gerak kiri dengan lebih baik.
- Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih mandiri.
- Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan.
2. Kemampuan Melakukan Aktivitas Meningkat (L.0103)
- Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih mandiri.
- Klien dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
- Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan.
Pencapaian luaran/output ini akan mendukung peningkatan kemandirian dan kualitas hidup klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, intervensi keperawatan yang diperlukan adalah:
1. Manajemen Mobilitas (I.0112)
- Mengkaji kemampuan klien dalam melakukan pergerakan anggota gerak kiri.
- Membantu klien dalam melakukan latihan pergerakan anggota gerak kiri secara bertahap.
- Mengajarkan klien teknik-teknik yang dapat membantu meningkatkan mobilitas, seperti penggunaan alat bantu jika diperlukan.
- Memantau perkembangan kemampuan klien dalam melakukan pergerakan anggota gerak kiri.
2. Perawatan Diri: Aktivitas/Mobilitas (I.0103)
- Mengkaji kemampuan klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
- Membantu klien dalam melakukan aktivitas sehari-hari yang terbatas akibat kelemahan anggota gerak kiri.
- Mengajarkan klien teknik-teknik yang dapat membantu meningkatkan kemandirian dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
- Memotivasi klien untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan.
Intervensi ini bertujuan untuk membantu klien meningkatkan mobilitas fisik dan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga dapat mencapai kemandirian dan kualitas hidup yang lebih baik. -
Article No. 19464 | 09 Jul 2025
Klinis : klien mengatakan lemah anggota gerak kiri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi klien dengan keluhan lemah anggota gerak kiri:
### **Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Mobilitas Fisik (SDKI Code: 00085)**
**Definisi:**
Kondisi di mana individu mengalami keterbatasan dalam pergerakan fisik secara mandiri akibat penurunan kekuatan otot, gangguan koordinasi, atau nyeri pada salah satu atau beberapa anggota gerak.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Gangguan neuromuskular (misalnya: stroke, cedera saraf tepi)
- Penurunan kekuatan otot (hemiparesis/hemiplegia)
- Nyeri atau ketidaknyamanan pada ekstremitas
---
### **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
**Kempertahankan Mobilitas (SLKI Code: 0401)**
**Indikator:**
1. Kekuatan otot ekstremitas (skala 0–5) → **Target: Meningkat dari nilai awal**
2. Kemampuan menggerakkan ekstremitas → **Target: Klien dapat menggerakkan ekstremitas kiri dengan bantuan minimal**
3. Keseimbangan tubuh → **Target: Klien mampu duduk dan berdiri dengan stabil**
---
### **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
**Latihan Rentang Gerak (SIKI Code: 0903)**
**Tindakan:**
1. Bantu klien melakukan latihan gerak pasif/aktif pada ekstremitas kiri.
2. Ajarkan teknik peregangan otot untuk mencegah kontraktur.
3. Kolaborasi dengan fisioterapis untuk program rehabilitasi.
**Manajemen Mobilitas (SIKI Code: 0901)**
**Tindakan:**
1. Bantu klien dalam perubahan posisi (misalnya: berbaring ke duduk, duduk ke berdiri).
2. Gunakan alat bantu mobilitas (walker, tongkat) jika diperlukan.
3. Pantau risiko jatuh dan berikan lingkungan yang aman.
---
### **Catatan Tambahan:**
- **Evaluasi:** Pantau perkembangan kekuatan otot dan kemampuan fungsional klien secara berkala.
- **Kolaborasi:** Jika diperlukan, rujuk ke dokter spesialis neurologi atau fisioterapis untuk penanganan lebih lanjut.
Semoga informasi ini membantu dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan. Jika ada kondisi klinis lain yang perlu dipertimbangkan, diagnosa dapat disesuaikan. -
Article No. 19465 | 09 Jul 2025
Klinis : Seorang perempuan usia 28 tahun post partum hari kedua, dirawat di RS. Islam. Hasil pengkajian Tekanan Darah 130/90 mmHg, frekuensi nadi 78 x/menit, TFU sejajar pusat, kontraksi uterus lembek, pada saat palpasi teraba distensi kandung kemih. Pasien mengatakan takut untuk BAK karena sakit akibat luka episiotomi serta pengosongan urin sedikit pada saat BAK, terdapat pengeluaran lochea rubra dan pembalut tampak penuh darah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
Retensio Urine (00023)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Retensio Urine (00023)
Definisi: Ketidakmampuan mengosongkan kandung kemih secara lengkap.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pembuangan Urine Adekuat (1907)
Definisi: Kemampuan untuk mengosongkan kandung kemih secara efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Retensio Urine (6460)
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mencegah dan mengatasi retensio urine.
2. Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut (00132)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kontrol Nyeri (1605)
Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan rasa nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Nyeri (1400)
Definisi: Tindakan untuk membantu pasien mengurangi atau mengendalikan nyeri.
3. Diagnosa Keperawatan:
Perdarahan Pervaginam (00250)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Perdarahan Pervaginam (00250)
Definisi: Aliran darah yang berlebihan melalui vagina.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pemulihan Perdarahan (0413)
Definisi: Kemampuan untuk mencapai kontrol dan pemulihan perdarahan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Perdarahan (4010)
Definisi: Tindakan untuk mencegah dan mengendalikan perdarahan.
Tone = akademis, persona = pakar, nurse -
Article No. 19437 | 09 Jul 2025
Klinis : kesiapan komunitas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi "Kesiapan Komunitas" dengan tone akademis dan persona pakar/perawat:
Diagnosa Keperawatan:
Kesiapan Komunitas (00188)
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kesiapan Komunitas (00188)
Definisi: Kemampuan komunitas untuk mengidentifikasi, mengakses, dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Partisipasi Komunitas (1308)
Definisi: Tingkat keterlibatan komunitas dalam aktivitas yang meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Pemberdayaan Komunitas (6703)
Definisi: Memfasilitasi komunitas untuk mengidentifikasi, mengakses, dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan kesehatan.
Penjelasan Singkat:
Diagnosa Keperawatan "Kesiapan Komunitas" menggambarkan kemampuan komunitas untuk mengidentifikasi, mengakses, dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan kesehatan mereka. Luaran yang diharapkan adalah peningkatan partisipasi komunitas dalam aktivitas yang meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Pemberdayaan Komunitas, yaitu memfasilitasi komunitas untuk mengidentifikasi, mengakses, dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. -
Article No. 19438 | 09 Jul 2025
Klinis : Kesiapan peningkatan koping komunitas tenaga kesehatan di Puskesmas berhubungan dengan Keterbatasan Kompetensi dan Keterampilan Tenaga Kesehatan tentang skiring kaki diabetes militus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons akademis dengan persona pakar keperawatan sesuai permintaan Anda:
---
**DIAGNOSA KEPERAWATAN**
**Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas Tenaga Kesehatan di Puskesmas**
*(Kode SDKI: D.0016)*
**Definisi (SDKI):**
Kondisi di mana tenaga kesehatan di Puskesmas memiliki motivasi untuk mengembangkan strategi adaptif dalam menghadapi tantangan terkait keterbatasan kompetensi dan keterampilan skrining kaki diabetes mellitus (DM), tetapi memerlukan intervensi untuk mencapai tingkat koping yang optimal (PPNI, 2017).
**Faktor yang Berhubungan:**
- Keterbatasan kompetensi klinis dalam prosedur skrining kaki DM.
- Kurangnya pelatihan keterampilan praktik terkini.
- Ketersediaan sumber daya edukasi yang tidak memadai.
---
**STANDAR LUARAN KEPERAWATAN INDONESIA (SLKI)**
*(Kode SLKI: L.15016)*
**Luaran yang Diharapkan:**
- **Peningkatan Kemampuan Koping Tenaga Kesehatan**
- Skor penguasaan keterampilan skrining kaki DM meningkat (≥80% berdasarkan observasi langsung).
- Pengetahuan teoritis tentang skrining kaki DM mencapai tingkat kompeten (skor post-test ≥75%).
- Komunitas tenaga kesehatan mampu mendemonstrasikan teknik skrining sesuai protokol (SLKI: L.15016.1).
---
**STANDAR INTERVENSI KEPERAWATAN INDONESIA (SIKI)**
*(Kode SIKI: I.15029)*
**Intervensi Utama:**
1. **Pendidikan Kesehatan (I.15029.1)**
- Memberikan pelatihan *workshop* interaktif tentang skrining kaki DM (monofilamen, inspeksi kulit, palpasi pulsasi).
- Menggunakan metode demonstrasi dan *return demonstration* untuk memastikan keterampilan praktis.
2. **Pelatihan Koping (I.15029.3)**
- Melakukan *role-play* untuk simulasi kasus kompleks.
- Membuat *peer group discussion* untuk berbagi pengalaman klinis.
3. **Penguatan Sumber Daya (I.15029.4)**
- Menyediakan *job aid* (poster/algoritma) sebagai panduan visual.
- Kolaborasi dengan tim diabetologi untuk pendampingan klinis.
---
**Rasionalisasi Akademis:**
- **SDKI D.0016** dipilih karena mencerminkan kebutuhan penguatan kapasitas tenaga kesehatan melalui pendekatan komunitas (Nursalam, 2020).
- Intervensi berbasis bukti (*evidence-based practice*) seperti *workshop* dan *return demonstration* terbukti efektif meningkatkan kompetensi klinis (Bastable, 2017).
- Penggunaan kode SLKI/SIKI mengacu pada standar PPNI Edisi 2 (2019) untuk menjamin keselarasan dengan praktik keperawatan profesional di Indonesia.
**Referensi:**
- PPNI. (2019). *Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), dan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)*.
- Nursalam. (2020). *Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik*. Salemba Medika.
---
*Format RTF siap disimpan/diedit sesuai kebutuhan.* -
Article No. 19439 | 09 Jul 2025
Klinis : pasien dengan gagal ginjal kronik sudah hd 2x dengan observasi adanya pitting edema di tangan kanan kiri punya, riwayat jantung pasien terpasang nassal kanul 6 lpm, pasien sudah tidak merasa sesak, suara napas pasien sedikit mengi, adanya memar di kulit pasien beberapa bagian
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Edema [00028]
- SDKI: Akumulasi cairan interstisial yang menyebabkan pembengkakan pada satu atau lebih bagian tubuh.
- SLKI: Perawatan yang difokuskan pada pengurangan atau pencegahan akumulasi cairan interstisial.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk mengurangi atau mencegah akumulasi cairan interstisial.
b. Gangguan Perfusi Jaringan Perifer [00204]
- SDKI: Penurunan sirkulasi darah ke jaringan perifer.
- SLKI: Perawatan yang difokuskan pada peningkatan atau pemeliharaan sirkulasi darah ke jaringan perifer.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk meningkatkan atau mempertahankan sirkulasi darah ke jaringan perifer.
c. Intoleransi Aktivitas [00092]
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- SLKI: Perawatan yang difokuskan pada peningkatan atau pemeliharaan kemampuan melakukan aktivitas.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk meningkatkan atau mempertahankan kemampuan melakukan aktivitas.
d. Dispnea [00032]
- SDKI: Sensasi sulit bernapas atau nyeri saat bernapas.
- SLKI: Perawatan yang difokuskan pada pengurangan atau pencegahan sensasi sulit bernapas atau nyeri saat bernapas.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk mengurangi atau mencegah sensasi sulit bernapas atau nyeri saat bernapas.
e. Kerusakan Integritas Kulit [00046]
- SDKI: Kerusakan epidermis dan/atau dermis.
- SLKI: Perawatan yang difokuskan pada perbaikan atau pencegahan kerusakan epidermis dan/atau dermis.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dilakukan untuk memperbaiki atau mencegah kerusakan epidermis dan/atau dermis.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat perlu mempertimbangkan kondisi pasien secara holistik, termasuk riwayat penyakit jantung, tindakan hemodialisis, dan penggunaan oksigen. Intervensi keperawatan yang tepat akan membantu dalam mengatasi masalah kesehatan pasien dan mencapai hasil yang optimal.