Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 15550 | 15 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan, G1P0A0, hamil 32 minggu datang ke RS dengan keluhan keluar air dari jalan lahir. Air berwarna jernih. Dari hasil pemeriksaaan didapatkan : tes lakmus (+), pembukaan 1 cm, kontraksi 2x/10 menit/10". TTV dalam batas normal. Leukosit 5000. Pertanyaan: Sebutkan diagnosa prioritas pada kasus diatas, dan jelaskan intervensinya.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, sebagai perawat saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan Prioritas:
1. Ancaman Persalinan Prematur (TRPRT)
- Definisi: Keadaan dimana ibu hamil berisiko untuk melahirkan bayi sebelum usia kehamilan 37 minggu.
- Gejala dan Tanda Mayor: Kontraksi uterus yang teratur, pembukaan serviks, pemendekan dan penipisan serviks.
- Gejala dan Tanda Minor: Pengeluaran cairan vagina, nyeri perut/punggung bawah.
Intervensi Keperawatan:
1. Observasi dan Monitor
- Pantau tanda-tanda vital ibu dan janin secara berkala.
- Observasi adanya kontraksi uterus, pembukaan serviks, dan pengeluaran cairan vagina.
2. Manajemen Obat
- Berikan obat tokolisis (misal: nifedipin) sesuai instruksi medis untuk menghambat kontraksi uterus.
- Berikan kortikosteroid (misal: betametason) sesuai instruksi medis untuk mempercepat kematangan paru janin.
3. Kolaborasi
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi sesuai kondisi pasien.
- Koordinasi dengan tim kesehatan lain dalam perawatan pasien.
4. Edukasi
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai ancaman persalinan prematur, tanda bahaya, dan manajemen perawatan.
Demikian penjelasan diagnosa keperawatan prioritas dan intervensinya untuk kasus yang Anda sampaikan. Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lain, saya siap membantu. Wassalamualaikum. -
Article No. 15551 | 15 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan luka lecet
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan tone akademis dan persona pakar, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk pasien dengan keluhan luka lecet:
Diagnosa Keperawatan:
1. Integritas Kulit Terganggu
Definisi: Kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit.
Faktor Risiko: Trauma mekanik (gesekan, lecet).
SLKI:
- Pemulihan Integritas Kulit: Penyembuhan luka dengan baik.
- Kontrol Nyeri: Tingkat nyeri yang dapat dikelola.
SIKI:
- Perawatan Luka: Intervensi untuk memulihkan integritas kulit yang terganggu.
- Manajemen Nyeri: Intervensi untuk mengontrol nyeri yang dirasakan.
2. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
Faktor Risiko: Trauma (luka lecet).
SLKI:
- Kontrol Nyeri: Tingkat nyeri yang dapat dikelola.
- Kenyamanan: Perasaan subjektif tentang kenyamanan.
SIKI:
- Manajemen Nyeri: Intervensi untuk mengontrol nyeri yang dirasakan.
- Relaksasi: Intervensi untuk mencapai keadaan bebas dari ketegangan fisik dan mental.
Penjelasan Singkat:
Pasien dengan keluhan luka lecet mengalami Integritas Kulit Terganggu akibat trauma mekanik (gesekan, lecet). Hal ini dapat menyebabkan Nyeri Akut. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Perawatan Luka untuk memulihkan integritas kulit, Manajemen Nyeri untuk mengontrol rasa nyeri, serta Relaksasi untuk membantu pasien mencapai kenyamanan. -
Article No. 15552 | 15 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan sakit perut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, akan saya berikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien dengan sakit perut.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut berhubungan dengan proses penyakit gastrointestinal.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan semacam itu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien melaporkan nyeri hilang atau berkurang.
2. Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
3. Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pengkajian nyeri komprehensif.
2. Manajemen nyeri farmakologis dan non-farmakologis.
3. Pemantauan tanda-tanda vital.
4. Edukasi pasien dan keluarga tentang pengelolaan nyeri.
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstruktur dan terstandar untuk mengatasi nyeri akut yang dialami oleh pasien dengan sakit perut. -
Article No. 15553 | 15 Apr 2025
Klinis : Nama:NY Y Umur:29 tahun Jenis kelamin: perempuan Penyakit:sesak nafas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, yaitu Ny. Y berusia 29 tahun, berjenis kelamin perempuan, dan mengalami sesak nafas, berikut adalah diagnosis keperawatan, serta penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosis Keperawatan:
Pola Napas Tidak Efektif
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pernapasan yang memadai untuk mendukung kebutuhan metabolisme.
- Faktor yang Berhubungan: Obstruksi jalan napas, ketidakseimbangan ventilasi-perfusi, kelelahan otot pernapasan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pasien menunjukkan pola napas yang efektif.
- Kriteria Hasil: Frekuensi napas dalam batas normal, irama napas teratur, tidak ada retraksi otot bantu pernapasan, saturasi oksigen dalam batas normal.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen Jalan Napas
2. Manajemen Ventilasi
3. Manajemen Oksigenasi
4. Pemantauan Tanda-Tanda Vital
5. Edukasi Kesehatan
Penjelasan singkat:
Diagnosis keperawatan "Pola Napas Tidak Efektif" menggambarkan ketidakmampuan pasien untuk mempertahankan pola napas yang optimal, yang dapat disebabkan oleh obstruksi jalan napas, ketidakseimbangan ventilasi-perfusi, atau kelelahan otot pernapasan. Tujuan dari intervensi keperawatan adalah membantu pasien mencapai pola napas yang efektif, dengan mempertahankan fungsi pernapasan, oksigenasi, dan memantau tanda-tanda vital pasien. Edukasi kesehatan juga diberikan untuk membantu pasien memahami dan mengelola kondisinya. -
Article No. 15554 | 15 Apr 2025
Klinis : Nama:NY Y Umur:29 tahun Jenis kelamin: perempuan Penyakit:sesak nafas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Pola Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan pola napas yang memberikan ventilasi adekuat.
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Memberikan pedoman dalam mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan menetapkan diagnosa keperawatan yang sesuai.
- Membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berkualitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Menetapkan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
- Membantu perawat dalam mengevaluasi efektivitas asuhan keperawatan yang telah dilakukan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Memberikan panduan dalam melaksanakan tindakan keperawatan yang sesuai dengan diagnosa keperawatan.
- Memastikan konsistensi dan kualitas intervensi keperawatan yang diberikan.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI oleh perawat di Indonesia diatur dalam Peraturan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk menjamin kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien. -
Article No. 15555 | 15 Apr 2025
Klinis : Nama:NY Y Umur:29 tahun Jenis kelamin: perempuan Penyakit:sesak nafas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan memperhatikan kondisi Ny. Y yang mengalami sesak nafas, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI berdasarkan Standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pola Napas Berhubungan dengan Penyakit Pernapasan
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Ketidakmampuan untuk bernapas dengan nyaman.
- Penyebab: Kondisi medis yang mempengaruhi fungsi pernapasan, seperti penyakit paru-paru, asma, atau kegagalan jantung.
- Gejala: Sesak napas, napas pendek, penggunaan otot bantu pernapasan, dan ketidakmampuan untuk mencapai volume pernapasan yang diinginkan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien dapat bernapas dengan adekuat, tidak mengalami sesak napas, dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan lancar.
- Kriteria Hasil: Frekuensi napas dalam batas normal, irama napas teratur, tidak ada retraksi dinding dada, dan tidak ada tanda-tanda distres pernapasan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, pengaturan posisi yang nyaman, pemberian oksigen sesuai kebutuhan, latihan pernapasan, dan edukasi tentang manajemen penyakit pernapasan.
- Tujuan Intervensi: Mempertahankan pola napas yang adekuat, mengurangi sensasi sesak napas, dan meningkatkan kemampuan pasien dalam mengelola penyakitnya.
Dengan pendekatan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terarah untuk mengatasi masalah sesak nafas yang dialami oleh Ny. Y. -
Article No. 15556 | 15 Apr 2025
Klinis : Pasien datang dengan keluhan merasa pada tangan esbelah kanan pasca op dan ingin melakukan fisioterapi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat sesuai dengan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan pembatasan pergerakan akibat kondisi pasca operasi.
Penjelasan Singkat:
- SDKI: Gangguan Mobilitas Fisik adalah keterbatasan dalam gerakan yang disengaja dan terarah dari satu tempat ke tempat lain.
- SLKI: Pasien dapat beraktivitas sesuai kemampuan dengan bantuan minimal.
- SIKI: Intervensi keperawatan yang dapat diberikan adalah memfasilitasi mobilisasi, edukasi, dan kolaborasi dengan fisioterapis.
Dengan kondisi pasien yang mengalami keluhan pada tangan kanan pasca operasi dan ingin melakukan fisioterapi, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Gangguan Mobilitas Fisik. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memfasilitasi mobilisasi pasien, memberikan edukasi terkait pentingnya fisioterapi, serta berkolaborasi dengan fisioterapis untuk membantu pasien dalam pemulihan.
Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 15557 | 15 Apr 2025
Klinis : Pasien datang dengan keluhan merasa sakit pada tangan sebelah kanan pasca op dan ingin melakukan fisioterapi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, akan saya berikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Mobilitas Fisik Berhubungan dengan Pembedahan
Penjelasan:
Diagnosa ini didasarkan pada kondisi pasien yang mengalami keterbatasan pergerakan dan fungsi pada tangan kanan akibat prosedur pembedahan yang telah dilakukan. Pasien merasa sakit dan ingin melakukan fisioterapi untuk memulihkan fungsi tangan tersebut.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Keterbatasan kemampuan untuk melakukan pergerakan yang disengaja dan terarah pada satu atau lebih ekstremitas.
Faktor Terkait: Pembedahan, nyeri, ketakutan, dan kecemasan.
Gejala dan Tanda: Keterbatasan dalam melakukan pergerakan, penurunan kekuatan otot, dan nyeri.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Mobilitas Fisik Membaik
2. Nyeri Terkontrol
3. Kemampuan Beraktivitas Meningkat
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
2. Mobilisasi
3. Terapi Latihan
4. Edukasi Pemulihan Fungsi Ekstremitas
Dengan penanganan yang komprehensif dan kolaboratif dengan fisioterapi, diharapkan pasien dapat memulihkan fungsi tangan kanannya secara optimal dan dapat kembali beraktivitas dengan baik. -
Article No. 15558 | 15 Apr 2025
Klinis : Kasus 5 : CBL – Solusio Plasenta Skenario kasus: Seorang ibu hamil, Ny. D, usia 29 tahun, G2P1A0, datang ke IGD rumah sakit dengan keluhan nyeri hebat di perut bagian bawah sejak 2 jam lalu. Ia juga mengeluhkan perdarahan dari jalan lahir yang berwarna merah gelap. Usia kehamilan saat ini sekitar 34 minggu. Ny. D tampak pucat dan gelisah. Hasil pemeriksaan : 1. TD: 90/60 mmHg 2. Nadi: 108x/menit 3. Perdarahan ± 150 cc, warna merah gelap 4. Perut terasa tegang dan nyeri saat disentuh 5. Gerakan janin tidak dirasakan sejak tadi pagi 6. Riwayat hipertensi dalam kehamilan Hasil USG : Terdapat hematoma retroplasenta Plasenta sebagian terlepas dari dinding uterus Denyut jantung janin: tidak terdeteksi Tanda-tanda fetal distress
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait kasus Solusio Plasenta pada Ny. D.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi ini adalah:
1. Perdarahan Antepartum (00632)
Definisi: Kehilangan darah dari jalan lahir sebelum janin lahir, yang dapat mengancam jiwa ibu dan janin.
Penyebab: Melepasnya plasenta sebagian atau seluruhnya dari dinding uterus sebelum janin lahir.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pemulihan Hemodinamik (0802)
Tujuan: Mempertahankan volume cairan dan oksigenasi yang adekuat selama masa peripartum.
Kriteria Hasil:
- Tekanan darah dalam rentang normal
- Nadi dalam rentang normal
- Tidak ada tanda-tanda syok hipovolemik
2. Integritas Jaringan (1101)
Tujuan: Mencegah kerusakan lebih lanjut pada jaringan uterus akibat solusio plasenta.
Kriteria Hasil:
- Perdarahan terkendali
- Tidak ada tanda-tanda infeksi pada area perdarahan
3. Kesejahteraan Janin (0705)
Tujuan: Mempertahankan kesejahteraan janin selama masa krisis.
Kriteria Hasil:
- Denyut jantung janin dalam rentang normal
- Tidak ada tanda-tanda distress janin
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Pemantauan Hemodinamik (6680)
- Pantau tanda-tanda vital secara berkala
- Lakukan pemeriksaan fisik untuk mendeteksi tanda-tanda syok hipovolemik
- Berikan cairan intravenous untuk mempertahankan volume cairan dan tekanan darah
2. Pengendalian Perdarahan (4160)
- Dorong ibu untuk istirahat dan miring ke kiri
- Berikan oksigen melalui kanula nasal
- Siapkan peralatan medis untuk penanganan perdarahan, seperti kompresor, kateter Foley, dan obat-obatan
- Lakukan pemantauan keluaran darah secara ketat
3. Perawatan Janin Risti (6820)
- Pantau denyut jantung janin secara terus-menerus
- Berikan oksigen ke ibu untuk meningkatkan oksigenasi janin
- Koordinasikan dengan tim medis untuk pemantauan dan intervensi lebih lanjut terkait kesejahteraan janin
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami penatalaksanaan keperawatan pada kasus Solusio Plasenta. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. -
Article No. 15559 | 15 Apr 2025
Klinis : Kasus 5 : CBL – Solusio Plasenta Skenario kasus: Seorang ibu hamil, Ny. D, usia 29 tahun, G2P1A0, datang ke IGD rumah sakit dengan keluhan nyeri hebat di perut bagian bawah sejak 2 jam lalu. Ia juga mengeluhkan perdarahan dari jalan lahir yang berwarna merah gelap. Usia kehamilan saat ini sekitar 34 minggu. Ny. D tampak pucat dan gelisah. Hasil pemeriksaan : 1. TD: 90/60 mmHg 2. Nadi: 108x/menit 3. Perdarahan ± 150 cc, warna merah gelap 4. Perut terasa tegang dan nyeri saat disentuh 5. Gerakan janin tidak dirasakan sejak tadi pagi 6. Riwayat hipertensi dalam kehamilan Hasil USG : Terdapat hematoma retroplasenta Plasenta sebagian terlepas dari dinding uterus Denyut jantung janin: tidak terdeteksi Tanda-tanda fetal distress
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan skenario kasus di atas, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Diagnosa Keperawatan Utama:
Risiko perdarahan (NANDA-I, 2018)
Definisi: Kerentanan untuk mengalami kehilangan darah dari sistem vaskuler yang melebihi volume normal, yang dapat mengancam kesehatan.
2. Diagnosa Keperawatan Tambahan:
a. Nyeri akut (NANDA-I, 2018)
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu.
b. Ancaman kematian janin (NANDA-I, 2018)
Definisi: Kerentanan untuk mengalami kematian janin sebelum kelahiran akibat faktor internal atau eksternal yang dapat mengancam hidup.
c. Kecemasan (NANDA-I, 2018)
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau tegang yang disebabkan oleh antisipasi bahaya.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI memberikan panduan standar untuk menentukan diagnosis keperawatan yang akurat berdasarkan kondisi klien. Memuat definisi, karakteristik, faktor berhubungan, dan faktor risiko untuk setiap diagnosis keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI menyediakan panduan standar untuk menetapkan luaran yang diharapkan dari asuhan keperawatan. Memuat definisi, kriteria hasil, dan intervensi untuk setiap luaran keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI menyediakan panduan standar untuk melakukan intervensi keperawatan yang komprehensif. Memuat definisi, aktivitas, dan kriteria hasil untuk setiap intervensi keperawatan.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI memungkinkan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan yang terstandar, berkualitas, dan berpusat pada pasien.