Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 14079 | 14 Mar 2025
Klinis : gagal tumbuh (falluer to thriue):bayi tidak mencapai pertumbuhan yang sesuai usia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Gagal Tumbuh (Failure to Thrive)
Penjelasan Singkat:
Berdasarkan Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia (SDKI), gagal tumbuh (failure to thrive) didefinisikan sebagai "Ketidakmampuan bayi atau anak untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sesuai dengan potensi genetik dan usia". Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk masalah nutrisi, penyakit kronis, atau faktor psikososial.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pertumbuhan sesuai usia
2. Berat badan sesuai usia
3. Perkembangan sesuai usia
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
2. Asuhan nutrisi
3. Stimulasi perkembangan
4. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (pediatri, gizi, dll.)
5. Dukungan psikologis bagi keluarga
Sebagai perawat, tindakan keperawatan yang dapat dilakukan meliputi:
1. Melakukan pengkajian komprehensif terkait status pertumbuhan dan perkembangan bayi/anak.
2. Mengevaluasi asupan nutrisi dan memastikan kecukupan kalori, protein, vitamin, dan mineral.
3. Memberikan edukasi dan konseling kepada keluarga mengenai manajemen nutrisi dan stimulasi perkembangan yang tepat.
4. Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti dokter pediatri dan ahli gizi, untuk mengatasi akar penyebab gagal tumbuh.
5. Memberikan dukungan psikologis dan emosional bagi keluarga dalam menghadapi kondisi ini.
Tujuan akhir dari asuhan keperawatan adalah untuk memastikan bayi atau anak dapat mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal sesuai usia. -
Article No. 13882 | 13 Mar 2025
Klinis : Ny.A (50 tahun) datang ke RS dengan keluhan sering merasa pusing dan nyeri di kepala, terutama setelah bekerja keras di rumah. Ia juga merasa cepat lelah dan sesekali merasa jantung berdebar-debar. Pasien menyatakan memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga (ayah dan kakak).Hasil pemeriksaan TTV TD: 160/100 mmHg,Nadi 90x/mnt,rr : 20 x/mnt,SpO2 95%,Suhu: 37.0o C.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI), dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran (SIKI) berdasarkan kondisi Ny.A yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Hipertensi tidak terkontrol
Definisi: Peningkatan tekanan darah sistolik dan/atau diastolik melebihi nilai normal yang tidak terkendali.
Karakteristik Definisi: Peningkatan tekanan darah, sakit kepala, rasa berat di kepala, pusing, dan gangguan penglihatan.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Tekanan Darah Terkontrol
Definisi: Tekanan darah pasien berada dalam rentang normal atau sesuai dengan target yang diharapkan.
Kriteria Hasil:
a. Tekanan darah sistolik berada dalam rentang 120-129 mmHg
b. Tekanan darah diastolik berada dalam rentang 80-84 mmHg
c. Pasien dapat memonitor tekanan darah secara mandiri
d. Pasien dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah
2. Manajemen Pengetahuan Kesehatan
Definisi: Kemampuan pasien untuk memperoleh, mengingat, dan menggunakan informasi terkait kesehatan.
Kriteria Hasil:
a. Pasien dapat menyebutkan penyebab hipertensi
b. Pasien dapat menyebutkan gejala hipertensi
c. Pasien dapat menyebutkan komplikasi potensial dari hipertensi
d. Pasien dapat menyebutkan tindakan penanganan hipertensi
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Hipertensi
a. Kaji tanda dan gejala hipertensi, seperti sakit kepala, pusing, dan rasa berat di kepala
b. Ukur dan pantau tekanan darah secara teratur
c. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk menurunkan tekanan darah
d. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian obat antihipertensi sesuai indikasi
2. Edukasi Kesehatan
a. Berikan pendidikan kesehatan tentang hipertensi, meliputi definisi, penyebab, gejala, komplikasi, dan penatalaksanaan
b. Ajarkan pasien cara mengenali tanda dan gejala hipertensi
c. Dorong pasien untuk melakukan pemantauan tekanan darah secara mandiri
d. Beri edukasi tentang gaya hidup sehat, seperti diet rendah garam, aktivitas fisik, dan manajemen stres
3. Manajemen Kelelahan
a. Kaji tingkat kelelahan pasien dan faktor-faktor yang memengaruhinya
b. Ajarkan teknik manajemen energi, seperti mengatur aktivitas dan istirahat
c. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengatasi penyebab kelelahan, seperti penyakit penyerta
Demikian penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI), dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran (SIKI) berdasarkan kondisi Ny.A. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, saya akan dengan senang hati menjawabnya. -
Article No. 13883 | 13 Mar 2025
Klinis : Lansia berumur 67 tahun susah mendengar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Sensori Persepsi: Gangguan Pendengaran
Penjelasan singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keterbatasan dalam menerima, memproses, mempertahankan, atau menggunakan informasi sensori yang diterima melalui pendengaran.
- Penyebab: Faktor usia, paparan bising, infeksi telinga, trauma, herediter, dan penyakit sistemik.
- Gejala: Sulit mendengar pembicaraan orang lain, sering meminta orang lain untuk mengulangi ucapannya, dan merasa frustasi karena keterbatasan pendengaran.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Klien dapat menggunakan alat bantu dengar dengan efektif, dapat berkomunikasi dengan orang lain secara efektif, dan dapat beradaptasi dengan keterbatasan pendengaran.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Pengkajian pendengaran, terapi latihan pendengaran, edukasi penggunaan alat bantu dengar, dan modifikasi lingkungan untuk memfasilitasi komunikasi.
Dalam konteks lansia berusia 67 tahun yang mengalami gangguan pendengaran, perawat perlu melakukan pengkajian yang komprehensif, memberikan intervensi yang sesuai, dan memfasilitasi klien untuk beradaptasi dengan keterbatasan pendengaran yang dimilikinya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan kemampuan komunikasi klien. -
Article No. 13884 | 13 Mar 2025
Klinis : pasien mengelu batuk pilek demam
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan gejala yang dipaparkan, yaitu batuk, pilek, dan demam, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: J06.9
- Deskripsi: Infeksi saluran pernapasan atas, tidak spesifik
Penjelasan:
- Kode ICD-10 J06.9 digunakan untuk infeksi saluran pernapasan atas yang tidak dapat diklasifikasikan secara lebih spesifik. Hal ini mencakup kondisi umum seperti infeksi saluran napas atas, infeksi saluran napas yang tidak dispesifikasikan, dan demam karena infeksi saluran napas.
- Gejala batuk, pilek, dan demam yang dipaparkan sesuai dengan kriteria diagnosis untuk infeksi saluran pernapasan atas yang tidak spesifik.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode prosedur ICD-9-CM yang spesifik untuk kondisi ini.
- Deskripsi: Pada kasus ini, tidak ada tindakan medis spesifik yang dilakukan, sehingga tidak ada kode ICD-9-CM Procedure yang sesuai.
Secara umum, penanganan untuk kondisi ini biasanya berupa manajemen gejala, seperti pemberian obat-obatan simptomatik, istirahat yang cukup, dan menjaga hidrasi. Namun, jika gejala berlanjut atau memburuk, pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter akan diperlukan untuk menentukan diagnosis yang lebih spesifik dan rencana pengobatan yang sesuai. -
Article No. 13885 | 13 Mar 2025
Klinis : pusing berputar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pusing berputar.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketidakstabilan Posisi Tubuh
Penjelasan:
Risiko Ketidakstabilan Posisi Tubuh adalah keadaan di mana individu berisiko mengalami perubahan posisi tubuh yang tidak terkontrol dan tidak stabil, yang dapat menyebabkan cedera.
SDKI:
Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami perubahan posisi tubuh yang tidak terkontrol dan tidak stabil, yang dapat menyebabkan cedera.
Karakteristik Definisi:
1. Riwayat jatuh
2. Gangguan keseimbangan
3. Gangguan koordinasi
4. Pusing / vertigo
5. Lingkungan yang tidak aman
SLKI:
Luaran yang diharapkan:
1. Individu dapat mempertahankan posisi tubuh yang stabil
2. Individu dapat mempertahankan keseimbangan tubuh
3. Individu dapat terhindar dari risiko cedera akibat jatuh
SIKI:
Intervensi Keperawatan:
1. Identifikasi faktor risiko ketidakstabilan posisi tubuh
2. Ajarkan latihan keseimbangan dan koordinasi
3. Fasilitasi penggunaan alat bantu mobilisasi yang sesuai
4. Modifikasi lingkungan untuk mencegah risiko jatuh
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk manajemen pusing/vertigo
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan penilaian komprehensif terhadap pasien untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap risiko ketidakstabilan posisi tubuh, seperti riwayat jatuh, gangguan keseimbangan, dan pusing/vertigo. Selanjutnya, saya akan mengembangkan rencana perawatan yang berfokus pada intervensi-intervensi untuk mempertahankan stabilitas posisi tubuh, meningkatkan keseimbangan, dan mencegah risiko cedera akibat jatuh. -
Article No. 13886 | 13 Mar 2025
Klinis : pusing berputar
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis, dan kode ICD-9-CM procedure/tindakan medis jika ada, untuk kondisi pusing berputar. Berikut adalah informasi yang Anda minta:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R42
- Deskripsi: Vertigo (pusing berputar)
Vertigo, atau pusing berputar, adalah kondisi di mana seseorang merasa seolah-olah dirinya atau lingkungannya sedang berputar. Ini dapat disebabkan oleh masalah pada sistem vestibular, sistem saraf, atau kondisi medis lainnya. Pasien dengan vertigo biasanya melaporkan perasaan tidak seimbang, mual, atau bahkan muntah.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode prosedur spesifik untuk vertigo.
- Deskripsi: Penatalaksanaan vertigo tergantung pada penyebabnya dan dapat meliputi terapi fisik, obat-obatan, atau tindakan diagnostik lainnya (seperti pemeriksaan pendengaran, pencitraan, atau tes vestibular). Kode prosedur yang mungkin digunakan tergantung pada tindakan yang dilakukan untuk mengevaluasi dan mengobati kondisi pasien.
Dalam menangani pasien dengan vertigo, dokter atau perekam medik akan melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan diagnostik yang sesuai untuk menentukan penyebab dan memberikan penatalaksanaan yang tepat. Penanganan yang komprehensif sangat penting untuk memastikan pemulihan pasien dan mencegah komplikasi yang mungkin terjadi. -
Article No. 13887 | 13 Mar 2025
Klinis : pusing berputar
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan rinci dan terperinci untuk kondisi pusing berputar:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pusing berputar adalah "Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit". Pusing berputar atau vertigo dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan keseimbangan dan koordinasi gerak yang dapat mengakibatkan rasa pusing yang berputar.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Keseimbangan Cairan: Pasien menunjukkan keseimbangan cairan yang adekuat, ditandai dengan tanda-tanda vital yang stabil, turgor kulit baik, dan tidak ada tanda-tanda dehidrasi.
2. Kontrol Vertigo: Pasien mampu mengontrol gejala vertigo, ditandai dengan tidak adanya lagi keluhan pusing berputar.
3. Peningkatan Mobilitas: Pasien mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan aman dan tanpa kendala akibat vertigo.
4. Pengetahuan tentang Manajemen Vertigo: Pasien memahami penyebab, pencegahan, dan pengelolaan vertigo.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Pemantauan Cairan dan Elektrolit:
- Memantau asupan dan pengeluaran cairan
- Memantau kadar elektrolit dalam darah (natrium, kalium, klorida)
- Mengevaluasi adanya tanda-tanda dehidrasi atau kelebihan cairan
2. Manajemen Vertigo:
- Mengidentifikasi penyebab vertigo
- Mengajarkan teknik kompensasi vestibular (misalnya, latihan Cawthorne-Cooksey)
- Memberikan obat-obatan antivertigo jika diperlukan
- Mengajarkan teknik relaksasi untuk mengurangi rasa pusing
3. Peningkatan Mobilitas:
- Membantu pasien dalam aktivitas sehari-hari yang aman
- Memberikan bantuan berjalan atau alat bantu jika diperlukan
- Mengajarkan teknik perpindahan yang aman
4. Edukasi Manajemen Vertigo:
- Menjelaskan penyebab dan faktor risiko vertigo
- Mengajarkan strategi pencegahan dan pengelolaan vertigo
- Memberikan informasi tentang sumber daya dan dukungan yang tersedia
Melalui penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dengan kondisi pusing berputar dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu keseimbangan cairan yang adekuat, kontrol vertigo, peningkatan mobilitas, serta pemahaman yang baik tentang manajemen vertigo. -
Article No. 13889 | 13 Mar 2025
Klinis : diagnosa medis pusing berputar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pusing berputar.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketidakstabilan Hemodinamik
Penjelasan:
Risiko Ketidakstabilan Hemodinamik adalah diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pusing berputar. Kondisi ini menunjukkan adanya risiko perubahan pada fungsi dan mekanisme tubuh yang mengatur aliran darah, tekanan darah, dan denyut jantung secara stabil.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Ketidakstabilan Hemodinamik didefinisikan sebagai keadaan berisiko mengalami perubahan dalam fungsi dan mekanisme tubuh yang mengatur aliran darah, tekanan darah, dan denyut jantung secara stabil.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan Risiko Ketidakstabilan Hemodinamik adalah Stabilitas Hemodinamik, yang ditandai dengan parameter vital yang stabil, tidak ada tanda-tanda hipovolemia, tidak ada edema, dan tidak ada perubahan pada perfusi jaringan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Risiko Ketidakstabilan Hemodinamik antara lain: Pemantauan Tanda-Tanda Vital, Manajemen Cairan, Manajemen Obat, serta Edukasi Pasien dan Keluarga terkait penyebab, gejala, dan penanganan pusing berputar.
Sebagai perawat profesional, saya akan melakukan pengkajian yang komprehensif, merumuskan diagnosa keperawatan yang tepat, dan menyusun rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk membantu mengatasi kondisi pusing berputar pada pasien. -
Article No. 13890 | 13 Mar 2025
Klinis : diagnosa medis pusing berputar
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi medis pusing berputar.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pusing berputar (vertigo) berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah "Ketidakseimbangan Cairan" (Fluid Imbalance). Kondisi pusing berputar sering dikaitkan dengan gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti dehidrasi, gangguan vestibular, atau masalah neurologis.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dengan diagnosa pusing berputar dapat mencapai luaran/output yang diharapkan, yaitu:
a. Keseimbangan Cairan (Fluid Balance): Pasien menunjukkan tanda-tanda keseimbangan cairan yang adekuat, seperti intake dan output cairan yang seimbang, membran mukosa lembab, dan tidak ada tanda-tanda dehidrasi.
b. Stabilitas Hemodinamik (Hemodynamic Stability): Pasien menunjukkan tanda-tanda stabilitas hemodinamik yang baik, seperti tekanan darah, denyut nadi, dan respirasi yang stabil.
c. Manajemen Gejala (Symptom Management): Pasien dapat mengelola gejala pusing berputar dengan baik, seperti mampu meminimalkan dan mengatasi episode pusing berputar.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang diperlukan berdasarkan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
a. Pemantauan Cairan (Fluid Monitoring):
- Pantau intake dan output cairan pasien secara ketat.
- Nilai tanda-tanda dehidrasi, seperti membran mukosa, turgor kulit, dan berat badan.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk mengoreksi ketidakseimbangan cairan, jika diperlukan.
b. Manajemen Aktivitas (Activity Management):
- Batasi aktivitas pasien untuk meminimalkan episode pusing berputar.
- Anjurkan pasien untuk beristirahat di tempat tidur saat episode pusing berputar terjadi.
- Ajarkan pasien teknik gerakan kepala dan tubuh yang aman untuk mencegah episode pusing berputar.
c. Manajemen Gejala (Symptom Management):
- Berikan obat-obatan antivertigo, jika diperlukan, sesuai dengan resep medis.
- Ajarkan pasien teknik relaksasi dan manajemen stres untuk mengurangi gejala pusing berputar.
- Kolaborasi dengan tim medis untuk mengatasi penyebab mendasar dari pusing berputar, jika diperlukan.
Dengan memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien, diharapkan pasien dengan diagnosa pusing berputar dapat mencapai luaran/output yang diharapkan dan memperoleh peningkatan kualitas hidup. -
Article No. 13891 | 13 Mar 2025
Klinis : diagnosa medis pusing berputar
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan menyediakan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pusing berputar dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Jatuh (SDKI)
Penjelasan:
Risiko Jatuh adalah kondisi saat individu berada dalam risiko tinggi untuk jatuh, yang dapat disebabkan oleh faktor intrinsik seperti perubahan keseimbangan, penurunan kekuatan otot, atau faktor ekstrinsik seperti lingkungan yang tidak aman. Pasien dengan pusing berputar (vertigo) memiliki risiko jatuh yang lebih tinggi karena adanya gangguan keseimbangan.
Outcome dan Kriteria Hasil (SLKI):
1. Tingkat Risiko Jatuh: Pasien menunjukkan penurunan tingkat risiko jatuh.
2. Keseimbangan: Pasien menunjukkan peningkatan keseimbangan.
3. Mobilitas: Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan mobilitas yang aman.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Lingkungan: Mengidentifikasi dan mengurangi faktor risiko di lingkungan pasien.
2. Peningkatan Keseimbangan: Melakukan intervensi terapeutik untuk meningkatkan keseimbangan, seperti latihan keseimbangan.
3. Pendidikan Kesehatan: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang risiko jatuh dan strategi pencegahan.
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, outcome, dan intervensi yang sesuai, diharapkan pasien dengan pusing berputar dapat mengurangi risiko jatuh dan meningkatkan keseimbangan serta mobilitas yang aman.