Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 14470 | 19 Mar 2025
Klinis : seorang wanita usia 48 tahun dengan keluhan sakit kepala, leher terasa kaku, sulit tidur. tekanan darah 182/117
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan
- Penjelasan: Pasien mengalami gangguan kesehatan yang ditandai dengan keluhan sakit kepala, leher terasa kaku, dan sulit tidur. Tekanan darah yang tinggi (182/117) menunjukkan adanya masalah kesehatan yang memerlukan penanganan.
2. Gangguan pola tidur
- Penjelasan: Pasien mengalami kesulitan untuk tidur, yang dapat disebabkan oleh faktor fisik (seperti nyeri kepala dan kekakuan leher) maupun faktor psikologis.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Ketidakefektifan manajemen kesehatan: Ketidakmampuan individu, keluarga, atau komunitas untuk mengidentifikasi, mengelola, dan mengambil tindakan dalam mengatasi masalah kesehatan.
- Gangguan pola tidur: Perubahan dalam jumlah dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Untuk ketidakefektifan manajemen kesehatan, luaran yang diharapkan adalah peningkatan perilaku kesehatan, pemahaman terhadap kondisi kesehatan, dan kemampuan dalam mengelola masalah kesehatan.
- Untuk gangguan pola tidur, luaran yang diharapkan adalah perbaikan pola tidur, peningkatan kualitas tidur, dan peningkatan fungsi sehari-hari.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi untuk ketidakefektifan manajemen kesehatan: Manajemen kesehatan, Edukasi kesehatan, Konseling.
- Intervensi untuk gangguan pola tidur: Terapi relaksasi, Manajemen lingkungan tidur, Manajemen nyeri.
Dengan kondisi pasien yang ditampilkan (wanita usia 48 tahun dengan keluhan sakit kepala, leher kaku, sulit tidur, dan tekanan darah tinggi), diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakefektifan manajemen kesehatan dan Gangguan pola tidur. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan berfokus pada edukasi, manajemen kesehatan, manajemen nyeri, dan terapi relaksasi. -
Article No. 14471 | 19 Mar 2025
Klinis : risiko iskemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, selamat siang Penanya. Sebagai seorang pakar perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi risiko iskemia.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketidakstabilan Hemodinamik
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Ketidakstabilan Hemodinamik didefinisikan sebagai keadaan di mana individu berisiko mengalami perubahan yang tidak diinginkan dalam tekanan darah, denyut nadi, curah jantung, dan/atau resistensi vaskular yang dapat mengganggu suplai oksigen dan nutrisi ke organ tubuh.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah Stabilitas Hemodinamik, yang merupakan keadaan di mana individu menunjukkan stabilitas pada tekanan darah, denyut nadi, curah jantung, dan/atau resistensi vaskular yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi organ-organ tubuh.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi risiko ketidakstabilan hemodinamik meliputi: pemantauan tanda-tanda vital, manajemen cairan dan elektrolit, manajemen pemberian obat-obatan, manajemen nyeri, edukasi pasien dan keluarga, serta kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.
Dalam kasus risiko iskemia, perawat perlu memantau tanda-tanda vital secara ketat, memastikan adekuasi sirkulasi darah, dan mengelola faktor-faktor yang dapat mempengaruhi stabilitas hemodinamik, seperti pengaturan posisi, manajemen nyeri, dan pemberian obat-obatan yang sesuai.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan perencanaan asuhan keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI - SLKI - SIKI. Jika ada pertanyaan lain, silakan sampaikan. -
Article No. 14472 | 19 Mar 2025
Klinis : diagnosa medis mual dan muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi mual dan muntah.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi mual dan muntah yang dialami pasien, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh. Kondisi mual dan muntah dapat menyebabkan asupan nutrisi yang tidak adekuat, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara nutrisi yang masuk dengan kebutuhan tubuh.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Karakteristik Definisi: Penurunan berat badan, kehilangan selera makan, mual, dan muntah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan:
1. Pasien akan mencapai/mempertahankan berat badan yang sesuai.
2. Pasien akan melaporkan peningkatan selera makan.
3. Pasien akan melaporkan penurunan frekuensi mual dan muntah.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Manajemen mual dan muntah
2. Terapi nutrisi
3. Pemantauan status nutrisi
4. Edukasi terkait nutrisi
Dengan penerapan standar asuhan keperawatan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat diharapkan dapat memberikan perawatan yang komprehensif dan berkualitas untuk mengatasi kondisi mual dan muntah pada pasien, sehingga dapat mencapai keseimbangan nutrisi yang optimal. -
Article No. 14483 | 19 Mar 2025
Klinis : Gangguan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan hormon tiroid
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Integritas Kulit berhubungan dengan Peningkatan Hormon Tiroid
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan integritas kulit didefinisikan sebagai kerusakan pada epidermis dan/atau dermis. Kondisi ini dapat disebabkan oleh peningkatan hormon tiroid, yang dapat menyebabkan perubahan metabolisme dan fungsi kulit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan gangguan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan hormon tiroid adalah: integritas kulit membaik, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan tidak terjadi komplikasi lebih lanjut.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi: perawatan kulit, manajemen nutrisi, edukasi terkait perawatan kulit, dan pemantauan tanda-tanda infeksi. Tujuannya adalah untuk memulihkan integritas kulit, mencegah komplikasi, dan memfasilitasi proses penyembuhan.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan assessment yang komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan, merencanakan dan melaksanakan intervensi yang sesuai, serta melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan pasien mencapai luaran yang diharapkan. -
Article No. 14484 | 19 Mar 2025
Klinis : Pasien datang dengan mengeluhkan tangan yang mengalami tremor dan badan yang selalu merasa kepanasan. Pasien mengatakan gejala tersebut datang saat ia mengalami stres berlebih. Akibatnya ia juga mengalami penurunan berat badan yang signifikan dalam 1 minggu terakhir. Selain itu pasien juga merasakan bahwa jantungnya berdebar-debar dan membuat ia sangat gugup. Gejala yang dirasakan pasien saat awal menyebar di daerah perut karena pasien sebelumnya mengalami sakit diare, namun setelah beberapa hari sakit di perut mulai berkurang sehingga sakit tidak lagi menyebar ke daerah lain karena tingkat keparahan sakit yang dialami pasien sudah tidak terlalu parah. Diagnosis awal adalah hipertiroid
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Intoleransi Aktivitas (SDKI)
- Penjelasan: Pasien mengalami penurunan berat badan yang signifikan dalam 1 minggu terakhir, tremor pada tangan, dan merasa kepanasan. Hal ini dapat mengganggu kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
2. Ansietas (SDKI)
- Penjelasan: Pasien mengatakan merasakan jantung berdebar-debar dan merasa sangat gugup, yang disebabkan oleh stres berlebih.
3. Nyeri Akut (SDKI)
- Penjelasan: Pasien awalnya mengalami sakit diare, namun setelah beberapa hari, sakit di perut mulai berkurang. Hal ini menunjukkan adanya nyeri akut yang dialami pasien.
Berdasarkan SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, intervensi keperawatan yang dapat diberikan antara lain:
1. Intoleransi Aktivitas:
- Monitor tanda-tanda vital
- Kolaborasi pemberian terapi obat tiroid
- Atur aktivitas sesuai toleransi pasien
- Berikan edukasi terkait manajemen aktivitas
2. Ansietas:
- Lakukan terapi relaksasi
- Berikan dukungan emosional
- Kolaborasi pemberian terapi obat antiansietas
- Berikan edukasi terkait manajemen stres
3. Nyeri Akut:
- Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
- Berikan analgesik sesuai indikasi
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
- Berikan terapi nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
Dengan diagnosis keperawatan dan intervensi yang tepat, diharapkan pasien dapat mengalami perbaikan kondisi dan meningkatkan kualitas hidupnya. -
Article No. 14486 | 19 Mar 2025
Klinis : Pasien datang dengan mengeluhkan tangan yang mengalami tremor dan badan yang selalu merasa kepanasan. Pasien mengatakan gejala tersebut datang saat ia mengalami stres berlebih. Akibatnya ia juga mengalami penurunan berat badan yang signifikan dalam 1 minggu terakhir. Selain itu pasien juga merasakan bahwa jantungnya berdebar-debar dan membuat ia sangat gugup. Gejala yang dirasakan pasien saat awal menyebar di daerah perut karena pasien sebelumnya mengalami sakit diare, namun setelah beberapa hari sakit di perut mulai berkurang sehingga sakit tidak lagi menyebar ke daerah lain karena tingkat keparahan sakit yang dialami pasien sudah tidak terlalu parah. Diagnosa : Hiperetiroid
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ansietas (+)
- SDKI: Ansietas
- SLKI: Manajemen Ansietas
- SIKI: Intervensi Mengurangi Kecemasan
Penjelasan:
Pasien mengalami gejala-gejala kecemasan, seperti tremor, badan selalu merasa kepanasan, jantung berdebar-debar, dan gugup. Hal ini sesuai dengan kriteria ansietas dalam SDKI.
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh (+)
- SDKI: Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- SLKI: Manajemen Nutrisi
- SIKI: Intervensi Manajemen Nutrisi
Penjelasan:
Pasien mengalami penurunan berat badan yang signifikan dalam 1 minggu terakhir, menunjukkan adanya ketidakseimbangan nutrisi.
3. Nyeri akut (+)
- SDKI: Nyeri Akut
- SLKI: Manajemen Nyeri
- SIKI: Intervensi Manajemen Nyeri
Penjelasan:
Pasien mengalami gejala nyeri di perut, meskipun kemudian berkurang kesevariannya.
Diagnosa Keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien adalah Ansietas, Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh, dan Nyeri Akut. Penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk masing-masing diagnosa telah diberikan. -
Article No. 14487 | 19 Mar 2025
Klinis : Seorang pasien perempuan berusia 25 tahun datang ke klinik dermatologi dengan keluhan kulit kemerahan, gatal, dan bersisik di kedua tangan serta lehernya. Pasien mengaku gejala ini sudah berlangsung selama tiga bulan dan sering kambuh terutama setelah menggunakan sabun cuci tertentu atau saat cuaca dingin. Ia juga melaporkan bahwa kulitnya terasa sangat kering dan terkadang muncul luka kecil akibat garukan. Dari hasil anamnesis, pasien memiliki riwayat alergi terhadap makanan laut serta asma sejak kecil. Dari pemeriksaan fisik ditemukan area kulit yang meradang, kering, dan bersisik di tangan serta leher, dengan beberapa bagian mengalami ekskoriasi akibat garukan. Pasien didiagnosis mengalami dermatitis atopik (eksim) dan disarankan untuk menghindari pemicu, menjaga kelembapan kulit, serta diberikan terapi obat sesuai indikasi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kerusakan kulit dan rasa gatal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Intoleransi aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan kegiatan rutin yang diinginkan atau diperlukan dari waktu ke waktu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari sesuai kemampuan.
2. Klien dapat beristirahat yang cukup.
3. Klien tidak mengalami kelelahan yang berlebihan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen aktivitas: membantu klien untuk merencanakan dan melakukan aktivitas sesuai dengan toleransi.
2. Manajemen energi: membantu klien mengatur penggunaan energi untuk menyelesaikan aktivitas.
3. Manajemen kenyamanan kulit: melakukan tindakan untuk meningkatkan kenyamanan kulit klien.
Dengan diagnosa keperawatan dan penjelasan SDKI-SLKI-SIKI di atas, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk membantu mengatasi masalah intoleransi aktivitas pada pasien dengan dermatitis atopik (eksim). -
Article No. 14488 | 19 Mar 2025
Klinis : Seorang pasien perempuan berusia 25 tahun datang ke klinik dermatologi dengan keluhan kulit kemerahan, gatal, dan bersisik di kedua tangan serta lehernya. Pasien mengaku gejala ini sudah berlangsung selama tiga bulan dan sering kambuh terutama setelah menggunakan sabun cuci tertentu atau saat cuaca dingin. Ia juga melaporkan bahwa kulitnya terasa sangat kering dan terkadang muncul luka kecil akibat garukan. Dari hasil anamnesis, pasien memiliki riwayat alergi terhadap makanan laut serta asma sejak kecil. Dari pemeriksaan fisik ditemukan area kulit yang meradang, kering, dan bersisik di tangan serta leher, dengan beberapa bagian mengalami ekskoriasi akibat garukan. Pasien didiagnosis mengalami dermatitis atopik (eksim) dan disarankan untuk menghindari pemicu, menjaga kelembapan kulit, serta diberikan terapi obat sesuai indikasi.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, pruritus, dan perubahan kulit yang terjadi pada pasien dengan dermatitis atopik.
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pruritus dan eksoriasi akibat garukan pada pasien dengan dermatitis atopik.
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus yang mengganggu tidur pasien dengan dermatitis atopik.
4. Risiko infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas kulit pada pasien dengan dermatitis atopik.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Toleransi aktivitas: Pasien dapat berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan.
2. Integritas kulit: Kulit pasien tampak utuh, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan rasa gatal berkurang.
3. Pola tidur: Pasien dapat mempertahankan pola tidur yang adekuat tanpa gangguan pruritus yang signifikan.
4. Bebas infeksi: Tidak ada tanda-tanda infeksi pada lesi kulit pasien.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen aktivitas:
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi toleransi aktivitas pasien.
- Bantu pasien merencanakan aktivitas sehari-hari dengan mempertimbangkan kapasitas toleransi.
- Ajarkan teknik manajemen kelelahan dan pengelolaan energi.
2. Perawatan luka:
- Bersihkan luka dengan teknik aseptik.
- Berikan pelembab/emolien untuk menjaga kelembapan kulit.
- Ajarkan pasien cara merawat luka dan menghindari garukan yang dapat memperburuk kondisi.
3. Manajemen nyeri:
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif.
- Berikan intervensi non-farmakologis, seperti kompres dingin, distraksi, dan relaksasi.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi farmakologis sesuai indikasi.
4. Pencegahan infeksi:
- Pantau tanda-tanda infeksi pada lesi kulit pasien.
- Ajarkan pasien cara menjaga kebersihan dan higiene kulit.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi antibiotik atau antiseptik jika diperlukan.
Penjelasan yang rinci dan terperinci di atas mencakup diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mengelola kondisi pasien dengan dermatitis atopik. Sebagai perawat, saya akan menerapkan pendekatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien untuk membantu pasien mencapai hasil perawatan yang optimal. -
Article No. 14489 | 19 Mar 2025
Klinis : Seorang pasien perempuan berusia 25 tahun datang ke klinik dermatologi dengan keluhan kulit kemerahan, gatal, dan bersisik di kedua tangan serta lehernya. Pasien mengaku gejala ini sudah berlangsung selama tiga bulan dan sering kambuh terutama setelah menggunakan sabun cuci tertentu atau saat cuaca dingin. Ia juga melaporkan bahwa kulitnya terasa sangat kering dan terkadang muncul luka kecil akibat garukan. Dari hasil anamnesis, pasien memiliki riwayat alergi terhadap makanan laut serta asma sejak kecil. Dari pemeriksaan fisik ditemukan area kulit yang meradang, kering, dan bersisik di tangan serta leher, dengan beberapa bagian mengalami ekskoriasi akibat garukan. Pasien didiagnosis mengalami dermatitis atopik (eksim) dan disarankan untuk menghindari pemicu, menjaga kelembapan kulit, serta diberikan terapi obat sesuai indikasi.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: L20.9
- Deskripsi: Dermatitis atopik, tidak tergambarkan
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada tindakan prosedural yang dilaporkan dalam kasus ini.
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien perempuan berusia 25 tahun mengalami keluhan kulit kemerahan, gatal, dan bersisik di kedua tangan dan lehernya. Gejala ini sudah berlangsung selama tiga bulan dan sering kambuh, terutama setelah menggunakan sabun cuci tertentu atau saat cuaca dingin. Pasien juga melaporkan kulit yang sangat kering dan muncul luka kecil akibat garukan. Pasien memiliki riwayat alergi terhadap makanan laut serta asma sejak kecil.
Dari pemeriksaan fisik, ditemukan area kulit yang meradang, kering, dan bersisik di tangan serta leher, dengan beberapa bagian mengalami ekskoriasi akibat garukan. Berdasarkan anamnesis dan temuan klinis, pasien didiagnosis mengalami dermatitis atopik (eksim).
Kode ICD-10 yang sesuai untuk kondisi ini adalah L20.9 (Dermatitis atopik, tidak tergambarkan). Tidak ada tindakan prosedural yang dilaporkan dalam kasus ini, sehingga tidak ada kode ICD-9-CM Procedure yang perlu ditampilkan. -
Article No. 14490 | 19 Mar 2025
Klinis : Seorang pasien perempuan berusia 25 tahun datang ke klinik dermatologi dengan keluhan kulit kemerahan, gatal, dan bersisik di kedua tangan serta lehernya. Pasien mengaku gejala ini sudah berlangsung selama tiga bulan dan sering kambuh terutama setelah menggunakan sabun cuci tertentu atau saat cuaca dingin. Ia juga melaporkan bahwa kulitnya terasa sangat kering dan terkadang muncul luka kecil akibat garukan. Dari hasil anamnesis, pasien memiliki riwayat alergi terhadap makanan laut serta asma sejak kecil. Dari pemeriksaan fisik ditemukan area kulit yang meradang, kering, dan bersisik di tangan serta leher, dengan beberapa bagian mengalami ekskoriasi akibat garukan. Pasien didiagnosis mengalami dermatitis atopik (eksim) dan disarankan untuk menghindari pemicu, menjaga kelembapan kulit, serta diberikan terapi obat sesuai indikasi.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan dan pruritus (gatal) akibat dermatitis atopik.
Penjelasan: Pasien mengalami gejala dermatitis atopik seperti kulit meradang, gatal, dan bersisik yang dapat menyebabkan keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan inflamasi, pruritus, dan ekskoriasi akibat dermatitis atopik.
Penjelasan: Pasien memiliki area kulit yang kering, meradang, dan luka akibat garukan yang dapat mengganggu integritas kulit.
3. Risiko infeksi berhubungan dengan kerusakan integritas kulit akibat dermatitis atopik.
Penjelasan: Luka dan kerusakan pada kulit meningkatkan risiko terjadinya infeksi sekunder.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Toleransi Aktivitas
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman tanpa hambatan yang signifikan.
- Pasien melaporkan peningkatan energi dan kemampuan untuk melakukan aktivitas.
2. Integritas Kulit
- Kulit pasien tampak sehat, lembap, dan tidak ada tanda-tanda inflamasi atau lesi.
- Pasien melaporkan tidak ada gejala gatal atau iritasi kulit.
3. Kontrol Risiko Infeksi
- Tidak ada tanda-tanda infeksi pada kulit pasien.
- Pasien mengetahui tindakan pencegahan infeksi dan dapat melakukannya dengan benar.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Gejala
- Identifikasi dan hindari pemicu gejala dermatitis atopik (seperti sabun, deterjen, dan cuaca dingin).
- Berikan edukasi tentang perawatan kulit yang tepat, seperti penggunaan pelembap dan pembersih lembut.
- Kolaborasi dengan dokter untuk terapi obat-obatan yang sesuai (misalnya kortikosteroid topikal, antihistamin).
2. Perawatan Kulit
- Lakukan perawatan kulit untuk menjaga kelembapan dan integritas kulit, seperti aplikasi pelembap secara teratur.
- Ajarkan pasien teknik mandi yang tepat untuk menjaga kelembapan kulit.
- Kolaborasi dengan dokter untuk terapi topikal yang dapat memperbaiki kondisi kulit.
3. Manajemen Risiko Infeksi
- Identifikasi tanda-tanda infeksi pada kulit pasien dan lakukan tindakan pencegahan, seperti menjaga kebersihan kulit.
- Ajarkan pasien cara merawat luka atau ekskoriasi pada kulit untuk mencegah infeksi.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotik topikal atau oral jika diperlukan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan kondisi pasien secara holistik, melibatkan pasien dalam perencanaan perawatan, dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya untuk mencapai hasil perawatan yang optimal.