Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19589 | 13 Jul 2025
Klinis : sadari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, serta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Kurang Stabilitas Emosi (00075)
Definisi: Kerentanan terhadap pengalaman emosional yang tidak dapat diatur atau dikendalikan, yang dapat mengganggu fungsi dan menyebabkan konsekuensi yang merugikan.
Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00075
Definisi: Kerentanan terhadap pengalaman emosional yang tidak dapat diatur atau dikendalikan, yang dapat mengganggu fungsi dan menyebabkan konsekuensi yang merugikan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: LS 01104
Definisi: Individu dapat mengendalikan emosi dan perilaku secara efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: IP 07102
Definisi: Tindakan membantu individu untuk mengenali, mengekspresikan, dan mengelola emosi secara sehat.
Dengan diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang telah saya jelaskan, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang komprehensif terkait kondisi yang Anda sampaikan. Apakah Anda membutuhkan penjelasan lebih lanjut? -
Article No. 19590 | 13 Jul 2025
Klinis : KEMBUNG, MENGGIGIL, MUAL, PILEK
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, serta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sebutkan, yaitu: KEMBUNG, MENGGIGIL, MUAL, PILEK.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Suhu Tubuh (00006)
Definisi: Peningkatan atau penurunan suhu tubuh dari kisaran normal.
2. Mual (00134)
Definisi: Sensasi tidak nyaman yang mendahului upaya untuk muntah.
3. Pola Napas Tidak Efektif (00032)
Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 00006
Nama: Ketidakseimbangan Suhu Tubuh
Definisi: Peningkatan atau penurunan suhu tubuh dari kisaran normal.
2. Kode: 00134
Nama: Mual
Definisi: Sensasi tidak nyaman yang mendahului upaya untuk muntah.
3. Kode: 00032
Nama: Pola Napas Tidak Efektif
Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 0800
Nama: Termoregulasi
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
2. Kode: 1550
Nama: Kontrol Mual
Definisi: Kemampuan untuk mencegah atau mengurangi sensasi ingin muntah.
3. Kode: 0410
Nama: Status Pernapasan
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan pola pernapasan yang adekuat.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 3540
Nama: Manajemen Demam
Definisi: Tindakan untuk menurunkan suhu tubuh pada pasien dengan peningkatan suhu.
2. Kode: 1450
Nama: Manajemen Mual
Definisi: Tindakan untuk mencegah atau mengurangi sensasi ingin muntah.
3. Kode: 3350
Nama: Manajemen Jalan Napas
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki ventilasi.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan evaluasi komprehensif terhadap kondisi pasien, memberikan perawatan yang sesuai, dan memantau perkembangan kondisi pasien secara berkala. Saya berharap informasi ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan standar yang digunakan dalam praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 19591 | 13 Jul 2025
Klinis : GATAL SELURUH BADAN, DEMAM, SAKIT KEPALA, MUNTAH, TENGGOROKAN SAKIT
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Pola Tidur (00198)
Definisi: Gangguan kuantitas dan/atau kualitas tidur yang mengganggu kesejahteraan.
2. Hipertermia (00007)
Definisi: Suhu tubuh di atas rentang normal akibat kegagalan mekanisme termoregulasi.
3. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut (International Association for the Study of Pain).
4. Risiko Infeksi (00004)
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakefektifan Pola Tidur (00198):
Kode SLKI: Pola Tidur Efektif (1202)
Kode SIKI: Manajemen Tidur (5670)
Pasien mengalami gangguan tidur yang dapat disebabkan oleh gejala-gejala lain, seperti demam, sakit kepala, dan rasa tidak nyaman.
2. Hipertermia (00007):
Kode SLKI: Suhu Tubuh dalam Rentang Normal (0802)
Kode SIKI: Manajemen Hipertermia (3740)
Pasien mengalami peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal, yang dapat disebabkan oleh infeksi atau reaksi tubuh terhadap suatu agen.
3. Nyeri Akut (00132):
Kode SLKI: Kontrol Nyeri (1605)
Kode SIKI: Manajemen Nyeri (1400)
Pasien mengalami nyeri di kepala, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi atau reaksi tubuh terhadap suatu agen.
4. Risiko Infeksi (00004):
Kode SLKI: Bebas Infeksi (1103)
Kode SIKI: Manajemen Infeksi (6550)
Pasien rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat disebabkan oleh gejala-gejala yang dialami, seperti demam dan muntah.
Sebagai perawat profesional, saya akan menerapkan tindakan-tindakan keperawatan yang sesuai dengan diagnosa dan luaran yang telah ditetapkan untuk membantu pasien mencapai kondisi yang optimal. -
Article No. 19592 | 13 Jul 2025
Klinis : intervensi keperawatan dengan diagnosa abses pedis
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi intervensi keperawatan dengan diagnosis abses pedis:
1. Kode ICD-10:
- Kode: L03.13
- Deskripsi: Selulitis dan abses kaki
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.04
- Deskripsi: Insisi dan drainase abses, selain pada kulit dan subkutan
Penjelasan detail:
1. Kode ICD-10 L03.13 (Selulitis dan abses kaki) digunakan untuk menggambarkan kondisi abses pada kaki, yang sesuai dengan diagnosis abses pedis.
2. Kode ICD-9-CM 86.04 (Insisi dan drainase abses, selain pada kulit dan subkutan) dapat digunakan untuk mencatat tindakan medis yang dilakukan, seperti insisi dan drainase abses pada kaki, sebagai bagian dari intervensi keperawatan untuk menangani abses pedis.
Sebagai dokter/perekam medik, saya memahami bahwa dokumentasi yang tepat dan terstruktur dari kode diagnosis dan prosedur/tindakan medis sangat penting untuk mencatat informasi medis pasien secara akurat dan lengkap. Kode-kode ini membantu dalam pengkodean, penagihan, analisis epidemiologi, dan pelaporan medis yang diperlukan. -
Article No. 19593 | 13 Jul 2025
Klinis : intervensi keperawatan dengan diagnosa abses pedis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk kondisi abses pedis berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) adalah sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi (kode: 00004)
Definisi: Rentan untuk serangan patogen, yang dapat membahayakan kesehatan.
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Infeksi (kode: 1842)
Definisi: Tindakan untuk mencegah atau mengurangi risiko infeksi pada individu.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Perawatan Luka (kode: 3505)
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan dan memperbaiki integritas kulit dan jaringan yang rusak.
2. Manajemen Infeksi (kode: 3508)
Definisi: Tindakan untuk mengurangi risiko dan gejala infeksi.
3. Pemantauan Tanda-Tanda Vital (kode: 6680)
Definisi: Pengumpulan dan analisis data tentang status fisiologis individu.
Penjelasan singkat:
Pasien dengan abses pedis memiliki risiko infeksi yang tinggi. Tujuan utama perawatan adalah untuk mencegah atau mengurangi risiko infeksi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi perawatan luka, manajemen infeksi, dan pemantauan tanda-tanda vital. Perawatan luka bertujuan untuk mempertahankan dan memperbaiki integritas kulit dan jaringan yang rusak. Manajemen infeksi dilakukan untuk mengurangi risiko dan gejala infeksi. Pemantauan tanda-tanda vital berguna untuk mengumpulkan dan menganalisis data tentang status fisiologis pasien. -
Article No. 19594 | 13 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan payudara terasa sakit sudah dari 2 bulan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
2. Gangguan Citra Tubuh (00118)
Definisi: Gangguan dalam persepsi atau gambaran mental tubuh.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Nyeri Akut (00132)
Kode: 00132
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
2. Gangguan Citra Tubuh (00118)
Kode: 00118
Definisi: Gangguan dalam persepsi atau gambaran mental tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
Kode: 1605
Definisi: Kemampuan untuk mengontrol rasa sakit.
2. Citra Tubuh
Kode: 1200
Definisi: Persepsi diri terhadap penampilan fisik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nyeri
Kode: 1400
Definisi: Pengurangan rasa sakit ke tingkat kenyamanan yang dapat diterima.
2. Terapi Imajinasi
Kode: 5880
Definisi: Menggunakan imajinasi untuk memfasilitasi relaksasi, mengurangi kecemasan, nyeri, atau masalah lainnya.
Penjelasan singkat:
Pada kasus ini, pasien mengeluhkan payudara terasa sakit selama 2 bulan. Hal ini dapat didiagnosis sebagai Nyeri Akut (00132) dan Gangguan Citra Tubuh (00118). Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Nyeri (1400) untuk mengurangi rasa sakit, serta Terapi Imajinasi (5880) untuk membantu pasien menerima perubahan citra tubuhnya. -
Article No. 19595 | 13 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan payudara terasa sakit sudah dari 2 bulan diagnosa sama berhubungan dengan apa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk Nyeri Payudara Kronis**
Berikut adalah diagnosa keperawatan berdasarkan **Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)**, **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**, dan **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)** yang ditetapkan oleh **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)**, disesuaikan dengan keluhan nyeri payudara kronis (2 bulan).
---
### **1. Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode SDKI: D.0016** – **Nyeri Akut/Kronis**
**Definisi**: Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
**Faktor Terkait**:
- Proses patologis (misalnya: mastitis, fibrokistik, neoplasma).
- Faktor psikologis (stres, ansietas).
- Aktivitas fisik berlebihan atau trauma.
---
### **2. Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode SLKI: L.14001** – **Tingkat Nyeri Terkontrol**
**Indikator**:
- Skala nyeri menurun (dari ≥4 menjadi ≤2 dalam skala 0–10).
- Ekspresi wajah rileks.
- Klien melaporkan peningkatan kenyamanan.
- Tidak ada perilaku melindungi area nyeri.
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode SIKI: I.11030** – **Manajemen Nyeri**
**Tindakan**:
- **Assesmen nyeri** (lokasi, durasi, karakteristik, faktor pencetus).
- **Edukasi teknik non-farmakologis** (kompres hangat/dingin, relaksasi napas dalam).
- **Kolaborasi pemberian analgesik** sesuai indikasi medis.
- **Monitoring respons terapi** dan efek samping obat.
**Kode SIKI: I.09011** – **Edukasi Kesehatan**
**Tindakan**:
- Ajarkan teknik **breast self-examination (BSE)** untuk deteksi dini kelainan.
- Anjurkan penggunaan bra yang sesuai (supportive, tidak terlalu ketat).
- Diskusikan pentingnya follow-up medis untuk evaluasi penyebab (misalnya: USG/mammografi).
---
### **Penjelasan Singkat**
- **SDKI (D.0016)**: Mendokumentasikan nyeri kronis sebagai respons subjektif dan objektif pasien.
- **SLKI (L.14001)**: Memandu evaluasi keberhasilan intervensi melalui pengurangan skala nyeri.
- **SIKI (I.11030 & I.09011)**: Kombinasi manajemen nyeri dan edukasi untuk penanganan holistik.
**Catatan**: Jika nyeri disertai massa atau gejala sistemik (demam, discharge), diperlukan diagnosa tambahan (misalnya: **D.0092 – Risiko Infeksi**). Rekomendasi rujukan ke dokter untuk pemeriksaan lanjut (misalnya: biopsi jika dicurigai keganasan).
---
**Referensi**:
- PPNI. (2017). *Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Edisi 1*.
- PPNI. (2018). *Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi 1*.
- PPNI. (2019). *Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi 1*.
Format ini memenuhi kriteria **akademis** dan **kepakaran keperawatan** dengan pendekatan berbasis bukti (evidence-based practice). -
Article No. 19596 | 13 Jul 2025
Klinis : mata bengkak sejak hari selasa, sudah diberikan salep dan tambah bengkak berair serta ada sekret
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI, SLKI, SIKI**
**Kondisi Klien**: Mata bengkak sejak Selasa, diberikan salep tetapi bertambah bengkak, berair, dan terdapat sekret.
### **1. Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode SDKI**: 00042
**Judul**: **Gangguan Integritas Jaringan Mata**
**Definisi**: Kerusakan pada jaringan mata yang mengganggu fungsi normal, ditandai dengan edema, sekret, atau inflamasi.
**Penjelasan**:
Kondisi klien menunjukkan tanda-tanda inflamasi (bengkak, sekret, dan berair) yang mengindikasikan gangguan integritas jaringan mata, kemungkinan akibat infeksi, iritasi, atau reaksi alergi terhadap salep.
---
### **2. Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode SLKI**: 1401
**Judul**: **Penyembuhan Luka pada Mata**
**Indikator**:
- **1401.1**: Edema mata berkurang.
- **1401.2**: Sekret mata hilang.
- **1401.3**: Mata tidak berair.
**Penjelasan**:
Tujuan intervensi keperawatan adalah mengurangi edema, menghilangkan sekret, dan mengembalikan kelembaban normal mata.
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode SIKI**: 2610
**Judul**: **Perawatan Mata**
**Aktivitas**:
- **2610.1**: Membersihkan sekret mata dengan larutan steril.
- **2610.2**: Mengobservasi tanda infeksi (eritema, edema, sekret purulen).
- **2610.3**: Memberikan kompres hangat/dingin sesuai indikasi.
- **2610.4**: Mengedukasi klien tentang kebersihan mata dan penggunaan obat topikal.
**Penjelasan**:
Intervensi ini bertujuan untuk mencegah komplikasi infeksi, mengurangi gejala, dan memulihkan fungsi mata melalui perawatan langsung dan edukasi.
---
**Catatan Tambahan**:
- Jika terdapat dugaan infeksi bakteri, kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antibiotik topikal/sistemik diperlukan.
- Hindari penggunaan salep tanpa rekomendasi tenaga medis jika terjadi perburukan gejala.
**Referensi**:
- *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi 5*
- *Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Edisi 4*
- *Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Edisi 4*
Semoga penjelasan ini membantu dalam penatalaksanaan asuhan keperawatan. -
Article No. 19526 | 12 Jul 2025
Klinis : pasien mengtakaan demam
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi pasien yang mengalami demam, dalam format yang terstruktur seperti yang Anda minta.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Kode R50.9 dalam klasifikasi ICD-10 digunakan untuk mengkodekan demam yang tidak diklasifikasikan di tempat lain. Ini mencakup kondisi-kondisi seperti demam, hiperpirexia, dan pireksia, tanpa adanya penyebab yang jelas.
- Kode ini digunakan ketika tidak ada diagnosis spesifik yang dapat ditetapkan berdasarkan tanda dan gejala yang ada.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk demam.
- Deskripsi: Tindakan medis yang mungkin dilakukan terkait dengan penanganan demam dapat mencakup pengukuran suhu tubuh, pemberian obat antipiretik, dan pemeriksaan diagnostik lainnya untuk mencari penyebab demam. Namun, tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang secara khusus dikaitkan dengan diagnosis demam.
Dalam praktik klinis, penanganan demam akan disesuaikan dengan penyebab dan gejala yang dialami oleh pasien. Pemeriksaan fisik, anamnesis, dan pemeriksaan penunjang mungkin diperlukan untuk menentukan penyebab demam dan memberikan penanganan yang tepat. -
Article No. 19527 | 12 Jul 2025
Klinis : pasien mengtakaan demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang menyatakan demam:
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia (00007)
Definisi: Suhu tubuh di atas rentang normal akibat kegagalan mekanisme pengaturan suhu.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00007
Definisi: Suhu tubuh di atas rentang normal akibat kegagalan mekanisme pengaturan suhu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00801
Judul: Keseimbangan Suhu Tubuh
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00001
Judul: Manajemen Demam
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat di atas normal.
Penjelasan Singkat:
Hipertermia adalah kondisi medis di mana suhu tubuh seseorang berada di atas rentang normal. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, peradangan, atau gangguan pada sistem pengaturan suhu tubuh. Perawatan yang tepat, seperti pemberian obat penurun demam, kompres dingin, dan pemantauan tanda-tanda vital, diperlukan untuk mengatasi kondisi ini dan mempertahankan keseimbangan suhu tubuh.