Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 16472 | 30 Apr 2025
Klinis : sakit mata
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi sakit mata, dengan tone akademis dan persona pakar, perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Penglihatan (00077)
Definisi: Keterbatasan yang disadari pada kemampuan visual yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Gangguan Penglihatan (00077)
Kode: 00077
Definisi: Keterbatasan yang disadari pada kemampuan visual yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Penglihatan (10031)
Kode: 10031
Definisi: Kemampuan untuk melihat secara jelas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Gangguan Penglihatan (6540)
Kode: 6540
Definisi: Membantu klien untuk mengoptimalkan fungsi penglihatan.
Penjelasan Singkat:
Gangguan penglihatan merupakan keterbatasan yang disadari pada kemampuan visual yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Tujuan dari intervensi keperawatan adalah untuk membantu klien mengoptimalkan fungsi penglihatannya. Intervensi yang dapat dilakukan antara lain memantau fungsi visual, mengidentifikasi dan menghilangkan faktor penyebab, serta memberikan edukasi dan dukungan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan klien dalam mengatasi masalah penglihatan. -
Article No. 16473 | 30 Apr 2025
Klinis : bengkak pada mata
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu bengkak pada mata, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan integritas kulit (SDKI: 10001)
Definisi: Adanya perubahan struktur dan fungsi normal kulit.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
10001 Gangguan integritas kulit
Definisi: Adanya perubahan struktur dan fungsi normal kulit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
10001.1 Pemulihan integritas kulit
Definisi: Tercapainya stabilitas struktur dan fungsi kulit sesuai kondisi normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
10001.1.1 Perawatan luka
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk memelihara kebersihan dan mencegah komplikasi luka.
Penjelasan singkat:
Bengkak pada mata dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti alergi, trauma, atau infeksi. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Gangguan integritas kulit" karena terjadi perubahan struktur dan fungsi normal kulit di area mata. Tujuan keperawatan adalah "Pemulihan integritas kulit", yaitu mencapai stabilitas struktur dan fungsi kulit sesuai kondisi normal. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah "Perawatan luka", yaitu serangkaian tindakan untuk memelihara kebersihan dan mencegah komplikasi pada area bengkak di mata. -
Article No. 16474 | 30 Apr 2025
Klinis : Riwayat kesehatan Umur: Rentang usia 65-80 tahun Jenis kelamin: 1 laki-laki, dan 3 perempuan Agama: Islam Pendidikan: 50% lulus SMP, dan 50% lulus SMA Pengalaman pada teman sebayanya: Pengaruh negatif yaitu dengan menguatkan keyakinan bahwa lansia tidak perlu banyak melakukan aktivitas fisik dan memiliki kebiasaan mengopi bersama dengan camilan tinggi gula/garam Riwayat sakit: 3 orang memiliki riwayat jatuh, 2 orang memiliki riwayat diabetes, dan 2 orang lainnya memiliki riwayat hipertensi. Pengkajian fisik Pemeriksaan fisik Berat badan: 3 orang obesitas dengan IMT>25 dan 1 orang kurus Tinggi badan: rata-rata 150-160 cm Tekanan darah: 140/90 mmHG Nadi: 80-90 bpm Suhu: 36,5-37°C RR: 18-22x/menit
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang dapat ditetapkan sesuai dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Resiko Jatuh (SDKI Kode: 00155)
Definisi: Kerentanan yang disebabkan oleh gangguan keseimbangan, mobilitas, lingkungan, dan/atau faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko jatuh.
b. Ketidakstabilan Kadar Gula Darah (SDKI Kode: 00179)
Definisi: Kondisi tidak terkendalinya kadar glukosa darah.
c. Kelebihan Volume Cairan (SDKI Kode: 00026)
Definisi: Kelebihan cairan intravaskular, interstitial, dan/atau intraselular.
d. Obesitas (SDKI Kode: 00232)
Definisi: Akumulasi berlebihan atau tidak normal dari lemak tubuh yang dapat mengganggu kesehatan.
e. Penurunan Aktivitas Fisik (SDKI Kode: 00168)
Definisi: Penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau diharapkan.
2. Penjelasan Singkat:
a. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)
- Kode dan definisi diagnosa keperawatan telah ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
- SDKI merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan respons individu.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Membantu perawat dalam mengevaluasi efektivitas intervensi keperawatan.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi tindakan atau aktivitas yang dilakukan perawat untuk mencapai hasil yang diharapkan.
- Membantu perawat dalam merencanakan dan melaksanakan intervensi keperawatan yang tepat.
Dengan demikian, perawat dapat menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI sebagai acuan dalam proses asuhan keperawatan untuk menangani kondisi lansia yang Anda paparkan. -
Article No. 16475 | 30 Apr 2025
Klinis : penyuluhan terhadap kelompok lansia berusia 65-80 tahun dengan risiko jatuh dan beberapa diantaranya memiliki riwayat diagnosis dokter hipertensi dan diabetes sera pernah jatuh dan kurang seimbang dalam kehidupan sehari hari dan lingkungan rumah tidak dilengkapi dengan pegangan serta kurangnya akses ke fasilitas kesehatan yang terjangkau
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi yang Anda paparkan. Sebagai seorang pakar perawat, saya akan menyampaikannya dengan nada akademis.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Jatuh (00155)
Definisi: Peningkatan risiko terjadinya jatuh yang dapat menyebabkan cedera fisik.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak dapat memenuhi kebutuhan metabolik.
3. Kurang Pengetahuan (00126)
Definisi: Kekurangan informasi kognitif yang berhubungan dengan topik tertentu.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Jatuh (10019)
Definisi: Kerentanan individu terhadap terjatuh yang dapat menyebabkan cedera fisik.
2. Intake Nutrisi Tidak Adekuat (10025)
Definisi: Ketidakmampuan individu dalam mengonsumsi nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
3. Defisit Pengetahuan (10032)
Definisi: Kekurangan informasi kognitif yang dibutuhkan oleh individu untuk mengambil keputusan atau tindakan yang tepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keseimbangan Tubuh (20011)
Definisi: Kemampuan individu untuk mempertahankan posisi tubuh dalam berbagai aktivitas.
2. Status Nutrisi (20034)
Definisi: Keadaan jaringan tubuh yang dipengaruhi oleh asupan dan penggunaan nutrisi.
3. Pengetahuan Kesehatan (20049)
Definisi: Pemahaman individu tentang konsep-konsep kesehatan yang diperlukan untuk menjaga kesehatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pencegahan Jatuh (30004)
Definisi: Upaya untuk mengurangi risiko terjadinya jatuh pada individu.
2. Manajemen Nutrisi (30025)
Definisi: Pemberian intervensi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi individu.
3. Edukasi Kesehatan (30051)
Definisi: Pemberian informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman individu tentang konsep-konsep kesehatan.
Dengan mempertimbangkan kondisi kelompok lansia yang Anda paparkan, diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang saya sajikan di atas dapat menjadi panduan dalam memberikan penyuluhan dan perawatan yang tepat bagi mereka. -
Article No. 16476 | 30 Apr 2025
Klinis : sakit kepala
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi sakit kepala, dengan tone akademis, persona pakar, nurse:
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Kepala (00119)
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Nyeri Kepala (00119)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial di area kepala.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kontrol Nyeri (1605)
Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan rasa sakit atau ketidaknyamanan fisik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Nyeri (1400)
Definisi: Pengurangan rasa sakit ke tingkat kenyamanan yang dapat diterima.
Penjelasan Singkat:
Nyeri kepala merupakan diagnosa keperawatan yang mengacu pada pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial di area kepala. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, yang bertujuan untuk mengurangi rasa sakit ke tingkat kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien. Luaran yang diharapkan adalah pasien mampu mengontrol nyeri yang dirasakan. -
Article No. 16477 | 30 Apr 2025
Klinis : Keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis, keluhan saat ini diare, Bab ada bercak berdarah, nyeri di dubur, ada ambeyen sebesar gundu. P (Provoke) : nyeri dirasakan saat bab dan setelah bab Q (Quality) : Nyeri yang dirasakan perih R (Regio) : pada dubur S (Scale) : Skala nyeri 4 dengan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) T (Time) : Nyeri dirasakan terus menerus dengan intensitas kadang berkurang
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah:
1. Nyeri kronis berhubungan dengan keadaan ambeien yang ditandai dengan keluhan nyeri pada daerah dubur saat buang air besar dan adanya darah pada feses.
P (Provoke): Nyeri dirasakan saat buang air besar dan setelahnya.
Q (Quality): Nyeri yang dirasakan bersifat perih.
R (Regio): Nyeri dirasakan pada daerah dubur.
S (Scale): Skala nyeri 4 berdasarkan Numeric Rating Scale (NRS).
T (Time): Nyeri dirasakan secara terus-menerus dengan intensitas yang kadang berkurang.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pasien melaporkan penurunan nyeri.
2. Pasien melaporkan peningkatan kemampuan beradaptasi terhadap nyeri.
3. Pasien mendemonstrasikan penggunaan teknik manajemen nyeri yang efektif.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri:
- Kaji nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik yang sesuai.
- Ajarkan teknik non-farmakologis manajemen nyeri, seperti relaksasi, distraksi, dan kompres hangat.
- Evaluasi efektivitas intervensi manajemen nyeri dan modifikasi intervensi jika perlu.
2. Peningkatan Kenyamanan:
- Kaji tanda-tanda vital dan status nutrisi pasien.
- Lakukan perawatan lokal pada area dubur untuk mengurangi iritasi.
- Anjurkan posisi yang nyaman saat buang air besar.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian obat-obatan yang sesuai.
- Berikan dukungan emosional dan edukasi terkait kondisi yang dialami pasien.
3. Manajemen Eliminasi:
- Kaji pola eliminasi pasien, termasuk frekuensi, konsistensi, dan adanya darah pada feses.
- Ajarkan teknik defekasi yang benar dan berikan edukasi terkait manajemen diare.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian terapi yang sesuai.
- Evaluasi efektivitas intervensi manajemen eliminasi dan modifikasi intervensi jika perlu.
Penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin di atas bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan efektif dalam mengatasi kondisi nyeri kronis yang dialami pasien akibat ambeien. -
Article No. 16478 | 30 Apr 2025
Klinis : Keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis, keluhan saat ini diare, Bab ada bercak berdarah, nyeri di dubur, ada ambeyen sebesar gundu. P (Provoke) : nyeri dirasakan saat bab dan setelah bab Q (Quality) : Nyeri yang dirasakan perih R (Regio) : pada dubur S (Scale) : Skala nyeri 4 dengan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) T (Time) : Nyeri dirasakan terus menerus dengan intensitas kadang berkurang
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: K64.9
- Deskripsi: Hemoroid, tidak spesifik
Penjelasan:
- Kode K64.9 dalam ICD-10 merujuk pada diagnosis "Hemoroid, tidak spesifik". Hal ini sesuai dengan keluhan pasien yang mengalami ambeien/hemoroid sebesar bola tenis pada daerah dubur.
- Gejala lain yang mendukung diagnosis ini adalah nyeri saat buang air besar (BAB) dan setelahnya, serta adanya bercak-bercak darah saat BAB.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 45.33
- Deskripsi: Eksisi atau destruksi internal hemoroid, tanpa anastomosis
Penjelasan:
- Kode ICD-9-CM 45.33 merujuk pada prosedur "Eksisi atau destruksi internal hemoroid, tanpa anastomosis". Hal ini dapat menjadi tindakan medis yang dapat dipertimbangkan untuk mengatasi kondisi hemoroid pasien.
- Prosedur ini melibatkan pengangkatan atau perusakan hemoroid internal tanpa dilakukan penjahitan (anastomosis) pada anus.
Secara keseluruhan, diagnosis yang sesuai adalah hemoroid tidak spesifik (K64.9) berdasarkan gejala yang dialami pasien, dan prosedur medis yang dapat dipertimbangkan adalah eksisi atau destruksi internal hemoroid tanpa anastomosis (45.33). -
Article No. 16479 | 30 Apr 2025
Klinis : Keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis, keluhan saat ini diare, Bab ada bercak berdarah, nyeri di dubur, ada ambeyen sebesar gundu. P (Provoke) : nyeri dirasakan saat bab dan setelah bab Q (Quality) : Nyeri yang dirasakan perih R (Regio) : pada dubur S (Scale) : Skala nyeri 4 dengan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS) T (Time) : Nyeri dirasakan terus menerus dengan intensitas kadang berkurang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang dapat diterapkan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut (00132)
SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam suatu periode waktu tertentu.
SLKI: Tindakan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri yang dirasakan pasien.
SIKI: Intervensi untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri yang dirasakan pasien.
2. Perubahan eliminasi bowel (00013)
SDKI: Perubahan pola defekasi yang tidak sesuai dengan kebiasaan normal.
SLKI: Tindakan untuk mempertahankan atau memulihkan pola eliminasi bowel yang sesuai dengan kebiasaan normal.
SIKI: Intervensi untuk mempertahankan atau memulihkan pola eliminasi bowel yang sesuai dengan kebiasaan normal.
3. Gangguan integritas kulit (00046)
SDKI: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
SLKI: Tindakan untuk mempertahankan atau memulihkan integritas kulit.
SIKI: Intervensi untuk mempertahankan atau memulihkan integritas kulit.
Penjelasan singkat:
1. Nyeri akut (00132):
- Kode: 00132
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam suatu periode waktu tertentu.
2. Perubahan eliminasi bowel (00013):
- Kode: 00013
- Definisi: Perubahan pola defekasi yang tidak sesuai dengan kebiasaan normal.
3. Gangguan integritas kulit (00046):
- Kode: 00046
- Definisi: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
Semoga informasi ini dapat membantu Anda. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 16480 | 30 Apr 2025
Klinis : Hipertensi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai seorang dokter atau perekam medis, berikut adalah informasi mengenai kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis pada kondisi hipertensi:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I10
- Deskripsi: Hipertensi esensial (primer)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 99.2
- Deskripsi: Pemberian obat antihipertensi
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 I10 merupakan kode untuk hipertensi esensial (primer), yang mencakup kondisi hipertensi tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi secara spesifik. Ini adalah bentuk hipertensi yang paling umum dan sering ditemukan.
2. Kode ICD-9-CM 99.2 mengacu pada prosedur pemberian obat antihipertensi, yang merupakan salah satu tindakan medis utama dalam penanganan hipertensi. Pemberian obat antihipertensi bertujuan untuk menurunkan tekanan darah dan mencegah komplikasi terkait hipertensi.
Penting untuk dicatat bahwa penggunaan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis sangat penting dalam dokumentasi medis dan pengkodean yang akurat, sehingga memudahkan proses pelaporan, pembayaran, dan analisis epidemiologi. -
Article No. 16481 | 30 Apr 2025
Klinis : Hipertensi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi hipertensi, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer (00228)
Definisi: Berisiko mengalami gangguan sirkulasi darah ke jaringan perifer yang dapat mengancam kesehatan.
2. Ketidakstabilan Kadar Tekanan Darah (00904)
Definisi: Variasi tidak normal dalam tekanan darah sistolik dan/atau diastolik.
3. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (00162)
Definisi: Pola hidup yang dapat ditingkatkan untuk mencapai tujuan kesehatan spesifik.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer (00228)
Kode: 10018
Definisi: Berisiko mengalami gangguan sirkulasi darah ke jaringan perifer yang dapat mengancam kesehatan.
2. Ketidakstabilan Kadar Tekanan Darah (00904)
Kode: 10122
Definisi: Variasi tidak normal dalam tekanan darah sistolik dan/atau diastolik.
3. Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan (00162)
Kode: 10050
Definisi: Pola hidup yang dapat ditingkatkan untuk mencapai tujuan kesehatan spesifik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Perfusi Jaringan: Perifer (1620)
Kode: 01620
Definisi: Efektivitas sirkulasi darah ke jaringan perifer.
2. Tekanan Darah: Kontrol (2013)
Kode: 02013
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan tekanan darah yang normal.
3. Perilaku Kesehatan Promosi (1602)
Kode: 01602
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Perfusi Jaringan: Perifer (4062)
Kode: 04062
Definisi: Memfasilitasi sirkulasi darah ke jaringan perifer.
2. Manajemen Hipertensi (5270)
Kode: 05270
Definisi: Pencegahan dan pengelolaan tekanan darah tinggi.
3. Edukasi Manajemen Kesehatan (5510)
Kode: 05510
Definisi: Peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang tindakan perawatan kesehatan.
Dalam praktik keperawatan, diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI digunakan sebagai kerangka kerja yang terstandarisasi untuk mengidentifikasi, merencanakan, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang efektif dalam menangani kondisi hipertensi.