Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 14650 | 23 Mar 2025
Klinis : Data Subjektif: - "Saya hanya makan dua kali sehari, pagi dan sore, karena keterbatasan uang saku." - "Saya mengalami penurunan berat badan sebanyak 15 kg setelah kecelakaan karena sulit memenuhi kebutuhan makanan dan cairan." - Data Objektif: - Penurunan berat badan signifikan (15 kg). - Asupan cairan kurang dari 2 liter per hari (dehidrasi ringan).
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Kurang Nutrisi Berhubungan dengan Keterbatasan Asupan Makanan
Penjelasan:
- SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia): Risiko Kurang Nutrisi adalah keadaan di mana individu berisiko mengalami asupan nutrisi yang tidak adekuat yang dapat menyebabkan perubahan komposisi tubuh dan fungsi tubuh.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan berat badan yang sesuai, menunjukkan pola makan yang seimbang, dan tidak mengalami tanda-tanda kekurangan nutrisi.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah memantau asupan nutrisi, memberikan edukasi terkait kebutuhan nutrisi, dan kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan intervensi nutrisi yang sesuai.
2. Risiko Dehidrasi Berhubungan dengan Keterbatasan Asupan Cairan
Penjelasan:
- SDKI: Risiko Dehidrasi adalah keadaan di mana individu berisiko mengalami kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan perubahan fungsi tubuh.
- SLKI: Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mempertahankan status hidrasi yang adekuat, tidak mengalami tanda-tanda dehidrasi, dan dapat memenuhi kebutuhan cairan harian.
- SIKI: Intervensi yang dapat dilakukan adalah memantau asupan dan output cairan, memberikan edukasi terkait kebutuhan cairan, dan memfasilitasi akses terhadap cairan yang cukup.
Dengan diagnosa keperawatan tersebut, perawat dapat melakukan perencanaan, intervensi, dan evaluasi yang komprehensif untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami oleh pasien. -
Article No. 14651 | 23 Mar 2025
Klinis : Data Subjektif: - "Saya hanya makan dua kali sehari, pagi dan sore, karena keterbatasan uang saku." - "Saya mengalami penurunan berat badan sebanyak 15 kg setelah kecelakaan karena sulit memenuhi kebutuhan makanan dan cairan." - Data Objektif: - Penurunan berat badan signifikan (15 kg). - Asupan cairan kurang dari 2 liter per hari (dehidrasi ringan).
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah:
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi: Keadaan berisiko mengalami asupan nutrisi tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Data Subjektif:
- "Saya hanya makan dua kali sehari, pagi dan sore, karena keterbatasan uang saku."
- "Saya mengalami penurunan berat badan sebanyak 15 kg setelah kecelakaan karena sulit memenuhi kebutuhan makanan dan cairan."
Data Objektif:
- Penurunan berat badan signifikan (15 kg).
- Asupan cairan kurang dari 2 liter per hari (dehidrasi ringan).
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Asupan Nutrisi: Meningkat
- Indikator: Pasien dapat mengkonsumsi makanan dan cairan sesuai kebutuhan tubuh.
2. Status Nutrisi: Membaik
- Indikator: Berat badan pasien kembali sesuai rentang normal.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Nutrisi
- Kaji pola makan dan kebutuhan nutrisi pasien.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menyusun rencana makan yang sesuai.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya pemenuhan nutrisi yang adekuat.
- Monitoring asupan nutrisi dan cairan pasien.
2. Manajemen Berat Badan
- Pantau berat badan pasien secara berkala.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan program peningkatan berat badan yang aman.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang cara meningkatkan berat badan secara bertahap.
- Evaluasi kemajuan peningkatan berat badan pasien.
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan "Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh" dipilih karena pasien mengalami penurunan berat badan yang signifikan akibat asupan nutrisi dan cairan yang tidak adekuat. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius jika tidak segera diatasi.
Luaran yang diharapkan adalah peningkatan asupan nutrisi dan cairan serta perbaikan status nutrisi pasien, ditandai dengan peningkatan berat badan. Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup manajemen nutrisi dan berat badan, dengan kolaborasi ahli gizi, edukasi pasien dan keluarga, serta pemantauan yang berkelanjutan. -
Article No. 14652 | 23 Mar 2025
Klinis : Data Subjektif: - "Pendengaran saya sedikit terganggu di Purwokerto karena lingkungan yang ramai dan suara kendaraan." Data Objektif: - Tidak ada keluhan penggunaan alat bantu dengar.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Gangguan Pendengaran Berhubungan dengan Kebisingan Lingkungan
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Pendengaran didefinisikan sebagai kondisi dimana individu mengalami penurunan atau kehilangan kemampuan mendengar, baik sementara maupun menetap. Tanda dan gejala yang muncul dapat berupa kesulitan mendengar, rasa penuh di telinga, dan ketidaknyamanan akibat pemaparan suara.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan gangguan pendengaran terkait kebisingan lingkungan antara lain: Pasien dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang bising, Pasien mampu mengurangi paparan terhadap kebisingan, dan Pasien tidak mengalami komplikasi lebih lanjut akibat gangguan pendengaran.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan meliputi: Edukasi mengenai penyebab dan dampak gangguan pendengaran, Pemberian alat bantu dengar jika diperlukan, Manajemen lingkungan untuk mengurangi paparan kebisingan, serta Konseling dan dukungan psikologis bagi pasien.
Dengan demikian, pendekatan keperawatan yang komprehensif berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dapat membantu pasien mengatasi gangguan pendengaran akibat paparan kebisingan di lingkungannya. -
Article No. 14653 | 23 Mar 2025
Klinis : Data Subjektif: - "Saya minum kurang dari 2 liter sehari." Data Objektif: - Tuan Y mengalami dehidrasi ringan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit volume cairan
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit volume cairan adalah keadaan di mana individu mengalami kekurangan cairan tubuh yang dapat mengancam kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan defisit volume cairan adalah pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan yang adekuat, bebas dari tanda-tanda dehidrasi, dan dapat memenuhi kebutuhan cairan sehari-hari.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi defisit volume cairan meliputi:
1. Pantau intake dan output cairan pasien.
2. Anjurkan pasien untuk meningkatkan asupan cairan.
3. Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian cairan intravena atau suplemen cairan jika diperlukan.
4. Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya menjaga asupan cairan yang adekuat.
Dengan data subjektif "Saya minum kurang dari 2 liter sehari" dan data objektif "Tuan Y mengalami dehidrasi ringan", maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Defisit volume cairan. Tujuan keperawatan adalah mempertahankan keseimbangan cairan yang adekuat, bebas dari tanda-tanda dehidrasi, dan pasien dapat memenuhi kebutuhan cairan sehari-hari. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan intake dan output cairan, anjuran untuk meningkatkan asupan cairan, kolaborasi dengan tim medis, serta edukasi kepada pasien dan keluarga. -
Article No. 14654 | 23 Mar 2025
Klinis : Data Subjektif : • Tuan Y mengatakan "pendengaran saya selama di purwokerto ini agak terganggu karena lingkungan yang ramai dan suara kendaraan bermotor" Data objektif : tidak menggunakan alat bantu pendengaran
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang Anda berikan, berikut adalah diagnosis keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi tersebut:
Diagnosis Keperawatan:
Gangguan Sensori Persepsi: Pendengaran
Penjelasan Singkat:
Gangguan Sensori Persepsi: Pendengaran adalah ketidakmampuan atau perubahan dalam menerima, mengorganisasi, dan menginterpretasi stimuli auditori secara akurat. Tuan Y mengeluhkan bahwa pendengarannya terganggu karena lingkungan yang ramai dan suara kendaraan bermotor di Purwokerto.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Gangguan dalam menerima, mengatur, dan/atau menginterpretasi stimuli auditori.
Karakteristik Utama: Mengeluhkan perubahan atau ketidakmampuan dalam mendengar.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang Diharapkan:
1. Klien dapat mengenali dan menggunakan alat bantu pendengaran dengan benar.
2. Klien dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang bising.
3. Klien dapat berkomunikasi dengan efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen Sensori: Pendengaran
2. Peningkatan Komunikasi: Sensori Persepsi
3. Peningkatan Kenyamanan: Sensori Persepsi
Sebagai perawat, saya akan membantu Tuan Y untuk mengenali dan menggunakan alat bantu pendengaran dengan benar, serta menyesuaikan diri dengan lingkungan yang bising agar dapat berkomunikasi secara efektif. Saya juga akan memberikan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi gangguan sensori persepsi pada pendengarannya. -
Article No. 14655 | 23 Mar 2025
Klinis : anemia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi anemia.
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Volume Cairan Tubuh (00027)
Penjelasan: Anemia dapat menyebabkan penurunan volume cairan tubuh akibat kurangnya jumlah sel darah merah yang dapat membawa oksigen ke seluruh tubuh.
2. Fatigue (00093)
Penjelasan: Anemia dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan energi karena rendahnya kadar hemoglobin yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
3. Intoleransi Aktivitas (00092)
Penjelasan: Anemia dapat menyebabkan ketidakmampuan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari akibat penurunan kapasitas fungsional.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI):
SDKI merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan respons pasien terhadap masalah tersebut. Untuk kondisi anemia, SDKI mencakup definisi, faktor yang terkait, karakteristik definisi, dan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk mengukur hasil intervensi keperawatan. Untuk kondisi anemia, SLKI dapat mencakup indikator outcome seperti peningkatan volume cairan tubuh, peningkatan energi, dan peningkatan toleransi aktivitas.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang dapat dilakukan. Untuk kondisi anemia, SIKI dapat mencakup intervensi seperti pemantauan tanda-tanda vital, pemberian suplemen zat besi, dan edukasi tentang manajemen anemia.
Dengan menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandardisasi untuk pasien dengan kondisi anemia. -
Article No. 14656 | 23 Mar 2025
Klinis : anemia
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai untuk Kondisi Anemia:
Diagnosis Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi anemia adalah "Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh" (00002). Anemia merupakan suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah atau hemoglobin dalam darah berada di bawah nilai normal, yang dapat disebabkan oleh defisiensi zat besi, perdarahan, atau gangguan produksi sel darah merah. Diagnosis keperawatan ini menggambarkan keadaan di mana asupan nutrisi atau zat gizi yang diperlukan tubuh tidak dapat terpenuhi, sehingga menyebabkan anemia.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Peningkatan Status Nutrisi (1004): Luaran ini menggambarkan tercapainya keseimbangan antara asupan nutrisi dengan kebutuhan tubuh, yang ditandai dengan peningkatan kadar hemoglobin, peningkatan energi, dan peningkatan berat badan sesuai dengan status gizi yang sehat.
2. Pemulihan Kesehatan (1902): Luaran ini menggambarkan tercapainya pemulihan kondisi kesehatan secara umum, yang ditandai dengan penurunan gejala anemia, peningkatan toleransi aktivitas, dan peningkatan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Pengetahuan: Manajemen Anemia (1820): Luaran ini menggambarkan tercapainya peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga tentang manajemen anemia, termasuk pemahaman tentang penyebab, gejala, pengobatan, dan langkah-langkah pencegahan anemia.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nutrisi (1100): Intervensi ini bertujuan untuk mengoptimalkan asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk mengatasi anemia, seperti zat besi, vitamin B12, dan folat. Intervensi ini dapat mencakup pengkajian status nutrisi, pemberian diet tinggi zat besi, suplementasi zat besi atau vitamin, dan pemantauan asupan nutrisi.
2. Manajemen Perdarahan (4010): Intervensi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menangani penyebab perdarahan, jika anemia disebabkan oleh perdarahan. Intervensi ini dapat mencakup pemeriksaan penyebab perdarahan, pemberian obat-obatan untuk menghentikan perdarahan, dan tindakan untuk mengatasi sumber perdarahan.
3. Edukasi Kesehatan (5510): Intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang anemia, termasuk penyebab, gejala, pengobatan, dan langkah-langkah pencegahan. Intervensi ini dapat mencakup pemberian informasi, penyusunan rencana edukasi, dan evaluasi pemahaman pasien.
4. Manajemen Kelelahan (0180): Intervensi ini bertujuan untuk mengatasi kelelahan yang sering dialami oleh pasien dengan anemia. Intervensi ini dapat mencakup penilaian tingkat kelelahan, pengaturan aktivitas dan istirahat, serta pemberian intervensi terapeutik untuk mengatasi kelelahan.
Dengan menerapkan diagnosis keperawatan, luaran, dan intervensi yang sesuai, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan efektif untuk mengatasi kondisi anemia pada pasien. -
Article No. 14657 | 23 Mar 2025
Klinis : Problem dari data dibawah adalah Data Subjektif : Pasien mengatakan “Saya pernah mengalami krisis kehidupan,” “Terkadang saya merasa tertekan tetapi disisi lain saya terkadang merasa rileks,” “Ketika saya marah saya lebih dulu meluapkan emosi daripada mencari problem solving.” Data Objektif : • Pasien tampak sedikit gelisah. • Pasien sulit fokus. • Mimik wajah pasien tampak mudah berubah.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Koping Individu Tidak Efektif
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Koping Individu Tidak Efektif didefinisikan sebagai ketidakmampuan seseorang untuk melakukan penilaian dan mengambil tindakan untuk mengatasi stressor yang dihadapi secara efektif.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari Koping Individu Tidak Efektif adalah pasien dapat menunjukkan koping adaptif, mampu menggunakan sumber dan strategi koping yang efektif, serta dapat mengelola stressor dengan baik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
1. Identifikasi penyebab stres dan tingkat kemampuan koping pasien.
2. Ajarkan teknik relaksasi dan manajemen stres.
3. Bantu pasien mengidentifikasi sumber daya koping yang tersedia.
4. Dukung pasien untuk menggunakan strategi koping yang adaptif.
5. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan yang komprehensif.
Dengan penerapan diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai, diharapkan pasien dapat meningkatkan kemampuan kopingnya dalam menghadapi permasalahan yang dialami. -
Article No. 14658 | 23 Mar 2025
Klinis : data subjektif : pasien mengatakan "saya pernah mengalami krisis kehidupan" "terkadang saya merasa tertekan tetapi disisi lain saya terkadang merasa rileks" "ketika saya marah, saya lebih dulu meluapkan emosi daripada mencari problem solving" data objektif : pasien tampak sedikit gelisah, pasien sulit fokus, mimik wajah pasien tampak mudah berubah carikanlah problem dan etiologi dari kasus di atas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Selamat siang. Sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan analisis dan rekomendasi terkait kasus yang Anda paparkan.
Berdasarkan data subjektif yang diberikan, yaitu pasien mengatakan pernah mengalami krisis kehidupan, terkadang merasa tertekan namun juga merasa rileks, serta cenderung meluapkan emosi daripada mencari solusi, serta data objektif yang menunjukkan pasien tampak sedikit gelisah, sulit fokus, dan mimik wajah mudah berubah, maka dapat disimpulkan bahwa pasien memiliki permasalahan terkait gangguan koping.
Diagnosa Keperawatan yang sesuai adalah:
1. Gangguan Koping (NANDA-I: Coping Ineffective)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan penilaian kognitif dan afektif yang realistis atas suatu stresor, serta memilih respons yang tepat untuk mengatasinya.
Etiologi (SIKI):
a. Krisis situasional (misalnya, kehilangan, perubahan status kesehatan)
b. Kurangnya keterampilan koping
c. Ketidakmampuan mengidentifikasi sumber stres
d. Kecemasan
Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Terapi kognitif
2. Manajemen stres
3. Dukungan emosional
4. Edukasi koping adaptif
Evaluasi (SDKI):
1. Pasien mampu mengidentifikasi sumber stres
2. Pasien mampu menggunakan strategi koping yang efektif
3. Pasien mampu mengelola emosi dengan baik
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami kasus tersebut. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. Terima kasih. -
Article No. 14659 | 23 Mar 2025
Klinis : bibir sumbing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Gangguan Integritas Kulit
Penjelasan:
Kondisi bibir sumbing merupakan salah satu jenis gangguan integritas kulit. Dalam Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Gangguan Integritas Kulit didefinisikan sebagai "Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis".
Pada kasus bibir sumbing, terjadi kerusakan pada struktur dan fungsi kulit di area bibir, yang dapat menyebabkan gangguan estetika, kesulitan makan, bicara, dan masalah psikososial.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) untuk Gangguan Integritas Kulit mencakup luaran seperti Integritas Kulit: Luka Tertutup, Integritas Kulit: Jaringan Sehat, dan Manajemen Nyeri. Perawat akan fokus pada pemulihan integritas kulit, manajemen nyeri, dan pencegahan komplikasi.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) untuk Gangguan Integritas Kulit mencakup intervensi seperti Perawatan Luka, Manajemen Nyeri, dan Terapi Bermain. Perawat akan melakukan perawatan luka, manajemen nyeri, dan intervensi terapeutik untuk mendukung penyembuhan dan adaptasi pasien.
Sebagai perawat, saya akan bekerja dalam tim multidisiplin yang terdiri dari dokter, ahli gizi, terapis wicara, dan profesional lainnya untuk memberikan perawatan holistik dan komprehensif bagi pasien dengan bibir sumbing.