Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19644 | 14 Jul 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan sakit pada daerah lambung kanan sakit. Diagnosis awal adalah kolelitiasis
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, yaitu pasien pria usia 45 tahun dengan keluhan sakit pada daerah lambung kanan dan diagnosis awal kolelitiasis, diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Nyeri akut
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
Karakteristik Mayor: Pasien mengeluh rasa nyeri pada daerah lambung kanan, skala nyeri yang dilaporkan, ekspresi wajah menunjukkan nyeri.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Pasien melaporkan nyeri berkurang.
2. Pasien menunjukkan perilaku yang mengarah pada pengurangan nyeri.
3. Pasien mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri yang efektif.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi.
b. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik yang sesuai.
c. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, dan kompres hangat.
d. Monitor efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri.
2. Manajemen Tanda Vital
a. Pantau tanda-tanda vital secara berkala.
b. Identifikasi adanya perubahan tanda-tanda vital yang berhubungan dengan nyeri.
c. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memberikan intervensi yang sesuai.
3. Dukungan Emosional
a. Dengarkan keluhan pasien dengan empati.
b. Berikan informasi yang jelas dan lengkap mengenai kondisi dan rencana perawatan.
c. Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan emosional.
Penjelasan Rinci:
Diagnosa keperawatan "Nyeri akut" dipilih karena pasien mengalami keluhan sakit pada daerah lambung kanan, yang merupakan salah satu gejala dari kolelitiasis (batu empedu). Nyeri akut adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Karakteristik mayor yang terlihat pada pasien adalah adanya keluhan nyeri pada daerah lambung kanan.
Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah pasien melaporkan nyeri berkurang, menunjukkan perilaku yang mengarah pada pengurangan nyeri, dan dapat mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri yang efektif. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan asuhan keperawatan adalah mengatasi masalah nyeri yang dialami oleh pasien.
Intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran tersebut meliputi manajemen nyeri, manajemen tanda vital, dan dukungan emosional. Manajemen nyeri bertujuan untuk mengkaji nyeri secara komprehensif, memberikan analgesik sesuai kolaborasi, serta mengajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri. Manajemen tanda vital bertujuan untuk memantau perubahan tanda-tanda vital yang berhubungan dengan nyeri. Dukungan emosional bertujuan untuk memberikan empati, informasi yang jelas, serta melibatkan keluarga dalam memberikan dukungan.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu melaporkan nyeri berkurang, menunjukkan perilaku yang mengarah pada pengurangan nyeri, dan dapat mendemonstrasikan teknik manajemen nyeri yang efektif. -
Article No. 19645 | 14 Jul 2025
Klinis : nyeri kandung kemih
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kandung Kemih (00013)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial pada kandung kemih.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00013
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial pada kandung kemih.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1406 Kontrol Nyeri
Definisi: Kemampuan individu untuk mengontrol atau mengurangi nyeri yang dirasakan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 3340 Manajemen Nyeri
Definisi: Mencegah, mengurangi, atau menghilangkan nyeri yang dialami pasien.
Sebagai seorang perawat, saya memahami bahwa nyeri kandung kemih dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan gangguan aktivitas bagi pasien. Oleh karena itu, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen nyeri, seperti pemberian obat-obatan analgesik, terapi kompres hangat, dan teknik-teknik relaksasi. Selain itu, edukasi kepada pasien mengenai cara-cara mengelola nyeri juga penting dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam mengontrol nyeri yang dialami. -
Article No. 19646 | 14 Jul 2025
Klinis : nyeri kandung kemih
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi nyeri kandung kemih sesuai dengan panduan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri kandung kemih (Kode: 00013)
Definisi:
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial pada kandung kemih.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Kandung Kemih (Kode: 00013)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial pada kandung kemih.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Bebas Nyeri (Kode: 1605)
Definisi: Mencapai dan mempertahankan kondisi bebas atau terkendalinya nyeri.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Nyeri (Kode: 1400)
Definisi: Pengaturan aktivitas dan lingkungan untuk memfasilitasi kenyamanan pasien selama mengalami nyeri.
Penjelasan singkat:
Nyeri kandung kemih adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial pada kandung kemih. Tujuan asuhan keperawatan adalah mencapai dan mempertahankan kondisi bebas atau terkendalinya nyeri, yang dapat dicapai melalui intervensi manajemen nyeri seperti pengaturan aktivitas dan lingkungan untuk memfasilitasi kenyamanan pasien. -
Article No. 19647 | 14 Jul 2025
Klinis : nyeri berhubungan dengn distensi kandung kemih
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi nyeri berhubungan dengan distensi kandung kemih.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut (10019)
Definisi (SDKI):
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah tersebut (International Association for the Study of Pain).
Faktor Terkait (SDKI):
- Distensi kandung kemih
Gejala/Karakteristik Utama (SDKI):
- Keluhan nyeri
- Ekspresi wajah menunjukkan nyeri
- Perilaku protektif terhadap area yang nyeri
Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Nyeri (10006)
Definisi: Mencegah, mengurangi, dan mengatasi nyeri serta meningkatkan toleransi terhadap nyeri.
Kode: 10006
2. Pemantauan Tanda Vital (10025)
Definisi: Mengidentifikasi dan mencatat tanda-tanda vital.
Kode: 10025
3. Manajemen Cairan (10049)
Definisi: Mengatur masukan dan pengeluaran cairan untuk mempertahankan keseimbangan cairan.
Kode: 10049
Hasil Keperawatan (SIKI):
1. Kontrol Nyeri (30002)
Definisi: Tingkat kenyamanan individu yang dapat dikontrol terkait sensasi nyeri.
Kode: 30002
2. Status Cairan (30007)
Definisi: Keseimbangan cairan tubuh.
Kode: 30007
Dengan demikian, diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, serta kode dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi nyeri berhubungan dengan distensi kandung kemih telah saya sampaikan. Semoga informasi ini bermanfaat. -
Article No. 19648 | 14 Jul 2025
Klinis : pemeliharaan kesehatan tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pemeliharaan kesehatan tidak efektif, sesuai dengan tone akademis dan persona pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif (00099)
Definisi:
Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mencari, memperoleh, dan/atau menggunakan sumber daya yang dibutuhkan untuk mempertahankan kesejahteraan kesehatan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00099
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mencari, memperoleh, dan/atau menggunakan sumber daya yang dibutuhkan untuk mempertahankan kesejahteraan kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: LS 01.02
Definisi: Tingkat kemampuan individu/keluarga dalam melakukan perilaku pemeliharaan kesehatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: IP 01.02.01
Definisi: Pemberian bantuan kepada individu/keluarga untuk mengidentifikasi, mencari, memperoleh, dan/atau menggunakan sumber daya yang dibutuhkan untuk mempertahankan kesejahteraan kesehatan.
Penjelasan singkat:
Diagnosa Keperawatan "Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif" menggambarkan ketidakmampuan individu atau keluarga dalam mengidentifikasi, mencari, memperoleh, dan/atau menggunakan sumber daya yang dibutuhkan untuk mempertahankan kesejahteraan kesehatan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memberikan bantuan kepada individu/keluarga untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam melakukan perilaku pemeliharaan kesehatan. -
Article No. 19649 | 14 Jul 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan nyeri dibagian lambung kanan. Diagnosis medis adalah batu empedu.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut:
Berdasarkan kondisi pasien pria, usia 45 tahun, dengan keluhan nyeri di bagian lambung kanan dan diagnosis medis batu empedu, maka Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
a. Nyeri akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
Tanda dan gejala: Pasien mengeluhkan nyeri di bagian lambung kanan, skala nyeri meningkat, perubahan tanda-tanda vital (peningkatan tekanan darah, nadi, dan pernapasan).
b. Gangguan rasa nyaman: Nyeri
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
Tanda dan gejala: Pasien mengeluhkan nyeri di bagian lambung kanan, perubahan ekspresi wajah, gelisah, ketidakmampuan untuk beristirahat.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Kontrol Nyeri
Definisi: Kemampuan untuk mengontrol atau mengurangi rasa nyeri.
Kriteria Hasil:
1) Pasien dapat menyatakan nyeri berkurang.
2) Pasien dapat mengenali tanda dan gejala nyeri.
3) Pasien dapat menerapkan teknik-teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
4) Pasien dapat mendeskripsikan strategi manajemen nyeri yang efektif.
b. Kenyamanan: Tidak Terganggu
Definisi: Keadaan subjektif dan unik dari kenyamanan, yang dicirikan oleh perasaan tenang, damai, dan sejahtera.
Kriteria Hasil:
1) Pasien dapat menunjukkan ekspresi wajah yang rileks.
2) Pasien dapat menjelaskan strategi untuk mengatasi ketidaknyamanan.
3) Pasien dapat mempertahankan istirahat yang adekuat.
4) Pasien dapat berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Manajemen Nyeri
1) Kaji nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, keparahan/intensitas, dan faktor pencetus.
2) Observasi tanda-tanda vital dan respons nonverbal terhadap nyeri.
3) Kolaborasi pemberian analgesik sesuai resep.
4) Ajarkan teknik-teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, distraksi, dan kompres hangat.
5) Evaluasi efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri.
b. Peningkatan Kenyamanan
1) Kaji faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan pasien.
2) Fasilitasi lingkungan yang tenang dan nyaman.
3) Kolaborasi pemberian obat-obatan untuk mengurangi ketidaknyamanan.
4) Ajarkan teknik-teknik relaksasi dan manajemen stres.
5) Libatkan keluarga dalam upaya meningkatkan kenyamanan pasien.
6) Evaluasi efektivitas intervensi dalam meningkatkan kenyamanan pasien.
Dengan penerapan Diagnosa Keperawatan, Luaran/Output, dan Intervensi Keperawatan yang sesuai, diharapkan pasien dapat mencapai kontrol nyeri yang baik dan kenyamanan yang optimal selama proses perawatan. -
Article No. 19555 | 13 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan nyeri dada, tekanna darah cenderung tinggi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan untuk kondisi pasien dengan keluhan nyeri dada dan tekanan darah yang cenderung tinggi.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien tersebut adalah "Nyeri Akut" yang ditandai dengan pasien mengeluhkan nyeri dada. Nyeri akut merupakan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pasien akan melaporkan penurunan tingkat nyeri dalam skala 0-10, dari skala awal menjadi skala yang lebih rendah.
2. Pasien akan menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil, dengan tekanan darah dalam rentang normal.
3. Pasien akan mampu mengenali dan mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri.
4. Pasien akan mendemonstrasikan penggunaan teknik manajemen nyeri yang efektif.
5. Pasien akan menunjukkan peningkatan kemampuan untuk beraktivitas sesuai toleransi.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor yang mempengaruhi nyeri.
2. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, apoteker) untuk pemberian terapi analgesik yang sesuai.
3. Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin, dan teknik pernafasan.
4. Lakukan pemantauan tanda-tanda vital secara berkala, terutama tekanan darah.
5. Identifikasi dan atasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tekanan darah, seperti stres, pola makan, aktivitas fisik, dan kepatuhan minum obat.
6. Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang penyebab, gejala, dan manajemen nyeri serta hipertensi.
7. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk melakukan pemeriksaan diagnostik yang diperlukan, seperti pemeriksaan jantung.
8. Bantu pasien dalam merencanakan dan melakukan aktivitas sesuai dengan toleransi, serta memantau respons pasien terhadap aktivitas.
9. Lakukan evaluasi secara berkala terhadap efektivitas intervensi yang diberikan dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
Penjelasan di atas mencakup diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang dapat diterapkan untuk menangani kondisi pasien dengan keluhan nyeri dada dan tekanan darah yang cenderung tinggi. Harapannya, informasi ini dapat memberikan pemahaman yang komprehensif bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang optimal. -
Article No. 19556 | 13 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan nyeri dada, tekanna darah cenderung tinggi 170/90mmHg dengan nicardipin 1mg/jam
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan kondisi pasien yang mengeluhkan nyeri dada dan memiliki tekanan darah cenderung tinggi (170/90 mmHg) dengan pemberian nicardipin 1 mg/jam, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Nyeri Akut (Acute Pain)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Kriteria Hasil:
a. Pasien melaporkan penurunan intensitas nyeri.
b. Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam rentang normal.
c. Pasien menunjukkan perilaku yang sesuai untuk mengatasi nyeri.
d. Pasien melaporkan kemampuan untuk beristirahat dan tidur.
2. Kriteria Hasil:
a. Pasien melaporkan tekanan darah dalam rentang normal.
b. Pasien menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil.
c. Pasien menunjukkan kekuatan nadi dan perfusi perifer yang adekuat.
d. Pasien melaporkan tidak ada tanda-tanda komplikasi kardiovaskular.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Nyeri (Pain Management)
a. Kaji karakteristik nyeri (lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas).
b. Lakukan intervensi farmakologis sesuai resep (pemberian nicardipin 1 mg/jam).
c. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (teknik relaksasi, distraksi, dll.).
d. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk evaluasi dan pengaturan tatalaksana nyeri.
2. Manajemen Hipertensi (Hypertension Management)
a. Kaji tanda dan gejala hipertensi (tekanan darah, kekuatan nadi, dll.).
b. Lakukan intervensi farmakologis sesuai resep (pemberian nicardipin 1 mg/jam).
c. Ajarkan pasien tentang manajemen gaya hidup sehat (diet, aktivitas, dll.).
d. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk evaluasi dan pengaturan tatalaksana hipertensi.
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan "Nyeri Akut" dan "Manajemen Hipertensi" dipilih karena sesuai dengan kondisi pasien yang mengeluhkan nyeri dada dan memiliki tekanan darah cenderung tinggi. Luaran/output yang diharapkan meliputi penurunan intensitas nyeri, stabilisasi tanda-tanda vital, dan pencegahan komplikasi kardiovaskular. Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup manajemen nyeri melalui farmakoterapi dan teknik nonfarmakologis, serta manajemen hipertensi melalui farmakoterapi, edukasi gaya hidup, dan kolaborasi dengan tim kesehatan lain. -
Article No. 19557 | 13 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan badan pegal-pegal, tekanna darah cenderung tinggi 170/90mmHg dengan nicardipin 1mg/jam
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan kondisi pasien yang mengeluhkan badan pegal-pegal dan tekanan darah cenderung tinggi (170/90 mmHg) dengan terapi nicardipin 1 mg/jam, diagnosa keperawatan yang sesuai menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah:
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer
Definisi: Penurunan sirkulasi darah ke jaringan perifer yang dapat mengancam kesehatan.
Penyebab: Perubahan fisiologis (hipertensi), penggunaan obat-obatan (nicardipin).
Tanda dan Gejala: Pasien mengeluhkan badan pegal-pegal, tekanan darah cenderung tinggi.
Luaran/Output yang Diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran sebagai berikut:
1. Perfusi Jaringan Perifer Membaik
a. Kriteria Hasil:
- Pasien melaporkan pengurangan keluhan badan pegal-pegal
- Tekanan darah pasien dalam batas normal (120-130/80-85 mmHg)
- Pasien menunjukkan peningkatan toleransi aktivitas
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang perlu dilakukan:
1. Manajemen Hipertensi
a. Monitoring tekanan darah secara teratur
b. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan dalam pengaturan terapi antihipertensi
c. Edukasi pasien tentang pentingnya kepatuhan minum obat dan modifikasi gaya hidup
d. Observasi efek samping dan interaksi obat-obatan
2. Manajemen Aktivitas
a. Evaluasi tingkat aktivitas dan toleransi pasien
b. Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuannya
c. Anjurkan pasien untuk beristirahat yang cukup
d. Latih pasien dalam melakukan aktivitas fisik yang sesuai
3. Manajemen Nyeri
a. Identifikasi penyebab dan karakteristik nyeri yang dirasakan pasien
b. Berikan intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengurangi nyeri
c. Evaluasi efektivitas intervensi dalam mengurangi keluhan badan pegal-pegal
Melalui intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu peningkatan perfusi jaringan perifer, penurunan tekanan darah, dan pengurangan keluhan badan pegal-pegal. -
Article No. 19558 | 13 Jul 2025
Klinis : hipoksia diagnosis keperawatan
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi hipoksia.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi hipoksia:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi hipoksia adalah "Penurunan Perfusi Jaringan Perifer" (SDKI, 2017). Penurunan perfusi jaringan perifer mengacu pada kondisi di mana terjadi penurunan aliran darah ke jaringan-jaringan tubuh, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan oksigen pada tingkat seluler. Hipoksia merupakan salah satu penyebab utama dari penurunan perfusi jaringan perifer.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dengan hipoksia dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Perfusi Jaringan: Sirkulasi (SLKI, 2019)
- Kriteria hasil: Pasien menunjukkan tanda-tanda perfusi jaringan yang adekuat, seperti pengisian kapiler yang baik, suhu ekstremitas yang hangat, dan saturasi oksigen yang dalam batas normal.
- Target: Pasien mencapai skor ≥ 4 (dari skala 1-5) untuk kriteria hasil tersebut.
2. Oksigenasi (SLKI, 2019)
- Kriteria hasil: Pasien menunjukkan status oksigenasi yang memadai, seperti nilai saturasi oksigen yang stabil dan sesuai dengan kebutuhan tubuh.
- Target: Pasien mencapai skor ≥ 4 (dari skala 1-5) untuk kriteria hasil tersebut.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk membantu pasien dengan hipoksia mencapai luaran yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang diperlukan:
1. Manajemen Oksigen (SIKI, 2018)
- Tujuan: Mempertahankan kadar oksigen dalam darah dan jaringan pada tingkat yang optimal.
- Aktivitas: Memantau status oksigenasi, menyesuaikan terapi oksigen, memantau tanda-tanda vital, dan mengajarkan teknik napas dalam.
2. Manajemen Perfusi (SIKI, 2018)
- Tujuan: Mempertahankan perfusi jaringan yang adekuat.
- Aktivitas: Memantau tanda-tanda vital, mengatur posisi pasien, memfasilitasi mobilisasi, dan menjaga suhu tubuh.
3. Manajemen Respirasi (SIKI, 2018)
- Tujuan: Mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal.
- Aktivitas: Memantau pola napas, mengajarkan teknik relaksasi pernapasan, dan menyediakan alat bantu pernapasan jika diperlukan.
Dengan menerapkan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dengan hipoksia dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu mempertahankan perfusi jaringan yang adekuat dan status oksigenasi yang optimal.