Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 15041 | 08 Apr 2025
Klinis : Data subjektif : Ny. S Mengatakan bahwa ia pernah melakukan tes darah yang hasilnya menunjukkan bahwa Ny. S menderita penyakit bronkitis. Data objektif :- problem dan etiology nya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny. S dengan nada akademis dan persona sebagai pakar keperawatan.
Diagnosa Keperawatan: Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka dan efektif, dengan indikator seperti frekuensi pernapasan dalam rentang normal, tidak ada retraksi dinding dada, dan bunyi napas normal.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain pemantauan status pernapasan, pengisapan lendir jika diperlukan, pemberian bronkodilator, dan edukasi pasien serta keluarga tentang teknik batuk efektif.
Etiologi:
Berdasarkan data subjektif yang diberikan, dapat diidentifikasi etiologi dari Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas pada Ny. S adalah adanya penyakit bronkitis yang dideritanya. Bronkitis dapat menyebabkan inflamasi dan peningkatan sekresi pada saluran pernapasan, sehingga berdampak pada ketidakefektifan bersihan jalan napas.
Jadi, secara ringkas, Diagnosa Keperawatan yang sesuai untuk kasus Ny. S adalah Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas yang disebabkan oleh penyakit bronkitis yang dideritanya. -
Article No. 15042 | 08 Apr 2025
Klinis : Data subjektif : Ny. S Mengatakan bahwa ia pernah melakukan tes darah yang hasilnya menunjukkan bahwa Ny. S menderita penyakit bronkitis. Data objektif : - Data subjektif : Ny. S mengatakan bahwa ia memiliki pola makan yang kurang seimbang karena sering melewatkan sarapan dan hanya makan sebanyak 2 kali dalam sehari serta tidak mengonsumsi vitamin tambahan. Makanan yang dikonsumsi Ny. S didominasi dengan rasa asin, namun Ny. S tetap rutin mengonsumsi sayur. Data objektif : • Berat badan : 60 kg • Tinggi badan : 156 cm Data subjektif : Ny. S mengatakan hanya minum air putih sebanyak 1,5 Liter perhari, jarang merasa haus, dan minum kopi setiap hari. Data objektif : • Kulit kering Data subjektif : Ny. S mengatakan bahwa makanan yang dikonsumsinya didominasi oleh rasa asin. Data objektif : - Data subjektif : Ny. S mengatakan bahwa ia tidak mengakami masalah dalam tidurnya, seperti insomnia dan tidak memerlukan obat atau aktivitas khusus yang membantu pola tidurnya. Bantal yang diperlukan biasanya 3 bantal dalam kondisi lampu menyala. Data objektif : - Data subjektif : Ny. S mengatakan bahwa ia memiliki luka bakar di daerah punggung kaki akibat kecelakaan dan kulit kering dibagian kaki dan perut. Data objektif : • Bekas luka • Kulit kering di perut Data subjektif : Ny. S mengatakan bahwa nafsu makannya terkadang menurun akibat kelelahan. Data objektif : - Data subjektif : Ny. S mengatakan bahwa ia pernah merasa tidak ada harapan dalam beberapa kondisi. Data objektif : - Sebutkan semua problem dan etiologinya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny. S yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Etiologi:
- Pola makan yang tidak seimbang (sering melewatkan sarapan, hanya makan 2 kali sehari)
- Konsumsi makanan yang didominasi rasa asin
- Kurang mengonsumsi vitamin tambahan
2. Risiko Dehidrasi
Etiologi:
- Konsumsi air putih yang kurang (hanya 1,5 liter per hari)
- Jarang merasa haus
- Konsumsi kopi setiap hari
3. Intoleransi Aktivitas
Etiologi:
- Kelelahan yang menyebabkan penurunan nafsu makan
4. Kerusakan Integritas Kulit
Etiologi:
- Kulit kering di beberapa area (kaki dan perut)
- Bekas luka bakar di daerah punggung kaki
5. Risiko Gangguan Harga Diri
Etiologi:
- Perasaan tidak ada harapan dalam beberapa kondisi
Penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien yang menjadi fokus intervensi keperawatan. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mengukur keberhasilan intervensi keperawatan. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan pasien.
Dalam kasus Ny. S, diagnosa keperawatan dan etiologinya telah saya jabarkan berdasarkan standar SDKI-SLKI-SIKI. Dengan demikian, perawat dapat mengembangkan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengatasi masalah kesehatan Ny. S secara komprehensif. -
Article No. 15043 | 08 Apr 2025
Klinis : Data subjektif : Ny. S Mengatakan bahwa ia pernah melakukan tes darah yang hasilnya menunjukkan bahwa Ny. S menderita penyakit bronkitis. Data objektif : -
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan data subjektif yang diberikan, yaitu Ny. S mengatakan pernah melakukan tes darah yang hasilnya menunjukkan menderita penyakit bronkitis, maka dapat ditegakkan diagnosis keperawatan sebagai berikut:
Diagnosis Keperawatan:
Risiko Infeksi Saluran Pernapasan Akut
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi Saluran Pernapasan Akut adalah keadaan di mana individu rentan mengalami infeksi akut pada saluran pernapasan atas dan/atau bawah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bebas dari infeksi saluran pernapasan akut
2. Bebas dari komplikasi infeksi saluran pernapasan akut
3. Menunjukkan pola napas normal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pemantauan tanda-tanda vital
2. Manajemen jalan napas
3. Manajemen oksigenasi
4. Edukasi mengenai infeksi saluran pernapasan akut
5. Manajemen medikasi
Sebagai perawat, saya akan fokus pada pemantauan tanda-tanda vital, manajemen jalan napas dan oksigenasi, serta edukasi kepada Ny. S mengenai infeksi saluran pernapasan akut dan tatalaksananya. Hal ini penting untuk mencegah komplikasi dan memastikan Ny. S dapat mengelola kondisinya dengan baik. -
Article No. 15044 | 08 Apr 2025
Klinis : Data subjektif : Ny. S Mengatakan bahwa ia pernah melakukan tes darah yang hasilnya menunjukkan bahwa Ny. S menderita penyakit bronkitis. Data objektif : - problem dan etiology
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny. S.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas adalah kondisi di mana individu mengalami ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bersih.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
2. Tidak Terjadi Komplikasi Pernapasan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas
2. Fisioterapi Dada
3. Monitoring Respiratory
4. Edukasi Manajemen Penyakit Pernapasan
Berdasarkan data subjektif yang diberikan, Ny. S pernah melakukan tes darah yang menunjukkan bahwa ia menderita penyakit bronkitis. Bronkitis adalah peradangan pada saluran pernapasan (bronkus) yang menyebabkan produksi lendir berlebih, batuk, dan kesulitan bernapas. Kondisi ini dapat menyebabkan ketidakefektifan bersihan jalan napas, sehingga intervensi keperawatan yang diperlukan adalah manajemen jalan napas, fisioterapi dada, monitoring respiratory, dan edukasi manajemen penyakit pernapasan untuk membantu Ny. S mempertahankan jalan napas yang bersih dan mencegah komplikasi pernapasan. -
Article No. 15045 | 08 Apr 2025
Klinis : Data subjektif : Ny. S mengatakan bahwa ia memiliki pola makan yang kurang seimbang karena sering melewatkan sarapan dan hanya makan sebanyak 2 kali dalam sehari serta tidak mengonsumsi vitamin tambahan. Makanan yang dikonsumsi Ny. S didominasi dengan rasa asin, namun Ny. S tetap rutin mengonsumsi sayur. Data objektif : ·Berat badan : 60 kg Tinggi badan : 156 cm problem dan etiologinya apa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Etiologi:
- Pola makan yang tidak seimbang (sering melewatkan sarapan, hanya makan 2 kali sehari)
- Asupan nutrisi yang tidak adekuat (tidak mengonsumsi vitamin tambahan)
SDKI:
Definisi: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI:
Luaran yang diharapkan:
- Pasien menunjukkan pola makan yang seimbang
- Pasien mencapai berat badan ideal
- Pasien tidak mengalami defisiensi nutrisi
SIKI:
Intervensi Keperawatan:
- Kaji pola makan pasien
- Edukasi tentang pola makan seimbang dan pentingnya asupan nutrisi yang adekuat
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan kebutuhan nutrisi pasien
- Monitoring berat badan dan status nutrisi pasien
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan pasien untuk mengidentifikasi penyebab ketidakseimbangan nutrisi dan menyusun rencana perawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Tujuan utamanya adalah membantu pasien mencapai pola makan yang seimbang dan status nutrisi yang optimal. -
Article No. 15046 | 08 Apr 2025
Klinis : Data subjektif : Ny. S mengatakan bahwa ia memiliki luka bakar di daerah punggung kaki akibat kecelakaan dan kulit kering dibagian kaki dan perut. Data objektif : • Bekas luka • Kulit kering di perut problem dan etiologinya apa
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kerusakan Integritas Kulit berhubungan dengan luka bakar dan kulit kering.
Penjelasan:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kerusakan Integritas Kulit adalah gangguan pada epidermis dan/atau dermis. Faktor yang berhubungan dengan diagnosa ini adalah luka bakar dan kulit kering.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan adalah Integritas Kulit Membaik, yang ditandai dengan penyembuhan luka, kulit tidak kering, dan tidak ada tanda-tanda infeksi.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi yang dapat dilakukan adalah Perawatan Luka, Terapi Cairan, Manajemen Kulit Kering, dan Edukasi Perawatan Diri.
Etiologi:
1. Luka bakar akibat kecelakaan yang menyebabkan kerusakan pada kulit.
2. Kulit kering di perut dan kaki yang dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti usia, paparan cuaca, dan kurangnya perawatan kulit.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Kerusakan Integritas Kulit berhubungan dengan luka bakar dan kulit kering. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Perawatan Luka, Terapi Cairan, Manajemen Kulit Kering, dan Edukasi Perawatan Diri untuk membantu penyembuhan luka dan memperbaiki kondisi kulit pasien. -
Article No. 15047 | 08 Apr 2025
Klinis : Data subjektif : Ny. S mengatakan bahwa ia memiliki pola makan yang kurang seimbang karena sering melewatkan sarapan dan hanya makan sebanyak 2 kali dalam sehari serta tidak mengonsumsi vitamin tambahan. Makanan yang dikonsumsi Ny. S didominasi dengan rasa asin, namun Ny. S tetap rutin mengonsumsi sayur. Data objektif : • Berat badan : 60 kg • Tinggi badan : 156 cm problem dan etiologinya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny. S.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh adalah keadaan di mana asupan nutrisi tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Berat Badan: Berat badan stabil dalam rentang normal.
2. Asupan Nutrisi: Asupan nutrisi sesuai kebutuhan.
3. Pemeliharaan Berat Badan: Upaya untuk mempertahankan berat badan sesuai kebutuhan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nutrisi: Mengatur asupan nutrisi sesuai kebutuhan.
2. Edukasi Gizi: Memberikan edukasi terkait kebutuhan gizi yang seimbang.
3. Motivasi Peningkatan Berat Badan: Memotivasi klien untuk meningkatkan berat badan ke dalam rentang normal.
Etiologi:
1. Pola makan yang tidak seimbang: Ny. S sering melewatkan sarapan dan hanya makan sebanyak 2 kali dalam sehari.
2. Asupan nutrisi yang tidak memadai: Ny. S tidak mengonsumsi vitamin tambahan.
Dalam kasus Ny. S, intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi:
1. Mengevaluasi pola makan Ny. S dan memberikan edukasi terkait pola makan yang seimbang.
2. Menghitung kebutuhan nutrisi Ny. S berdasarkan berat badan dan tinggi badan, serta memberikan rekomendasi terkait asupan nutrisi yang sesuai.
3. Memotivasi Ny. S untuk meningkatkan frekuensi makan dan mengonsumsi vitamin tambahan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuhnya. -
Article No. 15048 | 08 Apr 2025
Klinis : Data subjektif : Ny. S mengatakan bahwa ia tidak mengakami masalah dalam tidurnya, seperti insomnia dan tidak memerlukan obat atau aktivitas khusus yang membantu pola tidurnya. Bantal yang diperlukan biasanya 3 bantal dalam kondisi lampu menyala. Data objektif : - problem dan etiologinya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny. S:
Diagnosa Keperawatan: Pola Tidur Efektif
Penjelasan Singkat:
Pada kasus Ny. S, tidak terdapat masalah terkait pola tidur, seperti insomnia atau kebutuhan akan obat atau aktivitas khusus untuk membantu tidurnya. Ny. S juga menyatakan bahwa ia menggunakan 3 bantal saat tidur dalam kondisi lampu menyala, menunjukkan pola tidur yang efektif. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Pola Tidur Efektif.
Standar SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode diagnosis: 10.02.02
- Definisi: Kemampuan individu untuk mempertahankan tidur yang adekuat dan menyegarkan.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode luaran: 10.02.02.01
- Judul luaran: Pola Tidur Efektif
- Definisi: Individu menunjukkan pola tidur yang adekuat dan menyegarkan.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode intervensi: 10.02.02.01
- Judul intervensi: Manajemen Tidur
- Definisi: Pengaturan lingkungan dan aktivitas untuk memfasilitasi tidur yang adekuat dan menyegarkan.
Sebagai perawat, saya akan memastikan bahwa Ny. S dapat mempertahankan pola tidur yang efektif dan menyegarkan tanpa adanya kendala. Saya akan memberikan edukasi dan dukungan yang diperlukan untuk memelihara pola tidur yang optimal. -
Article No. 15049 | 08 Apr 2025
Klinis : Data subjektif : Ny. S mengatakan bahwa nafsu makannya terkadang menurun akibat kelelahan. Data objektif : - problem dan etiologinya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Berdasarkan data subjektif yang Anda berikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Penurunan Nafsu Makan.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Penurunan Nafsu Makan adalah "Pengurangan keinginan untuk makan yang disebabkan oleh faktor fisik, psikologis, atau lingkungan."
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan untuk Penurunan Nafsu Makan adalah Peningkatan Nafsu Makan, yang ditandai dengan peningkatan frekuensi dan jumlah asupan makanan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Penurunan Nafsu Makan antara lain:
1. Identifikasi penyebab penurunan nafsu makan
2. Atur pola makan dan jadwal makan
3. Berikan makanan yang disukai
4. Anjurkan aktivitas fisik yang ringan
5. Berikan dukungan psikologis
Etiologi:
Berdasarkan data subjektif yang diberikan, penyebab dari Penurunan Nafsu Makan pada Ny. S adalah Kelelahan. Kelelahan dapat menyebabkan penurunan nafsu makan karena menurunnya energi dan motivasi untuk makan.
Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 15050 | 08 Apr 2025
Klinis : problem dan etiologinya Data subjektif : Ny. S mengatakan bahwa nafsu makannya terkadang menurun akibat kelelahan. Data objektif : -
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan keluhan dari Ny. S yang mengatakan nafsu makannya terkadang menurun akibat kelelahan, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasannya berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Definisi (SDKI):
Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Etiologi (SDKI):
1. Faktor fisiologis: Kelelahan
Data Subjektif (SLKI):
Ny. S mengatakan nafsu makannya terkadang menurun akibat kelelahan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Monitor asupan nutrisi
2. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi asupan nutrisi
3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan diet yang sesuai
4. Berikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya nutrisi yang adekuat
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh" mengacu pada kondisi di mana asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Dalam kasus Ny. S, faktor penyebabnya adalah kelelahan, yang menyebabkan penurunan nafsu makan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memonitor asupan nutrisi, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi asupan nutrisi, berkolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan diet yang sesuai, serta memberikan pendidikan kesehatan tentang pentingnya nutrisi yang adekuat.