Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 15277 | 10 Apr 2025
Klinis : defisit nutrisi b.d penurunan asupan makan akibat nafsu makan menurun DS: Pasien melaporkan nafsu makan menurun sejak 1 bulan terakhir. DO: Berat badan turun 2 kg dalam 1 bulan (BB saat ini 44 kg, TB 160 cm). Indeks Massa Tubuh (IMT): 17,2 kg/m² (kategori underweight). Keadaan umum cukup, tampak lemah. Tujuan Umum: Status nutrisi pasien membaik dalam 1 bulan, dengan asupan kalori 2000-2500 kalori/hari dan BB meningkat. Tujuan Khusus: Pasien melaporkan nafsu makan meningkat, konsumsi 50-60% porsi (1200-1500 kcal) pada hari ke-7. Pasien konsumsi 80% porsi (1600-2000 kcal), protein 50 g/hari pada hari ke-14. BB naik 0,5-1 kg (target 44,5-45 kg), kelemahan berkurang pada hari ke-28. buat kriteria hasil singkat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, serta kriteria hasil yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Nutrisi berhubungan dengan penurunan asupan makan akibat nafsu makan menurun
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Defisit Nutrisi didefinisikan sebagai asupan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Tanda dan gejala yang muncul pada kondisi ini antara lain penurunan berat badan, riwayat penurunan asupan makan, dan perubahan indeks massa tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan defisit nutrisi adalah pemeliharaan status nutrisi yang adekuat, yang ditandai dengan peningkatan berat badan, peningkatan asupan makan, dan perbaikan tingkat energi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pengkajian status nutrisi, pemberian edukasi tentang peningkatan asupan makan, konseling gizi, dan kolaborasi dengan tenaga gizi untuk meningkatkan asupan kalori dan nutrisi pasien.
Kriteria Hasil (dalam tone akademis, persona pakar perawat):
1. Pasien melaporkan peningkatan nafsu makan dan mengonsumsi 50-60% porsi makanan (1200-1500 kkal) pada hari ke-7.
2. Pasien mengonsumsi 80% porsi makanan (1600-2000 kkal) dengan asupan protein 50 g/hari pada hari ke-14.
3. Berat badan pasien meningkat 0,5-1 kg (target 44,5-45 kg) dan kelemahan pasien berkurang pada hari ke-28. -
Article No. 15278 | 10 Apr 2025
Klinis : defisit nutrisi b.d penurunan asupan makan akibat nafsu makan menurun DS: Pasien melaporkan nafsu makan menurun sejak 1 bulan terakhir. DO: Berat badan turun 2 kg dalam 1 bulan (BB saat ini 44 kg, TB 160 cm). Indeks Massa Tubuh (IMT): 17,2 kg/m² (kategori underweight). Keadaan umum cukup, tampak lemah. Tujuan Umum: Status nutrisi pasien membaik dalam 1 bulan, dengan asupan kalori 2000-2500 kalori/hari dan BB meningkat. Tujuan Khusus: Pasien melaporkan nafsu makan meningkat, konsumsi 50-60% porsi (1200-1500 kcal) pada hari ke-7. Pasien konsumsi 80% porsi (1600-2000 kcal), protein 50 g/hari pada hari ke-14. BB naik 0,5-1 kg (target 44,5-45 kg), kelemahan berkurang pada hari ke-28. buat kriteria hasil singkat dalam 3 hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, dan kriteria hasil keperawatan dalam 3 hari untuk kondisi yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Nutrisi berhubungan dengan penurunan asupan makan akibat nafsu makan menurun.
Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Defisit Nutrisi didefinisikan sebagai asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Keadaan umum pasien yang baik, status nutrisi yang membaik, dan peningkatan berat badan merupakan luaran yang diharapkan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan meliputi pengaturan asupan makanan, pemantauan status nutrisi, dan edukasi terkait kebutuhan nutrisi.
Kriteria Hasil Keperawatan dalam 3 Hari:
Hari ke-3:
1. Pasien melaporkan peningkatan nafsu makan.
2. Pasien dapat mengonsumsi 30-40% porsi makanan (720-960 kcal).
3. Pasien menunjukkan pengurangan rasa lemah.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat
Sebagai pakar perawat, saya menekankan pentingnya pemantauan yang cermat dan intervensi yang tepat untuk memastikan pemulihan status nutrisi pasien. Dengan penerapan SDKI-SLKI-SIKI, diharapkan pasien dapat mencapai tujuan umum dan tujuan khusus yang telah ditetapkan. -
Article No. 15279 | 10 Apr 2025
Klinis : defisit nutrisi b.d penurunan asupan makan akibat nafsu makan menurun DS: Pasien melaporkan nafsu makan menurun sejak 1 bulan terakhir. DO: Berat badan turun 2 kg dalam 1 bulan (BB saat ini 44 kg, TB 160 cm). Indeks Massa Tubuh (IMT): 17,2 kg/m² (kategori underweight). Keadaan umum cukup, tampak lemah. Tujuan Umum: Status nutrisi pasien membaik dalam 1 bulan, dengan asupan kalori 2000-2500 kalori/hari dan BB meningkat. Tujuan Khusus: Pasien melaporkan nafsu makan meningkat, konsumsi 50-60% porsi (1200-1500 kcal) pada hari ke-7. Pasien konsumsi 80% porsi (1600-2000 kcal), protein 50 g/hari pada hari ke-14. BB naik 0,5-1 kg (target 44,5-45 kg), kelemahan berkurang pada hari ke-28. buat kriteria hasil singkat saja 1 kalimat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan: Defisit Nutrisi berhubungan dengan penurunan asupan makan akibat nafsu makan menurun.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Defisit Nutrisi didefinisikan sebagai asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Kriteria hasil yang diharapkan adalah status nutrisi pasien yang membaik, dengan peningkatan berat badan, peningkatan asupan kalori dan protein, serta penurunan kelemahan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pemantauan asupan nutrisi, pemberian diet yang sesuai, serta edukasi dan konseling tentang pentingnya nutrisi yang adekuat.
Sebagai seorang perawat profesional, saya menyimpulkan bahwa diagnosis, kriteria hasil, dan intervensi keperawatan yang ditetapkan sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia dapat digunakan untuk menangani kasus defisit nutrisi pada pasien dengan kondisi yang Anda deskripsikan. -
Article No. 15280 | 10 Apr 2025
Klinis : defisit nutrisi b.d penurunan asupan makan akibat nafsu makan menurun DS: Pasien melaporkan nafsu makan menurun sejak 1 bulan terakhir. DO: Berat badan turun 2 kg dalam 1 bulan (BB saat ini 44 kg, TB 160 cm). Indeks Massa Tubuh (IMT): 17,2 kg/m² (kategori underweight). Keadaan umum cukup, tampak lemah. Tujuan Umum: Status nutrisi pasien membaik dalam 1 bulan, dengan asupan kalori 2000-2500 kalori/hari dan BB meningkat. Tujuan Khusus: Pasien melaporkan nafsu makan meningkat, konsumsi 50-60% porsi (1200-1500 kcal) pada hari ke-7. Pasien konsumsi 80% porsi (1600-2000 kcal), protein 50 g/hari pada hari ke-14. BB naik 0,5-1 kg (target 44,5-45 kg), kelemahan berkurang pada hari ke-28. buat kriteria hasil sangat singkat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat profesional, saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosis Keperawatan: Defisit Nutrisi berhubungan dengan penurunan asupan makan akibat nafsu makan menurun.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Defisit Nutrisi didefinisikan sebagai ketidakseimbangan antara nutrisi yang dibutuhkan dengan yang didapat oleh tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Tujuan umum yang diharapkan adalah peningkatan status nutrisi pasien dalam satu bulan, dengan asupan kalori 2000-2500 kalori per hari dan peningkatan berat badan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah meningkatkan asupan nutrisi, memantau berat badan, dan mengatasi faktor-faktor yang menyebabkan penurunan nafsu makan.
Kriteria Hasil (Singkat):
1. Pada hari ke-7, pasien melaporkan peningkatan nafsu makan dan konsumsi 50-60% porsi (1200-1500 kkal).
2. Pada hari ke-14, pasien konsumsi 80% porsi (1600-2000 kkal) dan asupan protein 50 g/hari.
3. Pada hari ke-28, terjadi kenaikan berat badan 0,5-1 kg (target 44,5-45 kg) dan penurunan kelemahan. -
Article No. 15281 | 10 Apr 2025
Klinis : defisit nutrisi b.d penurunan asupan makan akibat nafsu makan menurun DS: Pasien melaporkan nafsu makan menurun sejak 1 bulan terakhir. DO: Berat badan turun 2 kg dalam 1 bulan (BB saat ini 44 kg, TB 160 cm). Indeks Massa Tubuh (IMT): 17,2 kg/m² (kategori underweight). Keadaan umum cukup, tampak lemah. Tujuan Umum: Status nutrisi pasien membaik dalam 1 bulan, dengan asupan kalori 2000-2500 kalori/hari dan BB meningkat. Tujuan Khusus: Pasien melaporkan nafsu makan meningkat, konsumsi 50-60% porsi (1200-1500 kcal) pada hari ke-7. Pasien konsumsi 80% porsi (1600-2000 kcal), protein 50 g/hari pada hari ke-14. BB naik 0,5-1 kg (target 44,5-45 kg), kelemahan berkurang pada hari ke-28. buat kriteria hasil sangat singkat (buat kode luarannya)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Nutrisi (NANDA-I: 00002) b.d penurunan asupan makan akibat nafsu makan menurun
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Defisit Nutrisi adalah ketidakseimbangan antara nutrisi yang dibutuhkan dengan yang diperoleh tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
NUT-1: Status Nutrisi
NUT-2: Asupan Nutrisi
NUT-3: Berat Badan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
NUT-1: Manajemen Nutrisi
NUT-2: Peningkatan Asupan Nutrisi
NUT-3: Manajemen Berat Badan
Kriteria Hasil:
NUT-1: Pasien melaporkan peningkatan nafsu makan pada hari ke-7.
NUT-2: Pasien mengonsumsi 80% porsi (1600-2000 kcal) dan protein 50 g/hari pada hari ke-14.
NUT-3: Berat badan pasien naik 0,5-1 kg (target 44,5-45 kg) dan kelemahan berkurang pada hari ke-28.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat -
Article No. 15282 | 10 Apr 2025
Klinis : defisit nutrisi b.d penurunan asupan makan akibat nafsu makan menurun DS: Pasien melaporkan nafsu makan menurun sejak 1 bulan terakhir. DO: Berat badan turun 2 kg dalam 1 bulan (BB saat ini 44 kg, TB 160 cm). Indeks Massa Tubuh (IMT): 17,2 kg/m² (kategori underweight). Keadaan umum cukup, tampak lemah. Tujuan Umum: Status nutrisi pasien membaik dalam 1 bulan, dengan asupan kalori 2000-2500 kalori/hari dan BB meningkat. Tujuan Khusus: Pasien melaporkan nafsu makan meningkat, konsumsi 50-60% porsi (1200-1500 kcal) pada hari ke-7. Pasien konsumsi 80% porsi (1600-2000 kcal), protein 50 g/hari pada hari ke-14. BB naik 0,5-1 kg (target 44,5-45 kg), kelemahan berkurang pada hari ke-28. buat kriteria hasil sangat singkat (buat kode luarannya, contoh L,0…..?)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, serta kriteria hasil yang sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Defisit nutrisi b.d penurunan asupan makan akibat nafsu makan menurun
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Defisit nutrisi adalah keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
L01.001 Status nutrisi: Terdapat indikasi bahwa status nutrisi pasien meningkat atau membaik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
I01.001 Manajemen nutrisi: Tindakan yang dilakukan untuk mengatur asupan nutrisi guna memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
Kriteria Hasil (Akademis, Persona: Pakar, Nurse):
L01.001.01 Pasien melaporkan nafsu makan meningkat, konsumsi 50-60% porsi (1200-1500 kcal) pada hari ke-7.
L01.001.02 Pasien konsumsi 80% porsi (1600-2000 kcal), protein 50 g/hari pada hari ke-14.
L01.001.03 Berat badan naik 0,5-1 kg (target 44,5-45 kg), kelemahan berkurang pada hari ke-28. -
Article No. 15283 | 10 Apr 2025
Klinis : defisit nutrisi b.d penurunan asupan makan akibat nafsu makan menurun DS: Pasien melaporkan nafsu makan menurun sejak 1 bulan terakhir. DO: Berat badan turun 2 kg dalam 1 bulan (BB saat ini 44 kg, TB 160 cm). Indeks Massa Tubuh (IMT): 17,2 kg/m² (kategori underweight). Keadaan umum cukup, tampak lemah. Tujuan Umum: Status nutrisi pasien membaik dalam 1 bulan, dengan asupan kalori 2000-2500 kalori/hari dan BB meningkat. Tujuan Khusus: Pasien melaporkan nafsu makan meningkat, konsumsi 50-60% porsi (1200-1500 kcal) pada hari ke-7. Pasien konsumsi 80% porsi (1600-2000 kcal), protein 50 g/hari pada hari ke-14. BB naik 0,5-1 kg (target 44,5-45 kg), kelemahan berkurang pada hari ke-28. buat kriteria hasil sangat singkat (buat kode luarannya, contoh L,0…..?)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI, dan Kriteria Hasil Keperawatan untuk kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Nutrisi b.d penurunan asupan makan akibat nafsu makan menurun
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Defisit Nutrisi adalah keadaan di mana individu mengalami asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Outcome yang diharapkan adalah Status Nutrisi Membaik, yang ditandai dengan peningkatan asupan nutrisi dan peningkatan berat badan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah Manajemen Nutrisi, Konseling Gizi, dan Peningkatan Berat Badan.
Kriteria Hasil Keperawatan:
L1: Pasien melaporkan nafsu makan meningkat, konsumsi 50-60% porsi (1200-1500 kcal) pada hari ke-7.
L2: Pasien konsumsi 80% porsi (1600-2000 kcal), protein 50 g/hari pada hari ke-14.
L3: BB naik 0,5-1 kg (target 44,5-45 kg), kelemahan berkurang pada hari ke-28.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Perawat -
Article No. 15284 | 10 Apr 2025
Klinis : lemas seluruh badan disertai pusing dan oyong serta batuk berdahak Telaahdialami sejak semalam dan memberat saat ini, os merasakan batuk berdahak dan terasa sulit dikeluarkan hingga terasa sesak sesekali, lemas dirasakan terasa pusing berputar dan oyong Riwayat Penyakit DahuluDM tipe II,HT,Stroke,Vertigo OKes:CM KU: sedang VAS:8 TD:127/76 HR:102x/i RR:22x/i T:36.3 Spo2 :94% Pemeriksaan fisik Thorax: PUL: vesikuler (+/+), ronki (-), wheezing (-) COR: BJ I/II regular Abdomen:nyeri tekan epigastrium, distensi minimal, peristaltic baik Ekstremitas:akral hangat, CRT<2
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami kondisi sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas berhubungan dengan peningkatan produksi sekret dan batuk tidak efektif, ditandai dengan batuk berdahak, sesak napas, dan peningkatan usaha napas.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk memelihara pembersihan jalan napas untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang optimal.
- Faktor yang berhubungan antara lain: peningkatan produksi sekret, batuk tidak efektif, dan edema mukosa.
- Tanda dan gejala: batuk berdahak, sesak napas, penggunaan otot bantu napas, dan peningkatan usaha napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Bersihan Jalan Napas Efektif, yang ditandai dengan jalan napas bebas dari obstruksi, frekuensi napas normal, irama napas teratur, dan tidak ada tanda-tanda distres pernapasan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang dapat dilakukan: Manajemen Jalan Napas, Terapi Inhalasi, Manajemen Batuk, dan Monitoring Pernapasan.
Dalam kasus ini, pasien mengalami gejala lemas, pusing, oyong, batuk berdahak, dan sesak napas, serta memiliki riwayat penyakit DM tipe II, HT, Stroke, dan Vertigo. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas, dengan tujuan mencapai Bersihan Jalan Napas Efektif melalui intervensi keperawatan yang tepat. -
Article No. 15285 | 10 Apr 2025
Klinis : nyeri perut disertai mencret Telaahdialami sejak pagi,os merasakan mencret >10 kali per hari,konsistensi air, lendir darah (-), os merasakan perut kembung dan nyeri melilit, os merasakan lemas seluruh badan serta kepala pusing dan oyong, os juga merasakan mual dan perut terasa kembung Riwayat Penyakit DahuluDM tipe II,LBP OKes:CM KU: sedang VAS:8 TD:142/88 HR:112x/i RR:22x/i T:36.3 Spo2 :97% Pemeriksaan fisik Thorax: PUL: vesikuler (+/+), ronki (-), wheezing (-) COR: BJ I/II regular Abdomen:nyeri tekan epigastrium, distensi minimal, peristaltic baik Ekstremitas:akral hangat, CRT<2
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Diare akut berhubungan dengan infeksi saluran pencernaan
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
- Diare akut: Eliminasi feses dengan konsistensi encer dan frekuensi lebih sering dari normal, yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung selama kurang dari 14 hari.
- Penyebab: Infeksi saluran pencernaan (bakteri, virus, parasit).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Keseimbangan cairan dan elektrolit
- Kontrol gejala diare
- Pengetahuan tentang diare
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen diare
- Pemantauan tanda-tanda vital
- Pemberian cairan dan elektrolit
- Edukasi tentang diare
Berdasarkan data yang diberikan, pasien mengalami diare akut dengan gejala perut nyeri, mencret >10 kali per hari, konsistensi encer, disertai mual, lemas, dan pusing. Pemeriksaan fisik menunjukkan nyeri tekan epigastrium, distensi minimal, dan peristaltik baik. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Diare akut berhubungan dengan infeksi saluran pencernaan". -
Article No. 15286 | 10 Apr 2025
Klinis : demam naik turun disertai mual dan muntah serta serta mencret serta ruam lenting lenting berisi air pada seluruh badan Telaahdialami sejak 4 hari ini, demam dirasakan naik turun tak tentu waktu, mual dirasakan hingga muntah 3-4 kali per hari dan penurunan nafsu makan, os mencret dirasakan >5 kali sejak pagi ini, konsistensi encer, lendir darah (-), os tampak lemas, batuk juga dirasakan sering namun tampak kering hingga os muntah, namun tiba tiba malam ini ibu os mengatakan os sempat mimisan Riwayat Penyakit Dahulutidak ada OKes:CM KU: sedang VAS:8 BB:17.9kg TD:102/69 HR:132x/i RR:22x/i T:39.1 Spo2 :97% Pemeriksaan fisik wajah: tampak ruam vesikel berisi air dan kemerahan pada seluruh wajah Thorax: tampak ruam vesikel berisi air dan kemerahan pada dada hingga perut PUL: vesikuler (+/+), ronki (-), wheezing (-) COR: BJ I/II regular Abdomen:nyeri tekan epigastrium, distensi minimal, peristaltic baik Ekstremitas:akral hangat, CRT<2tampak ruam vesikel berisi air dan kemerahan pada tangan dan kaki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang Anda berikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Risiko Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan dan elektrolit melalui muntah dan diare.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan di mana terdapat risiko perubahan volume, komposisi, atau konsentrasi cairan intraseluler, ekstraseluler, atau keduanya.
- Faktor yang berhubungan: Kehilangan cairan dan elektrolit, misalnya melalui muntah, diare, dan demam.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien akan menunjukkan keseimbangan cairan dan elektrolit yang memadai.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang dapat dilakukan: Pantau intake dan output cairan, pantau tanda-tanda dehidrasi, berikan cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pengelolaan cairan dan elektrolit.
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik akibat demam, mual, muntah, dan diare.
SDKI:
- Definisi: Keterbatasan dalam melakukan aktivitas yang diinginkan atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
- Faktor yang berhubungan: Kelemahan fisik.
SLKI:
- Luaran yang diharapkan: Pasien akan menunjukkan toleransi terhadap aktivitas yang diinginkan atau diperlukan.
SIKI:
- Intervensi yang dapat dilakukan: Atur aktivitas sesuai toleransi pasien, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pengelolaan aktivitas, dan berikan dukungan emosional.
Pemantauan dan evaluasi keberhasilan intervensi keperawatan dapat dilakukan dengan menggunakan standar luaran keperawatan (SLKI) yang sesuai.