Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 15350 | 11 Apr 2025
Klinis : Demam panas,gembreges pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi demam panas, gemeregesi, dan pusing.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (SDKI)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
Faktor Terkait: Infeksi.
Gejala dan Tanda: Suhu tubuh meningkat, gemeregesi, pusing.
2. Nyeri akut (SDKI)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
Faktor Terkait: Infeksi.
Gejala dan Tanda: Keluhan nyeri, pusing.
3. Gangguan Mobilitas Fisik (SDKI)
Definisi: Keterbatasan dalam melakukan gerakan fisik yang disengaja dan terarah dari satu atau lebih ekstremitas.
Faktor Terkait: Demam, kelemahan.
Gejala dan Tanda: Gemeregesi, keterbatasan pergerakan.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah seperangkat standar diagnosis keperawatan yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk membantu perawat dalam menentukan diagnosis keperawatan yang tepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah seperangkat standar luaran keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI untuk membantu perawat dalam merumuskan luaran keperawatan yang diharapkan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah seperangkat standar intervensi keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI untuk membantu perawat dalam merencanakan intervensi keperawatan yang tepat.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI penting dalam memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. -
Article No. 15351 | 11 Apr 2025
Klinis : Demam panas,gembreges pusing
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda sampaikan. Berdasarkan gejala demam panas dan gembreng pusing, berikut adalah informasi yang dapat saya berikan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak diklasifikasi di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang secara spesifik sesuai dengan gejala demam panas dan gembreng pusing. Perawatan yang mungkin diberikan adalah pemeriksaan fisik, pengukuran tanda-tanda vital, dan pemberian obat sesuai dengan manifestasi klinis.
Penjelasan detail:
1. Kode ICD-10 R50.9 (Demam, tidak diklasifikasi di tempat lain):
- Kode ini digunakan untuk mengklasifikasikan demam yang tidak memiliki penyebab yang jelas atau tidak dapat diklasifikasikan di tempat lain.
- Demam panas dan gembreng pusing dapat menjadi gejala dari berbagai kondisi medis, seperti infeksi, penyakit sistemik, atau bahkan gangguan neurologis.
- Kode R50.9 mencakup demam tanpa penyebab yang jelas, demam dengan etiologi yang tidak diketahui, dan demam yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang secara spesifik sesuai dengan gejala demam panas dan gembreng pusing.
- Penanganan yang mungkin dilakukan adalah pemeriksaan fisik, pengukuran tanda-tanda vital (suhu tubuh, denyut nadi, tekanan darah, dan lain-lain), serta pemberian obat sesuai dengan manifestasi klinis dan diagnosis yang ditegakkan.
- Tindakan lebih lanjut, seperti pemeriksaan laboratorium atau pencitraan, mungkin diperlukan untuk menentukan penyebab yang mendasari gejala tersebut.
Saya harap informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan atau membutuhkan informasi tambahan, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 15352 | 11 Apr 2025
Klinis : Demam panas,gembreges pusing
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu demam panas, gemetar, dan pusing, berikut adalah diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat menggunakan standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosis Keperawatan:
1. Hipertermia (SDKI)
Penjelasan: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal, yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau gangguan mekanisme pengendalian suhu tubuh.
2. Intoleransi Aktivitas (SDKI)
Penjelasan: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, yang disebabkan oleh keterbatasan fisik.
3. Risiko Perubahan Perfusi Jaringan (SDKI)
Penjelasan: Berisiko mengalami penurunan aliran darah ke jaringan tubuh, yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan.
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Suhu Tubuh Terkendali (SLKI)
Penjelasan: Tercapainya suhu tubuh dalam rentang normal.
2. Toleransi Aktivitas Meningkat (SLKI)
Penjelasan: Peningkatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan.
3. Perfusi Jaringan Terjaga (SLKI)
Penjelasan: Terpeliharanya aliran darah yang adekuat ke jaringan tubuh.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Demam (SIKI)
Penjelasan: Tindakan keperawatan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat.
2. Peningkatan Aktivitas (SIKI)
Penjelasan: Tindakan keperawatan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas.
3. Pemantauan Perfusi Jaringan (SIKI)
Penjelasan: Tindakan keperawatan untuk mengidentifikasi dan mempertahankan aliran darah yang adekuat ke jaringan tubuh.
Dengan tone akademis dan persona pakar perawat, diharapkan penjelasan di atas dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai diagnosis keperawatan, luaran keperawatan, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan. -
Article No. 15353 | 11 Apr 2025
Klinis : Ny.A, umur 35 tahun, No.RM 100.256, alamat Desa Sumberejo, Kalisongo, Dau, Malang, pekerjaan IRT. Dx.medik Hepatitis C. Keluhan utama nyeri perut kanan atas, VAS 6, nafsu makan menurun, mual dan cepat terasa kenyang, kadang muntah sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.Klien tampak lemah dan aktivitas di bantu sebagian oleh suami dan keluarganya., klien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya, tidak ada riwayat operasi, tidak ada riwayat penyakit keturunan. Pasien terpasang kateter, urin tampak berwarna gelap seperti teh. Klien mengeluh diare dan fesesnya berwarna kuning seperti tanah liat.TTV: TD:110/80 mmHg, N: 78x/menit,S: 37oC, RR:18x/mnt, SpO2 99%. Pengkajian Keperawatan 1. Nama: Ny. A Umur: 35 tahun Alamat: Desa Sumberejo, Kalisongo, Dau, Malang Suku: Jawa Agama: Islam Pendidikan: SMA Pekerjaan: Ibu rumah tangga No. RM: 100.256 2. Riwayat Kesehatan Keluhan utama pasien mengatakan nyeri perut kanan atas. Riwayat penyakit sekarang gejala awal biasanya sakit kepala, lemah anoreksia, mual muntah, demam, nyeri perutkanan atas. 3. Riwayat kesehatan masa lalu berkaitan dengan penyakit yang pernah diderita sebelumnya,kecelakaan yang pernah dialami termasuk keracunan, prosedur operasi dan perawatan di rumah sakit tidak ada. 4. Riwayat penyakit keluarga berkaitan erat dengan penyakit keturunan, riwayat penyakit menular khususnya berkaitan dengan penyakit pencernaan. 5. Pemeriksaan Fisik Review Of system 1) Keadaan Umum: CM, ekspresi wajah meringis. 2) Sistem respirasi; frekwensi napas 18x/mnt, tidak ada sumbatan jalan napas, ronchi(-), wheezing(-). 3) Sistem kardiovaskuler: T: 110/80mmHg, tidak ada pembesaran jantung. 4) Sistem Urogenital; urin berwarna gelap. 5) Sistem musculoskeletal: os tampak kelelahan. 6) Abdomen: • Inspeksi: adanya benjolan • Auskultasi: Bising usus(+) pada benjolan -Palpasi: Pada hepar teraba keras • Perkusi: Hypertimpani 6. Pengkajian fungsional Gordon a. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan: Pasien mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting, jika ada keluarga yang sakit maka akan segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat. b. Pola nutrisi dan metabolic: Makan : tidak nafsu makan, porsi makan tidak habis, habis 3 sendok disebabkan Mual muntah. Minum : minum air putih tidak banyak sekitar 2 gelas. c. Pola Eliminasi: Pola BAK: urin warna gelap, encer seperti teh Pola BAB: diare, feses warna seperti tanah liat d. Pola Aktivitas dan latihan Pasien tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasanya karena pasien lemah terkulai diatas tempat tidur, lelah, malaise dan membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. e. Pola istirahat tidur Pasien tidak bisa istirahat total seperti biasanya karena ada nyeri pada abdomen, mialgia, atralgia, sakit kepala dan puritus. f. Pola persepsi sensori dan kognitif: Pasien sudah mengerti tentang keadaanya dan merasa harus segera berobat. g. Pola hubungan dengan orang lain Pasien dapat berhubungan dengan orang lain secara baik tapi akibat kondisinya pasien malas untuk keluar dan memilih untuk istirahat. h. Pola reproduksi dan seksual Normal tidak ada penyimpangan seksual. i. Pola persepsi diri dan konsep diri Klien ingin cepat sembuh dari penyakitnya. j. Pola mekanisme koping Klien merasa tidak nyaman dan selalu memegang daerah perut sambal meringis kesakitan k. Pola nilai kepercayaan/ keyakinan. Pasien beragama islam dan yakin akan sembuh karena penyakitnya ini adalah cobaan dari Allah SWT.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny. A:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit (Hepatitis C) yang ditandai dengan keluhan nyeri perut kanan atas dengan skala nyeri 6.
2. Gangguan intake nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan makan karena mual, muntah, dan anoreksia yang ditandai dengan penurunan berat badan dan konsumsi kalori tidak adekuat.
3. Inkontinensia urin berhubungan dengan kerusakan struktural (terpasang kateter) yang ditandai dengan warna urin gelap seperti teh.
4. Diare berhubungan dengan proses penyakit (Hepatitis C) yang ditandai dengan feses berwarna kuning seperti tanah liat.
5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan malaise yang ditandai dengan pasien tampak lemah dan membutuhkan bantuan dalam pemenuhan kebutuhan dasar.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi, faktor yang berhubungan, karakteristik definisi, klasifikasi diagnosis, diagnosa NANDA-I, dll.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Tujuan, kriteria hasil, intervensi, dll.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Definisi intervensi, aktivitas keperawatan, dll.
Standar tersebut merupakan acuan yang digunakan oleh perawat Indonesia dalam menentukan diagnosa keperawatan, merencanakan, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Hal ini bertujuan untuk memastikan kualitas dan keseragaman asuhan keperawatan yang diberikan. -
Article No. 15354 | 11 Apr 2025
Klinis : Ny.A, umur 35 tahun, No.RM 100.256, alamat Desa Sumberejo, Kalisongo, Dau, Malang, pekerjaan IRT. Dx.medik Hepatitis C. Keluhan utama nyeri perut kanan atas, VAS 6, nafsu makan menurun, mual dan cepat terasa kenyang, kadang muntah sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.Klien tampak lemah dan aktivitas di bantu sebagian oleh suami dan keluarganya., klien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya, tidak ada riwayat operasi, tidak ada riwayat penyakit keturunan. Pasien terpasang kateter, urin tampak berwarna gelap seperti teh. Klien mengeluh diare dan fesesnya berwarna kuning seperti tanah liat.TTV: TD:110/80 mmHg, N: 78x/menit,S: 37oC, RR:18x/mnt, SpO2 99%. Pengkajian Keperawatan 1. Nama: Ny. A Umur: 35 tahun Alamat: Desa Sumberejo, Kalisongo, Dau, Malang Suku: Jawa Agama: Islam Pendidikan: SMA Pekerjaan: Ibu rumah tangga No. RM: 100.256 2. Riwayat Kesehatan Keluhan utama pasien mengatakan nyeri perut kanan atas. Riwayat penyakit sekarang gejala awal biasanya sakit kepala, lemah anoreksia, mual muntah, demam, nyeri perutkanan atas. 3. Riwayat kesehatan masa lalu berkaitan dengan penyakit yang pernah diderita sebelumnya,kecelakaan yang pernah dialami termasuk keracunan, prosedur operasi dan perawatan di rumah sakit tidak ada. 4. Riwayat penyakit keluarga berkaitan erat dengan penyakit keturunan, riwayat penyakit menular khususnya berkaitan dengan penyakit pencernaan. 5. Pemeriksaan Fisik Review Of system 1) Keadaan Umum: CM, ekspresi wajah meringis. 2) Sistem respirasi; frekwensi napas 18x/mnt, tidak ada sumbatan jalan napas, ronchi(-), wheezing(-). 3) Sistem kardiovaskuler: T: 110/80mmHg, tidak ada pembesaran jantung. 4) Sistem Urogenital; urin berwarna gelap. 5) Sistem musculoskeletal: os tampak kelelahan. 6) Abdomen: • Inspeksi: adanya benjolan • Auskultasi: Bising usus(+) pada benjolan -Palpasi: Pada hepar teraba keras • Perkusi: Hypertimpani 6. Pengkajian fungsional Gordon a. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan: Pasien mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting, jika ada keluarga yang sakit maka akan segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat. b. Pola nutrisi dan metabolic: Makan : tidak nafsu makan, porsi makan tidak habis, habis 3 sendok disebabkan Mual muntah. Minum : minum air putih tidak banyak sekitar 2 gelas. c. Pola Eliminasi: Pola BAK: urin warna gelap, encer seperti teh Pola BAB: diare, feses warna seperti tanah liat d. Pola Aktivitas dan latihan Pasien tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasanya karena pasien lemah terkulai diatas tempat tidur, lelah, malaise dan membutuhkan bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. e. Pola istirahat tidur Pasien tidak bisa istirahat total seperti biasanya karena ada nyeri pada abdomen, mialgia, atralgia, sakit kepala dan puritus. f. Pola persepsi sensori dan kognitif: Pasien sudah mengerti tentang keadaanya dan merasa harus segera berobat. g. Pola hubungan dengan orang lain Pasien dapat berhubungan dengan orang lain secara baik tapi akibat kondisinya pasien malas untuk keluar dan memilih untuk istirahat. h. Pola reproduksi dan seksual Normal tidak ada penyimpangan seksual. i. Pola persepsi diri dan konsep diri Klien ingin cepat sembuh dari penyakitnya. j. Pola mekanisme koping Klien merasa tidak nyaman dan selalu memegang daerah perut sambal meringis kesakitan k. Pola nilai kepercayaan/ keyakinan. Pasien beragama islam dan yakin akan sembuh karena penyakitnya ini adalah cobaan dari Allah SWT.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Ny. A:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses penyakit Hepatitis C ditandai dengan adanya nyeri perut kanan atas, VAS 6, keluhan mual, muntah, dan nafsu makan menurun.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penurunan nafsu makan, mual, dan muntah akibat Hepatitis C.
3. Risiko dehidrasi berhubungan dengan diare dan asupan cairan yang tidak adekuat.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat Hepatitis C.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. Nyeri Akut
SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah tersebut (nyeri).
SLKI: Kemampuan klien untuk melaporkan, mengenali, dan mengelola pengalaman nyeri.
SIKI: Intervensi untuk mengurangi atau menghilangkan pengalaman nyeri yang dirasakan klien.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
SDKI: Asupan nutrisi tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI: Kemampuan klien untuk mencapai dan mempertahankan status nutrisi yang optimal.
SIKI: Intervensi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi klien.
3. Risiko Dehidrasi
SDKI: Berisiko mengalami kehilangan cairan dan elektrolit yang lebih besar dari yang dapat diganti.
SLKI: Kemampuan klien untuk mempertahankan status cairan dan elektrolit yang adekuat.
SIKI: Intervensi untuk mempertahankan status cairan dan elektrolit klien.
4. Intoleransi Aktivitas
SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
SLKI: Kemampuan klien untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan atau diperlukan.
SIKI: Intervensi untuk memfasilitasi partisipasi klien dalam aktivitas yang diinginkan atau diperlukan. -
Article No. 15172 | 10 Apr 2025
Klinis : klien dengan pengelolaan stress keluarga pada klien dimensia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi klien dengan pengelolaan stres keluarga pada klien dimensia.
Diagnosa Keperawatan:
Pengelolaan Stres Keluarga
Definisi:
Ketidakmampuan keluarga untuk melakukan tindakan yang efektif untuk mengendalikan, mengurangi, atau beradaptasi dengan stresor yang terkait dengan perawatan anggota keluarga dengan dimensia.
Faktor Terkait:
- Kurangnya dukungan sosial
- Kompleksitas perawatan
- Keterbatasan ekonomi
- Kurangnya pengetahuan tentang dimensia
Gejala dan Tanda:
- Anggota keluarga mengalami kecemasan, depresi, atau kemarahan
- Adanya konflik dalam keluarga
- Penurunan fungsi atau kesejahteraan anggota keluarga
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Pengelolaan Stres Keluarga
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Keluarga dapat mengidentifikasi sumber stres
- Keluarga dapat menggunakan strategi koping yang efektif
- Keluarga dapat mempertahankan fungsi dan kesejahteraan
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Edukasi tentang dimensia dan manajemen perawatan
- Fasilitasi dukungan sosial bagi keluarga
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk intervensi yang komprehensif
Dalam konteks ini, sebagai perawat yang berperan sebagai pakar, saya akan membantu keluarga untuk memahami dimensia, mengidentifikasi sumber stres, dan mengembangkan strategi koping yang efektif. Saya akan bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain untuk memastikan intervensi yang komprehensif dan mendukung keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan dimensia. -
Article No. 15173 | 10 Apr 2025
Klinis : klien dengan pengelolaan stress keluarga pada klien dimensia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Pengelolaan Stres Keluarga
Definisi:
Kemampuan keluarga untuk mengontrol dan mengelola stresor terkait kondisi anggota keluarga dengan demensia.
Batasan Karakteristik:
1. Perilaku marah/mudah tersinggung anggota keluarga
2. Ekspresi wajah tegang/cemas
3. Mengeluh kelelahan/burnout
4. Kurangnya dukungan sosial
5. Perubahan pola tidur
Faktor Berhubungan:
1. Kompleksitas perawatan
2. Perubahan peran dalam keluarga
3. Kurangnya pengetahuan/keterampilan perawatan
4. Hambatan akses layanan kesehatan
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Konseling Stres Keluarga
2. Manajemen Stres
3. Pendidikan Kesehatan Keluarga
4. Dukungan Keluarga
Hasil Keperawatan (SLKI):
1. Kemampuan Keluarga Mengelola Stres
2. Tingkat Stres Keluarga
3. Kepuasan Keluarga terhadap Perawatan
Dokumentasi Asuhan Keperawatan (SDKI):
1. Penilaian Pengelolaan Stres Keluarga
2. Perencanaan Intervensi Pengelolaan Stres Keluarga
3. Evaluasi Hasil Asuhan Keperawatan Pengelolaan Stres Keluarga
Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien dengan demensia, pengelolaan stres keluarga menjadi salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan. Perawat berperan dalam mengkaji, merencanakan, dan mengevaluasi intervensi yang sesuai untuk membantu keluarga dalam mengelola stres yang terkait dengan perawatan anggota keluarga dengan demensia. -
Article No. 15174 | 10 Apr 2025
Klinis : klien dengan pengelolaan stress keluarga pada klien dimensia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Pengelolaan Stres Keluarga
Definisi:
Kesiapan keluarga untuk mengidentifikasi, mengurangi, dan mengelola tekanan internal dan eksternal yang melebihi sumber daya adaptif keluarga.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Identifikasi stressor keluarga
2. Kemampuan keluarga mengelola stres
3. Strategi koping keluarga
4. Dukungan keluarga
5. Dampak stres pada anggota keluarga
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keluarga mampu mengidentifikasi stressor
2. Keluarga mampu mengelola stres
3. Keluarga menggunakan strategi koping yang efektif
4. Keluarga merasa didukung
5. Anggota keluarga tidak mengalami dampak negatif akibat stres
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pengkajian stres keluarga
2. Identifikasi sumber stres keluarga
3. Fasilitasi keluarga dalam mengelola stres
4. Peningkatan strategi koping keluarga
5. Pemberian dukungan keluarga
6. Pemantauan dampak stres pada anggota keluarga
Penjelasan:
Klien dengan demensia dapat menyebabkan stres pada keluarga yang merawatnya. Oleh karena itu, perawat perlu membantu keluarga dalam mengidentifikasi stressor, mengembangkan kemampuan mengelola stres, dan menerapkan strategi koping yang efektif. Selain itu, perawat juga perlu memberikan dukungan kepada keluarga dan memantau dampak stres pada anggota keluarga. Pendekatan yang digunakan adalah akademis dengan persona sebagai pakar perawat. -
Article No. 15175 | 10 Apr 2025
Klinis : klien dengan pengelolaan stress keluarga pada klien dimensia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi klien dengan pengelolaan stres keluarga pada klien demensia.
Diagnosa Keperawatan:
Pengelolaan Stres Keluarga
Definisi:
Ketidakmampuan keluarga dalam mengatur, mempertahankan, atau memodifikasi reaksi stres secara konstruktif.
Etiologi:
1. Perubahan fungsi anggota keluarga
2. Perubahan pola interaksi keluarga
3. Kemampuan koping keluarga yang tidak efektif
4. Kurangnya dukungan sosial
Gejala dan Tanda Mayor:
1. Keluarga mengalami perubahan perilaku
2. Keluarga mengalami perubahan emosional
3. Keluarga mengalami perubahan fisik
4. Keluarga mengalami perubahan sosial
Gejala dan Tanda Minor:
1. Keluarga mengungkapkan perasaan cemas, marah, sedih
2. Keluarga menunjukkan perilaku yang tidak efektif dalam mengatasi masalah
3. Keluarga menunjukkan tanda-tanda stres fisik
4. Keluarga menunjukkan penarikan sosial
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Diagnosis ini termasuk dalam domain Perilaku dan Gejala, dengan kelas Koping Keluarga.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Keluarga Mampu Mengelola Stres
2. Keluarga Mampu Beradaptasi
3. Keluarga Mampu Mempertahankan Fungsi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Stres Keluarga
2. Fasilitasi Koping Keluarga
3. Dukungan Keluarga
Penjelasan singkat:
Diagnosa Keperawatan "Pengelolaan Stres Keluarga" menggambarkan ketidakmampuan keluarga dalam mengatur, mempertahankan, atau memodifikasi reaksi stres secara konstruktif. Hal ini dapat disebabkan oleh perubahan fungsi anggota keluarga, perubahan pola interaksi keluarga, kemampuan koping keluarga yang tidak efektif, dan kurangnya dukungan sosial. Gejala dan tanda mayor meliputi perubahan perilaku, emosional, fisik, dan sosial pada keluarga. Standar diagnosis, luaran, dan intervensi keperawatan dapat digunakan sebagai panduan dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk mengelola stres keluarga, memfasilitasi koping keluarga, dan memberikan dukungan keluarga. -
Article No. 15176 | 10 Apr 2025
Klinis : klien dengan pengelolaan stress keluarga pada klien dimensia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Manajemen Ketidakefektifan Koping Keluarga
Definisi: Ketidakmampuan keluarga untuk mengembangkan dan menerapkan strategi yang efektif untuk mengatasi masalah kesehatan anggota keluarga.
2. Resiko Gangguan Proses Keluarga
Definisi: Rentan terhadap perubahan dalam interaksi, peran, dan hubungan di antara anggota keluarga yang dapat mengganggu fungsi keluarga.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- SDKI memberikan definisi, karakteristik, dan faktor yang berhubungan dengan diagnosis keperawatan.
- Untuk diagnosa "Manajemen Ketidakefektifan Koping Keluarga" dan "Resiko Gangguan Proses Keluarga", SDKI memberikan panduan komprehensif terkait definisi, karakteristik, faktor yang berhubungan, dan penyebab.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SLKI menyediakan daftar hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Untuk diagnosa di atas, SLKI dapat memberikan hasil yang diharapkan, seperti "Keluarga Mampu Mengelola Stress" dan "Proses Keluarga Efektif".
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- SIKI menyediakan daftar intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
- Untuk diagnosa di atas, SIKI dapat memberikan intervensi seperti "Dukungan Keluarga", "Manajemen Stres", dan "Terapi Keluarga".
Dengan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk mengelola stres keluarga pada klien dengan demensia.