Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 15387 | 12 Apr 2025
Klinis : kaki nyeri post tersengat listrik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan latar belakang keadaan pasien yang mengalami nyeri pada kaki akibat tersengat listrik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Penjelasan:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
- Karakteristik: Ekspresi verbal atau perilaku nonverbal nyeri, laporan nyeri, perubahan tanda-tanda vital, perubahan ekspresi wajah.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pasien melaporkan nyeri berkurang, pasien menunjukkan perilaku yang mengarah pada pengurangan nyeri.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi keperawatan: Manajemen nyeri, yaitu intervensi untuk membantu mengurangi atau menghilangkan nyeri yang dialami pasien.
- Aktivitas keperawatan:
- Mengkaji karakteristik nyeri (lokasi, kualitas, durasi, frekuensi, dan intensitas).
- Memberikan analgesik sesuai instruksi medis.
- Mengajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengurangi nyeri.
- Memonitor efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri.
Sebagai perawat profesional, kami akan berupaya memberikan perawatan yang komprehensif untuk membantu pasien mengatasi nyeri akut yang dialaminya akibat tersengat listrik. Dengan menerapkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI, kami akan mengkaji, merencanakan, dan melaksanakan intervensi keperawatan yang tepat untuk mencapai luaran yang diharapkan, yaitu pengurangan nyeri yang dialami pasien. -
Article No. 15388 | 12 Apr 2025
Klinis : sesak nafas, mual, badan nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Pola Napas
2. Mual
3. Nyeri Akut
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakefektifan Pola Napas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk mempertahankan atau memfasilitasi pernapasan yang memberikan oksigenasi adekuat.
- SLKI: Intervensi untuk memantau, memfasilitasi, dan mempertahankan pola napas yang efektif.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk mempertahankan atau memperbaiki pola napas yang efektif.
2. Mual
- SDKI: Sensasi tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
- SLKI: Intervensi untuk mengurangi atau menghilangkan sensasi mual.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk mengatasi mual.
3. Nyeri Akut
- SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- SLKI: Intervensi untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri akut.
- SIKI: Tindakan keperawatan untuk mengatasi nyeri akut.
Sebagai perawat profesional, saya akan melakukan pengkajian yang komprehensif, merumuskan diagnosa keperawatan, menetapkan tujuan, dan mengimplementasikan intervensi keperawatan yang sesuai dengan standar SDKI, SLKI, dan SIKI untuk mengatasi kondisi sesak napas, mual, dan nyeri badan yang dialami pasien. -
Article No. 15389 | 12 Apr 2025
Klinis : sesak nafas, mual, badan nyeri
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait dengan kondisi kesehatan yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
1. Pola Napas Tidak Efektif
- Definisi: Ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan pola napas yang memberikan ventilasi adekuat.
- Karakteristik Definisi: Sesak napas, irama napas tidak teratur, penggunaan otot bantu pernapasan yang berlebihan.
2. Mual
- Definisi: Pengalaman subyektif ketidaknyamanan yang mengarah pada keinginan untuk memuntahkan isi lambung.
- Karakteristik Definisi: Perasaan ingin muntah, produksi saliva yang berlebihan, perubahan warna kulit.
3. Nyeri Akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
- Karakteristik Definisi: Keluhan nyeri, perubahan tanda vital, ekspresi wajah yang menunjukkan nyeri.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pola Napas Efektif
- Definisi: Kemampuan untuk bernapas dengan irama dan kedalaman yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
- Kriteria Hasil:
- Frekuensi napas dalam rentang normal
- Irama napas teratur
- Tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan yang berlebihan
2. Kontrol Mual
- Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan atau mengurangi perasaan ingin muntah.
- Kriteria Hasil:
- Melaporkan sensasi mual berkurang
- Tidak ada produksi saliva yang berlebihan
- Tidak ada perubahan warna kulit yang menunjukkan mual
3. Kontrol Nyeri
- Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan atau mengurangi sensasi nyeri yang dialami.
- Kriteria Hasil:
- Melaporkan nyeri berkurang
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
- Ekspresi wajah yang rileks
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Pola Napas Tidak Efektif:
- Manajemen Jalan Napas
- Terapi Oksigen
- Pengaturan Posisi
2. Mual:
- Manajemen Mual
- Terapi Komplementer (misalnya akupresur)
- Edukasi Manajemen Mual
3. Nyeri Akut:
- Manajemen Nyeri
- Terapi Komplementer (misalnya relaksasi, terapi pijat)
- Edukasi Manajemen Nyeri
Setiap intervensi keperawatan yang diberikan harus dilakukan secara komprehensif dan disesuaikan dengan kondisi klien. Perawat harus melakukan pengkajian yang menyeluruh, merencanakan asuhan keperawatan yang tepat, melaksanakan intervensi yang efektif, serta melakukan evaluasi untuk memastikan tercapainya tujuan asuhan keperawatan yang diharapkan. -
Article No. 15390 | 12 Apr 2025
Klinis : disatria, kelemahan akral
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi disatria dengan kelemahan akral.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kelemahan Neuromuskular Terbatas
Penjelasan:
Kelemahan Neuromuskular Terbatas adalah kondisi di mana individu mengalami penurunan kekuatan otot dan fungsi motorik yang terbatas pada satu atau lebih bagian tubuh, tetapi tidak mempengaruhi seluruh tubuh.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Penurunan kemampuan otot dalam melakukan gerakan yang disebabkan oleh disfungsi saraf atau otot.
- Karakteristik Definisi: Perubahan tonus otot, penurunan kekuatan otot, penurunan rentang gerak, tremor, dan kelelahan yang berlebihan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang diharapkan: Pemulihan fungsi neuromuskular, peningkatan kekuatan otot, dan perbaikan aktivitas fisik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang dapat dilakukan: Terapi latihan, terapi aktivitas, manajemen nyeri, dan pemberian nutrisi yang adekuat.
Penjelasan singkat: Kondisi disatria dengan kelemahan akral mengindikasikan adanya penurunan kekuatan otot dan fungsi motorik yang terbatas pada bagian ekstremitas. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Kelemahan Neuromuskular Terbatas, yang memerlukan intervensi keperawatan untuk memulihkan fungsi neuromuskular, meningkatkan kekuatan otot, dan memperbaiki aktivitas fisik pasien. -
Article No. 15391 | 12 Apr 2025
Klinis : disatria, kelemahan akral
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran/output, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi disatria dan kelemahan akral.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Gangguan Perfusi Perifer
Gangguan Perfusi Perifer adalah kondisi di mana terjadi penurunan aliran darah ke ekstremitas, yang dapat menyebabkan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen dan nutrisi pada jaringan perifer. Kondisi disatria dan kelemahan akral dapat menjadi indikasi dari gangguan perfusi perifer.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Perfusi Perifer Teratasi
Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah tercapainya perfusi perifer yang terbaik, di mana aliran darah ke ekstremitas dapat dipulihkan dan kebutuhan oksigen serta nutrisi pada jaringan perifer dapat terpenuhi.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Pemantauan Perfusi Perifer
Intervensi ini meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pengukuran suhu ekstremitas, pemeriksaan warna, turgor, dan kapilari refill, serta pemantauan adanya edema pada ekstremitas.
2. Manajemen Perfusi Perifer
Intervensi ini mencakup pemberian oksigen, peningkatan posisi ekstremitas, pemberian obat-obatan vasodilator, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan medis yang sesuai.
3. Edukasi Pasien dan Keluarga
Intervensi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pasien dan keluarga mengenai kondisi perfusi perifer, pentingnya pemantauan tanda-tanda vital, dan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan perfusi perifer yang optimal.
Melalui penerapan diagnosa keperawatan, luaran/output, dan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan kondisi disatria dan kelemahan akral pada pasien dapat teratasi, sehingga perfusi perifer dapat dipulihkan dan kebutuhan oksigen serta nutrisi pada jaringan perifer dapat terpenuhi.
Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. Wassalamu'alaikum. -
Article No. 15392 | 12 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan mual muntah sejak 3 hari yang lalu, disertai demam naik turun 4 hari lalu
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan rinci berdasarkan informasi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan gejala yang dialami pasien, yaitu mual muntah sejak 3 hari lalu dan demam naik turun 4 hari lalu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Mual (00134): Perasaan tidak nyaman dan tidak kuat yang muncul secara tiba-tiba dan mendesak ingin muntah.
Penjelasan: Mual merupakan diagnosa keperawatan yang sesuai karena pasien mengalami keluhan mual muntah sejak 3 hari yang lalu. Mual dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi saluran pencernaan, efek samping obat, atau kondisi lainnya.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran sebagai berikut:
1. Kontrol Mual (1618): Tingkat kemampuan individu untuk mengendalikan rasa mual.
- Kriteria hasil:
a. Melaporkan penurunan rasa mual
b. Menunjukkan kemampuan untuk mengatasi mual
c. Menunjukkan strategi yang efektif untuk mengatasi mual
Penjelasan: Luaran/output yang diharapkan adalah pasien dapat mengendalikan gejala mual yang dialaminya. Hal ini ditandai dengan penurunan rasa mual, kemampuan pasien dalam mengatasi mual, dan penggunaan strategi yang efektif untuk mengatasi mual.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, berikut intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Manajemen Mual (6450):
- Identifikasi penyebab dan faktor yang mempengaruhi mual
- Ajarkan teknik relaksasi (seperti napas dalam, visualisasi) untuk mengurangi mual
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian antiemetik atau terapi lain yang sesuai
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengidentifikasi dan mengatasi penyebab mual (misalnya infeksi, efek samping obat)
- Bantu pasien mengidentifikasi makanan atau minuman yang dapat meringankan mual
- Pantau tanda-tanda vital dan intake/output cairan
- Berikan dukungan emosional dan informasi yang sesuai kepada pasien dan keluarga
Penjelasan: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen mual, yang meliputi identifikasi penyebab dan faktor yang mempengaruhi mual, pemberian teknik relaksasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian antiemetik atau terapi lain, identifikasi dan penanganan penyebab mual, serta pemberian dukungan emosional dan informasi yang sesuai kepada pasien dan keluarga.
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang tepat, diharapkan dapat membantu pasien dalam mengendalikan gejala mual yang dialaminya dan mencapai hasil yang optimal dalam proses penyembuhan. -
Article No. 15393 | 12 Apr 2025
Klinis : Seorang anak laki-laki, usia 7 tahun, dirawat di ruang anak dengan diagnosis medis: Leukemia Limfoblastik Akut (LLA). Anak tampak lemah, tidak bersemangat, dan sering mengalami demam selama satu minggu terakhir. Hasil laboratorium menunjukkan: • Hemoglobin: 6,9 g/dL • Leukosit: 105.000/uL • Trombosit: 45.000/uL Selama dirawat, anak juga mengeluhkan mual dan nafsu makan menurun. Ia sedang menjalani hari ke-4 kemoterapi. Orang tua pasien tampak cemas dan terus bertanya mengenai efek pengobatan dan kemungkinan kesembuhan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan nada akademis dan persona pakar perawat, berikut diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi yang Anda deskripsikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan penurunan nafsu makan dan efek samping kemoterapi.
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan kelelahan akibat penyakit.
3. Cemas berhubungan dengan prognosis penyakit dan efek pengobatan, ditunjukkan oleh perilaku orang tua yang terus bertanya.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
2. Intoleransi Aktivitas: Keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau diperlukan karena ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan oksigen.
3. Cemas: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Status Nutrisi: Indikator yang menggambarkan kondisi nutrisi seseorang.
2. Toleransi Aktivitas: Indikator yang menggambarkan kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas.
3. Tingkat Kecemasan: Indikator yang menggambarkan derajat kecemasan yang dialami seseorang.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nutrisi: Intervensi untuk mengatur, memantau, dan memenuhi kebutuhan nutrisi.
2. Manajemen Energi: Intervensi untuk mengatur dan mempertahankan energi yang cukup untuk aktivitas.
3. Manajemen Kecemasan: Intervensi untuk mengenali, mengatasi, dan mengurangi kecemasan.
Penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI ini akan membantu perawat dalam mengidentifikasi, merencanakan, dan mengelola masalah kesehatan yang dialami oleh anak dengan leukemia limfoblastik akut ini secara komprehensif dan terstruktur. -
Article No. 15394 | 12 Apr 2025
Klinis : Acute Kidney Injury (AKI), Dengue Shock Syndrome (DSS), dan dehidrasi berat
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan untuk kondisi Acute Kidney Injury (AKI), Dengue Shock Syndrome (DSS), dan dehidrasi berat, dengan tone akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) yang sesuai:
a. Acute Kidney Injury (AKI):
- Diagnosa Keperawatan: Risiko Ketidakefektifan Perfusi Ginjal
- Definisi: Kondisi yang ditandai dengan kemampuan ginjal yang berkurang untuk mempertahankan keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa, yang dapat menyebabkan retensi produk sisa metabolisme.
- Faktor Risiko: Dehidrasi, hipoperfusi, obat-obatan nefrotoksik, penyakit ginjal kronis, diabetes mellitus, hipertensi.
b. Dengue Shock Syndrome (DSS):
- Diagnosa Keperawatan: Risiko Ketidakseimbangan Volume Cairan
- Definisi: Kondisi yang ditandai dengan penurunan volume plasma yang dapat menyebabkan syok hipovolemik.
- Faktor Risiko: Demam dengue, perdarahan, hipoalbuminemia, peningkatan permeabilitas kapiler.
c. Dehidrasi Berat:
- Diagnosa Keperawatan: Kekurangan Volume Cairan
- Definisi: Kondisi yang ditandai dengan berkurangnya volume cairan tubuh, yang dapat menyebabkan gangguan homeostasis.
- Faktor Risiko: Diare, muntah, demam, kurang asupan cairan.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI - Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Acute Kidney Injury (AKI):
- Luaran: Perfusi Ginjal Efektif
- Definisi: Kemampuan ginjal untuk mempertahankan fungsinya dalam membuang produk sisa metabolisme dan menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa.
- Kriteria Hasil: Nilai ureum dan kreatinin dalam batas normal, output urin adekuat, tidak ada tanda-tanda retensi cairan.
b. Dengue Shock Syndrome (DSS):
- Luaran: Keseimbangan Volume Cairan
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan volume cairan yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
- Kriteria Hasil: Tanda-tanda vital stabil, tidak ada tanda-tanda hipovolemia, tidak ada edema, intake dan output cairan seimbang.
c. Dehidrasi Berat:
- Luaran: Keseimbangan Cairan
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan volume cairan tubuh yang adekuat.
- Kriteria Hasil: Tanda-tanda vital stabil, turgor kulit baik, mukosa lembab, tidak ada tanda-tanda dehidrasi.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI - Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Acute Kidney Injury (AKI):
- Intervensi: Manajemen Perfusi Ginjal
- Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan perfusi ginjal.
- Tindakan Keperawatan:
- Pantau tanda-tanda vital, input dan output cairan, dan produksi urin.
- Terapkan terapi cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan.
- Konsultasikan dengan dokter untuk terapi penunjang (diuretik, hemodialisis).
- Kolaborasi dengan tim gizi untuk terapi nutrisi yang tepat.
- Edukasi pasien dan keluarga mengenai penyakit dan pencegahan komplikasi.
b. Dengue Shock Syndrome (DSS):
- Intervensi: Manajemen Keseimbangan Cairan
- Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
- Tindakan Keperawatan:
- Pantau tanda-tanda vital, input dan output cairan, dan tanda-tanda hipovolemia.
- Berikan terapi cairan intravena sesuai kebutuhan.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian vasopressor atau transfusi darah jika diperlukan.
- Pantau tanda-tanda perdarahan dan lakukan tindakan pencegahan.
- Edukasi pasien dan keluarga mengenai penyakit dan pencegahan komplikasi.
c. Dehidrasi Berat:
- Intervensi: Manajemen Keseimbangan Cairan
- Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
- Tindakan Keperawatan:
- Pantau tanda-tanda vital, input dan output cairan, dan tanda-tanda dehidrasi.
- Berikan terapi cairan intravena sesuai kebutuhan.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian elektrolit dan nutrisi sesuai kebutuhan.
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang pentingnya asupan cairan yang adekuat.
- Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan untuk kondisi Acute Kidney Injury (AKI), Dengue Shock Syndrome (DSS), dan dehidrasi berat, perawat perlu memperhatikan secara komprehensif kondisi pasien, memantau parameter vital, melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain, serta memberikan edukasi yang tepat kepada pasien dan keluarga. Hal ini bertujuan untuk mencapai luaran yang diharapkan dan mencegah terjadinya komplikasi yang dapat membahayakan kondisi pasien. -
Article No. 15395 | 12 Apr 2025
Klinis : pasien mual dan muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang mengalami mual dan muntah.
Diagnosa Keperawatan:
Mual (Nausea)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Mual adalah sensasi tidak nyaman di perut yang dapat menimbulkan keinginan untuk muntah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan mual adalah pasien dapat mengendalikan rasa mual, tidak mengalami muntah, dan tidak terjadi dehidrasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi mual dan muntah antara lain:
1. Manajemen mual dan muntah: Mengidentifikasi penyebab mual, memberikan antiemetik sesuai indikasi, mengatur pola makan, dan memberikan terapi relaksasi.
2. Manajemen cairan dan elektrolit: Memantau intake dan output cairan, mengganti cairan dan elektrolit yang hilang akibat muntah, dan mencegah dehidrasi.
3. Edukasi kesehatan: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyebab, pencegahan, dan penanganan mual dan muntah.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan assessment komprehensif, merumuskan diagnosa keperawatan, dan menyusun rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien untuk membantu mengatasi mual dan muntah yang dialaminya. -
Article No. 15396 | 12 Apr 2025
Klinis : DS : - Klien mengatakan nyeri kepala dibagian tengkuk sampai bahu - Klien mengeluh pegal-pegal diseluruh badan. - Klien mengatakan pusing kliyengan - Klien mengatakan nyeri skala 4 dari 0-10 DO : - Pengkajian PQRST P : Nyeri dirasakan bila beraktifitas berat dan menekuk kaki terlalu lama Q : Nyeri dirasakan seperti kulit ketarik R : Nyeri dirasakan pada kepala bagian belakang menjalar sampai bahu S : Skala Nyeri 4 (NRS : 0-10) T : Nyeri dirasakan hilang timbul - Klien tampak memegangi bagian kepala belakang dan meringis - Wajah tampak tegang dan khawatir
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Ibu/Bapak. Berdasarkan data yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan semacam itu.
Penyebab: Penyakit muskuloskeletal, postur tubuh yang buruk, stres emosional.
Tanda dan Gejala: Klien mengatakan nyeri kepala di bagian tengkuk sampai bahu, pegal-pegal di seluruh badan, pusing, nyeri skala 4 dari 0-10, pengkajian PQRST.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Tingkat Nyeri Terkontrol
Definisi: Tingkat nyeri yang berada dalam batas yang dapat diterima oleh individu.
Indikator:
a. Melaporkan penurunan intensitas nyeri.
b. Menggunakan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
c. Menunjukkan perilaku relaksasi saat nyeri.
d. Melaporkan dapat beristirahat dengan nyaman.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
Tujuan: Klien dapat mengontrol nyeri.
Aktivitas:
a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi.
b. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik sesuai indikasi.
c. Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, terapi panas/dingin, dan distraksi.
d. Berikan dukungan emosional dan informasi yang diperlukan klien untuk mengatasi nyeri.
e. Evaluasi efektivitas intervensi dan modifikasi sesuai kebutuhan klien.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jangan ragu untuk menanyakan hal lain yang Anda perlukan. Wassalamualaikum.