Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 15392 | 12 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan mual muntah sejak 3 hari yang lalu, disertai demam naik turun 4 hari lalu
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan rinci berdasarkan informasi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan gejala yang dialami pasien, yaitu mual muntah sejak 3 hari lalu dan demam naik turun 4 hari lalu, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Mual (00134): Perasaan tidak nyaman dan tidak kuat yang muncul secara tiba-tiba dan mendesak ingin muntah.
Penjelasan: Mual merupakan diagnosa keperawatan yang sesuai karena pasien mengalami keluhan mual muntah sejak 3 hari yang lalu. Mual dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi saluran pencernaan, efek samping obat, atau kondisi lainnya.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah dilakukan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran sebagai berikut:
1. Kontrol Mual (1618): Tingkat kemampuan individu untuk mengendalikan rasa mual.
- Kriteria hasil:
a. Melaporkan penurunan rasa mual
b. Menunjukkan kemampuan untuk mengatasi mual
c. Menunjukkan strategi yang efektif untuk mengatasi mual
Penjelasan: Luaran/output yang diharapkan adalah pasien dapat mengendalikan gejala mual yang dialaminya. Hal ini ditandai dengan penurunan rasa mual, kemampuan pasien dalam mengatasi mual, dan penggunaan strategi yang efektif untuk mengatasi mual.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, berikut intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Manajemen Mual (6450):
- Identifikasi penyebab dan faktor yang mempengaruhi mual
- Ajarkan teknik relaksasi (seperti napas dalam, visualisasi) untuk mengurangi mual
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian antiemetik atau terapi lain yang sesuai
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengidentifikasi dan mengatasi penyebab mual (misalnya infeksi, efek samping obat)
- Bantu pasien mengidentifikasi makanan atau minuman yang dapat meringankan mual
- Pantau tanda-tanda vital dan intake/output cairan
- Berikan dukungan emosional dan informasi yang sesuai kepada pasien dan keluarga
Penjelasan: Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen mual, yang meliputi identifikasi penyebab dan faktor yang mempengaruhi mual, pemberian teknik relaksasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian antiemetik atau terapi lain, identifikasi dan penanganan penyebab mual, serta pemberian dukungan emosional dan informasi yang sesuai kepada pasien dan keluarga.
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang tepat, diharapkan dapat membantu pasien dalam mengendalikan gejala mual yang dialaminya dan mencapai hasil yang optimal dalam proses penyembuhan. -
Article No. 15393 | 12 Apr 2025
Klinis : Seorang anak laki-laki, usia 7 tahun, dirawat di ruang anak dengan diagnosis medis: Leukemia Limfoblastik Akut (LLA). Anak tampak lemah, tidak bersemangat, dan sering mengalami demam selama satu minggu terakhir. Hasil laboratorium menunjukkan: • Hemoglobin: 6,9 g/dL • Leukosit: 105.000/uL • Trombosit: 45.000/uL Selama dirawat, anak juga mengeluhkan mual dan nafsu makan menurun. Ia sedang menjalani hari ke-4 kemoterapi. Orang tua pasien tampak cemas dan terus bertanya mengenai efek pengobatan dan kemungkinan kesembuhan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan nada akademis dan persona pakar perawat, berikut diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi yang Anda deskripsikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan penurunan nafsu makan dan efek samping kemoterapi.
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan dan kelelahan akibat penyakit.
3. Cemas berhubungan dengan prognosis penyakit dan efek pengobatan, ditunjukkan oleh perilaku orang tua yang terus bertanya.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
2. Intoleransi Aktivitas: Keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau diperlukan karena ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan oksigen.
3. Cemas: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Status Nutrisi: Indikator yang menggambarkan kondisi nutrisi seseorang.
2. Toleransi Aktivitas: Indikator yang menggambarkan kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas.
3. Tingkat Kecemasan: Indikator yang menggambarkan derajat kecemasan yang dialami seseorang.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nutrisi: Intervensi untuk mengatur, memantau, dan memenuhi kebutuhan nutrisi.
2. Manajemen Energi: Intervensi untuk mengatur dan mempertahankan energi yang cukup untuk aktivitas.
3. Manajemen Kecemasan: Intervensi untuk mengenali, mengatasi, dan mengurangi kecemasan.
Penerapan standar SDKI, SLKI, dan SIKI ini akan membantu perawat dalam mengidentifikasi, merencanakan, dan mengelola masalah kesehatan yang dialami oleh anak dengan leukemia limfoblastik akut ini secara komprehensif dan terstruktur. -
Article No. 15394 | 12 Apr 2025
Klinis : Acute Kidney Injury (AKI), Dengue Shock Syndrome (DSS), dan dehidrasi berat
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan untuk kondisi Acute Kidney Injury (AKI), Dengue Shock Syndrome (DSS), dan dehidrasi berat, dengan tone akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) yang sesuai:
a. Acute Kidney Injury (AKI):
- Diagnosa Keperawatan: Risiko Ketidakefektifan Perfusi Ginjal
- Definisi: Kondisi yang ditandai dengan kemampuan ginjal yang berkurang untuk mempertahankan keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa, yang dapat menyebabkan retensi produk sisa metabolisme.
- Faktor Risiko: Dehidrasi, hipoperfusi, obat-obatan nefrotoksik, penyakit ginjal kronis, diabetes mellitus, hipertensi.
b. Dengue Shock Syndrome (DSS):
- Diagnosa Keperawatan: Risiko Ketidakseimbangan Volume Cairan
- Definisi: Kondisi yang ditandai dengan penurunan volume plasma yang dapat menyebabkan syok hipovolemik.
- Faktor Risiko: Demam dengue, perdarahan, hipoalbuminemia, peningkatan permeabilitas kapiler.
c. Dehidrasi Berat:
- Diagnosa Keperawatan: Kekurangan Volume Cairan
- Definisi: Kondisi yang ditandai dengan berkurangnya volume cairan tubuh, yang dapat menyebabkan gangguan homeostasis.
- Faktor Risiko: Diare, muntah, demam, kurang asupan cairan.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI - Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Acute Kidney Injury (AKI):
- Luaran: Perfusi Ginjal Efektif
- Definisi: Kemampuan ginjal untuk mempertahankan fungsinya dalam membuang produk sisa metabolisme dan menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa.
- Kriteria Hasil: Nilai ureum dan kreatinin dalam batas normal, output urin adekuat, tidak ada tanda-tanda retensi cairan.
b. Dengue Shock Syndrome (DSS):
- Luaran: Keseimbangan Volume Cairan
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan volume cairan yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
- Kriteria Hasil: Tanda-tanda vital stabil, tidak ada tanda-tanda hipovolemia, tidak ada edema, intake dan output cairan seimbang.
c. Dehidrasi Berat:
- Luaran: Keseimbangan Cairan
- Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan volume cairan tubuh yang adekuat.
- Kriteria Hasil: Tanda-tanda vital stabil, turgor kulit baik, mukosa lembab, tidak ada tanda-tanda dehidrasi.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI - Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Acute Kidney Injury (AKI):
- Intervensi: Manajemen Perfusi Ginjal
- Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan perfusi ginjal.
- Tindakan Keperawatan:
- Pantau tanda-tanda vital, input dan output cairan, dan produksi urin.
- Terapkan terapi cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan.
- Konsultasikan dengan dokter untuk terapi penunjang (diuretik, hemodialisis).
- Kolaborasi dengan tim gizi untuk terapi nutrisi yang tepat.
- Edukasi pasien dan keluarga mengenai penyakit dan pencegahan komplikasi.
b. Dengue Shock Syndrome (DSS):
- Intervensi: Manajemen Keseimbangan Cairan
- Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
- Tindakan Keperawatan:
- Pantau tanda-tanda vital, input dan output cairan, dan tanda-tanda hipovolemia.
- Berikan terapi cairan intravena sesuai kebutuhan.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian vasopressor atau transfusi darah jika diperlukan.
- Pantau tanda-tanda perdarahan dan lakukan tindakan pencegahan.
- Edukasi pasien dan keluarga mengenai penyakit dan pencegahan komplikasi.
c. Dehidrasi Berat:
- Intervensi: Manajemen Keseimbangan Cairan
- Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
- Tindakan Keperawatan:
- Pantau tanda-tanda vital, input dan output cairan, dan tanda-tanda dehidrasi.
- Berikan terapi cairan intravena sesuai kebutuhan.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian elektrolit dan nutrisi sesuai kebutuhan.
- Ajarkan pasien dan keluarga tentang pentingnya asupan cairan yang adekuat.
- Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan untuk kondisi Acute Kidney Injury (AKI), Dengue Shock Syndrome (DSS), dan dehidrasi berat, perawat perlu memperhatikan secara komprehensif kondisi pasien, memantau parameter vital, melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain, serta memberikan edukasi yang tepat kepada pasien dan keluarga. Hal ini bertujuan untuk mencapai luaran yang diharapkan dan mencegah terjadinya komplikasi yang dapat membahayakan kondisi pasien. -
Article No. 15395 | 12 Apr 2025
Klinis : pasien mual dan muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang mengalami mual dan muntah.
Diagnosa Keperawatan:
Mual (Nausea)
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Mual adalah sensasi tidak nyaman di perut yang dapat menimbulkan keinginan untuk muntah.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari penanganan mual adalah pasien dapat mengendalikan rasa mual, tidak mengalami muntah, dan tidak terjadi dehidrasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi mual dan muntah antara lain:
1. Manajemen mual dan muntah: Mengidentifikasi penyebab mual, memberikan antiemetik sesuai indikasi, mengatur pola makan, dan memberikan terapi relaksasi.
2. Manajemen cairan dan elektrolit: Memantau intake dan output cairan, mengganti cairan dan elektrolit yang hilang akibat muntah, dan mencegah dehidrasi.
3. Edukasi kesehatan: Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyebab, pencegahan, dan penanganan mual dan muntah.
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan assessment komprehensif, merumuskan diagnosa keperawatan, dan menyusun rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien untuk membantu mengatasi mual dan muntah yang dialaminya. -
Article No. 15396 | 12 Apr 2025
Klinis : DS : - Klien mengatakan nyeri kepala dibagian tengkuk sampai bahu - Klien mengeluh pegal-pegal diseluruh badan. - Klien mengatakan pusing kliyengan - Klien mengatakan nyeri skala 4 dari 0-10 DO : - Pengkajian PQRST P : Nyeri dirasakan bila beraktifitas berat dan menekuk kaki terlalu lama Q : Nyeri dirasakan seperti kulit ketarik R : Nyeri dirasakan pada kepala bagian belakang menjalar sampai bahu S : Skala Nyeri 4 (NRS : 0-10) T : Nyeri dirasakan hilang timbul - Klien tampak memegangi bagian kepala belakang dan meringis - Wajah tampak tegang dan khawatir
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Ibu/Bapak. Berdasarkan data yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan semacam itu.
Penyebab: Penyakit muskuloskeletal, postur tubuh yang buruk, stres emosional.
Tanda dan Gejala: Klien mengatakan nyeri kepala di bagian tengkuk sampai bahu, pegal-pegal di seluruh badan, pusing, nyeri skala 4 dari 0-10, pengkajian PQRST.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Tingkat Nyeri Terkontrol
Definisi: Tingkat nyeri yang berada dalam batas yang dapat diterima oleh individu.
Indikator:
a. Melaporkan penurunan intensitas nyeri.
b. Menggunakan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
c. Menunjukkan perilaku relaksasi saat nyeri.
d. Melaporkan dapat beristirahat dengan nyaman.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
Tujuan: Klien dapat mengontrol nyeri.
Aktivitas:
a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi.
b. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik sesuai indikasi.
c. Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, terapi panas/dingin, dan distraksi.
d. Berikan dukungan emosional dan informasi yang diperlukan klien untuk mengatasi nyeri.
e. Evaluasi efektivitas intervensi dan modifikasi sesuai kebutuhan klien.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jangan ragu untuk menanyakan hal lain yang Anda perlukan. Wassalamualaikum. -
Article No. 15397 | 12 Apr 2025
Klinis : DS : - Klien mengatakan nyeri kepala dibagian tengkuk sampai bahu - Klien mengeluh pegal-pegal diseluruh badan. - Klien mengatakan pusing kliyengan - Klien mengatakan nyeri skala 4 dari 0-10 DO : - Pengkajian PQRST P : Nyeri dirasakan bila beraktifitas berat dan menekuk kaki terlalu lama Q : Nyeri dirasakan seperti kulit ketarik R : Nyeri dirasakan pada kepala bagian belakang menjalar sampai bahu S : Skala Nyeri 4 (NRS : 0-10) T : Nyeri dirasakan hilang timbul - Klien tampak memegangi bagian kepala belakang dan meringis - Wajah tampak tegang dan khawatir
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI:
Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
Karakteristik Definisi:
- Klien mengeluh nyeri kepala di bagian tengkuk sampai bahu
- Klien mengeluh pegal-pegal di seluruh badan
- Klien mengeluh pusing/vertigo
- Klien mengatakan nyeri dengan skala 4 dari 0-10
Faktor yang Berhubungan:
- Aktivitas/gerakan yang berlebihan
- Posisi tubuh yang menekan
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Kontrol Nyeri
Kriteria Hasil:
- Klien melaporkan nyeri berkurang
- Klien tampak rileks
- Klien dapat beraktivitas tanpa hambatan
2. Kenyamanan
Kriteria Hasil:
- Klien melaporkan kenyamanan meningkat
- Klien tampak tenang dan nyaman
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
- Lakukan pengkajian nyeri komprehensif
- Identifikasi faktor pencetus dan penyebab nyeri
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (misalnya: kompres hangat/dingin, masase, distraksi)
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk terapi farmakologis jika perlu
2. Fasilitasi Kenyamanan
- Identifikasi kebutuhan kenyamanan klien
- Dukung posisi tubuh yang nyaman
- Ciptakan lingkungan yang tenang dan terapeutik
- Berikan dukungan emosional
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan Nyeri Akut dipilih karena klien mengalami gejala-gejala nyeri kepala, pegal-pegal di seluruh badan, pusing/vertigo, dan melaporkan nyeri dengan skala 4. Hal ini menunjukkan adanya pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kemungkinan kerusakan jaringan.
Luaran/output yang diharapkan adalah kontrol nyeri dan peningkatan kenyamanan klien. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah manajemen nyeri (pengkajian, identifikasi faktor pencetus, penggunaan terapi nonfarmakologis, dan kolaborasi untuk terapi farmakologis) serta fasilitasi kenyamanan (identifikasi kebutuhan, dukungan posisi, pengaturan lingkungan, dan dukungan emosional). -
Article No. 15398 | 12 Apr 2025
Klinis : DS : - Klien mengatakan nyeri kepala dibagian tengkuk sampai bahu - Klien mengeluh pegal-pegal diseluruh badan. - Klien mengatakan pusing kliyengan - Klien mengatakan nyeri skala 4 dari 0-10 DO : - Pengkajian PQRST P : Nyeri dirasakan bila beraktifitas berat dan menekuk kaki terlalu lama Q : Nyeri dirasakan seperti kulit ketarik R : Nyeri dirasakan pada kepala bagian belakang menjalar sampai bahu S : Skala Nyeri 4 (NRS : 0-10) T : Nyeri dirasakan hilang timbul - Klien tampak memegangi bagian kepala belakang dan meringis - Wajah tampak tegang dan khawatir
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang Anda berikan, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah:
1. Nyeri akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau yang digambarkan dengan istilah tersebut.
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Nyeri akut adalah respon tubuh terhadap stimulus yang tidak menyenangkan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Klien akan melaporkan skala nyeri menurun, menunjukkan perilaku nyeri terkontrol, dan dapat menggunakan manajemen nyeri secara efektif.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi pengkajian nyeri, manajemen nyeri farmakologis, dan non-farmakologis.
Berdasarkan standar PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia), diagnosis keperawatan ini sesuai dengan kondisi klien yang mengeluhkan nyeri kepala di bagian tengkuk hingga bahu, pegal-pegal di seluruh badan, pusing, dan skala nyeri 4 dari 0-10. -
Article No. 15399 | 12 Apr 2025
Klinis : DS : - Klien mengatakan nyeri kepala dibagian tengkuk sampai bahu - Klien mengeluh pegal-pegal diseluruh badan. - Klien mengatakan pusing kliyengan - Klien mengatakan nyeri skala 4 dari 0-10 DO : - Pengkajian PQRST P : Nyeri dirasakan bila beraktifitas berat dan menekuk kaki terlalu lama Q : Nyeri dirasakan seperti kulit ketarik R : Nyeri dirasakan pada kepala bagian belakang menjalar sampai bahu S : Skala Nyeri 4 (NRS : 0-10) T : Nyeri dirasakan hilang timbul - Klien tampak memegangi bagian kepala belakang dan meringis - Wajah tampak tegang dan khawatir
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: 1. Kode ICD-10:
- Kode: G44.2
- Deskripsi: Migren tanpa aura [nyeri kepala migrain]
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: N/A
- Deskripsi: Tidak ada tindakan medis yang tercantum dalam informasi yang diberikan.
Berdasarkan gejala yang dilaporkan oleh klien, seperti nyeri kepala di bagian tengkuk sampai bahu, pegal-pegal di seluruh badan, pusing, dan skala nyeri 4 dari 0-10, serta hasil pengkajian PQRST, diagnosis yang sesuai adalah Migren tanpa aura (kode ICD-10 G44.2). Pada kasus ini, tidak disebutkan adanya tindakan medis yang dilakukan, sehingga tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang terkait. -
Article No. 15400 | 12 Apr 2025
Klinis : DS : - Klien mengatakan nyeri kepala dibagian tengkuk sampai bahu - Klien mengeluh pegal-pegal diseluruh badan. - Klien mengatakan pusing kliyengan - Klien mengatakan nyeri skala 4 dari 0-10 DO : - Pengkajian PQRST P : Nyeri dirasakan bila beraktifitas berat dan menekuk kaki terlalu lama Q : Nyeri dirasakan seperti kulit ketarik R : Nyeri dirasakan pada kepala bagian belakang menjalar sampai bahu S : Skala Nyeri 4 (NRS : 0-10) T : Nyeri dirasakan hilang timbul - Klien tampak memegangi bagian kepala belakang dan meringis - Wajah tampak tegang dan khawatir
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang disampaikan, diagnosa keperawatan yang sesuai menurut SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Nyeri akut
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
- Penyebab: Agen cedera fisik (postur/aktivitas tubuh yang salah)
Data Subjektif:
- Klien mengatakan nyeri kepala dibagian tengkuk sampai bahu
- Klien mengeluh pegal-pegal diseluruh badan
- Klien mengatakan pusing kliyengan
- Klien mengatakan nyeri skala 4 dari 0-10
Data Objektif:
- Pengkajian PQRST
P: Nyeri dirasakan bila beraktifitas berat dan menekuk kaki terlalu lama
Q: Nyeri dirasakan seperti kulit ketarik
R: Nyeri dirasakan pada kepala bagian belakang menjalar sampai bahu
S: Skala Nyeri 4 (NRS: 0-10)
T: Nyeri dirasakan hilang timbul
- Klien tampak memegangi bagian kepala belakang dan meringis
- Wajah tampak tegang dan khawatir
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Penurunan nyeri akut
- Kriteria hasil:
- Klien melaporkan nyeri berkurang
- Ekspresi wajah menunjukkan relaksasi
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen nyeri
- Kaji nyeri secara komprehensif: karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas nyeri
- Identifikasi faktor-faktor yang memperberat atau memperingan nyeri
- Berikan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti:
- Kompres hangat pada daerah yang nyeri
- Teknik relaksasi
- Distraksi
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi
- Evaluasi efektivitas intervensi dalam menurunkan nyeri
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan Nyeri akut ditetapkan berdasarkan gejala-gejala yang dialami klien, yaitu adanya keluhan nyeri di kepala bagian belakang hingga bahu, pegal-pegal di seluruh badan, dan pusing kliyengan. Hal ini sesuai dengan definisi Nyeri akut dalam SDKI, yaitu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial.
Luaran/output yang diharapkan adalah penurunan nyeri akut, dengan kriteria hasil klien melaporkan nyeri berkurang dan ekspresi wajah menunjukkan relaksasi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain manajemen nyeri, yaitu mengkaji nyeri secara komprehensif, mengidentifikasi faktor-faktor yang memperberat atau memperingan nyeri, memberikan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri (seperti kompres hangat, teknik relaksasi, dan distraksi), berkolaborasi dengan pemberian analgesik sesuai indikasi, serta mengevaluasi efektivitas intervensi dalam menurunkan nyeri. -
Article No. 15401 | 12 Apr 2025
Klinis : DS : - Klien mengatakan nyeri kepala dibagian tengkuk sampai bahu - Klien mengeluh pegal-pegal diseluruh badan. - Klien mengatakan pusing kliyengan - Klien mengatakan nyeri skala 4 dari 0-10 DO : - Pengkajian PQRST P : Nyeri dirasakan bila beraktifitas berat dan menekuk kaki terlalu lama Q : Nyeri dirasakan seperti kulit ketarik R : Nyeri dirasakan pada kepala bagian belakang menjalar sampai bahu S : Skala Nyeri 4 (NRS : 0-10) T : Nyeri dirasakan hilang timbul - Klien tampak memegangi bagian kepala belakang dan meringis - Wajah tampak tegang dan khawatir
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, diagnosis keperawatan yang dapat ditegakkan adalah:
1. Nyeri akut
Penjelasan singkat menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan semacam itu (International Association for the Study of Pain, 1979).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan:
1. Klien melaporkan nyeri berkurang
2. Klien dapat mengenali dan mengelola nyeri
3. Klien menunjukkan perilaku yang mengarah pada penurunan nyeri
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan:
1. Manajemen nyeri, meliputi:
- Identifikasi karakteristik nyeri
- Kolaborasi pemberian analgesik
- Terapi komplementer (misalnya kompres hangat/dingin)
2. Edukasi mengenai nyeri dan pengelolaannya
3. Monitoring tanda-tanda vital dan respon klien terhadap intervensi
Penjelasan singkat:
Klien mengalami nyeri kepala, pegal-pegal di seluruh badan, dan pusing yang dirasakan dengan skala nyeri 4 dari 0-10. Nyeri dirasakan terutama saat beraktivitas berat dan menekuk kaki terlalu lama. Nyeri dirasakan seperti kulit tertarik dan menjalar dari kepala bagian belakang hingga bahu. Klien tampak memegangi bagian kepala belakang dan meringis serta menunjukkan wajah tegang dan khawatir. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, edukasi, serta monitoring tanda-tanda vital dan respon klien.