Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 15576 | 15 Apr 2025
Klinis : Tn. D, 40 tahun, HIV positif, datang ke rumah sakit dengan keluhan rasa cemas, putus asa, dan perasaan tidak berharga. Ia merasa kesepian dan terisolasi, menghindari interaksi sosial dan aktivitas yang biasa dilakukan. Tn. D mengaku tidak teratur mengonsumsi obat ARV, dan mengalami penurunan berat badan sekitar 5 kg dalam 1 bulan terakhir. Ia merasa hidupnya tidak memiliki tujuan dan sering merasa lelah. Pemeriksaan fisik menunjukkan lesu, dan pada wawancara psikologis. Diangosa keperawatan utama yang dirumuskan sesuai dengan kondisi Tn.D adalah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi yang dialami oleh Tn. D, yaitu HIV positif, keluhan rasa cemas, putus asa, perasaan tidak berharga, kesepian, terisolasi, penurunan kepatuhan terapi ARV, penurunan berat badan, dan perasaan lelah, maka dapat dirumuskan diagnosis keperawatan utama sebagai berikut:
Diagnosis Keperawatan Utama:
Gangguan Proses Pikir Kronis berhubungan dengan diagnosis medis HIV dan depresi, ditandai dengan kecemasan, perasaan tidak berharga, dan putus asa.
Penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Proses Pikir Kronis didefinisikan sebagai kemampuan berpikir yang terganggu secara menetap, yang ditandai dengan perubahan perhatian, persepsi, ingatan, pemecahan masalah, dan/atau pengambilan keputusan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosis ini antara lain:
1. Pasien menunjukkan penurunan kecemasan.
2. Pasien menunjukkan peningkatan harga diri.
3. Pasien menunjukkan penurunan depresi.
4. Pasien menunjukkan peningkatan kepatuhan terapi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat diberikan antara lain:
1. Terapi Kognitif: Mengidentifikasi dan memodifikasi pola pikir negatif.
2. Terapi Suportif: Memberikan dukungan emosional dan meningkatkan strategi koping.
3. Terapi Perilaku: Mengembangkan aktivitas yang bermakna dan meningkatkan interaksi sosial.
4. Edukasi: Memberikan informasi tentang manajemen penyakit dan pentingnya kepatuhan terapi ARV.
Dengan pendekatan holistik dan kolaboratif, diharapkan Tn. D dapat mengatasi gangguan proses pikir kronis yang dialaminya, meningkatkan kualitas hidup, dan mencapai outcome yang optimal. -
Article No. 15577 | 15 Apr 2025
Klinis : Seorang laki-laki dewasa akhir berusia 62 tahun, di diagnosa DM Tipe 2 sejak 5 tahun yang lalu, dirawat di ruang rawat penyakit dalam dengan keluhan penglihatan kabur, pusing, dan badan terasa lemas. Sebelum dibawa ke rumah sakit klien minum sereal dan buah pisang dengan alasan lapar pada malam hari. Masalah keperawatan yang aktual pada pasien tersebut adalah:
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, masalah keperawatan yang aktual pada pasien tersebut adalah:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
Definisi: Kondisi tidak terkendalinya kadar glukosa darah yang dapat mengakibatkan komplikasi akut atau kronis.
Penjelasan Singkat:
- Pasien mengalami keluhan penglihatan kabur, pusing, dan badan terasa lemas yang merupakan gejala-gejala ketidakstabilan kadar glukosa darah.
- Pasien memiliki riwayat DM Tipe 2 selama 5 tahun, yang dapat menyebabkan fluktuasi kadar glukosa darah.
- Pasien minum sereal dan buah pisang sebelum dibawa ke rumah sakit, yang dapat mempengaruhi kadar glukosa darah.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi diagnosis: Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
- Kode diagnosis: 00179
- Definisi: Kondisi tidak terkendalinya kadar glukosa darah yang dapat mengakibatkan komplikasi akut atau kronis.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang sesuai: Kontrol Glikemik, Perilaku Manajemen Diabetes
- Kriteria hasil: Kadar glukosa darah terkontrol, Pasien aktif dalam perawatan diri diabetes.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi yang sesuai: Pemantauan Glukosa Darah, Edukasi Manajemen Diabetes
- Aktivitas keperawatan: Mengukur kadar glukosa darah, Mengajarkan pasien dan keluarga tentang manajemen diabetes. -
Article No. 15578 | 15 Apr 2025
Klinis : Ny. S, berusia 45 tahun, seorang ibu RT datang ke Poli penyakit dalam dengan keluhan nyeri, bengkak dan kekakuan pada sendi tangan dan kaki. Pasien mengeluh nyeri ringan pada sendi-sendi kecil tangan, terutama jari-jari dan pergelangan tangan. Awalnya nyeri timbul saat beraktivitas, namun keluhan ini dirasakan semakin berat terutama pada pagi hari dengan lama nyeri lebih dari 1 jam dan masih dirasakan saat istirahat. Pasien juga mengeluhkan lemas dan lelah serta demam ringan (suhu berkisar 38 derajat C). Pasien mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. 2 bulan yang lalu pasien merasakan nyeri ringan pada sendi- sendi kecil tangan, terutama jari-jari dan pergelangan tangan pada pagi hari dengan lama nyeri kurang dari 1 jam Seiring waktu, nyeri semakin meluas ke sendi lutut, siku, dan bahu. Diagnosa keperawatan yang dirumuskan pada kasus diatas adalah:
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan keluhan yang disampaikan oleh Ny. S, usia 45 tahun, seorang ibu rumah tangga yang datang ke Poli Penyakit Dalam dengan keluhan nyeri, bengkak, dan kekakuan pada sendi tangan dan kaki, serta keluhan lemas, lelah, dan demam ringan, dapat dirumuskan beberapa diagnosa keperawatan berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai berikut:
1. Nyeri Kronik Terkait Peradangan Sendi
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang sedang berlangsung atau potensial, yang dirasakan pada sendi-sendi tubuh dan berlangsung lebih dari 3 bulan.
- Penyebab: Peradangan kronis pada sendi-sendi.
- Gejala: Nyeri, bengkak, dan kekakuan pada sendi-sendi, khususnya jari-jari tangan, pergelangan tangan, lutut, siku, dan bahu. Nyeri lebih buruk pada pagi hari dan memengaruhi aktivitas sehari-hari.
2. Intoleransi Aktivitas Terkait Kelemahan Fisik
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan fisik.
- Penyebab: Peradangan sendi, kelelahan, dan demam ringan.
- Gejala: Pasien mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Risiko Infeksi Terkait Penurunan Sistem Imun
- Definisi: Peningkatan kemungkinan terkena infeksi, yang disebabkan oleh penurunan sistem kekebalan tubuh.
- Penyebab: Peradangan sendi dan demam ringan.
- Gejala: Demam ringan.
Penjelasan singkat mengenai standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari PPNI:
SDKI: Merupakan standar yang berisi definisi, karakteristik, dan faktor-faktor yang terkait dengan diagnosa keperawatan. SDKI berfungsi sebagai panduan bagi perawat dalam mengidentifikasi dan merumuskan diagnosa keperawatan.
SLKI: Merupakan standar yang berisi pernyataan hasil yang diharapkan dari pemberian asuhan keperawatan. SLKI berfungsi sebagai panduan bagi perawat dalam mengevaluasi keberhasilan asuhan keperawatan yang diberikan.
SIKI: Merupakan standar yang berisi intervensi-intervensi keperawatan yang dapat digunakan perawat untuk membantu klien mencapai hasil yang diharapkan. SIKI berfungsi sebagai panduan bagi perawat dalam merencanakan dan melaksanakan asuhan keperawatan. -
Article No. 15579 | 15 Apr 2025
Klinis : Tn. B, 45 tahun, didiagnosis positif HIV dan merasa sangat cemas. Ia menghindari berbicara dengan keluarga dan teman-temannya karena takut ditolak. Selama beberapa minggu terakhir, ia merasa lelah, kehilangan nafsu makan, dan mengalami penurunan berat badan lebih dari 5 persen. Tn. B lebih banyak diam dan terlihat menarik diri dari interaksi sosial.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk Tn. B, 45 tahun, yang didiagnosis positif HIV dan mengalami kecemasan, adalah sebagai berikut:
1. Kecemasan (NANDA-I: 00146)
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang disebabkan oleh antisipasi bahaya.
Penjelasan: Tn. B merasa sangat cemas dan menghindari komunikasi dengan keluarga serta teman-temannya karena takut ditolak.
2. Risiko Kondisi Nutrisi Tidak Seimbang: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (NANDA-I: 00002)
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Penjelasan: Tn. B mengalami penurunan berat badan lebih dari 5 persen dan kehilangan nafsu makan dalam beberapa minggu terakhir.
3. Isolasi Sosial (NANDA-I: 00054)
Definisi: Pengalaman individu dan kondisi yang ditandai dengan perasaan kesepian, terisolasi, dan tidak memiliki dukungan sosial yang dibutuhkan.
Penjelasan: Tn. B terlihat menarik diri dari interaksi sosial dan lebih banyak diam.
Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang dapat diterapkan untuk menangani kondisi Tn. B adalah:
1. SDKI: Kecemasan (10001)
SLKI: Kontrol Cemas (30004)
SIKI: Manajemen Kecemasan (60012)
2. SDKI: Nutrisi Tidak Seimbang: Intake Kurang (10007)
SLKI: Status Gizi Adekuat (30029)
SIKI: Peningkatan Intake Nutrisi (60059)
3. SDKI: Isolasi Sosial (10005)
SLKI: Interaksi Sosial (30012)
SIKI: Fasilitasi Interaksi Sosial (60027)
Penerapan standar-standar tersebut dapat membantu dalam mengatasi kecemasan, memperbaiki status nutrisi, dan meningkatkan interaksi sosial Tn. B, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidupnya. -
Article No. 15580 | 15 Apr 2025
Klinis : Seorang wanita berusia 35 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan rambut rontok, IMT= 15, suhu tubuh 37.5 derajat C. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan bercak eritomatosa berbentuk seperti kupu-kupu yang melintasi batang hidung tanpa mengenai nasolabial, serta conjungtiva anemis. Pasien juga mengeluhkan pembesaran kelenjar getah bening pada submandibular dan supraklavikula, tanpa rasa nyeri. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan Hb 7.5 g/dl, Trombosit 60.000/mm3, Leukosit 3000/mm3, Limfosit 700/mm3, dan ANA positif dengan anti-dsDNA meningkat. Komplemen C3 dan C4 menurun. Pemeriksaan urin menunjukkan adanya keton, urobilinogen, bilirubin, dan eritrosit yang ditemukan dalam jumlah kecil. Pemeriksaan radiologi menunjukkan kesan pneumonia. Pasien diberikan pengobatan dengan methylprednisolone, ciprofloxacin, ceftriaxone, dan paracetamol serta diet 1800 kkal.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, pasien ini memiliki gejala yang mengarah pada diagnosa keperawatan Ketidakefektifan pola nutrisi terkait kurang asupan nutrisi, ditandai dengan IMT yang rendah (15), rambut rontok, dan pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan anemia (Hb 7,5 g/dl), trombositopenia (60.000/mm3), dan limfopenia (700/mm3).
Penjelasan singkat standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Ketidakefektifan pola nutrisi: Ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi pada tingkat sel.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Peningkatan status nutrisi
- Peningkatan berat badan
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen nutrisi
- Konseling gizi
- Pemantauan status nutrisi
Selain itu, pasien juga memiliki gejala yang mengarah pada diagnosa keperawatan Risiko infeksi terkait dengan kondisi imunokompromais, ditandai dengan adanya pneumonia, pembesaran kelenjar getah bening, dan penurunan komplemen (C3 dan C4).
Penjelasan singkat standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Risiko infeksi: Peningkatan risiko terinfeksi organisme patogen.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Bebas infeksi
- Pengendalian proses infeksi
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen risiko infeksi
- Pemberian antibiotik
- Perawatan terkait infeksi
Selain itu, pasien juga memiliki gejala yang mengarah pada diagnosa keperawatan Intoleransi aktivitas terkait dengan kelelahan dan kelemahan yang diakibatkan oleh anemia dan kondisi imunokompromais.
Penjelasan singkat standar SDKI, SLKI, dan SIKI:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Intoleransi aktivitas: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Toleransi aktivitas
- Peningkatan energi
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen energi
- Peningkatan aktivitas
- Terapi istirahat
Jadi, berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosa keperawatan utama yang dapat ditegakkan adalah Ketidakefektifan pola nutrisi, Risiko infeksi, dan Intoleransi aktivitas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan meliputi manajemen nutrisi, manajemen risiko infeksi, dan manajemen energi. -
Article No. 15581 | 15 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan pusing dan sakit kepala sudah 2 hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan mempertimbangkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Kepala berhubungan dengan proses patologis.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Nyeri Kepala adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial di daerah kepala.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pasien dapat melaporkan nyeri kepala berkurang.
2. Pasien dapat beradaptasi dengan nyeri kepala.
3. Pasien dapat mengenali dan menghindari faktor pencetus nyeri kepala.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pengkajian nyeri kepala
2. Manajemen nyeri kepala
3. Edukasi tentang nyeri kepala
Sebagai perawat, saya akan melakukan pengkajian yang komprehensif untuk mengetahui karakteristik nyeri kepala pasien, faktor pencetus, serta dampaknya terhadap aktivitas dan kualitas hidup pasien. Selanjutnya, saya akan memberikan intervensi keperawatan yang sesuai untuk mengelola nyeri kepala, seperti terapi farmakologis, terapi nonfarmakologis, serta edukasi untuk membantu pasien dalam mengelola nyeri kepalanya. Tujuan akhirnya adalah pasien dapat melaporkan penurunan nyeri kepala, mampu beradaptasi dengan nyeri kepala, serta dapat mengenali dan menghindari faktor pencetus nyeri kepala. -
Article No. 15582 | 15 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan pusing dan sakit kepala sudah 2 hari seperti mau demam
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baiklah, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda jelaskan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital
Penjelasan:
Pasien datang dengan keluhan pusing dan sakit kepala selama 2 hari, yang dapat mengindikasikan adanya risiko ketidakstabilan tanda-tanda vital. Hal ini perlu diidentifikasi dan diatasi untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami perubahan tanda-tanda vital di luar rentang normal.
- Faktor Risiko: Perubahan fisiologis, stres, nyeri, demam, dan proses penyakit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kriteria Hasil: Tanda-tanda vital dalam rentang normal, tidak ada tanda-tanda ketidakstabilan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Pemantauan tanda-tanda vital, manajemen demam, manajemen nyeri, dan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya.
Dengan pendekatan berbasis bukti dan berpusat pada pasien, perawat dapat membantu mengelola risiko ketidakstabilan tanda-tanda vital pada pasien dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 15583 | 15 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan pusing dan sakit kepala meriang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang datang dengan keluhan pusing, sakit kepala, dan meriang.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
Ciri-ciri: Pasien mengeluhkan sakit kepala dan meriang.
2. Ketidakseimbangan Suhu Tubuh
Definisi: Peningkatan atau penurunan suhu tubuh di atas atau di bawah rentang normal.
Ciri-ciri: Pasien mengeluhkan meriang yang menandakan peningkatan suhu tubuh.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien berdasarkan pengkajian keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan hasil yang diharapkan dari tindakan keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang digunakan untuk menentukan tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Dalam kasus ini, SDKI dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah keperawatan "Nyeri Akut" dan "Ketidakseimbangan Suhu Tubuh". SLKI dapat digunakan untuk menentukan luaran yang diharapkan, seperti penurunan nyeri dan normalisasi suhu tubuh. SIKI dapat digunakan untuk menentukan intervensi keperawatan yang tepat, seperti pemberian analgetik, kompres hangat/dingin, dan pemantauan suhu tubuh.
Penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI yang tepat dapat membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang berkualitas dan berpusat pada pasien. -
Article No. 15584 | 15 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan pusing dan sakit kepala serta meriang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosaa Keperawatan:
1. Nyeri Kepala Berhubungan dengan Ketegangan Otot
Penjelasan:
Pasien datang dengan keluhan pusing, sakit kepala, dan meriang, yang dapat menunjukkan adanya nyeri kepala. Nyeri kepala dapat disebabkan oleh ketegangan otot di sekitar kepala dan leher.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
- Domain: Rasa Nyaman
- Kelas: Nyeri
- Diagnosa Keperawatan: Nyeri Kepala
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
- Luaran Keperawatan: Tingkat Nyeri
- Kriteria Hasil: Pasien melaporkan penurunan tingkat nyeri kepala.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen Nyeri
- Aktivitas Keperawatan:
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, keparahan, dan faktor yang memperburuk atau meringankan nyeri.
2. Berikan terapi analgesik sesuai indikasi.
3. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi nyeri, seperti relaksasi, kompres hangat/dingin, atau terapi lain yang sesuai.
4. Monitor efektivitas intervensi dalam mengurangi nyeri. -
Article No. 15585 | 15 Apr 2025
Klinis : pasien datng dengan keluhan bisul dibokong
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
Integritas Kulit Terganggu
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Integritas Kulit Terganggu didefinisikan sebagai kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti immobilitas, gangguan sirkulasi, edema, malnutrisi, dan faktor lainnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada kondisi Integritas Kulit Terganggu adalah pemulihan integritas kulit, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan tidak ada komplikasi lain yang muncul.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi Integritas Kulit Terganggu antara lain perawatan luka, manajemen nyeri, manajemen nutrisi, dan edukasi pasien serta keluarga.
Dengan tone akademis, persona pakar, dan nurse, saya memberikan penjelasan singkat mengenai standar asuhan keperawatan untuk kondisi Integritas Kulit Terganggu sesuai dengan SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat.