Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17599 | 21 May 2025
Klinis : hbsag
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang terkait dengan kondisi HbsAg.
1. Kode ICD-10:
- Kode: B18.1
- Deskripsi: Hepatitis kronis tipe B dengan titer antigen permukaan hepatitis B (HBsAg) positif
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 87.71
- Deskripsi: Pemeriksaan kualitatif antigen permukaan hepatitis B (HBsAg)
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 B18.1 merupakan kode untuk kondisi hepatitis kronis tipe B dengan titer antigen permukaan hepatitis B (HBsAg) yang positif. Hal ini menunjukkan adanya infeksi kronis dengan virus hepatitis B yang ditandai dengan keberadaan HBsAg dalam darah pasien.
2. Kode ICD-9-CM 87.71 adalah kode untuk prosedur pemeriksaan kualitatif antigen permukaan hepatitis B (HBsAg). Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi keberadaan HBsAg dalam sampel darah atau serum pasien, yang merupakan indikator infeksi virus hepatitis B.
Kode-kode tersebut dapat digunakan oleh tenaga kesehatan seperti dokter dan perekam medis untuk melakukan pengkodean yang tepat dalam dokumentasi medis pasien, sehingga membantu dalam proses perawatan, pengobatan, dan manajemen kasus terkait kondisi hepatitis B. -
Article No. 17600 | 21 May 2025
Klinis : persalinan hbsag
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi persalinan dengan HBsAg positif, kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: O26.3
- Deskripsi: Infeksi virus hepatitis dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 75.32
- Deskripsi: Pemberian vaksin hepatitis B
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 O26.3 merupakan kode untuk infeksi virus hepatitis dalam kehamilan, persalinan, dan masa nifas. Kode ini digunakan untuk kondisi dimana seorang ibu hamil atau bersalin didiagnosis positif HBsAg (Hepatitis B Surface Antigen), yang mengindikasikan adanya infeksi virus hepatitis B.
2. Kode ICD-9-CM 75.32 adalah kode untuk prosedur pemberian vaksin hepatitis B. Dalam kasus persalinan dengan HBsAg positif, bayi yang dilahirkan harus segera diberikan vaksin hepatitis B untuk mencegah penularan dan infeksi hepatitis B dari ibu ke bayi. Pemberian vaksin ini merupakan tindakan medis yang penting untuk melindungi bayi dari risiko infeksi hepatitis B.
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan adalah:
- Segera memberikan vaksin hepatitis B kepada bayi setelah lahir untuk mencegah penularan dari ibu ke bayi.
- Memantau dan mengelola kondisi ibu dengan HBsAg positif selama kehamilan, persalinan, dan masa nifas.
- Melakukan koordinasi yang baik antara tim medis (dokter, perawat, dan perekam medis) untuk memastikan perawatan yang komprehensif bagi ibu dan bayi. -
Article No. 17601 | 21 May 2025
Klinis : bekas operasi sesar
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait kondisi bekas operasi sesar:
1. Kode ICD-10:
- Kode: O98.4
- Deskripsi: Bekas operasi sesar
Penjelasan:
Kode ICD-10 O98.4 merupakan kode diagnosis untuk "Bekas operasi sesar". Kode ini digunakan untuk mengindikasikan adanya riwayat operasi sesar pada pasien, yang dapat menjadi pertimbangan penting dalam penanganan medis selanjutnya.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 74.2
- Deskripsi: Seksio sesarea
Penjelasan:
Kode ICD-9-CM 74.2 adalah kode prosedur untuk "Seksio sesarea". Kode ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi tindakan operasi sesar yang telah dilakukan pada pasien sebelumnya. Informasi ini penting bagi tenaga kesehatan dalam merencanakan perawatan dan tindakan medis selanjutnya yang sesuai dengan kondisi pasien. -
Article No. 17602 | 21 May 2025
Klinis : plasenta letak rendah
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi plasenta letak rendah.
1. Kode ICD-10:
- Kode: O44.0
- Deskripsi: Plasenta letak rendah, tidak disertai perdarahan pada trimester ketiga
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 69.02
- Deskripsi: Seksio sesarea, elektif
Penjelasan detail:
1. Kode ICD-10 O44.0 (Plasenta letak rendah, tidak disertai perdarahan pada trimester ketiga) digunakan untuk mendiagnosis kondisi di mana plasenta menutupi sebagian atau seluruh serviks uteri, tetapi tidak menyebabkan perdarahan aktif pada trimester ketiga kehamilan. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi seperti perdarahan saat persalinan dan peningkatan risiko sectio caesarea.
2. Kode ICD-9-CM 69.02 (Seksio sesarea, elektif) dapat digunakan jika tindakan operatif diperlukan untuk mengatasi plasenta letak rendah. Prosedur ini dilakukan secara terencana (elektif) untuk mencegah komplikasi yang dapat terjadi selama persalinan normal.
Pemilihan kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang tepat sangat penting untuk dokumentasi medis yang akurat dan pelaporan yang sesuai. Kode-kode ini membantu dalam pengkodean diagnosis dan tindakan medis, serta menjamin pembayaran yang sesuai dari pihak asuransi atau penyedia layanan kesehatan. -
Article No. 17603 | 21 May 2025
Klinis : leukositosis
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai dokter atau perekam medis, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis leukositosis, serta kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang mungkin terkait, jika ada.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R72
- Deskripsi: Leukositosis
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
Tidak ada kode ICD-9-CM khusus untuk tindakan medis terkait leukositosis. Leukositosis umumnya merupakan hasil laboratorium yang menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih (leukosit) dalam darah, dan bukan suatu tindakan medis yang memerlukan kode tersendiri. Penanganan leukositosis biasanya tergantung pada penyebab yang mendasarinya, seperti infeksi, peradangan, atau kondisi lainnya.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 R72 digunakan untuk menggambarkan kondisi leukositosis, yang merupakan peningkatan jumlah sel darah putih (leukosit) dalam darah.
- Leukositosis dapat menjadi tanda adanya proses infeksi, peradangan, atau kondisi medis lainnya yang memerlukan investigasi lebih lanjut untuk mengidentifikasi penyebabnya.
- Tidak ada kode ICD-9-CM khusus untuk tindakan medis terkait leukositosis, karena leukositosis adalah temuan laboratorium dan bukan tindakan medis itu sendiri. Penanganan leukositosis akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya. -
Article No. 17604 | 21 May 2025
Klinis : kabur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi kabur, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat:
Diagnosa Keperawatan:
1. Persepsi Sensori Terganggu: Penglihatan (00122)
Definisi: Pengalaman mental dan interpretasi terhadap stimulasi visual yang tidak akurat atau berbeda dari realitas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00122
Definisi: Pengalaman mental dan interpretasi terhadap stimulasi visual yang tidak akurat atau berbeda dari realitas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1705
Judul: Persepsi Sensori: Penglihatan
Definisi: Kemampuan untuk menginterpretasikan dan bereaksi terhadap stimulasi visual.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 5820
Judul: Manajemen Persepsi Sensori: Penglihatan
Definisi: Pemberian bantuan untuk menginterpretasikan dan bereaksi terhadap stimulasi visual yang tidak akurat atau berbeda dari realitas.
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Persepsi Sensori Terganggu: Penglihatan" mengacu pada pengalaman mental dan interpretasi terhadap stimulasi visual yang tidak akurat atau berbeda dari realitas yang sebenarnya. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Persepsi Sensori: Penglihatan, yaitu memberikan bantuan untuk menginterpretasikan dan bereaksi terhadap stimulasi visual yang tidak akurat. -
Article No. 17605 | 21 May 2025
Klinis : pilek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pilek berdasarkan Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas (00031)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00031
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 0401
Judul: Bersihan Jalan Napas
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 0401
Judul: Manajemen Jalan Napas
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki aliran udara melalui saluran napas.
Penjelasan singkat:
Pilek dapat menyebabkan ketidakefektifan bersihan jalan napas karena adanya peningkatan produksi sekret di saluran napas. Diagnosa keperawatan ini mengacu pada ketidakmampuan pasien untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas secara efektif. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, misalnya dengan memberikan humidifikasi, suction, atau terapi oksigen untuk mempertahankan bersihan jalan napas. -
Article No. 17606 | 21 May 2025
Klinis : mata berair
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu mata berair dengan tone akademis dan persona pakar, berikut adalah diagnosa keperawatan yang sesuai beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi (R-INF)
- SDKI: Rentan individu terhadap invasi dan replikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
- SLKI: Tidak terjadi infeksi.
- SIKI: Pencegahan Infeksi
Penjelasan singkat:
Mata berair dapat menjadi salah satu tanda adanya risiko infeksi, seperti infeksi pada mata atau saluran pernapasan. Diagnosa ini dipilih untuk mencegah terjadinya infeksi lebih lanjut.
Kode dan Definisi:
R-INF (Risiko Infeksi)
SDKI: Kode R-INF, Definisi: Rentan individu terhadap invasi dan replikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
SLKI: Kode T-0201, Definisi: Tidak terjadi infeksi.
SIKI: Kode I-0201, Definisi: Upaya untuk mencegah atau meminimalkan masuknya agen infeksi ke dalam tubuh dan mencegah atau meminimalkan penularan agen infeksi.
Dengan diagnosa keperawatan Risiko Infeksi (R-INF), perawat dapat melakukan intervensi keperawatan sesuai dengan SIKI untuk mencegah atau meminimalkan risiko infeksi pada pasien. -
Article No. 17607 | 21 May 2025
Klinis : pilek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu pilek, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00030)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas (0410)
Definisi: Terbebas dari sekret atau obstruksi dalam saluran napas.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas (6540)
Definisi: Memfasilitasi permeabilitas jalan napas untuk mempertahankan ventilasi yang adekuat.
Kode dan Definisi:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00030)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
2. Bersihan Jalan Napas (0410)
Definisi: Terbebas dari sekret atau obstruksi dalam saluran napas.
3. Manajemen Jalan Napas (6540)
Definisi: Memfasilitasi permeabilitas jalan napas untuk mempertahankan ventilasi yang adekuat.
Dalam tone akademis dan persona sebagai pakar perawat, diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi yang saya berikan di atas sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. -
Article No. 17608 | 21 May 2025
Klinis : flu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, atas pertanyaan Anda mengenai diagnosa keperawatan untuk kondisi flu, saya akan memberikan informasi sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
Kode Diagnosa: 00039
Nama Diagnosa: Risiko Infeksi
Definisi: Berisiko mengalami masuknya dan perkembangbiakan organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
Penjelasan:
Pada kondisi flu, pasien berisiko mengalami infeksi karena adanya invasi dan replikasi virus influenza dalam tubuh. Risiko infeksi dapat terjadi akibat gangguan sistem kekebalan tubuh, paparan terhadap agen patogen, atau faktor lingkungan yang memfasilitasi transmisi penyakit. Perawat perlu mengidentifikasi faktor-faktor risiko dan melakukan intervensi yang tepat untuk mencegah dan mengelola risiko infeksi pada pasien.
Kode SLKI: 00104
Nama Luaran: Bebas Infeksi
Definisi: Individu bebas dari tanda dan gejala infeksi.
Kode SIKI: 6480
Nama Intervensi: Manajemen Infeksi
Definisi: Pencegahan dan pengendalian penyebaran infeksi dari sumber penyakit.
Dalam penanganan kondisi flu, perawat akan melakukan intervensi keperawatan seperti pemantauan tanda-tanda vital, pemberian terapi farmakologis (misalnya antipiretik, antivirus), edukasi mengenai pencegahan penularan, serta perawatan simptomatik untuk mengelola gejala-gejala yang muncul.
Saya berharap informasi ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang terkait dengan kondisi flu. Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.