Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19704 | 16 Jul 2025
Klinis : Perempuan Ny. N usia 28 tahun dengan keluhan nyeri pada perut kanan bawah disertasi muntah dan demam 38°C. Sejah 2 hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien menunjukkan tanda gejala apendiksitis dan segera dilakukan tindakan operasi Appendictomy 6 jam setelah masuk RS. Saat ini pasien dirawat di ruang bedah pasca operasi hari ke-1. Hasil pemeriksaan didapatkan pasien mengeluh nueri pada luka operasi, ketika dilakukan palpasi pada area abdomen pasien tampak gelisah, skala nyeri 6 (0-10), luka tampak terawat. Pasien masih mengeluh mual, WBC 10.000 mm2. Terapi: Nacl 20 tetes/menit, ampicillin, mebenazole, dan paracetamol
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, kode dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah-istilah tersebut.
b. Intoleransi Aktivitas (00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk menoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin kehidupan.
2. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
a. Kode: 00132
Judul: Nyeri Akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dijelaskan dalam istilah-istilah tersebut.
b. Kode: 00092
Judul: Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk menoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin kehidupan.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
a. Kode: 1605
Judul: Kontrol Nyeri
Definisi: Tingkat kemampuan individu untuk mengendalikan rasa nyeri.
b. Kode: 0005
Judul: Toleransi Aktivitas
Definisi: Kemampuan individu untuk melakukan aktivitas tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan.
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
a. Kode: 1400
Judul: Manajemen Nyeri
Definisi: Mencegah, mengurangi, atau menghilangkan rasa sakit yang dialami individu.
b. Kode: 0200
Judul: Peningkatan Aktivitas
Definisi: Memfasilitasi peningkatan kemampuan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
Dalam kasus ini, pasien Ny. N mengalami nyeri pada luka operasi dan intoleransi aktivitas setelah menjalani operasi apendisitis. Oleh karena itu, diagnosa keperawatan yang tepat adalah Nyeri Akut dan Intoleransi Aktivitas. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Nyeri dan Peningkatan Aktivitas untuk membantu pasien dalam pemulihan pasca operasi. -
Article No. 19705 | 16 Jul 2025
Klinis : Seorang anak laki-laki usia 8 tahun di rawat di Rumah sakit dengan diagnose medis DHF, dengan keluhan demam tinggi 3 hari di rumah, mual dan muntah , tidak nafsu makan. Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh perawat: konjungtiva pucat, makan hanya 1/4 porsi, berat badan menurun 2 Kg dalam dari 25 Kg menjadi 23 Kg, tampak ptekie di seluruhh badan, tidak ada perdarahan di gusi dan gusi. TTV: TD: 100/80 mmHg, S= 39,2C, frekuensi nadi= 90 x/mnt, frekuensi pernafasaan= 12 x/mnt.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, serta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
SDKI: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI: Pemantauan Nutrisi, Pemberian Nutrisi
SIKI: Manajemen Nutrisi
2. Intoleransi Aktivitas (00092)
SDKI: Keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau yang diperlukan, untuk mempertahankan atau mencapai tingkat fungsi yang diinginkan.
SLKI: Pemantauan Aktivitas, Manajemen Aktivitas
SIKI: Manajemen Intoleransi Aktivitas
3. Risiko Infeksi (00004)
SDKI: Rentan mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
SLKI: Pemantauan Tanda Infeksi, Manajemen Infeksi
SIKI: Manajemen Risiko Infeksi
Penjelasan Singkat:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002):
- Kode SDKI: 00002
- Definisi: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Ditandai dengan penurunan berat badan, makan hanya 1/4 porsi, dan kehilangan nafsu makan.
2. Intoleransi Aktivitas (00092):
- Kode SDKI: 00092
- Definisi: Keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik yang diinginkan atau yang diperlukan, untuk mempertahankan atau mencapai tingkat fungsi yang diinginkan.
- Ditandai dengan adanya kelelahan dan kelemahan fisik.
3. Risiko Infeksi (00004):
- Kode SDKI: 00004
- Definisi: Rentan mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- Ditandai dengan adanya demam tinggi, ptekie di seluruh badan, dan kondisi penyakit DHF. -
Article No. 19706 | 16 Jul 2025
Klinis : Seorang anak laki-laki usia 8 tahun di rawat di Rumah sakit dengan diagnose medis DHF, dengan keluhan demam tinggi 3 hari di rumah, mual dan muntah , tidak nafsu makan. Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh perawat: konjungtiva pucat, makan hanya 1/4 porsi, berat badan menurun 2 Kg dalam dari 25 Kg menjadi 23 Kg, tampak ptekie di seluruhh badan, tidak ada perdarahan di gusi dan gusi. TTV: TD: 100/80 mmHg, S= 39,2C, frekuensi nadi= 90 x/mnt, frekuensi pernafasaan= 12 x/mnt.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi yang dijelaskan, berikut adalah diagnosa keperawatan SDKI, luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan (SLKI), dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran (SIKI):
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan penurunan asupan yang ditandai dengan demam, mual, muntah, dan penurunan berat badan.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan penurunan asupan makan yang ditandai dengan makan hanya 1/4 porsi dan penurunan berat badan.
3. Risiko Infeksi berhubungan dengan penyakit DHF yang dapat menyebabkan petekie di seluruh badan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Kekurangan Volume Cairan:
- Pasien akan mempertahankan status hidrasi yang adekuat.
- Tanda-tanda dehidrasi (mual, muntah, penurunan berat badan) akan berkurang.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Pasien akan menunjukkan peningkatan asupan nutrisi.
- Berat badan pasien akan meningkat atau kembali ke berat badan normal.
3. Risiko Infeksi:
- Tanda-tanda infeksi (petekie) akan berkurang atau tidak terjadi.
- Pasien akan bebas dari komplikasi infeksi.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Kekurangan Volume Cairan:
- Pantau tanda-tanda vital, intake-output, dan berat badan secara rutin.
- Berikan cairan intravena sesuai dengan kebutuhan.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antiemetik (obat anti mual/muntah) jika diperlukan.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya asupan cairan yang adekuat.
2. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh:
- Timbang berat badan pasien secara rutin.
- Berikan makanan dengan kalori, protein, dan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk merencanakan dan menyediakan diet yang tepat.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya asupan nutrisi yang adekuat.
3. Risiko Infeksi:
- Pantau tanda-tanda infeksi (petekie) secara rutin.
- Berikan perawatan kulit yang tepat untuk mencegah infeksi.
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi antibiotik atau antivirus jika diperlukan.
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pencegahan infeksi dan pentingnya kebersihan.
Penjelasan di atas didasarkan pada pemahaman kami sebagai perawat profesional, dengan mempertimbangkan kondisi klinis pasien dan mengacu pada standar praktik keperawatan yang berlaku. Kami akan terus memantau perkembangan pasien dan menyesuaikan rencana asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan. -
Article No. 19707 | 16 Jul 2025
Klinis : Pasien Sdr. Alfi usia 16 tahun, seorang siswi SMA, mengeluh mengalami keputihan yang berulang selama 3 minggu terakhir. Keputihan berwarna agak putih kekuningan, kadang disertai rasa gatal dan bau tidak sedap. Sdr. Alfi merasa kurang nyaman di sekolah dan menjadi kurang percaya diri karena takut keputihan muncul saat beraktivitas. Saat dilakukan wawancara, diketahui bahwa Sdr. Alfi belum memahami cara menjaga kebersihan organ intim secara benar. Ia jarang mengganti celana dalam saat berkeringat dan sering membasuh organ genital dari belakang ke depan setelah buang air besar. Ibu dari Sdr. Alfi pun khawatir akan kondisi anaknya dan takut terjadi infeksi serius.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat tentang SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi yang dialami oleh Sdr. Alfi.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Perawatan Diri (Kode: 00108)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
2. Risiko Infeksi (Kode: 00004)
Definisi: Rentan mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengancam kesehatan.
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan menentukan diagnosis keperawatan yang sesuai. Setiap diagnosis keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk menentukan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan. SLKI membantu perawat dalam menetapkan tujuan yang ingin dicapai dalam asuhan keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk menentukan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai hasil yang diharapkan. SIKI memberikan panduan bagi perawat dalam melaksanakan intervensi keperawatan yang sesuai dengan masalah kesehatan pasien.
Kode dan definisi diagnosa keperawatan yang relevan dengan kondisi Sdr. Alfi:
1. Ketidakefektifan Perawatan Diri (Kode: 00108)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
2. Risiko Infeksi (Kode: 00004)
Definisi: Rentan mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengancam kesehatan.
Sebagai perawat, saya akan menggunakan SDKI, SLKI, dan SIKI untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terpusat pada pasien, sehingga dapat membantu Sdr. Alfi mengatasi masalah kesehatannya secara efektif. -
Article No. 19708 | 16 Jul 2025
Klinis : Pasien Sdr. Alfi usia 16 tahun, seorang siswi SMA, mengeluh mengalami keputihan yang berulang selama 3 minggu terakhir. Keputihan berwarna agak putih kekuningan, kadang disertai rasa gatal dan bau tidak sedap. Sdr. Alfi merasa kurang nyaman di sekolah dan menjadi kurang percaya diri karena takut keputihan muncul saat beraktivitas.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan nada akademis sebagai seorang perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi yang dialami oleh Sdr. Alfi.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan Mikroorganisme (00047)
Definisi SDKI:
Ketidakseimbangan antara jumlah dan jenis mikroorganisme normal yang menyebabkan gangguan pada fungsi tubuh.
Definisi SLKI:
Mempertahankan kesehimbangan mikroorganisme yang sesuai untuk menjaga kesehatan.
Definisi SIKI:
Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mempertahankan keseimbangan mikroorganisme dalam tubuh.
Kode SDKI: 00047
Kode SLKI: KM001
Kode SIKI: KM01001
Penjelasan singkat:
Sdr. Alfi mengalami keputihan yang berulang, yang merupakan indikasi adanya ketidakseimbangan mikroorganisme dalam tubuhnya. Keputihan berwarna putih kekuningan, disertai rasa gatal dan bau tidak sedap, menunjukkan adanya infeksi pada area vagina. Hal ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan kurang percaya diri saat beraktivitas, terutama di lingkungan sekolah.
Perawat perlu melakukan tindakan keperawatan untuk mempertahankan keseimbangan mikroorganisme, seperti edukasi tentang kebersihan daerah kewanitaan, pemantauan tanda-tanda infeksi, serta kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan yang sesuai. -
Article No. 19709 | 16 Jul 2025
Klinis : Pasien Sdr. Alfi usia 16 tahun, seorang siswi SMA, mengeluh mengalami keputihan yang berulang selama 3 minggu terakhir. Keputihan berwarna agak putih kekuningan, kadang disertai rasa gatal dan bau tidak sedap. Sdr. Alfi merasa kurang nyaman di sekolah dan menjadi kurang percaya diri karena takut keputihan muncul saat beraktivitas.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, kode, dan definisi SDKI-SLKI-SIKI yang sesuai dengan kondisi Sdr. Alfi.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Citra Tubuh (GICTR)
- Kode SDKI: GICTR
- Definisi: Persepsi negatif atau terganggu terhadap penampilan dan fungsi tubuh.
2. Intoleransi Aktivitas (IAKTR)
- Kode SDKI: IAKTR
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang diinginkan.
3. Resiko Infeksi (RINFE)
- Kode SDKI: RINFE
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat mengganggu kesehatan.
Penjelasan Singkat:
1. Gangguan Citra Tubuh (GICTR):
Sdr. Alfi merasa kurang nyaman dan kurang percaya diri dengan kondisi keputihan yang dialaminya. Hal ini dapat menyebabkan persepsi negatif terhadap penampilan dan fungsi tubuhnya.
2. Intoleransi Aktivitas (IAKTR):
Keputihan yang berulang dan disertai rasa gatal serta bau tidak sedap dapat mengganggu aktivitas Sdr. Alfi di sekolah. Hal ini dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang diinginkan.
3. Resiko Infeksi (RINFE):
Keputihan yang berulang dan memiliki ciri-ciri tertentu dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada Sdr. Alfi. Hal ini perlu diwaspadai dan ditangani dengan tepat.
Kode dan definisi SDKI-SLKI-SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lain, silakan tanyakan. -
Article No. 19710 | 16 Jul 2025
Klinis : Pasien Sdr. Alfi usia 16 tahun, seorang siswi SMA, mengeluh mengalami keputihan yang berulang selama 3 minggu terakhir. Keputihan berwarna agak putih kekuningan, kadang disertai rasa gatal dan bau tidak sedap. Sdr. Alfi merasa kurang nyaman di sekolah dan menjadi kurang percaya diri karena takut keputihan muncul saat beraktivitas.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI – SLKI – SIKI**
**Untuk Kasus Keputihan pada Remaja (Sdr. Alfi, 16 Tahun)**
---
### **1. Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode SDKI: 00162 – Gangguan Rasa Nyaman** *(Discomfort)*
**Definisi**: Perasaan tidak nyaman secara fisik atau psikologis yang dialami individu.
**Fokus pada**:
- Keluhan keputihan berwarna putih kekuningan dengan gatal dan bau tidak sedap.
- Dampak psikologis (kurang percaya diri, kecemasan saat beraktivitas sosial).
**Kode SDKI Terkait Tambahan**:
- **00160 – Ansietas** *(Anxiety)* terkait ketakutan keputihan kambuh di tempat umum.
- **00052 – Gangguan Citra Tubuh** *(Disturbed Body Image)* akibat persepsi negatif terhadap kondisi genital.
---
### **2. Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode SLKI: 1401 – Kualitas Hidup** *(Quality of Life)*
**Indikator**:
- **140101**: Pasien melaporkan penurunan rasa gatal dan bau tidak sedap.
- **140104**: Pasien menunjukkan peningkatan kepercayaan diri dalam interaksi sosial.
**Kode SLKI Pendukung**:
- **1302 – Status Kesehatan Mental** *(Mental Health Status)*: Ansietas terkendali.
- **1703 – Perilaku Perawatan Diri** *(Self-Care Behavior)*: Kemampuan menjaga kebersihan area genital.
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode SIKI: 6500 – Edukasi Kesehatan** *(Health Education)*
**Aktivitas**:
- **6501**: Ajarkan teknik kebersihan genital yang benar (misal: membersihkan dari depan ke belakang, penggunaan pakaian dalam katun).
- **6504**: Edukasi tentang penyebab keputihan (infeksi bakteri/jamur) dan pencegahan kekambuhan.
**Kode SIKI Tambahan**:
- **7200 – Manajemen Gejala** *(Symptom Management)*:
- **7202**: Anjurkan kompres hangat atau obat topikal sesuai resep untuk mengurangi gatal.
- **5400 – Dukungan Emosional** *(Emotional Support)*:
- **5402**: Berikan ruang untuk ekspresi perasaan terkait dampak psikososial keputihan.
---
### **Penjelasan Singkat**
1. **SDKI** menggambarkan respons pasien terhadap masalah kesehatan (fisik dan emosional).
2. **SLKI** menjadi tujuan perawatan, seperti mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup.
3. **SIKI** adalah tindakan berbasis evidence untuk mencapai luaran, meliputi edukasi, manajemen gejala, dan dukungan psikologis.
**Referensi**:
- *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi 5, PPNI 2019*.
- *Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Edisi 2, PPNI 2018*.
- *Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Edisi 2, PPNI 2018*.
---
**Catatan Klinis**: Perlu kolaborasi dengan tenaga medis untuk pemeriksaan kultur keputihan guna menentukan penyebab infeksi (misal: candidiasis atau bacterial vaginosis) dan terapi farmakologis jika diperlukan. -
Article No. 19711 | 16 Jul 2025
Klinis : Pasien Sdr. Alfi usia 16 tahun, seorang siswi SMA, mengeluh mengalami keputihan yang berulang selama 3 minggu terakhir. Keputihan berwarna agak putih kekuningan, kadang disertai rasa gatal dan bau tidak sedap. Sdr. Alfi merasa kurang nyaman di sekolah dan menjadi kurang percaya diri karena takut keputihan muncul saat beraktivitas. Saat dilakukan wawancara, diketahui bahwa Sdr. Alfi belum memahami cara menjaga kebersihan organ intim secara benar. Ia jarang mengganti celana dalam saat berkeringat dan sering membasuh organ genital dari belakang ke depan setelah buang air besar. Ibu dari Sdr. Alfi pun khawatir akan kondisi anaknya dan takut terjadi infeksi serius.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi Sdr. Alfi:
1. Risiko Infeksi Organ Reproduksi
Definisi: Rentan mengalami invasi dan multiplikasi organisme patogen ke dalam area genetalia yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan.
Faktor yang berhubungan: Kurangnya pengetahuan tentang kebersihan organ intim, Praktik kebersihan yang tidak tepat.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pengetahuan: Perawatan Organ Reproduksi
Definisi: Luaran yang menggambarkan tingkat pemahaman pasien tentang konsep, proses, prosedur, atau informasi yang diperlukan untuk merawat organ reproduksi.
Kriteria hasil:
a. Pasien dapat menjelaskan fungsi dan struktur organ reproduksi wanita.
b. Pasien dapat menjelaskan cara menjaga kebersihan organ reproduksi yang benar.
c. Pasien dapat menjelaskan faktor-faktor yang dapat menyebabkan infeksi organ reproduksi.
2. Perilaku Higienis
Definisi: Luaran yang menggambarkan tindakan individu untuk memelihara kebersihan diri.
Kriteria hasil:
a. Pasien dapat mendemonstrasikan cara membersihkan organ genital yang benar.
b. Pasien dapat menjelaskan pentingnya mengganti celana dalam secara teratur.
c. Pasien dapat menjelaskan pentingnya mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat organ genital.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Edukasi Kesehatan
Definisi: Tindakan mandiri perawat untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan pasien tentang kesehatan.
Aktivitas:
a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan pasien tentang kebersihan organ reproduksi.
b. Memberikan pendidikan kesehatan tentang struktur dan fungsi organ reproduksi wanita.
c. Mengajarkan cara menjaga kebersihan organ reproduksi yang benar.
d. Mendiskusikan faktor-faktor yang dapat menyebabkan infeksi organ reproduksi.
2. Bimbingan: Perawatan Diri
Definisi: Tindakan kolaboratif perawat dan pasien untuk memfasilitasi pasien dalam melakukan aktivitas perawatan diri.
Aktivitas:
a. Mengajarkan teknik membersihkan organ genital yang benar.
b. Mendiskusikan pentingnya mengganti celana dalam secara teratur.
c. Mengingatkan pasien untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah merawat organ genital.
d. Memberikan umpan balik positif saat pasien berhasil melakukan perawatan diri dengan benar.
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat meningkatkan pengetahuan dan perilaku higienis dalam menjaga kebersihan organ reproduksi, sehingga dapat mencegah terjadinya infeksi yang lebih serius. -
Article No. 19650 | 15 Jul 2025
Klinis : minum minyajk tanah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Keracunan (00037)
Definisi: Rentan untuk terkena bahaya atau cedera akibat paparan zat toksik, yang dapat mengancam kesehatan.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kode: 00037
Definisi: Rentan untuk terkena bahaya atau cedera akibat paparan zat toksik, yang dapat mengancam kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 01602
Definisi: Tingkat keparahan gejala akibat paparan zat toksik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 6750
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mencegah, mengurangi, atau mengendalikan efek buruk akibat paparan zat toksik.
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan "Risiko Keracunan" digunakan untuk mengidentifikasi pasien yang rentan terhadap paparan zat toksik, seperti minum minyak tanah, yang dapat mengancam kesehatan. Perawat harus melakukan intervensi untuk mencegah, mengurangi, atau mengendalikan efek buruk akibat paparan zat toksik tersebut. -
Article No. 19651 | 15 Jul 2025
Klinis : batuk berdahak, sesak napas, napas pendek
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan Singkat SDKI – SLKI – SIKI**
*(Berdasarkan Standar PPNI untuk Kondisi: Batuk Berdahak, Sesak Napas, Napas Pendek)*
---
### **1. Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode:** **00032** – **Gangguan Pertukaran Gas**
**Definisi:** Ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida secara adekuat pada tingkat jaringan.
**Fokus:** Kondisi batuk berdahak, sesak napas, dan napas pendek mengindikasikan gangguan pertukaran gas akibat obstruksi jalan napas atau peningkatan produksi sekret.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Retensi sekret bronkial (batuk berdahak).
- Penurunan ekspansi paru (sesak napas).
- Hipoksemia (napas pendek).
---
### **2. Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode:** **0402** – **Status Pernapasan: Pertukaran Gas**
**Indikator:**
- **040201**: Frekuensi pernapasan dalam rentang normal.
- **040202**: Tidak ada dispnea (sesak napas).
- **040203**: Bunyi napas bersih (tidak ada ronki/wheezing).
- **040204**: Saturasi oksigen (SpO₂) ≥95%.
**Target:** Meningkatkan pertukaran gas dan mengurangi gejala pernapasan.
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode:** **3244** – **Manajemen Jalan Napas**
**Tindakan:**
- **324401**: Auskultasi bunyi napas untuk identifikasi abnormalitas (ronki, wheezing).
- **324402**: Ajarkan teknik batuk efektif dan latihan napas dalam.
- **324403**: Berikan terapi oksigen jika diperlukan (sesuai indikasi SpO₂).
- **324404**: Lakukan fisioterapi dada (postural drainage) untuk mobilisasi sekret.
**Kode:** **3310** – **Manajemen Sekret**
**Tindakan:**
- **331001**: Berikan hidrasi adekuat untuk mengencerkan dahak.
- **331002**: Lakukan suction jika diperlukan.
- **331003**: Berikan mukolitik/ekspektoran sesuai resep.
---
### **Penjelasan Akademis**
Gangguan pertukaran gas (SDKI 00032) pada kasus ini disebabkan oleh **obstruksi jalan napas** akibat sekret berlebih dan inflamasi. SLKI 0402 menjadi acuan luaran untuk memantau perbaikan status pernapasan, sementara intervensi SIKI 3244 dan 3310 difokuskan pada **pembersihan jalan napas** dan **optimalisasi oksigenasi**. Pendekatan ini sesuai dengan prinsip *evidence-based practice* dalam keperawatan respiratori.
**Referensi:**
- *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi 4, PPNI 2019*.
- *Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Edisi 3, PPNI 2018*.
- *Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Edisi 3, PPNI 2018*.
*(Format RTF siap disalin ke dokumen akademis atau dokumentasi keperawatan.)*