Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 15879 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan, usia 35 tahun dirawat di ruang bedah saraf dengan trauma kepala. Hasil pengkajian suara nafas snoring, telah terpasang oksigen dengan NRM 8 lt/menit, frekuensi nafas 28 x/menit, frekuensi nadi 98 x/menit TD 110/80 mmHg. Apa tindakan keperawatan sesuai pada kasus tersebut ? Select one: a. Pasang infus dengan Na Cl 0.9 % b. Lakukan suction c. Monitor frekuensi nafas d. Ambil sampel darah e. Atur posisi lateral
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Saya sebagai perawat profesional akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi yang Anda paparkan, serta tindakan keperawatan yang sesuai.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- SDKI: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- SLKI: Mempertahankan jalan napas yang terbuka.
- SIKI: Intervensi untuk memfasilitasi pembebasan jalan napas dan mempertahankan ventilasi yang adekuat.
Penjelasan Singkat:
Pasien dengan trauma kepala mengalami penurunan kesadaran yang dapat menyebabkan obstruksi jalan napas. Suara napas snoring dan frekuensi napas yang cepat (28x/menit) menunjukkan adanya gangguan pada jalan napas.
Tindakan Keperawatan:
e. Atur posisi lateral
- Memposisikan pasien miring ke kiri atau kanan untuk memfasilitasi drainase sekret dan menjaga jalan napas tetap terbuka.
Selain itu, tindakan keperawatan lain yang sesuai adalah:
b. Lakukan suction
- Membersihkan jalan napas dari sekret atau obstruksi dengan menggunakan alat suction.
c. Monitor frekuensi nafas
- Memantau frekuensi napas sebagai indikator status pernafasan pasien.
Tindakan lain yang tidak diperlukan pada kasus ini adalah:
a. Pasang infus dengan NaCl 0,9%
- Tidak ada indikasi untuk pemasangan infus pada saat ini.
d. Ambil sampel darah
- Tidak ada indikasi untuk pengambilan sampel darah saat ini.
Jadi, tindakan keperawatan yang sesuai adalah atur posisi lateral, lakukan suction, dan monitor frekuensi nafas. -
Article No. 15880 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan berusia 55 tahun dirawat di ruang rawat penyakit saraf dengan meningitis. Hasil pengkajian mengalami penurunan kesadaran, frekuensi nafas 28 x/menit, memperoleh terapi oksigen 3 lt/menit. Memperoleh terapi Steroid. Apakah tujuan terapi sesuai kasus diatas ? Select one: a. menurunkan edema b. menurunkan jamur c. menurunkan status sutrisi d. menurunkan kekebalan tubuh e. menurunkan fungi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Gangguan Pertukaran Gas (SDKI)
- Definisi: Ketidakefektifan ventilasi paru-paru yang mengakibatkan perubahan dalam oksigenasi atau eliminasi karbon dioksida di dalam tubuh.
- Karakteristik Utama: Frekuensi napas tidak efektif, hipoksemia, dan hiperkapnia.
2. Gangguan Mobilitas Fisik (SDKI)
- Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, ketahanan, jangkauan gerak, atau kontrol motorik.
- Karakteristik Utama: Penurunan kesadaran dan kelemahan.
3. Risiko Infeksi (SDKI)
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan perkembangbiakan organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan sel.
- Karakteristik Utama: Terapi steroid yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.
Tujuan terapi sesuai kasus di atas adalah:
a. Menurunkan edema
- Edema dapat terjadi pada kasus meningitis, dan terapi steroid dapat membantu mengurangi edema.
Dengan demikian, berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Gangguan Pertukaran Gas, Gangguan Mobilitas Fisik, dan Risiko Infeksi, dengan tujuan terapi utama adalah menurunkan edema. -
Article No. 15881 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan 28 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri sendi di tangan dan lutut selama 6 bulan terakhir. Ia juga mengalami demam ringan, kelelahan, rambut rontok, dan bercak kemerahan di wajah. Apa diagnosis keperawatan yang paling tepat? Select one: a. Nyeri kronis b. Risiko infeksi c. Intoleransi aktivitas d. Gangguan integritas kulit e. Gangguan perfusi jaringan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: e. Gangguan perfusi jaringan
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi yang dialami oleh pasien, yaitu nyeri sendi di tangan dan lutut, demam ringan, kelelahan, rambut rontok, dan bercak kemerahan di wajah, diagnosis keperawatan yang paling tepat adalah Gangguan perfusi jaringan.
Gangguan perfusi jaringan adalah kondisi di mana ada perubahan dalam kuantitas dan/atau kualitas aliran darah ke jaringan, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan pengiriman nutrisi dan oksigen ke jaringan.
Pasien ini menunjukkan gejala-gejala yang mengarah pada adanya gangguan perfusi jaringan, seperti nyeri sendi, demam ringan, dan perubahan integumen (rambut rontok dan bercak kemerahan di wajah). Hal ini dapat disebabkan oleh peradangan atau kondisi autoimun yang dapat mempengaruhi aliran darah ke jaringan.
Diagnosis keperawatan ini lebih tepat daripada pilihan lainnya, seperti nyeri kronis, risiko infeksi, intoleransi aktivitas, atau gangguan integritas kulit, karena gejala-gejala yang ditunjukkan oleh pasien lebih mengarah pada adanya gangguan perfusi jaringan. -
Article No. 15882 | 21 Apr 2025
Klinis : OLIGURI, GAGAL GINJAL SESAK NAFAS, RONKHI, BATUK BERDAHAK,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya Perawat Konsultan dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Oliguri
2. Gagal Ginjal
3. Sesak Nafas
4. Ronkhi
5. Batuk Berdahak
Penjelasan Singkat:
1. Oliguri
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Berkurangnya produksi urin
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Peningkatan Output Urin
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Cairan
2. Gagal Ginjal
- SDKI: Ketidakmampuan ginjal untuk mempertahankan homeostasis cairan dan elektrolit
- SLKI: Keseimbangan Cairan
- SIKI: Manajemen Gagal Ginjal
3. Sesak Nafas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk bernafas dengan nyaman
- SLKI: Perfusi Jaringan
- SIKI: Manajemen Jalan Napas
4. Ronkhi
- SDKI: Bunyi nafas abnormal selama inspirasi dan ekspirasi
- SLKI: Bersihan Jalan Napas
- SIKI: Manajemen Jalan Napas
5. Batuk Berdahak
- SDKI: Batuk yang disertai pengeluaran sekret dari saluran pernapasan
- SLKI: Bersihan Jalan Napas
- SIKI: Manajemen Jalan Napas
Dalam praktik keperawatan, kami akan melakukan pengkajian komprehensif, menetapkan diagnosa keperawatan, merencanakan intervensi yang sesuai, dan melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan pemulihan pasien. Kami akan bekerja sama dengan tim kesehatan lainnya untuk memberikan perawatan yang terbaik. Jangan ragu untuk menghubungi kami jika membutuhkan informasi lebih lanjut.
Wassalamualaikum. -
Article No. 15883 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan 28 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri sendi di tangan dan lutut selama 6 bulan terakhir. Ia juga mengalami demam ringan, kelelahan, rambut rontok, dan bercak kemerahan di wajah. Apa diagnosis keperawatan yang paling tepat?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan yang paling tepat untuk kondisi pasien tersebut berdasarkan standar SDKI - SLKI - SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan yang paling tepat:
Pola Tidur Terganggu
Penjelasan:
Kondisi pasien yang dipaparkan menunjukkan gejala-gejala yang dapat dikaitkan dengan penyakit Lupus Eritematosus Sistemik (LES). Beberapa tanda dan gejala yang muncul, seperti nyeri sendi, demam ringan, kelelahan, rambut rontok, dan bercak kemerahan di wajah, sering ditemukan pada pasien dengan LES.
Pola Tidur Terganggu merupakan diagnosa keperawatan yang paling tepat untuk kondisi pasien ini. Pasien dengan LES sering mengalami gangguan tidur akibat nyeri sendi, kelelahan, dan gejala-gejala lain yang menyertai penyakitnya. Gangguan tidur ini dapat berdampak pada fungsi fisiologis, psikologis, dan sosial pasien.
Sebagai perawat, kita perlu mengkaji lebih lanjut mengenai kualitas dan kuantitas tidur pasien, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selanjutnya, kita dapat menyusun rencana keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi masalah pola tidur terganggu ini, seperti pemberian edukasi tentang manajemen nyeri, teknik relaksasi, dan modifikasi lingkungan tidur.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan Pola Tidur Terganggu merupakan yang paling sesuai dengan kondisi pasien ini, dan harus menjadi fokus utama dalam perencanaan dan implementasi asuhan keperawatan. -
Article No. 15884 | 21 Apr 2025
Klinis : OLIGURI, GAGAL GINJAL, EDEMA PARU, SESAK NAFAS, RONKHI, BATUK BERDAHAK,
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan nada akademis dan sebagai seorang pakar perawat, berikut adalah diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sebutkan:
1. Diagnosis Keperawatan: Oliguri
- Definisi: Penurunan produksi urin yang tidak adekuat, kurang dari 400 ml/hari.
- SLKI: Pemantauan fungsi ginjal, Keseimbangan cairan
- SIKI: Manajemen cairan, Manajemen oliguri
2. Diagnosis Keperawatan: Gagal Ginjal
- Definisi: Penurunan fungsi ginjal yang mengakibatkan retensi produk metabolik dan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.
- SLKI: Pemantauan fungsi ginjal, Keseimbangan cairan
- SIKI: Manajemen gagal ginjal, Manajemen cairan
3. Diagnosis Keperawatan: Edema Paru
- Definisi: Akumulasi cairan di dalam alveoli dan jaringan interstisial paru, yang mengganggu pertukaran gas.
- SLKI: Permeabilitas vaskuler paru, Oksigenasi
- SIKI: Manajemen edema paru, Manajemen cairan
4. Diagnosis Keperawatan: Sesak Nafas
- Definisi: Ketidaknyamanan atau kesulitan bernapas yang dirasakan oleh individu.
- SLKI: Oksigenasi, Pernapasan
- SIKI: Manajemen pernapasan, Manajemen oksigen
5. Diagnosis Keperawatan: Ronkhi
- Definisi: Suara napas abnormal yang terdengar saat inspirasi atau ekspirasi.
- SLKI: Pernapasan, Oksigenasi
- SIKI: Manajemen jalan napas, Manajemen pernapasan
6. Diagnosis Keperawatan: Batuk Berdahak
- Definisi: Batuk yang dihasilkan dari produksi sekret atau dahak yang berlebihan.
- SLKI: Pernapasan, Bersihan jalan napas
- SIKI: Manajemen jalan napas, Manajemen pernapasan
Dengan memahami diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan perawatan yang komprehensif dan terarah untuk mengelola kondisi-kondisi yang Anda sebutkan. -
Article No. 15885 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan 28 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri sendi di tangan dan lutut selama 6 bulan terakhir. Ia juga mengalami demam ringan, kelelahan, rambut rontok, dan bercak kemerahan di wajah. berikan 3 diagnosis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan tiga diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi pasien tersebut, beserta penjelasan singkat mengenai standar SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan 1: Nyeri Sendi Kronik
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan terkait dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial pada sendi yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Karakteristik Definisi: Keluhan nyeri pada sendi, penurunan rentang gerak sendi, pembengkakan sendi, dan gejala lain terkait nyeri sendi.
- Faktor yang Berhubungan: Proses penyakit, cedera, atau faktor lain yang dapat menyebabkan nyeri sendi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Luaran yang Diharapkan: Pasien melaporkan penurunan nyeri sendi, peningkatan rentang gerak sendi, dan penurunan pembengkakan sendi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Intervensi Keperawatan: Manajemen nyeri, terapi modalitas, peningkatan mobilitas sendi, dan edukasi tentang manajemen nyeri sendi.
Diagnosa Keperawatan 2: Kelelahan
Definisi: Pengalaman subyektif yang tidak menyenangkan dan tidak terpulihkan terkait dengan penurunan kapasitas untuk melakukan aktivitas.
SDKI:
- Karakteristik Definisi: Pasien melaporkan kelelahan, penurunan energi, dan aktivitas terbatas.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit kronis, malnutrisi, gangguan tidur, dan stres.
SLKI:
- Luaran yang Diharapkan: Pasien melaporkan peningkatan energi dan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Manajemen energi, pengaturan aktivitas, terapi modalitas, dan edukasi tentang manajemen kelelahan.
Diagnosa Keperawatan 3: Intoleransi Aktivitas
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan.
SDKI:
- Karakteristik Definisi: Pasien melaporkan kelelahan, kelemahan, dan penurunan toleransi terhadap aktivitas.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit kronis, gejala penyakit, dan penurunan kapasitas fisik.
SLKI:
- Luaran yang Diharapkan: Pasien melaporkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas dan kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
SIKI:
- Intervensi Keperawatan: Manajemen energi, pengaturan aktivitas, terapi modalitas, dan edukasi tentang manajemen aktivitas.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosa keperawatan dan standar SDKI, SLKI, serta SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda deskripsikan. Silakan tanyakan jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut. -
Article No. 15886 | 21 Apr 2025
Klinis : Seorang perempuan 28 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri sendi di tangan dan lutut selama 6 bulan terakhir. Ia juga mengalami demam ringan, kelelahan, rambut rontok, dan bercak kemerahan di wajah. Apa diagnosis keperawatan yang paling tepat? Select one: a. Nyeri kronis b. Risiko infeksi c. Intoleransi aktivitas d. Gangguan integritas kulit e. Gangguan perfusi jaringan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis keperawatan yang paling tepat untuk pasien ini adalah:
e. Gangguan perfusi jaringan
Penjelasan:
Pasien mengalami gejala-gejala yang mengarah pada adanya gangguan perfusi jaringan, seperti:
- Nyeri sendi di tangan dan lutut
- Demam ringan
- Kelelahan
- Rambut rontok
- Bercak kemerahan di wajah
Gejala-gejala ini dapat disebabkan oleh gangguan suplai oksigen dan nutrisi ke jaringan, yang dapat terjadi pada penyakit autoimun seperti lupus atau artritis reumatoid. Diagnosis keperawatan "Gangguan perfusi jaringan" menggambarkan kondisi ini dengan tepat.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) merupakan panduan resmi yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk membantu perawat dalam melakukan proses asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstandar. -
Article No. 15887 | 21 Apr 2025
Klinis : Tindakan kolaboratif pada pasien mastoiditis akut meliputi: Select one: a. Kompres dingin b. Edukasi telinga c. Pemeriksaan EEG d. Pemberian oksigen e. Pemberian antibiotik IV
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan nada akademis sebagai seorang pakar perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi mastoiditis akut.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi Akut
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Risiko Infeksi Akut adalah kerentanan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat menimbulkan kerusakan pada saluran tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan pada pasien dengan risiko infeksi akut mastoiditis adalah:
1. Tidak terjadi tanda dan gejala infeksi lebih lanjut
2. Tidak terdapat komplikasi infeksi sistemik
3. Proses penyembuhan luka berjalan dengan baik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan pada pasien dengan mastoiditis akut meliputi:
a. Pemberian antibiotik intravena (IV) sesuai indikasi, untuk mengatasi infeksi
b. Kompres dingin pada area mastoid, untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri
c. Edukasi tentang perawatan telinga, untuk mencegah terjadinya infeksi berulang
d. Pemantauan tanda-tanda vital dan pemeriksaan telinga, untuk mendeteksi adanya tanda infeksi
e. Pemberian oksigen, jika diperlukan, untuk memenuhi kebutuhan oksigen tubuh
Jadi, tindakan kolaboratif yang tepat pada pasien mastoiditis akut adalah pemberian antibiotik IV, kompres dingin, dan edukasi telinga. Pemeriksaan EEG dan pemberian oksigen tidak termasuk tindakan utama dalam penanganan mastoiditis akut. -
Article No. 15888 | 21 Apr 2025
Klinis : Gangguan persepsi sensori dalam kasus OMK ditandai dengan: Select one: a. Ketidakmampuan mengenali warna b. Kehilangan penciuman c. Diplopia d. Delirium e. Penurunan ketajaman pendengaran
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Gangguan persepsi sensori dalam kasus OMK yang ditandai dengan penurunan ketajaman pendengaran.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Persepsi Sensori : Pendengaran
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Gangguan Persepsi Sensori : Pendengaran adalah keadaan di mana individu mengalami penurunan atau perubahan dalam kemampuan mendengar yang dapat mengganggu fungsi dan keamanan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Pemulihan Pendengaran
2. Adaptasi terhadap Gangguan Pendengaran
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Gangguan Pendengaran
2. Peningkatan Kemampuan Mendengar
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Membantu identifikasi penyebab dan faktor risiko gangguan pendengaran
- Mengajarkan teknik kompensasi untuk mengatasi gangguan pendengaran
- Memfasilitasi penggunaan alat bantu dengar jika diperlukan
- Memberikan edukasi terkait pemeliharaan dan perawatan pendengaran
- Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan lanjut.
Harapannya, intervensi keperawatan tersebut dapat membantu pasien dalam memulihkan dan mengadaptasi diri terhadap gangguan pendengaran yang dialami.