Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 15980 | 22 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan masih nyeri di tangan bekas operasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut
Definisi:
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau yang digambarkan dalam istilah-istilah sedemikian rupa.
Faktor yang Berhubungan:
Agen cedera fisik (post-operasi)
Gejala dan Tanda:
- Pasien mengeluh nyeri di tangan bekas operasi
- Pasien tampak gelisah atau gusar
Tujuan dan Kriteria Hasil:
- Pasien dapat melaporkan penurunan tingkat nyeri
- Pasien dapat mendemonstrasikan strategi pengelolaan nyeri yang efektif
Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Manajemen Nyeri
- Kaji karakteristik nyeri (lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, dan intensitas)
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (misalnya: relaksasi, distraksi)
2. Perawatan Luka
- Observasi luka post-operasi
- Lakukan perawatan luka sesuai prosedur
3. Edukasi Kesehatan
- Jelaskan penyebab dan proses penyembuhan luka post-operasi
- Ajarkan pasien dan keluarga cara perawatan luka di rumah
Pengkajian dan Evaluasi (SIKI):
1. Pengkajian Nyeri
- Kaji intensitas nyeri menggunakan skala nyeri yang sesuai
- Kaji karakteristik nyeri (lokasi, durasi, frekuensi, kualitas)
- Identifikasi faktor yang memengaruhi nyeri
2. Monitoring Penyembuhan Luka
- Observasi warna, suhu, eksudat, dan tanda-tanda infeksi pada luka
- Pantau perkembangan penyembuhan luka
3. Edukasi Manajemen Nyeri dan Perawatan Luka
- Evaluasi pemahaman pasien dan keluarga tentang strategi pengelolaan nyeri
- Evaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam melakukan perawatan luka di rumah
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosa keperawatan dan intervensi yang sesuai untuk pasien dengan keluhan nyeri di tangan bekas operasi. Jangan ragu untuk bertanya jika ada yang ingin Anda ketahui lebih lanjut. -
Article No. 15981 | 22 Apr 2025
Klinis : Gastroenteritis akut
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait kondisi Gastroenteritis akut, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar keperawatan.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi Gastroenteritis akut:
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
a. Ketidakseimbangan cairan: Resiko hipovolemia
Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami kehilangan cairan yang berlebihan dan tidak seimbang dengan intake cairan.
b. Diare
Definisi: Keluarnya feses yang tidak normal (cair atau setengah cair) dengan frekuensi yang meningkat.
c. Nyeri akut
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Keseimbangan cairan:
- Pasien menunjukkan tanda-tanda vital dalam batas normal.
- Pasien tidak mengalami dehidrasi.
- Pasien mempertahankan berat badan yang stabil.
b. Pola eliminasi:
- Frekuensi defekasi kembali normal.
- Konsistensi feses kembali normal.
- Pasien tidak mengalami inkontinensia.
c. Manajemen nyeri:
- Pasien dapat mengontrol nyeri.
- Pasien melaporkan nyeri berkurang.
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa hambatan.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Untuk Keseimbangan cairan:
- Monitoring intake dan output cairan
- Pemberian cairan intravena atau oral sesuai kebutuhan
- Pemberian antiemetik (jika ada muntah)
- Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang tanda-tanda dehidrasi
b. Untuk Pola eliminasi:
- Observasi frekuensi, konsistensi, dan volume defekasi
- Pemberian antidiare (jika diperlukan)
- Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang manajemen diare
c. Untuk Manajemen nyeri:
- Pengkajian nyeri secara komprehensif
- Pemberian analgesik sesuai kebutuhan
- Teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (misalnya kompres hangat)
- Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang manajemen nyeri
Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat melihat bahwa Diagnosa Keperawatan SDKI, Luaran/Output SLKI, dan Intervensi Keperawatan SIKI yang diperlukan untuk kondisi Gastroenteritis akut saling terkait dan bertujuan untuk memulihkan kondisi pasien secara holistik. Setiap komponen tersebut memiliki peran penting dalam memberikan Asuhan Keperawatan yang komprehensif dan efektif. -
Article No. 15982 | 22 Apr 2025
Klinis : pasien rawat jalan puskesmas umur 60 tahun dengan diagnosa ICD R10.4+E11+I10+E78 apa diagnosa keperawatan SDKI PPNI+SLKI + SIKI
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI untuk kondisi pasien rawat jalan puskesmas berusia 60 tahun dengan diagnosis ICD R10.4+E11+I10+E78.
Diagnosa Keperawatan SDKI PPNI:
1. Nyeri kronik berhubungan dengan penyakit kronis yang diderita (Kode Diagnosa: 00133)
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan kapasitas fungsional (Kode Diagnosa: 00092)
3. Risiko komplikasi berhubungan dengan penyakit kronis yang diderita (Kode Diagnosa: 00035)
Penjelasan Singkat:
1. Nyeri Kronik berhubungan dengan Penyakit Kronis yang Diderita (Kode Diagnosa: 00133)
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut, yang berlangsung terus-menerus atau berulang-ulang dalam jangka waktu yang lama.
- Faktor yang Berhubungan: Kondisi medis kronis, seperti diabetes, hipertensi, dan dislipidemia.
- Gejala dan Tanda: Keluhan rasa nyeri, pembatasan aktivitas, perubahan pola tidur, dan perubahan mood.
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Penurunan Kapasitas Fungsional (Kode Diagnosa: 00092)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin sehari-hari.
- Faktor yang Berhubungan: Penyakit kronis, penurunan kebugaran fisik, dan gejala penyakit.
- Gejala dan Tanda: Kelelahan, sesak napas, dan keterbatasan dalam melakukan aktivitas.
3. Risiko Komplikasi berhubungan dengan Penyakit Kronis yang Diderita (Kode Diagnosa: 00035)
- Definisi: Peningkatan kemungkinan terjadinya komplikasi akibat penyakit kronis yang diderita.
- Faktor Risiko: Penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, dan dislipidemia.
- Gejala dan Tanda: Adanya penyakit kronis yang meningkatkan risiko komplikasi, seperti kerusakan organ, ulkus, dan infeksi.
SLKI PPNI:
1. Manajemen Nyeri Kronik
2. Manajemen Aktivitas
3. Pencegahan Komplikasi
SIKI PPNI:
1. Manajemen Nyeri
2. Perawatan Aktivitas Sehari-hari
3. Pencegahan Komplikasi Penyakit
Sebagai perawat, saya akan bekerja sama dengan pasien dan tim kesehatan lainnya untuk mengembangkan rencana perawatan yang komprehensif dan berpusat pada pasien. Tujuan utama adalah meningkatkan kualitas hidup pasien, mengelola gejala, dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 15983 | 22 Apr 2025
Klinis : pasien rawat jalan puskesmas umur 60 tahun dengan diagnosa ICD R10.4+E11+I10+E78 apa diagnosa keperawatan SDKI PPNI+SLKI + SIKI
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci berdasarkan kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Nyeri akut berhubungan dengan penyakit kronis yang diderita (R10.4, E11, I10, E78)
2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan penyakit kronis yang diderita (E11, E78)
3. Ketidakefektifan manajemen kesehatan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakit kronis (R10.4, E11, I10, E78)
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Nyeri Terkontrol
- Pasien melaporkan nyeri terkontrol
- Pasien mampu menggunakan teknik non-farmakologis untuk mengatasi nyeri
- Tanda-tanda vital pasien dalam batas normal
2. Status Nutrisi: Seimbang
- Berat badan pasien dalam batas normal
- Tidak ada tanda-tanda kekurangan nutrisi
- Pasien melaporkan nafsu makan yang baik
3. Manajemen Kesehatan: Efektif
- Pasien mampu menjelaskan tentang penyakit yang dideritanya
- Pasien mematuhi pengobatan dan program perawatan yang diberikan
- Pasien menunjukkan perilaku yang mendukung kesehatan
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri
- Identifikasi penyebab, karakteristik, dan faktor yang memengaruhi nyeri
- Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengatasi nyeri (teknik relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin)
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik yang sesuai
- Monitor tanda-tanda vital dan respon pasien terhadap intervensi
2. Manajemen Nutrisi
- Kaji status nutrisi pasien (riwayat makan, berat badan, tanda-tanda kekurangan nutrisi)
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan kebutuhan nutrisi pasien
- Berikan edukasi tentang diet yang sesuai dengan kondisi pasien
- Monitor asupan nutrisi dan berat badan pasien
3. Edukasi Kesehatan
- Kaji pengetahuan pasien tentang penyakit yang diderita
- Berikan edukasi tentang penyakit, pengobatan, dan manajemen diri yang tepat
- Ajarkan teknik-teknik untuk meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan dan perawatan
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk memberikan edukasi yang komprehensif
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, yaitu pasien rawat jalan puskesmas dengan diagnosa ICD R10.4+E11+I10+E78, terdapat beberapa permasalahan kesehatan yang perlu ditangani melalui asuhan keperawatan. Diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai mencakup nyeri akut, ketidakseimbangan nutrisi, dan ketidakefektifan manajemen kesehatan.
Luaran yang diharapkan setelah asuhan keperawatan mencakup kontrol nyeri yang baik, status nutrisi yang seimbang, dan manajemen kesehatan yang efektif. Untuk mencapai luaran tersebut, diperlukan intervensi keperawatan yang komprehensif, meliputi manajemen nyeri, manajemen nutrisi, dan edukasi kesehatan.
Melalui intervensi yang tepat, diharapkan pasien dapat mengelola nyerinya dengan baik, memperoleh asupan nutrisi yang sesuai, dan mampu mengelola penyakitnya secara efektif, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan mencegah komplikasi lebih lanjut. -
Article No. 15984 | 22 Apr 2025
Klinis : I10
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosis keperawatan dan penjelasan singkat berdasarkan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi I10.
Diagnosis Keperawatan:
1. Hipertensi (00116)
Definisi: Tekanan darah sistolik dan atau diastolik melebihi batas normal yang diakibatkan oleh peningkatan resistensi perifer atau volume cairan tubuh.
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Kontrol Tekanan Darah (1901)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan tekanan darah dalam rentang normal.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Hipertensi (6340)
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mengontrol tekanan darah tinggi.
Tindakan:
- Identifikasi penyebab hipertensi
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam pengobatan hipertensi
- Edukasi pasien dan keluarga tentang gaya hidup sehat
- Monitoring tekanan darah secara teratur
- Pemberian obat antihipertensi sesuai resep
Sebagai seorang perawat, saya akan melakukan assessment komprehensif untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap hipertensi pasien, menjalin kolaborasi dengan dokter dalam pemberian pengobatan, serta memberikan edukasi dan konseling kepada pasien dan keluarga mengenai pentingnya manajemen hipertensi melalui perubahan gaya hidup yang sehat, pengaturan diet, aktivitas fisik, dan kepatuhan terhadap regimen pengobatan. Tujuannya adalah untuk membantu pasien mencapai kontrol tekanan darah yang optimal dan mencegah komplikasi. -
Article No. 15985 | 22 Apr 2025
Klinis : I50+K30
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan hormat, sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi I50+K30.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gagal Jantung (I50)
Definisi: Kondisi klinis di mana jantung tidak dapat memompa darah secara efektif untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
2. Dispepsia (K30)
Definisi: Keluhan rasa tidak nyaman atau nyeri pada area atas abdomen yang berkaitan dengan gangguan fungsi lambung.
Penjelasan Singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi dan merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan pola respons manusia terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan. Dalam kasus ini, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Gagal Jantung dan Dispepsia.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan luaran (outcome) yang diharapkan dari asuhan keperawatan. Luaran yang diharapkan untuk pasien dengan Gagal Jantung dan Dispepsia mencakup peningkatan fungsi kardiovaskular, pengurangan gejala dispepsia, dan peningkatan kualitas hidup.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menentukan rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Intervensi keperawatan yang mungkin dilakukan untuk pasien dengan Gagal Jantung dan Dispepsia meliputi manajemen cairan dan elektrolit, terapi oksigen, pengaturan diet, serta terapi farmakologis dan non-farmakologis untuk mengelola gejala.
Kesimpulannya, diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi I50+K30 adalah Gagal Jantung dan Dispepsia, dan penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia akan membantu dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terstruktur untuk pasien. -
Article No. 15986 | 22 Apr 2025
Klinis : I50+K30
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang pakar keperawatan, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat terkait standar SDKI - SLKI - SIKI yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi I50+K30.
Diagnosa Keperawatan:
1. Gagal Jantung (I50) + Gastritis (K30)
Penjelasan Singkat:
1. Gagal Jantung (I50)
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
- SLKI (Standar Label Keperawatan Indonesia): Intoleransi Aktivitas
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Manajemen Gagal Jantung
2. Gastritis (K30)
- SDKI: Peradangan pada lapisan lambung yang ditandai dengan rasa tidak nyaman atau nyeri pada epigastrium.
- SLKI: Nyeri Akut
- SIKI: Manajemen Nyeri
Dalam penanganan kondisi ini, perawat akan fokus pada intervensi keperawatan yang mencakup manajemen gagal jantung dan manajemen nyeri. Perawat juga akan melakukan pengkajian yang komprehensif, pemantauan tanda-tanda vital, pemberian terapi sesuai dengan kondisi pasien, serta edukasi dan konseling untuk membantu pasien dalam pengelolaan penyakitnya. -
Article No. 15987 | 22 Apr 2025
Klinis : I50+K30
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, selamat siang rekan-rekan perawat. Pada kesempatan ini, saya akan memberikan penjelasan rinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi I50+K30.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Untuk kondisi I50+K30, yang merupakan gabungan dari Gagal Jantung (I50) dan Gastritis (K30), diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan intake makanan yang tidak adekuat akibat gastritis.
2. Nyeri akut yang berhubungan dengan inflamasi lambung akibat gastritis.
3. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan penurunan kapasitas fungsional jantung akibat gagal jantung.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Keseimbangan nutrisi: Pasien dapat mempertahankan berat badan dalam rentang normal dengan asupan makanan yang adekuat.
2. Kontrol nyeri: Pasien dapat melaporkan nyeri pada skala 0-2 (ringan) dan menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil.
3. Toleransi aktivitas: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa disertai gejala seperti sesak napas, kelelahan, atau palpitasi.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Untuk Keseimbangan Nutrisi:
a. Lakukan pengkajian status nutrisi secara komprehensif.
b. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan kebutuhan nutrisi yang sesuai.
c. Berikan edukasi tentang diet yang sesuai dengan kondisi gastritis dan gagal jantung.
d. Pantau asupan dan output nutrisi pasien secara teratur.
e. Berikan makanan yang mudah dicerna dan kaya nutrisi.
2. Untuk Kontrol Nyeri:
a. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif.
b. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik yang sesuai.
c. Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti relaksasi, distraksi, dan kompres hangat.
d. Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk pasien.
e. Pantau tanda-tanda vital dan respon pasien terhadap intervensi nyeri.
3. Untuk Toleransi Aktivitas:
a. Lakukan pengkajian kemampuan fungsional pasien.
b. Kembangkan rencana aktivitas yang sesuai dengan kondisi pasien.
c. Berikan edukasi tentang manajemen energi dan teknik aktivitas yang tepat.
d. Berikan bantuan atau alat bantu untuk memfasilitasi aktivitas pasien.
e. Pantau tanda-tanda vital dan respon pasien selama aktivitas.
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dengan kondisi I50+K30 dapat memperoleh perawatan yang komprehensif dan mencapai hasil yang optimal. Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi rekan-rekan perawat. Terima kasih. -
Article No. 15988 | 22 Apr 2025
Klinis : K30
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi K30.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh (K30)
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan di mana asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Asupan Nutrisi Adekuat
2. Berat Badan Membaik
3. Tidak Terjadi Komplikasi Akibat Malnutrisi
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nutrisi
2. Pemantauan Nutrisi
3. Terapi Nutrisi
Sebagai seorang perawat profesional, saya akan melakukan penilaian komprehensif terhadap pasien, mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi, dan mengembangkan rencana asuhan keperawatan yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan nutrisi pasien. Hal ini bertujuan untuk mencapai luaran yang diharapkan, yaitu asupan nutrisi yang adekuat, berat badan yang membaik, dan pencegahan komplikasi akibat malnutrisi. -
Article No. 15989 | 22 Apr 2025
Klinis : sesak, batuk kadang2
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu sesak napas dan batuk yang kadang-kadang terjadi, saya sebagai perawat profesional dapat memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat dari standar SDKI-SLKI-SIKI Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
Penjelasan Singkat:
1. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
2. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran yang diharapkan dari diagnosa ini adalah pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka dan efektif, dengan indikator seperti frekuensi napas dalam batas normal, tidak ada bunyi napas tambahan, dan mampu batuk secara efektif.
3. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain memantau pola napas, mengajarkan teknik batuk efektif, memberikan oksigen jika diperlukan, dan melakukan suction jika terdapat sekret yang mengganggu.
Dengan pendekatan ini, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan dan memperoleh perawatan yang komprehensif sesuai dengan standar keperawatan nasional.