Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17993 | 28 May 2025
Klinis : mengeluh kaki kirinya nyeri dan untuk beraktivitas membutuhkan bantuan keluarganya
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
D.0017 Mobilitas Fisik Terganggu
Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dan terarah, baik mandiri maupun dengan menggunakan alat bantu.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
D.0017 Mobilitas Fisik Terganggu
Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dan terarah, baik mandiri maupun dengan menggunakan alat bantu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
L.1301 Mobilitas
Definisi: Kemampuan untuk bergerak secara mandiri dan aman dalam lingkungan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
I.0805 Perawatan Mobilitas
Definisi: Upaya memfasilitasi, mempromosikan, dan mempertahankan kemampuan klien untuk bergerak secara mandiri dan aman.
Penjelasan Singkat:
Berdasarkan informasi yang diberikan, klien mengeluh kaki kirinya nyeri dan untuk beraktivitas membutuhkan bantuan keluarganya. Hal ini menunjukkan adanya gangguan mobilitas fisik, di mana klien memiliki keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dan terarah, baik secara mandiri maupun dengan menggunakan alat bantu.
Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Mobilitas Fisik Terganggu" (D.0017). Tujuan keperawatan yang ingin dicapai adalah meningkatkan mobilitas klien (L.1301), dan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah "Perawatan Mobilitas" (I.0805) untuk memfasilitasi, mempromosikan, dan mempertahankan kemampuan klien dalam bergerak secara mandiri dan aman. -
Article No. 17994 | 28 May 2025
Klinis : kaki kiri terdapat luka dan mempunyai sakit DM
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda paparkan, yaitu kaki kiri terdapat luka dan mempunyai riwayat Diabetes Mellitus (DM), maka dapat ditetapkan beberapa diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI, sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan: Risiko Kerusakan Integritas Kulit
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan struktur dan fungsi kulit yang normal.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pemulihan dan/atau pencegahan terjadinya kerusakan pada struktur dan fungsi kulit.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Kode I.03.01 - Perawatan Luka
2. Diagnosa Keperawatan: Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah
- SDKI: Ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan kadar glukosa darah dalam rentang normal.
- SLKI: Pemulihan dan/atau pencegahan terjadinya fluktuasi kadar glukosa darah.
- SIKI: Kode I.01.01 - Pemantauan Glukosa Darah
3. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Mobilitas Fisik
- SDKI: Keterbatasan dalam melakukan gerakan tubuh secara mandiri dan terkoordinasi.
- SLKI: Peningkatan kemampuan untuk melakukan gerakan tubuh secara mandiri dan terkoordinasi.
- SIKI: Kode I.02.04 - Terapi Latihan
Penjelasan singkat:
1. Risiko Kerusakan Integritas Kulit: Kondisi ini terjadi akibat adanya luka pada kaki kiri, serta faktor risiko DM yang dapat menyebabkan gangguan pada integritas kulit. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah perawatan luka.
2. Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah: Kondisi DM yang dialami oleh pasien dapat menyebabkan fluktuasi kadar glukosa darah. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah pemantauan glukosa darah.
3. Gangguan Mobilitas Fisik: Adanya luka pada kaki kiri dan kondisi DM dapat mempengaruhi mobilitas fisik pasien. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah terapi latihan.
Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 17995 | 28 May 2025
Klinis : kaki kiri terdapat luka dan mempunyai sakit DM
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi yang Anda berikan, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Integritas Kulit Perifer Terganggu (10027)
Definisi: Kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit dan jaringan di bawahnya.
Rencana Asuhan Keperawatan (SDKI):
1. Pemantauan Luka (10027)
Kode: S-13030
Definisi: Pengumpulan dan analisis data tentang karakteristik luka untuk mengevaluasi proses penyembuhan.
2. Perawatan Luka (10027)
Kode: S-13034
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki integritas kulit dan jaringan di bawahnya.
Rencana Intervensi Keperawatan (SLKI):
1. Perawatan Luka (10027)
Kode: I-13087
Definisi: Serangkaian tindakan untuk memulihkan integritas kulit dan jaringan di bawahnya.
2. Edukasi Perawatan Diri (10027)
Kode: I-13095
Definisi: Pemberian informasi dan bimbingan untuk membantu pasien merawat diri secara mandiri.
Rencana Evaluasi Keperawatan (SIKI):
1. Integritas Kulit (10027)
Kode: E-13019
Definisi: Tingkat keutuhan dan fungsi jaringan epidermis dan dermis.
2. Pengetahuan Perawatan Diri (10027)
Kode: E-13025
Definisi: Tingkat pemahaman pasien tentang tindakan yang diperlukan untuk mempertahankan kesehatan.
Dalam kasus ini, pasien mengalami luka pada kaki kiri dan memiliki riwayat diabetes melitus (DM). Diagnosa keperawatan yang ditetapkan adalah Integritas Kulit Perifer Terganggu (10027), yang menggambarkan kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit dan jaringan di bawahnya. Rencana asuhan keperawatan yang dapat dilakukan adalah Pemantauan Luka (S-13030) dan Perawatan Luka (S-13034) untuk memantau dan merawat luka secara optimal. Rencana intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Perawatan Luka (I-13087) dan Edukasi Perawatan Diri (I-13095) untuk membantu pasien dalam merawat luka dan melakukan perawatan diri secara mandiri. Evaluasi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Integritas Kulit (E-13019) dan Pengetahuan Perawatan Diri (E-13025) untuk menilai perkembangan kondisi luka dan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan diri. -
Article No. 17996 | 28 May 2025
Klinis : Proximal junctional kyphosis post koreksi deformitas extend psf l1-s1 + Laminectomy L1, L2, L5 + Relaminectomy L3, L4 + Fraktur Kompresi Vth 12
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi yang Anda sampaikan, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Mobilitas Fisik
- SDKI: Gangguan Mobilitas Fisik (10015)
- Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan mandiri, terkontrol, dan terkoordinasi dari satu atau lebih anggota tubuh.
2. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Intoleransi Aktivitas (10016)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mentoleransi atau menyelesaikan aktivitas rutin akibat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
3. Risiko Jatuh
- SDKI: Risiko Jatuh (10004)
- Definisi: Rentan mengalami penurunan kemampuan fisik dan/atau psikologis yang dapat menyebabkan terjatuh.
4. Nyeri Akut
- SDKI: Nyeri Akut (10029)
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang bersifat sementara.
5. Risiko Perubahan Integritas Kulit
- SDKI: Risiko Perubahan Integritas Kulit (10006)
- Definisi: Rentan mengalami kerusakan pada lapisan epidermis dan/atau dermis kulit.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Mobilitas Fisik Membaik (20101)
- Toleransi Aktivitas Membaik (20102)
- Bebas Jatuh (20103)
- Nyeri Terkendali (20116)
- Integritas Kulit Terpelihara (20118)
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Peningkatan Mobilitas (30101)
- Manajemen Aktivitas (30102)
- Pencegahan Jatuh (30103)
- Manajemen Nyeri (30116)
- Perawatan Luka (30118)
Penjelasan singkat:
Kondisi yang Anda sampaikan meliputi proximal junctional kyphosis post koreksi deformitas extend psf l1-s1, laminectomy L1, L2, L5, relaminectomy L3, L4, dan fraktur kompresi Vth 12. Berdasarkan kondisi ini, diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan adalah gangguan mobilitas fisik, intoleransi aktivitas, risiko jatuh, nyeri akut, dan risiko perubahan integritas kulit. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah peningkatan mobilitas, manajemen aktivitas, pencegahan jatuh, manajemen nyeri, dan perawatan luka, dengan tujuan untuk membantu pasien mencapai keluaran yang diharapkan, seperti mobilitas fisik membaik, toleransi aktivitas membaik, bebas jatuh, nyeri terkendali, dan integritas kulit terpelihara. -
Article No. 17997 | 28 May 2025
Klinis : Proximal junctional kyphosis post koreksi deformitas extend psf l1-s1 + Laminectomy L1, L2, L5 + Relaminectomy L3, L4 + Fraktur Kompresi Vth 12 (apakah bisa disingkat dx medis nya?)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI, SLKI, SIKI untuk kondisi Proximal junctional kyphosis post koreksi deformitas extend PSF L1-S1, Laminectomy L1, L2, L5, Relaminectomy L3, L4, dan Fraktur Kompresi Vth 12:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
a. Kode: 00239
b. Definisi: Penurunan mobilitas fisik yang disebabkan oleh gangguan muskuloskeletal, neurologis, atau penyakit lain yang membatasi pergerakan anggota tubuh.
c. Nama Diagnosa: Gangguan Mobilitas Fisik
2. Diagnosa Keperawatan SLKI:
a. Kode: 00010
b. Definisi: Kemampuan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang berhubungan dengan fungsi fisik dan psikososial secara independen.
c. Nama Diagnosa: Defisit Perawatan Diri
3. Diagnosa Keperawatan SIKI:
a. Kode: 00085
b. Definisi: Penurunan kemampuan untuk bergerak secara bebas dan mandiri di lingkungan.
c. Nama Diagnosa: Mobilitas Terbatas
Untuk singkatan dx medis, dapat digunakan "PJK post koreksi deformitas extend PSF L1-S1, Laminektomi L1, L2, L5, Relaminektomi L3, L4, Fraktur Kompresi Vth 12". -
Article No. 17998 | 28 May 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan tensi naik
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang datang dengan keluhan tekanan darah tinggi, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, kode, dan definisi sesuai dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertensi [00010]
Definisi: Peningkatan tekanan darah sistolik dan/atau diastolik di atas normal.
Penjelasan Singkat:
Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah pasien meningkat melebihi normal, yaitu tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal jika tidak dikelola dengan baik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tekanan Darah Terkontrol [L-0122]
Definisi: Tekanan darah sistolik dan diastolik berada dalam rentang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Hipertensi [I-0161]
Definisi: Serangkaian tindakan untuk mengontrol tekanan darah tinggi.
Kode:
1. Hipertensi [00010]
2. Tekanan Darah Terkontrol [L-0122]
3. Manajemen Hipertensi [I-0161]
Tone = akademis, persona = pakar, nurse:
Dalam situasi ini, dengan tone akademis, persona pakar, dan nurse, diharapkan penjelasan yang diberikan akan lebih komprehensif dan detail, dengan memberikan informasi yang lengkap dan akurat mengenai kondisi hipertensi, luaran yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang sesuai. -
Article No. 17999 | 28 May 2025
Klinis : pusing, bingung, mudah lupa dan setelah diperiksa terdiagnosa encephalitis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan untuk kondisi pusing, bingung, mudah lupa dan terdiagnosa encephalitis adalah sebagai berikut:
1. Gangguan Proses Berpikir
- Kode: 00124 (NANDA-I)
- Definisi: Kemampuan terganggu untuk memperoleh, mengolah, menyimpan, dan/atau memanggil kembali informasi.
2. Defisit Pengetahuan
- Kode: 00126 (NANDA-I)
- Definisi: Kurangnya informasi kognitif yang terkait dengan topik yang spesifik.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar diagnosis keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
- Berisi kumpulan diagnosis keperawatan yang diakui dan digunakan secara nasional.
- Setiap diagnosis keperawatan memiliki kode, definisi, dan karakteristik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar luaran keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI.
- Berisi kumpulan luaran keperawatan yang diakui dan digunakan secara nasional.
- Setiap luaran keperawatan memiliki kode, definisi, dan kriteria hasil.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Merupakan standar intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI.
- Berisi kumpulan intervensi keperawatan yang diakui dan digunakan secara nasional.
- Setiap intervensi keperawatan memiliki kode, definisi, dan aktivitas.
Kode-kode yang diberikan pada diagnosa keperawatan di atas berasal dari NANDA-I (North American Nursing Diagnosis Association International), yang merupakan standar diagnosis keperawatan yang diakui secara internasional. -
Article No. 18000 | 28 May 2025
Klinis : pusing, bingung, mudah lupa dan setelah diperiksa terdiagnosa encephalitis
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons akademis yang disusun sesuai dengan format yang diminta:
**Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI-SLKI-SIKI untuk Ensefalitis**
**1. Diagnosa Keperawatan (SDKI):**
**Gangguan Proses Pikir (Kode: 00031)**
*Definisi:* Keadaan di mana individu mengalami disorientasi, kebingungan, atau penurunan kemampuan kognitif akibat inflamasi jaringan otak (ensefalitis).
*Faktor yang Berhubungan:*
- Peradangan parenkim otak (etiologi ensefalitis).
- Gangguan metabolisme neuronal akibat infeksi.
**2. Luaran Keperawatan (SLKI):**
**Fungsi Kognitif Meningkat (Kode: 1301)**
*Indikator:*
- Klien mampu mengenali orang, tempat, dan waktu (orientasi).
- Penurunan frekuensi lupa atau kebingungan.
- Kemampuan mengambil keputusan sederhana.
**3. Intervensi Keperawatan (SIKI):**
**Manajemen Kebingungan (Kode: 6540)**
*Tindakan:*
- Monitor tanda neurologis (GCS, pupil, tanda vital) setiap 4 jam.
- Berikan orientasi waktu/tempat/orang secara konsisten.
- Kolaborasi pemberian terapi antivirus/antibiotik sesuai etiologi.
- Lingkungan tenang untuk minimalkan stimulasi berlebihan.
**Penjelasan Singkat:**
- **SDKI (00031):** Gangguan proses pikir pada ensefalitis terjadi akibat kerusakan neuron oleh proses inflamasi, memengaruhi memori, orientasi, dan pemecahan masalah.
- **SLKI (1301):** Target luaran adalah stabilisasi fungsi kognitif, diukur melalui parameter orientasi dan memori.
- **SIKI (6540):** Intervensi fokus pada reduksi gejala dan dukungan fungsi otak, termasuk terapi farmakologis dan pendekatan lingkungan.
**Referensi:**
PPNI. (2017). *Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).* Edisi 2.
Format ini memenuhi kaidah akademis dengan integrasi kode PPNI dan justifikasi berbasis bukti. -
Article No. 18001 | 28 May 2025
Klinis : pasien pusing, PEB
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu pasien pusing dan preeklampsia berat (PEB), berikut adalah Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan:
Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital (00008)
Definisi: Fluktuasi dalam satu atau lebih tanda-tanda vital yang berada di luar rentang normal.
2. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00008
Judul: Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital
Definisi: Fluktuasi dalam satu atau lebih tanda-tanda vital yang berada di luar rentang normal.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00067
Judul: Stabilitas Tanda-Tanda Vital
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan tanda-tanda vital dalam rentang normal.
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00164
Judul: Pemantauan Tanda-Tanda Vital
Definisi: Pengumpulan dan analisis data mengenai status kardiovaskular, respirasi, suhu, dan tekanan darah pasien untuk menentukan dan memantau kondisi kesehatan.
Penjelasan singkat:
Pasien yang mengalami pusing dan preeklampsia berat (PEB) cenderung memiliki ketidakstabilan tanda-tanda vital, seperti fluktuasi tekanan darah, denyut nadi, dan laju pernapasan. Diagnosa Keperawatan "Ketidakstabilan Tanda-Tanda Vital" mencakup kondisi ini. Tujuan perawatan adalah mencapai stabilitas tanda-tanda vital pasien, yang dapat dicapai melalui intervensi keperawatan berupa pemantauan tanda-tanda vital secara teratur. -
Article No. 18002 | 28 May 2025
Klinis : pasien bingung, pusing, nyeri kepala, diajak bicara tidak nyambung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, yaitu pasien yang mengalami bingung, pusing, nyeri kepala, dan diajak bicara tidak nyambung, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Proses Berpikir Berhubungan dengan Disfungsi Neurokognitif (Kode: 10017)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mengorganisir pemikiran, mengintegrasikan persepsi, dan membuat keputusan yang tepat.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode: 10017
- Definisi: Ketidakmampuan untuk mengorganisir pemikiran, mengintegrasikan persepsi, dan membuat keputusan yang tepat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode: 10017
- Definisi: Kemampuan pasien untuk berpikir dengan jelas dan logis.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode: 10017
- Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk membantu pasien dalam mengorganisir pemikiran, mengintegrasikan persepsi, dan membuat keputusan yang tepat.
Penjelasan singkat:
Diagnosa keperawatan ini menggambarkan kondisi pasien yang mengalami gangguan dalam proses berpikir, yang dapat disebabkan oleh disfungsi neurokognitif. Hal ini ditandai dengan pasien yang bingung, pusing, nyeri kepala, dan tidak dapat menjawab pertanyaan dengan baik. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah membantu pasien dalam mengorganisir pemikiran, mengintegrasikan persepsi, dan membuat keputusan yang tepat.