Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17943 | 28 May 2025
Klinis : hipertermia
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan hormat, berdasarkan permintaan Anda, berikut adalah informasi yang saya dapat berikan terkait kondisi hipertermia:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Hipertermia, tidak tergollong di tempat lain
Penjelasan:
- Kode R50.9 dalam Klasifikasi Statistik Internasional Penyakit dan Masalah Kesehatan Terkait (ICD-10) digunakan untuk mengkodekan hipertermia atau demam yang tidak dapat diklasifikasikan di tempat lain.
- Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas suhu normal tubuh, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti infeksi, dehidrasi, paparan panas yang berlebihan, atau kondisi medis lainnya.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk prosedur atau tindakan medis terkait hipertermia. Penanganan hipertermia umumnya melibatkan upaya penurunan suhu tubuh, seperti pemberian cairan, obat penurun demam, atau tindakan pendinginan tubuh, yang akan dikodekan berdasarkan prosedur atau tindakan medis yang dilakukan.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 17944 | 28 May 2025
Klinis : hipertermia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) untuk kondisi hipertermia, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia (00007)
Definisi:
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal, yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mengatur suhu.
SDKI:
Kode: 00007
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal, yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk mengatur suhu.
SLKI:
Kode: 00007
Definisi: Pasien menunjukkan suhu tubuh dalam rentang normal.
SIKI:
Kode: 00007
Definisi: Tindakan keperawatan untuk mengendalikan suhu tubuh yang meningkat di atas rentang normal.
Penjelasan singkat:
Hipertermia adalah kondisi medis di mana suhu tubuh meningkat di atas rentang normal, biasanya disebabkan oleh gangguan dalam pengaturan suhu tubuh. Diagnosa keperawatan "Hipertermia" mengacu pada kondisi ini, dengan fokus pada pengendalian suhu tubuh yang meningkat.
Dalam SDKI, kode 00007 mewakili diagnosa keperawatan Hipertermia, yang didefinisikan sebagai peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal akibat ketidakmampuan tubuh untuk mengatur suhu. SLKI dengan kode 00007 mengarah pada luaran keperawatan yang diharapkan, yaitu pasien menunjukkan suhu tubuh dalam rentang normal. Sedangkan SIKI dengan kode 00007 menyediakan intervensi keperawatan untuk mengendalikan suhu tubuh yang meningkat di atas rentang normal.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) telah menetapkan standar-standar ini sebagai panduan bagi perawat dalam praktik keperawatan di Indonesia. -
Article No. 17945 | 28 May 2025
Klinis : hipertermia
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi hipertermia, dengan gaya akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia (00007)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal akibat kegagalan mekanisme termoregulasi.
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
Kode: 00007
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal akibat kegagalan mekanisme termoregulasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00012
Luaran: Suhu tubuh normal
Definisi: Kemampuan tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00007
Intervensi: Manajemen Hipertermia
Definisi: Serangkaian tindakan keperawatan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat di atas kisaran normal.
Dalam praktik keperawatan, diagnosa keperawatan hipertermia dapat digunakan untuk mengidentifikasi, merencanakan, dan mengevaluasi intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi peningkatan suhu tubuh di atas normal. Melalui penggunaan SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang terstandar dan berkualitas tinggi dalam menangani pasien dengan hipertermia. -
Article No. 17946 | 28 May 2025
Klinis : Bersihan jalan napas tidak efektif b.d proses infeksi d.d dispnea
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi "Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan proses infeksi ditandai dengan dispnea" dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031)
Definisi SDKI:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
Definisi SLKI:
Pasien dapat mempertahankan jalan napas yang terbuka dengan efektif.
Definisi SIKI:
1. Identifikasi penyebab gangguan bersihan jalan napas
2. Auskultasi bunyi pernapasan
3. Pantau frekuensi, irama, dan kedalaman pernapasan
4. Posisikan pasien untuk memfasilitasi ventilasi
5. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
6. Lakukan tindakan pembersihan jalan napas (suction, postural drainage, dll)
7. Kolaborasi pemberian terapi bronkodilator/mukolitik jika diperlukan
Kode SDKI: 00031
Kode SLKI: Bersihan Jalan Napas Efektif
Kode SIKI: 0415
Jadi, berdasarkan kondisi yang diberikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" dengan intervensi keperawatan yang berfokus pada upaya membersihkan dan mempertahankan jalan napas yang terbuka secara efektif. -
Article No. 17947 | 28 May 2025
Klinis : Bersihan jalan napas tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031)
Definisi:
Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00031
Domain: Fungsi Tubuh
Kelas: Kardiovaskular/Pulmonal
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 0410
Judul: Bersihan Jalan Napas
Definisi: Tingkat kemampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 3320
Judul: Manajemen Jalan Napas
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan atau memulihkan jalan napas yang terbuka.
Secara akademis, sebagai seorang pakar/perawat, diagnosa keperawatan "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" menjelaskan ketidakmampuan pasien untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas, sehingga jalan napas tidak terbuka dengan baik. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti adanya obstruksi jalan napas, kelelahan otot pernapasan, atau ketidakmampuan batuk efektif. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen jalan napas, yang meliputi tindakan-tindakan untuk mempertahankan atau memulihkan jalan napas yang terbuka, seperti pengisapan lendir, pemberian oksigen, dan latihan batuk efektif. -
Article No. 17948 | 28 May 2025
Klinis : Bersihan jalan napas tidak efektif
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi "Bersihan jalan napas tidak efektif" berdasarkan Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bersih.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00031
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang bersih.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 0301
Judul: Bersihan Jalan Napas
Definisi: Status saluran pernapasan yang bersih dan terbuka untuk memfasilitasi pertukaran gas yang efektif.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 30104
Judul: Manajemen Jalan Napas
Definisi: Tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki bersihan jalan napas.
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" menggambarkan ketidakmampuan pasien untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas, sehingga mengakibatkan jalan napas tidak bersih. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) menyediakan definisi yang lebih rinci tentang diagnosa ini.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) menetapkan luaran yang diharapkan, yaitu "Bersihan Jalan Napas", yang didefinisikan sebagai status saluran pernapasan yang bersih dan terbuka untuk memfasilitasi pertukaran gas yang efektif.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) menyediakan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan, yaitu "Manajemen Jalan Napas", yang didefinisikan sebagai tindakan untuk mempertahankan atau memperbaiki bersihan jalan napas. -
Article No. 17949 | 28 May 2025
Klinis : hipertermi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai dengan kondisi hipertermi yang Anda sampaikan. Saya akan menyajikannya dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermi (00007)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal (>37,5°C).
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermi (00007)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal (>37,5°C).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Suhu Tubuh Terkendali (0800)
Definisi: Pemeliharaan suhu tubuh dalam rentang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Hipertermi (6430)
Definisi: Tindakan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat di atas normal.
Kode-kode tersebut merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk membantu perawat dalam melakukan proses asuhan keperawatan yang terstruktur dan terukur. Diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi yang terkait dengan kondisi hipertermi ini membantu perawat dalam memberikan perawatan yang komprehensif dan terencana untuk mengatasi masalah kesehatan pasien. -
Article No. 17950 | 28 May 2025
Klinis : Gangguan rasa nyaman di tandai pasien merasa mual dan demam Pada pemberian obat injeksi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi yang Anda berikan, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan rasa nyaman (SDKI: 00214)
Definisi: Pengalaman subjektif dan tidak menyenangkan terkait dengan sensasi fisiologis dan/atau psikologis yang mengganggu.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI adalah daftar diagnosis keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) sebagai acuan bagi perawat dalam menentukan diagnosis keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah daftar luaran yang ditetapkan oleh PPNI sebagai acuan bagi perawat dalam menentukan luaran asuhan keperawatan yang diharapkan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah daftar intervensi keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI sebagai acuan bagi perawat dalam menentukan intervensi keperawatan yang akan dilakukan.
Kode dan Definisi:
Gangguan rasa nyaman (SDKI: 00214)
Definisi: Pengalaman subjektif dan tidak menyenangkan terkait dengan sensasi fisiologis dan/atau psikologis yang mengganggu.
Berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu pasien mengalami mual dan demam saat pemberian obat injeksi, diagnosis keperawatan yang sesuai adalah "Gangguan rasa nyaman" (SDKI: 00214). Diagnosis ini mengacu pada pengalaman subjektif dan tidak menyenangkan yang dialami oleh pasien terkait dengan sensasi fisiologis (mual dan demam) yang mengganggu. -
Article No. 17951 | 28 May 2025
Klinis : pasien diare, hipotensi. TD 60/40. takikardi, Hb 6
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, saya akan memberikan rekomendasi diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien dengan diare, hipotensi, takikardi, dan hemoglobin rendah.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan dan elektrolit akibat diare, ditandai dengan hipotensi, takikardi, dan kadar Hb yang rendah.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Keseimbangan Cairan: Pasien akan menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil, seperti TD 100-120/60-80 mmHg, nadi 60-100 x/menit, dan peningkatan kadar Hb menjadi normal (12-16 g/dL).
2. Hidrasi: Pasien akan menunjukkan tanda-tanda hidrasi yang adekuat, seperti turgor kulit baik, mukosa lembab, dan produksi urin yang cukup.
3. Elektrolit Serum: Pasien akan menunjukkan kadar elektrolit serum yang normal, seperti Na+ 135-145 mEq/L, K+ 3,5-5,0 mEq/L, dan Cl- 98-106 mEq/L.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan (SIKI):
1. Pemantauan Tanda-Tanda Vital:
- Pantau tanda-tanda vital secara berkala, seperti TD, nadi, suhu, dan laju napas.
- Catat dan evaluasi perubahan tanda-tanda vital.
2. Manajemen Cairan:
- Berikan cairan intravena sesuai dengan kebutuhan pasien, seperti Ringer Laktat atau cairan isotonis lainnya.
- Pantau masukan dan pengeluaran cairan secara akurat.
- Evaluasi kebutuhan cairan berdasarkan kondisi pasien.
3. Manajemen Elektrolit:
- Berikan suplemen elektrolit sesuai dengan kebutuhan pasien, seperti kalium, natrium, atau klorida.
- Pantau kadar elektrolit serum secara berkala.
- Evaluasi dan sesuaikan pemberian suplemen elektrolit berdasarkan hasil pemantauan.
4. Nutrisi:
- Berikan diet yang sesuai untuk pasien diare, seperti BRAT (Bananas, Rice, Applesauce, Toast).
- Pantau asupan nutrisi dan cairan pasien.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memastikan kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi.
5. Edukasi Pasien dan Keluarga:
- Edukasi pasien dan keluarga tentang penyebab, gejala, dan manajemen diare.
- Ajarkan teknik pencegahan dan penanganan diare di rumah.
- Dorong pasien dan keluarga untuk berpartisipasi aktif dalam perawatan.
Penjelasan rinci:
Diagnosa keperawatan "Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit" dipilih karena pasien mengalami kehilangan cairan dan elektrolit akibat diare, yang ditandai dengan hipotensi, takikardi, dan kadar Hb yang rendah. Luaran yang diharapkan adalah stabilnya tanda-tanda vital, hidrasi yang adekuat, dan elektrolit serum yang normal. Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, manajemen cairan dan elektrolit, nutrisi yang sesuai, serta edukasi pasien dan keluarga. Tujuannya adalah untuk memulihkan keseimbangan cairan dan elektrolit pada pasien.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menanyakannya. -
Article No. 17952 | 28 May 2025
Klinis : klienmengeluh nyeri pinggangh
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons yang sesuai dengan permintaan Anda:
**Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri (00032)**
**Penjelasan Singkat SDKI – SLKI – SIKI:**
1. **SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) – Kode: 00032**
- **Definisi:** Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut.
- **Faktor yang Berhubungan:**
- Faktor biologis (misalnya, gangguan muskuloskeletal, inflamasi).
- Faktor psikologis (misalnya, stres, ansietas).
- **Karakteristik Utama:**
- Laporan nyeri (subjektif).
- Perilaku berhati-hati atau melindungi area nyeri.
- Perubahan tanda vital (misalnya, peningkatan tekanan darah, frekuensi nadi).
2. **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) – Kode: 0801 (Kontrol Nyeri)**
- **Indikator dan Skala Luaran:**
- **Tingkat nyeri (080101):**
- Skala 1 (Nyeri berat) ? Skala 5 (Tidak ada nyeri).
- **Kemampuan melakukan aktivitas (080103):**
- Skala 1 (Tidak mampu) ? Skala 5 (Mampu sepenuhnya).
- **Ekspresi wajah/gestur nyeri (080104):**
- Skala 1 (Sangat tegang) ? Skala 5 (Rileks).
3. **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) – Kode: 1400 (Manajemen Nyeri)**
- **Aktivitas Intervensi:**
- **Kaji karakteristik nyeri (lokasi, intensitas, durasi, faktor pencetus/pereda).**
- **Ajarkan teknik relaksasi (napas dalam, distraksi).**
- **Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi.**
- **Berikan kompres hangat/dingin pada area nyeri.**
- **Monitor respons terapi (efektivitas dan efek samping).**
**Catatan Akademis:**
- Diagnosis ini mengacu pada **PPNI (2017)** dan memenuhi kriteria NANDA-I.
- Nyeri pinggang (low back pain) dapat bersifat **akut/kronis** dengan etiologi multifaktorial (misalnya, ketegangan otot, HNP, atau gangguan ginjal).
- Asesmen komprehensif (misalnya, **OLDCART/COLDSPA**) diperlukan untuk menentukan penyebab dan intervensi spesifik.
Semoga penjelasan ini memenuhi kebutuhan klinis dan akademis Anda. Jika diperlukan referensi lebih mendalam, saya dapat menyertakan sumber literatur terkait.
**Salam profesional,**
[Asisten Keperawatan]
*(Format RTF dapat disesuaikan dengan template institusi Anda.)*