Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 16030 | 23 Apr 2025
Klinis : Seorang bayi lahir prematur dengan BBLR melalui persalinan SC. Pada hari kedu perawatan bayi tampak membiru, kesulitan bernapas, gasping, retraksi dada tampak jelas. Pernapasan 77 x/menit, terdengar jelas stridor bilateral dan grunting terdengar tanpa stetoskop. Setelah diberikan terapi oksigen oleh perawat, bayi tetap tampak membiru. Apa tindakan selanjutnya yang harus dilakukan perawat? Select one: a. Melakukan pemasangan NGT b. Mengganti terapi oksigen volume tinggi c. Melakukan suction. d. Melakukan pemeriksaan elektrolit darah e. Melakukan pengecekan AGD
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dideskripsikan, diagnosa keperawatan yang paling sesuai adalah:
Diagnosa Keperawatan: Pola Napas Tidak Efektif berhubungan dengan Prematuritas dan BBLR, ditandai dengan pernapasan 77x/menit, retraksi dada, stridor bilateral, dan grunting.
Penjelasan SDKI, SLKI, SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Pola Napas Tidak Efektif merupakan ketidakmampuan untuk memulai atau mempertahankan pernapasan yang adekuat untuk mendukung kehidupan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Tujuan yang ingin dicapai adalah Pola Napas Efektif, ditandai dengan frekuensi napas normal, irama napas teratur, dan tidak ada tanda-tanda distres pernapasan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang dapat dilakukan adalah Manajemen Jalan Napas, yang meliputi penghisapan sekret, pemberian oksigen, dan perawatan jalan napas.
Tindakan selanjutnya yang harus dilakukan perawat adalah:
b. Mengganti terapi oksigen volume tinggi.
Karena bayi tetap tampak membiru meskipun telah diberikan terapi oksigen, tindakan selanjutnya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan volume dan konsentrasi oksigen yang diberikan untuk membantu bayi bernapas lebih efektif. -
Article No. 16031 | 23 Apr 2025
Klinis : Suatu hari saudara ditugaskan membawa vaksin dari Puskesmas ke Posyandu denga menggunakan Vaccine carrier/thermos. Berapa suhu yang harus saudara pertahankan agar vaksin tetap poten? Select one: a. -40 C sampai dengan -120 C b. +40 C sampai dengan +120 C. c. -60 C sampai dengan -140 C. d. +20 C sampai dengan +80 C. e. -20 C sampai dengan -80 C.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Terima kasih atas pertanyaan Anda. Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan penjelasan singkat terkait diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan kondisi yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
Diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi ini adalah "Risiko Ketidakstabilan Suhu Tubuh" (00005). Diagnosa ini mengacu pada potensi penurunan atau peningkatan suhu tubuh di luar rentang normal, yang dapat mempengaruhi kesehatan pasien.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Dalam SDKI, definisi dari "Risiko Ketidakstabilan Suhu Tubuh" adalah "Rentan mengalami peningkatan atau penurunan suhu tubuh di luar rentang normal yang dapat membahayakan kesehatan".
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Luaran keperawatan yang terkait dengan diagnosa ini adalah "Stabilitas Suhu Tubuh" (0800), yang mengacu pada kemampuan mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Intervensi keperawatan yang sesuai adalah "Manajemen Suhu" (6680), yang meliputi upaya untuk mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal, termasuk penggunaan alat pembawa vaksin (vaccine carrier/thermos) dengan suhu yang tepat.
Berdasarkan informasi yang Anda berikan, suhu yang harus dipertahankan untuk menjaga potensi vaksin adalah -20°C sampai -80°C (pilihan e). Rentang suhu ini merupakan suhu yang optimal untuk menjaga kestabilan dan potensi vaksin selama transportasi dari Puskesmas ke Posyandu.
Sebagai seorang perawat, Anda harus memastikan bahwa suhu vaccine carrier/thermos tetap berada dalam rentang tersebut untuk mempertahankan kualitas dan efektivitas vaksin. Pemantauan suhu secara berkala dan penggunaan alat pengukur suhu yang akurat sangat penting dalam menjalankan tugas ini.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam memahami diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI terkait kondisi yang Anda berikan. Jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut jika Anda membutuhkan informasi tambahan. -
Article No. 16032 | 23 Apr 2025
Klinis : Seorang anak perempuan berusia 6 tahun dibawa ke RS karena mengeluh sesak nafas. Dari hasil pengkajian didapatkan batuk ada riak, sekret banyak, pada auskultasi didapatkan ronki di lapang kanan paru, retraksi dada sedang, perabaan kulit hangat, CRT 2 detik, tidak ada wheezinhgm, frekuensi nadi 30x.menit,, hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan leukosit 14 gr/dL.. Apakah masalah keperawatan prioritas pada anak tersebut ? Select one: a. Kerusakan pertukaran gas b. Hipertermi c. Resiko nutsisi kurang dari kebutuhan tubuh d. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas e. Ketidakefektifan pola pernafasan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
d. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, anak perempuan berusia 6 tahun ini mengalami kondisi yang mengarah pada masalah keperawatan "Ketidakefektifan bersihan jalan nafas". Hal ini ditandai dengan gejala-gejala seperti:
1. Sesak nafas
2. Batuk dengan riak dan sekret banyak
3. Ronki di lapang paru kanan
4. Retraksi dada sedang
Kondisi ini menunjukkan adanya gangguan dalam membersihkan jalan napas secara efektif, sehingga menyebabkan gangguan pertukaran gas. Masalah ini perlu menjadi prioritas dalam perawatan anak tersebut.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah acuan standar diagnosis keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah acuan standar luaran/hasil yang ingin dicapai dalam asuhan keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah acuan standar intervensi/tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah keperawatan.
Peran perawat dalam menangani masalah "Ketidakefektifan bersihan jalan nafas" pada anak ini adalah melakukan intervensi keperawatan sesuai dengan SIKI, seperti memberikan oksigen, melakukan suction, mengajarkan teknik batuk efektif, dan memantau tanda-tanda vital serta status pernapasan anak. -
Article No. 16033 | 23 Apr 2025
Klinis : Seorang An. berusia 11 tahun, dibawa oleh keluarganya ke rumah sakit dengan keluhan sering buang air besar dengan konsistensi cair. Hasil pemeriksaan ditemukan turgor kulit jelek, mata cekung, mukosa bibir kering. Tindakan keperawatan mandiri yang dilakukan adalah kaji pemasukan dan pengeluaran cairan secara cermat. Apakah rasional intervensi keperawatan yang dilakukan pada kasus di atas? Select one: a. Memberikan informasi tentang keseimbangan cairan b. Menunjukkan kehilangan cairan berlebihan atau dehidrasi c. Untuk menentukan kebutuhan penggantian dan keefektifan terapi d. Memperpaiki ketidakseimbangan cairan/elektrolit e. Membantu memulihkan kondisi tubuh dan mengurangi terjadinya dehidrasi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
c. Untuk menentukan kebutuhan penggantian dan keefektifan terapi
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan cairan volume, berhubungan dengan kehilangan cairan melalui diare.
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Ketidakseimbangan cairan volume merupakan diagnosa keperawatan yang menggambarkan adanya kelebihan atau kekurangan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler. Dalam kasus ini, pasien mengalami kehilangan cairan yang berlebihan melalui diare sehingga terjadi dehidrasi.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat menunjukkan tanda-tanda vital yang stabil, turgor kulit, dan membran mukosa yang normal, serta jumlah intake dan output cairan yang seimbang.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dilakukan adalah mengkaji pemasukan dan pengeluaran cairan secara cermat. Hal ini bertujuan untuk menentukan kebutuhan penggantian cairan dan mengevaluasi efektivitas terapi yang diberikan untuk mengatasi ketidakseimbangan cairan pada pasien.
Jadi, rasional intervensi keperawatan yang dilakukan adalah untuk menentukan kebutuhan penggantian dan keefektifan terapi, sehingga dapat membantu memulihkan kondisi tubuh dan mengurangi terjadinya dehidrasi pada pasien. -
Article No. 16034 | 23 Apr 2025
Klinis : Tanda-tanda pneumonia pada bayi usia kurang dsari 1 tahun adalah .... Select one: a. Batuk b. Pilek c. Nyeri tenggorokan. d. Tidak selalu ditemukan demam dan batuk e. Panas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
d. Tidak selalu ditemukan demam dan batuk
Penjelasan:
Tanda-tanda pneumonia pada bayi usia kurang dari 1 tahun adalah:
1. Tidak selalu ditemukan demam dan batuk
2. Napas cepat (> 50 kali/menit)
3. Retraksi dinding dada (penggunaan otot bantu pernapasan)
4. Sianosis (kebiruan)
5. Tidak mau menyusu atau minum.
Dalam standar SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia, tanda-tanda pneumonia pada bayi usia kurang dari 1 tahun tidak selalu mencakup demam dan batuk, tetapi lebih ditandai dengan napas cepat, retraksi dinding dada, sianosis, dan tidak mau menyusu atau minum. -
Article No. 16035 | 23 Apr 2025
Klinis : Seorang An. berusia 11 tahun, dibawa oleh keluarganya ke rumah sakit dengan keluhan sering buang air besar dengan konsistensi cair. Hasil pemeriksaan ditemukan turgor kulit jelek, mata cekung, mukosa bibir kering. Tindakan keperawatan mandiri yang dilakukan adalah kaji pemasukan dan pengeluaran cairan secara cermat. Apakah rasional intervensi keperawatan yang dilakukan pada kasus di atas? Select one: a. Untuk menentukan kebutuhan penggantian dan keefektifan terapi b. Memberikan informasi tentang keseimbangan cairan c. Membantu memulihkan kondisi tubuh dan mengurangi terjadinya dehidrasi. d. Memperpaiki ketidakseimbangan cairan/elektrolit e. Menunjukkan kehilangan cairan berlebihan atau dehidrasi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
e. Menunjukkan kehilangan cairan berlebihan atau dehidrasi, dengan tone = akademis, persona = pakar, nurse
Penjelasan:
Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, yaitu seorang anak berusia 11 tahun dengan keluhan sering buang air besar dengan konsistensi cair, serta ditemukan tanda-tanda dehidrasi seperti turgor kulit jelek, mata cekung, dan mukosa bibir kering, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketidakseimbangan Cairan Berhubungan dengan Diare Akut
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Risiko Ketidakseimbangan Cairan adalah kondisi di mana individu rentan mengalami kelebihan atau kekurangan cairan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Pemulihan Keseimbangan Cairan, yaitu tercapainya keseimbangan cairan dan elektrolit yang optimal.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Pemantauan Cairan adalah intervensi untuk mengidentifikasi dan mencegah ketidakseimbangan cairan.
Rasional intervensi keperawatan yang dilakukan, yaitu kaji pemasukan dan pengeluaran cairan secara cermat, adalah untuk:
e. Menunjukkan kehilangan cairan berlebihan atau dehidrasi. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui status keseimbangan cairan pasien dan menentukan tindakan selanjutnya untuk mengatasi dehidrasi yang terjadi. -
Article No. 16036 | 23 Apr 2025
Klinis : Seorang ibu membawa anaknya umur 6 bulan untuk memeriksakan tumbuh kembangnya. Pada saat saudara bertugas, tindakan apakah yang tepat saudara lakukan dengan menggunakan alat KPSP ? Apakah anak dapat membedakan ibu dengan orang lain yang belum ia kenal ? Select one: a. Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut dengan perlahan-lahan. Sulitkah anda mendapatkan pensil kembali ? b. Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan ? c. Jika anda bersembunyi di pojok, kemudian muncul dan menghilang secara berulang-ulang di hadapan anak, apakah ia mencari atau mengharapkan anda muncul kembali ? d. Apakah anak bisa mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, dengan meremas diantara ibu jari dan jarinya ?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai perawat, saya akan melakukan tindakan yang tepat menggunakan alat KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan) untuk mengevaluasi tumbuh kembang anak berusia 6 bulan. Berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat mengenai SDKI - SLKI - SIKI standar dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Keterlambatan Perkembangan Anak berhubungan dengan usia anak yang belum mencapai tahap perkembangan yang sesuai.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) menjelaskan bahwa Risiko Keterlambatan Perkembangan Anak adalah keadaan di mana anak berisiko mengalami perkembangan yang tidak sesuai dengan usianya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) menjelaskan bahwa luaran yang diharapkan adalah anak dapat mencapai perkembangan sesuai dengan usia.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) menjelaskan bahwa intervensi yang dapat dilakukan adalah melakukan stimulasi perkembangan, pemantauan perkembangan, dan edukasi kepada orang tua.
Dalam kasus ini, tindakan yang tepat untuk dilakukan dengan menggunakan alat KPSP adalah:
c. Jika anda bersembunyi di pojok, kemudian muncul dan menghilang secara berulang-ulang di hadapan anak, apakah ia mencari atau mengharapkan anda muncul kembali?
Hal ini untuk mengetahui apakah anak dapat merespon dan mencari kehadiran orang yang dikenalnya, yang merupakan salah satu indikator perkembangan pada usia 6 bulan.
Selain itu, pertanyaan lain yang dapat diajukan adalah:
d. Apakah anak bisa mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, dengan meremas diantara ibu jari dan jarinya?
Hal ini untuk mengetahui kemampuan motorik halus anak pada usia 6 bulan.
Dengan melakukan evaluasi tumbuh kembang anak menggunakan alat KPSP, perawat dapat mengidentifikasi dan mendeteksi dini adanya risiko keterlambatan perkembangan sehingga dapat dilakukan intervensi yang tepat untuk mendukung tumbuh kembang anak. -
Article No. 16037 | 23 Apr 2025
Klinis : Seorang bayi laki-laki berusia 2 bulan, di rawat di rumas sakit dengan labioskizis. Frekuensi nadi 120 x/menit, suhu 36,6˚C, BB 4.800 gram. Perawat akan memberikan pemeberian nutrisi. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut? Select one: a. Atur posisi semifowler saat pemberian ASI b. Pemberian makanan cair c. Pemberian penyuluhan tentang nutrisi d. Anjurkan ibu menghentikan pemberian ASI e. Pemberian ASI melalui dot khusus
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
e. Pemberian ASI melalui dot khusus, dengan tone = akademis, persona=pakar,nurse
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh berhubungan dengan labioskizis.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh merupakan diagnosa keperawatan yang tepat untuk kondisi bayi dengan labioskizis, karena kondisi tersebut dapat mengganggu kemampuan bayi untuk mengisap dan menelan ASI secara efektif.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Sesuai dengan diagnosa di atas, luaran yang diharapkan adalah bayi dapat mempertahankan berat badan sesuai usia dan mencapai pola makan yang adekuat.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi yang tepat adalah pemberian ASI melalui dot khusus, dengan tone yang akademis dan persona sebagai pakar/perawat. Hal ini dilakukan untuk memfasilitasi pemberian nutrisi yang adekuat pada bayi dengan labioskizis.
Jadi, tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut adalah pemberian ASI melalui dot khusus, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar/perawat. -
Article No. 16038 | 23 Apr 2025
Klinis : Seorang anak perempuan berusia 20 bulan dibawa orangtuanya ke IGD Rumah sakit dengan keluhan BAB cair lebih dari 10 kali dalam sehari. Dari hasil pengkajian didapatkan ubun-ubun terapa cekung, turgor kulit tidak elastis. HR 120 x/menit, RR 36 x/menit, suhu 37,7˚C. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus diatas? Select one: a. Observasi intake dan output cairan b. Kaji toleransi pemberian makanan c. Berikan cairan infuse d. Timbang BB anak e. Beri larutan rehidrasi oral sedikit tapi sering
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Jawaban yang tepat adalah:
e. Beri larutan rehidrasi oral sedikit tapi sering
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang dialami oleh anak perempuan berusia 20 bulan dengan keluhan BAB cair lebih dari 10 kali dalam sehari, ubun-ubun terapa cekung, turgor kulit tidak elastis, HR 120 x/menit, RR 36 x/menit, dan suhu 37,7°C, dapat disimpulkan bahwa anak tersebut mengalami dehidrasi.
Tindakan keperawatan yang tepat dalam kasus ini adalah:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakseimbangan Cairan berhubungan dengan diare akut
Intervensi Keperawatan (SDKI, SLKI, SIKI):
1. Berikan larutan rehidrasi oral sedikit tapi sering (SIKI)
- Tujuan: Mengganti cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare
- Lakukan pemberian larutan rehidrasi oral sedikit tapi sering untuk mencegah terjadinya dehidrasi yang lebih berat
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar diagnosis keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar luaran keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar intervensi keperawatan yang digunakan di Indonesia.
- Pemberian larutan rehidrasi oral sedikit tapi sering merupakan tindakan yang paling tepat untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare pada anak. -
Article No. 16039 | 23 Apr 2025
Klinis : Seorang bayi laki-laki umur 2 bulan , dibawa ibunya ke RS Arjuna. Riwayat persalinan Sectio Caesarea atas indikasi kala II lama. BB waktu lahir : 2800 gr, BB sekarang 4000 gr, PB lahir : 48 cm, PB sekarang : 52 cm. Pada saat ini petugas jaga akan memberikan immunisasi. Immunisasi yang tepat untuk bayi tersebut? Select one: a. IPV dengan dosis pemberian 0,5 ml b. Hepatitis I dengan dosis pemberian 0,05 ml c. BCG dengan dosis pemberian 0,5 ml d. Hepatitis I dengan dosis pemberian 0,5 ml e. BCG dengan dosis pemberian 0,05 ml
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: e. BCG dengan dosis pemberian 0,05 ml
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, bayi laki-laki tersebut berusia 2 bulan dan akan mendapatkan imunisasi. Pada usia 2 bulan, imunisasi yang tepat untuk diberikan adalah Bacillus Calmette-Guérin (BCG) dengan dosis pemberian 0,05 ml.
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang sesuai untuk kondisi ini adalah:
1. Diagnosa Keperawatan: Risiko Infeksi
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat mengganggu kesehatan.
- Faktor Risiko: Imunisasi yang tidak lengkap.
2. Luaran Keperawatan (SLKI):
- Pemantauan Tanda-Tanda Vital
- Pemantauan Respon Imunisasi
3. Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Pemberian Imunisasi
- Pemantauan Imunisasi
Sebagai seorang perawat, saya menyarankan agar bayi tersebut mendapatkan imunisasi BCG dengan dosis 0,05 ml sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Hal ini bertujuan untuk mencegah infeksi dan meningkatkan kekebalan tubuh bayi.