Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19718 | 16 Jul 2025
Klinis : pasien dengan CKS
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi pasien dengan CKS (Chronic Kidney Disease) dengan tone akademis dan persona pakar/perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Ginjal (00190)
Definisi: Penurunan sirkulasi darah ke ginjal yang dapat mengakibatkan gangguan fungsi ginjal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode: 00190
- Definisi: Penurunan sirkulasi darah ke ginjal yang dapat mengakibatkan gangguan fungsi ginjal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode: 00190
- Definisi: Pasien mempertahankan perfusi jaringan ginjal yang optimal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode: 00190
- Definisi: Serangkaian tindakan keperawatan yang diberikan untuk meningkatkan dan mempertahankan perfusi jaringan ginjal yang optimal.
2. Intoleransi Aktivitas (00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, akibat keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
SDKI:
- Kode: 00092
- Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan, akibat keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
SLKI:
- Kode: 00092
- Definisi: Pasien dapat melakukan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan tanpa kelelahan berlebih.
SIKI:
- Kode: 00092
- Definisi: Serangkaian tindakan keperawatan yang diberikan untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas rutin yang diinginkan atau diperlukan.
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika Anda membutuhkan informasi lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya. -
Article No. 19719 | 16 Jul 2025
Klinis : pasien dengan cedera kepala ringan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien dengan cedera kepala ringan yang Anda berikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Perubahan Integritas Kulit (kode: 00047)
Definisi: Berisiko mengalami kerusakan atau perubahan pada permukaan kulit dan lapisan di bawahnya.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Gangguan Fungsi Kognitif (kode: 10001)
Definisi: Perubahan proses mental yang mempengaruhi fungsi intelektual.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Fungsi Kognitif (kode: 00302)
Definisi: Kemampuan untuk berpikir, memahami, mengingat, dan menggunakan informasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Fungsi Kognitif (kode: 6610)
Definisi: Memfasilitasi kemampuan klien untuk berpikir, memahami, mengingat, dan menggunakan informasi.
Penjelasan singkat:
Pasien dengan cedera kepala ringan berisiko mengalami perubahan integritas kulit akibat trauma. Selain itu, pasien juga dapat mengalami gangguan fungsi kognitif, seperti perubahan kemampuan berpikir, memahami, mengingat, dan menggunakan informasi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen fungsi kognitif, yang bertujuan untuk memfasilitasi kemampuan pasien dalam proses mental tersebut. -
Article No. 19720 | 16 Jul 2025
Klinis : Diare akut
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan untuk Diare Akut**
*(Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) – PPNI)*
---
### **1. Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode: D.0016** – **Gangguan Eliminasi Feses: Diare**
**Definisi**: Kondisi di mana individu mengalami peningkatan frekuensi defekasi dengan konsistensi feses cair atau lembek, disertai atau tanpa gejala terkait (nyeri abdomen, urgensi, dll.).
**Faktor Penyebab (Etiologi)**:
- Infeksi bakteri/virus/parasit (*E. coli*, rotavirus, *Giardia*).
- Intoleransi makanan atau alergi.
- Efek samping obat (antibiotik, laksatif).
- Gangguan absorbsi usus.
- Stres psikologis.
**Karakteristik Utama (Signs & Symptoms)**:
- Frekuensi defekasi >3x/hari dengan konsistensi cair.
- Nyeri abdomen/kram.
- Dehidrasi (haus, turgor kulit menurun, oliguria).
- Kelemahan atau malaise.
---
### **2. Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode: L.15001** – **Kemampuan Eliminasi Feses Membaik**
**Indikator Evaluasi**:
- Frekuensi defekasi kembali normal (1–2x/hari).
- Konsistensi feses padat atau semi-padat.
- Tidak ada nyeri abdomen.
- Tanda dehidrasi teratasi (turgor kulit normal, urine jernih).
**Skala Pengukuran**:
- **1**: Tidak pernah mencapai luaran.
- **2**: Kadang-kadang.
- **3**: Sering.
- **4**: Selalu mencapai luaran.
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode: I.11029** – **Manajemen Diare**
**Tindakan Utama**:
- **Pemantauan Hidrasi**: Observasi tanda dehidrasi (turgor kulit, mukosa mulut, output urine).
- **Terapi Rehidrasi Oral (TRO)**: Berikan oralit atau cairan elektrolit sesuai protokol.
- **Edukasi Diet**: Anjurkan diet BRAT (*Banana, Rice, Applesauce, Toast*) dan hindari laktosa/serat tinggi.
- **Kebersihan Perianal**: Ajarkan teknik pembersihan untuk mencegah iritasi kulit.
- **Pemberian Obat**: Kolaborasi pemberian antidiare (contoh: loperamide) atau antibiotik jika infeksi bakteri.
**Kode Tambahan**:
- **I.09004** – **Edukasi Kesehatan**: Jelaskan penyebab diare dan pencegahan penularan (cuci tangan, higiene makanan).
---
### **Referensi**
- *PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Edisi 1.*
- *PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi 1.*
- *PPNI. (2019). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi 1.*
**Catatan Akademis**: Diagnosa dan intervensi harus disesuaikan dengan hasil pengkajian holistik (riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan laboratorium seperti pemeriksaan feses). Kolaborasi dengan tim medis diperlukan jika diare disertai demam tinggi atau darah dalam feses.
*(Format RTF dapat disesuaikan dengan template institusi terkait.)* -
Article No. 19721 | 16 Jul 2025
Klinis : Janin kekurangan oksigen dan kadar Co2 meningkat sehingga suplai oksigen ke paru paru menurun dan menyebabkan kerusakan otak yang kemudian menimbulkan kematian bayi dan membuat ibu atau keluarga mengalami perubahan struktur keluarga dan bersedih
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa Keperawatan yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah "Risiko Kematian Janin" (SDKI, 2017). Kondisi janin yang kekurangan oksigen dan mengalami peningkatan kadar CO2 dapat menyebabkan penurunan suplai oksigen ke paru-paru, yang kemudian dapat menimbulkan kerusakan otak dan kematian bayi.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Stabilitas Tanda-Tanda Vital Janin: Tanda-tanda vital janin, seperti denyut jantung dan pergerakan, akan tetap stabil dan dalam batas normal.
2. Tidak Terjadi Kematian Janin: Janin akan terhindar dari kematian akibat kekurangan oksigen dan peningkatan kadar CO2.
3. Dukungan Psikologis Ibu dan Keluarga: Ibu dan keluarga akan menerima dukungan psikologis yang memadai untuk menghadapi perubahan struktur keluarga dan mengatasi rasa sedih.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Pemantauan Janin:
- Pantau tanda-tanda vital janin, seperti denyut jantung dan pergerakan, secara berkala.
- Lakukan pemeriksaan menggunakan alat-alat medis yang sesuai, seperti kardiotokografi (CTG) atau ultrasonografi (USG).
- Dokumentasikan hasil pemantauan dengan cermat.
2. Manajemen Oksigenasi:
- Berikan oksigen tambahan kepada ibu sesuai dengan kebutuhan.
- Lakukan tindakan-tindakan untuk meningkatkan suplai oksigen ke janin, seperti perubahan posisi ibu.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (misalnya dokter) untuk penanganan lebih lanjut jika diperlukan.
3. Dukungan Psikologis:
- Berikan empati dan dukungan emosional kepada ibu dan keluarga.
- Fasilitasi diskusi terbuka mengenai perasaan dan kekhawatiran mereka.
- Libatkan keluarga dalam proses perawatan dan pengambilan keputusan.
- Berikan informasi yang akurat dan jelas mengenai kondisi janin dan rencana perawatan.
- Rujuk ke tenaga kesehatan mental (misalnya psikolog) jika diperlukan.
Penjelasan Rinci:
Diagnosa Keperawatan "Risiko Kematian Janin" dipilih karena kondisi janin yang kekurangan oksigen dan mengalami peningkatan kadar CO2 dapat menyebabkan kerusakan otak dan kematian bayi. Luaran yang diharapkan mencakup stabilitas tanda-tanda vital janin, pencegahan kematian janin, serta dukungan psikologis bagi ibu dan keluarga yang menghadapi perubahan struktur keluarga dan rasa sedih.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan meliputi pemantauan janin secara berkala, manajemen oksigenasi untuk meningkatkan suplai oksigen ke janin, serta dukungan psikologis yang komprehensif bagi ibu dan keluarga. Pemantauan janin bertujuan untuk mendeteksi perubahan kondisi secara dini, sementara manajemen oksigenasi bertujuan untuk mempertahankan suplai oksigen yang adekuat. Dukungan psikologis sangat penting untuk membantu ibu dan keluarga menghadapi situasi yang sulit dan emosional.
Keberhasilan asuhan keperawatan ini akan bergantung pada kolaborasi yang erat antara perawat, tenaga kesehatan lain, serta ibu dan keluarga. Pemantauan yang teliti, intervensi yang tepat, dan dukungan yang komprehensif diharapkan dapat mencegah kematian janin dan membantu ibu serta keluarga melalui masa-masa sulit ini. -
Article No. 19722 | 16 Jul 2025
Klinis : Pasien datang via UGD dengan keluhan demam sejak 3 hari. Demanı naik turun, cenderung naik ketika malam. Keluhan disertai mual, muntah, lemas tidak nafsu makan minum dan tidak bisa tidur dua hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Hipertermia (00007)
- SDKI: Kenaikan suhu tubuh di atas batas normal.
- SLKI: Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal.
- SIKI: Manajemen Demam (10026).
b. Kurang volume cairan (00027)
- SDKI: Kehilangan cairan yang melebihi jumlah asupan.
- SLKI: Mempertahankan keseimbangan cairan.
- SIKI: Manajemen Cairan (10007).
c. Gangguan pola tidur (00198)
- SDKI: Perubahan kuantitas dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
- SLKI: Mempertahankan pola tidur yang adekuat.
- SIKI: Manajemen Tidur (10019).
d. Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
- SDKI: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Mempertahankan status nutrisi yang adekuat.
- SIKI: Manajemen Nutrisi (10016).
Penjelasan singkat:
- Hipertermia (00007): Pasien mengalami demam yang naik turun, cenderung naik ketika malam hari.
- Kurang volume cairan (00027): Pasien mengalami gejala mual, muntah, dan tidak dapat minum yang dapat menyebabkan kehilangan cairan.
- Gangguan pola tidur (00198): Pasien tidak dapat tidur selama dua hari.
- Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh (00002): Pasien tidak memiliki nafsu makan, sehingga asupan nutrisi tidak cukup.
Kode dan definisi SDKI, SLKI, dan SIKI dapat ditemukan dalam buku atau sumber resmi yang diterbitkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 19723 | 16 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan mual, nafsu maksn berkurang pusing, lemas padien tampak pucat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami asupan nutrisi yang tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Kode: 00002
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Peningkatan Intake Nutrisi (1925)
Definisi: Peningkatan jumlah asupan makanan dan/atau cairan untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Kode: 1925
2. Pemulihan Berat Badan (0312)
Definisi: Perolehan kembali berat badan normal sesuai usia dan jenis kelamin.
Kode: 0312
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Nutrisi (1100)
Definisi: Pemberian, pemantauan, dan evaluasi nutrisi untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Kode: 1100
2. Manajemen Hipovolemia (4120)
Definisi: Tindakan untuk mencegah dan mengatasi penurunan volume cairan dalam tubuh.
Kode: 4120
Penjelasan singkat:
Pasien mengalami gejala-gejala seperti mual, nafsu makan berkurang, pusing, dan lemas yang dapat mengarah pada risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nutrisi untuk meningkatkan asupan nutrisi dan cairan, serta manajemen hipovolemia untuk mencegah dan mengatasi penurunan volume cairan dalam tubuh. -
Article No. 19724 | 16 Jul 2025
Klinis : pasien mengatakan mual dan nafsu makan berkurang tsmpak pucat
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien yang mengatakan mual dan nafsu makan berkurang, tampak pucat.
Diagnosa Keperawatan:
1. Mual (00134)
Definisi: Sensasi tidak nyaman yang mendorong untuk muntah.
2. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Mual (00134)
Kode: 10027
Definisi: Sensasi tidak nyaman di daerah perut yang dapat mendorong untuk muntah.
2. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
Kode: 10002
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Mual (1618)
Kode: 1618
Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan atau mengurangi sensasi mual.
2. Status Nutrisi (1004)
Kode: 1004
Definisi: Keadaan yang menggambarkan asupan dan penggunaan nutrisi untuk mendukung aktivitas hidup.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Mual (5460)
Kode: 5460
Definisi: Tindakan untuk mencegah atau mengurangi sensasi mual.
2. Manajemen Nutrisi (1100)
Kode: 1100
Definisi: Pengaturan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Dalam kondisi pasien yang mengatakan mual dan nafsu makan berkurang, tampak pucat, diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan adalah Mual (00134) dan Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002). Standar diagnosis, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai dapat digunakan untuk menangani masalah kesehatan pasien secara komprehensif. -
Article No. 19725 | 16 Jul 2025
Klinis : Pasien datang via UGD dengan keluhan demam sejak 3 hari. Demanı naik turun, cenderung naik ketika malam. Keluhan disertai mual, muntah, lemas tidak nafsu makan minum dan tidak bisa tidur dua hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia (00007)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal, yaitu suhu inti tubuh di atas 37,5°C (99,5°F).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
D-0702 Suhu tubuh dalam rentang normal
D-0703 Tanda-tanda vital dalam rentang normal
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
P-0703 Manajemen demam
P-0703.a Identifikasi penyebab demam
P-0703.b Monitoring suhu tubuh
P-0703.c Pemberian antipiretik
P-0703.d Menjaga kelembaban dan ventilasi yang adekuat
Penjelasan singkat:
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 3 hari, dimana demam naik turun dan cenderung naik ketika malam hari. Keluhan disertai dengan mual, muntah, lemas, tidak nafsu makan dan minum, serta sulit tidur. Berdasarkan kondisi tersebut, Diagnosa Keperawatan yang sesuai adalah Hipertermia (00007), yang merupakan peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal.
Pada SLKI, luaran yang diharapkan adalah suhu tubuh dan tanda-tanda vital dalam rentang normal. Sedangkan pada SIKI, intervensi yang dapat dilakukan adalah manajemen demam, yang meliputi identifikasi penyebab demam, monitoring suhu tubuh, pemberian antipiretik, serta menjaga kelembaban dan ventilasi yang adekuat. -
Article No. 19726 | 16 Jul 2025
Klinis : Pasien datang via UGD dengan keluhan demam sejak 3 hari. Demanı naik turun, cenderung naik ketika malam. Keluhan disertai mual, muntah, lemas tidak nafsu makan minum dan tidak bisa tidur dua hari
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Kode R50.9 dalam ICD-10 digunakan untuk menegakkan diagnosis demam yang tidak diklasifikasikan di tempat lain. Hal ini sesuai dengan keluhan pasien yang mengalami demam selama 3 hari dengan gejala naik turun yang cenderung naik saat malam hari.
- Gejala tambahan seperti mual, muntah, lemas, tidak nafsu makan dan minum, serta kesulitan tidur dapat merupakan gejala penyerta dari kondisi demam tersebut.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM yang spesifik untuk kondisi ini.
- Deskripsi: Pada kasus ini, tidak terdapat tindakan atau prosedur medis yang perlu dikodekan menggunakan ICD-9-CM. Penanganan yang diberikan kemungkinan berupa pemberian cairan, antipiretik, dan pengobatan simptomatik lainnya sesuai dengan protokol penatalaksanaan demam.
Secara keseluruhan, berdasarkan gejala yang dilaporkan, diagnosis yang sesuai adalah demam yang tidak diklasifikasikan di tempat lain (R50.9). Penanganan selanjutnya akan bergantung pada hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, dan evaluasi kondisi pasien secara komprehensif oleh tenaga kesehatan yang merawat. -
Article No. 19727 | 16 Jul 2025
Klinis : Pasien datang via UGD dengan keluhan demam sejak 3 hari. Demanı naik turun, cenderung naik ketika malam. Keluhan disertai mual, muntah, lemas tidak nafsu makan minum dan tidak bisa tidur dua hari
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan kondisi pasien yang dideskripsikan, yaitu demam sejak 3 hari, demam naik turun dengan kecenderungan naik pada malam hari, disertai mual, muntah, lemas, tidak nafsu makan dan minum, serta tidak bisa tidur selama dua hari, maka Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Hipertermia (00007)
Definisi: Suhu tubuh di atas rentang normal.
Karakteristik Definisi: Suhu tubuh di atas 38,3°C (101°F), kulit hangat, wajah kemerahan, produksi keringat berlebih.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Termoregulasi (0800)
- Suhu tubuh dalam rentang normal (36,5-37,5°C)
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
- Tidak ada tanda-tanda infeksi sekunder
2. Kenyamanan: Tidak Terganggu (1005)
- Pasien melaporkan tidak ada rasa tidak nyaman
- Pasien dapat tidur dengan baik
- Pasien menunjukkan peningkatan energi dan nafsu makan
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Demam (3740)
- Pantau suhu tubuh secara berkala
- Berikan kompres hangat atau dingin untuk menurunkan suhu tubuh
- Anjurkan pasien untuk minum cairan hangat atau dingin untuk mencegah dehidrasi
- Berikan antipiretik sesuai indikasi
2. Manajemen Nutrisi (1100)
- Pantau intake dan output cairan
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nafsu makan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan diet yang sesuai
- Berikan makanan dan minuman yang diinginkan pasien
3. Manajemen Tidur (0004)
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi tidur
- Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman untuk tidur
- Ajarkan teknik relaksasi untuk membantu pasien tidur
- Berikan obat tidur sesuai indikasi
Penjelasan Rinci:
Diagnosa Keperawatan Hipertermia dipilih karena pasien mengalami demam yang naik turun, terutama pada malam hari, yang merupakan karakteristik utama dari kondisi tersebut. Tujuan luaran yang diharapkan adalah agar pasien dapat mencapai suhu tubuh normal, tidak mengalami dehidrasi, dan tidak terjadi infeksi sekunder. Selain itu, diharapkan pasien dapat merasakan kenyamanan dan dapat tidur dengan baik.
Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi Manajemen Demam untuk menurunkan suhu tubuh, Manajemen Nutrisi untuk menjaga asupan cairan dan nutrisi yang adekuat, serta Manajemen Tidur untuk membantu pasien memperoleh tidur yang cukup dan berkualitas. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti ahli gizi, juga diperlukan untuk memastikan perawatan yang komprehensif.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu suhu tubuh kembali normal, tidak ada tanda-tanda dehidrasi atau infeksi sekunder, serta pasien merasa nyaman dan dapat tidur dengan baik.