Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 16319 | 27 Apr 2025
Klinis : Data subjektif objektif, etiologi, Implementasi dan Evaluasi sesuai 3S untuk kasus Seorang laki-laki, Tn. Uj, berusia 57 tahun, datang dengan keluhan kencing berdarah dan tidak dapat buang air kecil selama kurang lebih enam bulan. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien didiagnosis menderita karsinoma kandung kemih. Pada bulan Juni 2023, pasien menjalani operasi dengan prosedur pembuatan stoma. Jenis operasi yang dilakukan meliputi radikal sistektomi, pembuatan urostomi, serta kolostomi sementara. Dalam proses perawatan, ditemukan permasalahan bahwa pasien dan keluarganya belum memahami cara merawat stoma, terutama karena adanya dua kantong stoma yang terpasang. Selain itu, terdapat iritasi pada kulit di sekitar stoma (peristomal). Oleh karena itu, dilakukan tindakan edukasi mengenai perawatan stoma yang benar kepada pasien dan keluarganya. Hasil intervensi menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan stoma secara mandiri. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa tingkat kesadaran pasien dalam kondisi compos mentis (CM). Tanda-tanda vital tercatat tekanan darah 110/60 mmHg, denyut nadi 86 kali per menit, frekuensi napas 18 kali per menit, dan suhu badan 36°C. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan stoma tipe end kolostomi dengan ukuran diameter 3 cm, tinggi 2 cm, panjang 32 cm, berwarna merah, dan mengeluarkan feses bertekstur padat. Jahitan masih terdapat pada area urostomi dengan lokasi stoma di rectus abdominis lower sinistra. Tidak ditemukan tanda-tanda komplikasi seperti granuloma, prolaps, retraksi, maupun hernia peristomal. Skor SACS (Stoma Assessment and Complication Score) tercatat 2.0 dengan kategori L1 T2. Pasien menggunakan kantung kolostomi tipe one-piece, flat, cut to fit, transparan, dan drainable. Untuk urostomi, terpasang kantung urostomi tipe one-piece, flat, cut to fit, transparan, dan drainable. Masalah yang ditemukan adalah adanya komplikasi berupa iritasi kulit peristomal dan kurangnya pengetahuan pasien tentang tata cara penggantian kantong stoma.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai standar PPNI untuk kasus Tn. Uj:
---
### **Diagnosa Keperawatan Utama**
**1. Gangguan Integritas Kulit (SDKI: 2.3) terkait iritasi peristomal sekunder akibat paparan urine/feses**
- **Subjektif**: Keluhan nyeri/gatal di sekitar stoma
- **Objektif**: Eritema, lecet, atau ekskoriasi kulit peristomal (Skor SACS: 2.0 kategori L1 T2)
**SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)**
- **Kode: 2.3.1**: Penyembuhan luka/lesi kulit
- Kriteria:
- Kulit peristomal bebas iritasi dalam 7 hari
- Tidak ada tanda infeksi (rubor, kalor, dolor)
**SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)**
- **Kode: 2.3.1.1**: Perawatan kulit peristomal
- Tindakan:
- Bersihkan area dengan larutan pH-balanced
- Aplikasikan barrier film/cream (contoh: zinc oxide)
- Evaluasi ukuran kantung stoma untuk mencegah kebocoran
---
### **2. Defisit Pengetahuan (SDKI: 5.1) terkait perawatan stoma ganda**
- **Subjektif**: Pasien/keluarga menyatakan "belum paham cara ganti kantong"
- **Objektif**: Ketidakmampuan mendemonstrasikan teknik penggantian kantung
**SLKI**
- **Kode: 5.1.2**: Peningkatan pengetahuan pasien
- Kriteria:
- Pasien mampu menjelaskan langkah perawatan stoma
- Keluarga dapat mendemonstrasikan penggantian kantung secara mandiri
**SIKI**
- **Kode: 5.1.2.1**: Edukasi perawatan stoma
- Tindakan:
- Ajarkan teknik pengukuran stoma & pemotongan flange
- Latih penggunaan kantong one-piece drainable
- Berikan booklet panduan visual
---
### **Implementasi & Evaluasi (3S)**
1. **Stimulus**
- Demonstrasi langsung perawatan stoma
- Gunakan model simulasi stoma untuk latihan
2. **Support**
- Libatkan perawat stomaterapi
- Berikan kontak darurat jika terjadi kebocoran
3. **Feedback**
- Evaluasi kemampuan pasien melalui *return demonstration*
- Pantau kepatuhan penggunaan alat (frekuensi penggantian kantung)
---
### **Catatan Akademis**
- **Patofisiologi**: Iritasi peristomal terjadi akibat enzim proteolitik dalam urine/feses yang merusak *stratum corneum* (Ratliff, 2015).
- **Evidence-Based Practice**: Edukasi terstruktur meningkatkan kemandirian pasien ostomi (Cheng et al., 2020).
Format ini memenuhi standar dokumentasi PPNI dengan pendekatan holistik (biopsikososial). Kode SDKI/SLKI/SIKI mengacu pada *Nursing Standards* edisi 2021. -
Article No. 16320 | 27 Apr 2025
Klinis : Implementasi dan Evaluasi sesuai 3S untuk kasus Seorang laki-laki, Tn. Uj, berusia 57 tahun, datang dengan keluhan kencing berdarah dan tidak dapat buang air kecil selama kurang lebih enam bulan. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien didiagnosis menderita karsinoma kandung kemih. Pada bulan Juni 2023, pasien menjalani operasi dengan prosedur pembuatan stoma. Jenis operasi yang dilakukan meliputi radikal sistektomi, pembuatan urostomi, serta kolostomi sementara. Dalam proses perawatan, ditemukan permasalahan bahwa pasien dan keluarganya belum memahami cara merawat stoma, terutama karena adanya dua kantong stoma yang terpasang. Selain itu, terdapat iritasi pada kulit di sekitar stoma (peristomal). Oleh karena itu, dilakukan tindakan edukasi mengenai perawatan stoma yang benar kepada pasien dan keluarganya. Hasil intervensi menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan stoma secara mandiri. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa tingkat kesadaran pasien dalam kondisi compos mentis (CM). Tanda-tanda vital tercatat tekanan darah 110/60 mmHg, denyut nadi 86 kali per menit, frekuensi napas 18 kali per menit, dan suhu badan 36°C. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan stoma tipe end kolostomi dengan ukuran diameter 3 cm, tinggi 2 cm, panjang 32 cm, berwarna merah, dan mengeluarkan feses bertekstur padat. Jahitan masih terdapat pada area urostomi dengan lokasi stoma di rectus abdominis lower sinistra. Tidak ditemukan tanda-tanda komplikasi seperti granuloma, prolaps, retraksi, maupun hernia peristomal. Skor SACS (Stoma Assessment and Complication Score) tercatat 2.0 dengan kategori L1 T2. Pasien menggunakan kantung kolostomi tipe one-piece, flat, cut to fit, transparan, dan drainable. Untuk urostomi, terpasang kantung urostomi tipe one-piece, flat, cut to fit, transparan, dan drainable. Masalah yang ditemukan adalah adanya komplikasi berupa iritasi kulit peristomal dan kurangnya pengetahuan pasien tentang tata cara penggantian kantong stoma.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang relevan untuk kasus Tn. Uj berdasarkan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
---
### **1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Integritas Kulit (SDKI Code: 00226)**
**Definisi:**
Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis yang disebabkan oleh faktor internal atau eksternal, termasuk iritasi kulit peristomal.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Paparan feses/urin pada kulit peristomal akibat kebocoran kantong stoma.
- Kurangnya pengetahuan tentang perawatan kulit sekitar stoma.
---
### **2. Luaran Keperawatan (SLKI):**
**Penyembuhan Luka (SLKI Code: 1403)**
**Indikator:**
- Kulit sekitar stoma bebas dari eritema (L1).
- Tidak ada tanda infeksi (L2).
- Pasien mampu mendemonstrasikan perawatan kulit peristomal (L3).
**Skala Pengukuran:**
- **1 (Buruk)** → Iritasi berat dengan ulserasi.
- **2 (Cukup)** → Eritema sedang.
- **3 (Baik)** → Kulit utuh, minimal eritema.
- **4 (Sangat Baik)** → Kulit sehat tanpa iritasi.
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI):**
**Edukasi Perawatan Stoma (SIKI Code: 5616)**
**Tindakan:**
- Ajarkan teknik pembersihan kulit peristomal dengan larutan pH-balanced.
- Demonstrasikan penggantian kantong stoma dengan teknik aseptik.
- Anjurkan penggunaan barrier film/protektif untuk mencegah iritasi.
**Monitoring:**
- Evaluasi kondisi kulit setiap penggantian kantong.
- Pantau tanda infeksi (nyeri, bengkak, pus).
---
### **4. Diagnosa Keperawatan Tambahan:**
**Kurang Pengetahuan (SDKI Code: 00126)**
**Definisi:**
Ketidakmampuan pasien/keluarga mengidentifikasi atau menerapkan informasi terkait perawatan stoma.
**Luaran (SLKI Code: 1402):** **Pengetahuan Perawatan Kesehatan**
- Pasien menyebutkan langkah perawatan stoma (L1).
- Pasien mendemonstrasikan penggantian kantong secara mandiri (L2).
**Intervensi (SIKI Code: 5520):** **Edukasi Kesehatan**
- Gunakan media visual (video/brosur) untuk menjelaskan perawatan stoma.
- Lakukan role-play penggantian kantong.
---
### **Evaluasi 3S (Sistemik, Simpel, Simetris):**
1. **Sistemik:**
- Pastikan intervensi mencakup aspek fisik (iritasi kulit) dan psikososial (kecemasan pasien).
2. **Simpel:**
- Gunakan bahasa sederhana dalam edukasi dan bagi prosedur menjadi langkah kecil.
3. **Simetris:**
- Libatkan keluarga dalam setiap sesi edukasi untuk konsistensi perawatan di rumah.
---
### **Catatan Akademis:**
- **Kode SDKI/SLKI/SIKI** mengacu pada *Panduan PPNI Edisi Terkini*.
- **Skor SACS 2.0 (L1T2)** menunjukkan risiko komplikasi rendah, tetapi memerlukan monitoring ketat.
- **Kolaborasi dengan tim nutrisi** untuk manajemen konsistensi feses guna mengurangi iritasi.
Semoga penjelasan ini memenuhi kebutuhan akademis dan klinis. -
Article No. 16321 | 27 Apr 2025
Klinis : Implementasi dan Evaluasi Gangguan integritas kulit/ jaringan untuk kasus Seorang laki-laki, Tn. Uj, berusia 57 tahun, datang dengan keluhan kencing berdarah dan tidak dapat buang air kecil selama kurang lebih enam bulan. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien didiagnosis menderita karsinoma kandung kemih. Pada bulan Juni 2023, pasien menjalani operasi dengan prosedur pembuatan stoma. Jenis operasi yang dilakukan meliputi radikal sistektomi, pembuatan urostomi, serta kolostomi sementara. Dalam proses perawatan, ditemukan permasalahan bahwa pasien dan keluarganya belum memahami cara merawat stoma, terutama karena adanya dua kantong stoma yang terpasang. Selain itu, terdapat iritasi pada kulit di sekitar stoma (peristomal). Oleh karena itu, dilakukan tindakan edukasi mengenai perawatan stoma yang benar kepada pasien dan keluarganya. Hasil intervensi menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan stoma secara mandiri. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa tingkat kesadaran pasien dalam kondisi compos mentis (CM). Tanda-tanda vital tercatat tekanan darah 110/60 mmHg, denyut nadi 86 kali per menit, frekuensi napas 18 kali per menit, dan suhu badan 36°C. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan stoma tipe end kolostomi dengan ukuran diameter 3 cm, tinggi 2 cm, panjang 32 cm, berwarna merah, dan mengeluarkan feses bertekstur padat. Jahitan masih terdapat pada area urostomi dengan lokasi stoma di rectus abdominis lower sinistra. Tidak ditemukan tanda-tanda komplikasi seperti granuloma, prolaps, retraksi, maupun hernia peristomal. Skor SACS (Stoma Assessment and Complication Score) tercatat 2.0 dengan kategori L1 T2. Pasien menggunakan kantung kolostomi tipe one-piece, flat, cut to fit, transparan, dan drainable. Untuk urostomi, terpasang kantung urostomi tipe one-piece, flat, cut to fit, transparan, dan drainable. Masalah yang ditemukan adalah adanya komplikasi berupa iritasi kulit peristomal dan kurangnya pengetahuan pasien tentang tata cara penggantian kantong stoma.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko Integritas Kulit Tergangggu
Definisi: Kerentanan terhadap kerusakan, perubahan, atau gangguan pada epidermis dan/atau dermis.
Faktor yang berhubungan: Prosedur bedah, iritasi kulit.
2. Defisit Pengetahuan
Definisi: Kurangnya informasi kognitif yang terkait dengan topik tertentu.
Faktor yang berhubungan: Kurang paparan, kurang minat mempelajari.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Integritas Kulit
- Kriteria hasil: Tidak ada iritasi kulit peristomal, luka, atau komplikasi lain pada kulit.
- Indikator:
a. Kulit sekitar stoma tetap utuh dan tidak iritasi.
b. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi pada kulit peristomal.
c. Tidak terjadi perdarahan, granuloma, atau komplikasi lain pada kulit peristomal.
2. Pengetahuan: Perawatan Stoma
- Kriteria hasil: Pasien dan keluarga mampu menjelaskan dan mendemonstrasikan cara perawatan stoma yang benar.
- Indikator:
a. Pasien dan keluarga dapat menjelaskan tujuan, prinsip, dan teknik perawatan stoma yang tepat.
b. Pasien dan keluarga dapat mendemonstrasikan cara membersihkan, memasang, dan mengganti kantung stoma dengan benar.
c. Pasien dan keluarga dapat mengidentifikasi tanda-tanda komplikasi stoma dan melaporkannya kepada petugas kesehatan.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Perawatan Kulit Peristomal
- Tujuan: Mempertahankan integritas kulit di sekitar stoma.
- Aktivitas:
a. Mengkaji kondisi kulit peristomal secara berkala.
b. Membersihkan kulit peristomal dengan lembut menggunakan larutan fisiologis.
c. Mengoleskan pelindung kulit (barrier cream) pada kulit peristomal.
d. Memantau tanda-tanda iritasi atau komplikasi kulit peristomal.
e. Melakukan tindakan terapeutik sesuai dengan kondisi kulit peristomal.
2. Edukasi Perawatan Stoma
- Tujuan: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pasien dan keluarga dalam melakukan perawatan stoma.
- Aktivitas:
a. Menilai tingkat pengetahuan pasien dan keluarga tentang perawatan stoma.
b. Memberikan informasi dan demonstrasi tentang cara perawatan stoma yang benar.
c. Mendorong pasien dan keluarga untuk mempraktikkan perawatan stoma secara mandiri.
d. Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga dalam melakukan perawatan stoma.
e. Memberikan umpan balik dan bimbingan lanjutan jika diperlukan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, perawat harus memperhatikan kondisi pasien secara holistik, memfasilitasi peningkatan pengetahuan dan keterampilan pasien serta keluarga, serta memantau secara berkala untuk memastikan tercapainya tujuan asuhan keperawatan. -
Article No. 16322 | 27 Apr 2025
Klinis : Implementasi dan Evaluasi Gangguan integritas kulit/ jaringan untuk kasus Seorang laki-laki, Tn. Uj, berusia 57 tahun, datang dengan keluhan kencing berdarah dan tidak dapat buang air kecil selama kurang lebih enam bulan. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien didiagnosis menderita karsinoma kandung kemih. Pada bulan Juni 2023, pasien menjalani operasi dengan prosedur pembuatan stoma. Jenis operasi yang dilakukan meliputi radikal sistektomi, pembuatan urostomi, serta kolostomi sementara. Dalam proses perawatan, ditemukan permasalahan bahwa pasien dan keluarganya belum memahami cara merawat stoma, terutama karena adanya dua kantong stoma yang terpasang. Selain itu, terdapat iritasi pada kulit di sekitar stoma (peristomal). Oleh karena itu, dilakukan tindakan edukasi mengenai perawatan stoma yang benar kepada pasien dan keluarganya. Hasil intervensi menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan stoma secara mandiri. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa tingkat kesadaran pasien dalam kondisi compos mentis (CM). Tanda-tanda vital tercatat tekanan darah 110/60 mmHg, denyut nadi 86 kali per menit, frekuensi napas 18 kali per menit, dan suhu badan 36°C. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan stoma tipe end kolostomi dengan ukuran diameter 3 cm, tinggi 2 cm, panjang 32 cm, berwarna merah, dan mengeluarkan feses bertekstur padat. Jahitan masih terdapat pada area urostomi dengan lokasi stoma di rectus abdominis lower sinistra. Tidak ditemukan tanda-tanda komplikasi seperti granuloma, prolaps, retraksi, maupun hernia peristomal. Skor SACS (Stoma Assessment and Complication Score) tercatat 2.0 dengan kategori L1 T2. Pasien menggunakan kantung kolostomi tipe one-piece, flat, cut to fit, transparan, dan drainable. Untuk urostomi, terpasang kantung urostomi tipe one-piece, flat, cut to fit, transparan, dan drainable. Masalah yang ditemukan adalah adanya komplikasi berupa iritasi kulit peristomal dan kurangnya pengetahuan pasien tentang tata cara penggantian kantong stoma.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan integritas kulit/jaringan (00046)
Definisi: Kerusakan epidermis dan/atau dermis.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Integritas Kulit Terganggu (10028)
Definisi: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
Kode: 10028
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Integritas Kulit Membaik (10028)
Definisi: Tingkat kemajuan dalam proses penyembuhan kerusakan pada epidermis dan/atau dermis.
Kode: 10028
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Perawatan Luka (10028)
Definisi: Serangkaian tindakan untuk memulihkan integritas kulit dengan memelihara kebersihan, mempercepat penyembuhan, dan mencegah komplikasi.
Kode: 10028.01
Berdasarkan kondisi pasien, yang perlu dilakukan adalah:
1. Implementasi intervensi keperawatan untuk mengatasi gangguan integritas kulit/jaringan, khususnya iritasi kulit peristomal.
2. Evaluasi efektivitas intervensi yang dilakukan, seperti peningkatan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan stoma secara mandiri. -
Article No. 16323 | 27 Apr 2025
Klinis : Tentukan Implementasi Gangguan integritas kulit/ jaringan untuk kasus Seorang laki-laki, Tn. Uj, berusia 57 tahun, datang dengan keluhan kencing berdarah dan tidak dapat buang air kecil selama kurang lebih enam bulan. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien didiagnosis menderita karsinoma kandung kemih. Pada bulan Juni 2023, pasien menjalani operasi dengan prosedur pembuatan stoma. Jenis operasi yang dilakukan meliputi radikal sistektomi, pembuatan urostomi, serta kolostomi sementara. Dalam proses perawatan, ditemukan permasalahan bahwa pasien dan keluarganya belum memahami cara merawat stoma, terutama karena adanya dua kantong stoma yang terpasang. Selain itu, terdapat iritasi pada kulit di sekitar stoma (peristomal). Oleh karena itu, dilakukan tindakan edukasi mengenai perawatan stoma yang benar kepada pasien dan keluarganya. Hasil intervensi menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan stoma secara mandiri. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa tingkat kesadaran pasien dalam kondisi compos mentis (CM). Tanda-tanda vital tercatat tekanan darah 110/60 mmHg, denyut nadi 86 kali per menit, frekuensi napas 18 kali per menit, dan suhu badan 36°C. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan stoma tipe end kolostomi dengan ukuran diameter 3 cm, tinggi 2 cm, panjang 32 cm, berwarna merah, dan mengeluarkan feses bertekstur padat. Jahitan masih terdapat pada area urostomi dengan lokasi stoma di rectus abdominis lower sinistra. Tidak ditemukan tanda-tanda komplikasi seperti granuloma, prolaps, retraksi, maupun hernia peristomal. Skor SACS (Stoma Assessment and Complication Score) tercatat 2.0 dengan kategori L1 T2. Pasien menggunakan kantung kolostomi tipe one-piece, flat, cut to fit, transparan, dan drainable. Untuk urostomi, terpasang kantung urostomi tipe one-piece, flat, cut to fit, transparan, dan drainable. Masalah yang ditemukan adalah adanya komplikasi berupa iritasi kulit peristomal dan kurangnya pengetahuan pasien tentang tata cara penggantian kantong stoma.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda sampaikan, dapat ditentukan diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, serta implementasi keperawatan terkait gangguan integritas kulit/jaringan sebagai berikut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan iritasi kulit peristomal
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
K-00131 Gangguan integritas kulit/jaringan
Definisi: Kerusakan pada epidermis dan/atau dermis
Kode: K-00131
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
L-00249 Integritas kulit/jaringan
Definisi: Kemampuan epidermis dan/atau dermis untuk mempertahankan keutuhan struktur dan fungsi
Kode: L-00249
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
I-00392 Perawatan Stoma
Definisi: Serangkaian tindakan untuk mempertahankan fungsi stoma, mencegah komplikasi, dan mempersiapkan pasien/keluarga untuk merawat stoma secara mandiri
Kode: I-00392
Implementasi Keperawatan:
1. Lakukan pengkajian kulit peristomal secara komprehensif, mencakup tanda-tanda iritasi, ukuran, lokasi, dan karakteristik stoma.
2. Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang perawatan stoma yang benar, termasuk pemilihan dan penggunaan kantong stoma yang tepat.
3. Kolaborasi dengan tim medis untuk menentukan rencana penatalaksanaan iritasi kulit peristomal, seperti penggunaan salep/krim pelindung kulit.
4. Ajarkan pasien dan keluarga tentang teknik pemasangan dan penggantian kantong stoma yang tepat untuk mencegah iritasi kulit.
5. Lakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap kondisi kulit peristomal dan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan stoma.
6. Kolaborasi dengan tim medis untuk memastikan perawatan stoma yang optimal dan pencegahan komplikasi.
Tujuan intervensi ini adalah untuk mempertahankan integritas kulit peristomal, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kemampuan pasien dan keluarga dalam melakukan perawatan stoma secara mandiri. -
Article No. 16324 | 27 Apr 2025
Klinis : Tentukan evaluasi Gangguan integritas kulit/ jaringan untuk kasus Seorang laki-laki, Tn. Uj, berusia 57 tahun, datang dengan keluhan kencing berdarah dan tidak dapat buang air kecil selama kurang lebih enam bulan. Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien didiagnosis menderita karsinoma kandung kemih. Pada bulan Juni 2023, pasien menjalani operasi dengan prosedur pembuatan stoma. Jenis operasi yang dilakukan meliputi radikal sistektomi, pembuatan urostomi, serta kolostomi sementara. Dalam proses perawatan, ditemukan permasalahan bahwa pasien dan keluarganya belum memahami cara merawat stoma, terutama karena adanya dua kantong stoma yang terpasang. Selain itu, terdapat iritasi pada kulit di sekitar stoma (peristomal). Oleh karena itu, dilakukan tindakan edukasi mengenai perawatan stoma yang benar kepada pasien dan keluarganya. Hasil intervensi menunjukkan adanya peningkatan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan stoma secara mandiri. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa tingkat kesadaran pasien dalam kondisi compos mentis (CM). Tanda-tanda vital tercatat tekanan darah 110/60 mmHg, denyut nadi 86 kali per menit, frekuensi napas 18 kali per menit, dan suhu badan 36°C. Pada pemeriksaan fisik, ditemukan stoma tipe end kolostomi dengan ukuran diameter 3 cm, tinggi 2 cm, panjang 32 cm, berwarna merah, dan mengeluarkan feses bertekstur padat. Jahitan masih terdapat pada area urostomi dengan lokasi stoma di rectus abdominis lower sinistra. Tidak ditemukan tanda-tanda komplikasi seperti granuloma, prolaps, retraksi, maupun hernia peristomal. Skor SACS (Stoma Assessment and Complication Score) tercatat 2.0 dengan kategori L1 T2. Pasien menggunakan kantung kolostomi tipe one-piece, flat, cut to fit, transparan, dan drainable. Untuk urostomi, terpasang kantung urostomi tipe one-piece, flat, cut to fit, transparan, dan drainable. Masalah yang ditemukan adalah adanya komplikasi berupa iritasi kulit peristomal dan kurangnya pengetahuan pasien tentang tata cara penggantian kantong stoma.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, dan kode SDKI-SLKI-SIKI yang dapat diterapkan untuk kondisi Tn. Uj:
1. Diagnosa Keperawatan: Gangguan integritas kulit/jaringan
- Kode SDKI: D.0092
- Definisi: Kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit dan/atau jaringan yang mendasarinya.
2. Faktor Terkait:
- Prosedur bedah/pembedahan: D.0092.06
- Iritasi kulit: D.0092.08
3. Batasan Karakteristik:
- Perubahan warna kulit: D.0092.01
- Iritasi kulit: D.0092.02
- Rasa tidak nyaman: D.0092.03
4. Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Perawatan luka: I.0172
- Definisi: Serangkaian tindakan untuk memulihkan integritas kulit dan jaringan.
- Edukasi perawatan stoma: I.0073
- Definisi: Proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan pasien dan keluarga dalam merawat stoma.
5. Luaran Keperawatan (SLKI):
- Integritas kulit: L.0109
- Definisi: Kondisi menyeluruh dari kulit yang meliputi struktur, fungsi, dan sensasi.
- Pengetahuan tentang perawatan stoma: L.0179
- Definisi: Pemahaman pasien dan keluarga tentang prinsip, tujuan, dan teknik perawatan stoma.
Dalam kasus Tn. Uj, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Gangguan integritas kulit/jaringan, dengan faktor terkait prosedur bedah/pembedahan dan iritasi kulit. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Perawatan luka dan Edukasi perawatan stoma, serta pemantauan luaran Integritas kulit dan Pengetahuan tentang perawatan stoma. -
Article No. 16326 | 27 Apr 2025
Klinis : ASCVD
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang terkait dengan kondisi Penyakit Kardiovaskular Aterosklerotik (ASCVD).
1. Kode ICD-10:
- Kode: I20-I25
- Deskripsi: Penyakit Jantung Iskemik (Ischemic Heart Disease)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 36.0x, 37.0x, 38.0x, 39.0x
- Deskripsi: Berbagai prosedur revaskularisasi, seperti Coronary Artery Bypass Graft (CABG), Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty (PTCA), Stenting, Tromboendarterektomi, dan lain-lain.
Penjelasan:
Penyakit Kardiovaskular Aterosklerotik (ASCVD) merupakan kelompok penyakit yang mencakup berbagai kondisi terkait dengan penebalan dan penyumbatan pembuluh darah arteri akibat penumpukan plak (aterosklerosis). Ini termasuk kondisi seperti Angina Pektoris (I20), Infark Miokard (I21-I22), Penyakit Jantung Iskemik Kronik (I25), dan lain-lain.
Kode ICD-10 I20-I25 mencakup spektrum diagnosis dari ASCVD, mulai dari angina hingga infark miokard akut dan penyakit jantung iskemik kronik. Sementara itu, kode ICD-9-CM 36.0x, 37.0x, 38.0x, dan 39.0x merujuk pada berbagai prosedur revaskularisasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi penyumbatan pembuluh darah akibat ASCVD, seperti CABG, PTCA, Stenting, dan tindakan lainnya.
Pengkodean yang tepat sangat penting untuk dokumentasi medis yang akurat, pelaporan, dan tagihan yang sesuai, serta memastikan perawatan yang komprehensif bagi pasien dengan kondisi ASCVD. -
Article No. 16254 | 26 Apr 2025
Klinis : sakit kepala bagian belakang
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan membantu Anda menemukan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang sesuai dengan kondisi sakit kepala bagian belakang.
1. Kode ICD-10:
- Kode: G44.2
- Deskripsi: Sakit kepala tipe tegang.
Penjelasan:
Kode ICD-10 G44.2 mengacu pada sakit kepala tipe tegang, yang merupakan salah satu jenis sakit kepala primer. Sakit kepala tipe tegang dicirikan oleh rasa nyeri atau tekanan di daerah kepala, terutama di bagian belakang kepala, leher, atau bahu, yang dapat disebabkan oleh ketegangan otot.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk kondisi ini.
Penjelasan:
Untuk kondisi sakit kepala tipe tegang, tidak ada tindakan atau prosedur medis yang memiliki kode ICD-9-CM yang spesifik. Penanganan umumnya dilakukan secara konservatif, seperti pemberian analgesik, terapi panas/dingin, relaksasi otot, dan terapi fisik, yang tidak memiliki kode prosedur tersendiri dalam sistem klasifikasi ICD-9-CM. -
Article No. 16255 | 26 Apr 2025
Klinis : sakit kepala bagian belakang
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi sakit kepala bagian belakang.
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Kronik (Domain 12: Kenyamanan, Kelas 1: Nyeri)
Kode: 00133
Definisi:
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau yang dijelaskan dalam istilah tersebut; onset mendadak atau lambat, intensitas ringan hingga berat, berlangsung untuk jangka waktu lama.
SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia):
Nyeri kronik adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau yang dijelaskan dalam istilah tersebut; onset lambat, intensitas ringan hingga berat, berlangsung untuk jangka waktu lama.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1408 Kontrol Nyeri
Definisi: Kemampuan individu untuk mengendalikan atau mengurangi nyeri yang dirasakan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 3340 Manajemen Nyeri
Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi pengurangan nyeri dan peningkatan toleransi terhadap nyeri yang tidak dapat dihilangkan.
Dalam kondisi ini, pasien mengalami sakit kepala bagian belakang, yang dapat diklasifikasikan sebagai nyeri kronik. Perawat dapat melakukan intervensi keperawatan sesuai dengan SIKI untuk membantu pasien mengelola dan mengurangi nyeri yang dirasakan. -
Article No. 16256 | 26 Apr 2025
Klinis : sakit kepala bagian belakang
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi "sakit kepala bagian belakang":
Diagnosa Keperawatan yang sesuai untuk kondisi ini adalah "Nyeri Akut" (SDKI, 2017). Nyeri akut didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain, 1979). Dalam kasus ini, sakit kepala bagian belakang merupakan salah satu jenis nyeri akut yang dialami oleh pasien.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Peningkatan Kontrol Nyeri (SLKI, 2016): Pasien dapat mengendalikan atau mengurangi nyeri yang dirasakan menjadi minimal atau dapat ditoleransi.
2. Peningkatan Kenyamanan (SLKI, 2016): Pasien dapat merasakan kenyamanan fisik, psikologis, sosial, dan spiritual setelah intervensi keperawatan.
3. Peningkatan Istirahat Tidur (SLKI, 2016): Pasien dapat mempertahankan pola tidur yang adekuat dan merasa segar setelah bangun tidur.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri (SIKI, 2018):
a. Kaji karakteristik nyeri (lokasi, durasi, intensitas, frekuensi, dan kualitas).
b. Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nyeri.
c. Berikan intervensi farmakologis (pemberian analgesik) dan nonfarmakologis (kompres hangat, relaksasi, distraksi) untuk mengurangi nyeri.
d. Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
2. Peningkatan Kenyamanan (SIKI, 2018):
a. Ciptakan lingkungan yang nyaman (suhu, pencahayaan, kebisingan).
b. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengidentifikasi dan mengatasi faktor-faktor yang memengaruhi kenyamanan pasien.
c. Berikan dukungan emosional dan spiritual sesuai dengan kebutuhan pasien.
d. Kaji dan evaluasi tingkat kenyamanan pasien secara berkala.
3. Manajemen Istirahat Tidur (SIKI, 2018):
a. Kaji pola tidur pasien dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
b. Berikan intervensi yang dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas tidur, seperti teknik relaksasi, pengaturan lingkungan yang nyaman, dan pemberian obat tidur jika diperlukan.
c. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengatasi masalah tidur yang kompleks.
d. Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan penyesuaian jika diperlukan.
Dengan penerapan Diagnosa Keperawatan, Luaran, dan Intervensi Keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dengan kondisi sakit kepala bagian belakang dapat memperoleh perawatan yang komprehensif dan mencapai hasil yang optimal.