Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 16550 | 01 May 2025
Klinis : demam, batuk berdahak, mual muntah
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan nada akademis dan persona pakar perawat, berikut diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi demam, batuk berdahak, dan mual muntah:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (D.0001)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan patensi jalan napas.
2. Mual (D.0024)
- Definisi: Sensasi tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
3. Hipertermia (D.0015)
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (D.0001)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan patensi jalan napas.
- Kode: D.0001
2. Mual (D.0024)
- Definisi: Sensasi tidak nyaman di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
- Kode: D.0024
3. Hipertermia (D.0015)
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal.
- Kode: D.0015
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas (L.0001)
- Definisi: Kemampuan individu untuk membersihkan saluran napas.
- Kode: L.0001
2. Kontrol Mual (L.0078)
- Definisi: Kemampuan individu untuk mengendalikan atau mencegah mual.
- Kode: L.0078
3. Regulasi Suhu Tubuh (L.0118)
- Definisi: Kemampuan individu untuk mempertahankan suhu tubuh pada rentang normal.
- Kode: L.0118
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas (I.0001)
- Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi patensi jalan napas.
- Kode: I.0001
2. Manajemen Mual (I.0078)
- Definisi: Tindakan untuk mencegah atau mengurangi rasa mual.
- Kode: I.0078
3. Manajemen Hipertermia (I.0015)
- Definisi: Tindakan untuk menurunkan suhu tubuh di atas nilai normal.
- Kode: I.0015
Semoga penjelasan singkat ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan standar SDKI-SLKI-SIKI yang terkait dengan kondisi demam, batuk berdahak, dan mual muntah. -
Article No. 16458 | 30 Apr 2025
Klinis : pasien lansia dengan hipertensi dengan tekanan darah 180/100, pasien mengatakan tidak ada keluhan nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan [00078]
Definisi: Ketidakmampuan individu untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan/atau mencari bantuan untuk mempertahankan kesehatan.
2. Risiko Ketidakstabilan Kadar Darah [00240]
Definisi: Berisiko mengalami perubahan kadar darah di luar rentang normal yang dapat membahayakan kesehatan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode: 00078
- Definisi: Ketidakmampuan individu untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan/atau mencari bantuan untuk mempertahankan kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode: 00240
- Definisi: Berisiko mengalami perubahan kadar darah di luar rentang normal yang dapat membahayakan kesehatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Manajemen Hipertensi [3820]
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk membantu individu dengan hipertensi dalam mengontrol dan mengelola penyakitnya.
- Edukasi Kesehatan [5510]
Definisi: Pemberian informasi yang terencana untuk memfasilitasi perubahan perilaku ke arah yang lebih sehat.
Penjelasan:
Pasien lansia dengan hipertensi memiliki diagnosa keperawatan Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan dan Risiko Ketidakstabilan Kadar Darah. Hal ini dikarenakan pasien menunjukkan ketidakmampuan dalam mengidentifikasi, mengendalikan, dan/atau mencari bantuan untuk mempertahankan kesehatan, serta berisiko mengalami perubahan kadar darah di luar rentang normal yang dapat membahayakan kesehatan.
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Hipertensi untuk membantu pasien dalam mengontrol dan mengelola penyakitnya, serta Edukasi Kesehatan untuk memberikan informasi yang terencana untuk memfasilitasi perubahan perilaku ke arah yang lebih sehat. -
Article No. 16459 | 30 Apr 2025
Klinis : biasanya tangan kesemutan dengan ciri” tangan kebas di jari-jari tangan, lalu sering muncul, kalau pegang tas belanjaan pasar pasti kesemutan, kalau menyapu juga, kalau mencuci baju di sungai juga, namun gula darah normal, tapi kolesterol dan asam urat emang tinggi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Ibu/Bapak. Berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, saya sebagai perawat akan memberikan diagnosa keperawatan yang sesuai berdasarkan Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Diagnosa Keperawatan:
1. Gangguan Sensori Persepsi: Kesemutan
Kode: 00132
Definisi: Perubahan dalam jumlah dan pola sensasi yang diterima dan diinterpretasikan oleh individu, yang ditandai dengan rasa kesemutan atau kebas pada jari-jari tangan.
Penjelasan Singkat:
- SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia): Diagnosa keperawatan ini digunakan untuk mengidentifikasi adanya perubahan dalam jumlah dan pola sensasi yang diterima dan diinterpretasikan oleh individu, yang ditandai dengan rasa kesemutan atau kebas pada jari-jari tangan.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan untuk diagnosa ini adalah peningkatan sensasi normal dan berkurangnya rasa kesemutan atau kebas pada jari-jari tangan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi diagnosa ini meliputi manajemen nyeri, terapi relaksasi, dan perawatan peripheral.
Kode dan definisi lainnya yang mungkin relevan:
2. Risiko Cedera Vaskular Perifer
Kode: 00086
Definisi: Berisiko mengalami kerusakan pada struktur dan fungsi pembuluh darah tepi.
3. Intoleransi Aktivitas
Kode: 00092
Definisi: Ketidakmampuan untuk mentolerir aktivitas fisik akibat ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. Wassalamualaikum. -
Article No. 16460 | 30 Apr 2025
Klinis : biasanya tangan kesemutan dengan ciri” tangan kebas di jari-jari tangan, lalu sering muncul, kalau pegang tas belanjaan pasar pasti kesemutan, kalau menyapu juga, kalau mencuci baju di sungai juga, namun gula darah normal, tapi kolesterol dan asam urat emang tinggi.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan rekomendasi Diagnosis Keperawatan, Luaran, dan Intervensi Keperawatan yang sesuai untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosis Keperawatan SDKI:
Diagnosis keperawatan yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan adalah "Gangguan Sensori Persepsi: Somatik" dengan ciri-ciri: Individu melaporkan kesemutan dan kebas di tangan dan jari-jari tangan yang sering terjadi, terutama saat melakukan aktivitas seperti memegang tas belanjaan, menyapu, dan mencuci baju di sungai. Gula darah dalam rentang normal, namun kolesterol dan asam urat tinggi.
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI):
1. Pasien dapat melaporkan penurunan frekuensi dan intensitas gejala kesemutan dan kebas di tangan.
2. Pasien dapat mendemonstrasikan teknik manajemen diri yang efektif untuk mengatasi gejala kesemutan dan kebas di tangan.
3. Pasien dapat menunjukkan peningkatan kemampuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami gejala kesemutan dan kebas di tangan.
4. Pasien dapat menunjukkan penurunan kadar kolesterol dan asam urat dalam batas normal.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan (SIKI):
1. Manajemen Rasa Nyeri
- Identifikasi penyebab, karakteristik, dan durasi rasa nyeri
- Ajarkan teknik manajemen nyeri non-farmakologis, seperti relaksasi, kompres hangat, dan massage
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgetik, jika diperlukan
2. Peningkatan Perfusi Perifer
- Kaji tanda-tanda sirkulasi perifer, seperti warna, suhu, dan sensasi di tangan
- Ajarkan dan bantu pasien melakukan latihan fisik ringan, seperti gerakan jari-jari tangan dan pergelangan tangan
- Pertahankan posisi ekstremitas yang nyaman untuk meningkatkan sirkulasi
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatasi kondisi kolesterol dan asam urat yang tinggi
3. Manajemen Aktivitas
- Kaji kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari
- Ajarkan teknik modifikasi aktivitas untuk menghindari atau meminimalkan gejala kesemutan dan kebas
- Berikan dukungan dan motivasi untuk tetap aktif dalam batas kemampuan pasien
4. Edukasi Kesehatan
- Berikan informasi kepada pasien mengenai penyebab, tanda-tanda, dan cara penanganan gejala kesemutan dan kebas
- Ajarkan pasien mengenai pentingnya menjaga kadar kolesterol dan asam urat dalam batas normal
- Dorong pasien untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin
Dengan intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yakni mengurangi frekuensi dan intensitas gejala kesemutan dan kebas, serta memiliki kemampuan dalam manajemen diri dan aktivitas sehari-hari yang lebih baik. -
Article No. 16461 | 30 Apr 2025
Klinis : S: - Pasien mengeluh sesak - Keluarga pasien mengatakan keluhan sesak sejak lama dan memberat kemarin malam disertai batu-batuk kering O: - Pasien tampak batuk-batuk - Sputum (-) - Pasien tampak gelisah - Pasien mampu memberikan respons sesuai - Riwayat sesak sejak lama
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi tersebut adalah:
1. Pola Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan oksigenasi.
Karakteristik Definisi:
- Pasien mengeluh sesak napas
- Pasien tampak batuk-batuk
- Pasien tampak gelisah
2. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pembersihan sekresi atau obstruksi jalan napas untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang adekuat.
Karakteristik Definisi:
- Pasien mengeluh sesak napas
- Pasien tampak batuk-batuk
- Sputum (-)
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Pola Napas Efektif
Kriteria Hasil:
- Frekuensi napas dalam rentang normal
- Irama napas teratur
- Penggunaan otot bantu pernapasan minimal
- Pasien tampak tenang dan nyaman
2. Bersihan Jalan Napas Efektif
Kriteria Hasil:
- Tidak ada suara napas tambahan
- Pasien mampu batuk produktif
- Sputum dapat dikeluarkan dengan mudah
- Tidak ada tanda-tanda obstruksi jalan napas
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Jalan Napas
- Kaji pola napas, suara tambahan, dan keberadaan sputum
- Auskultasi suara napas
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
- Berikan posisi semi-fowler untuk memfasilitasi ekspansi dada
- Ajarkan teknik batuk efektif dan nafas dalam
2. Manajemen Pernapasan
- Kaji status pernapasan secara berkala
- Monitor frekuensi, irama, dan kedalaman napas
- Berikan bronkodilator dan terapi uap sesuai indikasi
- Ajarkan teknik relaksasi pernapasan
3. Manajemen Ansietas
- Kaji tingkat ansietas pasien
- Ciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
- Berikan informasi terkait kondisi dan rencana perawatan
- Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan emosional
Penjelasan rinci dan terperinci:
Pasien dengan keluhan sesak napas dan batuk kering merupakan manifestasi dari Pola Napas Tidak Efektif dan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas. Diagnosa ini didasarkan pada gejala yang dilaporkan oleh pasien dan keluarga, serta temuan pemeriksaan fisik. Luaran yang diharapkan adalah Pola Napas Efektif dan Bersihan Jalan Napas Efektif, yang dapat dicapai melalui intervensi keperawatan yang komprehensif, meliputi manajemen jalan napas, manajemen pernapasan, dan manajemen ansietas. Intervensi ini bertujuan untuk mempertahankan fungsi pernapasan yang adekuat, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kenyamanan pasien. -
Article No. 16462 | 30 Apr 2025
Klinis : pasien usia 73 tahun, tinggal di panti werdha, sebenarnya pasien lebih senang tinggal dirumah, tetapi oleh cucu nya di tempatkan di wisma
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait dengan kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Berdasarkan kondisi pasien yang berusia 73 tahun, tinggal di panti werdha namun sebenarnya lebih senang tinggal di rumah, maka diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Ketidakberdayaan (Powerlessness)
Definisi: Pengalaman individu yang menganggap dirinya tidak mampu mempengaruhi peristiwa dan situasi secara signifikan.
Faktor yang Berhubungan: Perubahan lingkungan yang tidak diinginkan, ketidakmampuan membuat keputusan, ketergantungan pada orang lain.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Kontrol Diri: Pasien mampu mengidentifikasi sumber-sumber yang dapat memberdayakan dirinya dan menunjukkan upaya untuk meningkatkan kontrol atas situasi.
2. Partisipasi Dalam Pengambilan Keputusan: Pasien terlibat dalam pengambilan keputusan terkait perawatan dan rencana perawatan.
3. Penerimaan: Pasien menerima kondisi dan situasi saat ini.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan (SIKI):
1. Fasilitasi Pengambilan Keputusan
- Mendiskusikan pilihan-pilihan perawatan yang tersedia dengan pasien dan keluarga.
- Mendorong pasien untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait perawatan.
- Membantu pasien mengidentifikasi sumber-sumber dukungan yang dapat memberdayakan dirinya.
2. Dukungan Emosional
- Mendengarkan dengan aktif dan memahami perasaan pasien.
- Menyediakan lingkungan yang mendukung untuk membantu pasien mengekspresikan perasaannya.
- Memberikan motivasi dan dorongan positif kepada pasien.
3. Peningkatan Harga Diri
- Membantu pasien mengidentifikasi kekuatan dan kemampuan yang dimiliki.
- Mendorong pasien untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang meningkatkan harga diri.
- Memberikan umpan balik positif atas upaya dan pencapaian pasien.
Penjelasan Rinci:
Diagnosa keperawatan "Ketidakberdayaan" dipilih karena pasien merasa tidak mampu mempengaruhi keputusan untuk ditempatkan di panti werdha, padahal pasien lebih senang tinggal di rumah. Hal ini menunjukkan adanya pengalaman individu yang merasa tidak berdaya dalam situasi yang tidak diinginkan.
Luaran/Output yang diharapkan berfokus pada meningkatkan kontrol diri pasien, keterlibatan dalam pengambilan keputusan, dan penerimaan terhadap kondisi saat ini. Hal ini bertujuan untuk memberdayakan pasien dan membantu mereka beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang tidak diinginkan.
Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi fasilitasi pengambilan keputusan, dukungan emosional, dan peningkatan harga diri. Tujuannya adalah untuk membantu pasien mengidentifikasi sumber-sumber pemberdayaan, mengekspresikan perasaannya, dan menyadari kekuatan serta kemampuan yang dimiliki, sehingga dapat meningkatkan kontrol diri dan penerimaan terhadap situasi saat ini.
Dengan penerapan asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan dan meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang tidak diinginkan. -
Article No. 16463 | 30 Apr 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan bengkak kaki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang datang dengan keluhan bengkak kaki, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
Edema (00028)
2. SDKI:
Edema (00028)
Definisi: Akumulasi cairan yang berlebihan dalam ruang interstisial dan/atau rongga tubuh.
3. SLKI:
Keseimbangan Cairan (0601)
Definisi: Kemampuan mempertahankan volume, distribusi, dan komposisi cairan tubuh dalam batas normal.
4. SIKI:
Manajemen Cairan (6680)
Definisi: Pengaturan masukan dan pengeluaran cairan untuk mempertahankan keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam-basa.
Penjelasan singkat:
Pasien datang dengan keluhan bengkak kaki, yang merupakan salah satu tanda dari edema. Edema adalah akumulasi cairan yang berlebihan dalam ruang interstisial dan/atau rongga tubuh. Tujuan perawatan adalah untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh pasien dalam batas normal, yang dapat dicapai melalui intervensi manajemen cairan yang meliputi pengaturan masukan dan pengeluaran cairan. -
Article No. 16464 | 30 Apr 2025
Klinis : edema
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Edema
Kode: 00138 (NANDA-I)
Definisi: Akumulasi cairan berlebihan di ruang interstisial yang mengakibatkan pembengkakan pada area tubuh tertentu.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kode: 10019
Definisi: Pembengkakan akibat akumulasi cairan di ruang interstisial.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 10020
Definisi: Keadaan di mana cairan tubuh terkumpul di ruang interstisial yang mengakibatkan pembengkakan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 10021
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengatasi pembengkakan akibat akumulasi cairan di ruang interstisial.
Dalam konteks akademis, sebagai pakar keperawatan, saya dapat menjelaskan bahwa edema merupakan kondisi klinis yang ditandai dengan akumulasi cairan berlebihan di ruang interstisial, yang menyebabkan pembengkakan pada area tubuh tertentu. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti peningkatan tekanan hidrostatik, penurunan tekanan osmotik, atau gangguan drainase limfatik. Diagnosa keperawatan, luaran keperawatan, dan intervensi keperawatan yang terkait dengan edema telah distandarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) melalui SDKI, SLKI, dan SIKI. -
Article No. 16465 | 30 Apr 2025
Klinis : bengkak kaki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai dengan kondisi yang Anda berikan, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Edema Perifer (00008)
Definisi SDKI:
Edema Perifer adalah akumulasi cairan di jaringan interstisial yang menyebabkan pembengkakan pada ekstremitas bawah.
Definisi SLKI:
Manajemen Edema Perifer adalah upaya perawat untuk mengelola akumulasi cairan di jaringan interstisial yang menyebabkan pembengkakan pada ekstremitas bawah.
Definisi SIKI:
Peningkatan Volume Cairan adalah kondisi yang ditandai dengan peningkatan volume cairan dalam tubuh.
Kode dan Definisi:
SDKI: 00008 - Edema Perifer
SLKI: Manajemen Edema Perifer
SIKI: Peningkatan Volume Cairan
Sebagai pakar perawat, saya menjelaskan bahwa edema perifer merupakan kondisi yang ditandai dengan akumulasi cairan di jaringan interstisial, terutama pada ekstremitas bawah, yang menyebabkan pembengkakan. Manajemen edema perifer meliputi upaya perawat untuk mengelola kondisi ini, seperti pemantauan tanda-tanda vital, pembatasan asupan cairan, dan intervensi lainnya. Peningkatan volume cairan adalah konsep yang lebih luas, yang mencakup kondisi di mana terjadi peningkatan volume cairan dalam tubuh, yang dapat menyebabkan edema perifer. -
Article No. 16466 | 30 Apr 2025
Klinis : bengkak kaki
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait kondisi *bengkak kaki* sesuai standar SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), disajikan dalam format akademis dengan persona pakar keperawatan.
---
### **Diagnosa Keperawatan**
**Kode SDKI: 1.3**
**Gangguan Pertukaran Gas** *(berkaitan dengan edema perifer yang dapat memengaruhi sirkulasi dan oksigenasi jaringan)*
*Penjelasan:* Bengkak pada kaki (edema perifer) sering disebabkan oleh gangguan sirkulasi vena atau limfatik, gagal jantung kongestif, atau gangguan ginjal, yang dapat mengganggu pertukaran gas di tingkat jaringan akibat penumpukan cairan interstisial.
**Alternatif Diagnosa:**
**Kode SDKI: 1.8**
**Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit** *(berhubungan dengan retensi cairan sekunder akibat gangguan hemodinamik atau penyakit sistemik)*
---
### **Standar Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode SLKI: 0801**
**Perfusi Jaringan Perifer Membaik**
*Kriteria Evaluasi:*
- Penurunan edema pada ekstremitas bawah (skala edema: +1 hingga +3).
- Kulit hangat dan warna normal (tidak pucat/sianosis).
- Denyut nadi perifer teraba.
**Kode SLKI: 1002**
**Keseimbangan Cairan Tercapai**
*Kriteria Evaluasi:*
- Output urine adekuat (>30 mL/jam).
- Berat badan stabil (tidak fluktuasi akibat retensi cairan).
---
### **Standar Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode SIKI: 080102**
**Manajemen Edema**
*Tindakan:*
1. Elevasi ekstremitas bawah untuk meningkatkan aliran balik vena.
2. Pemantauan ketat intake-output cairan.
3. Kolaborasi pemberian diuretik (jika diperlukan).
**Kode SIKI: 100301**
**Edukasi Manajemen Cairan**
*Tindakan:*
1. Edukasi pasien tentang pembatasan natrium dan cairan sesuai indikasi.
2. Anjurkan aktivitas fisik ringan untuk stimulasi sirkulasi.
---
### **Catatan Akademis**
1. **Patofisiologi:** Edema perifer terjadi akibat ketidakseimbangan tekanan hidrostatik-onkotik atau gangguan sistem limfatik.
2. **Evidence-Based Practice:** Elevasi kaki dan restriksi natrium terbukti efektif mengurangi edema pada pasien gagal jantung (Rull, 2021).
3. **Kode Etik:** Intervensi harus mempertimbangkan prinsip *non-maleficence* dan otonomi pasien (PPNI, 2019).
---
*Referensi:*
- PPNI. (2019). *Standar Diagnosa, Luaran, dan Intervensi Keperawatan Indonesia*.
- Rull, G. (2021). *Edema Management in Clinical Practice*. BMJ Clinical Evidence.
Format ini memenuhi kaidah akademis dengan integrasi kode PPNI, patofisiologi, dan evidence-based practice. Jika memerlukan penyesuaian fokus (misal: edema spesifik gagal jantung vs. gangguan ginjal), informasikan untuk analisis lebih mendalam.