Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 16529 | 01 May 2025
Klinis : pasang infus
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, sesuai dengan format yang diberikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis untuk kondisi "Pasang infus":
1. Kode ICD-10:
- Kode: Z45.1
- Deskripsi: Pemeriksaan dan perawatan yang berkaitan dengan perangkat infus dan infus intravenus.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 38.93
- Deskripsi: Pemasangan/Insersi kateter intravena, tidak terkait dengan dialisis.
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 Z45.1:
- Kode ini digunakan untuk mengidentifikasi pemeriksaan dan perawatan yang berkaitan dengan perangkat infus dan infus intravena.
- Ini mencakup pemasangan, pemeliharaan, atau penggantian perangkat infus atau infus intravena.
2. Kode ICD-9-CM 38.93:
- Kode ini digunakan untuk mengidentifikasi prosedur pemasangan/insersi kateter intravena, yang tidak terkait dengan dialisis.
- Prosedur ini melibatkan memasukkan kateter ke dalam vena untuk memberikan cairan, obat-obatan, atau nutrisi secara intravena.
Sebagai dokter atau perekam medis, kita harus memastikan penggunaan kode ICD yang tepat untuk mencatat diagnosis dan prosedur medis yang dilakukan dengan akurat dan lengkap. Hal ini penting untuk memastikan dokumentasi yang baik dan pembayaran yang sesuai dari pihak asuransi atau penyedia layanan kesehatan. -
Article No. 16530 | 01 May 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk pasien dengan dugaan tuberkulosis paru, berikut adalah penjelasan rinci terkait diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Berhubungan dengan peningkatan produksi sekret dan penyempitan jalan napas
- Ditandai dengan batuk berdahak, sesak napas, dan suara napas bronkial
2. Intoleransi Aktivitas
- Berhubungan dengan kelemahan fisik dan penurunan energi
- Ditandai dengan kelelahan, sesak napas, dan penurunan nafsu makan
3. Hipertermia
- Berhubungan dengan proses infeksi
- Ditandai dengan peningkatan suhu tubuh
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
- Pasien dapat mengeluarkan sekret dengan batuk yang efektif
- Tidak ada suara napas bronkial
- Tidak ada sesak napas
2. Toleransi Aktivitas Meningkat
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan berlebihan
- Pasien menunjukkan peningkatan nafsu makan
3. Suhu Tubuh Dalam Rentang Normal
- Pasien dapat mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif
- Identifikasi pola batuk dan karakteristik sekret
- Berikan posisi semifowler untuk memfasilitasi drainase sekret
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk pemberian bronkodilator dan mukolitik
- Ajarkan teknik batuk efektif dan latihan napas dalam
2. Intoleransi Aktivitas
- Nilai tingkat aktivitas dan pola istirahat pasien
- Atur jadwal aktivitas dan istirahat yang seimbang
- Berikan bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk meningkatkan asupan nutrisi
3. Hipertermia
- Pantau suhu tubuh secara rutin
- Berikan kompres hangat untuk menurunkan suhu tubuh
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan untuk pemberian antipiretik
- Bantu pasien mengenali tanda-tanda peningkatan suhu tubuh
Penerapan asuhan keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif dengan tim kesehatan lainnya diharapkan dapat membantu pasien dengan dugaan tuberkulosis paru untuk mencapai hasil yang optimal dalam perawatan. -
Article No. 16531 | 01 May 2025
Klinis : Seorang perempuan, usia 55 tahun di rawat ruang penyakit dalam dengan keluhan kaki bengkak, didiagnosis Chronic Kidney Disease (CKD). Hasil pemeriksaan tekanan darah 100/80 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi napas 28x/menit, Volume urine 10 mL/jam, membrane mukosa kering.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Intoleransi Aktivitas
- SDKI: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas harian yang diinginkan atau dibutuhkan, akibat dari ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen.
- SLKI: Pemantauan Intoleransi Aktivitas, Manajemen Intoleransi Aktivitas
- SIKI: 00093
2. Kelebihan Volume Cairan
- SDKI: Kelebihan cairan yang disimpan dalam ruang intravaskular, interstitial, dan/atau rongga tubuh.
- SLKI: Manajemen Cairan, Pemantauan Cairan
- SIKI: 00026
3. Ketidakefektifan Pola Napas
- SDKI: Perubahan dalam frekuensi, kedalaman, atau irama pernapasan yang mengakibatkan ketidakadekuatan ventilasi.
- SLKI: Manajemen Ventilasi, Pemantauan Pernapasan
- SIKI: 00032
Penjelasan Singkat:
1. Intoleransi Aktivitas
- Kaki bengkak dan CKD dapat menyebabkan penurunan toleransi terhadap aktivitas sehari-hari.
- Membutuhkan pemantauan dan manajemen aktivitas untuk mencegah kelelahan dan menjaga kondisi pasien.
2. Kelebihan Volume Cairan
- Peningkatan volume urine yang rendah dan tekanan darah rendah dapat menunjukkan kelebihan volume cairan.
- Membutuhkan manajemen cairan dan pemantauan untuk mencegah komplikasi akibat kelebihan cairan.
3. Ketidakefektifan Pola Napas
- Napas cepat (28x/menit) dapat menunjukkan ketidakefektifan pola napas.
- Membutuhkan manajemen ventilasi dan pemantauan pernapasan untuk memastikan ventilasi yang adekuat.
Kode SDKI, SLKI, dan SIKI yang sesuai dengan diagnosa keperawatan di atas telah diberikan. Definisi dari masing-masing komponen juga telah dijelaskan secara singkat. -
Article No. 16532 | 01 May 2025
Klinis : Approach to Hypothyroidism
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan senang hati, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi "Approach to Hypothyroidism" dengan format yang terstruktur dan penjelasan detail.
1. Kode ICD-10:
- Kode: E03.9
- Deskripsi: Hipotiroidisme, tidak terspesifikasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.94
- Deskripsi: Pemeriksaan laboratorium tiroid, tidak terspesifikasi
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 E03.9 (Hipotiroidisme, tidak terspesifikasi) digunakan untuk mengkodekan kondisi hipotiroidisme secara umum, tanpa rincian lebih lanjut mengenai etiologi atau jenis hipotiroidisme.
2. Kode ICD-9-CM 93.94 (Pemeriksaan laboratorium tiroid, tidak terspesifikasi) dapat digunakan untuk mengkodekan prosedur pemeriksaan laboratorium yang dilakukan untuk mengevaluasi fungsi tiroid dalam pendekatan diagnosis dan pengobatan hipotiroidisme. Ini dapat mencakup pemeriksaan hormon tiroid, seperti TSH, T4, dan T3.
Pendekatan terhadap hipotiroidisme biasanya melibatkan langkah-langkah berikut:
- Pengumpulan riwayat medis pasien dan gejala-gejala klinis
- Pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi tanda-tanda hipotiroidisme
- Pemeriksaan laboratorium untuk menilai kadar hormon tiroid (TSH, T4, T3)
- Identifikasi penyebab hipotiroidisme (misalnya, penyakit autoimun, defisiensi yodium, operasi tiroid, radiasi)
- Penentuan strategi pengobatan yang sesuai, seperti terapi penggantian hormon tiroid
- Pemantauan dan penyesuaian dosis pengobatan berdasarkan pemeriksaan laboratorium dan respon klinis pasien
Kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang disediakan di atas membantu dalam pencatatan dan dokumentasi medis yang akurat terkait dengan pendekatan diagnosis dan manajemen hipotiroidisme. -
Article No. 16533 | 01 May 2025
Klinis : kecemasan sedang,ekspresi tegang saat wawancara,sulit tidur
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait dengan kondisi yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi yang Anda paparkan adalah "Kecemasan". Kecemasan didefinisikan sebagai perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disertai dengan respon fisiologis, perilaku, dan kognitif yang merupakan tanggapan terhadap ancaman yang sumbernya tidak diketahui atau tidak spesifik.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Tingkat Kecemasan Terkendali
- Pasien dapat mengungkapkan perasaan cemasnya dengan tenang.
- Pasien dapat mengenali tanda-tanda kecemasan yang muncul.
- Pasien dapat menggunakan teknik relaksasi untuk mengatasi kecemasannya.
2. Pola Tidur Membaik
- Pasien dapat tertidur dalam waktu 30 menit.
- Pasien dapat tidur selama 6-8 jam per malam.
- Pasien dapat terbangun kurang dari 3 kali per malam.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Kecemasan
- Identifikasi penyebab dan faktor yang mempengaruhi kecemasan pasien.
- Ajarkan teknik relaksasi seperti napas dalam, visualisasi, dan distraksi.
- Berikan dukungan emosional dan validasi perasaan pasien.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan kecemasan.
2. Manajemen Tidur
- Kaji pola tidur, lama tidur, dan kualitas tidur pasien.
- Identifikasi faktor-faktor yang mengganggu tidur pasien.
- Ajarkan teknik-teknik untuk memfasilitasi tidur, seperti penciptaan lingkungan yang nyaman, manajemen aktivitas, dan teknik relaksasi.
- Berikan edukasi tentang kesehatan tidur dan pentingnya tidur yang cukup.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk penanganan masalah tidur.
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan "Kecemasan" dipilih karena pasien mengalami gejala-gejala kecemasan seperti ekspresi tegang saat wawancara dan sulit tidur. Luaran yang diharapkan adalah pasien dapat mengendalikan kecemasan dan memiliki pola tidur yang membaik. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah manajemen kecemasan dan manajemen tidur, yang mencakup identifikasi penyebab, pemberian teknik relaksasi, dukungan emosional, serta edukasi dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. -
Article No. 16534 | 01 May 2025
Klinis : perempuan perempuan umur 21 tahun mengeluh nyeri perut sebelah kanan atas sejak dua bulan lalu memberat setelah makan makanan berlemak konsistensi bab pucat bak merah pekat tekanan darah 120/80 mm air raksa nadi 80 kali per menit suhu 38 derajat Celcius
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosis Keperawatan:
1. Nyeri Akut
Kode SDKI: 00132
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
2. Gangguan Pola Eliminasi Fekal
Kode SDKI: 00011
Definisi: Perubahan dalam jumlah, frekuensi, konsistensi, dan/atau pengeluaran feses yang tidak sesuai dengan pola normal.
3. Hipertermia
Kode SDKI: 00007
Definisi: Suhu tubuh di atas kisaran normal karena peningkatan produksi atau penurunan hilangnya panas.
Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Sistem klasifikasi diagnosis keperawatan yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan membuat rencana perawatan yang sesuai.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Sistem klasifikasi luaran keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI untuk menjelaskan hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan yang diberikan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Sistem klasifikasi intervensi keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI untuk menentukan tindakan keperawatan yang diperlukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Kode dan Definisi:
1. Nyeri Akut (SDKI 00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
2. Gangguan Pola Eliminasi Fekal (SDKI 00011)
Definisi: Perubahan dalam jumlah, frekuensi, konsistensi, dan/atau pengeluaran feses yang tidak sesuai dengan pola normal.
3. Hipertermia (SDKI 00007)
Definisi: Suhu tubuh di atas kisaran normal karena peningkatan produksi atau penurunan hilangnya panas. -
Article No. 16535 | 01 May 2025
Klinis : Anisa (21 tahun) adalah seorang mahasiswi semester 6 yang sedang menghadapi masa ujian akhir semester. Ia mengaku sering merasa cemas berlebihan, sulit tidur, dan mengalami keluhan fisik seperti jantung berdebar serta sesak ringan. Ia tidak memiliki riwayat penyakit fisik sebelumnya maupun gangguan kejiwaan. Namun, sejak dua bulan terakhir, Anisa merasa sulit mengendalikan pikirannya yang dipenuhi kekhawatiran, terutama terkait nilai akademik dan masa depan. Saat dilakukan pengkajian oleh perawat di klinik kampus, tekanan darah Anisa adalah 110/70 mmHg, nadi 88x/menit, laju napas 20x/menit, suhu 36,7°C. Ia mengisi kuesioner GAD-7 (Generalized Anxiety Disorder-7) dan mendapatkan skor 12, yang mengindikasikan tingkat kecemasan sedang.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Kecemasan (Anxiety)
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disertai respons otonom, perasaan tegang yang mempengaruhi perilaku dan dapat dirasakan oleh individu.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Tingkat Kecemasan Terkendali
- Kriteria Hasil:
a. Pasien dapat mengenali tanda-tanda kecemasan.
b. Pasien dapat menggunakan teknik relaksasi untuk mengurangi kecemasan.
c. Pasien dapat mengidentifikasi faktor-faktor pencetus kecemasan.
d. Pasien dapat menyatakan perasaan cemas secara verbal.
e. Pasien dapat tidur dengan cukup (6-8 jam/hari).
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Kecemasan
- Tujuan: Membantu pasien mengurangi kecemasan yang dirasakan.
- Aktivitas:
a. Identifikasi penyebab dan tanda-tanda kecemasan pada pasien.
b. Ajarkan teknik relaksasi (napas dalam, relaksasi otot, visualisasi) untuk mengurangi kecemasan.
c. Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan cemas secara verbal.
d. Bantu pasien mengidentifikasi faktor pencetus kecemasan dan strategi koping yang efektif.
e. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
f. Kolaborasi dengan ahli terapi okupasi untuk membantu aktivitas sehari-hari pasien.
g. Kolaborasi dengan ahli psikologi/psikiater untuk konseling dan terapi kognitif-perilaku jika diperlukan.
Penjelasan Rinci:
Anisa, seorang mahasiswi semester 6, mengalami kecemasan yang ditandai dengan gejala fisik (jantung berdebar, sesak napas) dan psikologis (sulit tidur, pemikiran negatif). Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Kecemasan" karena Anisa mengalami perasaan tidak nyaman dan khawatir yang memengaruhi perilakunya.
Luaran yang diharapkan adalah Tingkat Kecemasan Terkendali, yang dapat dicapai dengan kriteria hasil seperti kemampuan Anisa untuk mengenali tanda-tanda kecemasan, menggunakan teknik relaksasi, mengidentifikasi faktor pencetus, dan mendapatkan jumlah tidur yang cukup.
Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi manajemen kecemasan, seperti mengidentifikasi penyebab dan tanda-tanda kecemasan, mengajarkan teknik relaksasi, mendorong Anisa untuk mengungkapkan perasaan cemas, membantu mengidentifikasi faktor pencetus, serta berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (ahli gizi, terapi okupasi, psikologi/psikiater) jika diperlukan.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif, diharapkan Anisa dapat mencapai luaran yang diinginkan, yaitu Tingkat Kecemasan Terkendali, sehingga dapat mengelola kecemasan yang dialaminya dengan lebih baik. -
Article No. 16536 | 01 May 2025
Klinis : Anisa (21 tahun) adalah seorang mahasiswi semester 6 yang sedang menghadapi masa ujian akhir semester. Ia mengaku sering merasa cemas berlebihan, sulit tidur, dan mengalami keluhan fisik seperti jantung berdebar serta sesak ringan. Ia tidak memiliki riwayat penyakit fisik sebelumnya maupun gangguan kejiwaan. Namun, sejak dua bulan terakhir, Anisa merasa sulit mengendalikan pikirannya yang dipenuhi kekhawatiran, terutama terkait nilai akademik dan masa depan. Saat dilakukan pengkajian oleh perawat di klinik kampus, tekanan darah Anisa adalah 110/70 mmHg, nadi 88x/menit, laju napas 20x/menit, suhu 36,7°C. Ia mengisi kuesioner GAD-7 (Generalized Anxiety Disorder-7) dan mendapatkan skor 12, yang mengindikasikan tingkat kecemasan sedang.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kasus Anisa:
---
### **Diagnosa Keperawatan**
**Ansietas** *(Kode: D.0026)*
**Definisi**: Perasaan khawatir, gelisah, atau ketakutan yang berlebihan terhadap suatu ancaman yang tidak spesifik atau tidak diketahui sumbernya, disertai dengan respons somatik.
**Data Pendukung**:
1. Subjektif:
- Mengeluh cemas berlebihan, sulit tidur, pikiran dipenuhi kekhawatiran (terutama nilai akademik dan masa depan).
- Skor GAD-7 = 12 (kecemasan sedang).
2. Objektif:
- Tanda vital: Nadi 88x/menit (takikardi ringan), laju napas 20x/menit (peningkatan).
- Gejala somatik: jantung berdebar, sesak ringan.
---
### **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
**Kode: L.14016** – **Tingkat Kecemasan Menurun**
**Kriteria Luaran**:
1. Klien mampu mengidentifikasi faktor pencetus ansietas. *(L.14016.1)*
2. Klien melaporkan penurunan frekuensi dan intensitas gejala ansietas. *(L.14016.2)*
3. Klien menunjukkan tanda vital dalam rentang normal (nadi 60–100x/menit, napas 12–20x/menit). *(L.14016.4)*
---
### **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
**Kode: I.14021** – **Manajemen Ansietas**
**Intervensi**:
1. **Edukasi Teknik Relaksasi** *(I.14021.1)*:
- Ajarkan teknik napas dalam (*deep breathing*) dan relaksasi otot progresif.
2. **Terapi Aktivitas** *(I.14021.3)*:
- Anjurkan aktivitas fisik ringan (jalan pagi) untuk mengurangi ketegangan.
3. **Manajemen Lingkungan** *(I.14021.5)*:
- Ciptakan lingkungan yang tenang dan minim distraksi selama belajar.
4. **Koping Adaptif** *(I.14021.6)*:
- Bantu klien mengidentifikasi strategi koping positif (contoh: *time management*, diskusi dengan dosen).
---
### **Catatan Tambahan**
- **Pendekatan Holistik**: Perlu kolaborasi dengan konselor akademik untuk meminimalkan stres terkait tuntutan perkuliahan.
- **Pemantauan**: Evaluasi ulang skor GAD-7 setelah intervensi 2 minggu untuk menilai efektivitas.
**Referensi**:
PPNI. (2017). *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), dan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)*. Edisi 2.
---
Format ini memenuhi kaidah akademis dan klinis dengan tetap memperhatikan aspek *evidence-based practice*. Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut, silakan ajukan pertanyaan tambahan. -
Article No. 16537 | 01 May 2025
Klinis : Anisa (21 tahun) adalah seorang mahasiswi semester 6 yang sedang menghadapi masa ujian akhir semester. Ia mengaku sering merasa cemas berlebihan, sulit tidur, dan mengalami keluhan fisik seperti jantung berdebar serta sesak ringan. Ia tidak memiliki riwayat penyakit fisik sebelumnya maupun gangguan kejiwaan. Namun, sejak dua bulan terakhir, Anisa merasa sulit mengendalikan pikirannya yang dipenuhi kekhawatiran, terutama terkait nilai akademik dan masa depan. Saat dilakukan pengkajian oleh perawat di klinik kampus, tekanan darah Anisa adalah 110/70 mmHg, nadi 88x/menit, laju napas 20x/menit, suhu 36,7°C. Ia mengisi kuesioner GAD-7 (Generalized Anxiety Disorder-7) dan mendapatkan skor 12, yang mengindikasikan tingkat kecemasan sedang.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dialami oleh Anisa, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kecemasan [00146]
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kecemasan [00146]
Definisi: Respon emosional dan psikologis individu terhadap sumber ancaman yang tidak jelas dan nonspesifik yang ditandai dengan kekhawatiran, ketakutan, dan gejala fisiologis.
Kode: 10021
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat Kecemasan Terkendali [1402]
Definisi: Sejauh mana individu dapat mengendalikan rasa cemas dan mengungkapkannya secara terbuka.
Kode: 14021
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Kecemasan [5820]
Definisi: Meminimalkan pengalaman dan dampak kecemasan yang dialami oleh individu.
Kode: 58201
Penjelasan Singkat:
Anisa mengalami kecemasan yang ditandai dengan gejala sulit tidur, jantung berdebar, dan sesak ringan. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Kecemasan [00146]. Tujuan keperawatan adalah Tingkat Kecemasan Terkendali [1402], dengan intervensi Manajemen Kecemasan [5820] untuk membantu Anisa mengelola kecemasannya. -
Article No. 16538 | 01 May 2025
Klinis : Anisa (21 tahun) adalah seorang mahasiswi semester 6 yang sedang menghadapi masa ujian akhir semester. Ia mengaku sering merasa cemas berlebihan, sulit tidur, dan mengalami keluhan fisik seperti jantung berdebar serta sesak ringan. Ia tidak memiliki riwayat penyakit fisik sebelumnya maupun gangguan kejiwaan. Namun, sejak dua bulan terakhir, Anisa merasa sulit mengendalikan pikirannya yang dipenuhi kekhawatiran, terutama terkait nilai akademik dan masa depan. Saat dilakukan pengkajian oleh perawat di klinik kampus, tekanan darah Anisa adalah 110/70 mmHg, nadi 88x/menit, laju napas 20x/menit, suhu 36,7°C. Ia mengisi kuesioner GAD-7 (Generalized Anxiety Disorder-7) dan mendapatkan skor 12, yang mengindikasikan tingkat kecemasan sedang.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis yang sesuai dan kode ICD-10 serta ICD-9-CM procedure (jika ada) adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F41.1
- Deskripsi: Gangguan kecemasan umum (Generalized Anxiety Disorder)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Tidak ada tindakan atau prosedur yang disebutkan dalam kasus ini, sehingga tidak ada kode ICD-9-CM Procedure yang dapat diberikan.
Penjelasan:
- Kasus ini menggambarkan seorang mahasiswi berusia 21 tahun yang mengalami gejala-gejala kecemasan umum, seperti kecemasan berlebihan, kesulitan tidur, keluhan fisik (jantung berdebar dan sesak ringan), serta kesulitan mengendalikan pikiran yang dipenuhi kekhawatiran, terutama terkait nilai akademik dan masa depan.
- Berdasarkan hasil pengkajian, tekanan darah, nadi, laju napas, dan suhu tubuh Anisa berada dalam batas normal.
- Skor kuesioner GAD-7 yang diperoleh Anisa adalah 12, yang mengindikasikan tingkat kecemasan sedang.
- Kode ICD-10 yang sesuai dengan kondisi ini adalah F41.1, yang merupakan Gangguan Kecemasan Umum (Generalized Anxiety Disorder).
- Tidak ada tindakan atau prosedur medis yang disebutkan dalam kasus ini, sehingga tidak ada kode ICD-9-CM Procedure yang dapat diberikan.