Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 16580 | 02 May 2025
Klinis : Ketidak efektifan pola makan berhubungan dengan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi "Ketidakefektifan pola makan berhubungan dengan..." sesuai dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Saya akan menjawab dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Ketidakefektifan Pola Makan
Kode: 00102 (NANDA-I)
Definisi:
Pola masukan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00110
Judul: Ketidakefektifan Pola Makan
Definisi: Pola masukan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00106
Judul: Intake Nutrisi: Oral
Definisi: Jumlah dan jenis makanan dan cairan yang dikonsumsi melalui mulut.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 1810
Judul: Manajemen Nutrisi
Definisi: Pengaturan dan pemberian nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Jadi, dalam kasus "Ketidakefektifan pola makan berhubungan dengan...", perawat akan menggunakan diagnosa keperawatan "Ketidakefektifan Pola Makan" dengan kode 00102 (NANDA-I), berpedoman pada SDKI, SLKI, dan SIKI yang telah dijelaskan di atas untuk memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif. -
Article No. 16581 | 02 May 2025
Klinis : Defisit nutrisi pada hiperbilirubin bayi berhubungan dengan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi defisit nutrisi pada hiperbilirubin bayi.
Diagnosa Keperawatan:
Defisit Nutrisi (00002)
Definisi (SDKI):
Asupan energi dan/atau nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Faktor Berhubungan (SLKI):
Hiperbilirubin bayi
Gejala/Karakteristik Definisi (SIKI):
1. Berat badan di bawah berat badan ideal
2. Kulit kering dan tidak elastis
3. Riwayat asupan nutrisi yang tidak adekuat
4. Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
5. Perubahan tanda-tanda vital
Kode SIKI:
P0101 - Defisit Nutrisi
Dalam konteks ini, defisit nutrisi pada hiperbilirubin bayi dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti:
1. Kesulitan menyusu atau makan akibat kondisi hiperbilirubin
2. Penurunan nafsu makan karena rasa tidak nyaman
3. Malabsorpsi nutrisi akibat disfungsi gastrointestinal
Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan antara lain:
- Pantau asupan dan output nutrisi
- Berikan nutrisi enteral atau parenteral sesuai kebutuhan
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan rencana diet yang tepat
- Tingkatkan kenyamanan bayi saat menyusu atau makan
- Edukasi kepada orangtua tentang manajemen nutrisi pada bayi dengan hiperbilirubin
Saya harap penjelasan ini dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan dan komponen SDKI - SLKI - SIKI terkait kondisi defisit nutrisi pada hiperbilirubin bayi. Silakan tanyakan jika ada hal yang perlu dijelaskan lebih lanjut. -
Article No. 16582 | 02 May 2025
Klinis : An. Bima adalah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang bersekolah di TK B. Berdasarkan observasi guru dan laporan orang tua, Bima menunjukkan beberapa kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia seringkali kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Kondisi ini membuatnya kurang percaya diri saat bermain bersama teman-temannya. Orang tua Bima juga melaporkan bahwa anaknya pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar pada usia yang lebih muda.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi An. Bima sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
1. Hambatan Mobilitas Fisik (10009)
- Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan mandiri, disengaja, dan terkoordinasi satu atau lebih ekstremitas.
- SDKI Kode: 10009
- SLKI Kode: 10009
- SIKI Kode: 10009
Penjelasan:
Kondisi An. Bima menunjukkan adanya hambatan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia mengalami kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Hal ini dapat berdampak pada kepercayaan dirinya saat bermain bersama teman-temannya.
2. Defisit Perawatan Diri: Aktivitas Fisik (10004)
- Definisi: Keterbatasan dalam melakukan atau menyelesaikan aktivitas fisik secara mandiri.
- SDKI Kode: 10004
- SLKI Kode: 10004
- SIKI Kode: 10004
Penjelasan:
Kondisi An. Bima yang mengalami hambatan dalam aktivitas motorik kasar dapat mempengaruhi kemampuannya dalam melakukan aktivitas fisik secara mandiri, seperti saat bermain atau berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah.
Dengan memahami Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI yang sesuai, perawat dapat merancang intervensi keperawatan yang tepat untuk membantu meningkatkan kemampuan motorik kasar An. Bima dan meningkatkan kepercayaan dirinya dalam beraktivitas. -
Article No. 16583 | 02 May 2025
Klinis : An. Bima adalah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang bersekolah di TK B. Berdasarkan observasi guru dan laporan orang tua, Bima menunjukkan beberapa kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia seringkali kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Kondisi ini membuatnya kurang percaya diri saat bermain bersama teman-temannya. Orang tua Bima juga melaporkan bahwa anaknya pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar pada usia yang lebih muda.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang diuraikan, diagnosis dan tindakan medis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F82 Gangguan perkembangan motorik spesifik
- Deskripsi: Gangguan perkembangan motorik spesifik adalah suatu kondisi di mana kemampuan motorik anak berada di bawah rata-rata untuk usianya, tanpa adanya penyebab medis yang jelas. Dalam kasus Bima, ia mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan, seperti melompat, berlari, dan meniru gerakan kompleks.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.83 Asesmen perkembangan
- Deskripsi: Asesmen perkembangan adalah prosedur untuk mengevaluasi kemampuan perkembangan anak, termasuk motorik, kognitif, sosial, dan bahasa. Dalam kasus Bima, hal ini dapat dilakukan untuk menilai kemampuan motorik kasarnya secara lebih komprehensif dan mengidentifikasi area-area yang membutuhkan intervensi.
Penting untuk dicatat bahwa diagnosis dan tindakan medis harus dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional, seperti dokter anak atau terapis okupasi, untuk memastikan penanganan yang tepat bagi Bima. -
Article No. 16584 | 02 May 2025
Klinis : An. Bima adalah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang bersekolah di TK B. Berdasarkan observasi guru dan laporan orang tua, Bima menunjukkan beberapa kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia seringkali kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Kondisi ini membuatnya kurang percaya diri saat bermain bersama teman-temannya. Orang tua Bima juga melaporkan bahwa anaknya pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar pada usia yang lebih muda.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis untuk kondisi Bima dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F82 Gangguan Perkembangan Motorik Khusus
- Deskripsi: Gangguan perkembangan motorik khusus yang ditandai dengan perkembangan motorik kasar dan/atau motorik halus yang signifikan di bawah usia harapan, tidak disebabkan oleh kondisi medis umum. Hal ini menyebabkan gangguan aktivitas sehari-hari dan interaksi sosial.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik untuk kasus ini.
- Deskripsi: Tidak ada tindakan medis khusus yang dilaporkan. Penanganan yang mungkin dilakukan adalah terapi fisik atau okupasi untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar Bima.
Penjelasan:
- Kode ICD-10 F82 Gangguan Perkembangan Motorik Khusus sesuai dengan kondisi Bima, yang menunjukkan kesulitan dalam aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan.
- Berdasarkan informasi, Bima sebelumnya juga pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar, yang mendukung diagnosis ini.
- Tidak ada tindakan medis khusus yang dilaporkan untuk kasus ini, dan penanganan yang mungkin dilakukan adalah terapi fisik atau okupasi untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar Bima. -
Article No. 16585 | 02 May 2025
Klinis : An. Bima adalah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang bersekolah di TK B. Berdasarkan observasi guru dan laporan orang tua, Bima menunjukkan beberapa kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia seringkali kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Kondisi ini membuatnya kurang percaya diri saat bermain bersama teman-temannya. Orang tua Bima juga melaporkan bahwa anaknya pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar pada usia yang lebih muda.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi An. Bima dengan nada akademis dan persona sebagai seorang perawat.
Diagnosa Keperawatan:
1. KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR (kode: 00089)
Definisi: Kemampuan anak untuk melakukan gerakan besar, seperti merangkak, berjalan, berlari, dan melompat, yang lebih lambat dari tahap perkembangan normal.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Komponen penilaian: Kemampuan motorik kasar, koordinasi, keseimbangan, kepercayaan diri saat aktivitas.
- Faktor yang berkontribusi: Riwayat keterlambatan perkembangan motorik kasar sebelumnya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode: LS 0603
- Judul: Perkembangan Motorik Kasar Anak
- Definisi: Kemampuan anak untuk melakukan gerakan besar, seperti merangkak, berjalan, berlari, dan melompat, sesuai dengan tahap perkembangan normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode: IP 0903
- Judul: Stimulasi Perkembangan Motorik Kasar Anak
- Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam melakukan gerakan besar, seperti merangkak, berjalan, berlari, dan melompat, sesuai dengan tahap perkembangan normal. -
Article No. 16586 | 02 May 2025
Klinis : An. Bima adalah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang bersekolah di TK B. Berdasarkan observasi guru dan laporan orang tua, Bima menunjukkan beberapa kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia seringkali kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Kondisi ini membuatnya kurang percaya diri saat bermain bersama teman-temannya. Orang tua Bima juga melaporkan bahwa anaknya pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar pada usia yang lebih muda.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI yang relevan untuk kasus An. Bima sesuai standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
---
### **Diagnosa Keperawatan**
**Gangguan Mobilitas Fisik** *(Kode: 00085)*
**Definisi:** Keterbatasan dalam pergerakan fisik secara mandiri yang dipengaruhi oleh gangguan koordinasi motorik kasar.
---
### **Penjelasan SDKI-SLKI-SIKI**
#### **1. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI)**
- **Kode:** 00085
- **Definisi:** Ketidakmampuan individu untuk bergerak secara mandiri dengan tujuan tertentu akibat gangguan neuromuskular atau perkembangan motorik.
- **Faktor yang Berhubungan:**
- Keterlambatan perkembangan motorik kasar *(Riwayat medis)*
- Gangguan koordinasi dan keseimbangan *(Observasi klinis)*
- Tonus otot yang kurang optimal *(Dapat dikonfirmasi dengan pemeriksaan fisik)*
#### **2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
- **Kode:** L.0406 *(Kemampuan Mobilisasi Fisik)*
- **Indikator Luaran:**
- Peningkatan kemampuan melompat, berlari, dan meniru gerakan kompleks *(Skala: 1–5, target ≥4)*
- Peningkatan partisipasi dalam aktivitas bermain dengan teman sebaya *(Skala: 1–5, target ≥3)*
- Peningkatan kepercayaan diri selama aktivitas motorik *(Skala: 1–5, target ≥3)*
#### **3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
- **Kode:** I.09012 *(Latihan Mobilitas)*
- **Intervensi:**
- Terapi bermain untuk melatih koordinasi (e.g., permainan lompat tali, halang rintang).
- Kolaborasi dengan fisioterapis untuk latihan keseimbangan dan kekuatan otot.
- Edukasi orang tua tentang stimulasi motorik di rumah *(e.g., aktivitas menendang bola, berjalan di garis lurus)*.
- Reinforcement positif untuk meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri anak.
---
### **Rasionalisasi**
1. **Gangguan Mobilitas Fisik** dipilih karena manifestasi klinis (kesulitan koordinasi, lompat, dan lari) serta riwayat keterlambatan perkembangan motorik.
2. **SLKI L.0406** mengukur progres kemampuan fungsional dan partisipasi sosial, sesuai kebutuhan Bima.
3. **SIKI I.09012** berbasis bukti untuk intervensi gangguan motorik pada anak, melibatkan pendekatan bermain dan kolaborasi multidisiplin.
---
### **Catatan Akademis**
- **Dasar Teori:** Gangguan perkembangan motorik kasar (seperti *Developmental Coordination Disorder/DCD*) memerlukan intervensi dini untuk mencegah dampak sekunder (e.g., isolasi sosial, rendahnya self-esteem).
- **Evidence-Based Practice:** Studi *Blank et al. (2019)* menunjukkan efektivitas terapi bermain dalam meningkatkan koordinasi anak dengan DCD.
Format ini memenuhi standar dokumentasi PPNI dan dapat dikembangkan lebih lanjut dengan data assessment tambahan (e.g., Denver II, observasi terstruktur).
*(Ditulis dalam gaya akademis dengan referensi implisit pada standar PPNI dan literatur terkait.)* -
Article No. 16587 | 02 May 2025
Klinis : Hipetermia berhubungan dengan ? Dia tandai dengan?
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan nada akademis dan sebagai seorang pakar perawat, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi hipertermia.
Diagnosa Keperawatan:
Hipertermia berhubungan dengan ketidakmampuan regulasi suhu tubuh (SDKI: 13154)
Penjelasan:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) 13154 - Hipertermia: Peningkatan suhu tubuh di atas normal, yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam mengatur suhu.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
13154.1 Suhu Tubuh Membaik (SLKI: 00002)
Definisi: Tercapainya suhu tubuh dalam rentang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
13154.1.1 Manajemen Hipertermia (SIKI: 00592)
Definisi: Serangkaian tindakan untuk menurunkan suhu tubuh pasien yang meningkat di atas batas normal.
Jadi, untuk kondisi hipertermia yang berhubungan dengan ketidakmampuan regulasi suhu tubuh, perawat dapat melakukan intervensi manajemen hipertermia untuk membantu mengembalikan suhu tubuh pasien ke dalam rentang normal. -
Article No. 16588 | 02 May 2025
Klinis : An. Bima adalah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang bersekolah di TK B. Berdasarkan observasi guru dan laporan orang tua, Bima menunjukkan beberapa kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia seringkali kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Kondisi ini membuatnya kurang percaya diri saat bermain bersama teman-temannya. Orang tua Bima juga melaporkan bahwa anaknya pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar pada usia yang lebih muda.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah analisis Diagnosa Keperawatan, Luaran/Output yang diharapkan, dan Intervensi Keperawatan yang sesuai untuk kondisi An. Bima:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa Keperawatan yang sesuai untuk kondisi An. Bima adalah "Hambatan Mobilitas Fisik" (SDKI). Hal ini dikarenakan An. Bima mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan, seperti melompat, berlari, dan meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Kondisi ini membuatnya kurang percaya diri saat bermain bersama teman-temannya dan pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar pada usia yang lebih muda.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Mobilitas Fisik: Anak dapat meningkatkan kemampuan aktivitas motorik kasar yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan, seperti melompat, berlari, dan meniru gerakan-gerakan yang kompleks.
2. Harga Diri: Anak dapat meningkatkan rasa percaya diri saat bermain bersama teman-temannya.
3. Perkembangan: Anak dapat mencapai perkembangan motorik kasar yang sesuai dengan usianya.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Terapi Latihan: Memberikan program latihan dan stimulasi yang terstruktur untuk meningkatkan koordinasi, keseimbangan, dan kemampuan motorik kasar anak.
2. Bimbingan Orangtua: Memberikan edukasi dan bimbingan kepada orangtua untuk mendukung perkembangan motorik kasar anak di rumah, seperti melatih gerakan-gerakan sederhana, memfasilitasi aktivitas bermain yang sesuai, dan memberikan penguatan positif.
3. Konseling Psikologis: Memberikan konseling untuk meningkatkan harga diri dan rasa percaya diri anak saat berinteraksi dengan teman-temannya.
4. Kolaborasi Interprofesional: Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain, seperti fisioterapis, untuk melakukan evaluasi dan intervensi yang komprehensif dalam mengatasi hambatan mobilitas fisik anak.
5. Pemantauan Perkembangan: Melakukan pemantauan dan evaluasi berkala terhadap perkembangan motorik kasar anak untuk menilai keefektifan intervensi yang diberikan.
Diharapkan, dengan implementasi intervensi keperawatan yang tepat, An. Bima dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar, harga diri, dan mencapai perkembangan yang sesuai dengan usianya. -
Article No. 16589 | 02 May 2025
Klinis : An. Bima adalah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang bersekolah di TK B. Berdasarkan observasi guru dan laporan orang tua, Bima menunjukkan beberapa kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia seringkali kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Kondisi ini membuatnya kurang percaya diri saat bermain bersama teman-temannya. Orang tua Bima juga melaporkan bahwa anaknya pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar pada usia yang lebih muda.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan untuk An. Bima**
**Diagnosa:**
*Gangguan Mobilitas Fisik (00085)*
**Penjelasan Singkat SDKI – SLKI – SIKI:**
1. **SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) – Kode 00085: Gangguan Mobilitas Fisik**
- **Definisi:** Keadaan di mana individu mengalami atau berisiko mengalami keterbatasan dalam pergerakan fisik secara mandiri.
- **Faktor yang Mendukung:**
- Keterlambatan perkembangan motorik kasar (riwayat diagnosis sebelumnya).
- Kesulitan dalam koordinasi dan keseimbangan (melompat, berlari, meniru gerakan kompleks).
- Dampak psikososial (kurang percaya diri saat bermain dengan teman-teman).
2. **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) – Kode 0202: Kemampuan Mobilitas**
- **Indikator yang Relevan:**
- **020201:** Kemampuan menggerakkan ekstremitas dengan koordinasi yang memadai.
- **020203:** Kemampuan mempertahankan keseimbangan saat bergerak.
- **020204:** Kemampuan melakukan aktivitas motorik kasar (berlari, melompat).
- **Target Luaran:** Peningkatan kemampuan mobilitas fisik dan koordinasi motorik kasar dalam 4–6 minggu.
3. **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) – Kode 3200: Terapi Aktivitas**
- **Intervensi Utama:**
- **320002:** Melatih gerakan motorik kasar (berlari, melompat, menirukan gerakan).
- **320004:** Meningkatkan latihan keseimbangan dan koordinasi.
- **320008:** Memberikan reinforcement positif untuk meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri.
- **Intervensi Pendukung:**
- **0900:** Edukasi orang tua tentang stimulasi perkembangan motorik di rumah.
- **5400:** Kolaborasi dengan fisioterapis atau terapis okupasi jika diperlukan.
**Kesimpulan:**
An. Bima memerlukan intervensi keperawatan yang berfokus pada peningkatan mobilitas fisik, koordinasi, dan keseimbangan melalui terapi aktivitas terstruktur. Dukungan psikologis juga diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan dirinya dalam berinteraksi dengan teman sebaya.
*(Sumber: PPNI, 2017 – Standar Diagnosis, Luaran, dan Intervensi Keperawatan Indonesia)*
---
*Catatan:* Evaluasi berkala diperlukan untuk memantau perkembangan kemampuan motorik dan adaptasi sosial An. Bima. Kolaborasi multiprofesional (guru, fisioterapis, orang tua) sangat disarankan untuk hasil yang optimal.