Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 16570 | 02 May 2025
Klinis : badanku kaya pegel2 gitu trs tiba2 panas, terus abis itu aku bersin2 disusul sama pilek dengan suhu 38,7
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan gejala yang Anda deskripsikan, yaitu badan kaya pegel-pegel, tiba-tiba panas, kemudian bersin-bersin, pilek, dan suhu 38,7°C, maka dapat ditetapkan diagnosis keperawatan sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan: Hipertermia
Kode SDKI: 00007
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
2. Diagnosa Keperawatan: Sindrom Pernafasan Tidak Efektif
Kode SDKI: 00032
Definisi: Ketidakmampuan untuk menginspirasi dan/atau mengekspirasikan udara secara adekuat untuk memenuhi kebutuhan oksigen.
3. Diagnosa Keperawatan: Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Kode SDKI: 00002
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dapat ditangani oleh perawat.
- Setiap diagnosis keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan.
- Setiap luaran keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan.
- Setiap intervensi keperawatan memiliki kode dan definisi yang jelas.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) merupakan organisasi profesi perawat di Indonesia yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan penetapan standar-standar keperawatan tersebut. -
Article No. 16571 | 02 May 2025
Klinis : penurunan curah jantung
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Curah Jantung
- Kode SDKI: 10022
- Definisi: Penurunan volume darah yang dipompa oleh jantung per menit.
Penjelasan singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)
SDKI adalah standar yang digunakan untuk mendefinisikan masalah kesehatan dan respons manusia yang menjadi fokus asuhan keperawatan. Kode 10022 pada diagnosa "Penurunan Curah Jantung" merupakan kode yang ditetapkan dalam SDKI oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
SLKI adalah standar yang digunakan untuk mendefinisikan hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan yang diberikan. Luaran yang diharapkan untuk diagnosa "Penurunan Curah Jantung" dapat meliputi peningkatan curah jantung, peningkatan perfusi jaringan, dan stabilitas hemodinamik.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
SIKI adalah standar yang digunakan untuk mendefinisikan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk "Penurunan Curah Jantung" dapat meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pemberian oksigen, manajemen cairan, dan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
Tone: Akademis
Persona: Pakar, Nurse -
Article No. 16572 | 02 May 2025
Klinis : Pasien datang dengan keluhan tangan patah pada bahu sebelah kanan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi pasien yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Kerusakan Integritas Fisik
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami kerusakan pada integritas fisik berupa patah tangan pada bahu sebelah kanan.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00046
Definisi: Kerusakan struktur atau fungsi tubuh.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00013
Definisi: Pemulihan integritas jaringan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 10004
Definisi: Tindakan keperawatan untuk memfasilitasi pemulihan struktur dan fungsi tubuh yang rusak akibat penyakit atau cedera.
Dengan tone akademis dan persona pakar/perawat, Anda dapat menjelaskan diagnosa keperawatan, menghubungkannya dengan SDKI, SLKI, dan SIKI, serta memberikan definisi yang sesuai dengan kondisi pasien yang mengalami patah tangan pada bahu sebelah kanan. -
Article No. 16573 | 02 May 2025
Klinis : An. Bima adalah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang bersekolah di TK B. Berdasarkan observasi guru dan laporan orang tua, Bima menunjukkan beberapa kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia seringkali kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Kondisi ini membuatnya kurang percaya diri saat bermain bersama teman-temannya. Orang tua Bima juga melaporkan bahwa anaknya pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar pada usia yang lebih muda.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis yang sesuai untuk kondisi Bima adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F82
- Deskripsi: Gangguan perkembangan motorik spesifik
Penjelasan:
Bima menunjukkan kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia seringkali kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Hal ini sesuai dengan kriteria diagnostik untuk "Gangguan perkembangan motorik spesifik" berdasarkan klasifikasi ICD-10.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 94.62
- Deskripsi: Terapi okupasi, motorik aktivitas
Penjelasan:
Meskipun tidak disebutkan secara eksplisit, kemungkinan Bima telah menjalani terapi okupasi atau intervensi terkait untuk mengatasi kesulitan motorik kasarnya. Kode ICD-9-CM 94.62 "Terapi okupasi, motorik aktivitas" dapat digunakan untuk mengkodekan prosedur atau tindakan medis yang mungkin telah dilakukan untuk membantu Bima dalam meningkatkan kemampuan motoriknya.
Perlu dicatat bahwa diagnosis dan kode prosedur ini harus dikonfirmasi oleh tenaga kesehatan yang menangani Bima secara langsung, berdasarkan evaluasi dan penilaian yang komprehensif. -
Article No. 16574 | 02 May 2025
Klinis : An. Bima adalah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang bersekolah di TK B. Berdasarkan observasi guru dan laporan orang tua, Bima menunjukkan beberapa kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia seringkali kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Kondisi ini membuatnya kurang percaya diri saat bermain bersama teman-temannya. Orang tua Bima juga melaporkan bahwa anaknya pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar pada usia yang lebih muda.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi An. Bima sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
Hambatan Mobilitas Fisik (10029)
Definisi (SDKI):
Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disengaja dan terarah, yang menyebabkan penurunan kecakapan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Kode SLKI:
Kemampuan Motorik Kasar (10003)
Definisi (SLKI):
Kemampuan melakukan gerakan yang melibatkan seluruh tubuh atau sebagian besar otot-otot besar untuk merespons rangsangan, seperti berlari, melompat, dan melempar.
Kode SIKI:
Pembinaan Kemampuan Motorik Kasar (M0151)
Definisi (SIKI):
Serangkaian tindakan untuk memfasilitasi peningkatan kemampuan pergerakan yang melibatkan seluruh tubuh atau sebagian besar otot-otot besar.
Dalam kasus An. Bima, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Hambatan Mobilitas Fisik, karena Bima menunjukkan kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan, seperti melompat, berlari, dan meniru gerakan kompleks. Hal ini dapat berdampak pada kepercayaan dirinya saat bermain dengan teman-temannya. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Pembinaan Kemampuan Motorik Kasar, dengan tujuan untuk memfasilitasi peningkatan kemampuan gerakan yang melibatkan otot-otot besar pada Bima. -
Article No. 16575 | 02 May 2025
Klinis : An. Bima adalah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang bersekolah di TK B. Berdasarkan observasi guru dan laporan orang tua, Bima menunjukkan beberapa kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia seringkali kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Kondisi ini membuatnya kurang percaya diri saat bermain bersama teman-temannya. Orang tua Bima juga melaporkan bahwa anaknya pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar pada usia yang lebih muda.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **DIAGNOSA KEPERAWATAN**
**Gangguan Mobilitas Fisik (00085)**
**Penjelasan Singkat SDKI – SLKI – SIKI**
1. **SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) – Kode: 00085**
**Gangguan Mobilitas Fisik**
*Definisi:* Kondisi di mana individu mengalami keterbatasan dalam pergerakan fisik secara mandiri atau mengalami kesulitan dalam koordinasi dan keseimbangan yang memengaruhi kemampuan fungsional.
*Faktor yang Berhubungan:*
- Keterlambatan perkembangan motorik kasar (riwayat diagnosis sebelumnya).
- Gangguan koordinasi dan keseimbangan (observasi kesulitan melompat, berlari, meniru gerakan kompleks).
- Penurunan kepercayaan diri dalam aktivitas fisik (kurang percaya diri saat bermain dengan teman).
2. **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) – Kode terkait:**
- **L.0401 – Kemampuan Mobilisasi Fisik**
*Indikator:*
- Meningkatnya kemampuan koordinasi gerakan (skala: 1–5).
- Meningkatnya keseimbangan saat melakukan aktivitas motorik kasar (skala: 1–5).
- Meningkatnya partisipasi dalam aktivitas fisik bersama teman sebaya (skala: 1–5).
3. **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) – Kode terkait:**
- **I.0901 – Terapi Aktivitas Motorik**
*Intervensi:*
- Latihan keseimbangan dan koordinasi (misal: permainan sederhana seperti lompat tali, menangkap bola).
- Stimulasi motorik kasar melalui aktivitas terstruktur (misal: senam anak, obstacle course).
- Kolaborasi dengan fisioterapis atau terapis okupasi jika diperlukan.
- **I.1401 – Dukungan Psikososial**
*Intervensi:*
- Memberikan motivasi dan penguatan positif untuk meningkatkan kepercayaan diri.
- Melibatkan anak dalam aktivitas kelompok yang sesuai dengan kemampuannya.
**Catatan Akademis:**
Kondisi An. Bima memerlukan pendekatan holistik dengan fokus pada stimulasi motorik, dukungan psikologis, dan kolaborasi multidisiplin untuk memaksimalkan potensi perkembangan. Pemantauan berkala diperlukan untuk menilai progres dan menyesuaikan intervensi.
*(Sumber: PPNI, 2017 – Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI))* -
Article No. 16576 | 02 May 2025
Klinis : An. Bima adalah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang bersekolah di TK B. Berdasarkan observasi guru dan laporan orang tua, Bima menunjukkan beberapa kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia seringkali kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Kondisi ini membuatnya kurang percaya diri saat bermain bersama teman-temannya. Orang tua Bima juga melaporkan bahwa anaknya pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar pada usia yang lebih muda.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi An. Bima dengan pendekatan akademis dan persona sebagai perawat.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Risiko Keterlambatan Perkembangan Motorik Kasar berhubungan dengan keterbatasan koordinasi dan keseimbangan, seperti yang ditunjukkan oleh kesulitan Bima dalam melompat, berlari, dan meniru gerakan-gerakan kompleks.
Luaran/Output yang Diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Kemampuan Motorik Kasar Meningkat, yang ditandai dengan:
a. Anak dapat melakukan aktivitas motorik kasar dengan koordinasi dan keseimbangan yang lebih baik.
b. Anak dapat mengikuti instruksi dan meniru gerakan-gerakan yang kompleks dengan lebih baik.
c. Anak menunjukkan peningkatan rasa percaya diri saat bermain bersama teman-temannya.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Asesmen Perkembangan Motorik Kasar
a. Menggunakan alat asesmen yang sesuai, seperti Denver Developmental Screening Test, untuk mengevaluasi kemampuan motorik kasar Bima.
b. Mengidentifikasi area-area perkembangan motorik kasar yang membutuhkan perhatian khusus.
2. Edukasi dan Konseling Orang Tua
a. Memberikan informasi kepada orang tua tentang perkembangan motorik kasar pada anak usia 6 tahun.
b. Menjelaskan pentingnya dukungan dan latihan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar Bima.
c. Memberikan saran dan rekomendasi aktivitas-aktivitas yang dapat dilakukan di rumah untuk melatih kemampuan motorik kasar Bima.
3. Intervensi Terapi Okupasi
a. Merujuk Bima ke terapis okupasi untuk mendapatkan program latihan motorik kasar yang terstruktur dan terarah.
b. Berkolaborasi dengan terapis okupasi dalam menyusun rencana perawatan yang komprehensif untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar Bima.
c. Memantau perkembangan Bima secara berkala dan melakukan penyesuaian program perawatan jika diperlukan.
4. Intervensi Perawatan di Sekolah
a. Berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk memastikan Bima mendapatkan dukungan yang diperlukan di lingkungan sekolah.
b. Memberikan rekomendasi kepada guru untuk mengintegrasikan aktivitas-aktivitas motorik kasar dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
c. Memfasilitasi kolaborasi antara orang tua, guru, dan terapis okupasi untuk mencapai tujuan peningkatan kemampuan motorik kasar Bima.
Melalui intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan Bima dapat mencapai peningkatan kemampuan motorik kasar, rasa percaya diri, dan kualitas interaksi sosial dengan teman-temannya. -
Article No. 16577 | 02 May 2025
Klinis : An. Bima adalah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang bersekolah di TK B. Berdasarkan observasi guru dan laporan orang tua, Bima menunjukkan beberapa kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia seringkali kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Kondisi ini membuatnya kurang percaya diri saat bermain bersama teman-temannya. Orang tua Bima juga melaporkan bahwa anaknya pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar pada usia yang lebih muda.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI sesuai dengan kondisi An. Bima yang Anda sampaikan.
Diagnosa Keperawatan:
Perkembangan Motorik Terganggu (10016)
Definisi (SDKI):
Ketidakmampuan untuk melakukan gerakan otot yang terkoordinasi sesuai dengan tahap perkembangan.
Faktor Terkait (SDKI):
- Keterlambatan perkembangan motorik
- Kondisi fisik/neurologis
- Kurang stimulasi
Karakteristik Definisi (SDKI):
- Kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar
- Keterbatasan dalam koordinasi dan keseimbangan
- Kesulitan dalam meniru gerakan yang kompleks
Luaran Keperawatan (SLKI):
1. Perkembangan Motorik (10016)
- Kode: 10016.1 Kemampuan Motorik Kasar
- Kode: 10016.2 Kemampuan Motorik Halus
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Stimulasi Perkembangan Motorik (I0330)
- Definisi: Tindakan memfasilitasi perkembangan kemampuan motorik kasar dan halus sesuai dengan tahap perkembangan.
- Tujuan: Meningkatkan kemampuan motorik kasar dan halus.
2. Bimbingan Aktivitas Bermain (I0054)
- Definisi: Bimbingan dalam melakukan aktivitas bermain untuk mempromosikan perkembangan.
- Tujuan: Meningkatkan kemampuan motorik, kognitif, dan sosial melalui bermain.
Dalam kasus An. Bima, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Perkembangan Motorik Terganggu, dengan faktor terkait berupa keterlambatan perkembangan motorik dan kurangnya stimulasi. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Stimulasi Perkembangan Motorik dan Bimbingan Aktivitas Bermain untuk memfasilitasi perkembangan motorik kasar dan halus sesuai tahap perkembangannya. -
Article No. 16578 | 02 May 2025
Klinis : An. Bima adalah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang bersekolah di TK B. Berdasarkan observasi guru dan laporan orang tua, Bima menunjukkan beberapa kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia seringkali kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Kondisi ini membuatnya kurang percaya diri saat bermain bersama teman-temannya. Orang tua Bima juga melaporkan bahwa anaknya pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar pada usia yang lebih muda.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI yang relevan untuk kasus An. Bima berdasarkan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
---
### **Diagnosa Keperawatan**
**Gangguan Mobilitas Fisik** *(Kode: 00085)*
**Definisi:** Keterbatasan dalam pergerakan fisik secara mandiri yang dipengaruhi oleh gangguan perkembangan motorik kasar.
---
### **Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI**
#### **1. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI)**
- **Kode SDKI:** 00085 – *Gangguan Mobilitas Fisik*
- **Definisi:** Ketidakmampuan individu untuk bergerak secara mandiri atau terbatas dalam melakukan aktivitas fisik yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan.
- **Faktor yang Berhubungan:**
- Keterlambatan perkembangan motorik kasar *(Riwayat diagnosis sebelumnya)*
- Gangguan koordinasi dan keseimbangan *(Observasi kesulitan melompat, berlari, dan meniru gerakan kompleks)*
- Penurunan kepercayaan diri dalam aktivitas fisik *(Kurang percaya diri saat bermain dengan teman)*
---
#### **2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
**Luaran yang Diharapkan:**
- **Kode SLKI:** 0201 – *Kemampuan Mobilisasi*
- Kriteria:
- Anak mampu melakukan gerakan motorik kasar (melompat, berlari) dengan koordinasi yang lebih baik.
- Meningkatnya partisipasi dalam aktivitas fisik bersama teman sebaya.
- Peningkatan kepercayaan diri dalam melakukan aktivitas motorik.
---
#### **3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
**Intervensi Keperawatan:**
1. **Latihan Motorik Kasar** *(Kode: 2306)*
- Melatih gerakan dasar (berlari, melompat) secara bertahap.
- Menggunakan permainan yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan.
2. **Dukungan Psikososial** *(Kode: 5270)*
- Memberikan motivasi dan pujian untuk meningkatkan kepercayaan diri.
- Melibatkan anak dalam aktivitas kelompok yang sesuai dengan kemampuannya.
3. **Edukasi Orang Tua** *(Kode: 5602)*
- Memberikan panduan kepada orang tua tentang stimulasi motorik di rumah.
- Menjelaskan pentingnya dukungan emosional untuk perkembangan anak.
---
### **Kesimpulan**
An. Bima memerlukan intervensi keperawatan yang berfokus pada peningkatan kemampuan motorik kasar, koordinasi, dan kepercayaan diri. Pendekatan holistik melalui kolaborasi dengan orang tua dan guru diperlukan untuk memastikan perkembangan yang optimal.
*(Referensi: Buku Standar PPNI Edisi Terkini – SDKI, SLKI, SIKI)*
---
**Catatan:** Rekomendasi tambahan dapat mencakup rujukan ke fisioterapis atau terapis okupasi jika diperlukan untuk penanganan lebih lanjut. -
Article No. 16579 | 02 May 2025
Klinis : An. Bima adalah seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang bersekolah di TK B. Berdasarkan observasi guru dan laporan orang tua, Bima menunjukkan beberapa kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar, terutama yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Ia seringkali kesulitan saat melompat, berlari, atau meniru gerakan-gerakan yang kompleks. Kondisi ini membuatnya kurang percaya diri saat bermain bersama teman-temannya. Orang tua Bima juga melaporkan bahwa anaknya pernah didiagnosis mengalami keterlambatan perkembangan motorik kasar pada usia yang lebih muda.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Mobilitas Fisik Terkait Keterlambatan Perkembangan Motorik Kasar
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kode: 00085
Definisi: Keterbatasan dalam gerakan fisik yang disebabkan oleh keterlambatan dalam perkembangan kemampuan motorik kasar.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 01901
Definisi: Kemampuan individu untuk melakukan gerakan-gerakan yang melibatkan otot-otot besar secara terkoordinasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 03001
Definisi: Serangkaian tindakan perawat yang bertujuan untuk membantu individu dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar yang terganggu.
Penjelasan singkat:
An. Bima, seorang anak laki-laki berusia 6 tahun, menunjukkan kesulitan dalam melakukan aktivitas motorik kasar yang melibatkan koordinasi dan keseimbangan. Hal ini dapat disebabkan oleh keterlambatan perkembangan motorik kasar yang pernah didiagnosis sebelumnya. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Gangguan Mobilitas Fisik Terkait Keterlambatan Perkembangan Motorik Kasar".
Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) menyatakan bahwa diagnosa ini didefinisikan sebagai keterbatasan dalam gerakan fisik yang disebabkan oleh keterlambatan dalam perkembangan kemampuan motorik kasar. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) menjelaskan bahwa luaran yang diharapkan adalah kemampuan individu untuk melakukan gerakan-gerakan yang melibatkan otot-otot besar secara terkoordinasi. Sementara itu, Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) memberikan definisi tindakan perawat yang bertujuan untuk membantu individu dalam meningkatkan kemampuan motorik kasar yang terganggu.