Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 18986 | 25 Jun 2025
Klinis : Masalah keperawatan utama pada pasien dengan meningitis adalah a. Perubahan perfusi jaringan cerebral b. Nyeri c. Bersihan jalan nafas inefektif d. Resiko gangguan pertumbuhan dan perkembangan e. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum, selamat siang. Saya akan memberikan penjelasan rinci terkait diagnosa keperawatan, luaran/output, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien dengan meningitis.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
a. Perubahan perfusi jaringan cerebral
Meningitis dapat menyebabkan peradangan pada membran yang mengelilingi otak dan saraf tulang belakang, sehingga dapat mengganggu perfusi jaringan cerebral. Pasien dapat mengalami gejala seperti sakit kepala, kaku kuduk, dan perubahan tingkat kesadaran.
b. Nyeri
Pasien dengan meningitis sering mengalami nyeri kepala yang hebat akibat peradangan pada membran otak. Nyeri dapat mempengaruhi aktivitas dan kualitas hidup pasien.
c. Bersihan jalan nafas inefektif
Meningitis dapat menyebabkan edema pada saluran pernapasan dan menurunkan kemampuan batuk efektif, sehingga dapat menghambat pembersihan sekresi dari saluran napas.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Perubahan perfusi jaringan cerebral:
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
- Tidak ada tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial
- Tingkat kesadaran membaik
2. Nyeri:
- Nyeri terkontrol
- Pasien dapat melakukan aktivitas tanpa terganggu nyeri
3. Bersihan jalan nafas:
- Jalan napas paten
- Tidak ada tanda-tanda obstruksi pernapasan
- Frekuensi pernapasan dalam batas normal
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Perubahan perfusi jaringan cerebral:
- Pemantauan tanda-tanda vital dan peningkatan tekanan intrakranial
- Pemberian terapi farmakologis sesuai indikasi (misalnya, kortikosteroid)
- Posisioning untuk memfasilitasi drainase cairan serebrospinal
- Stimulasi mental dan sensorik untuk mempertahankan tingkat kesadaran
2. Nyeri:
- Identifikasi karakteristik nyeri
- Pemberian analgesik sesuai indikasi
- Teknik relaksasi dan distraksi untuk mengatasi nyeri
- Kolaborasi dengan tim medis untuk pengelolaan nyeri yang komprehensif
3. Bersihan jalan nafas:
- Pemantauan pernapasan dan oksigenasi
- Suction saluran napas jika diperlukan
- Latihan batuk dan napas dalam
- Pemberian humidifikasi oksigen
- Kolaborasi dengan fisioterapi untuk terapi pernapasan
Semoga penjelasan ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. Terima kasih. -
Article No. 18987 | 25 Jun 2025
Klinis : perawatan luka
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Untuk kondisi perawatan luka, kode ICD-10 dan ICD-9-CM yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: T14.0
- Deskripsi: Luka terbuka pada bagian tubuh, tidak ditentukan lokasi
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Kode: 93.57
- Deskripsi: Perawatan luka, lokal
Penjelasan:
Kode ICD-10 T14.0 digunakan untuk mengidentifikasi luka terbuka pada bagian tubuh yang tidak ditentukan lokasinya secara spesifik. Ini mencakup berbagai jenis luka, seperti luka terbuka, lecet, atau memar yang memerlukan perawatan luka.
Sementara itu, kode ICD-9-CM 93.57 merujuk pada prosedur perawatan luka secara lokal. Ini mencakup tindakan-tindakan seperti pembersihan, debridemen, penutupan, dan aplikasi obat-obatan atau balutan pada luka untuk mempromosikan penyembuhan.
Dalam praktik klinis, kode ICD-10 dan ICD-9-CM ini akan digunakan oleh profesional kesehatan, seperti dokter dan perekam medis, untuk mengkodekan diagnosis dan prosedur terkait dengan perawatan luka pasien. Penggunaan kode yang tepat sangat penting untuk dokumentasi medis yang akurat, tagihan yang sesuai, serta analisis epidemiologi dan penelitian dalam bidang kesehatan. -
Article No. 18988 | 25 Jun 2025
Klinis : Seorang laki-laki berusia 48 tahun dirawat dengan keluhan sesak napas sejak 2 hari yang lalu dan memberat sejak 6 jam yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan adanya tampak gelisah , dan pucat, produksi sputum, batuk tidak efektif, frekuensi napas 30 x/menit, frekuensi nadi 100x/menit, pola napasnnya cepat, pada saat diauskultasi bunyi nafas ronkhi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, Kode, dan Definisi SDKI, SLKI, SIKI yang sesuai:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
2. Pola Napas Tidak Efektif
3. Ansietas
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
Kode: 00031
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan jalan napas yang paten.
2. Pola Napas Tidak Efektif
Kode: 00032
Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
3. Ansietas
Kode: 00146
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran yang disebabkan oleh antisipasi bahaya.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas Efektif
Kode: 0410
Definisi: Mampu mempertahankan jalan napas yang paten.
2. Pola Napas Efektif
Kode: 0415
Definisi: Kemampuan mempertahankan pola napas yang memberikan ventilasi adekuat.
3. Tingkat Kecemasan Terkendali
Kode: 1211
Definisi: Kemampuan mengendalikan perasaan tidak nyaman atau khawatir.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas
Kode: 3120
Definisi: Memfasilitasi dan mempertahankan patensi jalan napas.
2. Manajemen Ventilasi
Kode: 3350
Definisi: Memfasilitasi pertukaran gas yang adekuat.
3. Manajemen Kecemasan
Kode: 5820
Definisi: Mengurangi rasa takut, kekhawatiran, atau keprihatinan yang berkaitan dengan sumber yang dapat diidentifikasi. -
Article No. 18989 | 25 Jun 2025
Klinis : Seorang laki-laki berusia 48 tahun dirawat dengan keluhan sesak napas sejak 2 hari yang lalu dan memberat sejak 6 jam yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan adanya tampak gelisah , dan pucat, produksi sputum, batuk tidak efektif, frekuensi napas 30 x/menit, frekuensi nadi 100x/menit, pola napasnnya cepat, pada saat diauskultasi bunyi nafas ronkhi
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Pola Napas Tidak Efektif
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan ventilasi.
Faktor yang Berhubungan: Obstruksi jalan napas, keletihan otot pernapasan, ansietas.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Pola Napas Efektif
Kriteria Hasil:
a. Frekuensi napas dalam kisaran normal (12-20 x/menit)
b. Irama dan kedalaman napas teratur
c. Tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan yang berlebihan
d. Tidak ada kesulitan bernapas
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Pemantauan Pernapasan
a. Kaji frekuensi, irama, kedalaman, dan usaha napas
b. Pantau oksigenasi (SpO2, gas darah)
c. Amati tanda-tanda distres pernapasan (penggunaan otot bantu pernapasan, batuk tidak efektif, sianosis)
2. Manajemen Jalan Napas
a. Posisikan pasien untuk memaksimalkan fungsi pernapasan
b. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
c. Lakukan suction bila diperlukan untuk membersihkan jalan napas
3. Manajemen Kenyamanan
a. Berikan obat bronkodilator dan mukolitik sesuai indikasi
b. Latih teknik batuk efektif
c. Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk menangani penyebab sesak napas
Penjelasan:
Diagnosa keperawatan "Pola Napas Tidak Efektif" dipilih karena pasien mengalami sesak napas dengan frekuensi napas yang cepat (30x/menit), pola napas yang tidak teratur, dan adanya bunyi ronkhi saat auskultasi. Hal ini menunjukkan ketidakmampuan pasien untuk mempertahankan pola napas yang memadai.
Luaran/output yang diharapkan adalah "Pola Napas Efektif", dengan kriteria frekuensi napas dalam kisaran normal, irama dan kedalaman napas teratur, serta tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan yang berlebihan. Intervensi keperawatan yang diperlukan mencakup pemantauan pernapasan, manajemen jalan napas, dan manajemen kenyamanan untuk membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan.
Tujuan dari asuhan keperawatan ini adalah membantu pasien untuk dapat bernapas dengan efektif, sehingga dapat memenuhi kebutuhan oksigenasi dan mengurangi gejala sesak napas yang dialami. -
Article No. 18990 | 25 Jun 2025
Klinis : nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi nyeri:
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri (00132)
Definisi:
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00132
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 1605
Definisi: Tingkat kenyamanan individu yang dirasakan saat rasa sakit dapat dikurangi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 1400
Definisi: Pengurangan rasa sakit atau ketidaknyamanan fisik yang dialami individu.
Penjelasan singkat:
Nyeri merupakan diagnosa keperawatan yang menggambarkan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) menyediakan definisi dari diagnosa nyeri, sedangkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) menyediakan definisi dari luaran dan intervensi yang terkait dengan penanganan nyeri. -
Article No. 18991 | 25 Jun 2025
Klinis : nyeri
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi nyeri:
Diagnosa Keperawatan:
Nyeri Akut (00132)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah-istilah tersebut (International Association for the Study of Pain)
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Pengendalian Nyeri (1605)
Definisi: Tingkat keparahan nyeri yang dapat dikontrol
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Manajemen Nyeri (1400)
Definisi: Mencegah, mengurangi, atau menghilangkan rasa nyeri yang dialami seorang pasien.
Kode:
SDKI: 00132
SLKI: 1605
SIKI: 1400
Dalam konteks akademis dan sebagai seorang pakar perawat, nyeri akut dapat didefinisikan sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. Diagnosis ini mengacu pada upaya untuk mengenali, memantau, dan mengatasi nyeri yang dialami pasien. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah manajemen nyeri, yang mencakup upaya untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan rasa nyeri yang dialami pasien. -
Article No. 18992 | 25 Jun 2025
Klinis : Gangguan pertukaran gas (D.0003)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi "Gangguan Pertukaran Gas" (D.0003).
Diagnosa Keperawatan:
Gangguan Pertukaran Gas (D.0003)
Definisi:
Ketidakmampuan untuk melakukan oksigenasi dan/atau menghilangkan karbon dioksida pada tingkat yang memadai.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
D.0003 Gangguan Pertukaran Gas
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
L.10.01 Pernapasan Efektif
L.10.02 Pertukaran Gas Adekuat
L.10.03 Status Oksigenasi Membaik
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
I.10.01 Manajemen Jalan Napas
I.10.02 Terapi Oksigen
I.10.03 Manajemen Ventilasi
I.10.04 Manajemen Pola Napas
Dalam kondisi "Gangguan Pertukaran Gas" (D.0003), pasien mengalami ketidakmampuan untuk melakukan oksigenasi dan/atau menghilangkan karbon dioksida secara memadai. Perawat harus melakukan intervensi yang bertujuan untuk mempertahankan jalan napas, memberikan terapi oksigen, mengelola ventilasi, dan mengelola pola napas pasien agar dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu pernapasan efektif, pertukaran gas yang adekuat, dan status oksigenasi yang membaik. -
Article No. 18993 | 25 Jun 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kasus pasien pria, usia 45 tahun, dengan diagnosa awal tuberkulosis paru.
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (SIKI Kode: 00031)
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas yang optimal.
2. Intoleransi Aktivitas (SIKI Kode: 00092)
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, disebabkan oleh keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
3. Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh (SIKI Kode: 00002)
Definisi: Asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar yang digunakan untuk merumuskan diagnosa keperawatan yang berlaku di Indonesia. Diagnosa keperawatan disusun berdasarkan pola respon manusia yang terdiri dari 13 domain, seperti nutrisi, aktivitas, dan pertukaran.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang digunakan untuk menetapkan luaran atau hasil yang diharapkan dari asuhan keperawatan yang diberikan. Luaran keperawatan ini ditetapkan untuk setiap diagnosa keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang digunakan untuk menetapkan intervensi atau tindakan keperawatan yang akan dilakukan untuk mencapai luaran keperawatan yang diharapkan. Intervensi keperawatan disusun berdasarkan diagnosis keperawatan yang telah ditetapkan.
Kode dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI yang saya berikan sesuai dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia. -
Article No. 18994 | 25 Jun 2025
Klinis : Pasien pria, usia 45 tahun, datang dengan keluhan batuk berdahak selama 2 minggu, demam, sesak napas, dan kehilangan nafsu makan. Hasil pemeriksaan menunjukkan suara napas bronkial di paru kanan atas, hasil rontgen menunjukkan adanya lesi di paru. Diagnosis awal adalah tuberkulosis paru.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI untuk Pasien dengan Tuberkulosis Paru**
Berikut adalah diagnosa keperawatan yang relevan berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk pasien dengan dugaan tuberkulosis paru:
### **1. Diagnosa Keperawatan (SDKI):**
**Kode SDKI 00032 Gangguan Pertukaran Gas**
**Definisi:** Kondisi di mana terjadi ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan tubuh akibat gangguan difusi alveolus-kapiler.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Lesi paru (akibat infeksi *Mycobacterium tuberculosis*)
- Peningkatan produksi sekret bronkial
- Penurunan luas permukaan alveolus yang efektif
### **Luaran (SLKI):**
**Kode SLKI 0401 Fungsi Pernapasan Membaik**
**Indikator:**
- Frekuensi pernapasan dalam rentang normal (1220 kali/menit)
- Saturasi oksigen (SpO?) ?95%
- Pengurangan sesak napas
- Suara napas bersih (tidak ada ronki atau wheezing)
### **Intervensi (SIKI):**
**Kode SIKI 3200 Manajemen Jalan Napas**
**Tindakan:**
- Monitor frekuensi, kedalaman, dan pola pernapasan
- Ajarkan teknik batuk efektif dan latihan napas dalam
- Berikan oksigen tambahan jika diperlukan
- Kolaborasi pemberian bronkodilator atau terapi nebulizer sesuai indikasi
---
### **2. Diagnosa Keperawatan (SDKI):**
**Kode SDKI 00002 Risiko Infeksi**
**Definisi:** Peningkatan kerentanan terhadap invasi patogen akibat penurunan sistem imun dan adanya lesi infeksius di paru.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Penyakit tuberkulosis (infeksi bakteri *Mycobacterium tuberculosis*)
- Penurunan status imunologis
- Kontak dengan sekret pernapasan yang infeksius
### **Luaran (SLKI):**
**Kode SLKI 1902 Kontrol Infeksi**
**Indikator:**
- Tidak ada tanda-tanda infeksi sekunder (demam, leukositosis)
- Peningkatan kepatuhan terhadap protokol pengendalian infeksi
- Hasil pemeriksaan sputum BTA negatif setelah terapi
### **Intervensi (SIKI):**
**Kode SIKI 6540 Pencegahan Infeksi**
**Tindakan:**
- Ajarkan etika batuk dan penggunaan masker
- Pantau tanda-tanda sistemik infeksi (demam, leukositosis)
- Lakukan isolasi droplet jika diperlukan
- Kolaborasi pemberian terapi OAT (Obat Anti Tuberkulosis)
---
### **3. Diagnosa Keperawatan (SDKI):**
**Kode SDKI 00147 Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh**
**Definisi:** Asupan nutrisi tidak mencukupi kebutuhan metabolik akibat anoreksia dan peningkatan katabolik.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Kehilangan nafsu makan (anoreksia)
- Peningkatan kebutuhan energi akibat infeksi kronis
### **Luaran (SLKI):**
**Kode SLKI 0501 Status Nutrisi Memadai**
**Indikator:**
- Peningkatan berat badan sesuai target
- Asupan kalori dan protein terpenuhi
- Tidak ada tanda malnutrisi (kadar albumin normal)
### **Intervensi (SIKI):**
**Kode SIKI 1120 Manajemen Nutrisi**
**Tindakan:**
- Monitor asupan makanan dan berat badan
- Berikan diet tinggi kalori dan protein
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk penyusunan menu
- Berikan suplemen nutrisi jika diperlukan
---
### **Kesimpulan:**
Pasien dengan tuberkulosis paru memerlukan pendekatan keperawatan holistik yang mencakup manajemen pertukaran gas, pencegahan infeksi, dan perbaikan status nutrisi. Implementasi SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai kode di atas dapat menjadi panduan dalam memberikan asuhan keperawatan yang berbasis bukti dan terstandar.
**Referensi:**
- PPNI. (2017). *Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI)*.
- PPNI. (2018). *Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)*.
- PPNI. (2019). *Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)*.
*(Dokumen ini disusun dalam format RTF dengan gaya akademis dan mengacu pada standar PPNI.)* -
Article No. 18995 | 25 Jun 2025
Klinis : pasien perempuan dengan umur 45 tahun mengalami nyeri perut dan mual. psaien terlambat datang bulan 1 minggu
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan Singkat SDKI - SLKI - SIKI**
Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk pasien perempuan usia 45 tahun dengan keluhan nyeri perut, mual, dan terlambat datang bulan 1 minggu:
### **1. Diagnosa Keperawatan (SDKI)**
**Kode: D.0016** **Nyeri Akut**
**Definisi:** Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, dengan onset mendadak atau lambat, intensitas ringan hingga berat, dan durasi kurang dari 3 bulan.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Kemungkinan gangguan sistem reproduksi (misal: kehamilan ektopik, dismenore).
- Gangguan gastrointestinal (misal: gastritis, infeksi saluran cerna).
---
### **2. Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode: L.04001** **Tingkat Nyeri Menurun**
**Indikator:**
- Skala nyeri berkurang (dari skala 6-10 menjadi ?3).
- Ekspresi wajah rileks.
- Pasien melaporkan peningkatan kenyamanan.
**Kode: L.03002** **Mual Terkontrol**
**Indikator:**
- Frekuensi mual menurun.
- Pasien mampu mengonsumsi cairan/nutrisi tanpa muntah.
---
### **3. Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode: I.09001** **Manajemen Nyeri**
**Tindakan:**
- Ajarkan teknik relaksasi napas dalam.
- Berikan analgesik sesuai resep (jika diperlukan).
- Monitor skala nyeri menggunakan *Numeric Rating Scale (NRS)*.
**Kode: I.08003** **Manajemen Mual dan Muntah**
**Tindakan:**
- Anjurkan pasien untuk makan kecil tapi sering.
- Hindari makanan berlemak atau berbumbu kuat.
- Berikan antiemetik sesuai indikasi medis.
**Kode: I.13002** **Edukasi Kesehatan Reproduksi**
**Tindakan:**
- Diskusikan kemungkinan penyebab terlambat menstruasi (kehamilan, hormonal, stres).
- Sarankan pemeriksaan *human chorionic gonadotropin (hCG)* atau USG jika diperlukan.
---
### **Catatan Tambahan:**
- **Kolaborasi dengan dokter** diperlukan untuk menyingkirkan diagnosis banding (misal: kehamilan ektopik, gastritis, atau gangguan hormonal).
- **Pemantauan tanda vital** (tekanan darah, suhu, denyut nadi) penting untuk mendeteksi komplikasi (misal: syok hipovolemik pada kehamilan ektopik ruptur).
Format ini memenuhi standar PPNI dengan pendekatan **akademis** dan **pakar**, menggabungkan bukti klinis dan protokol keperawatan berbasis evidence-based practice.
*(Sumber: Buku SDKI-SLKI-SIKI Edisi Terkini PPNI)*