Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17134 | 11 May 2025
Klinis : Pasien berusia 56 tahun, datang ke igd dengan luka melepuh terkena wajan panas sejak 1 minggu lalu, pasien memiliki diabetes melitus, dirujuk kebangsal bedah untuk melakukan operasi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang relevan dengan kasus pasien tersebut, sesuai dengan panduan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
### **Diagnosa Keperawatan:**
**1. Gangguan Integritas Jaringan (SDKI: 2.1.1)**
**Definisi:** Kerusakan jaringan kulit dan/atau struktur di bawahnya akibat luka bakar (derajat II) dan kondisi penyembuhan yang terhambat oleh diabetes melitus.
**Luaran (SLKI):**
- **Penyembuhan Luka Mencapai Kriteria yang Diharapkan (SLKI: 2.1.1.1)**
- Penurunan ukuran luka, tidak ada tanda infeksi (eritema, pus, edema), dan regenerasi jaringan.
**Intervensi (SIKI):**
- **Perawatan Luka (SIKI: 2.1.1.1)**
- Membersihkan luka dengan teknik aseptik, memantau tanda infeksi, dan memberikan balutan sesuai indikasi.
- **Manajemen Nyeri (SIKI: 1.7.1.1)**
- Mengkaji tingkat nyeri, memberikan analgesik sesuai resep, dan teknik non-farmakologis (distraksi, posisi nyaman).
- **Edukasi Perawatan Luka (SIKI: 2.1.1.2)**
- Memberikan informasi tentang perawatan luka di rumah, tanda-tanda infeksi, dan pentingnya kontrol gula darah.
---
**2. Risiko Infeksi (SDKI: 1.5.1)**
**Definisi:** Peningkatan kerentanan terhadap invasi patogen akibat luka terbuka, gangguan sirkulasi, dan hiperglikemia (diabetes melitus).
**Luaran (SLKI):**
- **Tidak Terjadi Infeksi (SLKI: 1.5.1.1)**
- Luka bersih, tidak ada demam, leukosit dalam batas normal, dan tidak ada pus.
**Intervensi (SIKI):**
- **Pencegahan Infeksi (SIKI: 1.5.1.1)**
- Menerapkan prinsip aseptik, memantau tanda vital, dan memastikan terapi antibiotik jika diperlukan.
- **Manajemen Diabetes (SIKI: 3.1.1.1)**
- Memonitor kadar gula darah, kolaborasi pemberian insulin, dan edukasi diet diabetes.
---
**3. Ansietas (SDKI: 3.3.1)**
**Definisi:** Perasaan khawatir terkait prosedur operasi dan prognosis penyembuhan luka.
**Luaran (SLKI):**
- **Ansietas Terkontrol (SLKI: 3.3.1.1)**
- Pasien mampu mengungkapkan perasaan, menggunakan koping adaptif, dan kooperatif selama perawatan.
**Intervensi (SIKI):**
- **Dukungan Emosional (SIKI: 3.3.1.1)**
- Memberikan informasi jelas tentang prosedur operasi, mendengarkan keluhan pasien, dan teknik relaksasi.
---
### **Catatan Tambahan:**
- **Kode SDKI/SLKI/SIKI** mengacu pada buku standar PPNI edisi terbaru.
- **Kolaborasi dengan tim bedah dan ahli gizi** diperlukan untuk manajemen luka dan kontrol glikemik.
- **Pemantauan ketat** terhadap tanda sepsis (demam, leukositosis) dan neuropati diabetik.
Semoga penjelasan ini dapat menjadi panduan dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif. Jika memerlukan penyesuaian lebih lanjut, konsultasikan dengan tim multidisiplin.
*(Ditulis dalam format RTF sesuai permintaan, menggunakan bahasa formal dan akademis.)* -
Article No. 17135 | 11 May 2025
Klinis : Pasien berusia 56 tahun, datang ke igd dengan luka melepuh terkena wajan panas sejak 1 minggu lalu, pasien memiliki diabetes melitus, dirujuk kebangsal bedah untuk melakukan operasi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi pasien yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Integritas Kulit Terganggu (00046)
- Definisi: Kerusakan atau perubahan struktur dan fungsi kulit.
- Kode SDKI: D.0022
- Kode SLKI: KT-2
- Kode SIKI: I-2
2. Risiko Infeksi (00004)
- Definisi: Meningkatnya risiko invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat membahayakan kesehatan.
- Kode SDKI: R.0020
- Kode SLKI: KT-3
- Kode SIKI: I-3
3. Manajemen Nutrisi Tidak Efektif (00210)
- Definisi: Ketidakmampuan untuk merencanakan, memilih, dan mengonsumsi makanan dan cairan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan nutrisi.
- Kode SDKI: N.0030
- Kode SLKI: KN-1
- Kode SIKI: N-1
4. Nyeri Akut (00132)
- Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan tersebut.
- Kode SDKI: N.0037
- Kode SLKI: KP-2
- Kode SIKI: N-2
Penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia) adalah standar yang berisi kumpulan diagnosa keperawatan yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
SLKI (Standar Label Keperawatan Indonesia) adalah standar yang berisi kumpulan intervensi/tindakan keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang berisi kumpulan intervensi/tindakan keperawatan yang ditetapkan oleh PPNI.
Kode-kode yang diberikan untuk masing-masing diagnosa keperawatan, intervensi, dan tindakan keperawatan merupakan kode unik yang ditetapkan oleh PPNI untuk memudahkan identifikasi dan penggunaannya dalam praktik keperawatan. -
Article No. 17136 | 11 May 2025
Klinis : Pasien berusia 56 tahun, datang ke igd dengan luka melepuh terkena wajan panas sejak 1 minggu lalu, pasien memiliki diabetes melitus, dirujuk kebangsal bedah untuk melakukan operasi.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, yaitu pasien berusia 56 tahun, datang ke IGD dengan luka melepuh terkena wajan panas sejak 1 minggu lalu, memiliki diabetes melitus, dan dirujuk ke bangsal bedah untuk melakukan operasi, maka diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Risiko Infeksi
Pasien memiliki risiko tinggi mengalami infeksi akibat luka bakar yang dialami. Luka bakar yang tidak segera ditangani dengan baik dapat menjadi rentan terinfeksi, terutama pada pasien dengan diabetes melitus yang menyebabkan penurunan sistem imun.
2. Gangguan Integritas Kulit
Pasien mengalami luka bakar pada kulit yang menyebabkan kerusakan integritas kulit. Luka bakar dapat mengakibatkan kerusakan pada lapisan epidermis, dermis, dan bahkan hypodermis, sehingga perlu penanganan yang tepat.
3. Nyeri Akut
Pasien mengalami nyeri akut akibat luka bakar yang dialami. Nyeri dapat menjadi kendala dalam proses penyembuhan luka dan mempengaruhi aktivitas sehari-hari pasien.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Infeksi
- Kriteria Hasil:
- Tidak terjadi tanda-tanda infeksi pada luka
- Tidak terjadi peningkatan suhu tubuh
- Tidak terjadi peningkatan leukosit
- Indicator Hasil:
- Kulit tidak kemerahan, bengkak, atau panas
- Tidak ada drainase/eksudat pada luka
- Tidak ada peningkatan nyeri pada luka
2. Gangguan Integritas Kulit
- Kriteria Hasil:
- Luka bakar memperlihatkan proses penyembuhan yang adekuat
- Tidak terjadi komplikasi akibat luka bakar
- Pasien dapat melakukan perawatan luka secara mandiri
- Indikator Hasil:
- Luka bakar mulai menutup dan terbentuk jaringan granulasi
- Tidak terjadi infeksi pada luka
- Pasien dapat melakukan perawatan luka sesuai instruksi
3. Nyeri Akut
- Kriteria Hasil:
- Pasien dapat mengontrol nyeri dengan baik
- Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman
- Indikator Hasil:
- Pasien dapat mengidentifikasi strategi pengurangan nyeri yang efektif
- Pasien dapat melakukan aktivitas perawatan diri dan mobilisasi dengan nyaman
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Infeksi
- Identifikasi faktor risiko infeksi pada pasien
- Lakukan perawatan luka bakar sesuai prosedur
- Berikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang perawatan luka bakar dan pencegahan infeksi
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam pemberian terapi antibiotik, debridemen, dan tindakan lainnya
2. Gangguan Integritas Kulit
- Lakukan penilaian dan observasi luka bakar secara berkala
- Lakukan perawatan luka bakar sesuai prinsip perawatan luka
- Berikan perawatan kulit dan pelembab untuk mencegah kekeringan
- Edukasi pasien dan keluarga tentang perawatan luka bakar di rumah
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk intervensi perawatan luka dan pemberian terapi lainnya
3. Nyeri Akut
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
- Berikan intervensi farmakologis dan non-farmakologis untuk pengurangan nyeri
- Ajarkan teknik manajemen nyeri kepada pasien dan keluarga
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam pemberian terapi analgesik
Penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin di atas:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
- Risiko Infeksi: Pasien memiliki risiko tinggi mengalami infeksi akibat luka bakar yang dialami, terutama dengan kondisi diabetes melitus yang dapat menurunkan sistem imun. Infeksi dapat menghambat proses penyembuhan luka dan membahayakan kondisi pasien.
- Gangguan Integritas Kulit: Pasien mengalami luka bakar pada kulit yang menyebabkan kerusakan integritas kulit mulai dari lapisan epidermis, dermis, hingga hypodermis. Hal ini perlu penanganan yang tepat untuk memulihkan integritas kulit.
- Nyeri Akut: Pasien mengalami nyeri akut akibat luka bakar yang dialami. Nyeri dapat menjadi kendala dalam proses penyembuhan luka dan mempengaruhi aktivitas sehari-hari pasien.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Risiko Infeksi: Kriteria dan indikator hasil yang diharapkan adalah tidak terjadi tanda-tanda infeksi pada luka, tidak terjadi peningkatan suhu tubuh dan leukosit, serta kulit tidak kemerahan, bengkak, atau panas.
- Gangguan Integritas Kulit: Kriteria dan indikator hasil yang diharapkan adalah luka bakar memperlihatkan proses penyembuhan yang adekuat, tidak terjadi komplikasi, dan pasien dapat melakukan perawatan luka secara mandiri.
- Nyeri Akut: Kriteria dan indikator hasil yang diharapkan adalah pasien dapat mengontrol nyeri dengan baik dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan nyaman.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
- Risiko Infeksi: Identifikasi faktor risiko, lakukan perawatan luka sesuai prosedur, berikan edukasi kepada pasien dan keluarga, serta kolaborasi dengan tim kesehatan lain.
- Gangguan Integritas Kulit: Lakukan penilaian dan observasi luka, lakukan perawatan luka sesuai prinsip, berikan perawatan kulit, edukasi pasien dan keluarga, serta kolaborasi dengan tim kesehatan lain.
- Nyeri Akut: Lakukan pengkajian nyeri, berikan intervensi farmakologis dan non-farmakologis, ajarkan teknik manajemen nyeri, serta kolaborasi dengan tim kesehatan lain.
Secara keseluruhan, pendekatan yang komprehensif diperlukan untuk menangani kondisi pasien ini, meliputi aspek pencegahan infeksi, penyembuhan luka, dan pengelolaan nyeri. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain juga penting untuk memberikan intervensi yang optimal bagi pasien. -
Article No. 17137 | 11 May 2025
Klinis : Pasien berusia 56 tahun, datang ke igd dengan luka melepuh terkena wajan panas sejak 1 minggu lalu, pasien memiliki diabetes melitus, dirujuk kebangsal bedah untuk melakukan operasi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang relevan untuk kasus tersebut sesuai dengan standar Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
### **Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Integritas Jaringan (00046)**
**Definisi:** Kerusakan jaringan epidermis dan/atau dermis akibat luka bakar.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Luka melepuh akibat paparan panas (wajan panas).
- Penyembuhan luka yang terhambat karena diabetes melitus (gangguan sirkulasi dan risiko infeksi).
---
### **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):**
**Penyembuhan Luka: Derajat Kedua (1103)**
**Indikator:**
- **L110301** Penurunan ukuran luka.
- **L110302** Penurunan jumlah eksudat.
- **L110303** Tumbuhnya jaringan granulasi.
- **L110304** Tidak ada tanda infeksi (rubor, kalor, dolor, tumor, functio laesa).
---
### **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):**
**Perawatan Luka (3406)**
**Aktivitas:**
- **I340601** Membersihkan luka dengan teknik aseptik.
- **I340602** Memantau tanda-tanda infeksi.
- **I340603** Memberikan balutan luka sesuai indikasi.
- **I340604** Mengajarkan pasien/familia tentang perawatan luka.
**Manajemen Hiperglikemia (2419)** *(karena pasien memiliki diabetes melitus yang dapat menghambat penyembuhan luka)*
**Aktivitas:**
- **I241901** Memantau kadar gula darah.
- **I241902** Kolaborasi pemberian insulin/obat antidiabetik sesuai indikasi.
- **I241903** Edukasi pasien tentang kontrol gula darah.
---
### **Pertimbangan Tambahan:**
- **Risiko Infeksi (00004)** dapat menjadi diagnosa sekunder karena luka terbuka dan diabetes melitus.
- **Nyeri Akut (00132)** mungkin juga relevan tergantung pada tingkat nyeri yang dialami pasien.
Semua kode dan definisi di atas mengacu pada **SDKI Edisi 5, SLKI Edisi 3, dan SIKI Edisi 4** yang diterbitkan oleh PPNI.
Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut berdasarkan perkembangan kondisi pasien, evaluasi berkala harus dilakukan.
*Semoga membantu.* -
Article No. 17138 | 11 May 2025
Klinis : Pasien berusia 56 tahun, datang ke igd dengan luka melepuh terkena wajan panas sejak 1 minggu lalu, pasien memiliki diabetes melitus, dirujuk kebangsal bedah untuk melakukan operasi.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang relevan untuk kasus pasien tersebut, sesuai dengan panduan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
### **Diagnosa Keperawatan:**
**1. Gangguan Integritas Jaringan (SDKI: 00046)**
**Definisi:** Kerusakan jaringan epidermis dan/atau dermis akibat luka bakar.
**Faktor yang Berhubungan:** Luka melepuh akibat paparan panas (wajan), riwayat diabetes melitus yang memperlambat penyembuhan luka.
**Luaran (SLKI):**
- **Penyembuhan Luka: Proses (SLKI: 1103)**
- Kriteria:
- Luka menunjukkan tanda granulasi (110301)
- Ukuran luka menurun (110302)
- Tidak ada tanda infeksi (110303)
**Intervensi (SIKI):**
- **Perawatan Luka (SIKI: 3402)**
- Tindakan:
- Membersihkan luka dengan teknik aseptik (340201)
- Memberikan balutan steril sesuai kondisi luka (340202)
- Memantau tanda infeksi (340203)
---
**2. Risiko Infeksi (SDKI: 00004)**
**Definisi:** Peningkatan kerentanan terhadap invasi patogen akibat luka terbuka dan gangguan imunitas (diabetes melitus).
**Luaran (SLKI):**
- **Kontrol Risiko Infeksi (SLKI: 1903)**
- Kriteria:
- Tidak ada demam (190301)
- Tidak ada pus/nanah (190302)
- Kadar gula darah terkendali (190303)
**Intervensi (SIKI):**
- **Pencegahan Infeksi (SIKI: 6530)**
- Tindakan:
- Memantau tanda vital (653001)
- Memastikan teknik aseptik saat perawatan luka (653002)
- Edukasi pasien tentang perawatan luka (653003)
---
**3. Nyeri Akut (SDKI: 00132)**
**Definisi:** Sensasi tidak nyaman akibat kerusakan jaringan luka bakar.
**Luaran (SLKI):**
- **Kontrol Nyeri (SLKI: 1609)**
- Kriteria:
- Skala nyeri menurun (160901)
- Pasien melaporkan nyeri terkendali (160902)
**Intervensi (SIKI):**
- **Manajemen Nyeri (SIKI: 5610)**
- Tindakan:
- Memberikan analgesik sesuai resep (561001)
- Menggunakan teknik non-farmakologis (kompres dingin) (561002)
---
**4. Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah (SDKI: 00179)**
**Definisi:** Potensi fluktuasi gula darah akibat stres fisik (luka bakar dan operasi) pada pasien diabetes.
**Luaran (SLKI):**
- **Kontrol Glikemik (SLKI: 1403)**
- Kriteria:
- Kadar gula darah dalam rentang target (140301)
- Tidak ada gejala hiper/hipoglikemia (140302)
**Intervensi (SIKI):**
- **Manajemen Diabetes (SIKI: 2120)**
- Tindakan:
- Memantau kadar gula darah (212001)
- Kolaborasi pemberian insulin/OHO (212002)
---
### **Catatan Tambahan:**
- **Prioritas:** Perawatan luka dan pencegahan infeksi adalah fokus utama karena risiko komplikasi tinggi pada pasien diabetes.
- **Kolaborasi:** Perlu kerja sama dengan tim bedah dan ahli gizi untuk optimalkan penyembuhan.
Semoga penjelasan ini membantu dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan. Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut, silakan diskusikan dengan tim multidisiplin.
*(Format RTF dapat disesuaikan sesuai kebutuhan dokumentasi klinis.)* -
Article No. 17139 | 11 May 2025
Klinis : Ny. Lusia, 28 tahun bekerja sebagai perawat di poli rawat jalan yang harus terpapar bakteri TB karena banyak pasien yang tidak jujur saat dilakukan pengkajian. Klien khawatir saat melihat meningkatnya kasus TB Paru baru secara drastis di bulan ini. Banyaknya pasien yang tidak jujur mengenai riwayat penyakitnya. Klien menemui anggota tim K3 untuk bertanya lebih lanjut karena klien masih harus pulang ke rumah yang ditinggali bersama orang tua klien dengan usia > dari 60 tahun dan balita sehingga klien khawatir tentang penularan yang akan terjadi di rumah. Keluhan yang saat ini dialami demam 3 hari, batuk berdahak lebih dari 3 minggu meski sudah berulang kali berobat, sedang menunggu hasil pemeriksaan BTA. Petugas K3 meminta klien menandatangani beberapa formulir terkait aspek kerahasiaan, lalu mengambil data kesehatan skrining klien dari system komputer RS dan melihat hasil pemeriksaan yang selama ini dijalani pasien.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Risiko Penularan Penyakit:
Definisi: Kerentanan individu terhadap kemungkinan tertular penyakit menular, yang dapat disebabkan oleh paparan langsung atau tidak langsung dengan sumber infeksi.
Faktor Terkait: Paparan terhadap agen infeksius (bakteri TB), kontak dengan orang yang terinfeksi, kurangnya pengetahuan tentang cara penularan.
2. Cemas:
Definisi: Respon emosional terhadap ancaman yang dirasakan atau bayangan akan bahaya, yang ditandai dengan perasaan khawatir, gugup, dan takut.
Faktor Terkait: Perubahan status kesehatan, ancaman terhadap integritas diri, kurangnya informasi tentang situasi.
Luaran/Output yang Diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Risiko Penularan Penyakit:
- Klien dapat mengenali faktor risiko penularan penyakit.
- Klien dapat melakukan tindakan pencegahan penularan penyakit.
- Klien tidak mengalami penularan penyakit.
2. Cemas:
- Klien dapat mengidentifikasi penyebab kecemasan.
- Klien dapat mengelola kecemasan dengan baik.
- Tingkat kecemasan klien menurun.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Risiko Penularan Penyakit:
- Identifikasi faktor risiko penularan penyakit pada klien.
- Edukasi klien tentang cara penularan dan pencegahan penyakit TB.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan yang tepat.
- Fasilitasi klien dalam menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai.
- Pantau tanda-tanda infeksi pada klien.
2. Cemas:
- Identifikasi penyebab kecemasan klien.
- Berikan informasi yang akurat dan jelas kepada klien tentang kondisi kesehatannya.
- Ajarkan teknik relaksasi dan manajemen stres pada klien.
- Libatkan keluarga untuk memberikan dukungan emosional pada klien.
- Berikan konseling dan terapi kognitif-perilaku jika diperlukan.
Penjelasan Rinci dan Terperinci:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko Penularan Penyakit: Berdasarkan kasus, Ny. Lusia memiliki risiko tinggi tertular penyakit TB Paru karena terpapar agen infeksius (bakteri TB) dari pasien yang tidak jujur dalam memberikan riwayat penyakit. Selain itu, risiko penularan juga dapat terjadi di lingkungan rumah karena Ny. Lusia tinggal bersama orang tua dan balita yang rentan terhadap infeksi.
2. Cemas: Ny. Lusia mengalami kecemasan yang disebabkan oleh perubahan status kesehatannya (demam, batuk berdahak) dan ancaman penularan penyakit TB Paru kepada keluarganya di rumah. Kurangnya informasi yang jelas tentang situasi dan kondisi kesehatannya juga dapat menjadi faktor yang memicu kecemasannya.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Risiko Penularan Penyakit: Tujuan utamanya adalah mencegah penularan penyakit TB Paru pada Ny. Lusia dan orang-orang di sekitarnya. Klien diharapkan dapat mengenali faktor-faktor risiko penularan, melakukan tindakan pencegahan yang tepat, dan terhindar dari penularan penyakit.
2. Cemas: Tujuan utamanya adalah membantu Ny. Lusia dalam mengelola kecemasan yang dialaminya. Klien diharapkan dapat mengidentifikasi penyebab kecemasan, menerapkan teknik-teknik manajemen kecemasan, dan akhirnya dapat mengurangi tingkat kecemasan yang dirasakan.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Risiko Penularan Penyakit:
- Identifikasi faktor risiko penularan penyakit pada Ny. Lusia, seperti paparan langsung dengan pasien TB, kontak dengan orang terinfeksi, dan kondisi lingkungan rumah.
- Edukasi Ny. Lusia tentang cara penularan dan pencegahan penyakit TB Paru, seperti penggunaan APD yang sesuai, sanitasi lingkungan, dan pentingnya pengobatan.
- Kolaborasi dengan tim kesehatan untuk melakukan pemeriksaan diagnostik (misalnya pemeriksaan BTA) dan pengobatan yang tepat.
- Fasilitasi Ny. Lusia dalam menggunakan APD yang sesuai, seperti masker, untuk meminimalkan risiko paparan.
- Pantau tanda-tanda infeksi pada Ny. Lusia, seperti demam, batuk, dan keluhan lainnya, serta segera lakukan tindakan yang diperlukan.
2. Cemas:
- Identifikasi penyebab kecemasan Ny. Lusia, seperti ancaman penularan penyakit, kekhawatiran tentang kondisi keluarganya, dan kurangnya informasi.
- Berikan informasi yang akurat dan jelas kepada Ny. Lusia tentang kondisi kesehatannya, hasil pemeriksaan, dan rencana perawatan, untuk mengurangi kecemasan.
- Ajarkan Ny. Lusia teknik relaksasi, seperti napas dalam, visualisasi, dan distraksi, untuk membantu mengelola kecemasan.
- Libatkan keluarga Ny. Lusia untuk memberikan dukungan emosional dan praktis dalam menghadapi situasi ini.
- Pertimbangkan pemberian konseling atau terapi kognitif-perilaku jika diperlukan untuk membantu Ny. Lusia mengatasi kecemasan yang dialami. -
Article No. 17140 | 11 May 2025
Klinis : Pasien berusia 56 tahun, datang ke igd dengan diagnosa Selulitis manus sinistra DM Hiperglikemia dengan luka melepuh terkena wajan panas sejak 1 minggu lalu, , dilakukan pembedahan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** sesuai dengan kondisi pasien berdasarkan **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)**.
---
### **1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Integritas Jaringan (SDKI: 00046)**
**Definisi:** Kerusakan jaringan epidermis dan/atau dermis yang mengganggu fungsi perlindungan kulit.
**Faktor Etiologi:**
- Luka bakar termal (akibat wajan panas).
- Infeksi sekunder (selulitis manus sinistra).
- Hiperglikemia (DM) yang memperlambat penyembuhan luka.
---
### **2. Standar Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode SLKI: 1701 – Penyembuhan Luka**
**Kriteria Hasil:**
- **Luka menunjukkan tanda penyembuhan (granulasi, epitelisasi).**
- **Tidak ada tanda infeksi (rubor, kalor, dolor, tumor, functio laesa).**
- **Kadar gula darah terkontrol (target: pra-prandial <140 mg/dL, post-prandial <180 mg/dL).**
---
### **3. Standar Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode SIKI: 4201 – Perawatan Luka**
**Intervensi Utama:**
- **Lakukan perawatan luka steril sesuai protokol (pembersihan, debridemen jika diperlukan, balut dengan dressing sesuai kondisi luka).**
- **Monitor tanda infeksi (pus, bau, eritema).**
- **Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi.**
**Kode SIKI: 5604 – Manajemen Hiperglikemia**
**Intervensi Tambahan:**
- **Pantau kadar gula darah secara berkala.**
- **Edukasi pasien tentang diet DM dan kontrol glikemik.**
- **Kolaborasi dengan tim medis untuk terapi insulin/antidiabetik oral.**
---
### **Penjelasan Singkat:**
- **SDKI 00046 (Gangguan Integritas Jaringan)** dipilih karena pasien mengalami kerusakan jaringan akibat luka bakar dan selulitis.
- **SLKI 1701 (Penyembuhan Luka)** menjadi target luaran untuk memastikan luka sembuh tanpa komplikasi.
- **SIKI 4201 (Perawatan Luka) dan 5604 (Manajemen Hiperglikemia)** diperlukan karena pasien membutuhkan perawatan luka spesifik dan kontrol gula darah untuk mendukung penyembuhan.
Semoga membantu. Jika memerlukan penjelasan lebih lanjut, silakan ditanyakan.
*(Ditulis dalam format RTF dengan gaya formal dan akademis sesuai permintaan.)* -
Article No. 17141 | 11 May 2025
Klinis : Pasien berusia 56 tahun, datang ke igd dengan diagnosa Selulitis manus sinistra DM Hiperglikemia dengan luka melepuh terkena wajan panas sejak 1 minggu lalu, , dilakukan pembedahan.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, luaran/output yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang diperlukan:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko Infeksi berhubungan dengan luka terbuka akibat selulitis dan proses pembedahan.
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat menimbulkan kerusakan selular.
2. Gangguan Integritas Kulit berhubungan dengan luka terbuka akibat selulitis dan proses pembedahan.
Definisi: Perubahan struktur dan fungsi epidermis dan/atau dermis.
3. Gangguan Mobilitas Fisik berhubungan dengan nyeri akibat selulitis dan proses pembedahan.
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disengaja dan terarah, yang menyebabkan gangguan pada kemampuan untuk bergerak secara independen.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Risiko Infeksi:
- Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka
- Menunjukkan perilaku pencegahan infeksi
- Tidak ada demam
2. Integritas Kulit:
- Luka sembuh dengan baik tanpa komplikasi
- Tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka
- Kemampuan merawat luka meningkat
3. Mobilitas Fisik:
- Nyeri terkontrol
- Kemampuan mobilisasi meningkat
- Tidak ada komplikasi terkait immobilisasi
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Risiko Infeksi:
- Observasi tanda-tanda infeksi pada luka secara berkala
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pencegahan infeksi
- Kolaborasi dengan tim kesehatan dalam pemberian antibiotik dan perawatan luka
2. Gangguan Integritas Kulit:
- Perawatan luka secara tepat dan teratur
- Edukasi pasien dan keluarga tentang perawatan luka
- Kolaborasi dengan tim kesehatan dalam proses penyembuhan luka
3. Gangguan Mobilitas Fisik:
- Manajemen nyeri yang efektif (pemberian analgesik, teknik relaksasi, dll.)
- Mobilisasi dini sesuai toleransi pasien
- Edukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya mobilisasi
- Kolaborasi dengan tim fisioterapi untuk program rehabilitasi
Penjelasan Rinci:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
- Risiko Infeksi: Pasien dengan luka terbuka akibat selulitis dan proses pembedahan memiliki risiko tinggi terhadap infeksi, sehingga perlu pengawasan dan perawatan luka yang tepat.
- Gangguan Integritas Kulit: Luka terbuka akibat selulitis dan pembedahan menyebabkan gangguan pada struktur dan fungsi kulit, sehingga membutuhkan perawatan luka yang adekuat.
- Gangguan Mobilitas Fisik: Nyeri akibat selulitis dan pembedahan dapat menyebabkan keterbatasan pergerakan fisik pasien, sehingga membutuhkan manajemen nyeri dan mobilisasi dini.
2. Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
- Setelah diberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, diharapkan tidak ada tanda-tanda infeksi pada luka, pasien dapat menunjukkan perilaku pencegahan infeksi, dan tidak mengalami demam.
- Luka dapat sembuh dengan baik tanpa komplikasi, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan kemampuan pasien dalam merawat luka meningkat.
- Nyeri terkontrol, kemampuan mobilisasi pasien meningkat, dan tidak ada komplikasi terkait immobilisasi.
3. Intervensi Keperawatan (SIKI):
- Observasi tanda-tanda infeksi, edukasi pasien dan keluarga, serta kolaborasi dengan tim kesehatan dalam pemberian antibiotik dan perawatan luka untuk mencegah dan mengatasi risiko infeksi.
- Perawatan luka secara tepat dan teratur, edukasi pasien dan keluarga, serta kolaborasi dengan tim kesehatan untuk membantu proses penyembuhan luka.
- Manajemen nyeri yang efektif, mobilisasi dini sesuai toleransi pasien, edukasi pasien dan keluarga, serta kolaborasi dengan tim fisioterapi untuk meningkatkan mobilitas fisik pasien. -
Article No. 17142 | 11 May 2025
Klinis : Pasien berusia 56 tahun, datang ke igd dengan diagnosa Selulitis manus sinistra DM Hiperglikemia dengan luka melepuh terkena wajan panas sejak 1 minggu lalu, , dilakukan pembedahan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan nada akademis dan sebagai pakar perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang dapat diterapkan untuk kondisi pasien tersebut:
1. Diagnosa Keperawatan:
Risiko Infeksi (NANDA-I: 00004)
2. Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI:
a. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia)
- Kode: 00002
- Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat mengganggu kesehatan.
b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Kode: LP 01.01
- Definisi: Pasien bebas dari tanda dan gejala infeksi.
c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Kode: IP 01.01.01
- Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan risiko infeksi pada pasien.
Dalam kondisi pasien ini, diagnosa keperawatan "Risiko Infeksi" perlu menjadi perhatian utama. Pasien dengan selulitis pada tangan yang disertai diabetes melitus dan luka terbakar memiliki risiko tinggi mengalami infeksi. Oleh karena itu, perawat perlu melakukan intervensi yang sesuai dengan SIKI untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan risiko infeksi pada pasien. -
Article No. 17143 | 11 May 2025
Klinis : Pasien berusia 56 tahun, datang ke igd dengan diagnosa Selulitis manus sinistra DM Hiperglikemia dengan luka melepuh terkena wajan panas sejak 1 minggu lalu, , dilakukan pembedahan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** yang relevan untuk kasus pasien tersebut, sesuai dengan panduan **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)**.
---
### **1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Integritas Jaringan (SDKI: 2.1)**
**Definisi:** Kerusakan jaringan epidermis, dermis, atau struktur yang lebih dalam akibat luka bakar dan infeksi (selulitis).
**Faktor yang Berhubungan:**
- Luka bakar derajat II pada manus sinistra (tangan kiri) akibat paparan panas.
- Hiperglikemia (DM) yang memperlambat penyembuhan luka.
- Prosedur pembedahan (debridement/insisi) meningkatkan risiko infeksi sekunder.
---
### **2. Standar Luaran Keperawatan (SLKI):**
**Penyembuhan Luka (SLKI: 2.1.1)**
**Indikator:**
- **Kode 2.1.1.1:** Ukuran luka menurun.
- **Kode 2.1.1.3:** Drainase luka berkurang/tidak ada.
- **Kode 2.1.1.5:** Tidak ada tanda infeksi (eritema, edema, pus).
**Kontrol Glikemik (SLKI: 1.5.1)**
**Indikator:**
- **Kode 1.5.1.1:** Kadar gula darah dalam rentang target.
---
### **3. Standar Intervensi Keperawatan (SIKI):**
**Perawatan Luka (SIKI: 2.1.1)**
**Tindakan:**
- **Kode 2.1.1.1:** Membersihkan luka dengan teknik aseptik.
- **Kode 2.1.1.3:** Memantau tanda infeksi.
- **Kode 2.1.1.5:** Memberikan balutan sesuai kondisi luka (hidrogel/antimikroba).
**Manajemen Hiperglikemia (SIKI: 1.5.1)**
**Tindakan:**
- **Kode 1.5.1.1:** Memantau kadar glukosa darah.
- **Kode 1.5.1.3:** Kolaborasi pemberian insulin/antidiabetik oral.
**Edukasi Kesehatan (SIKI: 5.1.1)**
**Tindakan:**
- **Kode 5.1.1.1:** Memberikan edukasi perawatan luka di rumah.
- **Kode 5.1.1.3:** Menjelaskan pentingnya kontrol glikemik untuk penyembuhan luka.
---
### **Catatan Akademis:**
- **Selulitis** pada pasien DM memerlukan pendekatan multidisiplin (antibiotik, debridemen, kontrol glikemik).
- **Luka bakar derajat II** dengan komplikasi DM berisiko tinggi untuk **ulkus kronis** atau **nekrosis**, sehingga perlu pemantauan ketat.
- **Tone akademis** dalam dokumentasi harus mencantumkan **evidence-based practice**, seperti rekomendasi *International Best Practice Guidelines for Wound Management in Diabetes*.
Semoga informasi ini membantu. Jika diperlukan penyesuaian atau penambahan intervensi, silakan berikan data klinis lebih lanjut.
**Salam profesional,**
*[Nama Perawat/Pakar]*
*Perawat Klinis/Spesialis Luka dan DM*