Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19093 | 30 Jun 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan demam dan susah tidur
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang sesuai dengan kondisi pasien yang Anda berikan:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidaknyamanan fisik (NKSP)
Kode SDKI: 00132
Definisi: Pengalaman subjektif dari ketidaknyamanan fisik yang mengganggu, yang dapat memengaruhi kesehatan, aktivitas, dan fungsi peran.
2. Gangguan pola tidur (TIRS)
Kode SDKI: 00198
Definisi: Gangguan dalam kualitas, kuantitas, dan ritme tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan yang dialami oleh pasien.
- Kode SDKI terdiri dari 5 digit angka yang unik untuk setiap diagnosa keperawatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk menggambarkan hasil atau luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- Kode SLKI terdiri dari 5 digit angka yang unik untuk setiap luaran keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)
- Merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk menggambarkan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
- Kode SIKI terdiri dari 5 digit angka yang unik untuk setiap intervensi keperawatan.
Dalam konteks pasien dengan keluhan demam dan susah tidur, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Ketidaknyamanan fisik (NKSP) dan Gangguan pola tidur (TIRS). Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut dapat ditemukan dalam SIKI. -
Article No. 19094 | 30 Jun 2025
Klinis : Ibu Siti, seorang perempuan berusia 82 tahun, tinggal bersama anak perempuannya di rumah. Ibu Siti mengalami penurunan mobilitas akibat osteoporosis dan masalah persendian yang mempengaruhi aktivitas hariannya. Selain itu, ia juga sering mengalami incontinensia yang memburuk selama beberapa bulan terakhir. Ibu Siti sangat taat beragama, tetapi belakangan ini merasa kesulitan dalam menjaga kebersihan diri terutama dalam melakukan wudhu dan ibadah harian karena masalah eliminasi yang dihadapinya. Saat ini, Ibu Siti sedang menjalani perawatan di rumah oleh keluarganya dengan bantuan seorang perawat home care. Ibu Siti juga menggunakan alat bantu seperti commode chair untuk buang air besar. Anak dan perawat yang merawatnya merasa khawatir dengan keadaan kesehatannya, terutama karena Ibu Siti juga mulai menunjukkan gejala ketidaknyamanan emosional seperti mudah cemas dan marah karena keterbatasannya.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan rekomendasi diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi Ibu Siti berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Penurunan Mobilitas Fisik berhubungan dengan penurunan fungsi muskuloskeletal akibat osteoporosis dan masalah persendian.
2. Inkontinensia Urin berhubungan dengan perubahan fisiologis akibat usia lanjut.
3. Gangguan Kebersihan Diri berhubungan dengan keterbatasan fisik dalam melakukan aktivitas perawatan diri, terutama terkait dengan ibadah.
4. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan dan keterbatasan fisik.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Penurunan Mobilitas Fisik:
a. Mobilitas dalam rentang gerak sendi yang optimal.
b. Kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
c. Kemampuan beradaptasi dengan alat bantu mobilitas.
2. Inkontinensia Urin:
a. Tidak terjadi inkontinensia urin.
b. Kemampuan mengontrol eliminasi urin.
c. Tidak terjadi komplikasi akibat inkontinensia urin.
3. Gangguan Kebersihan Diri:
a. Kebersihan diri yang optimal.
b. Kemampuan melakukan ritual kebersihan diri sesuai keyakinan.
c. Tidak terjadi infeksi akibat kebersihan diri yang tidak adekuat.
4. Kecemasan:
a. Kecemasan menurun.
b. Kemampuan beradaptasi dengan keterbatasan fisik.
c. Partisipasi dalam aktivitas sehari-hari meningkat.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Penurunan Mobilitas Fisik:
a. Latihan rentang gerak sendi.
b. Latihan aktivitas sehari-hari dengan bantuan.
c. Edukasi penggunaan alat bantu mobilitas.
2. Inkontinensia Urin:
a. Manajemen inkontinensia urin.
b. Latihan kontrol eliminasi urin.
c. Edukasi penanganan inkontinensia urin.
3. Gangguan Kebersihan Diri:
a. Bantuan perawatan diri sesuai kemampuan.
b. Edukasi kebersihan diri sesuai keyakinan.
c. Kolaborasi dengan keluarga dan perawat home care.
4. Kecemasan:
a. Terapi relaksasi.
b. Dukungan psikososial.
c. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (psikolog, konselor).
Dalam memberikan asuhan keperawatan kepada Ibu Siti, perawat harus mempertimbangkan aspek holistik, memberikan perawatan yang berpusat pada pasien, dan melibatkan keluarga sebagai bagian integral dari proses pemulihan. Pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal bagi Ibu Siti. -
Article No. 19095 | 30 Jun 2025
Klinis : pasien post stroke sudah 2 tahun
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci terkait kondisi pasien post stroke yang sudah 2 tahun, sesuai dengan format yang Anda berikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
Diagnosa keperawatan yang paling sesuai untuk kondisi pasien post stroke yang sudah 2 tahun adalah "Mobilitas Fisik Terganggu". Diagnosa ini mencerminkan adanya keterbatasan kemampuan pasien dalam melakukan pergerakan tubuh secara mandiri akibat dampak jangka panjang dari stroke yang dialami.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Mobilitas Fisik: Pasien mampu melakukan pergerakan tubuh secara mandiri dengan bantuan minimal.
2. Kemampuan Perawatan Diri: Pasien mampu melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri dengan bantuan minimal.
3. Integritas Kulit: Tidak terjadi kerusakan kulit akibat imobilitas.
4. Fungsi Neuromuskular: Terjadi peningkatan kekuatan dan koordinasi otot-otot tubuh.
5. Kualitas Hidup: Pasien dapat meningkatkan kualitas hidupnya sesuai dengan kondisi kesehatan yang dialami.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Mobilitas
- Lakukan asesmen mobilitas pasien
- Tingkatkan aktivitas fisik secara bertahap sesuai kemampuan pasien
- Latih teknik pergerakan dan perpindahan yang aman
- Berikan alat bantu mobilitas yang sesuai
2. Perawatan Diri
- Lakukan asesmen kemampuan perawatan diri pasien
- Berikan bantuan dan pelatihan untuk aktivitas perawatan diri
- Modifikasi lingkungan untuk memudahkan aktivitas perawatan diri
- Kolaborasi dengan terapis okupasi untuk program pelatihan perawatan diri
3. Pencegahan Kerusakan Kulit
- Lakukan asesmen risiko kerusakan kulit
- Terapkan teknik posisi tubuh dan pergeseran berat badan yang tepat
- Berikan perawatan kulit secara rutin
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemenuhan nutrisi
4. Terapi Neuromuskular
- Lakukan asesmen fungsi neuromuskular
- Berikan program latihan fisik dan terapi okupasi yang terstruktur
- Pantau perkembangan kekuatan dan koordinasi otot
- Kolaborasi dengan fisioterapis untuk program rehabilitasi
5. Peningkatan Kualitas Hidup
- Lakukan asesmen kualitas hidup pasien
- Berikan dukungan psikologis dan edukasi terkait kondisi kesehatan
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk intervensi holistik
- Libatkan keluarga dalam proses peningkatan kualitas hidup pasien
Penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan kolaboratif diharapkan dapat membantu pasien post stroke yang sudah 2 tahun untuk mencapai luaran yang diharapkan dan meningkatkan kualitas hidupnya. -
Article No. 19096 | 30 Jun 2025
Klinis : pasien mengeluh sakit kepala
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah tersebut.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00132
Definisi: Keadaan yang tidak menyenangkan yang dirasakan individu akibat adanya stimulasi sensorik atau potensi kerusakan jaringan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00406
Definisi: Derajat kenyamanan fisik yang dirasakan individu.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00132
Definisi: Serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan aktual atau potensial pada suatu bagian tubuh.
Penjelasan singkat:
Pasien mengeluh sakit kepala, yang merupakan gejala dari Nyeri Akut. Perawat harus mengkaji faktor-faktor yang menyebabkan nyeri kepala, menilai intensitas dan karakteristik nyeri, serta memberikan intervensi yang tepat untuk mengurangi nyeri, seperti pemberian analgesik, kompres hangat/dingin, relaksasi, dan edukasi. -
Article No. 19097 | 30 Jun 2025
Klinis : pasien usia 56 tahun dengan keluhan batuk berdahak kurang lebih 2 bulan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, yaitu pasien usia 56 tahun dengan keluhan batuk berdahak selama kurang lebih 2 bulan, berikut adalah diagnosa keperawatan, kode, dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif (00031)
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Bersihan Jalan Napas (0410)
Definisi: Terbebas dari obstruksi sekresi pada saluran napas.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Jalan Napas (6550)
Definisi: Memfasilitasi masuknya dan keluarnya udara melalui saluran napas, termasuk penggunaan teknik untuk mempertahankan atau memperbaiki ventilasi.
Penjelasan Singkat:
Pasien dengan keluhan batuk berdahak selama kurang lebih 2 bulan menunjukkan adanya gangguan pada bersihan jalan napas. Hal ini dapat disebabkan oleh akumulasi sekret di saluran napas yang tidak dapat dikeluarkan secara efektif. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif" dengan kode 00031. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah "Manajemen Jalan Napas" dengan kode 6550, yang bertujuan untuk memfasilitasi masuknya dan keluarnya udara melalui saluran napas, termasuk penggunaan teknik untuk mempertahankan atau memperbaiki ventilasi. -
Article No. 19098 | 30 Jun 2025
Klinis : nyeri kepala akibat hipertensi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 dan ICD-9-CM untuk kondisi nyeri kepala akibat hipertensi dengan format yang Anda minta.
1. Kode ICD-10:
- Kode: G44.2
- Deskripsi: Nyeri kepala akibat hipertensi
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode prosedur spesifik untuk nyeri kepala akibat hipertensi pada ICD-9-CM.
Penjelasan:
Pada kasus nyeri kepala akibat hipertensi, kode ICD-10 yang sesuai adalah G44.2. Kode ini mencakup kondisi nyeri kepala yang disebabkan oleh peningkatan tekanan darah atau hipertensi. Pasien dengan hipertensi dapat mengalami nyeri kepala sebagai salah satu gejala dari kondisi tersebut.
Pada ICD-9-CM, tidak ada kode prosedur spesifik yang terkait dengan nyeri kepala akibat hipertensi. Penanganan pasien dengan kondisi ini biasanya melibatkan manajemen hipertensi, seperti pemberian obat antihipertensi, pengaturan gaya hidup, dan pemantauan tekanan darah. Tindakan medis yang mungkin dilakukan dapat mencakup pemeriksaan fisik, tes diagnostik, dan konsultasi dengan spesialis jika diperlukan. -
Article No. 19099 | 30 Jun 2025
Klinis : nyeri kepala vaskuler
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Selamat siang, dokter/perekam medik. Untuk kondisi nyeri kepala vaskuler, berikut adalah kode ICD-10 dan kode ICD-9-CM procedure/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: G43.1
- Deskripsi: Migrain dengan aura (migrain klasik)
Penjelasan:
- Kode G43.1 dalam ICD-10 adalah untuk diagnosis "Migrain dengan aura (migrain klasik)". Migrain dengan aura adalah jenis migrain yang disertai dengan gejala neurologis seperti penglihatan buram, gangguan visual, dan kesemutan sebelum timbulnya nyeri kepala.
- Nyeri kepala vaskuler merupakan salah satu tipe nyeri kepala migrain, di mana terdapat perubahan aliran darah di dalam otak yang menyebabkan rasa nyeri.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 89.14
- Deskripsi: Tomografi komputer (CT scan) kepala
Penjelasan:
- Kode 89.14 dalam ICD-9-CM adalah untuk prosedur "Tomografi komputer (CT scan) kepala". Pemeriksaan CT scan kepala dapat dilakukan untuk mengevaluasi penyebab nyeri kepala vaskuler atau migrain, seperti memeriksa adanya perubahan aliran darah di dalam otak.
- Selain CT scan, pemeriksaan diagnostik lain yang mungkin dilakukan adalah magnetic resonance imaging (MRI) kepala, untuk melihat struktur otak secara lebih detail.
Semoga informasi ini bermanfaat. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 19100 | 30 Jun 2025
Klinis : ruam dan gatal
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi ruam dan gatal, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan:
Intoleransi aktivitas (kode 00040)
Definisi SDKI:
Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin yang diinginkan, yang disebabkan oleh perasaan tidak nyaman fisik atau psikologis.
Definisi SLKI:
Kemampuan individu untuk melakukan aktivitas rutin sehari-hari dengan aman dan tanpa rasa tidak nyaman.
Definisi SIKI:
Intervensi keperawatan untuk memfasilitasi toleransi individu terhadap aktivitas fisik dan psikologis.
Penjelasan:
Kondisi ruam dan gatal dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari pasien. Diagnosa keperawatan "Intoleransi aktivitas" menggambarkan ketidakmampuan pasien untuk melakukan aktivitas rutin akibat dari rasa tidak nyaman yang dialami. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah memfasilitasi toleransi pasien terhadap aktivitas, baik fisik maupun psikologis, sehingga pasien dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari dengan aman dan tanpa rasa tidak nyaman. -
Article No. 19101 | 30 Jun 2025
Klinis : bapak majeri usia 67 mengeluh sakit kepala, pusing dan terkadang nyeri dada. pasien riwayat hipertensi tensi darah 192/90 nadi 54 resiko yang dapat terjadi
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Dengan mempertimbangkan kondisi yang dialami oleh Bapak majeri usia 67 tahun dengan keluhan sakit kepala, pusing, dan nyeri dada, serta riwayat hipertensi dengan tekanan darah 192/90 mmHg dan nadi 54 bpm, maka dapat diidentifikasikan beberapa kemungkinan diagnosis dan prosedur medis sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: I10
- Deskripsi: Hipertensi esensial (primer)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.01
- Deskripsi: Pemantauan elektrokardiografi [EKG]
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 I10 (Hipertensi esensial/primer) ditentukan berdasarkan gejala yang dilaporkan, yaitu nyeri dada, serta riwayat hipertensi dengan tekanan darah yang sangat tinggi (192/90 mmHg). Hipertensi esensial adalah kondisi peningkatan tekanan darah tanpa penyebab yang jelas.
2. Kode ICD-9-CM Procedure 93.01 (Pemantauan elektrokardiografi [EKG]) dapat dipertimbangkan sebagai tindakan diagnostik untuk mengevaluasi kondisi kardiovaskular pasien, mengingat adanya keluhan nyeri dada. EKG dapat membantu mengidentifikasi adanya gangguan irama jantung atau kelainan lainnya yang dapat menyebabkan gejala-gejala yang dilaporkan.
Risiko yang dapat terjadi pada pasien dengan kondisi ini antara lain:
- Komplikasi kardiovaskular, seperti serangan jantung, stroke, atau gagal jantung, jika hipertensi tidak terkontrol dengan baik.
- Kerusakan organ target, seperti kerusakan ginjal, retinopati, atau neuropati, akibat hipertensi yang berkepanjangan.
- Risiko terjadi aritmia jantung, yang dapat meningkatkan risiko komplikasi kardiovaskular.
Oleh karena itu, pemantauan ketat terhadap tekanan darah, pengobatan hipertensi yang adekuat, serta evaluasi kondisi kardiovaskular melalui pemeriksaan EKG menjadi penting untuk dilakukan guna mencegah komplikasi yang dapat timbul. -
Article No. 19102 | 30 Jun 2025
Klinis : bapak majeri usia 67 mengeluh sakit kepala, pusing dan terkadang nyeri dada. pasien riwayat hipertensi tensi darah 192/90 nadi 54 resiko yang dapat terjadi
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan yang sesuai dengan kondisi yang Anda sampaikan, beserta penjelasan singkat mengenai SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiak (00201)
Definisi: Penurunan aliran darah ke jantung, yang dapat menimbulkan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard.
2. Pola Napas Tidak Efektif (00032)
Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi yang adekuat.
3. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah seperti kerusakan.
Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk mengidentifikasi masalah kesehatan atau respons individu, keluarga, dan masyarakat terhadap masalah kesehatan.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI adalah standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk mengukur hasil asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI adalah standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk menentukan tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan atau respons individu, keluarga, dan masyarakat terhadap masalah kesehatan.
Kode dan definisi untuk masing-masing diagnosa keperawatan yang ditetapkan:
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Kardiak (00201)
Definisi: Penurunan aliran darah ke jantung, yang dapat menimbulkan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen miokard.
2. Pola Napas Tidak Efektif (00032)
Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi yang adekuat.
3. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial, atau dijelaskan dalam istilah seperti kerusakan.