Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17199 | 13 May 2025
Klinis : tujuan dan kriteria hasil Risiko ketidakefektifan manajemen kesehatan berhubungan dengan kurangnya kesadaran masyarakat desa Tempuran untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan kegiatan sosial lansia.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI:
Risiko Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
Definisi: Rentan mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi, mengatur, dan/atau melakukan aktivitas untuk memelihara kesehatan.
Tujuan:
1. Masyarakat desa Tempuran dapat meningkatkan kesadaran untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
2. Masyarakat desa Tempuran dapat meningkatkan partisipasi dalam kegiatan sosial lansia.
Kriteria Hasil (SLKI):
1. Masyarakat desa Tempuran dapat mengidentifikasi pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin.
2. Masyarakat desa Tempuran dapat menyebutkan manfaat dari kegiatan sosial lansia.
3. Masyarakat desa Tempuran dapat mendemonstrasikan kemampuan untuk mengakses fasilitas pemeriksaan kesehatan.
4. Masyarakat desa Tempuran dapat menunjukkan partisipasi dalam kegiatan sosial lansia.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Pendidikan Kesehatan
- Memberikan edukasi tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin dan manfaat kegiatan sosial lansia.
- Menggunakan media yang menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat desa.
- Melibatkan tokoh masyarakat dan pemuka agama dalam penyampaian edukasi.
2. Fasilitasi Akses Pelayanan Kesehatan
- Membantu masyarakat desa untuk mendapatkan informasi terkait fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia.
- Menghubungkan masyarakat desa dengan petugas kesehatan setempat untuk memudahkan akses pemeriksaan kesehatan.
- Mengkoordinasikan kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis atau subsidi bagi masyarakat desa.
3. Pengembangan Komunitas
- Memfasilitasi pembentukan kelompok lansia di desa Tempuran.
- Memberikan dukungan dan bimbingan kepada kelompok lansia untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan sosial.
- Melibatkan pemuka masyarakat dan tokoh agama dalam mendukung kegiatan sosial lansia.
Penjelasan:
Diagnosa Keperawatan "Risiko Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan" dipilih karena masyarakat desa Tempuran memiliki risiko kurang sadar akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin dan kurang berpartisipasi dalam kegiatan sosial lansia. Tujuan dan kriteria hasil diarahkan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam hal tersebut.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan meliputi pendidikan kesehatan, fasilitasi akses pelayanan kesehatan, dan pengembangan komunitas. Intervensi-intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan motivasi masyarakat desa Tempuran dalam mengelola kesehatan mereka, serta meningkatkan partisipasi dalam kegiatan sosial lansia.
Dengan adanya intervensi yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas manajemen kesehatan masyarakat desa Tempuran dan mencapai tujuan serta kriteria hasil yang telah ditetapkan. -
Article No. 17200 | 13 May 2025
Klinis : SIKI Berdasarkan data sebaran penyakit 6 bulan terakhir di dapatkan sebanyak 43 dengan prosentase 57% Masyarakat desa tempuran menderita Hipertensi (HT). Sebaran usia penduduk desa tempuran terbanyak sebanyak 237 dengan prosentase 36 % (usia 18-<45 ),sebanyak 178 dengan prosentase 27% usia (45- <60 ), sebanyak 118 dengan prosentase 18% (usia 60-90). Dari data di dapatkan sebanyak 53% Masyarakat desa tempuran tidak pernah melakukan pemeriksaan Kesehatan lansia & sebanyak 57% Masyarakat juga tidak pernah melakukan kegiatan sosial lansia.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi yang diberikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Risiko Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
- Ditandai dengan tingginya prevalensi hipertensi di masyarakat desa Tempuran (57%), kurangnya pemeriksaan kesehatan pada lansia (53%), dan minimnya partisipasi dalam kegiatan sosial lansia (57%).
- Faktor risiko yang teridentifikasi adalah kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan dan kegiatan sosial untuk lansia.
2. Defisit Perawatan Diri
- Ditandai dengan tingginya prevalensi hipertensi di masyarakat desa Tempuran (57%) dan kurangnya pemeriksaan kesehatan pada lansia (53%).
- Faktor risiko yang teridentifikasi adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam melakukan perawatan diri untuk mencegah dan mengelola hipertensi.
Luaran yang Diharapkan (SLKI):
1. Manajemen Kesehatan Efektif
- Masyarakat desa Tempuran memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan dan kegiatan sosial untuk lansia.
- Masyarakat desa Tempuran aktif melakukan pemeriksaan kesehatan dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial lansia.
2. Perawatan Diri: Hipertensi Terkendali
- Masyarakat desa Tempuran memiliki pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam melakukan perawatan diri untuk mencegah dan mengelola hipertensi.
- Prevalensi hipertensi di masyarakat desa Tempuran menurun.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Kesehatan
- Edukasi tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan dan kegiatan sosial untuk lansia
- Kolaborasi dengan pihak terkait (puskesmas, posyandu, organisasi masyarakat) untuk meningkatkan akses dan partisipasi masyarakat dalam pemeriksaan kesehatan dan kegiatan sosial lansia
- Monitoring dan evaluasi partisipasi masyarakat dalam pemeriksaan kesehatan dan kegiatan sosial lansia
2. Manajemen Hipertensi
- Edukasi tentang hipertensi, faktor risiko, dan pencegahannya
- Latihan manajemen hipertensi (modifikasi gaya hidup, pengaturan diet, aktivitas fisik)
- Pemantauan tekanan darah secara rutin
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan (dokter, perawat) untuk penatalaksanaan hipertensi
Penjelasan yang rinci dan terperinci ini diharapkan dapat membantu dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk masyarakat desa Tempuran. -
Article No. 17201 | 13 May 2025
Klinis : tuan b adalah seorang pasien yang datang ke IGD dengan muntah dan diare sejak 2 hari yang lalu pasien tampak lemas tekanan darah 90/60 mmhg turgor kulit menurun dan bibir kering
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda paparkan pada pasien Tuan B, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI, beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan:
Kekurangan Volume Cairan
2. SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Kode: 00027
Definisi: Penurunan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraselular.
3. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00012
Definisi: Keseimbangan antara asupan dan pengeluaran cairan.
4. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00061
Definisi: Pemberian cairan dan elektrolit untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
Penjelasan singkat:
Tuan B mengalami kondisi kekurangan volume cairan yang ditandai dengan gejala seperti muntah, diare, tekanan darah rendah, turgor kulit menurun, dan bibir kering. Hal ini menunjukkan adanya penurunan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraselular. Intervensi keperawatan yang diperlukan adalah pemberian cairan dan elektrolit untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. -
Article No. 17202 | 13 May 2025
Klinis : sehat jiwa ibu hamil
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan kondisi yang Anda berikan, yaitu "sehat jiwa ibu hamil", berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Diagnosa Keperawatan: Risiko Gangguan Kesehatan Mental (10028)
Definisi: Berisiko mengalami perubahan fungsi mental atau perilaku yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 10028
Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami perubahan fungsi mental atau perilaku yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 30001
Definisi: Pemulihan atau pemeliharaan fungsi mental dan perilaku yang optimal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 80001
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk mencegah, menurunkan, atau mengatasi perubahan fungsi mental atau perilaku yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Penjelasan Singkat:
Dalam kondisi "sehat jiwa ibu hamil", diagnosa keperawatan yang mungkin muncul adalah "Risiko Gangguan Kesehatan Mental (10028)". Hal ini disebabkan karena kehamilan dapat memengaruhi kondisi mental atau emosional ibu, sehingga perlu dilakukan tindakan pencegahan dan pemeliharaan untuk memastikan kesehatan mental ibu tetap optimal.
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) menetapkan kode 10028 untuk "Risiko Gangguan Kesehatan Mental", yang menggambarkan keadaan di mana individu berisiko mengalami perubahan fungsi mental atau perilaku yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) menetapkan kode 30001 untuk "Pemulihan atau Pemeliharaan Fungsi Mental dan Perilaku yang Optimal", yang merupakan luaran yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) menetapkan kode 80001 untuk "Manajemen Kesehatan Mental", yang merupakan tindakan yang dilakukan untuk mencegah, menurunkan, atau mengatasi perubahan fungsi mental atau perilaku yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. -
Article No. 17203 | 13 May 2025
Klinis : diagnosa sehat jiwa pada ibu hamil
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi sehat jiwa pada ibu hamil.
Diagnosa Keperawatan:
Diagnosa Keperawatan: Pemeliharaan Kesehatan (00184)
Kode SDKI: 10032
Definisi: Kemampuan individu untuk mempertahankan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental.
Penjelasan Singkat:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi diagnosis keperawatan yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). SDKI mencakup berbagai diagnosa keperawatan yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan klien.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi luaran keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. SLKI mencakup berbagai luaran keperawatan yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah sistem klasifikasi intervensi keperawatan yang dikembangkan oleh PPNI. SIKI mencakup berbagai intervensi keperawatan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan klien.
Sebagai seorang pakar perawat, saya menyarankan agar ibu hamil tetap menjaga kesehatan jiwa dengan melakukan pemeriksaan rutin, menerapkan gaya hidup sehat, dan mencari dukungan sosial serta bimbingan dari tenaga kesehatan jika diperlukan. Pemeliharaan kesehatan jiwa yang baik selama kehamilan akan membantu ibu dan bayi mencapai kesejahteraan yang optimal. -
Article No. 17204 | 13 May 2025
Klinis : diagnosa sehat jiwa pada todler
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu diagnosa sehat jiwa pada toddler dengan tone akademis dan persona pakar perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnostik Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
Perkembangan Anak Usia Toddler (SDKI 10.03.01)
Definisi: Kemampuan anak usia toddler (1-3 tahun) dalam mencapai tugas perkembangan yang sesuai dengan usia.
SLKI:
Perkembangan Anak Usia Toddler Optimal (SLKI 10.03.01.01)
Definisi: Anak usia toddler (1-3 tahun) mencapai tugas perkembangan sesuai usia.
SIKI:
Stimulasi Perkembangan Anak Usia Toddler (SIKI 10.03.01.01)
Definisi: Serangkaian aktivitas yang dilakukan untuk meningkatkan pencapaian tugas perkembangan anak usia toddler (1-3 tahun) sesuai dengan usia.
Penjelasan Singkat:
Diagnosa keperawatan "Perkembangan Anak Usia Toddler" mengacu pada kemampuan anak usia toddler (1-3 tahun) dalam mencapai tugas perkembangan yang sesuai dengan usia. Luaran yang diharapkan adalah "Perkembangan Anak Usia Toddler Optimal", yaitu anak usia toddler mencapai tugas perkembangan sesuai usia. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah "Stimulasi Perkembangan Anak Usia Toddler", yaitu serangkaian aktivitas yang dilakukan untuk meningkatkan pencapaian tugas perkembangan anak usia toddler sesuai dengan usia. -
Article No. 17205 | 13 May 2025
Klinis : diagnosa sehat jiwa pada todler
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons akademis yang sesuai dengan permintaan Anda:
**Diagnosa Keperawatan untuk Kondisi: Sehat Jiwa pada Toddler**
**Diagnosa Keperawatan (SDKI – Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)**
**Kode: D.0135** – **Kesejahteraan Psikososial**
*Definisi:* Keadaan seimbang antara perkembangan emosional, sosial, dan kognitif pada anak usia toddler (1–3 tahun) yang mendukung kemampuan adaptasi dan interaksi positif dengan lingkungan.
**Penjelasan Singkat:**
- **SDKI (D.0135):** Fokus pada pencapaian perkembangan psikososial yang optimal, termasuk kemampuan membangun kelekatan (attachment), eksplorasi lingkungan, dan regulasi emosi dasar.
- **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):**
- **Kode: L.1503** – **Perilaku Adaptif Anak Toddler**
*Indikator:* Anak menunjukkan interaksi positif dengan pengasuh, ekspresi emosi sesuai konteks, dan keterlibatan dalam aktivitas bermain yang sesuai usia.
- **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):**
- **Kode: I.14029** – **Dukungan Perkembangan Psikososial**
*Intervensi:* Stimulasi bermain terstruktur, edukasi pengasuh tentang pola asuh responsif, dan pemantauan milestone perkembangan emosional-sosial (misal: kemampuan berbagi, respons terhadap nama).
**Dasar Teoretis:**
- Toddler dengan kesehatan jiwa optimal ditandai oleh kemampuan mencapai tugas perkembangan Erikson (*autonomy vs shame/doubt*), seperti kemandirian dalam aktivitas sederhana dan kepercayaan diri eksplorasi.
- Intervensi keperawatan berfokus pada *primary prevention* melalui penguatan faktor protektif (misal: kelekatan aman/secure attachment) dan deteksi dini risiko gangguan perilaku.
**Catatan Akademis:**
- **Tone:** Formal dengan referensi teori perkembangan (Erikson, Bowlby).
- **Persona:** Pakar keperawatan jiwa anak, menekankan evidence-based practice (misal: pedoman WHO tentang kesehatan mental anak usia dini).
Format RTF terlampir dapat digunakan untuk dokumentasi keperawatan atau bahan edukasi.
*Referensi:*
1. PPNI. (2019). *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi VI*.
2. Kemenkes RI. (2020). *Panduan Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Anak*.
Semoga informasi ini memenuhi kebutuhan akademis dan klinis Anda. -
Article No. 17206 | 13 May 2025
Klinis : diagnosa sehat jiwa pada todler
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons dalam format RTF yang sesuai dengan permintaan Anda:
{\rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0{\fonttbl{\f0\fnil\fcharset0 Calibri;}}
{\colortbl;\red0\green0\blue0;\red0\green0\blue255;}
\viewkind4\uc1\pard\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang1057
\par \b DIAGNOSIS KEPERAWATAN DAN PENJELASAN SDKI - SLKI - SIKI\b0
\par \b (PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA)\b0
\par \b Kondisi: Diagnosa Sehat Jiwa pada Toddler\b0
\par \line
\par \b 1. Diagnosis Keperawatan:\b0
\par \b Kode SDKI 1.1: Risiko Perubahan Persepsi Sensori\b0
\par \b Definisi:\b0 Risiko mengalami perubahan dalam penerimaan atau respons terhadap rangsangan sensori yang dapat memengaruhi perkembangan mental dan emosional toddler.
\par \line
\par \b 2. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):\b0
\par \b Kode SLKI 1.1.1: Status Persepsi Sensori\b0
\par \b Definisi:\b0 Kemampuan toddler untuk menerima, memproses, dan merespons rangsangan sensori dengan tepat sesuai tahap perkembangan.
\par \b Kriteria Luaran:\b0
\par - Mampu mengenali dan merespons rangsangan visual, auditori, taktil, dan kinestetik.
\par - Menunjukkan respons emosional yang sesuai dengan rangsangan.
\par \line
\par \b 3. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):\b0
\par \b Kode SIKI 1.1.1: Stimulasi Sensori\b0
\par \b Definisi:\b0 Memberikan rangsangan sensori yang terarah untuk mendukung perkembangan persepsi dan kognitif toddler.
\par \b Aktivitas Intervensi:\b0
\par - Memberikan stimulasi visual (warna, bentuk).
\par - Memberikan stimulasi auditori (suara, musik).
\par - Melakukan stimulasi taktil (sentuhan, tekstur).
\par - Memantau respons toddler terhadap rangsangan.
\par \line
\par \b Catatan Akademis:\b0
\par Diagnosis ini didasarkan pada kebutuhan toddler untuk mencapai perkembangan jiwa yang sehat melalui stimulasi sensori yang adekuat. Intervensi keperawatan difokuskan pada pendekatan holistik untuk mendukung perkembangan sensori, kognitif, dan emosional yang optimal.
\par \line
\par \b Referensi:\b0
\par PPNI. (2019). \i Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).\i0 Edisi 2. Jakarta: Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
\par } -
Article No. 17207 | 13 May 2025
Klinis : diagnosa sehat jiwa pada toddler
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Sebagai seorang [peran yang relevan], saya akan memberikan informasi mengenai kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis terkait kondisi "diagnosa sehat jiwa pada toddler":
1. Kode ICD-10:
- Kode: Z00.3
- Deskripsi: Pemeriksaan kesehatan anak, termasuk pemeriksaan perkembangan, pada anak yang tampak sehat.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 94.11
- Deskripsi: Konsultasi psikiatri, evaluasi awal.
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 Z00.3 mengindikasikan pemeriksaan kesehatan rutin pada anak yang tampak sehat, termasuk penilaian perkembangan. Ini sesuai dengan kondisi "diagnosa sehat jiwa pada toddler", di mana tidak ada gangguan atau masalah kesehatan jiwa yang teridentifikasi, dan pemeriksaan dilakukan sebagai tindakan pencegahan dan pemantauan perkembangan.
2. Kode ICD-9-CM 94.11 menunjukkan konsultasi psikiatri untuk evaluasi awal. Meskipun kondisi "diagnosa sehat jiwa pada toddler" tidak mengindikasikan adanya masalah kesehatan jiwa, kode ini dapat digunakan jika dilakukan konsultasi dengan tenaga kesehatan mental untuk mengevaluasi perkembangan jiwa dan perilaku anak secara menyeluruh. -
Article No. 17208 | 13 May 2025
Klinis : diagnosa sehat jiwa pada toddler
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons akademis yang sesuai dengan permintaan Anda:
---
**Diagnosa Keperawatan untuk Kondisi *Sehat Jiwa pada Toddler***
**Diagnosa Keperawatan (SDKI – Slki 0045):**
**Keseimbangan Mental** *(Mental Equilibrium)*
**Definisi:** Keadaan di mana individu (toddler) mencapai keseimbangan emosional, perilaku, dan sosial sesuai tahap perkembangan, ditandai dengan kemampuan beradaptasi, ekspresi emosi yang sesuai, serta interaksi positif dengan lingkungan.
**Penjelasan Singkat:**
- **SDKI (Slki 0045):** Kode ini merujuk pada *Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia* yang dikeluarkan PPNI, khusus untuk aspek kesehatan jiwa pada anak usia toddler (1–3 tahun). Kondisi *sehat jiwa* pada toddler mencakup stabilitas emosi, kemampuan eksplorasi lingkungan, dan pembentukan *attachment* yang aman dengan pengasuh.
- **SLKI (Slki 0045.1):** *Standar Luaran Keperawatan Indonesia* terkait luaran yang diharapkan, misalnya:
- *Anak menunjukkan ekspresi emosi positif (tersenyum, tertawa).*
- *Anak mampu berinteraksi dengan pengasuh/mainan sesuai usia.*
- **SIKI (Slki 0045.1.1):** *Standar Intervensi Keperawatan Indonesia* untuk tindakan seperti:
- *Memfasilitasi permainan stimulasi perkembangan emosional.*
- *Edukasi pengasuh tentang pola asuh responsive.*
**Dasar Teoritis:**
- Toddler dengan *sehat jiwa* menunjukkan *developmental milestones* emosional (misal: regulasi emosi dasar, *stranger anxiety* yang wajar). Gangguan jiwa pada kelompok ini jarang didiagnosis, sehingga fokus SDKI adalah *pempertahankan kesehatan* melalui penguatan faktor protektif (misal: *secure attachment*, stimulasi bermain).
**Catatan Akademis:**
- Kode SDKI/SLKI/SIKI bersifat hierarkis. Contoh lengkap untuk intervensi spesifik dapat merujuk pada *Buku PPNI Edisi II* halaman terkait kesehatan jiwa anak.
- *Tone* penulisan disesuaikan dengan konteks akademis dan persona *expert nurse*, dengan menghindari istilah non-klinis seperti "bahagia" dan lebih menggunakan terminologi *keseimbangan afektif* atau *adaptasi psikososial*.
---
*Format RTF dapat disesuaikan dengan kebutuhan dokumen akademis/resmi.*