Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17179 | 13 May 2025
Klinis : Pasien mengeluh sulit tidur. Pasien mengatakan sebelumnya memang sering mengalami sulit tidur, namun saat ini disertai pusing dan sakit badan . Diketahui pasien memiliki kebiasaan minum obat tidur sudah 6 bulan, dan sekarang walaupun meminum obat tidur, pasien mengeluh sudah 3 hari tidak bisa tidur dan sering gelisah. Aktifitas pasien bekerja di perusahaan swasta, dan sering bekerja lembur. Pada saat dikaji aspek spiritualnya, klien mengatakan tidak memahami mengapa sering mengalami sulit tidur, sakit yang dirasakan paling mengganggu adalah rasa pusing dan suka tiba-tiba merasa gelisah. Pasien ingin bisa cepat tidur. Sebelumnya pasien menyatakan sering begadang dan minum alcohol untuk sekedar menghangatkan badan dan juga minum, minuman energi sampai lebih dari 5 botol sehari agar tetap terjaga sebagai tuntutan bekerja, namun lama kelamaan pasien jadi sulit tidur dan ketagihan minum obat penenang agar bisa tidur. Pasien mengatakan bahwa sakit yang di deritanya adalah sebagai bentuk hukuman dari Tuhannya karena ia sering mabuk dan begadang. Pasien mengatakan belum bisa menerima kondisi dirinya , harus dirawat di rumah sakit karena tuntutan pekerjaannya akan semakin menumpuk, pasien ingin sembuh dan segera bekerja kembali, juga meninggalkan kebiasaan tergantung minum obat tidur. Sampai saat ini pasien belum bisa memaknai hidup, belum bisa menjabarkan makna hidup saya itu apa. Pasien mengatakan sudah sejak lama meninggalkan kewajiban sholat maupun membaca al-qur’an karena tidak tersedia mushola di tempatnya bekerja. Pasien menyatakan tidak tahu tata cara sholat ketika sakit, namun juga belum bersedia untuk dibimbing perawat maupun rohaniawan.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI - SLKI - SIKI**
**Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Pola Tidur (00095)** terkait ketergantungan obat tidur dan kebiasaan begadang, dimanifestasikan oleh sulit tidur selama 3 hari, gelisah, pusing, dan nyeri badan.
**Penjelasan Singkat:**
1. **SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) – Kode 00095: Gangguan Pola Tidur**
- **Definisi:** Perubahan kuantitas atau kualitas tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan atau mengganggu fungsi kehidupan sehari-hari.
- **Faktor yang Mempengaruhi:**
- Ketergantungan obat tidur (6 bulan).
- Konsumsi alkohol dan minuman energi berlebihan.
- Stres kerja (lembur, tuntutan pekerjaan).
- Gangguan spiritual (perasaan bersalah, hukuman dari Tuhan).
2. **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) – Kode 1402: Kualitas Tidur**
- **Kriteria Luaran:**
- Pasien mampu tidur 6–8 jam per malam tanpa obat tidur.
- Mengurangi gejala pusing dan gelisah.
- Menunjukkan pemahaman tentang pola tidur sehat.
- **Indikator:**
- Durasi tidur meningkat.
- Frekuensi terbangun malam hari menurun.
- Tingkat kelelahan berkurang.
3. **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) – Kode 6520: Manajemen Insomnia**
- **Intervensi Utama:**
- Edukasi tentang *sleep hygiene* (menghindari kafein, alkohol, dan screen time sebelum tidur).
- Terapi relaksasi (napas dalam, *progressive muscle relaxation*).
- Kolaborasi dengan dokter untuk tappering off obat tidur.
- **Intervensi Pendukung:**
- Konseling spiritual (jika pasien bersedia).
- Manajemen stres (time management, teknik *coping*).
**Catatan Tambahan:**
- **Aspek Spiritual:** Perlu pendekatan bertahap karena pasien belum terbuka terhadap bimbingan rohani. Fokus sementara pada penerimaan diri dan mengurangi perasaan bersalah.
- **Risiko Komplikasi:** Gangguan kecemasan atau depresi jika ketergantungan obat tidak ditangani.
**Referensi:**
PPNI. (2017). *Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)*. Edisi 2.
**Format RTF:**
(Teks di atas dapat disalin ke dokumen RTF dengan font Times New Roman 12, spasi 1.5, dan margin normal).
---
*Tone akademis, persona pakar keperawatan – disusun secara sistematis dan berbasis evidence.* -
Article No. 17180 | 13 May 2025
Klinis : Gg. Pemglihatan (DS) Klien mengatakan kesulitan dalam melihat baik jarak jauh maupun dekat. Klien juga menyatakan bahwa ia pernah menggunakan kacamata, tetapi saat ini tidak memiliki kacamata. (DO) - Lensa mata kiri tampak keruh - Visus: - Mata kanan: 3/60 - Mata kiri: 2/60 - Pemeriksaan palpebral: Tidak ada edema, konjungtiva merah muda, dan sclera tidak ikterik. - Reaksi pupil terhadap cahaya: positif (+/+).
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diberikan, dapat ditegakkan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
1. Gangguan Penglihatan (00062)
Definisi (SDKI): Perubahan dalam akuitas, lapangan pandang, akomodasi, atau fungsi lainnya yang berdampak pada kemampuan melihat.
Kode SDKI: 00062
Penjelasan singkat:
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang digunakan untuk menetapkan diagnosa keperawatan, yang dikembangkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang digunakan untuk menetapkan luaran atau hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Merupakan standar yang digunakan untuk menetapkan intervensi keperawatan yang dapat dilakukan.
Kode dan definisi yang ditetapkan oleh PPNI:
1. Gangguan Penglihatan (00062)
Definisi (SDKI): Perubahan dalam akuitas, lapangan pandang, akomodasi, atau fungsi lainnya yang berdampak pada kemampuan melihat. -
Article No. 17181 | 13 May 2025
Klinis : Gg. Pemglihatan (DS) Klien mengatakan kesulitan dalam melihat baik jarak jauh maupun dekat. Klien juga menyatakan bahwa ia pernah menggunakan kacamata, tetapi saat ini tidak memiliki kacamata. (DO) - Lensa mata kiri tampak keruh - Visus: - Mata kanan: 3/60 - Mata kiri: 2/60 - Pemeriksaan palpebral: Tidak ada edema, konjungtiva merah muda, dan sclera tidak ikterik. - Reaksi pupil terhadap cahaya: positif (+/+).
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi **Gangguan Penglihatan** berdasarkan data yang diberikan:
---
### **Diagnosa Keperawatan**
**Kode DX.0008** – **Gangguan Persepsi Sensori: Penglihatan**
**Definisi**: Perubahan dalam jumlah atau pola stimulasi yang diterima disertai dengan gangguan respons terhadap stimulasi tersebut, khususnya pada indera penglihatan.
**Faktor Penyebab (Etiologi)**:
- Perubahan struktur mata (lensa keruh pada mata kiri).
- Gangguan ketajaman penglihatan (visus mata kanan 3/60, mata kiri 2/60).
- Ketidaktersediaan alat bantu penglihatan (kacamata).
---
### **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
**Kode LO.0008** – **Peningkatan Persepsi Sensori: Penglihatan**
**Kriteria Luaran**:
1. Klien mampu mengenali objek dalam jarak pandang yang sesuai.
2. Klien melaporkan peningkatan ketajaman penglihatan dengan bantuan alat (jika diperlukan).
3. Klien mampu melakukan aktivitas sehari-hari dengan adaptasi lingkungan yang aman.
**Indikator**:
- Visus membaik atau stabil dengan intervensi.
- Klien menggunakan alat bantu penglihatan (kacamata/lensa korektif) jika diperlukan.
- Klien tidak mengalami cedera akibat gangguan penglihatan.
---
### **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
**Kode II.0008** – **Manajemen Gangguan Penglihatan**
**Intervensi Utama**:
1. **Pemeriksaan Ketajaman Penglihatan** (SIKI: II.0008.01)
- Monitor visus secara berkala.
- Kolaborasi dengan tenaga medis untuk pemeriksaan oftalmologi.
2. **Pemberian Alat Bantu Penglihatan** (SIKI: II.0008.02)
- Anjurkan klien menggunakan kacamata sesuai resep.
- Fasilitasi akses ke layanan optik jika diperlukan.
3. **Modifikasi Lingkungan untuk Keamanan** (SIKI: II.0008.03)
- Pastikan pencahayaan yang memadai di area aktivitas klien.
- Hindari perubahan tata letak furnitur yang mendadak.
4. **Edukasi Perawatan Mata** (SIKI: II.0008.04)
- Ajarkan cara membersihkan mata dengan benar.
- Anjurkan kontrol rutin ke dokter mata.
---
### **Catatan Tambahan**
- **Kode SDKI, SLKI, dan SIKI** mengacu pada buku standar PPNI edisi terbaru.
- **Kolaborasi dengan dokter** diperlukan untuk penanganan medis (misalnya: katarak jika lensa keruh terkonfirmasi).
- **Reevaluasi** ketajaman penglihatan dan adaptasi klien terhadap intervensi harus dilakukan secara berkala.
Semoga informasi ini membantu dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan. Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut, konsultasikan dengan panduan PPNI atau tim kesehatan terkait. -
Article No. 17182 | 13 May 2025
Klinis : Tuan A, seorang pasien lansia usia 69 tahun dirawat di bangsal penyakit dalam dengan keluhan penurunan berat badan 5 kg dalam 1 bulan terakhir. Pasien tampak lemah, nafsu makan menurun, dan hasil lab menunjukkan kadar albumin 2.8 g/dL.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan mempertimbangkan kondisi Tuan A yang merupakan seorang pasien lansia usia 69 tahun dengan keluhan penurunan berat badan 5 kg dalam 1 bulan terakhir, tampak lemah, nafsu makan menurun, dan hasil lab menunjukkan kadar albumin rendah, maka dapat ditetapkan beberapa diagnosa keperawatan sebagai berikut:
1. Diagnosa Keperawatan: Risiko malnutrisi
- Kode SDKI: 00198
- Definisi: Keadaan berisiko mengalami asupan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Kode SLKI: 22004
- Definisi: Kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sesuai dengan kebutuhan tubuh.
- Kode SIKI: C0210
- Definisi: Intervensi untuk mempertahankan asupan nutrisi yang adekuat pada individu yang berisiko atau mengalami malnutrisi.
2. Diagnosa Keperawatan: Kelemahan
- Kode SDKI: 00085
- Definisi: Penurunan kemampuan fisik untuk melakukan aktivitas secara mandiri.
- Kode SLKI: 00115
- Definisi: Kemampuan individu untuk melakukan aktivitas secara mandiri.
- Kode SIKI: M0310
- Definisi: Intervensi untuk mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan ketahanan fisik individu.
3. Diagnosa Keperawatan: Penurunan nafsu makan
- Kode SDKI: 00002
- Definisi: Berkurangnya minat untuk makan yang dapat mengakibatkan asupan nutrisi yang tidak adekuat.
- Kode SLKI: 22004
- Definisi: Kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sesuai dengan kebutuhan tubuh.
- Kode SIKI: N0220
- Definisi: Intervensi untuk meningkatkan nafsu makan individu.
Dengan mengidentifikasi diagnosa keperawatan yang sesuai, perawat dapat menyusun rencana asuhan keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi permasalahan kesehatan Tuan A, serta melakukan intervensi keperawatan yang tepat untuk meningkatkan status nutrisi, kekuatan, dan nafsu makan pasien. -
Article No. 17183 | 13 May 2025
Klinis : Tuan A, seorang pasien lansia usia 69 tahun dirawat di bangsal penyakit dalam dengan keluhan penurunan berat badan 5 kg dalam 1 bulan terakhir. Pasien tampak lemah, nafsu makan menurun, dan hasil lab menunjukkan kadar albumin 2.8 g/dL.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, Tuan A, seorang pasien lansia usia 69 tahun dengan penurunan berat badan 5 kg dalam 1 bulan terakhir, tampak lemah, nafsu makan menurun, dan hasil lab menunjukkan kadar albumin 2.8 g/dL. Berdasarkan kondisi tersebut, dapat ditetapkan beberapa diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI dengan kodenya, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
1. Diagnosa Keperawatan: Risiko Gizi Kurang
- SDKI: Kode 00002, Definisi: Keadaan yang berisiko mengalami asupan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Kode 00001, Definisi: Kemampuan individu untuk melakukan tindakan yang dapat mempertahankan atau meningkatkan status gizi yang optimal.
- SIKI: Kode 00001, Definisi: Serangkaian tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencegah, mengurangi, atau mengatasi risiko gizi kurang.
2. Diagnosa Keperawatan: Penurunan Berat Badan
- SDKI: Kode 00195, Definisi: Kehilangan berat badan yang tidak disengaja dan tidak diinginkan.
- SLKI: Kode 00002, Definisi: Kemampuan individu untuk melakukan tindakan yang dapat mempertahankan atau mencapai berat badan yang optimal.
- SIKI: Kode 00002, Definisi: Serangkaian tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencegah, mengurangi, atau mengatasi penurunan berat badan.
3. Diagnosa Keperawatan: Intake Nutrisi Kurang dari Kebutuhan
- SDKI: Kode 00002, Definisi: Asupan nutrisi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- SLKI: Kode 00003, Definisi: Kemampuan individu untuk melakukan tindakan yang dapat mempertahankan atau meningkatkan asupan nutrisi yang adekuat.
- SIKI: Kode 00003, Definisi: Serangkaian tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mencegah, mengurangi, atau mengatasi intake nutrisi yang kurang dari kebutuhan.
Dengan memahami diagnosa keperawatan, SDKI, SLKI, dan SIKI, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami oleh Tuan A. -
Article No. 17184 | 13 May 2025
Klinis : Tn. Leon, 22 tahun, dibawa ke IGD karena penurunan kesadaran setelah mengalami kecelakaan tunggal. Diketahui pasien mengendarai mobil tanpa seat belt lalu menabrak pohon, sempat pingsan lalu sadar. Hasil pengkajian: E2M3V2, nadi 121x/menit lemah, RR 32x/menit takipnea, hipersonor dan suara paru menghilang di lapang kiri, terdapat distensi vena jugularis, deviasi trakea ke kanan, TD 65/40 mmHg, SpO2 95%, Earle’s sign positif, Cardinal sign positif pada radius sinistra, akral pucat dan dingin, CRT > 2 detik. Hasil pemeriksaan diagnostik: tampak hyperexpansion hemithorax sinistra.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, mari kita bahas diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi Tn. Leon yang Anda paparkan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Penurunan Curah Jantung (SDKI: Cardiac Output Decreased - 00029)
Definisi: Penurunan volume darah yang dipompa oleh jantung per satuan waktu.
2. Ketidakefektifan Pola Napas (SDKI: Ineffective Breathing Pattern - 00032)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memberikan ventilasi adekuat.
3. Nyeri Akut (SDKI: Acute Pain - 00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
4. Risiko Cedera (SDKI: Risk for Injury - 00035)
Definisi: Peningkatan risiko cedera fisik akibat interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia) adalah standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang dapat ditangani oleh perawat.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia) adalah standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk mengidentifikasi hasil yang diharapkan dari intervensi keperawatan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) adalah standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk mengidentifikasi tindakan keperawatan yang dapat dilakukan untuk mencapai luaran yang diharapkan.
Kode dan definisi untuk masing-masing diagnosa:
1. Penurunan Curah Jantung (SDKI: Cardiac Output Decreased - 00029)
Definisi: Penurunan volume darah yang dipompa oleh jantung per satuan waktu.
2. Ketidakefektifan Pola Napas (SDKI: Ineffective Breathing Pattern - 00032)
Definisi: Ketidakmampuan untuk mempertahankan pola napas yang memberikan ventilasi adekuat.
3. Nyeri Akut (SDKI: Acute Pain - 00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
4. Risiko Cedera (SDKI: Risk for Injury - 00035)
Definisi: Peningkatan risiko cedera fisik akibat interaksi antara individu dengan lingkungannya. -
Article No. 17185 | 13 May 2025
Klinis : Tn F, 55 tahun adalah pasien dengan luka dekubitus grade 2 di sakrum akibat berbaring lama karena kanker yang dideritanya sejak 20 bulan terakhir. Luka tampak merah, basah, dan mengeluarkan sedikit eksudat.
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan informasi yang diberikan, diagnosis dan tindakan medis yang sesuai untuk kondisi Tn F adalah sebagai berikut:
1. Kode ICD-10:
- Kode: L89.13
- Deskripsi: Luka dekubitus stadium 2, sakrum
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 86.22
- Deskripsi: Debridemen luka, operatif
Penjelasan:
1. Kode ICD-10 L89.13 menggambarkan luka dekubitus stadium 2 yang terjadi di area sakrum. Luka dekubitus adalah luka yang terjadi akibat tekanan yang berkepanjangan pada kulit dan jaringan di bawahnya. Stadium 2 menunjukkan kerusakan pada lapisan epidermis dan dermis, dengan luka yang tampak merah, basah, dan mengeluarkan sedikit eksudat.
2. Kode ICD-9-CM 86.22 menggambarkan tindakan debridemen luka secara operatif. Debridemen adalah tindakan pembersihan dan penghilangan jaringan nekrotik atau mati pada luka untuk mempersiapkan penyembuhan yang optimal. Tindakan ini dapat dilakukan secara bedah untuk memastikan pembersihan luka yang menyeluruh.
Dalam penanganan luka dekubitus stadium 2pada pasien Tn F, tindakan debridemen luka secara operatif dapat dilakukan untuk membersihkan luka dan mempersiapkan penyembuhan. Selain itu, penting untuk memperhatikan faktor-faktor risiko yang menyebabkan terbentuknya luka dekubitus, seperti imobilisasi dan penyakit kanker yang diderita, serta memberikan perawatan luka yang tepat untuk mempercepat proses penyembuhan. -
Article No. 17186 | 13 May 2025
Klinis : Tn F, 55 tahun adalah pasien dengan luka dekubitus grade 2 di sakrum akibat berbaring lama karena kanker yang dideritanya sejak 20 bulan terakhir. Luka tampak merah, basah, dan mengeluarkan sedikit eksudat.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi Tn F yang mengalami luka dekubitus grade 2 di sakrum.
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Infeksi (00004)
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat mengancam kesehatan.
2. Kerusakan Integritas Kulit (00046)
Definisi: Perubahan struktur dan fungsi epidermis dan/atau dermis.
3. Gangguan Mobilitas Fisik (00085)
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disengaja dari satu tempat ke tempat lain.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Risiko Infeksi (R0106)
Definisi: Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen, yang dapat mengancam kesehatan.
2. Kerusakan Integritas Kulit (D0303)
Definisi: Perubahan struktur dan fungsi epidermis dan/atau dermis.
3. Gangguan Mobilitas Fisik (M0102)
Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disengaja dari satu tempat ke tempat lain.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kontrol Infeksi (L14001)
Definisi: Kemampuan untuk mencegah atau mengendalikan invasi dan multiplikasi organisme patogen.
2. Integritas Kulit (L03001)
Definisi: Kemampuan untuk mempertahankan struktur dan fungsi epidermis dan/atau dermis.
3. Mobilitas (L08001)
Definisi: Kemampuan untuk bergerak secara bebas dan terkoordinasi.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Pencegahan Infeksi (I14001)
Definisi: Tindakan untuk mencegah invasi dan multiplikasi organisme patogen.
2. Perawatan Luka (I03028)
Definisi: Tindakan untuk menjaga kondisi luka agar tetap bersih dan lembab.
3. Mobilisasi (I08001)
Definisi: Tindakan untuk memfasilitasi pergerakan dan aktivitas fisik.
Dengan demikian, diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Tn F dengan luka dekubitus grade 2 di sakrum telah disampaikan. -
Article No. 17187 | 13 May 2025
Klinis : Tn F, 55 tahun adalah pasien dengan luka dekubitus grade 2 di sakrum akibat berbaring lama karena kanker yang dideritanya sejak 20 bulan terakhir. Luka tampak merah, basah, dan mengeluarkan sedikit eksudat.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** yang relevan untuk kasus **Tn. F** sesuai dengan standar **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)**.
---
### **Diagnosa Keperawatan**
**Kode SDKI: 1.1.1**
**Kerusakan Integritas Jaringan** berhubungan dengan tekanan mekanik (dekubitus grade 2) dan imobilisasi sekunder akibat kanker.
**Penjelasan SDKI:**
Diagnosa ini dipilih karena pasien mengalami luka dekubitus grade 2 di sakrum dengan karakteristik **eritema, kerusakan lapisan dermis, dan eksudat serosa**, yang disebabkan oleh **imobilisasi berkepanjangan dan tekanan mekanik**. Kondisi ini diperburuk oleh status penyakit kronis (kanker) yang memengaruhi proses penyembuhan luka.
---
### **Standar Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Kode SLKI: 1.1.1.1**
**Penyembuhan Luka: Tahap Proliferasi**
- **Kriteria Evaluasi:**
- Penurunan ukuran luka.
- Berkurangnya eritema dan eksudat.
- Tidak ada tanda infeksi (kalor, dolor, rubor, tumor, functio laesa).
**Penjelasan SLKI:**
Luaran yang diharapkan adalah **perbaikan integritas kulit**, ditandai dengan berkurangnya inflamasi dan progres penyembuhan luka menuju fase proliferasi.
---
### **Standar Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Kode SIKI: 1.1.1.1.1**
**Perawatan Luka**
- **Tindakan:**
- Membersihkan luka dengan larutan **NaCl 0,9%** atau antiseptik sesuai indikasi.
- Menggunakan balutan **hidrogel/hidrofiber** untuk menjaga kelembaban luka.
- Reposisi **setiap 2 jam** (mengurangi tekanan di sakrum).
- Pemberian nutrisi tinggi protein & vitamin C untuk mendukung penyembuhan.
**Kode SIKI: 1.1.1.1.2**
**Manajemen Nyeri**
- **Tindakan:**
- Observasi skala nyeri (skala 0-10).
- Pemberian analgesik sesuai resep (jika diperlukan).
- Posisi nyaman dengan bantal penyangga.
**Penjelasan SIKI:**
Intervensi difokuskan pada **perawatan luka dekubitus**, **pencegahan perluasan kerusakan jaringan**, dan **manajemen nyeri** untuk meningkatkan kenyamanan pasien.
---
### **Catatan Tambahan**
- **Faktor Risiko:** Imobilisasi, malnutrisi, dan penyakit kronis (kanker) dapat memperlambat penyembuhan.
- **Kolaborasi:** Dokter untuk evaluasi luka dan pemberian antibiotik jika ada tanda infeksi.
Semua kode dan intervensi mengacu pada **PPNI (2023)** dan dapat disesuaikan dengan perkembangan kondisi pasien.
Sekian, semoga membantu.
*(Ditulis dalam format akademis dengan persona sebagai pakar keperawatan.)* -
Article No. 17188 | 13 May 2025
Klinis : 1) Berdasarkan data sebaran penyakit 6 bulan terakhir di dapatkan sebanyak 43 dengan prosentase 57% Masyarakat desa tempuran menderita Hipertensi (HT). Sebaran usia penduduk desa tempuran terbanyak sebanyak 237 dengan prosentase 36 % (usia 18-<45 ),sebanyak 178 dengan prosentase 27% usia (45- <60 ), sebanyak 118 dengan prosentase 18% (usia 60-90). Dari data di dapatkan sebanyak 53% Masyarakat desa tempuran tidak pernah melakukan pemeriksaan Kesehatan lansia & sebanyak 57% Masyarakat juga tidak pernah melakukan kegiatan sosial lansia.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berdasarkan data yang Anda berikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, serta penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi tersebut:
Diagnosa Keperawatan:
1. Risiko Hipertensi (Kode: 00034)
Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami peningkatan tekanan darah sistolik dan/atau diastolik.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
- Kode: 00034
- Definisi: Keadaan di mana individu berisiko mengalami peningkatan tekanan darah sistolik dan/atau diastolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
- Kode: LS-001
- Definisi: Kondisi tekanan darah individu yang berada dalam rentang normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
- Kode: SI-001
- Definisi: Serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh perawat untuk membantu individu mencapai hasil yang diharapkan terkait kesehatan.
2. Ketidakefektifan Aktivitas Rekreasi (Kode: 00095)
Definisi: Penurunan kemampuan atau minat untuk terlibat dalam aktivitas rekreasi atau hiburan.
SDKI:
- Kode: 00095
- Definisi: Penurunan kemampuan atau minat untuk terlibat dalam aktivitas rekreasi atau hiburan.
SLKI:
- Kode: LS-002
- Definisi: Tingkat partisipasi individu dalam aktivitas rekreasi dan hiburan yang optimal.
SIKI:
- Kode: SI-002
- Definisi: Serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh perawat untuk membantu individu meningkatkan partisipasi dalam aktivitas rekreasi dan hiburan.
3. Defisit Pengetahuan (Kode: 00126)
Definisi: Kekurangan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
SDKI:
- Kode: 00126
- Definisi: Kekurangan informasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
SLKI:
- Kode: LS-003
- Definisi: Tingkat pemahaman individu terhadap informasi yang dibutuhkan untuk merawat dirinya sendiri.
SIKI:
- Kode: SI-003
- Definisi: Serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh perawat untuk membantu individu memperoleh dan memahami informasi yang dibutuhkan untuk merawat dirinya sendiri.