Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17366 | 16 May 2025
Klinis : pasien mengelug pusing, mual, bab hitam dan cair, pasien ckd, hd, tekanan darah 195/118, nadi 111,suhu 38,3
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien:
Berdasarkan gejala yang dialami oleh pasien, yaitu pusing, mual, bab hitam dan cair, serta kondisi pasien yang mengalami CKD (Chronic Kidney Disease) dan menjalani hemodialisis, maka diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
a. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gagal ginjal kronik, ditandai dengan edema, hipertensi, dan perubahan berat badan.
Rasionale: Pasien mengalami CKD dan menjalani hemodialisis, sehingga rentan mengalami kelebihan volume cairan yang dapat menyebabkan edema, hipertensi, dan perubahan berat badan.
b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan, ditandai dengan penurunan kemampuan berpindah.
Rasionale: Pasien CKD dan menjalani hemodialisis cenderung mengalami kelemahan yang dapat mengganggu mobilitas fisiknya.
c. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual, dan muntah, ditandai dengan penurunan berat badan.
Rasionale: Pasien mengeluhkan mual dan bab cair, yang dapat menyebabkan perubahan nutrisi dan penurunan berat badan.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Keseimbangan cairan
- Indikator: Berat badan stabil, tidak ada edema, tekanan darah terkontrol.
Rasionale: Tujuan utama adalah mencapai keseimbangan cairan pada pasien CKD yang menjalani hemodialisis.
b. Mobilitas fisik meningkat
- Indikator: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri.
Rasionale: Peningkatan mobilitas fisik akan membantu pasien beraktivitas secara mandiri.
c. Status nutrisi membaik
- Indikator: Tidak ada penurunan berat badan, intake nutrisi adekuat.
Rasionale: Perbaikan status nutrisi akan mendukung pemulihan pasien.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Manajemen kelebihan volume cairan
- Intervensi: Monitoring intake dan output cairan, pembatasan asupan cairan, pemberian diuretik, hemodialisis.
Rasionale: Intervensi ini bertujuan untuk mencapai keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi akibat kelebihan volume cairan.
b. Manajemen mobilitas
- Intervensi: Latihan fisik, edukasi tentang aktivitas yang dapat dilakukan, bantuan alat bantu mobilisasi.
Rasionale: Intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan mobilitas fisik pasien sehingga dapat beraktivitas secara mandiri.
c. Manajemen nutrisi
- Intervensi: Asesmen status nutrisi, pemberian makanan dengan diet renal, konseling gizi, pemberian suplemen nutrisi.
Rasionale: Intervensi ini bertujuan untuk memperbaiki status nutrisi pasien dan mencegah penurunan berat badan.
Secara keseluruhan, penatalaksanaan perawatan pasien ini membutuhkan pendekatan yang komprehensif, mencakup manajemen cairan, mobilitas, dan nutrisi. Keberhasilan asuhan keperawatan ini akan bergantung pada kolaborasi yang baik antara perawat, pasien, dan tim kesehatan lainnya. -
Article No. 17367 | 16 May 2025
Klinis : pasien mengelug pusing, mual, bab hitam dan cair, pasien ckd, hd, tekanan darah 195/118, nadi 111,suhu 38,3
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat dan kode SDKI, SLKI, SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
b. Risiko kerusakan integritas kulit (00047)
c. Nyeri akut (00132)
2. Penjelasan singkat dan kode SDKI, SLKI, SIKI:
a. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
- SDKI: Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (10029)
- SLKI: Peningkatan Asupan Nutrisi (10001)
- SIKI: Manajemen Nutrisi (I0120)
Definisi: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
b. Risiko kerusakan integritas kulit (00047)
- SDKI: Risiko Kerusakan Integritas Kulit (10028)
- SLKI: Pemeliharaan Integritas Kulit (10009)
- SIKI: Perawatan Kulit (I0160)
Definisi: Rentan terhadap kerusakan pada kulit dan/atau membran mukosa.
c. Nyeri akut (00132)
- SDKI: Nyeri Akut (10002)
- SLKI: Manajemen Nyeri (10005)
- SIKI: Manajemen Nyeri (I0110)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
Dengan tone = akademis, persona = pakar, nurse, diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI yang sesuai dapat digunakan sebagai dasar dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif bagi pasien. -
Article No. 17368 | 16 May 2025
Klinis : pasien mengelug pusing, mual, bab hitam dan cair, pasien ckd, hd, tekanan darah 195/118, nadi 111,suhu 38,3
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** sesuai kondisi pasien berdasarkan standar **PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia)** dengan format akademis dan persona pakar:
---
### **1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (SDKI Code: D.0016)**
**Penjelasan:**
- **Subjektif:** Pasien mengeluh pusing, mual, BAB hitam (melena), dan diare cair.
- **Objektif:** Tekanan darah sangat tinggi (195/118 mmHg), nadi cepat (111x/menit), suhu febris (38,3°C), riwayat CKD dan hemodialisis (HD).
- **Analisis:** Hipertensi emergensi, perdarahan GI (melena), dan dehidrasi akibat diare cair memperburuk ketidakseimbangan cairan-elektrolit pada pasien CKD yang bergantung pada HD.
**Luaran (SLKI):**
- **Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Mencapai Kriteria Optimal (SLKI Code: L.15001)**
- Kriteria:
- Tekanan darah stabil (target: <140/90 mmHg untuk CKD).
- Frekuensi nadi 60–100x/menit.
- Tidak ada melena/muntah darah.
- Produksi urine adekuat (jika masih ada fungsi residual ginjal).
**Intervensi (SIKI):**
- **Manajemen Hipertensi (SIKI Code: I.11290)**
- Monitor tekanan darah tiap 15–30 menit.
- Kolaborasi pemberian antihipertensi IV (misal: labetalol/nikardipin).
- **Manajemen Keseimbangan Cairan (SIKI Code: I.06004)**
- Hitung balance cairan (intake-output).
- Batasi cairan sesuai kebutuhan HD dan kondisi klinis.
- **Manajemen Mual Muntah (SIKI Code: I.14160)**
- Berikan antiemetik (misal: ondansetron) sesuai resep.
- Posisikan pasien semi-Fowler untuk mengurangi mual.
---
### **2. Diagnosa Keperawatan:**
**Risiko Syok Hipovolemik (SDKI Code: D.0021)**
**Penjelasan:**
- **Faktor Risiko:** Perdarahan GI (melena), diare cair, dan ketidakstabilan hemodinamik (nadi cepat, hipertensi paradoksal).
**Luaran (SLKI):**
- **Stabilitas Sirkulasi Terpertahankan (SLKI Code: L.03001)**
- Kriteria:
- Tanda vital dalam rentang normal.
- Tidak ada tanda syok (akral dingin, CRT >3 detik).
**Intervensi (SIKI):**
- **Pemantauan Perdarahan (SIKI Code: I.09039)**
- Observasi frekuensi/konsistensi BAB.
- Kolaborasi pemeriksaan Hb/Ht dan transfusi PRC jika diperlukan.
- **Resusitasi Cairan (SIKI Code: I.06010)**
- Pasang akses IV besar (16–18G).
- Berikan cairan kristaloid (NaCl 0,9%) dengan titrasi sesuai respons.
---
### **3. Diagnosa Keperawatan:**
**Hipertermia (SDKI Code: D.0008)**
**Penjelasan:**
- **Objektif:** Suhu 38,3°C (febris), mungkin terkait infeksi/ketidakseimbangan termoregulasi pada CKD.
**Luaran (SLKI):**
- **Suhu Tubuh dalam Rentang Normal (SLKI Code: L.08003)**
- Kriteria: Suhu 36,5–37,5°C.
**Intervensi (SIKI):**
- **Manajemen Hipertermia (SIKI Code: I.08010)**
- Kompres hangat di aksila/inguinal.
- Kolaborasi pemberian antipiretik (paracetamol, hindari NSAID).
---
### **Catatan Penting:**
- **Prioritas:** Stabilisasi hemodinamik (tekanan darah dan perdarahan GI) sebelum HD.
- **Kolaborasi:** Dokter (gastroenterologi/nephrologi) untuk endoskopi/penanganan uremia.
- **Kode SDKI/SLKI/SIKI** mengacu pada **PPNI Edisi Terbaru (2023)** dan disesuaikan dengan kompleksitas pasien CKD dengan komplikasi akut.
Semoga penjelasan ini memenuhi kebutuhan akademis dan klinis. Jika diperlukan referensi lebih mendalam, saya siap memberikan literatur pendukung. -
Article No. 17369 | 16 May 2025
Klinis : Demam dengue
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi Demam Dengue, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar keperawatan.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketidakseimbangan Suhu Tubuh (00005)
Definisi:
Keadaan rentan mengalami peningkatan atau penurunan suhu tubuh yang melebihi kisaran normal.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kode: 00005
Judul: Risiko Ketidakseimbangan Suhu Tubuh
Definisi: Keadaan rentan mengalami peningkatan atau penurunan suhu tubuh yang melebihi kisaran normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00801
Judul: Stabilitas Suhu Tubuh
Definisi: Mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00844
Judul: Manajemen Demam
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat di atas normal.
Penjelasan singkat:
Demam Dengue merupakan salah satu kondisi yang dapat menyebabkan risiko ketidakseimbangan suhu tubuh. Pasien dengan Demam Dengue mengalami peningkatan suhu tubuh yang melebihi kisaran normal, sehingga diagnosa keperawatan yang tepat adalah Risiko Ketidakseimbangan Suhu Tubuh. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Demam, dengan tujuan untuk mempertahankan stabilitas suhu tubuh pasien dalam kisaran normal. -
Article No. 17370 | 16 May 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan kaki kiri keseleo sudah 2 hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu pasien datang dengan keluhan kaki kiri keseleo sudah 2 hari, maka diagnosis keperawatan yang mungkin sesuai adalah:
1. Diagnosis Keperawatan: Gangguan Mobilitas Fisik
Kode: 00085 (NANDA-I)
Definisi: Keterbatasan dalam kemampuan untuk melakukan gerakan fisik yang disengaja dari satu tempat ke tempat lain.
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami cedera pada kaki kiri yang membatasi kemampuannya untuk bergerak dan berpindah tempat dengan bebas.
2. Diagnosis Keperawatan: Nyeri Akut
Kode: 00132 (NANDA-I)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan semacam itu.
Penjelasan Singkat:
Pasien kemungkinan mengalami nyeri akut pada kaki kiri akibat keseleo yang terjadi.
3. Diagnosis Keperawatan: Resiko Cedera
Kode: 00035 (NANDA-I)
Definisi: Peningkatan risiko cedera akibat interaksi antara individu dengan lingkungan.
Penjelasan Singkat:
Pasien berisiko mengalami cedera lebih lanjut pada kaki kirinya karena adanya cedera yang telah terjadi.
Selanjutnya, penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Standar diagnosis keperawatan yang digunakan di Indonesia, disusun oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Standar luaran (outcome) keperawatan yang digunakan di Indonesia, disusun oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Standar intervensi keperawatan yang digunakan di Indonesia, disusun oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Kode dan definisi untuk masing-masing standar dapat ditemukan dalam buku-buku referensi yang diterbitkan oleh PPNI. -
Article No. 17371 | 16 May 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan kaki kiri keseleo sudah 2 hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons dalam format RTF yang sesuai dengan permintaan Anda:
{\rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0\deflang1057{\fonttbl{\f0\fnil\fcharset0 Calibri;}}
{\colortbl ;\red0\green0\blue0;}
\viewkind4\uc1\pard\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang1057 Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan SDKI, SLKI, dan SIKI sesuai standar PPNI untuk pasien dengan keseleo kaki kiri:\par
\par
\textb Diagnosa Keperawatan:\par
\textb 1. Nyeri Akut (00032)\par
\par
\textb SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):\par
- \i Definisi:\i0 Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial (PPNI, 2017).\par
- \i Faktor Risiko/Etiologi:\i0 Trauma jaringan (ligamen) pada regio pergelangan kaki kiri.\par
- \i Karakteristik:\i0 Pasien melaporkan nyeri (skala \'85), edema lokal, keterbatasan gerak.\par
\par
\textb SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):\par
- \i Kode 2109:\i0 Tingkat Nyeri\par
\i Kriteria Evaluasi:\i0 Skala nyeri menurun dari \'85 menjadi \'a3\'832 dalam 24 jam.\par
- \i Kode 040207:\i0 Mobilitas Sendi\par
\i Kriteria Evaluasi:\i0 Peningkatan ROM (Range of Motion) 50% dalam 3 hari.\par
\par
\textb SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):\par
- \i Kode 6480:\i0 Manajemen Nyeri\par
\i Tindakan:\i0 1) Ajarkan teknik RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation)\par
2) Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi\par
- \i Kode 0220:\i0 Terapi Dingin\par
\i Tindakan:\i0 Kompres es 15-20 menit tiap 2-3 jam (hindarkan kontak langsung dengan kulit).\par
\par
\textb 2. Gangguan Mobilitas Fisik (00085)\par
\par
\textb SDKI:\par
- \i Definisi:\i0 Keterbatasan dalam pergerakan independen yang disengaja (PPNI, 2017).\par
- \i Etiologi:\i0 Nyeri dan edema pasca trauma.\par
\par
\textb SLKI:\par
- \i Kode 040129:\i0 Keseimbangan Tubuh\par
\i Kriteria:\i0 Pasien mampu berdiri dengan dukungan dalam 48 jam.\par
\par
\textb SIKI:\par
- \i Kode 5612:\i0 Bimbingan Aktivitas\par
\i Tindakan:\i0 1) Ajarkan penggunaan alat bantu (kruk)\par
2) Latihan ROM pasif/progresif.\par
\par
\i Referensi:\i0\par
PPNI. (2017). \i Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Edisi 1-3.\i0\par
} -
Article No. 17372 | 16 May 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan kaki kiri keseleo sudah 2 hari
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan rinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan kaki kiri keseleo selama 2 hari.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan kondisi pasien yang datang dengan keluhan kaki kiri keseleo selama 2 hari, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
1. Nyeri akut berhubungan dengan cedera pada kaki kiri.
Penjelasan: Pasien mengalami nyeri akut di kaki kiri akibat keseleo yang dialaminya selama 2 hari. Nyeri akut adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan aktual atau potensial.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Tingkat nyeri menurun
Penjelasan: Setelah intervensi keperawatan yang diberikan, diharapkan pasien dapat merasakan penurunan tingkat nyeri pada kaki kirinya.
2. Mobilitas sendi meningkat
Penjelasan: Selain penurunan nyeri, diharapkan juga terjadi peningkatan mobilitas sendi pada kaki kiri pasien sehingga dapat kembali beraktivitas dengan normal.
3. Pengetahuan tentang perawatan cedera meningkat
Penjelasan: Pasien juga diharapkan memiliki pengetahuan yang meningkat tentang cara merawat cedera keseleo pada kaki kirinya sehingga dapat melakukan perawatan mandiri di rumah.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, maka diperlukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
1. Manajemen nyeri
Penjelasan: Intervensi ini bertujuan untuk menurunkan tingkat nyeri pada kaki kiri pasien. Intervensi dapat berupa pemberian analgesik, kompres es, elevasi ekstremitas, dan lain-lain.
2. Perawatan luka
Penjelasan: Intervensi ini bertujuan untuk merawat luka akibat keseleo pada kaki kiri pasien. Intervensi dapat berupa pembersihan luka, aplikasi salep/obat, dan perban.
3. Mobilisasi
Penjelasan: Intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan mobilitas sendi pada kaki kiri pasien. Intervensi dapat berupa latihan rentang gerak sendi, latihan kekuatan otot, dan lain-lain.
4. Edukasi perawatan cedera
Penjelasan: Intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pasien tentang cara merawat cedera keseleo pada kaki kiri. Intervensi dapat berupa pemberian informasi tentang tanda-tanda komplikasi, cara meminimalkan pembengkakan, dan lain-lain.
Semoga penjelasan di atas dapat membantu Anda memahami diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi pasien dengan keluhan kaki kiri keseleo selama 2 hari. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan. -
Article No. 17373 | 16 May 2025
Klinis : Seorang perempuan, 47 tahun, didiagnosis dengan Diabetes Mellitus tipe 2 sejak tahun 2015. Hasil pengkajian: sering merasa haus, sering buang air kecil, nyeri kepala hilang timbul, kadar gula darah sewaktu 286 mg/dL. Klien mengeluh cepat lelah, tidak teratur minum obat, dan sering mencampur obat herbal dengan obat oral diabetes. Hasil pemeriksaan fisik: tekanan darah 231/121 mmHg, suhu 36,8 °C.
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, mari saya jelaskan secara rinci dan terperinci mengenai diagnosis keperawatan, luaran/output, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi klien yang Anda deskripsikan.
Diagnosis Keperawatan SDKI:
1. Intoleransi Aktivitas (00092)
Diagnosa ini sesuai dengan keluhan klien yang merasa cepat lelah. Intoleransi aktivitas adalah ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas harian yang diinginkan karena keterbatasan fisik dan/atau psikologis.
2. Manajemen Kesehatan Tidak Efektif (00078)
Diagnosa ini sesuai dengan perilaku klien yang tidak teratur minum obat dan mencampur obat herbal dengan obat oral diabetes. Manajemen Kesehatan Tidak Efektif adalah ketidakmampuan untuk mengidentifikasi, mengendalikan, dan/atau mengelola penyakit atau kondisi kesehatan.
3. Risiko Komplikasi Diabetes (00263)
Diagnosa ini sesuai dengan kondisi klien yang mengalami diabetes tidak terkontrol, dengan gejala sering merasa haus, sering buang air kecil, dan nyeri kepala. Risiko Komplikasi Diabetes adalah kerentanan terhadap risiko komplikasi akut dan kronis yang berkaitan dengan diabetes.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Toleransi Aktivitas (0005)
Luaran ini sesuai dengan diagnosa Intoleransi Aktivitas, dengan tujuan agar klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa kelelahan yang berlebihan.
2. Manajemen Kesehatan (1813)
Luaran ini sesuai dengan diagnosa Manajemen Kesehatan Tidak Efektif, dengan tujuan agar klien dapat mengelola penyakitnya secara efektif.
3. Kontrol Glikemik (1820)
Luaran ini sesuai dengan diagnosa Risiko Komplikasi Diabetes, dengan tujuan agar klien dapat mempertahankan kadar gula darah dalam rentang normal.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Manajemen Energi (4220)
Intervensi ini bertujuan untuk membantu klien mengatur penggunaan energi dalam melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga dapat mencegah kelelahan berlebihan.
2. Edukasi Manajemen Penyakit (5602)
Intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan klien dalam mengelola penyakitnya, termasuk pentingnya kepatuhan minum obat dan penggunaan obat herbal yang tepat.
3. Pemantauan Glukosa Darah (5640)
Intervensi ini bertujuan untuk memantau kadar gula darah klien secara rutin, sehingga dapat dilakukan tindakan yang tepat untuk mencapai kontrol glikemik yang optimal.
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan ini, perawat harus memperhatikan kondisi klien secara holistik, membangun komunikasi yang efektif, dan melibatkan klien dalam setiap proses pengambilan keputusan. Perawat juga harus memantau perkembangan klien secara berkala dan melakukan evaluasi untuk menyesuaikan rencana asuhan keperawatan jika diperlukan. -
Article No. 17374 | 16 May 2025
Klinis : Seorang pria, 47 tahun, dengan diagnosa medis Acut Mieloid Leukemia saat ini dirawat di ruang onkologi. Pasien mengeluhkan lemah, lemas, perut terasa sesak, perdarahan pada area gusi sekitar 50 cc per hari, mual, dan muntah 3 kali/hari sebanyak 100 cc, dan bed rest. Pengukuran tanda vital menunjukkan bahwa TD : 100/60 mmHg, respirasi : 20 kali/menit, nadi : 72 kali/menit, suhu : 37,90C. Hasil pengkajian: konjungtiva anemis, kulit pucat, nyeri kepala skala 3 dari 10, mengeluh sulit tidur selama beberapa hari, terlihat mengantuk, kedua mata tampak sayu, kekuatan otot ekstremitas atas 5-5-5-5/5-5-5-5 dan ekstremitas bawah 5-5-5-5/5-5-5-5, semua aktivitas pasien dibantu keluarga. Hasil pemeriksaan laboratorium: hemoglobin=7,6 g/dL; hematokrit=25 %; Leukosit= 8,05 ribu/L. Pasien direncanakan mendapatkan transfusi PRC 2 kolf. Pasien merasa sedih dan cemas dengan kondisinya saat ini dan merasa penyakitnya saat ini sulit disembuhkan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan, penjelasan singkat, dan kode berdasarkan SDKI, SLKI, dan SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan: Intoleransi Aktivitas
- SDKI Kode: 00092
- Definisi: Keterbatasan pada persiapan, toleransi, atau kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas rutin.
- Penjelasan: Pasien mengalami kelemahan, kelelahan, dan keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga memerlukan bantuan keluarga.
2. Diagnosa Keperawatan: Risiko Perdarahan
- SDKI Kode: 00206
- Definisi: Rentan mengalami hilangnya darah, baik dari tempat yang diharapkan (misal luka) maupun tidak diharapkan (misal gusi), yang dapat mengancam kesehatan.
- Penjelasan: Pasien mengalami perdarahan pada area gusi sekitar 50 cc per hari, yang merupakan salah satu gejala dari Akut Mieloid Leukemia.
3. Diagnosa Keperawatan: Mual
- SDKI Kode: 00134
- Definisi: Pengalaman subyektif yang tidak menyenangkan yang menyebabkan dorongan untuk muntah.
- Penjelasan: Pasien mengalami mual dan muntah sebanyak 3 kali per hari dengan volume 100 cc, yang dapat disebabkan oleh efek samping pengobatan atau penyakit.
4. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Pola Tidur
- SDKI Kode: 00198
- Definisi: Gangguan dalam kuantitas dan kualitas tidur yang mengganggu fungsi sehari-hari.
- Penjelasan: Pasien mengeluhkan sulit tidur selama beberapa hari, yang dapat disebabkan oleh penyakit, efek samping pengobatan, atau kondisi psikologis.
5. Diagnosa Keperawatan: Kecemasan
- SLKI Kode: 00146
- Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi ancaman.
- Penjelasan: Pasien merasa sedih dan cemas dengan kondisinya saat ini dan merasa penyakitnya sulit disembuhkan.
6. Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut
- SIKI Kode: 00132
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
- Penjelasan: Pasien mengeluhkan nyeri kepala skala 3 dari 10, yang mungkin disebabkan oleh penyakit atau efek samping pengobatan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat harus mempertimbangkan semua diagnosa keperawatan yang relevan dan menyusun rencana perawatan yang komprehensif untuk memenuhi kebutuhan pasien secara holistik. -
Article No. 17375 | 16 May 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan sakit pinggang sudah satu tahun
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta, dengan tone akademis dan persona pakar/perawat.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai
Berdasarkan keluhan pasien yaitu sakit pinggang yang sudah berlangsung selama satu tahun, diagnosa keperawatan yang sesuai menurut Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah:
Diagnosa Keperawatan: Nyeri Kronis
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, atau digambarkan dalam istilah kerusakan tersebut, yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
Penyebab:
- Cedera muskuloskeletal kronis
- Ketidakefektifan regimen terapeutik
- Kurang pengetahuan mengenai manajemen nyeri
Gejala dan Tanda:
- Laporan pasien mengenai nyeri yang berlangsung lebih dari 3 bulan
- Perubahan pola tidur
- Gangguan aktivitas sehari-hari
- Perubahan gaya hidup
- Ekspresi wajah menunjukkan nyeri
Diagnosis ini sesuai dengan kondisi pasien yang mengalami keluhan sakit pinggang selama satu tahun, yang merupakan nyeri kronis.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
Luaran Keperawatan: Kontrol Nyeri
Definisi: Kemampuan untuk mengendalikan rasa sakit yang dirasakan.
Kriteria Hasil:
- Pasien melaporkan penurunan tingkat nyeri
- Pasien mampu menggunakan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri
- Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan aktivitas sehari-hari
- Pasien menunjukkan peningkatan kualitas tidur
- Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan untuk beradaptasi dengan nyeri kronis
Luaran ini sesuai dengan kondisi pasien yang mengalami nyeri kronis, sehingga diharapkan setelah mendapatkan asuhan keperawatan, pasien dapat mengendalikan nyeri yang dirasakan, meningkatkan kemampuan aktivitas sehari-hari, dan beradaptasi dengan nyeri kronis.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan (SIKI)
Untuk mencapai luaran keperawatan "Kontrol Nyeri", diperlukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
Intervensi Keperawatan:
1. Manajemen Nyeri
- Kaji karakteristik nyeri (lokasi, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas)
- Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Berikan analgesik sesuai indikasi
- Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri (relaksasi, distraksi, kompres hangat/dingin)
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk intervensi terapeutik (fisioterapi, psikologi)
2. Edukasi Kesehatan
- Jelaskan penyebab dan proses terjadinya nyeri kronis
- Ajarkan strategi manajemen nyeri kronis
- Diskusikan gaya hidup yang dapat mengurangi nyeri
- Berikan informasi mengenai sumber dukungan dan perawatan jangka panjang
3. Peningkatan Koping
- Identifikasi mekanisme koping yang efektif
- Bantu pasien mengembangkan strategi koping yang adaptif
- Dorong pasien untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan
- Libatkan keluarga dalam mendukung pasien
Intervensi-intervensi tersebut bertujuan untuk membantu pasien dalam mengendalikan nyeri, meningkatkan kemampuan aktivitas sehari-hari, dan beradaptasi dengan kondisi nyeri kronis yang dialaminya.