Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17361 | 16 May 2025
Klinis : defisit perawatan diri dalam keperawatan jiwa
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi "defisit perawatan diri dalam keperawatan jiwa" adalah:
1. Defisit Perawatan Diri
Definisi: Ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
Penyebab: Gangguan fisik, psikologis, kognitif, atau lingkungan yang menghambat kemampuan individu untuk melakukan aktivitas perawatan diri.
Karakteristik Mayor: Ketergantungan dalam satu atau lebih aktivitas perawatan diri (mandi, berpakaian, toileting, makan, dll).
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Perawatan Diri: Mandi
Definisi: Kemampuan untuk melakukan aktivitas mandi secara mandiri.
Indikator:
a. Mempersiapkan peralatan mandi
b. Mencuci seluruh tubuh dengan baik
c. Mengeringkan tubuh setelah mandi
d. Menjaga kebersihan diri setelah mandi
2. Perawatan Diri: Berpakaian
Definisi: Kemampuan untuk memilih, memakai, dan melepas pakaian secara mandiri.
Indikator:
a. Memilih pakaian yang sesuai
b. Memakai pakaian dengan benar
c. Melepas pakaian dengan benar
d. Menjaga kebersihan pakaian
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Bantuan Perawatan Diri
Definisi: Membantu individu dalam melakukan aktivitas perawatan diri sesuai dengan tingkat kemampuannya.
Aktivitas:
a. Menilai kemampuan individu dalam melakukan aktivitas perawatan diri
b. Mengidentifikasi hambatan dalam melakukan aktivitas perawatan diri
c. Memberikan bimbingan dan motivasi untuk meningkatkan kemandirian
d. Membantu individu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan
e. Mendorong partisipasi aktif individu dalam aktivitas perawatan diri
2. Pelatihan Perawatan Diri
Definisi: Memberikan latihan dan bimbingan kepada individu untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan aktivitas perawatan diri.
Aktivitas:
a. Mengidentifikasi kemampuan individu dalam melakukan aktivitas perawatan diri
b. Menetapkan tujuan pelatihan perawatan diri yang realistis
c. Memberikan latihan secara bertahap sesuai dengan kemampuan individu
d. Memberikan umpan balik dan penguatan positif selama proses pelatihan
e. Mengevaluasi kemajuan individu dalam melakukan aktivitas perawatan diri
Dalam konteks keperawatan jiwa, defisit perawatan diri dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gejala psikiatri, efek samping obat, dan keterbatasan kognitif. Melalui intervensi keperawatan yang tepat, seperti bantuan perawatan diri dan pelatihan perawatan diri, diharapkan individu dapat meningkatkan kemandirian dalam melakukan aktivitas perawatan diri, sehingga dapat mencapai luaran yang diharapkan, seperti peningkatan kemampuan mandi dan berpakaian secara mandiri. -
Article No. 17362 | 16 May 2025
Klinis : Pasien sedikit gelisah tidak bisa tidur, takut akan dianiaya dan di pukul, riwayat di cekokin obat obatan dan minuman beralkohol
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, sesuai dengan kondisi yang Anda berikan, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai:
1. Kode ICD-10:
- Kode: F41.1
- Deskripsi: Gangguan kecemasan generalisata (Generalized anxiety disorder)
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 94.62
- Deskripsi: Pemberian obat-obatan antiansietas (Administration of antianxiety drugs)
Penjelasan:
Berdasarkan gejala yang dipaparkan, yaitu pasien sedikit gelisah dan tidak bisa tidur, takut akan dianiaya dan dipukul, serta riwayat dicekoki obat-obatan dan minuman beralkohol, diagnosis yang paling sesuai adalah Gangguan Kecemasan Generalisata (F41.1).
Gangguan Kecemasan Generalisata adalah kondisi dimana pasien mengalami kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan secara kronis, tidak terbatas pada situasi tertentu, dan mengganggu fungsi sehari-hari. Gejala-gejala yang umum muncul adalah rasa gelisah, sulit tidur, mudah terkejut, dan ketakutan yang tidak rasional.
Untuk tata laksana, biasanya diberikan obat-obatan antiansietas (kode ICD-9-CM 94.62) sebagai terapi farmakologis, dalam kombinasi dengan terapi psikologis seperti konseling atau psikoterapi, untuk membantu mengatasi gejala kecemasan dan memulihkan fungsi pasien. -
Article No. 17363 | 16 May 2025
Klinis : Pasien sedikit gelisah tidak bisa tidur, takut akan dianiaya dan di pukul, riwayat di cekokin obat obatan dan minuman beralkohol
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Kecemasan (00146)
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
2. Risiko Penyalahgunaan Zat (00042)
Definisi: Penggunaan zat secara berlebihan yang dapat membahayakan kesehatan.
3. Ketakutan (00148)
Definisi: Respon emosional yang disebabkan oleh ancaman yang diketahui secara jelas.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
1. Kecemasan (D.0075)
Definisi: Perasaan tidak nyaman atau khawatir yang disebabkan oleh antisipasi terhadap bahaya.
2. Risiko Penyalahgunaan Zat (D.0097)
Definisi: Adanya potensi penggunaan zat secara berlebihan yang dapat membahayakan kesehatan.
3. Ketakutan (D.0076)
Definisi: Respon emosional yang disebabkan oleh ancaman yang diketahui secara jelas.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Tingkat Kecemasan Terkendali (L.0150)
Definisi: Tingkat kecemasan yang dapat dikelola oleh pasien atau orang lain.
2. Penggunaan Zat Terkendali (L.0120)
Definisi: Penggunaan zat secara aman dan terkontrol.
3. Tingkat Ketakutan Terkendali (L.0151)
Definisi: Tingkat ketakutan yang dapat dikelola oleh pasien atau orang lain.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Manajemen Kecemasan (I.0120)
Definisi: Upaya untuk mengontrol kecemasan yang dialami pasien.
2. Manajemen Penyalahgunaan Zat (I.0130)
Definisi: Upaya untuk mengendalikan penggunaan zat yang berlebihan.
3. Manajemen Ketakutan (I.0121)
Definisi: Upaya untuk mengontrol ketakutan yang dialami pasien.
Kode-kode di atas merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk memudahkan komunikasi dan dokumentasi keperawatan. Diharapkan penjelasan ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI untuk kondisi pasien yang Anda deskripsikan. -
Article No. 17364 | 16 May 2025
Klinis : Pasien sedikit gelisah tidak bisa tidur, takut akan dianiaya dan di pukul, riwayat di cekokin obat obatan dan minuman beralkohol
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang relevan dengan kondisi pasien berdasarkan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
### **Diagnosa Keperawatan**
**Ansietas (SDKI: A0003)**
*Definisi:* Perasaan gelisah, ketakutan, atau kekhawatiran yang tidak jelas sumbernya, disertai respons otonom (misalnya: sulit tidur, takut dianiaya).
**Faktor yang Berhubungan:**
- Riwayat penyalahgunaan zat (obat-obatan dan alkohol)
- Persepsi ancaman (ketakutan akan dianiaya atau dipukul)
- Ketidakmampuan mengatasi stres
---
### **Standar Luaran Keperawatan (SLKI)**
**Ansietas Terkontrol (SLKI: L08001)**
*Indikator:*
- Pasien melaporkan penurunan perasaan gelisah
- Pasien mampu tidur dengan cukup
- Pasien menunjukkan ekspresi wajah yang lebih tenang
- Pasien mampu mengidentifikasi strategi koping yang efektif
---
### **Standar Intervensi Keperawatan (SIKI)**
**Manajemen Ansietas (SIKI: I08001)**
*Tindakan:*
1. **Lingkungan Terapeutik:**
- Ciptakan suasana tenang dan nyaman
- Kurangi stimulus yang memicu kecemasan (misalnya: suara bising, keramaian)
2. **Pendidikan Kesehatan:**
- Ajarkan teknik relaksasi (napas dalam, grounding)
- Berikan informasi tentang efek negatif alkohol dan obat-obatan terhadap kecemasan
3. **Dukungan Psikologis:**
- Dengarkan keluhan pasien dengan empati
- Bantu pasien mengidentifikasi sumber ketakutan dan strategi koping
4. **Kolaborasi dengan Tim Kesehatan:**
- Rujuk ke psikiater atau konselor jika diperlukan
- Pantau tanda-tanda withdrawal (jika ada riwayat kecanduan)
---
### **Kode Diagnosa & Intervensi (PPNI)**
- **SDKI:** A0003 (Ansietas)
- **SLKI:** L08001 (Ansietas Terkontrol)
- **SIKI:** I08001 (Manajemen Ansietas)
---
### **Catatan Tambahan**
- **Tone Akademis:** Penjelasan disusun berdasarkan standar PPNI dengan pendekatan evidence-based nursing.
- **Persona Pakar:** Rekomendasi intervensi mengacu pada praktik keperawatan psikiatri dan manajemen ansietas.
Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut berdasarkan perkembangan kondisi pasien, evaluasi berkala harus dilakukan.
**Referensi:**
- PPNI. (2017). *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), dan Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI).* Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Semoga membantu. -
Article No. 17365 | 16 May 2025
Klinis : defisit perawatan diri dalam keperawatan jiwa 1.11348
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, berikut adalah penjelasan yang rinci dan terperinci untuk kondisi defisit perawatan diri dalam keperawatan jiwa:
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi defisit perawatan diri dalam keperawatan jiwa adalah "Defisit Perawatan Diri". Defisit Perawatan Diri didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
Dalam kondisi ini, pasien dengan gangguan jiwa mengalami keterbatasan atau ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri dasar seperti mandi, berpakaian, makan, buang air kecil/besar, dan aktivitas perawatan diri lainnya. Hal ini dapat disebabkan oleh gejala psikotik, depresi, ansietas, atau gangguan kognitif yang dialami oleh pasien.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Pasien dapat melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
2. Pasien menunjukkan peningkatan kemampuan dalam melakukan aktivitas perawatan diri.
3. Pasien menunjukkan peningkatan kebersihan dan kerapian diri.
4. Pasien menunjukkan peningkatan rasa percaya diri dalam melakukan aktivitas perawatan diri.
5. Pasien dapat mempertahankan atau meningkatkan kemampuan perawatan diri yang sudah dicapai.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, perawat dapat melakukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
1. Asessment: Melakukan pengkajian komprehensif terkait kemampuan perawatan diri pasien, termasuk identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kemampuan perawatan diri.
2. Bimbingan dan Edukasi: Memberikan bimbingan dan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai pentingnya perawatan diri, teknik-teknik yang dapat dilakukan, dan strategi untuk meningkatkan kemampuan perawatan diri.
3. Latihan Perawatan Diri: Melakukan latihan secara bertahap untuk meningkatkan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas perawatan diri, seperti mandi, berpakaian, makan, dan sebagainya.
4. Pendampingan dan Bantuan: Memberikan pendampingan dan bantuan secara bertahap kepada pasien dalam melakukan aktivitas perawatan diri, hingga pasien dapat melakukannya secara mandiri.
5. Motivasi dan Dukungan: Memberikan motivasi dan dukungan kepada pasien agar tetap semangat dan terlibat aktif dalam meningkatkan kemampuan perawatan diri.
6. Evaluasi dan Tindak Lanjut: Melakukan evaluasi secara berkala terhadap kemajuan pasien dan memberikan tindak lanjut yang sesuai untuk mempertahankan atau meningkatkan kemampuan perawatan diri.
Melalui intervensi keperawatan yang komprehensif dan terstruktur, diharapkan pasien dengan gangguan jiwa dapat meningkatkan kemampuan perawatan diri, sehingga dapat memelihara kebersihan dan kerapian diri, serta meningkatkan rasa percaya diri dan kualitas hidup. -
Article No. 17366 | 16 May 2025
Klinis : pasien mengelug pusing, mual, bab hitam dan cair, pasien ckd, hd, tekanan darah 195/118, nadi 111,suhu 38,3
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi pasien:
Berdasarkan gejala yang dialami oleh pasien, yaitu pusing, mual, bab hitam dan cair, serta kondisi pasien yang mengalami CKD (Chronic Kidney Disease) dan menjalani hemodialisis, maka diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
a. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gagal ginjal kronik, ditandai dengan edema, hipertensi, dan perubahan berat badan.
Rasionale: Pasien mengalami CKD dan menjalani hemodialisis, sehingga rentan mengalami kelebihan volume cairan yang dapat menyebabkan edema, hipertensi, dan perubahan berat badan.
b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan, ditandai dengan penurunan kemampuan berpindah.
Rasionale: Pasien CKD dan menjalani hemodialisis cenderung mengalami kelemahan yang dapat mengganggu mobilitas fisiknya.
c. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual, dan muntah, ditandai dengan penurunan berat badan.
Rasionale: Pasien mengeluhkan mual dan bab cair, yang dapat menyebabkan perubahan nutrisi dan penurunan berat badan.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Keseimbangan cairan
- Indikator: Berat badan stabil, tidak ada edema, tekanan darah terkontrol.
Rasionale: Tujuan utama adalah mencapai keseimbangan cairan pada pasien CKD yang menjalani hemodialisis.
b. Mobilitas fisik meningkat
- Indikator: Pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan mandiri.
Rasionale: Peningkatan mobilitas fisik akan membantu pasien beraktivitas secara mandiri.
c. Status nutrisi membaik
- Indikator: Tidak ada penurunan berat badan, intake nutrisi adekuat.
Rasionale: Perbaikan status nutrisi akan mendukung pemulihan pasien.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Manajemen kelebihan volume cairan
- Intervensi: Monitoring intake dan output cairan, pembatasan asupan cairan, pemberian diuretik, hemodialisis.
Rasionale: Intervensi ini bertujuan untuk mencapai keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi akibat kelebihan volume cairan.
b. Manajemen mobilitas
- Intervensi: Latihan fisik, edukasi tentang aktivitas yang dapat dilakukan, bantuan alat bantu mobilisasi.
Rasionale: Intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan mobilitas fisik pasien sehingga dapat beraktivitas secara mandiri.
c. Manajemen nutrisi
- Intervensi: Asesmen status nutrisi, pemberian makanan dengan diet renal, konseling gizi, pemberian suplemen nutrisi.
Rasionale: Intervensi ini bertujuan untuk memperbaiki status nutrisi pasien dan mencegah penurunan berat badan.
Secara keseluruhan, penatalaksanaan perawatan pasien ini membutuhkan pendekatan yang komprehensif, mencakup manajemen cairan, mobilitas, dan nutrisi. Keberhasilan asuhan keperawatan ini akan bergantung pada kolaborasi yang baik antara perawat, pasien, dan tim kesehatan lainnya. -
Article No. 17367 | 16 May 2025
Klinis : pasien mengelug pusing, mual, bab hitam dan cair, pasien ckd, hd, tekanan darah 195/118, nadi 111,suhu 38,3
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat dan kode SDKI, SLKI, SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
1. Diagnosa Keperawatan:
a. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
b. Risiko kerusakan integritas kulit (00047)
c. Nyeri akut (00132)
2. Penjelasan singkat dan kode SDKI, SLKI, SIKI:
a. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh (00002)
- SDKI: Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (10029)
- SLKI: Peningkatan Asupan Nutrisi (10001)
- SIKI: Manajemen Nutrisi (I0120)
Definisi: Keadaan di mana asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
b. Risiko kerusakan integritas kulit (00047)
- SDKI: Risiko Kerusakan Integritas Kulit (10028)
- SLKI: Pemeliharaan Integritas Kulit (10009)
- SIKI: Perawatan Kulit (I0160)
Definisi: Rentan terhadap kerusakan pada kulit dan/atau membran mukosa.
c. Nyeri akut (00132)
- SDKI: Nyeri Akut (10002)
- SLKI: Manajemen Nyeri (10005)
- SIKI: Manajemen Nyeri (I0110)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
Dengan tone = akademis, persona = pakar, nurse, diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI yang sesuai dapat digunakan sebagai dasar dalam memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif bagi pasien. -
Article No. 17368 | 16 May 2025
Klinis : pasien mengelug pusing, mual, bab hitam dan cair, pasien ckd, hd, tekanan darah 195/118, nadi 111,suhu 38,3
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** sesuai kondisi pasien berdasarkan standar **PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia)** dengan format akademis dan persona pakar:
---
### **1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit (SDKI Code: D.0016)**
**Penjelasan:**
- **Subjektif:** Pasien mengeluh pusing, mual, BAB hitam (melena), dan diare cair.
- **Objektif:** Tekanan darah sangat tinggi (195/118 mmHg), nadi cepat (111x/menit), suhu febris (38,3°C), riwayat CKD dan hemodialisis (HD).
- **Analisis:** Hipertensi emergensi, perdarahan GI (melena), dan dehidrasi akibat diare cair memperburuk ketidakseimbangan cairan-elektrolit pada pasien CKD yang bergantung pada HD.
**Luaran (SLKI):**
- **Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Mencapai Kriteria Optimal (SLKI Code: L.15001)**
- Kriteria:
- Tekanan darah stabil (target: <140/90 mmHg untuk CKD).
- Frekuensi nadi 60–100x/menit.
- Tidak ada melena/muntah darah.
- Produksi urine adekuat (jika masih ada fungsi residual ginjal).
**Intervensi (SIKI):**
- **Manajemen Hipertensi (SIKI Code: I.11290)**
- Monitor tekanan darah tiap 15–30 menit.
- Kolaborasi pemberian antihipertensi IV (misal: labetalol/nikardipin).
- **Manajemen Keseimbangan Cairan (SIKI Code: I.06004)**
- Hitung balance cairan (intake-output).
- Batasi cairan sesuai kebutuhan HD dan kondisi klinis.
- **Manajemen Mual Muntah (SIKI Code: I.14160)**
- Berikan antiemetik (misal: ondansetron) sesuai resep.
- Posisikan pasien semi-Fowler untuk mengurangi mual.
---
### **2. Diagnosa Keperawatan:**
**Risiko Syok Hipovolemik (SDKI Code: D.0021)**
**Penjelasan:**
- **Faktor Risiko:** Perdarahan GI (melena), diare cair, dan ketidakstabilan hemodinamik (nadi cepat, hipertensi paradoksal).
**Luaran (SLKI):**
- **Stabilitas Sirkulasi Terpertahankan (SLKI Code: L.03001)**
- Kriteria:
- Tanda vital dalam rentang normal.
- Tidak ada tanda syok (akral dingin, CRT >3 detik).
**Intervensi (SIKI):**
- **Pemantauan Perdarahan (SIKI Code: I.09039)**
- Observasi frekuensi/konsistensi BAB.
- Kolaborasi pemeriksaan Hb/Ht dan transfusi PRC jika diperlukan.
- **Resusitasi Cairan (SIKI Code: I.06010)**
- Pasang akses IV besar (16–18G).
- Berikan cairan kristaloid (NaCl 0,9%) dengan titrasi sesuai respons.
---
### **3. Diagnosa Keperawatan:**
**Hipertermia (SDKI Code: D.0008)**
**Penjelasan:**
- **Objektif:** Suhu 38,3°C (febris), mungkin terkait infeksi/ketidakseimbangan termoregulasi pada CKD.
**Luaran (SLKI):**
- **Suhu Tubuh dalam Rentang Normal (SLKI Code: L.08003)**
- Kriteria: Suhu 36,5–37,5°C.
**Intervensi (SIKI):**
- **Manajemen Hipertermia (SIKI Code: I.08010)**
- Kompres hangat di aksila/inguinal.
- Kolaborasi pemberian antipiretik (paracetamol, hindari NSAID).
---
### **Catatan Penting:**
- **Prioritas:** Stabilisasi hemodinamik (tekanan darah dan perdarahan GI) sebelum HD.
- **Kolaborasi:** Dokter (gastroenterologi/nephrologi) untuk endoskopi/penanganan uremia.
- **Kode SDKI/SLKI/SIKI** mengacu pada **PPNI Edisi Terbaru (2023)** dan disesuaikan dengan kompleksitas pasien CKD dengan komplikasi akut.
Semoga penjelasan ini memenuhi kebutuhan akademis dan klinis. Jika diperlukan referensi lebih mendalam, saya siap memberikan literatur pendukung. -
Article No. 17369 | 16 May 2025
Klinis : Demam dengue
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI untuk kondisi Demam Dengue, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar keperawatan.
Diagnosa Keperawatan:
Risiko Ketidakseimbangan Suhu Tubuh (00005)
Definisi:
Keadaan rentan mengalami peningkatan atau penurunan suhu tubuh yang melebihi kisaran normal.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
Kode: 00005
Judul: Risiko Ketidakseimbangan Suhu Tubuh
Definisi: Keadaan rentan mengalami peningkatan atau penurunan suhu tubuh yang melebihi kisaran normal.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Kode: 00801
Judul: Stabilitas Suhu Tubuh
Definisi: Mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Kode: 00844
Judul: Manajemen Demam
Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh yang meningkat di atas normal.
Penjelasan singkat:
Demam Dengue merupakan salah satu kondisi yang dapat menyebabkan risiko ketidakseimbangan suhu tubuh. Pasien dengan Demam Dengue mengalami peningkatan suhu tubuh yang melebihi kisaran normal, sehingga diagnosa keperawatan yang tepat adalah Risiko Ketidakseimbangan Suhu Tubuh. Intervensi keperawatan yang dapat dilakukan adalah Manajemen Demam, dengan tujuan untuk mempertahankan stabilitas suhu tubuh pasien dalam kisaran normal. -
Article No. 17370 | 16 May 2025
Klinis : pasien datang dengan keluhan kaki kiri keseleo sudah 2 hari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu pasien datang dengan keluhan kaki kiri keseleo sudah 2 hari, maka diagnosis keperawatan yang mungkin sesuai adalah:
1. Diagnosis Keperawatan: Gangguan Mobilitas Fisik
Kode: 00085 (NANDA-I)
Definisi: Keterbatasan dalam kemampuan untuk melakukan gerakan fisik yang disengaja dari satu tempat ke tempat lain.
Penjelasan Singkat:
Pasien mengalami cedera pada kaki kiri yang membatasi kemampuannya untuk bergerak dan berpindah tempat dengan bebas.
2. Diagnosis Keperawatan: Nyeri Akut
Kode: 00132 (NANDA-I)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah kerusakan semacam itu.
Penjelasan Singkat:
Pasien kemungkinan mengalami nyeri akut pada kaki kiri akibat keseleo yang terjadi.
3. Diagnosis Keperawatan: Resiko Cedera
Kode: 00035 (NANDA-I)
Definisi: Peningkatan risiko cedera akibat interaksi antara individu dengan lingkungan.
Penjelasan Singkat:
Pasien berisiko mengalami cedera lebih lanjut pada kaki kirinya karena adanya cedera yang telah terjadi.
Selanjutnya, penjelasan singkat SDKI, SLKI, dan SIKI:
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
Standar diagnosis keperawatan yang digunakan di Indonesia, disusun oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
Standar luaran (outcome) keperawatan yang digunakan di Indonesia, disusun oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
Standar intervensi keperawatan yang digunakan di Indonesia, disusun oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI).
Kode dan definisi untuk masing-masing standar dapat ditemukan dalam buku-buku referensi yang diterbitkan oleh PPNI.