Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17440 | 17 May 2025
Klinis : lemah pada tubuh bagian kanan, bibir perot, pendengaran kurang
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Gangguan Mobilitas Fisik Terkait Gangguan Neuromuskular (Kode: 00085)
Definisi: Keterbatasan dalam kemampuan untuk melakukan gerakan tubuh yang disengaja, terkendali, dan terkoordinasi.
Karakteristik Definitif:
- Kelemahan atau paralisis pada bagian tubuh tertentu (dalam kasus ini, tubuh bagian kanan)
- Keterbatasan rentang gerak
- Perubahan tonus otot
2. Gangguan Komunikasi Verbal Terkait Neuropati Saraf Kranial (Kode: 00051)
Definisi: Keterbatasan dalam kemampuan untuk menerima, memproses, transmisi, dan/atau produksi bahasa verbal.
Karakteristik Definitif:
- Keterbatasan dalam kemampuan bicara (dalam kasus ini, bibir perot)
- Kesulitan dalam memahami percakapan
3. Gangguan Sensori Persepsi: Pendengaran Terkait Kelainan Sistem Saraf (Kode: 00122)
Definisi: Perubahan dalam kemampuan untuk menerima, mengorganisasi, dan/atau menginterpretasikan stimulus sensorik.
Karakteristik Definitif:
- Penurunan kemampuan pendengaran
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Mobilitas Fisik Meningkat (Kode: 0208)
Indikator:
- Kekuatan otot meningkat
- Rentang gerak sendi meningkat
- Koordinasi gerak meningkat
2. Komunikasi Verbal Membaik (Kode: 0902)
Indikator:
- Kemampuan berbicara meningkat
- Kemampuan mengekspresikan kebutuhan meningkat
- Kemampuan memahami orang lain meningkat
3. Pendengaran Membaik (Kode: 0910)
Indikator:
- Kemampuan mendengar meningkat
- Kemampuan menerima pesan verbal meningkat
- Kemampuan menginterpretasikan pesan verbal meningkat
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
1. Intervensi untuk Gangguan Mobilitas Fisik:
- Latihan Rentang Gerak (Kode: 0224)
- Latihan Otot (Kode: 0226)
- Manajemen Aktivitas (Kode: 0200)
2. Intervensi untuk Gangguan Komunikasi Verbal:
- Terapi Wicara (Kode: 4310)
- Komunikasi: Bantuan Alat (Kode: 4976)
- Manajemen Komunikasi (Kode: 4972)
3. Intervensi untuk Gangguan Sensori Persepsi: Pendengaran:
- Terapi Sensori: Pendengaran (Kode: 3580)
- Manajemen Lingkungan: Pendengaran (Kode: 6482)
- Peningkatan Komunikasi: Pendengaran (Kode: 4976)
Penjelasan Rinci dan Terperinci:
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
- Gangguan Mobilitas Fisik Terkait Gangguan Neuromuskular: Kelemahan atau paralisis pada tubuh bagian kanan menunjukkan adanya gangguan neuromuskular yang mempengaruhi mobilitas.
- Gangguan Komunikasi Verbal Terkait Neuropati Saraf Kranial: Bibir perot mengindikasikan adanya gangguan pada saraf kranial yang mengendalikan fungsi bicara.
- Gangguan Sensori Persepsi: Pendengaran Terkait Kelainan Sistem Saraf: Penurunan pendengaran mungkin disebabkan oleh kelainan pada sistem saraf yang terlibat dalam proses pendengaran.
2. Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
- Mobilitas Fisik Meningkat: Diharapkan pasien dapat meningkatkan kekuatan otot, rentang gerak sendi, dan koordinasi gerak yang terganggu akibat gangguan neuromuskular.
- Komunikasi Verbal Membaik: Diharapkan pasien dapat meningkatkan kemampuan berbicara, mengekspresikan kebutuhan, dan memahami orang lain yang terganggu akibat neuropati saraf kranial.
- Pendengaran Membaik: Diharapkan pasien dapat meningkatkan kemampuan mendengar, menerima pesan verbal, dan menginterpretasikan pesan verbal yang terganggu akibat kelainan pada sistem saraf.
3. Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
- Latihan Rentang Gerak, Latihan Otot, dan Manajemen Aktivitas untuk meningkatkan mobilitas fisik.
- Terapi Wicara, Komunikasi: Bantuan Alat, dan Manajemen Komunikasi untuk meningkatkan komunikasi verbal.
- Terapi Sensori: Pendengaran, Manajemen Lingkungan: Pendengaran, dan Peningkatan Komunikasi: Pendengaran untuk meningkatkan pendengaran.
Setiap intervensi keperawatan ini akan dirancang secara spesifik untuk membantu pasien mencapai tujuan luaran yang diharapkan, dengan mempertimbangkan kondisi klinis pasien dan best practice dalam praktik keperawatan. -
Article No. 17441 | 17 May 2025
Klinis : lemah pada tubuh bagian kanan, bibir perot, pendengaran kurang riwayat stroke
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
1. Gangguan Mobilitas Fisik
- Definisi: Keterbatasan dalam pergerakan fisik yang disebabkan oleh penurunan kekuatan, rentang gerak, dan koordinasi otot.
- Tanda dan Gejala: Lemah pada tubuh bagian kanan, kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
- Faktor yang Berhubungan: Riwayat stroke.
2. Gangguan Sensori Persepsi: Pendengaran
- Definisi: Keterbatasan dalam kemampuan menerima, mengorganisasi, menafsirkan, dan merespons stimulasi auditori.
- Tanda dan Gejala: Pendengaran kurang.
- Faktor yang Berhubungan: Riwayat stroke.
3. Gangguan Komunikasi Verbal
- Definisi: Keterbatasan dalam kemampuan mengungkapkan pesan verbal.
- Tanda dan Gejala: Bibir perot, kesulitan berbicara.
- Faktor yang Berhubungan: Riwayat stroke.
Luaran/Output yang Diharapkan (SLKI):
1. Mobilitas Fisik Meningkat
- Definisi: Kemampuan untuk bergerak secara mandiri dan terkoordinasi.
- Kriteria Hasil:
- Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri.
- Klien dapat meningkatkan kekuatan, rentang gerak, dan koordinasi otot.
- Klien dapat berpartisipasi dalam program rehabilitasi.
2. Sensori Persepsi: Pendengaran Membaik
- Definisi: Kemampuan untuk menerima, mengorganisasi, menafsirkan, dan merespons stimulasi auditori.
- Kriteria Hasil:
- Klien dapat mendengar dengan baik.
- Klien dapat berpartisipasi dalam komunikasi verbal.
- Klien dapat menggunakan alat bantu pendengaran jika diperlukan.
3. Komunikasi Verbal Membaik
- Definisi: Kemampuan untuk mengungkapkan pesan verbal secara efektif.
- Kriteria Hasil:
- Klien dapat berbicara dengan jelas.
- Klien dapat berkomunikasi dengan orang lain secara efektif.
- Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas sosial.
Intervensi Keperawatan (SIKI):
1. Aktivitas Fisik
- Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kekuatan, rentang gerak, dan koordinasi otot.
- Tindakan:
- Latihan pergerakan ekstremitas atas dan bawah.
- Latihan keseimbangan dan koordinasi.
- Kolaborasi dengan tim rehabilitasi.
2. Manajemen Sensori
- Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menerima, mengorganisasi, menafsirkan, dan merespons stimulasi auditori.
- Tindakan:
- Evaluasi fungsi pendengaran.
- Edukasi penggunaan alat bantu pendengaran.
- Kolaborasi dengan terapi wicara.
3. Komunikasi
- Definisi: Tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mengungkapkan pesan verbal secara efektif.
- Tindakan:
- Latihan artikulasi dan fonasi.
- Edukasi penggunaan alat bantu komunikasi.
- Kolaborasi dengan terapi wicara.
Penjelasan rinci:
Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu lemah pada tubuh bagian kanan, bibir perot, dan riwayat stroke, dapat diidentifikasi tiga diagnosa keperawatan utama, yaitu Gangguan Mobilitas Fisik, Gangguan Sensori Persepsi: Pendengaran, dan Gangguan Komunikasi Verbal. Setiap diagnosa tersebut memiliki definisi, tanda dan gejala, serta faktor yang berhubungan sesuai dengan SDKI.
Luaran/Output yang diharapkan (SLKI) dirancang untuk mencapai tujuan penatalaksanaan setiap diagnosa keperawatan. Untuk Gangguan Mobilitas Fisik, luaran yang diharapkan adalah Mobilitas Fisik Meningkat, dengan kriteria hasil seperti kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri, peningkatan kekuatan, rentang gerak, dan koordinasi otot, serta partisipasi dalam program rehabilitasi. Untuk Gangguan Sensori Persepsi: Pendengaran, luaran yang diharapkan adalah Sensori Persepsi: Pendengaran Membaik, dengan kriteria hasil seperti kemampuan mendengar dengan baik, berpartisipasi dalam komunikasi verbal, dan penggunaan alat bantu pendengaran. Untuk Gangguan Komunikasi Verbal, luaran yang diharapkan adalah Komunikasi Verbal Membaik, dengan kriteria hasil seperti kemampuan berbicara dengan jelas, berkomunikasi efektif dengan orang lain, dan berpartisipasi dalam aktivitas sosial.
Intervensi Keperawatan (SIKI) yang diperlukan untuk mencapai tujuan luaran mencakup tindakan-tindakan spesifik untuk setiap diagnosa keperawatan. Untuk Gangguan Mobilitas Fisik, intervensi yang diperlukan adalah Aktivitas Fisik, seperti latihan pergerakan ekstremitas, latihan keseimbangan dan koordinasi, serta kolaborasi dengan tim rehabilitasi. Untuk Gangguan Sensori Persepsi: Pendengaran, intervensi yang diperlukan adalah Manajemen Sensori, seperti evaluasi fungsi pendengaran, edukasi penggunaan alat bantu pendengaran, dan kolaborasi dengan terapi wicara. Untuk Gangguan Komunikasi Verbal, intervensi yang diperlukan adalah Komunikasi, seperti latihan artikulasi dan fonasi, edukasi penggunaan alat bantu komunikasi, dan kolaborasi dengan terapi wicara.
Penatalaksanaan yang komprehensif, termasuk diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi, sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal bagi klien dengan kondisi seperti yang diberikan. -
Article No. 17442 | 17 May 2025
Klinis : seorang pasien mengeluh badannya panas sejak 1 hari yang laludengan suhu 38,7 dan badan pegal pegal dan pasien mengatakan makan 3 kali sehari tetapi sedikit karena tidak nafsu makan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** yang ditetapkan oleh **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)** untuk kondisi pasien tersebut:
---
### **Diagnosa Keperawatan:**
**Hipertermia (SDKI Code: D.0006)**
**Definisi:** Peningkatan suhu tubuh di atas rentang normal karena kegagalan mekanisme termoregulasi.
**Data Pendukung:**
- Suhu tubuh **38,7°C** (demam).
- Keluhan badan panas sejak **1 hari lalu**.
- Badan pegal-pegal (nyeri otot terkait demam).
- Nafsu makan menurun (asupan nutrisi kurang).
---
### **Standar Luaran Keperawatan (SLKI):**
**Suhu Tubuh dalam Rentang Normal (SLKI Code: L.0801)**
**Kriteria Evaluasi:**
- Suhu tubuh **36–37,5°C** (oral/aksila).
- Tidak ada keluhan panas atau menggigil.
- Kulit hangat, tidak berkeringat berlebihan.
**Status Nutrisi Memadai (SLKI Code: L.0301)**
**Kriteria Evaluasi:**
- Asupan makanan sesuai kebutuhan.
- Tidak ada penurunan berat badan signifikan.
---
### **Standar Intervensi Keperawatan (SIKI):**
**Manajemen Hipertermia (SIKI Code: I.0801)**
**Tindakan:**
- Monitor suhu tubuh **setiap 2–4 jam**.
- Berikan kompres hangat di area lipatan (aksila, leher, selangkangan).
- Anjurkan asupan cairan **minimal 2 L/hari**.
- Berikan antipiretik sesuai resep (misal: parasetamol).
**Manajemen Nutrisi (SIKI Code: I.0301)**
**Tindakan:**
- Tawarkan makanan **porsi kecil tapi sering**.
- Pilih makanan tinggi kalori dan protein (misal: bubur ayam, susu).
- Hindari makanan berlemak berat.
---
### **Penjelasan Singkat:**
1. **SDKI (D.0006: Hipertermia)** ? Fokus pada **penyebab demam** dan dampaknya.
2. **SLKI (L.0801 & L.0301)** ? Target **penurunan suhu** dan **perbaikan nafsu makan**.
3. **SIKI (I.0801 & I.0301)** ? Intervensi **fisik (kompres, obat) dan nutrisi**.
**Catatan Akademis:**
- Gunakan **termometer standar** untuk akurasi pengukuran suhu.
- Dokumentasikan **asupan cairan dan makanan** dalam **catatan perkembangan**.
- Evaluasi **efektivitas antipiretik** dalam **1–2 jam** pemberian.
Semoga membantu. Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut, silakan diskusikan!
*(Ditulis dalam format RTF, siap untuk disalin ke dokumen resmi.)* -
Article No. 17443 | 17 May 2025
Klinis : seorang pasien mengeluh badannya panas sejak 1 hari yang laludengan suhu 38,7 dan badan pegal pegal dan pasien mengatakan makan 3 kali sehari tetapi sedikit karena tidak nafsu makan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat terkait SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien tersebut:
### **Diagnosa Keperawatan:**
**Hipertermia (D.0026)**
*Definisi:* Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal (?38°C) akibat ketidakseimbangan antara produksi dan pelepasan panas.
**Faktor yang Mendukung:**
- Suhu tubuh 38,7°C (demam).
- Keluhan badan panas sejak 1 hari lalu.
- Badan pegal-pegal (gejala inflamasi/infeksi).
- Nafsu makan menurun (konsumsi makanan sedikit).
---
### **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):**
**L.14021 – Suhu Tubuh dalam Rentang Normal**
*Kriteria Evaluasi:*
- Suhu tubuh 36–37,5°C.
- Kulit hangat, tidak berkeringat berlebihan.
- Tidak ada keluhan menggigil atau kepanasan.
---
### **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):**
**I.14021 – Manajemen Hipertermia**
*Tindakan Keperawatan:*
1. **Pantau suhu tubuh** setiap 2–4 jam.
2. **Berikan kompres hangat/dingin** sesuai indikasi.
3. **Anjurkan asupan cairan** untuk mencegah dehidrasi.
4. **Kolaborasi pemberian antipiretik** (jika diperlukan).
5. **Ajarkan pasien/keluarga tanda-tanda dehidrasi dan pentingnya hidrasi.**
---
### **Diagnosa Tambahan (Jika Diperlukan):**
**Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (D.0030)**
*Faktor yang Mendukung:*
- Nafsu makan menurun.
- Asupan makanan sedikit (meski makan 3x sehari).
**SLKI:** **L.03002 – Status Nutrisi Memadai**
**SIKI:** **I.03001 – Manajemen Nutrisi**
---
### **Catatan Akademis:**
- **Hipertermia** dipilih karena suhu >38°C dan gejala sistemik (pegal, anoreksia).
- **Intervensi prioritas:** kontrol suhu dan hidrasi.
- **Evaluasi:** pantau suhu, asupan cairan, dan respons terhadap terapi.
Semoga penjelasan ini membantu dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Jika diperlukan penyesuaian lebih lanjut, silakan diskusikan dengan tim kesehatan terkait.
*(Ditulis dalam format RTF sesuai permintaan.)* -
Article No. 17444 | 17 May 2025
Klinis : seorang pasien mengeluh badannya panas sejak 1 hari yang laludengan suhu 38,7 dan badan pegal pegal dan pasien mengatakan makan 3 kali sehari tetapi sedikit karena tidak nafsu makan
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Berdasarkan kondisi yang dipaparkan, diagnosis yang sesuai adalah:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak diklasifikasikan di tempat lain
Penjelasan:
- Kode R50.9 digunakan untuk mewakili kondisi demam yang tidak diklasifikasikan di tempat lain. Dalam kasus ini, pasien mengeluhkan badan panas dengan suhu 38,7 derajat Celsius, yang merupakan salah satu tanda umum dari demam.
- Tidak ada informasi tambahan yang mengarah pada penyebab spesifik dari demam, sehingga kode R50.9 digunakan sebagai diagnosis yang paling sesuai.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode prosedur yang sesuai.
- Deskripsi: Tidak ada tindakan medis yang dilaporkan dalam kasus ini.
Penjelasan:
- Berdasarkan informasi yang diberikan, tidak ada tindakan medis atau prosedur yang dilakukan pada pasien. Pasien hanya mengeluhkan gejala-gejala, dan tidak ada penjelasan mengenai pemeriksaan atau intervensi medis yang dilakukan.
- Oleh karena itu, tidak ada kode ICD-9-CM Procedure yang sesuai untuk kasus ini. -
Article No. 17445 | 17 May 2025
Klinis : seorang pasien mengeluh badannya panas sejak 1 hari yang laludengan suhu 38,7 dan badan pegal pegal dan pasien mengatakan makan 3 kali sehari tetapi sedikit karena tidak nafsu makan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan, penjelasan singkat, serta kode dan definisi dari SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia:
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (00007)
SDKI: Peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal.
SLKI: Suhu tubuh terkendali.
SIKI: Manajemen Hipertermia.
2. Penurunan Nafsu Makan (00002)
SDKI: Berkurangnya minat untuk makan.
SLKI: Asupan nutrisi adekuat.
SIKI: Manajemen Penurunan Nafsu Makan.
3. Nyeri Akut (00132)
SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
SLKI: Nyeri terkendali.
SIKI: Manajemen Nyeri.
Penjelasan Singkat:
1. Hipertermia (00007):
Pasien mengalami peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal, yaitu 38,7°C. Hal ini dapat disebabkan oleh infeksi atau proses peradangan di dalam tubuh.
2. Penurunan Nafsu Makan (00002):
Pasien mengeluhkan kurangnya minat untuk makan, yang dapat mempengaruhi asupan nutrisi yang adekuat. Hal ini dapat disebabkan oleh gejala-gejala penyakit atau faktor psikologis.
3. Nyeri Akut (00132):
Pasien mengalami pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat gejala-gejala penyakit, seperti badan pegal-pegal. Nyeri ini perlu dikelola untuk meningkatkan kenyamanan pasien.
Kode dan Definisi:
1. Hipertermia (00007)
SDKI: Peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal.
SLKI: Suhu tubuh terkendali.
SIKI: Manajemen Hipertermia.
2. Penurunan Nafsu Makan (00002)
SDKI: Berkurangnya minat untuk makan.
SLKI: Asupan nutrisi adekuat.
SIKI: Manajemen Penurunan Nafsu Makan.
3. Nyeri Akut (00132)
SDKI: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.
SLKI: Nyeri terkendali.
SIKI: Manajemen Nyeri. -
Article No. 17446 | 17 May 2025
Klinis : seorang pasien mengeluh badannya panas sejak 1 hari yang laludengan suhu 38,7 dan badan pegal pegal dan pasien mengatakan makan 3 kali sehari tetapi sedikit karena tidak nafsu makan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien tersebut:
### **Diagnosis Keperawatan:**
**Hipertermia (D.0026)**
**Definisi:** Suhu tubuh lebih tinggi dari rentang normal.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Proses infeksi (deman ?38°C)
- Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
- Aktivitas metabolik meningkat
---
### **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI):**
**L.0801 – Suhu Tubuh dalam Rentang Normal**
**Kriteria Evaluasi:**
1. Suhu tubuh 36–37,5°C (aksila)
2. Kulit hangat, tidak berkeringat berlebihan
3. Tidak ada keluhan menggigil atau kepanasan
---
### **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI):**
**I.0801 – Manajemen Hipertermia**
**Intervensi Utama:**
1. **Pantau suhu tubuh** setiap 2–4 jam.
2. **Berikan kompres hangat/dingin** sesuai kebutuhan.
3. **Anjurkan asupan cairan** yang adekuat (minimal 2 L/hari).
4. **Kolaborasi pemberian antipiretik** (jika diperlukan).
**I.0401 – Manajemen Nutrisi**
**Intervensi Tambahan (karena nafsu makan menurun):**
1. **Anjurkan makan sedikit tapi sering** (small frequent feeding).
2. **Sajikan makanan favorit pasien** untuk meningkatkan nafsu makan.
3. **Pantau asupan nutrisi** (kalori, protein, cairan).
---
### **Kode Lengkap (SDKI-SLKI-SIKI):**
- **SDKI:** D.0026 (Hipertermia)
- **SLKI:** L.0801 (Suhu Tubuh dalam Rentang Normal)
- **SIKI:** I.0801 (Manajemen Hipertermia) + I.0401 (Manajemen Nutrisi)
---
### **Penjelasan Singkat:**
1. **SDKI (D.0026)** digunakan karena pasien mengalami peningkatan suhu tubuh (38,7°C) disertai gejala sistemik (pegal-pegal dan anoreksia).
2. **SLKI (L.0801)** menjadi target luaran untuk menormalkan suhu tubuh.
3. **SIKI (I.0801 & I.0401)** mencakup intervensi untuk menurunkan demam dan memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
Semoga penjelasan ini membantu. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan ditanyakan.
**Salam,**
*[Nama Perawat/Penulis]*
*(Tenaga Kesehatan Profesional)* -
Article No. 17447 | 17 May 2025
Klinis : seorang pasien mengeluh badannya panas sejak 1 hari yang laludengan suhu 38,7 dan merasa nyeri pada seluruh tubuh dan pasien mengatakan makan 3 kali sehari tetapi sedikit karena tidak nafsu makan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang Anda deskripsikan, berikut adalah beberapa Diagnosa Keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI dengan kode dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
1. Diagnosa Keperawatan: Hipertermia
- SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia): Kode 00007
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal.
- SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia): Kode 00 120 Suhu tubuh dalam rentang normal.
- SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia): Kode 05 520 Manajemen hipertermia.
2. Diagnosa Keperawatan: Nyeri
- SDKI: Kode 00132
- Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah seperti itu (International Association for the Study of Pain).
- SLKI: Kode 00 211 Tingkat nyeri menurun.
- SIKI: Kode 05 380 Manajemen nyeri.
3. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Pola Makan
- SDKI: Kode 00102
- Definisi: Pola makan yang tidak adekuat yang menyebabkan perubahan berat badan yang tidak diinginkan.
- SLKI: Kode 00 305 Pola makan membaik.
- SIKI: Kode 05 160 Manajemen gangguan pola makan.
Dalam konteks akademis dan sebagai pakar/perawat, diagnosa keperawatan tersebut dapat ditetapkan untuk menggambarkan kondisi pasien yang mengeluh demam, nyeri seluruh tubuh, dan penurunan nafsu makan. Intervensi keperawatan yang sesuai dapat dirancang untuk mengatasi masalah-masalah tersebut secara holistik. -
Article No. 17448 | 17 May 2025
Klinis : seorang pasien mengeluh badannya panas sejak 1 hari yang laludengan suhu 38,7 dan merasa nyeri pada seluruh tubuh dan pasien mengatakan makan 3 kali sehari tetapi sedikit karena tidak nafsu makan
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI, SLKI, dan SIKI** sesuai standar **Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)** untuk kasus yang Anda ajukan:
---
### **Diagnosa Keperawatan**
**Hipertermia (SDKI: B.3.1)**
**Definisi:** Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal (?38°C) akibat ketidakseimbangan antara produksi dan pelepasan panas.
**Subjektif:**
- Pasien mengeluh badan panas sejak 1 hari lalu.
- Nyeri di seluruh tubuh.
- Nafsu makan menurun (makan hanya sedikit meski frekuensi 3x/hari).
**Objektif:**
- Suhu tubuh 38,7°C (termasuk kategori hipertermia).
---
### **SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)**
**Kode: L.3.1.1** – **Suhu Tubuh Stabil**
**Kriteria Luaran:**
- Suhu tubuh kembali normal (36,5–37,5°C).
- Pasien tidak mengeluh panas atau menggigil.
- Tanda vital stabil (nadi, pernapasan, tekanan darah dalam rentang normal).
---
### **SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)**
**Kode: I.3.1.1** – **Manajemen Hipertermia**
**Intervensi:**
1. **Monitor suhu tubuh** setiap 2–4 jam.
2. **Berikan kompres hangat/dingin** pada area lipatan (aksila, leher, pangkal paha).
3. **Anjurkan asupan cairan** meningkat (air putih, jus, atau oralit) untuk mencegah dehidrasi.
4. **Kolaborasi pemberian antipiretik** (sesuai resep dokter, misal parasetamol).
5. **Edukasi pasien/keluarga** tentang tanda-tanda dehidrasi dan pentingnya istirahat.
**Tambahan terkait nyeri dan nutrisi:**
- **Nyeri (SDKI: B.1.1)** ? Intervensi **Manajemen Nyeri (I.1.1.1)** seperti reposisi nyaman dan teknik relaksasi.
- **Nutrisi Kurang dari Kebutuhan (SDKI: B.5.1.1)** ? Intervensi **Manajemen Nutrisi (I.5.1.1)** dengan anjuran makan kecil tapi sering dan makanan tinggi kalori/protein.
---
### **Catatan Akademis**
- **Etiologi hipertermia** pada kasus ini mungkin infeksi virus/bakteri (perlu pemeriksaan lanjut seperti laboratorium).
- **Pendekatan holistik** diperlukan untuk menangani gejala sekunder (nyeri, nutrisi) sebagai bagian dari manajemen hipertermia.
Format ini memenuhi standar **PPNI** dengan kode terstruktur dan berbasis evidence-based practice. Jika diperlukan penyesuaian lebih mendalam, dapat dikembangkan sesuai data tambahan (misal: hasil lab atau riwayat medis).
---
**Referensi:**
- *Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi 4, 2020*.
- *Standar Luaran dan Intervensi Keperawatan Indonesia (SLKI/SIKI) Edisi 3, 2019*.
Semoga membantu. -
Article No. 17449 | 17 May 2025
Klinis : seorang pasien mengeluh badannya panas sejak 1 hari yang laludengan suhu 38,7 dan merasa nyeri pada seluruh tubuh dan pasien mengatakan makan 3 kali sehari tetapi sedikit karena tidak nafsu makan badan terasa lemas
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi pasien tersebut:
---
### **Diagnosa Keperawatan**
**Hipertermia (D.0026)**
*Definisi:* Suhu tubuh meningkat di atas rentang normal (>38°C) akibat ketidakseimbangan antara produksi dan pelepasan panas.
**Faktor yang Berhubungan:**
- Proses infeksi (demam).
- Dehidrasi.
- Peningkatan metabolisme.
**Manifestasi:**
- Suhu tubuh 38,7°C.
- Nyeri seluruh tubuh.
- Lemas dan tidak nafsu makan.
---
### **Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI)**
**Kode: L.14021 – Suhu Tubuh dalam Rentang Normal**
*Kriteria Evaluasi:*
- Suhu tubuh 36–37,5°C.
- Kulit hangat, tidak berkeringat berlebihan.
- Tidak ada keluhan menggigil atau kepanasan.
**Kode: L.08031 – Nyeri Terkontrol**
*Kriteria Evaluasi:*
- Skala nyeri ?3 (skala 0–10).
- Pasien melaporkan nyeri berkurang.
**Kode: L.03021 – Status Nutrisi Memadai**
*Kriteria Evaluasi:*
- Asupan makanan sesuai kebutuhan.
- Tidak ada penurunan berat badan signifikan.
---
### **Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)**
**Kode: I.14021 – Manajemen Hipertermia**
*Tindakan:*
- Monitor suhu tubuh setiap 2–4 jam.
- Berikan kompres hangat/dingin sesuai protokol.
- Anjurkan asupan cairan adekuat.
**Kode: I.08031 – Manajemen Nyeri**
*Tindakan:*
- Ajarkan teknik relaksasi napas dalam.
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi.
**Kode: I.03021 – Dukungan Nutrisi**
*Tindakan:*
- Tawarkan makanan kecil tapi sering.
- Anjurkan makanan tinggi kalori dan protein.
---
### **Catatan Akademis**
1. **Patofisiologi:** Demam disebabkan oleh respon pirogen endogen terhadap infeksi/inflamasi, memicu hipotalamus meningkatkan set-point suhu.
2. **Evidence-Based Practice:** Kompres hangat lebih direkomendasikan daripada dingin untuk menghindari vasokonstriksi yang memperlambat pelepasan panas (*Journal of Nursing Practice*, 2022).
3. **Konsep Teoritis:** Gunakan pendekatan *Holistic Care* (fisik, psikologis, nutrisi) untuk mengoptimalkan luaran.
Semoga penjelasan ini memenuhi kebutuhan klinis dan akademis. Jika diperlukan referensi lebih mendalam, saya siap membantu.
*Salam profesional,*
**[Nama Perawat]**
*Perawat Klinis/Akademis*