Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 19852 | 20 Jul 2025
Klinis : NYERI PERUT TERKDANG KRAM-KRAM
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, dengan senang hati saya akan memberikan informasi yang Anda minta mengenai kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur atau tindakan medis yang sesuai dengan kondisi "NYERI PERUT TERKADANG KRAM-KRAM" dengan format yang terstruktur.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R10.4
- Deskripsi: Nyeri perut dan panggul lainnya
Penjelasan:
Kode ICD-10 R10.4 (Nyeri perut dan panggul lainnya) merupakan kode yang sesuai dengan kondisi "NYERI PERUT TERKADANG KRAM-KRAM". Kode ini mencakup keluhan nyeri perut yang tidak spesifik atau belum dapat ditentukan penyebabnya secara pasti, termasuk kram-kram perut.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: Tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik
- Deskripsi: Tidak ada prosedur atau tindakan medis yang spesifik tercatat untuk kondisi ini. Penanganan yang mungkin dilakukan adalah evaluasi klinis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menentukan penyebab nyeri perut.
Penjelasan:
Dalam kasus "NYERI PERUT TERKADANG KRAM-KRAM", tidak ada kode ICD-9-CM prosedur yang spesifik, karena penanganan yang dilakukan biasanya berupa evaluasi klinis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menentukan penyebab nyeri perut. Tindakan yang dilakukan akan disesuaikan dengan hasil evaluasi dan temuan klinis pada pasien. -
Article No. 19853 | 20 Jul 2025
Klinis : NYERI ULU HATI (+), MUAL MUNTAH (+), PUSING (+), DEMAM (+)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI-SLKI-SIKI beserta kodenya dan definisinya untuk kondisi yang Anda berikan, dengan tone akademis dan persona sebagai pakar keperawatan.
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri Akut (00132)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau digambarkan dalam istilah-istilah kerusakan tersebut.
2. Mual (00134)
Definisi: Perasaan tidak nyaman dan tidak menyenangkan di perut yang dapat mengarah pada keinginan untuk muntah.
3. Pusing (00075)
Definisi: Sensasi rotasi, ketidakseimbangan, atau pergerakan yang tidak menyenangkan di dalam atau di sekitar kepala.
4. Hipertermia (00007)
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas batas normal akibat kegagalan mekanisme pengaturan suhu.
SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):
SDKI merupakan standar yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk mengembangkan diagnosis keperawatan yang sesuai dengan konteks Indonesia.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
SLKI merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk mengembangkan luaran keperawatan yang sesuai dengan konteks Indonesia.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
SIKI merupakan standar yang ditetapkan oleh PPNI untuk mengembangkan intervensi keperawatan yang sesuai dengan konteks Indonesia.
Kode dan definisi dari SDKI, SLKI, dan SIKI untuk masing-masing diagnosa keperawatan di atas dapat diperoleh dari referensi dan publikasi resmi PPNI. -
Article No. 19854 | 20 Jul 2025
Klinis : NYERI ULU HATI (+), MUAL MUNTAH (+), PUSING (+), DEMAM (+)
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI – SLKI – SIKI**
*(Berdasarkan Standar PPNI untuk Kasus: Nyeri Ulu Hati, Mual Muntah, Pusing, Demam)*
---
### **1. Diagnosa Keperawatan:**
**Nyeri Akut (SDKI Code: 00132)**
**Definisi:** Pengalaman sensori dan emosional tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial, yang terjadi secara tiba-tiba atau lambat, dengan intensitas ringan hingga berat.
**Faktor Terkait:**
- Nyeri ulu hati (+) akibat iritasi mukosa lambung/inflamasi.
- Demam (+) sebagai respons inflamasi sistemik.
**SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):**
- **Code: 2101** (Tingkat nyeri terkontrol)
- Kriteria: Skala nyeri menurun (misal: dari skala 7/10 menjadi ≤3/10), pasien mampu menunjukkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi nyeri.
**SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):**
- **Code: 2310** (Manajemen Nyeri)
- Intervensi:
- Ajarkan teknik relaksasi napas dalam.
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi (misal: parasetamol untuk nyeri dan demam).
- Monitor respons nyeri setiap 2 jam.
---
### **2. Diagnosa Keperawatan:**
**Mual dan Muntah (SDKI Code: 00114)**
**Definisi:** Sensasi tidak nyaman di faring/lambung disertai dorongan untuk muntah, atau pengeluaran isi lambung secara involunter.
**Faktor Terkait:**
- Gangguan motilitas lambung.
- Stimulasi pusat muntah di otak (misal: akibat demam/infeksi).
**SLKI:**
- **Code: 1403** (Kebutuhan nutrisi terpenuhi)
- Kriteria: Frekuensi muntah berkurang, asupan oral meningkat.
**SIKI:**
- **Code: 2410** (Manajemen Mual)
- Intervensi:
- Berikan makanan kecil frekuensi sering (misal: biskuit kering).
- Hindari aroma menyengat.
- Kolaborasi pemberian antiemetik (misal: domperidone).
---
### **3. Diagnosa Keperawatan:**
**Hipertermia (SDKI Code: 00007)**
**Definisi:** Suhu tubuh di atas rentang normal akibat kegagalan mekanisme termoregulasi.
**Faktor Terkait:**
- Proses infeksi/inflamasi sistemik.
**SLKI:**
- **Code: 0801** (Suhu tubuh stabil)
- Kriteria: Suhu turun ke 36,5–37,5°C dalam 24 jam.
**SIKI:**
- **Code: 3920** (Manajemen Hipertermia)
- Intervensi:
- Kompres hangat di aksila/inguinal.
- Anjurkan asupan cairan adekuat.
- Monitor suhu setiap 4 jam.
---
### **4. Diagnosa Keperawatan:**
**Risiko Ketidakseimbangan Cairan dan Elektrolit (SDKI Code: 00025)**
**Definisi:** Risiko kehilangan cairan atau elektrolit berlebihan akibat muntah dan demam.
**SLKI:**
- **Code: 1003** (Keseimbangan cairan tercapai)
- Kriteria: Turgor kulit normal, mukosa lembab, output urine ≥30 mL/jam.
**SIKI:**
- **Code: 4120** (Manajemen Cairan)
- Intervensi:
- Monitor tanda dehidrasi (turgor, capillary refill).
- Kolaborasi pemberian cairan IV jika diperlukan.
---
### **5. Diagnosa Keperawatan:**
**Intoleransi Aktivitas (SDKI Code: 00092)**
**Definisi:** Ketidakcukupan energi fisiologis atau psikologis untuk menyelesaikan aktivitas sehari-hari.
**Faktor Terkait:**
- Kelemahan akibat mual, muntah, dan demam.
**SLKI:**
- **Code: 0404** (Toleransi aktivitas membaik)
- Kriteria: Pasien mampu melakukan aktivitas ringan tanpa pusing.
**SIKI:**
- **Code: 0220** (Dukungan ambulasi)
- Intervensi:
- Bantu aktivitas bertahap (duduk → berdiri → berjalan).
- Anjurkan istirahat cukup.
---
### **Catatan Akademis:**
- **Prioritas Intervensi:** Fokus pada manajemen nyeri dan hipertermia terlebih dahulu karena bersifat akut dan memengaruhi kenyamanan pasien.
- **Evaluasi:** Lakukan reassessment setiap 8 jam untuk menyesuaikan intervensi berdasarkan respons klinis.
- **Kolaborasi:** Konsultasikan dengan dokter terkait kebutuhan terapi farmakologis (analgesik, antipiretik, antiemetik).
*(Referensi: Buku Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Luaran (SLKI), dan Intervensi (SIKI) Edisi Terkini – PPNI, 2023)*
---
**Format RTF siap digunakan untuk dokumentasi keperawatan.** -
Article No. 19855 | 20 Jul 2025
Klinis : NYERI ULU HATI (+), MUAL MUNTAH (+), PUSING (+), DEMAM (+)
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, berikut adalah kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda berikan:
1. Kode ICD-10:
- Kode: R10.13
- Deskripsi: Nyeri epigastrium
- Kode: R11.0
- Deskripsi: Mual
- Kode: R11.2
- Deskripsi: Muntah tak terkendali
- Kode: R51
- Deskripsi: Sakit kepala
- Kode: R50.9
- Deskripsi: Demam, tidak diklasifikasikan di tempat lain
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 43.11
- Deskripsi: Esofagogastroduodenoskopi (EGD), tanpa biopsiwww
Penjelasan:
1. Kode ICD-10:
- Nyeri ulu hati (epigastrium) diwakili oleh kode R10.13.
- Mual diwakili oleh kode R11.0.
- Muntah tak terkendali diwakili oleh kode R11.2.
- Pusing/sakit kepala diwakili oleh kode R51.
- Demam diwakili oleh kode R50.9, karena tidak diklasifikasikan di tempat lain.
2. Kode ICD-9-CM Procedure:
- Jika diperlukan, pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi (EGD) tanpa biopsi dapat dilakukan, yang diwakili oleh kode 43.11.
Catatan: Kode-kode ini digunakan oleh tenaga kesehatan profesional, seperti dokter dan perekam medis, untuk mengidentifikasi dan mencatat diagnosis dan prosedur medis dalam dokumentasi kesehatan pasien. -
Article No. 19856 | 20 Jul 2025
Klinis : NYERI ULU HATI (+), MUAL MUNTAH (+), PUSING (+), DEMAM (+)
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci terkait kondisi yang Anda sampaikan.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai:
a. Nyeri akut berhubungan dengan penyakit gastrointestinal (nyeri ulu hati)
b. Mual dan muntah berhubungan dengan penyakit gastrointestinal
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum (pusing dan demam)
Penjelasan:
- Nyeri ulu hati, mual, dan muntah merupakan gejala yang sering muncul pada kondisi penyakit gastrointestinal, seperti gastritis, ulkus peptikum, atau pankreatitis.
- Pusing dan demam dapat menjadi tanda adanya intoleransi aktivitas akibat kelemahan umum yang dialami pasien.
- Diagnosa keperawatan tersebut dirumuskan berdasarkan analisis data subjektif dan objektif yang diperoleh dari pasien.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Penurunan nyeri ulu hati
b. Penurunan mual dan muntah
c. Peningkatan toleransi aktivitas
Penjelasan:
- Penurunan nyeri ulu hati menunjukkan bahwa intervensi keperawatan yang dilakukan dapat mengurangi atau mengendalikan rasa nyeri yang dirasakan pasien.
- Penurunan mual dan muntah menandakan bahwa pasien dapat mengelola gejala gastrointestinal yang dialami dengan lebih baik.
- Peningkatan toleransi aktivitas menunjukkan bahwa pasien memiliki kemampuan yang lebih baik dalam melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelemahan yang berlebihan.
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Manajemen nyeri
- Identifikasi karakteristik nyeri
- Kolaborasi pemberian analgesik
- Teknik relaksasi
- Distraksi
b. Manajemen mual dan muntah
- Identifikasi penyebab mual dan muntah
- Pemberian antiemetik
- Pengaturan diet
- Manajemen cairan dan elektrolit
c. Peningkatan aktivitas
- Penilaian toleransi aktivitas
- Perencanaan aktivitas bertingkat
- Edukasi manajemen energi
- Pendampingan latihan fisik bertahap
Penjelasan:
- Intervensi manajemen nyeri bertujuan untuk mengurangi atau mengendalikan rasa nyeri yang dirasakan pasien melalui identifikasi karakteristik nyeri, kolaborasi pemberian analgesik, serta penggunaan teknik relaksasi dan distraksi.
- Intervensi manajemen mual dan muntah ditujukan untuk mengatasi gejala gastrointestinal yang dialami pasien, termasuk mengidentifikasi penyebab, pemberian antiemetik, pengaturan diet, serta manajemen cairan dan elektrolit.
- Intervensi peningkatan aktivitas bertujuan untuk membantu pasien meningkatkan toleransi terhadap aktivitas sehari-hari melalui penilaian toleransi aktivitas, perencanaan aktivitas bertingkat, edukasi manajemen energi, serta pendampingan latihan fisik yang bertahap.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terpadu, diharapkan pasien dapat mencapai luaran yang diharapkan, yaitu penurunan nyeri ulu hati, penurunan mual dan muntah, serta peningkatan toleransi aktivitas. -
Article No. 19857 | 20 Jul 2025
Klinis : MUAL, PERUT TERASA KENCANG-KENCANG SEJAK PAGI, MERIANG
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: **Diagnosa Keperawatan dan Penjelasan SDKI, SLKI, SIKI untuk Kondisi: Mual, Perut Terasa Kencang-Kencang Sejak Pagi, Meriang**
**1. Diagnosa Keperawatan:**
**Gangguan Kenyamanan: Nausea (00132)** *(SDKI)*
**Definisi:** Sensasi tidak nyaman di daerah epigastrium atau tenggorokan yang dapat disertai keinginan untuk muntah.
**2. Standar Luaran Keperawatan (SLKI):**
**Kenyamanan Fisik Meningkat (1301)**
**Kriteria Evaluasi:**
- Klien melaporkan penurunan frekuensi mual.
- Klien menunjukkan tanda-tanda vital dalam rentang normal.
- Klien mampu beristirahat dengan cukup.
**3. Standar Intervensi Keperawatan (SIKI):**
**Manajemen Nausea (1450)**
**Tindakan Keperawatan:**
- Monitor frekuensi dan intensitas mual.
- Berikan posisi nyaman (misalnya, semi-Fowler).
- Anjurkan asupan cairan sedikit demi sedikit (oral rehidrasi).
- Kolaborasi pemberian antiemetik jika diperlukan.
---
**Penjelasan Singkat:**
- **SDKI (00132)** mendefinisikan nausea sebagai gangguan kenyamanan yang memerlukan intervensi untuk mengurangi gejala.
- **SLKI (1301)** menetapkan target luaran berupa perbaikan kondisi fisik klien.
- **SIKI (1450)** memberikan panduan intervensi berbasis evidence-based untuk mengatasi nausea.
**Referensi:**
*PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), dan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).*
*(Format RTF dapat disesuaikan dengan kebutuhan dokumen klinis.)* -
Article No. 19858 | 20 Jul 2025
Klinis : Diare Muntah
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Dengan senang hati, saya akan memberikan informasi yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi diare dan muntah.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi diare dan muntah adalah "Risiko Dehidrasi" (00028). Risiko dehidrasi merupakan keadaan di mana individu memiliki kemungkinan mengalami kehilangan cairan dan elektrolit yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan tubuh. Pada kondisi diare dan muntah, terjadi kehilangan cairan dan elektrolit yang signifikan, sehingga risiko dehidrasi menjadi sangat tinggi.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Keseimbangan Cairan (0601): Pasien mampu mempertahankan volume cairan dan elektrolit dalam rentang normal.
2. Hidrasi (0602): Pasien menunjukkan tanda-tanda hidrasi yang adekuat, seperti membran mukosa lembab, turgor kulit baik, dan produksi urin yang cukup.
3. Pengendalian Elektrolit (0609): Pasien menunjukkan kadar elektrolit (seperti natrium, kalium, klorida) dalam rentang normal.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
Untuk membantu pasien mencapai luaran yang diharapkan, berikut adalah intervensi keperawatan yang diperlukan:
1. Pemantauan Cairan (6910): Melakukan pemantauan masukan dan pengeluaran cairan, serta tanda-tanda vital untuk mendeteksi tanda-tanda dehidrasi.
2. Manajemen Cairan (4120): Memberikan cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan pasien, baik melalui oral maupun intravena, untuk mengganti kehilangan cairan dan elektrolit.
3. Manajemen Diare (0460): Mengidentifikasi penyebab diare, memantau frekuensi dan karakteristik diare, serta memberikan intervensi yang sesuai untuk mengatasi diare.
4. Manajemen Muntah (1450): Mengidentifikasi penyebab muntah, memantau frekuensi dan karakteristik muntah, serta memberikan intervensi yang sesuai untuk mengatasi muntah.
5. Edukasi Kesehatan (5510): Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyebab, pencegahan, dan penanganan diare dan muntah.
Dengan penerapan diagnosa keperawatan, luaran, dan intervensi keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dengan kondisi diare dan muntah dapat pulih dengan cepat dan mencapai keseimbangan cairan dan elektrolit yang optimal. -
Article No. 19859 | 20 Jul 2025
Klinis : Muntah
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci mengenai diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang diperlukan untuk kondisi muntah, dengan nada akademis dan persona sebagai seorang pakar perawat.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang Sesuai:
Diagnosa keperawatan yang sesuai untuk kondisi muntah adalah "Mual dan Muntah" (Nausea and Vomiting). Mual dan muntah merupakan suatu kondisi di mana pasien mengalami sensasi tidak nyaman di perut yang dapat menyebabkan pengeluaran isi lambung melalui mulut. Diagnosa ini mencakup etiologi atau penyebab, karakteristik definisi, serta faktor yang mempengaruhi, seperti faktor fisiologis, psikologis, perilaku, sosial, dan lingkungan.
Luaran/Output yang Diharapkan Setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
Setelah diberikan asuhan keperawatan yang tepat, diharapkan pasien dapat mencapai luaran/output sebagai berikut:
1. Kontrol Mual: Pasien dapat mengendalikan sensasi mual yang dirasakan.
2. Kontrol Muntah: Pasien dapat mengendalikan episode muntah yang terjadi.
3. Pemulihan Cairan dan Elektrolit: Pasien dapat mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh.
4. Manajemen Nyeri: Pasien dapat mengelola nyeri yang menyertai kondisi mual dan muntah.
5. Pengetahuan Tentang Manajemen Mual dan Muntah: Pasien dan keluarga memahami strategi untuk mengelola mual dan muntah.
Intervensi Keperawatan yang Diperlukan untuk Mencapai Tujuan Luaran (SIKI):
Untuk mencapai luaran yang diharapkan, berikut intervensi keperawatan yang dapat dilakukan:
1. Manajemen Mual dan Muntah:
- Identifikasi faktor penyebab mual dan muntah, seperti obat-obatan, infeksi, atau kondisi medis lainnya.
- Berikan antiemetik sesuai dengan resep dokter untuk menekan sensasi mual dan frekuensi muntah.
- Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi untuk mengatasi mual.
- Atur lingkungan yang nyaman dan bersih untuk mengurangi rangsangan yang dapat memicu mual.
2. Manajemen Cairan dan Elektrolit:
- Pantau intake dan output cairan pasien serta tanda-tanda dehidrasi.
- Berikan cairan intravena atau suplemen elektrolit untuk mengganti kehilangan cairan akibat muntah.
- Ajarkan pasien dan keluarga mengenai pentingnya asupan cairan yang adekuat.
3. Manajemen Nyeri:
- Berikan analgesik sesuai resep dokter untuk mengurangi nyeri yang menyertai mual dan muntah.
- Ajarkan teknik nonfarmakologis, seperti kompres hangat, untuk mengatasi nyeri.
4. Edukasi Manajemen Mual dan Muntah:
- Berikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga mengenai etiologi, gejala, serta strategi pengelolaan mual dan muntah.
- Ajarkan pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi faktor pemicu serta teknik untuk mengendalikan mual dan muntah.
- Dorong pasien dan keluarga untuk aktif terlibat dalam perawatan dan pengambilan keputusan.
Dengan memahami diagnosa keperawatan, luaran yang diharapkan, serta intervensi keperawatan yang sesuai, perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan terpusat pada pasien untuk mengatasi kondisi mual dan muntah secara efektif. -
Article No. 19860 | 20 Jul 2025
Klinis : dehidrasi sedang, deman, ada ruam merah seperti digigit tomcat
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat yang berpengalaman, saya akan memberikan penjelasan rinci mengenai diagnosis keperawatan, luaran yang diharapkan, dan intervensi keperawatan yang sesuai untuk kondisi yang Anda deskripsikan.
Diagnosa Keperawatan SDKI:
1. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi, ditandai dengan suhu tubuh di atas 38°C.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, ditandai dengan adanya kelelahan saat beraktivitas.
3. Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan yang berlebihan, ditandai dengan dehidrasi sedang, mulut kering, turgor kulit buruk, dan produksi urin menurun.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Suhu tubuh normal (36,5-37,5°C).
2. Pasien dapat melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan.
3. Kebutuhan cairan terpenuhi, ditandai dengan produksi urin normal, turgor kulit baik, dan membran mukosa lembab.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Hipertermia:
a. Monitor suhu tubuh secara teratur.
b. Berikan kompres hangat/dingin untuk menurunkan suhu.
c. Anjurkan pasien untuk minum cairan hangat/dingin secukupnya.
d. Berikan antipiretik sesuai instruksi dokter.
2. Intoleransi aktivitas:
a. Kaji tingkat energi dan kemampuan pasien dalam melakukan aktivitas.
b. Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sesuai toleransi.
c. Ajarkan teknik-teknik konservasi energi pada pasien.
d. Anjurkan pasien untuk beristirahat yang cukup.
3. Risiko kekurangan volume cairan:
a. Kaji tanda-tanda dehidrasi secara berkala.
b. Berikan cairan intravena atau peroral sesuai kebutuhan.
c. Pantau intake dan output cairan.
d. Ajarkan pasien untuk meningkatkan asupan cairan.
e. Pertahankan kulit tetap lembab dan turgor kulit baik.
Penjelasan rinci:
1. Diagnosis keperawatan SDKI dipilih berdasarkan tanda dan gejala yang muncul, yaitu demam, dehidrasi sedang, dan ruam merah. Hipertermia terkait dengan proses infeksi, intoleransi aktivitas terkait dengan kelemahan, dan risiko kekurangan volume cairan terkait dengan kehilangan cairan yang berlebihan.
2. Luaran/output yang diharapkan setelah asuhan keperawatan adalah kondisi pasien yang stabil, mampu beraktivitas tanpa keluhan kelelahan, dan kebutuhan cairan terpenuhi. Indikator pencapaian luaran ini dapat diukur melalui pemantauan suhu tubuh, kemampuan pasien dalam beraktivitas, dan tanda-tanda hidrasi yang baik.
3. Intervensi keperawatan yang diperlukan meliputi pemantauan tanda-tanda vital, pemberian terapi untuk menurunkan demam, peningkatan asupan cairan, serta pemberian bantuan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Intervensi ini ditujukan untuk mencapai luaran yang diharapkan dan membantu pasien dalam proses pemulihan.
Sebagai seorang perawat, saya akan mengimplementasikan asuhan keperawatan yang komprehensif untuk mengatasi masalah kesehatan pasien secara holistik dan memberikan hasil yang optimal. Jangan ragu untuk bertanya jika Anda memerlukan penjelasan lebih lanjut. -
Article No. 19861 | 20 Jul 2025
Klinis : Gangguan rasa nyaman (D.0074). a. Data Subjektif: 1) Nyonya N. mengatakan sering merasa pegal di tengkuk leher sampai ke bahu. b. Data Objektif: 1) Nyonya N. tampak mengeluh sambil memijat-mijat tengkuk lehernya. 2) Kesadaran : Compos Mentis 3) TTV : TD : 150/90 mmHg N : 83 x/menit R: 20 x/menit S : 36,5 °C
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Sesuai dengan kondisi yang Anda paparkan, diagnosa keperawatan yang sesuai berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) adalah:
Diagnosa Keperawatan: Gangguan Rasa Nyaman (D.0074)
a. Data Subjektif:
1) Nyonya N. mengatakan sering merasa pegal di tengkuk leher sampai ke bahu.
b. Data Objektif:
1) Nyonya N. tampak mengeluh sambil memijat-mijat tengkuk lehernya.
2) Kesadaran: Compos Mentis
3) Tanda-Tanda Vital:
- Tekanan Darah: 150/90 mmHg
- Nadi: 83 x/menit
- Respirasi: 20 x/menit
- Suhu: 36,5°C
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Peningkatan Rasa Nyaman (L.15104)
- Klien melaporkan peningkatan rasa nyaman.
- Klien tampak rileks dan tidak mengeluh.
- Tanda-tanda vital dalam batas normal.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Manajemen Nyeri (I.14044)
- Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif, meliputi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor presipitasi nyeri.
- Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri, seperti relaksasi, terapi panas/dingin, dan masase.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk pemberian analgesik, jika diperlukan.
- Evaluasi efektivitas intervensi dan lakukan modifikasi, jika diperlukan.
2. Peningkatan Kenyamanan (I.15104)
- Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi kenyamanan klien.
- Ciptakan lingkungan yang nyaman dan terapeutik.
- Fasilitasi klien untuk beristirahat dan tidur yang cukup.
- Berikan dukungan emosional dan spiritual kepada klien.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mencapai kenyamanan klien yang optimal.
Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda dalam merumuskan asuhan keperawatan yang sesuai dengan kondisi Nyonya N. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi saya kembali.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.