Daftar Diagnosa Terbaru
-
Article No. 17472 | 18 May 2025
Klinis : Tn. A usia 65 tahun dikaji tanggal 24 Maret 2025 dengan pendidikan Sarjana bekerja sebagai pensiunan guru masuk RS pada tanggal 23 Maret 2025 di rawat dengan diagnosa Asma di Mina (no CM.0050). Penanggung jawab klien adalah Ny. H, umur 55 tahun dengan pendidikan sarjana dan masih aktif sebagai guru. Klien mengatakan sudah 4 tahun di diagnosa asma. Menurut penuturan kira-kira 2 hari sebelum dibawa ke RS, klien mengeluh sesak nafas yang sangat mengganggu dan merasa lemas, tidak nafsu makan. Klien juga mengeluh nyeri dada yang sangat hebat sampai klien tidak bisa melakukan aktivitas apapun, karena keluarga dan klien sangat takut akhirnya pada tanggal 23 Maret 2025, klien dibawa ke RS Aisyiah Surakarta dan harus di rawat inap. Saat dikaji pada jam 10.00 klien berada di Ruang Mina. Klien tampak lemah berbaring di tempat tidur. Klien masih mengeluh sesak nafas, di hidung terpasang nasal kanul 2 l/mnt. Keluarga mengatakan klien belum mau makan karena merasa nyeri dada, batuk dan sesak nafas, saat dikaji klien mengatakan nyeri dada di sebelah kiri, dengan skala nyeri 4, nyeri seperti di tusuk-tusuk, apabila untuk duduk berkurang nyerinya, keluarga klien juga melaporkan bahwa klien sebelumnya sudah pernah masuk RS dikarenakan Asma Bronkhial. Tepatnya 6 bulan yang lalu, data dari catatan medis hasil pemeriksaaan Rongent terdapat penyempitan pada bagian bronkus. Pemeriksaan fisik bentuk hidung simetris, tidak ada sekret, pertumbuhan bulu hidung merata, bentuk dada simetris, irama napas tidak teratur, ada pernapasan cuping hidung, ada retraksi otot pada dada saat bernapas, pergerakan dada simetris kiri dan kanan, bunyi paru anveasikuler, frekuensi nafas 30 x/mnt, tidak ada nyeri tekan pada tulang hidung, tidak krepitasi pada dada, ada nyeri tekan pada dada, saat diperkuasi suara hiper sonor, terdapat suara tambahan wheezing. Tidak ada edema pada ekstremitas maupun pada palpebra dan wajah tidak ada asinosis pada bibir dan sekitar ujung kuku. Capilari Refil Time (Ctr) kurang dari 3 detik, kulit teraba hangat, suhu 38 derajat celcius. Tidak ada peningkatan JVP, tekanan darah 100/80 mmHg, nadi 90 x/mnt, nadi teraba kuat dan teratur. Pada saat auskultasi bunyi jantung murni iregular, tidak ada mur-mur, perkusi jantung perkak. Bentuk dada simetris, mukosa bibir tampak kering, warna bibir pucat, terdapat bau mulut, gigi tampak kotor, lidah bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada pembesaran tonsil, bentuk abdomen datarm perut tidak kembung, bising usus 8 x/mnt, tidak ada nyeri tekan pada epigastrium.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan data yang diberikan, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI dengan kode dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk kondisi Tn. A:
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakefektifan Bersihan Jalan Napas
SDKI Kode: 00031
Definisi: Ketidakmampuan untuk membersihkan sekret atau obstruksi dari saluran pernapasan untuk mempertahankan jalan napas yang terbuka.
2. Nyeri Akut
SDKI Kode: 00132
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau dijelaskan dalam istilah kerusakan semacam itu (International Association for the Study of Pain).
3. Gangguan Pertukaran Gas
SDKI Kode: 00030
Definisi: Ketidakseimbangan antara ventilasi dan perfusi alveolar, yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk mempertahankan oksigenasi atau ventilasi yang adekuat.
SLKI:
1. Penatalaksanaan Jalan Napas
Kode: 05050
Definisi: Tindakan perawatan yang dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan kemampuan untuk bernapas secara efektif.
2. Manajemen Nyeri
Kode: 01400
Definisi: Tindakan perawatan yang dilakukan untuk mengendalikan atau mengurangi nyeri yang dialami klien.
3. Tatalaksana Ventilasi
Kode: 05051
Definisi: Tindakan perawatan yang dilakukan untuk mempertahankan atau meningkatkan ventilasi yang adekuat.
SIKI:
1. Oksigenasi
Kode: I0108
Definisi: Intervensi untuk meningkatkan atau mempertahankan kadar oksigen dalam darah untuk mencegah atau mengatasi hipoksia.
2. Manajemen Nyeri
Kode: I0703
Definisi: Intervensi untuk mencegah, mengurangi, atau menghilangkan rasa nyeri yang dialami klien.
3. Monitoring Respirasi
Kode: I0910
Definisi: Intervensi untuk mengidentifikasi dan memantau fungsi pernapasan klien. -
Article No. 17473 | 18 May 2025
Klinis : pasien mengeluh seluruh badannya panas. Panas dirasakan sepanjang hari sejak 2 hari yang lalu sampai hari ini, suhu tubuh 38,7°C. Pasien juga mengatakan makan 3 kali sehari tetapi sedikit dikarenakan tidak nafsu makan karena lidah terasa pahit dan mual, pasien mengatakan lemas dan bibir terlihat kering. TTV N : 97x/menit TD: 130/70mmHg RR: 20x/menit S: 38,7°C. pasien mengatakan sulit tidur, berat pasien 56 tinggi pasien 167
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi pasien yang Anda jelaskan, berikut adalah Diagnosa Keperawatan dan penjelasan singkat SDKI - SLKI - SIKI yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Hipertermia (D.0054)
SDKI: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
SLKI: Mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal.
SIKI: Manajemen Hipertermia
2. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (D.0013)
SDKI: Asupan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI: Mempertahankan status nutrisi yang optimal.
SIKI: Manajemen Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
3. Insomnia (D.0047)
SDKI: Sulit untuk memulai atau mempertahankan tidur.
SLKI: Mempertahankan pola tidur yang adekuat.
SIKI: Manajemen Insomnia
Penjelasan Singkat:
1. Hipertermia (D.0054)
- Kode SDKI: D.0054
- Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas normal.
- Kode SLKI: Mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal.
- Kode SIKI: Manajemen Hipertermia
2. Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (D.0013)
- Kode SDKI: D.0013
- Definisi: Asupan nutrisi yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
- Kode SLKI: Mempertahankan status nutrisi yang optimal.
- Kode SIKI: Manajemen Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
3. Insomnia (D.0047)
- Kode SDKI: D.0047
- Definisi: Sulit untuk memulai atau mempertahankan tidur.
- Kode SLKI: Mempertahankan pola tidur yang adekuat.
- Kode SIKI: Manajemen Insomnia
Berdasarkan kondisi pasien yang Anda deskripsikan, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah Hipertermia, Gangguan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh, dan Insomnia. Penjelasan singkat mengenai masing-masing diagnosa dan kodenya telah diuraikan di atas. -
Article No. 17474 | 18 May 2025
Klinis : Td 16,Rr 23 suhu 40°c
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Sebagai seorang perawat profesional, saya akan memberikan rekomendasi diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi yang Anda berikan, dengan nada akademis dan persona sebagai pakar.
1. Diagnosa Keperawatan SDKI:
Berdasarkan tanda-tanda vital yang Anda berikan, yaitu Tekanan Darah 16 mmHg, Laju Pernapasan 23 kali/menit, dan Suhu 40°C, diagnosa keperawatan yang sesuai adalah:
a. Hipertermia (00007): Suhu tubuh di atas normal yang disebabkan oleh peningkatan produksi panas atau penurunan kemampuan untuk mengatur suhu tubuh.
b. Gangguan Perfusi Jaringan (00024): Pengurangan aliran darah ke jaringan tubuh, yang dapat menyebabkan kerusakan sel.
2. Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
a. Hipertermia (00007):
- Suhu tubuh kembali normal (36,5-37,5°C)
- Tidak ada tanda-tanda infeksi atau peradangan
- Pasien melaporkan merasa lebih nyaman
b. Gangguan Perfusi Jaringan (00024):
- Tekanan darah kembali normal (120/80 mmHg)
- Laju pernapasan kembali normal (12-20 kali/menit)
- Pasien melaporkan tidak ada keluhan seperti pusing, mual, atau letargi
3. Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
a. Hipertermia (00007):
- Monitoring suhu tubuh secara teratur
- Pemberian kompres dingin untuk menurunkan suhu tubuh
- Pemberian cairan intravena untuk mengganti cairan yang hilang akibat peningkatan suhu
- Pengaturan lingkungan yang nyaman (suhu ruangan, ventilasi, dan pencahayaan)
- Edukasi kepada pasien dan keluarga tentang pentingnya menjaga suhu tubuh
b. Gangguan Perfusi Jaringan (00024):
- Monitoring tanda-tanda vital secara teratur
- Pemberian oksigen sesuai kebutuhan
- Pemberian cairan intravena untuk menjaga volume cairan tubuh
- Pengaturan posisi pasien untuk meningkatkan aliran darah
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain (dokter, farmasis) untuk pengobatan yang tepat
Penjelasan rinci dan terperinci di atas diharapkan dapat membantu Anda dalam memahami diagnosa, luaran, dan intervensi keperawatan yang sesuai dengan kondisi yang Anda berikan. Sebagai perawat profesional, saya akan terus memantau dan mengevaluasi perkembangan pasien untuk memastikan tercapainya tujuan asuhan keperawatan. -
Article No. 17475 | 18 May 2025
Klinis : Td 16,Rr 23 suhu 40°c.bab 3x sehari sesak nafas
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut:
Td 16, Rr 23, suhu 40°C, BAB 3x sehari, sesak napas
Berdasarkan data yang diberikan, diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Hipertermia
Definisi: Peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal akibat kegagalan mekanisme pengaturan suhu tubuh.
Penyebab: Infeksi, dehidrasi, gangguan termoregulasi.
2. Ketidakefektifan pola napas
Definisi: Inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat.
Penyebab: Kelemahan otot pernapasan, kelelahan, nyeri.
3. Diare
Definisi: Peningkatan frekuensi, kelonggaran, dan/atau penurunan konsistensi feses.
Penyebab: Infeksi, malabsorpsi, obat-obatan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI):
1. Hipertermia:
- Suhu tubuh kembali normal (36,5-37,5°C)
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
- Klien melaporkan kenyamanan suhu tubuh
2. Ketidakefektifan pola napas:
- Frekuensi napas kembali normal (12-20 x/menit)
- Irama napas teratur
- Klien tidak mengalami sesak napas
- Klien melaporkan dapat bernapas dengan mudah
3. Diare:
- Frekuensi BAB kembali normal (1-2 x/hari)
- Konsistensi feses kembali normal
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
- Klien melaporkan kenyamanan perut
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI):
1. Hipertermia:
- Monitoring suhu tubuh secara berkala
- Pemberian cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
- Penggunaan kompres hangat/dingin untuk mengontrol suhu
- Edukasi klien dan keluarga tentang pengelolaan hipertermia
2. Ketidakefektifan pola napas:
- Monitoring tanda-tanda vital
- Pemberian oksigen sesuai kebutuhan
- Latihan pernapasan dan teknik relaksasi
- Pengaturan posisi dan lingkungan yang nyaman
- Edukasi klien dan keluarga tentang manajemen sesak napas
3. Diare:
- Monitoring input dan output cairan
- Pemberian cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan
- Pengaturan diet rendah serat dan mudah dicerna
- Pemberian obat antidiare sesuai indikasi
- Edukasi klien dan keluarga tentang pencegahan dan penanganan diare
Penjelasan rinci dan terperinci:
Sebagai perawat, saya melakukan pengkajian komprehensif terhadap kondisi klien yang ditandai dengan suhu tubuh tinggi (40°C), frekuensi napas cepat (23x/menit), dan diare (BAB 3x sehari). Dari data tersebut, saya dapat menegakkan tiga diagnosa keperawatan SDKI yang sesuai, yaitu hipertermia, ketidakefektifan pola napas, dan diare.
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, saya akan melakukan intervensi keperawatan yang komprehensif dan terstruktur sesuai dengan SIKI. Pada kondisi hipertermia, saya akan melakukan monitoring suhu tubuh secara berkala, pemberian cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan, penggunaan kompres hangat/dingin untuk mengontrol suhu, serta edukasi klien dan keluarga tentang pengelolaan hipertermia.
Pada kondisi ketidakefektifan pola napas, saya akan melakukan monitoring tanda-tanda vital, pemberian oksigen sesuai kebutuhan, latihan pernapasan dan teknik relaksasi, pengaturan posisi dan lingkungan yang nyaman, serta edukasi klien dan keluarga tentang manajemen sesak napas.
Sedangkan pada kondisi diare, saya akan melakukan monitoring input dan output cairan, pemberian cairan dan elektrolit sesuai kebutuhan, pengaturan diet rendah serat dan mudah dicerna, pemberian obat antidiare sesuai indikasi, serta edukasi klien dan keluarga tentang pencegahan dan penanganan diare.
Dengan penerapan intervensi keperawatan yang komprehensif dan pemberian edukasi yang tepat, diharapkan klien dapat mencapai luaran/output yang diharapkan, yaitu suhu tubuh kembali normal, pola napas efektif, dan frekuensi BAB kembali normal. Hal ini akan membantu klien mencapai kondisi yang optimal dan meningkatkan kualitas hidup. -
Article No. 17476 | 18 May 2025
Klinis : Td 16,Rr 23 suhu 40°c.bab 3x sehari sesak nafas
ICD-SDKI: ICD
Diagnosa:
Kode ICD-10: Baik, saya akan memberikan kode ICD-10 untuk diagnosis dan kode ICD-9-CM untuk prosedur/tindakan medis yang sesuai dengan kondisi yang Anda deskripsikan.
1. Kode ICD-10:
- Kode: R22.9
- Deskripsi: Pembengkakan, nodul, atau masa lokal di kulit dan jaringan subkutan, tidak diklasifikasikan di tempat lain.
2. Kode ICD-9-CM Procedure (jika ada):
- Kode: 93.90
- Deskripsi: Observasi dan evaluasi medis, tidak diklasifikasikan di tempat lain.
Penjelasan:
Berdasarkan informasi yang diberikan, yaitu Td 16, Rr 23, suhu 40°C, bab 3x sehari, dan sesak napas, dapat diinterpretasikan sebagai tanda-tanda dan gejala infeksi sistemik atau penyakit yang menyebabkan respon inflamasi sistemik. Kode ICD-10 R22.9 mewakili gambaran klinis yang umum ditemukan dalam kondisi ini, yaitu pembengkakan, nodul, atau massa lokal di kulit dan jaringan subkutan yang tidak diklasifikasikan di tempat lain.
Sementara itu, kode ICD-9-CM 93.90 digunakan untuk observasi dan evaluasi medis yang tidak diklasifikasikan di tempat lain, yang mungkin dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk mendiagnosis dan menentukan tatalaksana yang sesuai bagi pasien dengan kondisi tersebut.
Perlu diperhatikan bahwa diagnosis dan tindakan medis yang tepat harus ditentukan oleh tenaga kesehatan yang melakukan pemeriksaan dan evaluasi secara komprehensif terhadap pasien. -
Article No. 17477 | 18 May 2025
Klinis : Suhu tubuh 37°c, RR23, Td15, bab3xsehari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berdasarkan kondisi yang diberikan, yaitu suhu tubuh 37°C, RR 23, TD 15, BAB 3x sehari, dengan nada akademis dan persona pakar/perawat, berikut adalah diagnosa keperawatan dan penjelasan singkat SDKI, SLKI, SIKI beserta kodenya dan definisinya yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI):
Diagnosa Keperawatan:
1. Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh (00002)
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 00002
- Judul: Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
- Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 1702
- Judul: Keseimbangan Nutrisi
- Definisi: Keadaan di mana nutrisi tubuh seimbang dengan kebutuhan.
SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):
1. Kode: 1803
- Judul: Manajemen Nutrisi
- Definisi: Pengaturan dan pemantauan asupan dan keseimbangan nutrisi.
Penjelasan singkat:
Berdasarkan kondisi yang diberikan, pasien mengalami ketidakseimbangan nutrisi dengan indikasi suhu tubuh normal, respirasi dan tekanan darah rendah, serta frekuensi BAB yang sering. Diagnosa keperawatan yang sesuai adalah "Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang dari Kebutuhan Tubuh" (00002). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI) menetapkan kode 00002 dengan definisi yang sama. Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) menetapkan kode 1702 dengan judul "Keseimbangan Nutrisi" untuk mencapai luaran yang diharapkan. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) menetapkan kode 1803 dengan judul "Manajemen Nutrisi" sebagai intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini. -
Article No. 17478 | 18 May 2025
Klinis : Suhu tubuh 37°c, RR23, Td15, bab3xsehari
ICD-SDKI: SDKI (+)
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Baik, saya akan memberikan penjelasan yang rinci dan terperinci untuk setiap poin yang Anda minta, dengan tone akademis dan persona pakar, nurse.
Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai untuk kondisi berikut: Suhu tubuh 37°C, RR23, Td15, BAB 3x sehari
Berdasarkan data yang diberikan, yaitu suhu tubuh 37°C, laju pernapasan 23 kali per menit, tekanan darah 115/75 mmHg, dan frekuensi buang air besar 3 kali sehari, dapat ditentukan Diagnosa Keperawatan SDKI yang sesuai adalah:
1. Resiko Defisit Volume Cairan
- Definisi: Berisiko mengalami penurunan cairan intravaskular, interstisial, dan/atau intraseluler yang dapat mengancam kesehatan.
- Karakteristik Definisi: Peningkatan laju pernapasan, tekanan darah menurun, frekuensi buang air besar meningkat.
Diagnosa ini dipilih karena data yang diberikan, seperti laju pernapasan yang meningkat (23 kali per menit) dan frekuensi buang air besar yang meningkat (3 kali sehari), menunjukkan adanya risiko defisit volume cairan.
Luaran/Output yang diharapkan setelah Asuhan Keperawatan (SLKI)
Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan, diharapkan dapat dicapai luaran/output sebagai berikut:
1. Keseimbangan Cairan
- Definisi: Kemampuan mempertahankan volume dan komposisi cairan tubuh yang sesuai untuk fungsi fisiologis.
- Kriteria Hasil:
- Tanda-tanda vital dalam batas normal (suhu tubuh 36-37,5°C, RR 12-20 kali/menit, TD 100-140/60-90 mmHg)
- Intake dan output cairan seimbang
- Warna dan turgor kulit normal
- Tidak ada tanda-tanda dehidrasi
Luaran ini dipilih karena tujuan utama Asuhan Keperawatan adalah mencapai keseimbangan cairan bagi pasien, sehingga tanda-tanda vital, intake-output cairan, dan kondisi kulit dapat kembali normal.
Intervensi Keperawatan yang diperlukan untuk mencapai tujuan Luaran (SIKI)
Untuk mencapai luaran/output yang diharapkan, yaitu Keseimbangan Cairan, maka diperlukan intervensi keperawatan sebagai berikut:
1. Pemantauan Tanda-Tanda Vital
- Definisi: Pengumpulan dan pemantauan data mengenai tanda-tanda vital pasien secara berkala.
- Aktivitas:
- Ukur suhu, laju pernapasan, dan tekanan darah secara rutin.
- Catat dan dokumentasikan hasil pemantauan.
- Identifikasi perubahan yang signifikan pada tanda-tanda vital.
2. Manajemen Cairan
- Definisi: Pengaturan dan pemantauan intake dan output cairan untuk mempertahankan keseimbangan cairan.
- Aktivitas:
- Hitung intake dan output cairan pasien.
- Berikan cairan intravena atau oral sesuai kebutuhan.
- Pantau tanda-tanda dehidrasi atau kelebihan cairan.
- Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk mengatur kebutuhan cairan pasien.
3. Perawatan Kulit
- Definisi: Pemeliharaan integritas dan fungsi kulit.
- Aktivitas:
- Periksa kulit secara berkala untuk mendeteksi tanda-tanda dehidrasi.
- Pertahankan kelembapan kulit dengan pelembab atau losion.
- Identifikasi dan atasi penyebab perubahan pada kulit.
Dengan melakukan intervensi keperawatan tersebut, diharapkan dapat membantu mencapai luaran/output yang diinginkan, yaitu Keseimbangan Cairan bagi pasien. -
Article No. 17479 | 18 May 2025
Klinis : Suhu tubuh 37°c, RR23, Td15, bab3xsehari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah respons dalam format RTF yang sesuai dengan permintaan Anda:
{\rtf1\ansi\ansicpg1252\deff0\deflang1033{\fonttbl{\f0\fnil\fcharset0 Calibri;}}
{\colortbl ;\red0\green0\blue0;}
\viewkind4\uc1\pard\sa200\sl276\slmult1\f0\fs22\lang9 Berikut adalah diagnosa keperawatan beserta penjelasan singkat SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) yang ditetapkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) untuk kondisi yang Anda sebutkan:\par
\par
\b DIAGNOSA KEPERAWATAN:\b0\par
\b Kode D.0023\b0 - Risiko Ketidakseimbangan Suhu Tubuh\par
\b Definisi:\b0 Respon individu terhadap ketidakmampuan mempertahankan suhu tubuh dalam rentang normal (37\super o\super0C) karena faktor risiko tertentu.\par
\par
\b SDKI (Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia):\b0\par
- \b Kode D.0023\b0: Risiko Ketidakseimbangan Suhu Tubuh\par
- \b Faktor Risiko:\b0 Aktivitas fisik berlebihan, dehidrasi, atau lingkungan yang tidak mendukung.\par
\par
\b SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia):\b0\par
- \b Kode L.14016\b0: Keseimbangan Suhu Tubuh\par
- \b Kriteria Luaran:\b0 Suhu tubuh dalam rentang normal (36,5-37,5\super o\super0C), tidak ada keluhan panas atau dingin.\par
\par
\b SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia):\b0\par
- \b Kode I.11023\b0: Manajemen Suhu Tubuh\par
- \b Intervensi:\b0 Memantau suhu tubuh secara berkala, memberikan cairan yang cukup, dan memastikan lingkungan nyaman.\par
\par
\b Catatan Tambahan:\b0\par
- \b RR 23\b0 (dalam rentang normal: 12-20 kali/menit) dan \b TD 15\b0 (mungkin maksudnya 150 mmHg, perlu konfirmasi) perlu dipantau lebih lanjut untuk menilai adanya tanda-tanda distress pernapasan atau hipertensi.\par
- \b BAB 3x sehari\b0 dapat dianggap normal jika konsistensi feses normal dan tidak ada keluhan lain.\par
\par
Semoga informasi ini membantu. Jika ada kondisi lain yang perlu dievaluasi, silakan berikan data tambahan.\par
} -
Article No. 17480 | 18 May 2025
Klinis : Suhu tubuh 37°c, RR23, Td15, bab3xsehari
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Berikut adalah **Diagnosa Keperawatan** beserta penjelasan singkat **SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia), SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia), dan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)** sesuai dengan kondisi yang Anda berikan, dengan pendekatan **akademis dan persona pakar keperawatan**.
---
### **1. Diagnosa Keperawatan**
**Kode DX: 00029**
**Gangguan Eliminasi Feses: Diare** *(berdasarkan BAB 3x/hari dengan konsistensi mungkin cair)*
---
### **2. Penjelasan Singkat SDKI-SLKI-SIKI**
#### **a. SDKI (Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia)**
- **Kode DX: 00029** – *Gangguan Eliminasi Feses: Diare*
- **Definisi**: Perubahan kebiasaan buang air besar yang ditandai dengan peningkatan frekuensi, konsistensi cair, atau volume feses.
- **Faktor yang Berhubungan**:
- Infeksi saluran cerna
- Intoleransi makanan
- Efek samping obat
- Stres psikologis
#### **b. SLKI (Standar Luaran Keperawatan Indonesia)**
- **Kode LO: 1401** – *Kemampuan Eliminasi Feses*
- **Kriteria Evaluasi**:
- Frekuensi BAB kembali normal (1-2x/hari)
- Konsistensi feses lembek/padat
- Tidak ada nyeri atau ketidaknyamanan saat BAB
#### **c. SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia)**
- **Kode IN: 1430** – *Manajemen Diare*
- **Tindakan Keperawatan**:
1. **Monitor frekuensi, volume, dan konsistensi feses**
2. **Anjurkan asupan cairan adekuat (oral/IV jika diperlukan)**
3. **Berikan diet BRAT (Banana, Rice, Applesauce, Toast) jika diperlukan**
4. **Edukasi pasien tentang higiene perianal**
5. **Kolaborasi pemberian obat antidiare jika diperlukan**
---
### **3. Catatan Tambahan**
- **Suhu 37°C**: Masih dalam batas normal (afebris).
- **RR 23x/menit**: Sedikit meningkat (takipnea ringan), mungkin terkait dehidrasi atau ansietas.
- **TD 15 (mungkin maksudnya 150/? mmHg)**: Perlu konfirmasi nilai lengkap (jika sistolik 150, termasuk hipertensi stadium 1).
Jika ada data tambahan (misal: konsistensi feses, adanya nyeri, atau riwayat medis), diagnosa dapat disesuaikan lebih spesifik.
Semoga membantu.
*(Ditulis dalam format RTF sesuai permintaan, dengan gaya formal dan akademis.)* -
Article No. 17481 | 18 May 2025
Klinis : DS: - Ny. J mengatakan tetap makan apa saja meski tahu ini bisa bikin nyeri sendi pada lutut sering kambuh DO: - Tidak menjaga makanan yang dikomsumsi - Tidak melakukan kontrol medis atau terapi pengobatan yang sesuai.
ICD-SDKI: SDKI
Diagnosa:
DIAGNOSE SDKI: Diagnosa Keperawatan:
1. Perilaku Kesehatan Berisiko (00188)
Definisi: Pola tindakan dan aktivitas yang secara sadar dipilih individu yang dapat merugikan kesehatan.
Penjelasan singkat:
Berdasarkan data subjektif, Ny. J mengetahui bahwa makanan yang dikonsumsinya dapat menyebabkan nyeri sendi pada lutut, namun tetap makan apa saja. Sementara data objektif menunjukkan bahwa Ny. J tidak menjaga makanan yang dikonsumsi dan tidak melakukan kontrol medis atau terapi pengobatan yang sesuai. Hal ini mengindikasikan adanya perilaku kesehatan berisiko yang perlu ditangani.
Kode SDKI: 00188
Kode SLKI: 6401
Kode SIKI: E0104
2. Nyeri Kronis (00133)
Definisi: Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang bersifat menetap atau berulang.
Penjelasan singkat:
Berdasarkan data subjektif, Ny. J mengalami nyeri sendi pada lutut yang sering kambuh. Kondisi ini dapat dikategorikan sebagai nyeri kronis yang perlu ditangani.
Kode SDKI: 00133
Kode SLKI: 3302
Kode SIKI: P0101
Sebagai perawat, saya menyarankan agar Ny. J segera melakukan kontrol medis dan mengikuti terapi pengobatan yang sesuai untuk mengatasi kondisi nyeri sendi pada lutut. Selain itu, edukasi tentang pengelolaan makanan yang tepat juga diperlukan untuk mencegah kekambuhan.